Kelompok 3
Disusun Oleh:
KELAS C
2021
KATA PENGANTAR
Bismilahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullohiwabarokatuh
Wassalamu’alaikum warohmatullohiwabarokatuh
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................... 11 B.
Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di dalam kelas, dan asumsi di dalam kondisi yang tepat semua
peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil
belajar secara maksimal terhadap seluruh bahan yang dipelajari.
Penilaian merupakan bagian yang sangat penting dan utama dari
proses pembelajaran. Penilaian dipandang sebagai salah satu faktor penting
dalam keberhasilan proses pembelajaran dan hasil belajar, dengan adanya
penilaian guru dapat melihat sejauh mana proses pembelajaran yang telah
dilakukannya apakah berhasil atau tidak berhasil. Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan makna belajar tuntas ?
2. Apa definisi dan makna asesmen autentik ?
3. Bagaimana asesmen autentik dan tuntutan kurikulum 2013 ?
4. Bagaimana asesmen autentik dan belajar autentik ?
5. Apa saja jenis-jenis asesmen autentik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan makna belajar tuntas.
2. Untuk mengetahui definisi dan makna asesmen autentik.
3. Untuk mengetahui asesmen autentik dan tuntutan kurikulum 2013.
1
Umi Salamah, Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan, EVALUASI, Vol. 2, No. 1, Maret
2018, hlm. 274.
1
4. Untuk mengetahui asesmen autentik dan belajar autentik.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis asesmen autentik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.
153.
3
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo
Offset, 2007), hlm. 95.
3
tuntas tidak berhubungan dengan isi topik, melainkan hanya dengan proses
penguasaannya.
4
Siti Zahrok, Asesmen Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa, Jurnal Sosial Humaniorah,
Vol. 2 No. 2, November 2019, hlm. 170.
4
C. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja,
portofolio, dan penilaian proyek.
5
kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan
respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan
yang ada. Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru
untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil
akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.
1. Penilaian Kinerja
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta
didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai.
Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik
menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan
untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Ada beberapa cara
berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
6
b. Catatan anekdot atau narasi (anecdotal/narative records). Digunakan
dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan
oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan.
c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan
menggunakan skala numerik berikut predikatnya.
d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru
dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu,
dengan tanpa membuat catatan.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam
berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
tertentu. Untuk menilai keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek
keterampilan berbicara.
2. Penilaian Proyek
7
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
c. Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan
produk proyek. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen
daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat
dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
3. Penilaian Portofolio
6
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontektual, Panduan
Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 118.
8
7
dalam penilaian proses. Penilaian portofolio dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini:
4. Penilaian Tertulis
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat,memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah
dipelajari. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan
teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama.
Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi
atau kompleks.
7
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Otentik, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2011), hlm. 36
9
(kognitif) peserta didik, ter tertulis terdiri dari: soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat (pendek), benar-salah, penjodohan, dan uraian.8
8
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan
Anak Usia Awal SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 263.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar tuntas (mastery learning) dapat diartikan sebagai
penguasaan (hasil belajar) siswa secara penuh terhadap seluruh bahan yang
dipelajari. Dalam metode belajar tuntas, siswa tidak berpindah ke tujuan
belajar selanjutnya bila ia belum menunjukkan kecakapan dalam materi
sebelumnya.
Dalam American Librabry Association asesmen autentik
didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam
pembelajaran.
Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula.
Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan
masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. Penilaian
otentik menurut jenisnya ada empat (4) yaitu: Penilaian kinerja, Penilaian
proyek, Penilaian portofolio, dan Penilaian tertulis.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini. Harapan pemakalah, semoga makalah ini dapat
memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Asrul, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Cipustaka Media. Burhan,
Nurgiyantoro. 2011. Penilaian Otentik. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Komputer Dan Kontektual,
Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, Dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Salamah, Umi. 2018. Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan. Evaluasi. Vol. 2,
No. 1.
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi Anak Usia
Dini TK/RA, dan Anak Usia Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.
Widiyanto, Joko. 2018. Evaluasi Pembelajaran. Madiun: UNIPMA PRESS.
Zahrok, Siti. 2019. Asesmen Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa. Jurnal Sosial
Humaniorah. Vol. 2, No. 2.
12