Anda di halaman 1dari 5

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINNGKATKAN

KWALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PENDAHULUAN

Peningkatan kwalitas pendidikan di indonesia dari tahun ketahun mengalami


peningkatan baik dari kwalitas output, sarana dan prasarana maupun dari prosesnya, karna
itu pemerintah setiap tahunya melaksanakan program-program peningkatan mutu guru dan
kepala sekolah dan pengawas sekolah. Sekolah sebagai suatu organisasi memegang peran
penting dalam pencapaian kwalitas pendidikan tersebut, oleh sebab itu keberhasilan suatu
sekolah sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Seorang pemimpin sekolah atau kepala
sekolah harus mempunyai kompetensi dalam menjalankan kepemimpinannya, hal ini sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan sekolah itu, maka sudah seharusnya suatu sekolah
dipimpin oleh seorang Kepala sekolah yang memiliki kompetensi yang baik.

Jika suatu sekolah dilengkapi dengan saran prasara yang cukup memadai dan
sumberdana yang besar, sekolah itu dipimpin oleh kepala sekolah yang memiliki kompetensi
yang rendah, tentu saja akan berpengaruh pada kualitas pelayanan, proses pendidikan dan
output (lulusan) yang dihasilkan. Bila ini terjadi apa yang menjadi program pemeritah
tentang standar pendidikan yang tertuang dalam Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005
meliputi (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi, (4) standar pendidik dan
tenaga kependidikan, (5) standar saran dan prasaran, (6) standar pengelolaan, (7) standar
pembiayaan dan (8) standar penilaian akan sululit tercapai.

Dalam menyahuti tuntutan di atas, pemerintah melalui permendiknas no 13 tahun


2007, mengisyaratkan bahwa pemimpinan satuan pendidikan sehingga kepala sekolah
harus memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, meliputi Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahaan, supervisi, Sosial. Ketrampilan lain yang harus dimiliki seorang
kepala sekolah adalah memiliki keterampilan-keterampilan yang menjadi “jiwa” dari
seorang pemimpin yang disebut keterampilan 4M meliputi; ketrampila mempengaruhi,
menggerakan, mengembangkan, dan memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh
satuan pendidikan.

Ketrampilan kepala sekolah dalam Mempengaruhi, seorang Kepala Sekolah harus


mampu menunjukkan dirinya bahwa ia paham benar dengan tugas dan kewajibannya
sebagai seorang pemimpin, mampu memberi pengertian dan meyakinkan bawahannya
dengan ide-ide kreatif, inovatif, realistis yang dapat menantang mereka untuk membuktikan
kemampuan dirinya berkaitan dengan apa, mengapa dan bagaimana melaksanakan tugas-
tugasnya demi hasil yang maksimal. Membangkitkan jiwa kebersamaan dalam
kesepahaman untuk mencapai tujuan bersama melalui tindakan-tindakan nyata dengan
mengikutsertakan mereka dalam perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan
penilaian. Menunjukkan sikap sebagai orang tua yang mampu membimbing, mengarahkan,
dan menjadi penengah yang baik serta siap "dipersalahkan" atau pelindung.

Ketrampilan kepala sekolah dalam Menggerakkan, mempunyai kemampuan


manajerial yang baik, mampu berfikir strategis, mampu menganalisa masalah dengan cepat
untuk mengambil keputusan pada kondisi-kondisi situasional, memberikan motivasi yang

1
tinggi sehingga dapat membangkitkan semangat, kemajuan dan pengertian yang dalam
pada bawahannya untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana dan tujuan bersama
yang telah ditetapkan. Bersikap objektif dalam menghadapi bermacam masalah, objektif
dalam penilaian sifat, karakter maupun kinerja bawahan. Memberikan bimbingan melalui
tindakan-tindakan nyata yang dapat dibaca bawahannya tanpa harus memberi tahu,
seperti halnya bagaimana menjalin komunikasi yang baik antara pimpinan (dirinya) dengan
atasan, pimpinan (dirinya) dengan bawahan, membagi perhatian dengan penuh keadilan
kepada seluruh staff, membagi tugas sesuai dengan minat, bakat dan kompetensi yang
dimiliki staff, menumbuhkan rasa aman dan nyaman melaksanakan pekerjaan dan
memberikan inspirasi dengan pandangan-pandangan perspektif.

Ketrampilan kepala sekolah dalam Mengembangkan, Kepala Sekolah hendaknya


mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif dan penuh kebersamaan dengan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada staf/bawahan untuk menyampaikan
ide/gagasan, kritik, saran, memfasilitasi dan memberikan ruang kepada staff untuk
mengembangkan kompetensinya dengan melanjutkan studi atau mengikuti kegiatan-
kegiatan pengembangan profesi, memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada staff
untuk mengembangkan karirnya. Secara berkala melaksanakan supervisi, bimbingan,
pembinaan dan penilaian kinerja secara objektif, menjalin kerjasama yang baik dengan
berbagai pihak terkait, menyusun anggaran yang sesuai dengan kebutuhan
pengemembangan profesi staff/bawahan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak kalah
penting dari uraian di atas adalah bahwa Kepala Sekolah harus berani melakukan inovasi di
segala bidang yang bertujuan untuk melakukan perubahan-perubahan positif yang merujuk
pada pembaharuan-pembaharuan berbasis keunggulan.

Ketrampilan kepala sekolah dalam Memberdayakan, melakukan inventarisasi dan


analisis terhadap sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sarana
prasarana dikaitkan dengan pemanfaatan dan pengembangan. Pemanfaatan sumber daya
manusia di sesuaikan dengan kebutuhan untuk efisiensi. Mengikut sertakan staff/bawahan
dalam acara-acara pengembangan kompetensi seperti diklat,seminar, workshop, dan lain
sebagainya sesuai dengan minat dan bakatnya akan menambah pengetahuan dan
pengalaman yang nantinya dapat menambah gairah mereka untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan hasil yang optimal. Staff/bawahan bukanlah orang yang mempunyai
tugas untuk menurut dan patuh terhadap keinginan pimpinan, maka memberi kesempatan
kepada staff/bawahan untuk mengemukakan pendapat, ikut menyelesaikan masalah dalam
konteks musyawarah akan menambah kepercayaan dan loyalitasnya kepada pimpinan.
Memberikan kepercayaan yang tinggi kepada staf untuk menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan kreatifitasnya asal tidak melanggar aturan yang berlaku akan lebih baik
dibandingkan melalui penekanan dengan sebuah keharusan agar sesuai pendapat dan
keinginan pimpinan. Memberikan saran, pandangan-pandangan, dan kebebasan dalam
pemanfaatan sarana prasarana yang ada dalam rangkan penyelesaian pekerjaan, membuat
staff tidak selalu bergantung kepada sarana prasarana yang harus baru. Untuk mengatasi
kurangnya sarana prasarana, sebagai pimpinan harus mampu membuat inovasi terobosan-
terobosan pengadaan.Kepala sekolah yang selalu konsisten dengan aturan dan kesepakatan
bersama dalam sebuah tim akan membawa staff/bawahan menjadi orang-orang yang
mempunyai loyalitas yang tinggi pula, baik kepada pimpinan, aturan, maupun
pekerjaannya.

2
REFLEKSI DIRI

Implementasi dari dari ketrampilan 4M di atas sangat terasa sekali ketika penulis
melaksanakan tugas sehari-hari di sekola. Penulis sebagai wakil kesiswaan, ketua
pengembang sekolah dan ketua pengembangan KTSP kegiatan dan pengalam yang
dilakukan dalam ketrampilan 4M adalah sebagai berikut:

Mempengaruhi adalah: (1) saat penulis sebagai ketua pengembang sekolah, bersama
kepala sekolah kami membuat evaluasi diri sekolah (EDS) yang telah dilakukan terlihat
bahwa masih ada guru yang tidak memiliki standar penilaian kognitif dan afektif, hal ini
terlihat saat guru memberikan nilai semester guru. Mereka tidak memiliki format penilaian
yang baku sehingga saat rapat kenaikan kelas terjadai silang pendapat yang sangat tajam,
sata itu penulis memberikan penjelasan tentang format yang penulis pakai dan pada
akhirnya mereka sadar bahwa format penilaian yang mereka pakai belummemenuhistandar
sehingga mereka sadar bahwa mereka membutuhkan format Penilaian yang baik, (2) saat
penulis sebagai wakil kepala sekolah saat rapat bulanan, banyak guru mengeluh dengan
tingkat kedisiplinan siswa, penulis memberikan masukan dengan menuliskan kembali tata
tertib sekolah pada setiap kelas sehingga siswa dapat membaca dan mengetahui ganjaran
yang akan diterima jika melanggar atran tersebut, (3) meyakinkan guru bahwa jika mereka
melakukan tindakan harus objektif baik masalah kedisiplinan siswa maupun dalam
meberikan nilai siswa, sebagai wakil kesiswaan saat itu menjadi penengah dealam setiap
masalah yang timbul dan siap "dipersalahkan" dan memberikan pelindungan bagi guru, (4)
memberi contoh datang kesekolah, masuk dan keluar kelas tepat pada waktunya.

Mengerakan, (1) saat penulis sebagai ketua pemgembang kurikulum KTSP di sekolah
memeberikan motivasi pada penyelenggra/staff sekolah untuk menuliskan tugas dan fungsi
masing-masing pada meja masing –masing, sehingga mereka berkerja tidak tumpang
tindih, berharap pada orang lain, sehingga mereka berkerja lebih teratur dan teraah serta
dapat membangkitkan jiwa kesepahaman untuk mencapai tujuan sekolah.(2) memberikan
motivasi pada setiap guru untuk membuat perencanaan pembelajaran dan perangkat
pembelajaran dikelas sehingga pembelajaran di kelas lebih terprogram, (3) mengarahkan
guru dan staff untuk disiplin dalam berkerja. (4) membagi tugas dalam kepanitian sekolah
baik pania siswa baru (PMB) sesuai dengan tugas yang telah disusun dalam membuat
laporan hasil kegiatan, (5) memotivasi guru menggunakan media ICT dalam pembelajaran
dikelas. 6) mengarahkan guru untuk menindak lanjuti hasil analisi ulangan harian dan
membuat analisis soal serta membuat program remedia dan pengayaan terhadap program
yang telah dilaksanakan.

Mengembangkan , (1) mengadakan MGMP disekolah dalam setiap semester tentang


penyusunan perangkat pembelajaran dan model penilaian berdasis kelas,(2) membantu dan
membimbing guru mengembangkan penilaian sesuai dengan tujuan kurikulum pelajaran masing-
masing, (3) mengarahkan guru untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis ICT dengan
media power poin saat pembelajaran di kelas. (4) mengarahkan guru untuk mengembangkan
analisi ulangan harian dan membuat analisis soal dengan menggunakan media komputer
dengan aplikasi microsoft exel atau mengunakan softwere anatest sehingga hasil yang

3
diperoleh lebih cepat dan akurat.(5) membantu kepala sekolah dalam mengadakan supervisi
terhadap guru terkait dengan administrasi guru dan mengembangkan model pembelajaran
yang menyenangkan siswa di kelas.(5) membantu kepala sekolah dalam penilai atas kinerja
guru dan membuat rencana anggran sekolah (RAS) yang menjadi kebutuhan dan
prioritasyang akan dilaksananakan.

Memberdayakan , (1) melakukan inventarisasi dan analisis kebutuhan sumber daya


yang ada baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana disekolah misalnya
kebutuhan gedung, buku pelajaran, (2) mengikut sertakan guru senior dalam acara-acara
pengembangan kompetensi MGMP disekolah dan suvervisi dan penilaian guru, (3)
mengikutsertakan guru dalam workshop penggunaan media power poin dalam
pembelajaran, (3) Ikut serta menyelesaikan masalah dalam konteks musyawarah berkaitan
perkelahihan siswa kelas XI-IPS dengan X-1, memotivasi kreatifitas dalam bekerja dan agar
tidak melanggar aturan yang berlaku bagi warga sekolah. (4) meberikan arahan tentang
efesiensi pemanfaatan sarana seperti komputer dan menoptimalkan penggunaan kertas
dan tinta pada saat berkerja serta memperbaiki komputer dan printer bila terjadi
kerusakan, (5) mengarahkan guru memanfaatkan suber-sumber yang berasal dari
lingkungan untuk mengatasi masalah media pembelajaran, (6) mengadakan kerjasama
dengan dinaspendidikan, wali murid dan komite sekolah dalam menyelesaikan maslah yang
dihadapi sekolah, baik dalam disiplin siswa maupun dalam pengutipan besarnya BP-3
sekolah. (7) menyediakan kotak saran sebagai masukan dan kritikan bagi setiap warga
sekolah sehingga setiap warga sekolah selalu diawasi terhadap, kepimpinan, aturan,
maupun pekerjaannya yang telah dilakukan.

RENCANA TINDAKAN

Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri 2 Kluet Utara yang beralamat jalan Datuk
Chinde Gampong Kuala ba’u, Kecamatan Kluet Utara kabupaten Aceh Selatan dengan luas
sekolah 13.814m2, berdasarkan luas daerah ini sangat berpotensi penambahan sarana
berupa laboratorium IPA, bahasa, mushala dan ruang media dan WC . Disampin dapat
diprogramkan sarana olah raga berupa lapangan basket, bulutangkis dan sepaktakraw.
Adapun jumlah siswa keseluruhan adalah 261 orang siswa dengan ditribusi sebagai berikut:
(1) Kelas X ada 4 kelas jumlah siswa 112 siswa dengan laki-laki 58 dan perempuan 54
siswa, (2) Kelas XI ada 2 kelas jumlah siswa 65 siswa dengan 37 laki-laki dan 28
perempuan, (3) Kelas XII ada 3 kelas jumlah siswa 84 siswa dengan 45 laki-laki dan 39
perempuan. Berdasarkan jumlah siswa tersebut ruang kegiatan belajar (RKB) masih
kekurangan 3 RKB lagi, hal ini tentusaja dapat dibangun dengan tersedianya lahan yang
luas disekolah ini .

Sekolah ini juga memiliki guru yang sudah memimiki kwalifikasi sarjana S1 pada
bidangnya, Jumlah guru Mateatika dan IPA 7 orang guru IPS 10 orang guru bahasa 3
orang, guru bidang studi lain 3 orang,dengan potensi tersebut sekolah ini dapat

4
mengarahkan guru-gurnya untuk mengembangkan media pemebelajaran berbasis ICT, hal
ini penulis amati pada keseharian bahwa guru disekolah ini sudah memiliki Laptop dan
mampu menggunakan LCD porjektor dalam pembelajaran, tetapi ketersediaan LCD Cuma
hanya ada 1 buah, untuk dapat diprogramkan penanmbahan 5 LCD lagi, sehingga setiap
guru dapat menggunakan LCD dalam pembelajarannya di kelas.disampin itu dengan
kwalifikasi guru tesebut dapat diarahkan untuk meningkatkan profesional guru terutama
dalam penelitian-penelitian pendidikan, terutama dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
sehingga pemgembangan profesional guru dalam penelitian dapat tercapai.

Pegawai Tata Usaha ada 6 orang dan tenaga kebersihan 1 orang berdarakan luas
perkerangan perlu penambahan tenaga kebersihan menjadi 2 orang, sehingga kebersihan
sekolah tetap terjaga. Untuk tenaga TU penulis amati ada 3 orang yang akan memasuki
purna tugas(pesiun) sehingga kedepan perlu penambahan 3 orang sebagai pengganti
dengan cara menerima tenaga honorer yang akan dilaporkan pada BKD kabupaten. Tingkat
kelulusan ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009 IPA 93,94 % dan IPS 63,83 %,
2009/2010 IPA 100% dan IPS 100% tahun 2010/2011 IPA 100% dan IPS 93,10% tahun
2011/2012 IPA 100% dan IPS 100%. Bersarakan hasil Ujian nasional tersebut sudah
selayaknya dibuat program pembinaan belajar tambahan bagi siswa kelas XI dan XI, hal ini
bertujuan untuk mempersiapkan siswa sejak awal dalam rangka menghadapi Ujian nasional
tesebut, sehingga tingkat keluluasan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai