PENDAHULUAN
Jika suatu sekolah dilengkapi dengan saran prasara yang cukup memadai dan
sumberdana yang besar, sekolah itu dipimpin oleh kepala sekolah yang memiliki kompetensi
yang rendah, tentu saja akan berpengaruh pada kualitas pelayanan, proses pendidikan dan
output (lulusan) yang dihasilkan. Bila ini terjadi apa yang menjadi program pemeritah
tentang standar pendidikan yang tertuang dalam Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005
meliputi (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi, (4) standar pendidik dan
tenaga kependidikan, (5) standar saran dan prasaran, (6) standar pengelolaan, (7) standar
pembiayaan dan (8) standar penilaian akan sululit tercapai.
1
tinggi sehingga dapat membangkitkan semangat, kemajuan dan pengertian yang dalam
pada bawahannya untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana dan tujuan bersama
yang telah ditetapkan. Bersikap objektif dalam menghadapi bermacam masalah, objektif
dalam penilaian sifat, karakter maupun kinerja bawahan. Memberikan bimbingan melalui
tindakan-tindakan nyata yang dapat dibaca bawahannya tanpa harus memberi tahu,
seperti halnya bagaimana menjalin komunikasi yang baik antara pimpinan (dirinya) dengan
atasan, pimpinan (dirinya) dengan bawahan, membagi perhatian dengan penuh keadilan
kepada seluruh staff, membagi tugas sesuai dengan minat, bakat dan kompetensi yang
dimiliki staff, menumbuhkan rasa aman dan nyaman melaksanakan pekerjaan dan
memberikan inspirasi dengan pandangan-pandangan perspektif.
2
REFLEKSI DIRI
Implementasi dari dari ketrampilan 4M di atas sangat terasa sekali ketika penulis
melaksanakan tugas sehari-hari di sekola. Penulis sebagai wakil kesiswaan, ketua
pengembang sekolah dan ketua pengembangan KTSP kegiatan dan pengalam yang
dilakukan dalam ketrampilan 4M adalah sebagai berikut:
Mempengaruhi adalah: (1) saat penulis sebagai ketua pengembang sekolah, bersama
kepala sekolah kami membuat evaluasi diri sekolah (EDS) yang telah dilakukan terlihat
bahwa masih ada guru yang tidak memiliki standar penilaian kognitif dan afektif, hal ini
terlihat saat guru memberikan nilai semester guru. Mereka tidak memiliki format penilaian
yang baku sehingga saat rapat kenaikan kelas terjadai silang pendapat yang sangat tajam,
sata itu penulis memberikan penjelasan tentang format yang penulis pakai dan pada
akhirnya mereka sadar bahwa format penilaian yang mereka pakai belummemenuhistandar
sehingga mereka sadar bahwa mereka membutuhkan format Penilaian yang baik, (2) saat
penulis sebagai wakil kepala sekolah saat rapat bulanan, banyak guru mengeluh dengan
tingkat kedisiplinan siswa, penulis memberikan masukan dengan menuliskan kembali tata
tertib sekolah pada setiap kelas sehingga siswa dapat membaca dan mengetahui ganjaran
yang akan diterima jika melanggar atran tersebut, (3) meyakinkan guru bahwa jika mereka
melakukan tindakan harus objektif baik masalah kedisiplinan siswa maupun dalam
meberikan nilai siswa, sebagai wakil kesiswaan saat itu menjadi penengah dealam setiap
masalah yang timbul dan siap "dipersalahkan" dan memberikan pelindungan bagi guru, (4)
memberi contoh datang kesekolah, masuk dan keluar kelas tepat pada waktunya.
Mengerakan, (1) saat penulis sebagai ketua pemgembang kurikulum KTSP di sekolah
memeberikan motivasi pada penyelenggra/staff sekolah untuk menuliskan tugas dan fungsi
masing-masing pada meja masing –masing, sehingga mereka berkerja tidak tumpang
tindih, berharap pada orang lain, sehingga mereka berkerja lebih teratur dan teraah serta
dapat membangkitkan jiwa kesepahaman untuk mencapai tujuan sekolah.(2) memberikan
motivasi pada setiap guru untuk membuat perencanaan pembelajaran dan perangkat
pembelajaran dikelas sehingga pembelajaran di kelas lebih terprogram, (3) mengarahkan
guru dan staff untuk disiplin dalam berkerja. (4) membagi tugas dalam kepanitian sekolah
baik pania siswa baru (PMB) sesuai dengan tugas yang telah disusun dalam membuat
laporan hasil kegiatan, (5) memotivasi guru menggunakan media ICT dalam pembelajaran
dikelas. 6) mengarahkan guru untuk menindak lanjuti hasil analisi ulangan harian dan
membuat analisis soal serta membuat program remedia dan pengayaan terhadap program
yang telah dilaksanakan.
3
diperoleh lebih cepat dan akurat.(5) membantu kepala sekolah dalam mengadakan supervisi
terhadap guru terkait dengan administrasi guru dan mengembangkan model pembelajaran
yang menyenangkan siswa di kelas.(5) membantu kepala sekolah dalam penilai atas kinerja
guru dan membuat rencana anggran sekolah (RAS) yang menjadi kebutuhan dan
prioritasyang akan dilaksananakan.
RENCANA TINDAKAN
Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri 2 Kluet Utara yang beralamat jalan Datuk
Chinde Gampong Kuala ba’u, Kecamatan Kluet Utara kabupaten Aceh Selatan dengan luas
sekolah 13.814m2, berdasarkan luas daerah ini sangat berpotensi penambahan sarana
berupa laboratorium IPA, bahasa, mushala dan ruang media dan WC . Disampin dapat
diprogramkan sarana olah raga berupa lapangan basket, bulutangkis dan sepaktakraw.
Adapun jumlah siswa keseluruhan adalah 261 orang siswa dengan ditribusi sebagai berikut:
(1) Kelas X ada 4 kelas jumlah siswa 112 siswa dengan laki-laki 58 dan perempuan 54
siswa, (2) Kelas XI ada 2 kelas jumlah siswa 65 siswa dengan 37 laki-laki dan 28
perempuan, (3) Kelas XII ada 3 kelas jumlah siswa 84 siswa dengan 45 laki-laki dan 39
perempuan. Berdasarkan jumlah siswa tersebut ruang kegiatan belajar (RKB) masih
kekurangan 3 RKB lagi, hal ini tentusaja dapat dibangun dengan tersedianya lahan yang
luas disekolah ini .
Sekolah ini juga memiliki guru yang sudah memimiki kwalifikasi sarjana S1 pada
bidangnya, Jumlah guru Mateatika dan IPA 7 orang guru IPS 10 orang guru bahasa 3
orang, guru bidang studi lain 3 orang,dengan potensi tersebut sekolah ini dapat
4
mengarahkan guru-gurnya untuk mengembangkan media pemebelajaran berbasis ICT, hal
ini penulis amati pada keseharian bahwa guru disekolah ini sudah memiliki Laptop dan
mampu menggunakan LCD porjektor dalam pembelajaran, tetapi ketersediaan LCD Cuma
hanya ada 1 buah, untuk dapat diprogramkan penanmbahan 5 LCD lagi, sehingga setiap
guru dapat menggunakan LCD dalam pembelajarannya di kelas.disampin itu dengan
kwalifikasi guru tesebut dapat diarahkan untuk meningkatkan profesional guru terutama
dalam penelitian-penelitian pendidikan, terutama dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
sehingga pemgembangan profesional guru dalam penelitian dapat tercapai.
Pegawai Tata Usaha ada 6 orang dan tenaga kebersihan 1 orang berdarakan luas
perkerangan perlu penambahan tenaga kebersihan menjadi 2 orang, sehingga kebersihan
sekolah tetap terjaga. Untuk tenaga TU penulis amati ada 3 orang yang akan memasuki
purna tugas(pesiun) sehingga kedepan perlu penambahan 3 orang sebagai pengganti
dengan cara menerima tenaga honorer yang akan dilaporkan pada BKD kabupaten. Tingkat
kelulusan ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009 IPA 93,94 % dan IPS 63,83 %,
2009/2010 IPA 100% dan IPS 100% tahun 2010/2011 IPA 100% dan IPS 93,10% tahun
2011/2012 IPA 100% dan IPS 100%. Bersarakan hasil Ujian nasional tersebut sudah
selayaknya dibuat program pembinaan belajar tambahan bagi siswa kelas XI dan XI, hal ini
bertujuan untuk mempersiapkan siswa sejak awal dalam rangka menghadapi Ujian nasional
tesebut, sehingga tingkat keluluasan tetap terjaga.