Anda di halaman 1dari 3

PERMASALAHAN AKTUAL PERANAN GURU TERHADAP PROSES

BELAJAR MENGAJAR

Oleh

Silviana Rahmadani, Fairuzdhia Alfioni, Vina Tri Aufa, M. Zikry Juliansyah

ABSTRAK: permasalahan aktual peranan guru sangat berpengaruh dalam


pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, termasuk tercapainya
efektivitas belajar siswa. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan munculnya masalah peranan guru. Selain itu,
permasalah peranan guru juga dapat menimbulkan pengaruh negatif.
Oleh karena itu harus ada upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengatasi dan meminimalisasikan dampak permasalahan peranan
guru.

Kata kunci: masalah peranan guru, faktor masalah peranan guru, dampak
masalah peranan guru, upaya masalah peranan guru, proses belajar
mengajar.

Keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat
signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik
di jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam
setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat
dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka.

Masalah yang dihadapai guru dalam menjalankan tugasnya ialah multi


peran yang mereka hadapi. Dalam hal ini, maka masalah yang timbul ialah guru
kewalahan dalam menjalankan perannya. Adapun multi peran yang sering kali
dihadapi guru antara lain menjadi konselor, penjaga UKS, pustakawan, bahkan
petugas laboratorium. Walaupun ada guru di luar sana yang dapat membagi waktu
untuk menjalankan setiap tugas tersebut dengan baik, tapi pada umumnya sebagian
besar guru masih sulit dalam menjalankan multi peran ini.
Berbagai faktor yang menyebabkan masalah peranan guru. Faktor-faktor
seperti kualitas guru yang masih rendah, jumlah guru yang masih kurang,
kesejahteraan guru yang belum tercukupi, dan distribusi guru yang kurang merata.
Faktor-faktor ini menjadikan seorang guru harus berperan lebih dari yang mereka
kuasai karena kurangnya jumlah tenaga yang ada pada sebuah lembaga pendidikan.
Dan secara tidak langsung hal ini mengharuskan guru untuk mengemban seluruh
peran ini.

Semakin banyak seorang guru diberi tugas tentunya akan mengakibatkan


kegiatan belajar mengajar terbengkalai dan tidak efektif. Masalah ini merupakan
permasalahan yang cukup mendasar dimana mengakibatkan suasana kelas menjadi
ribut dan tidak kondusif di saat jam belajar. Hal ini dikarenakan guru yang mengajar
di kelas tersebut harus keluar kelas untuk menjalankan peranan lain yang
diembannya, contohnya sebagai penjaga UKS. Dimana saat guru tersebut sedang
melakukan peran sebagai pengajar yang mengajar di dalam kelas, terdapat salah
satu siswa dari kelas yang lain yang tiba-tiba sakit, dan guru tersebut dengan
terpaksa harus keluar dari kelas dan berganti peran sebagai penjaga UKS.

Pada setiap permasalahannya tentunya harus ada upaya atau solusi yang
dihadapkan. Untuk mengatasi dan meminimalisasikan dampak dari masalah
peranan guru ini harus dilakukan pelatihan khusus atau perkumpulan musyawarah
untuk guru dalam menghadapi multi perannya. Adapun upaya-upaya yang
diberikan seperti diadakannya Pusat Kegiatan Guru (PKG), Musyawarah Guru
Bidang Studi (MGBS), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai
sarana self sustaining competencies (pengembangan kemampuan guru).

Selain itu juga dilakukan upaya sistemik dengan mengubah sistem-sistem


sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem
pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Serta
dilakukan juga upaya teknis dengan meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Cara
yang bisa dilakukan, yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi
pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga, sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
KESIMPULAN

Pendidikan selalu menghadapi masalah karena selalu terdapat kesenjangan


antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat di capai dari peroses
pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan–kesenjangan yang saat ini
kita hadapi terasa mendesak untuk ditanggulangi. Peran utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Maka masalah yang timbul terhadap
peranan guru ialah guru harus melakukan multiperan, yaitu dengan mengajar lebih
dari satu mata pelajaran atau merangkap sebagai petugas tertentu di sekolah.

Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan kepada


guru melalui kegiatan Pusat Kegiatan Guru (PKG), Musyawarah Guru Bidang Studi
(MGBS), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dimana pelatihan-
pelatihan tersebut perlu ditumbuh kembangkan terus sebagai sarana model
pengembangan kemampuan guru.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Rajawali Pers.

Umar Tirtahardja. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Kerjasama Perbukuan


Depdikbud dengan PT. Rineka Cipta (IKAPI).

Mochtar Buchori. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia.


Yogyakarta: Tiara WacanaYogya.

M. Hanafi. 2018. Diktat Ilmu Pendidikan Islam.

Fitri Indah Yunita. 2014. Permasalahan Aktual Peranan Guru di Indonesia.


Dilihat 28 Desember 2019. < http://fitriindahyunita.blogspot.com>

Hannah Sajidha. 2016. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusinya.


Dilihat 28 Desember 2019. < http://hanna-expoest.blogspot.com>

Abraham. 2012. Problematika Pendidikan di Indonesia. Dilihat 28 Desember 2019.


< https://abraham4544.wordpress.com>

Anda mungkin juga menyukai