Disusun oleh:
1. Ainun Fachrunisa (2018004004)
2. Yova Ayu Puspita (2018004009)
3. Hirdiana Dwi Lestari (2018004013)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya sehingga p
enulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Analisis Kurikulum
1968”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada bapak
Dr. Dafid Slamet S, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Kajian Kurikulum yang menyerah
kan kepercayaannya kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat wakt
u.
Penulis menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempur
na. Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang tidak penulis sadari. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis berharap dengan sungguh-su
ngguh supaya makalah ini berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan
wawasan terkait permasalahan pendidikan hingga solusinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................2
BAB II ISI
A. Pengertian Kurikulum................................................................................3
B. Kurikulum 1968 dan Sebelumnya..............................................................3
C. Ciri-ciri Kurikulum 1968...........................................................................5
D. Karakteristik Kurikulum 1968 ..................................................................5
E. Struktur Kurikulum ...................................................................................6
F. Kurikulum SMP 1968.................................................................................6
G. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1968......................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran ......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kunci” dalam proses pendidikan formal. Tidak mengherankan apabila alat ini selalu
dan zaman. Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu
kelihatan amburadul dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam
Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa,
akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa
depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan.
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, kurikulum harus jelas
B. Rumusan Masalah
1
4. Bagaimana Karakteristik kurikulum 1968?
D. Manfaat
2
BAB II
A. Pengertian Kurikulum
ditentukan oleh kualitas pendidikan. Dalam hal ini, pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan mengembangkan potensi siswa didalam sekolah untuk
lebih aktif dan kreatif dalam menumbuhkan bakat dan minat peserta didik didalam
Kurikulum pertama diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Pada saat itu, kurik
ntjana Pelajaran 1947 disusun sebagai pengganti sistem pendidikan Belanda. Kurik
bentukan karakter manusia Indonesia. Pada tahun 1952 kurikulum Indonesia menga
lami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai
1952. Kurikulum ini mengarah pada sistem pendidikan nasional. Ciri kurikulum 19
52 adalah bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang d
3
04), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan j
asmani.
aan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus, dituangkan dalam K
urikulum 1968. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pen
didikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, da
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Isi
serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat. Kelahiran Kurikulum 1968
secara korelasional (correlated subject curriculum), yaitu mata pelajaran yang satu
dikorelasikan dengan mata pelajaran yang lain, walaupun batas demarkasi antar
mata pelajaran masih terlihat jelas. Muatan materi masing-masing mata pelajaran
masih bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan keadaan nyata dalam
4
berangsur-angsur mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah terpisah-pisah
5
E. Struktur Kurikulum 1968
1. Pendidikan agama
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Daerah
5. Pendidikan olahraga
1. Berhitung
2. IPA
3. Pendidikan kesenian
1. Pendidikan kejuruan
Perubahan politik yang mendasar terjadi pada tahun 1965 terutama diakibatkan
oleh peristiwa yang dikenal dengan nama Pemberontakan G30S/PKI. Peralihan kek
uasaan dari pemerintah Presiden Soekarno kepada mandataris Surat Perintah 11 Ma
ret (Supersemar) kepada Major Jenderal Soeharto dan kemudian pengangkatan
beliau sebagai presiden Republik Indonesia oleh MPRS mengubah banyak kebijakan
pendidikan masa sebelumnya. Ajaran Manipol dan ajaran komunis dilarang, dan
dengan demikian kurikulum sekolah harus bebas dari upaya memperkenalkan dan
6
menyebarkan ajaran-ajaran tersebut. Pada tahun 1966, MPRS mengeluarkan ket
etapan TAP XXVII/MPRS/1966. Dalam TAP tersebut dinyatakan bahwa tujuan
pendidikan adalah untuk ”menghasilkan manusia Pancasila sejati berdasarkan
ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan Undang-Undan
g Dasar 1945 dan isi Undang-Undang Dasar 1945”.
Dengan adanya TAP tersebut maka arah dan tujuan pendidikan Indonesia beruba
h dari menghasilkan ”manusia susila yang cakap dan warganegara yang demokratis”
menjadi manusia Pancasila sejati. Perubahan ini sangat fundamental dilihat dari pan
dangan pendidikan karena tujuan pendidikan sebelumnya adalah untuk mengha
silkan manusia revolusioner berdasarkan ajaran MANIPOL-USDEK sedangkan
tujuan yang ditetapkan oleh MPRS adalah untuk mengikis tujuan tersebut. TAP MP
RS ini memang merupakan manifestasi adanya pengaruh politik yang kuat sebagai re
aksi pengaruh politik Orde Lama. Meski pun demikian, haruslah diingat bahwa pen
garuh politik terhadap pendidikan bukan merupakan sesuatu yang unik dan ekslusif
Indonesia tetapi sesuatu yang terjadi di berbagai negara di dunia lagipula perubahan
politik yang terjadi sangat fundamental dan dapat dianggap sebagai suatu tuntutan k
ebutuhan masyarakat (politik) yang baru. Oleh karena itu perubahan kurikulum adala
h sesuatu yang tak terhindarkan.
Perkembangan kehidupan politik dan ketatanegaraan Indonesia pada tahun 1968
sudah mulai membaik, pemerintahan sudah mulai stabil walau pun bahaya ko
munis masih dianggap pemerintah dan rakyat masih sebagai bahaya “latent” . Upaya
penumpasan gerakan yang secara resmi dikenal dengan nama G.30.S/PKI dianggap s
udah dianggap mencapai titik yang dapat memberikan peluang bagi bangsa untuk
memikirkan berbagai hal yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan lain d
i luar keamanan. Dalam penataan kehidupan kebangsaan pendidikan dianggap
menjadi ujung tombak untuk mengikis pengaruh dan penyebaran paham komuni
sme. Generasi muda harus mendapatkan perlindungan dari ancaman bahaya “latent”
komunisme. Untuk itu, Pemerintah mengeluarkan kurikulum baru untuk SMP yang
dikenal dengan nama Kurikulum SMP 1968 sebagai pengganti Kurikulum SMP 196
4. Kurikulum SMP 1968 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menen
gah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
7
Struktur Kurikulum SMP 1968 berbeda dari Kurikulum SMP Gaya Baru (196
2) atau pun dari Kurikulum SMP 1954. Struktur Kurikulum SMP 1968 lebih se
derhana dibandingkan kedua kurikulum yang mendahuluinya. Struktur Kurikul
um SMP 1968 terdiri atas Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, Kelompok Pe
mbinaan Pengetahuan Dasar, dan Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus.
Sebagaimana dengan Kurikulum SMP Gaya Baru, Kurikulum SMP 1968 tidak
mengenal adanya penjurusan pada kelas III SMP. Pendidikan SMP adalah pendidi
kan umum dan oleh karenanya kurikulum SMP tidak perlu menyiapkan peserta
didik dalam spesialisasi pendidikan keilmuan (disiplin ilmu) yang khusus. Pandangan
bahwa pendidikan di jenjang SMP ini merupakan bagian dari pendidikan umum bagi
banga Indonesia dianut sampai sekarang bahkan diperkuat posisinya dalam progra
m Wajib Belajar 9 Tahun (WAJAR 9 Tahun) yang dicanangkan Pemerintah sejak 19
84.
Tabel di bawah ini menggambarkan keseluruhan struktur kurikulum, mata pel
ajaran, beban belajar serta distribusinya untuk setiap kelas. Sebagaimana kurik
ulum sebelumnya masa belajar belajar satu tahun akademik dibagi dalam kuartal da
n beban belajar untuk setiap kuartal sama. Distribusi beban belajar nantinya berbed
a ketika sistem semester digunakan menggantikan sistem kuartal.
8
Penilaian hasil belajar dilakukan dua kali dalam satu tahun dalam bentuk satuan se
belajar dalam bentuk raport. Untuk memberi nilai pada hasil belajar siswa, kurikulum 1
968 menggunakan tiga prinsip. Pertama, prinsip keselurutan, obyek penilaian pendidika
n yang utama adalah anak sebagai keseluruhan bukan hanya dari sisi kecerdasan dan ing
atan saja. Kedua, prinsip kontinuitas artinya penilaian tidak boleh dilakukan sacara insid
ental, karena pendidikan adalah proses yang berkelanjutan, penilaian pun harus dilakuka
9
n secara. Berkelanjutan/kontinu. Ketiga, prinsip obyektivitas artinya penilaian harus
Penilaian dalam Kurikulum 1968 dilakukan dalam ulangan harian, ujian semes
ter, dan ujian sekolah. Ulangan harian dan ujian semester dilakukan oleh guru dan d
ijadikan sebagai dasar untuk pemberian nilai dalam rapor dan kenaikan kelas, sedan
gkan ujian sekolah dikoordinasikan dalam rayon (tingkat kabupaten atau provinsi)
untuk menentukan kelulusan. Bentuk soal yang digunakan adalah esai (uraian). Pen
entuan kenaikan kelas dan kelulusan dilakukan oleh sekolah. Mulai tahun 1969 sec
ara berangsur-angsur mata pelajaran untuk Ujian Negara semakin berkurang, sebali
10
b. Kekurangan Kurikulum 1968
3. Kurikulum ini yang masih di pengaruhi unsur politis sehingga tidak mengak
ar pada kebutuhan hidup anak secara individual.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan agar kita sebagai generasi muda penerus bangsa yang tentu saja
memiliki keinginan untuk memajukan bangsa dan negaranya akan terus berusaha
sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Dlam hal ini, salah satu contohnya adalah
pendidikan yang menjadikan tolak ukur suatu bangsa yang memiliki identitas
kualitas bangsanya. Penerapan kurikulum pendidikan ini diharapkan pula menjadi
semangat generasi penerus untuk terus meningkatkan kualitas dan mamapu
bersaing di dunia pendidikan yang semakin lama semakin banyak persaingan. Oleh
karena itu, jangan jadikan perubahan kurikulum tersebuk menjadi momok yang
menakutkan dan beban menjadi beban untuk kita. Tetapi, kita harus menjadikan hal
tersebut menjadi suatu cambukan kita untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Hal
12
tersebut akan terwujud dengan mengimplementasikan kurikulum pendidikan yang
baik dan merata secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
https://etykurniyati.wordpress.com/2013/07/15/analisis-sejarah-kurikulum-di-
indonesia/ (tanggal 9 Oktober 2020, 20:50)
http://ekspediasmart.blogspot.com/2014/03/analisis-kurikulum-dari-tahun-1968-
2013.html (tanggal 9 Oktober 2020, 22:15)
13
14
15