Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN SEQUENCED


Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

Dosen Pengampu : Dessy Setyowati, M.Pd.

KELOMPOK 4 :

Nabila Shafa Andini NIM D0102034


Nadila Aprilia NIM D0120035
Nanda Dwi Lestari NIM D0120036
Syaiful NIM D0120054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMATAN BARAT
2023
PRAKATA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “MODEL PEMBELAJARAN SEQUENCED” untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Pembelajaran Terpadu yang diampu oleh Ibu Dessy
Setyowati, M.Pd.

Makalah ini dapat kami selesaikan berkat bimbingan dan arahan dari dosen
pembimbing yang telah memberikan bahan-bahan materi dan penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.

Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya. Demikian
makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini kami mohon
maaf.

Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna buat kita semua, amin. Akhir kata
kami ucapkan Wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thariq, Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kubu Raya, Maret 2023

i
Kelompok 4

DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Topik Bahasan............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Sequenced...............................................3
2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Sequenced..................................................4
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Sequenced...........................................5
2.4 Penggunaan Model Sequenced...................................................................6
2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Model Sequenced...................................6
BAB III PENTUP...................................................................................................7
3.1 Simpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...........................................................................................................7
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar,
guru seharusnya mengguakan berbagai model pembelajaran dalam kelas sehingga
tercipta pembelajaran yang bermakna. Pada perkembangan pembelajaran lebih
mentitik beratkan materi yang dilakukan secara integrasi, menyeluruh dan
bermanfaat, dimana di asumsikan bahwa setiap anak mempunyai kemampuan
untuk mengintergasikan berbagai ilmu yang di terimanya, adapun salah satu
model yang dapat digunakan adalah pembelajaran terpadu.

Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat di mengerti


secara umum sebagai pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari
berbagi studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa
mampu memahami konsep-konsep yang telah di pelajari maupun konsep-konsep
yang didapat melaui pengalaman langsung dan menghubungkannya denga
konsep-konsep yang telah di ketahui.

Sequenced Model atau Model Berurutan, adalah salah satu dari sepuluh
model pembelajaran terpadu yang akan dibahas dalam makalah ini. Pembelajaran
terpadu sendiri mempunyai sifat realistis dengan menyajikan secara menyeluruh
suatu topik atau tema pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berhubungan
satu dengan yang lainnya.

Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan


pada urutan karena adanya persamaan – persamaan konsep, walaupun mata
pelajarannya berbeda. Dalam hal ini model Sequence membelajarkan
beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan
(konsepnya), sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan secara
terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan
diurutkan agar dapat serupa satu sama lain.

1
 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka kami berupaya
untuk mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan tersebut dan dituangkan
dalam bentuk judul makalah yaitu “Model Pembelajaran Sequenced”.

1.2 Topik Bahasan


1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Sequenced
1.2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Sequenced
1.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Sequenced
1.2.4 Penggunaan Model Sequenced
1.2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Model Sequenced

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1.3.1 Untuk Mengetahui Model Pembelajaran Sequenced
1.3.2 Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Model Pembelajaran Sequenced
1.3.3 Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Model Sequenced
1.3.4 Untuk Mengetahui Pengunaan Model Sequenced
1.3.5 Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Pembelajaran Model Sequenced

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Sequenced

Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata


pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah, misalnya;
topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan
dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan sosial
masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan
makna kata. Topik-topik 10 tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada
alokasi jam yang sama (Rusydi & Abdillah, 2018).

Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan


pada urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun mata
pelajarannya berbeda (Forgarty, 1991). Hamalik (2008), menyatakan bahwa
model sequenced adalah susunan atau urutan pengelompokan kegiatan atau
langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum dengan lebih
mengacu pada ”kapan” dan ”di mana” pokok-pokok bahasan tersebut ditempatkan
dan dilaksankan.

Kata sequence dalam bahasa Indonesia, berarti: (1) urutan, (2) rangkaian,
atau (3) rentetan, sehingga model sequenced dapat diartikan sebagai model
urutan/rangkaian. Dengan artikulasi yang terbatas lintas/antar disiplin ilmu, guru
dapat mengatur ulang urutan topik sehingga unit-unit yang mirip dapat
bersinggungan satu sama lain. Dua disiplin ilmu yang berhubungan dapat
diurutkan sehingga isi materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara
paralel. Dengan mengurutkan topik yang akan diajarkan, kegiatan masing-masing
displin ilmu ini dapat saling meningkatkan satu sama lain. Pada intinya, satu
subjek mengusung yang lainnya dan sebaliknya.

Model sequenced diibaratkan seperti eyeglasses (kaca mata), yang berarti


konten internal yang bervariasi dibingkai oleh konsep yang berkaitan. Lensa
menggambarkan dua materi pelajaran yang berbeda. Kedua lensa sejajar karena

3
kedua materi pelajaran ini akan diajarkan secara paralel, dimana isi materi
pelajaran tersebut telah diurutkan terlebih dahulu. Mata pelajaran yang terpisah ini
dibingkai oleh konsep yang berkaitan yang menaungi topik atau mata pelajaran
tersebut.

John Adams pernah berkata, “The textbook is not a moral contract that
teachers are obliged to teach—teachers are obliged to teach children.” Artinya,
buku teks bukanlah kontrak moral dimana guru wajib untuk mengajarkan juga
guru wajib untuk mengajar anak-anak. Maksud dari Adams ini yakni dalam
menjalankan tugas mengajar, guru tidak harus terikat pada urutan materi dalam
buku, namun guru dapat mengatur ulang urutan materi pelajaran yang akan
diajarkan kepada anak-anak. Urutan baru mungkin akan lebih logis jika urutan
tersebut sejajar dengan isi mata pelajaran antar disiplin ilmu. Akan sangat berguna
bagi siswa dan guru ketika siswa mencari hubungan dasar antar konten. Belajar
menjadi lebih menyeluruh dan karena itu ilmu akan lebih mudah ditransfer.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model sequenced adalah model


pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan-
persamaan kosep, walaupun mata pelajarannya berbeda.

2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Sequenced

Berikut ini adalah ciri-ciri model sequenced:


a. Berpusat pada anak. Siswa lebih mudah memahami konsep karena
adanya mata pelajaran yang saling berkaitan.
b. Konsep dari berbagai bidang studi disajikan dalam suatu proses
pembelajaran.
c. Guru bidang studi melakukan kerjasama dengan partner untuk
mengurutkan konsep-konsep yang sama, yang akan diajarkan pada
siswa
d. Topik atau unit pada satu mata pelajaran disusun dan diurutkan
bertepatan dengan unit mata pelajaran lain.

4
e. Ide atau konsep yang sama pada satu mata pelajaran diajarkan juga
pada mata pelajaran lain, walaupun tetap pada pengajaran yang
terpisah.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Sequenced

a. Kelebihan Model Sequenced


Melalui penataan ulang urutan topik, bab, dan unit; guru dapat
menetapkan prioritas kurikuler, ini lebih baik dari pada harus mengikuti
urutan yang ditetapkan oleh redaksi buku teks. Dengan cara ini, guru dapat
membuat keputusan penting mengenai isi materi pelajaran yang akan
diajarkan. Dari sudut pandang siswa, pengurutan yang disengaja pada topik
yang berhubungan antar disiplin ilmu dapat membantu siswa memahami
pelajaran mereka baik pada subjek maupun konten. Pengintegrasian dapat
membantu transfer ilmu. Ketika siswa melihat guru pada area konten yang
berbeda, ruangan yang berbeda, periode yang berbeda, membuat pokok-
pokok yang sama, maka siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan
mendapat pembelajaran yang lebih bermakna.

b. Kekurangan Model Sequenced


Sebuah kelemahan dari model sequenced adalah diperlukan kompromi
untuk membentuk model. Guru harus mengalah pada otonomi dalam
membuat urutan kurikulum karena guru bermitra dengan yang lain, artinya
guru tidak boleh menang sendiri atau mementingkan diri sendiri namun
guru harus banyak mengalah karena dalam penggunaan model ini
melibatkan dua guru yang bermitra. Untuk urutan yang sesuai dengan
kejadian-kejadian yang terakhir membutuhkan kerjasama yang berkelanjutan
dan fleksibilitas yang tinggi dari semua orang yang area kontennya terlibat.
Hal ini tidak semudah kedengarannya.Namun, dalam waktu yang sangat
singkat, bahkan dengan hanya satu sore bersama, mitra guru dapat dengan
mudah melakukan beberapa penataan ulang dan pengurutan sebagai
langkah awal. Jika usaha pertama ini dalam menghubungkan dua area subjek

5
berhasil, maka dua guru dapat mencoba mengurutkan lebih banyak unit untuk
pengajaran paralel.

2.4 Penggunaan Model Sequenced

Model sequenced berguna pada tahap awal proses integrasi, menggunakan


dua bidang disiplin yang mudah dikaitkan satu sama lain. Guru harus bekerja
dengan seorang mitra, mulai dari membuat daftar isi kurikuler secara terpisah.
Kemudian, tim mencoba menyulap potongan-potongan konten yang terpisah
menjadi "cocok" atau urutan beberapa hal bersinggungan. Guru mencoba
menyamakan konten yang berbeda untuk membuat lebih masuk akal bagi para
siswa yang belajar kedua bidang disiplin ilmu tersebut. Dalam model ini, kedua
disiplin ilmu tetap murni. Penekanan khusus masih dalam domain materi
pelajaran, tetapi siswa mendapatkan manfaat dari konten yang terkait.

2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Model Sequenced

Untuk mengapikasikan model sequenced pada proses pembelajaran di


sekolah, Langkah-langkah pengembangan dapat dilakukan, sebagai berikut:

a. Menganalisis isi kurikulum


1. Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan
mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata pelajaran
dengan perideo waktu yang sejajar.
2. Think Abad (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua
mata pelajaran dan menempatkan ke dalam urutan yang tepat.
3. Think Again (Refine): Mendesain atau meredesai unit, topik, atau
kosnep dari kedua maat pelajaran yang secara logis dapat diajarkan
dengan periode waktu yang sejajar.
b. Memilih dua mata pelajaran sejenis.

6
c. Mengurutkan Kembali urutan perubahan masing-masing dengan
periode waktu yang sejajar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan di atas, maka penulis


menyimpulkan bahwa model sequenced dapat digunakan saat terdapat topik-topik
yang relevan dari dua disiplin ilmu yang berbeda dan topik-topik yang relevan ini
diajarkan secara parallel serta pembelajaran dengan menggunakan model
sequenced dapat memudahkan siswa membuat hubungan (connections) dan
membuat pembelajaran menjadi bermakna.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang di peroleh, maka saran yang
dapat kami ajukan ialah guru dapat menggunakan model pembelajaran sequenced
dalam pembelajaran terpadu ketika menemukan topik-topik yang relevan
dengan bidang studi lain selain itu guru tidak perlu mengajar topik-topik
pelajaran berdasarkan urutan yang tertera di buku teks, akan tetapi guru dapat
mengatur ulang urutan topik yang akan diajarkan dan guru membutuhkan kerja
sama dengan guru bidang studi lain (partner) untuk membuat urutan kurikulum
baru.

7
DAFTAR RUJUKAN

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (kurikulum 2013).


Yogyakarta:Gava Media

Fogarty, R. 1991. How To Integrate the Curricula. Illionis: Skylight Publishing Inc.

Pandawa,Sarwono.2010.ModelSequenced.http://www.kompasiana.com/
bang_sarw/model-sequenced_55005641a3331159735105e4. [akses 19
Maret 2023].

Srikandi, Ujang dkk.2003. Belajar Aktif dan Terpadu Jakarta: Duta Graha Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai