Anda di halaman 1dari 4

KALIMAT PERLUASAN

Pengertian Kalimat Perluasan


Kalimat luas adalah kalimat perluasan yang masih mengandung unsur-unsur pokok kalimat
inti.Perluasan kalimat diawali dari kalimat yang mengandung dua unsur pusat, kemudian ditambah
satu unsur tambahan atau lebih.
Contoh:
-Ayah mengetahui hal itu.
S P O
Kalimat di atas adalah perluasan dari Ayah mengetahui.
S P
Karena predikatnya tergolong transitif, maka kehadiran objek menjadi wajib. Apabila kalimat tersebut
diperluas, bisa menjadi kalimat majemuk bertingkat seperti:

Cara Menentukan Kalimat Inti Dari Kalimat Perluasan Sebagai Berikut.


-Orang yang tinggi besar itu sama sekali bukan tetangga pamanku.
Kalimat intinya: Orang itu pamanku.

-Ia berlari dengan cepat agar tidak terlambat.


Kalimat intinya: Ia berlari.

Unsur-Unsur Kalimat :
Bagian inti yang harus ada pada kalimat, adalah Subjek (S) dan Predikat (P). Bagian inti kalimat
adalah bagian yang tak dapat dihilangkan dalam struktur kalimat. Subjek kalimat berfungsi sebagai
inti pembicaraan, sedangkan predikat berfungsi sebagai penjelasan terhadap subjek, yang dapat
dilengkapi dengan objek (O) atau pelengkap (pel.) dan keterangan (Ket).

Subjek dan Predikat


Subjek sebagai inti pembicaraan barulah menyatakan pikiran jika dijelaskan oleh predikat. Hubungan
antara subjek dan predikat dalam kalimat turut menentukan isi pikiran yang dimaksud.

Berikut contoh kata-kata yang berfungsi sebagai subjek dan predikat.

Saya/sebaiknya/beristirahat/sejenak.
S P

Engkau/belajar/dengan tekun.
S P

Kami/telah bekerja keras/selama ini.


S P

Isi pikiran yang terdapat dalam kalimat tercermin pada hubungan antara subjek dan predikat. Tanpa
adanya subjek, pokok pikiran dalam setiap kalimat menjadi tidak jelas. Sebaliknya, tanpa adanya
perdikat, keadaan subjek atau situasi yang meliputi subjek tidak jelas.

Objek, Pelengkap, dan Keterangan

Objek dan keterangan, dua bagian kalimat untuk melengkapi predikat. Hubungan antara objek (O) dan
predikat (P) ternyata lebih erat daripada hubungan antara keterangan (K) dan predikat.
Contoh:
Ia/membaca/buku itu/berkali-kali.
S P O K

Kami/merayakan/hari ulang tahunnya/kemarin.


S P O K

Saya/mengunjungi/orang tuanya/di desa itu.


S P O K

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan
melengkapi struktur kalimat.

Ciri-ciri pelengkap:

Bukan unsur utama, tetapi tanda pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya.
Terletak di belakang predikat yang bukan kata kerja transitif, misalnya:
Melengkapi struktur.
Negara Republik Indonesia/berdasarkan/Pancasila.

S P Pel.

Mengkhususkan makna objek.


Ibu/membawakan/saya/oleh-oleh.

S P O Pel.
Keterangan menyertai predikat kalimat bervariasi sesuai dengan fungsinya untuk melengkapi
predikat. Hubungan yang agak longgar antara keterangan dan predikat memungkinkan penempatan
keterangan dalam struktur kalimat.

Jenis-jenis keterangan:

Ia berdiri/di tempat itu/sejak tadi.


K(tempat)

Ujian berlangsung/selama dua jam.


K(waktu)

Anak itu lulus ujian/karena rajin belajar.


K(sebab)

Orang itu terlalu sibuk bekerja/sehingga jatuh sakit.


K(akibat)

Saya melempar anjing itu/dengan batu.


K(alat)

Pemerintah melaksanakan pembangunan/untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


K(tujuan)

Semua anggota keluarga hadir/kecuali dia.


K(pembatasan)

Orang itu berjalan/cukup cepat.


K(keadaan)

/Meskipun hari hujan/anak itu pergi juga ke sekolah.


K(perlawanan)

Saya bersedia datang/asal diundang.


K(syarat)

Giginya putih/bagai mutiara.


K(perbandingan)

Mereka/tentu/tidak dapat menemuimu.


K(modalitas)

Ibu/bersama tamunya/menyaksikan peristiwa itu.


K(sertaan)

Jenis-jenis Perluasan Kalimat


Perluasan kalimat melalui hubungan waktu dengan menggunakan kata sambung ketika, sewaktu,
selama, dan sementara.
Contoh:

Ia berhasil mengembangkan pabriknya setelah setelah memperoleh pinjaman modal dari bank.

Perluasan kalimat melalui hubungan syarat dengan menggunakan kata sambung jika, kalau, jikalau,
asal (kan), bila, dan manakala.
Contoh:

Saya akan bekerja dengan tekun bila berhasil diterima sebagai pegawai di kantor itu.

Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian dengan menggunakan kata sambung seandainya
dan
Contoh:

Seandainya usul-usul yang diajukannya itu diterima oleh pengurus, tentu program kerja organisasi
bisa terlaksana dengan baik.

Perluasan kalimat melalui hubungan tujuan dengan menggunakan kata sambung agar dan supaya.
Contoh:

Engkau harus belajar dengan sungguh-sungguh agardapat mencapai indeks prestasi yang tinggi.

Perluasan kalimat melalui hubungan perlawanan (konsesif) dengan menggunakan kata sambung
meskipun, walaupun, sungguhpun, dan biarpun.
Contoh:
Meskipun hari hujan, anak itu pergi juga ke sekolah.

Perluasan kalimat melalui hubungan kemiripan atau perbandingan dengan menggunakan kata
sambung seperti, laksana, dan
Contoh:

Wajah gadis itu cantik dan menawan laksanabulan purnama.

Perluasan kalimat melalui hubungan sebab dengan menggunakan kata sambung sebab dan karena.
Contoh:

Pekerja itu tidak dapat merampungkan pekerjaannya sebab ia sakit.

Perluasan kalimat melalui hubungan akibat dengan menggunakan kata sambung hingga, sehingga, dan
sampai.
Contoh:

Ayah bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.

Perluasan kalimat melalui hubungan kejelasan atau penegasan dengan menggunakan kata sambung
bahwa.
Contoh:

Ia baru sadar bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan anak-anaknnya.

Perluasan kalimat melalui hubungan cara atau alat dengan menggunakan kata sambung dengan.
Contoh:

Polisi menyelidiki peristiwa kejahatan tersebut dengan menyamar sebagai buruh pabrik

Anda mungkin juga menyukai