A. PENGANTAR
Tantangan wirausahaan pada masa sekarang dan untuk masa yang akan datang semakin
berat terutama menghadapi era globalisasi. Era globalisasi dalam skema perdangangan bebas
cepat atu lambat mengakibatkan perubahan ekonomi dunia.
Globalisasi mengakibatkan segala sesuatu bergerak cepat, dan situasi cepat berubah.
Perubahan yang cepat berdampak pada situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap
perusahaan. Seorang wirausahaan tidak menghindari perubahaan yang terjadi, teta[I di tuntut
untuk siap mengadakan perubahan.
Tanggap dan kreatif menghadapi perubahan,karakteristik ini terdiri atas:
1. Kritis
2. Menyenangkan
3. Proaktif
4. Kreatif
5. Inovatif
6. Efisien
7. Produktif
9. Orisinal
B. BERPIKIR KRITIS
Ketekunan, ketelitian, dan produktivitas harus menjadi perilaku dan kemampuan bagi
pengusaha. Pengusaha yang tekun, teliti, dan produktif ialah pengusaha yang tidak menerapkan
perilaku wirausaha. Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam analisis berbagai masalah, termasuk
menginterpretasikan data dan informasi di lingkungan perusahaan. Ketertiban dan ketelitian
sangat erat hubungan dengan keberasan. Seorang usahawan terkenal mengatakan bahwa
“kebiasaan menangguhkan sesuatu merupakan karang yang menghancurkan lebih banyak
perusahaan dari pada batu karang lainnya.
C. MENYENANGKAN
Agar wirausaha dapat mencapai sukses yang gemilang, anda harus memiliki kepribadian
yang menarik. Selain itu, sopan santun itu tidak boleh hanya di luar (lahiriah), melainkan harus
bersifat batiniah. Kejujuran adalah sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian
seseorang, sebab hal ini merupakan dasar dari sukses-sukses seterusnya.
Biasakanlah untuk berpikir, berbicara, dan bersikap jujur. Jujur dalam maksud dan
tingkah laku anda. Itulah cara sebaik-baiknya untuk mendapatkan kepercayaan umum,
sedangkan kepercayaan kepada diri sendiri akan bertambah dalam sadar dan insyaf, bahwa anda
selalu di bombing oleh kebenaran dan kejujuran.
D. PROAKTIF
Wirausahaan adalah orang yang memilki daya nalar intelektual yang tinggi. Di sinilah
perpaduan yang nyata antara kemauan dan kemampuan yang mendorong seseorang ini selalu
memiliki rasa ingin mencoba, tidak lain karena ia mau dan mampu, serta sebaiknya mampu dan
mau mencobanya.
Budaya yang mendukung sikap proaktif dicirikan oleh adanya dukungan terhadap
kegiatan entrepreneurial untuk bertindak antisipatif terhadap segala peluang/kesempatan serta
partisipasi dalam pasar yang lama atau baru. Proaktif akan melakukan semua hal untuk
mengwujudkan konsep mereka serta memperoleh manfaat keunggulan sebagai orang pertama
yang merebut setiap peluang.
E. KREATIF
Roger von Oech dalam bukunya Whack on the side oh the Head mengidentifikasi 10 kunci
mental dari kreativitas (“mental tock”of creativity) atau hambatan-hambatan kreativitas, yang
meliputi :
1. Searching for the one “right” answer yaitu berusaha untuk menemukan suatu asumsi.
2. Focusing on “being logical” yaitu terfokus pada berpikir logika tidak bebas menggunakan
berpikir nonlogika khususnya dalam berimajinasi.
3. Blindy following the rules yaitu berlindung pada aturan yang berlaku (kaku).
4. Constantly being practical yaitu terikat pada kehidupan praktis semata yang membatasi ide-
ide kreatif.
5. Viewing play as frivolous yaitu memandang bermain sebagai sesuatu yang tidak karuan.
6. Becoming early specialized yaitu terlalu spesialisasi.
7. Avoiding ambiguity yaitu menghindari pengulangan merupakan hambatan untuk berpikit
kreatif.
8. Fearing looking foolish yaitu berpikir kreatif bukan tempatnya bagi orang kompromistis
(berpikir kompromi).
9. Fearing mistakes and failure yaitu takut salah dan gagal.
10. Believing that “I’m not creative” yaitu setiap orang berpotensi untuk kreatif.
F. INOVATIF
1. Keterampilan mengambil keputusan dan resiko yang moderat, dan bukan atas dasar
kebetulan belaka.
2. Bersifat energetik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual.
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolok ukur
satuan uang sebagai indikator keberhasilan.
5. Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa datang.
6. Memiliki kemampuan berorganisasi, yaitu bahwa seseorang wirausaha memiliki
kemampuan keterampilan, kepemimpinan, dan manajerial.
Ada beberapa ciri intrinsic individu yang memiliki semangat bekerja inovatif yaitu:
1. Ketertarikan akan pekerjaan inovatif itu sendiri.
2. Antusiasme dan persaan optimis dalam melakukan pekerjaan inovatif.
3. Ketertarikan akan tantangan yang dihadapi pada saat memecahkan masalah.
4. Keyakinan yang kuat pada idenya.
5. Keinginan untuk mengambil resiko.
G. EFISIEN
Efisiensi merupakan produktivitas yang dinilai dengan uang.Dalam dunia usaha
pengertian efisiensi yang digunakan untuk mengukur efisiensi produksi disebut Efisiensi
Biaya dan Efisiensi Keseluruhan,termasuk nilai hasil produksi yang disebut efisiensi
perusahaan,yang dikaitkan dengan hasil penjualan atau labar perusahaan.
1. Efisiensi Biaya
Dalam halnya,Efisiensi Biaya juga dapat dibedakan dalam:
Biaya rata-rata
Biaya marjinal
2. Efisiensi Perusahaan
Upaya efisiensi persahaan menyangkut dua sisi,yaitu sisi penggunaan/alokasi
sumber daya dengan penjualan hasil produk yang dihasilkan.
Secara skematis efisiensi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Laba penjualan = Hasil Penjualan = Total Biaya
Besar kecil laba usaha tergantung pada:
Keberhasilan mencapai tingkat jual yang terbaik.
Kemampuan memperbesar penjualan.
Efisiensi biaya.
Kondisi para atau lingkungan usaha
Anda sebagai Wiraswasta adalah sifat hemat-hemat pangkal kaya.
Ingat tujuan anda sebagai Wiraswasta yaitu menciptakan kekayaan dan pekerjaaan.
Untuk bisa kaya anda harus hemat.
Untuk dapat bertindak hemat,memang ada dua hal yang dituntut dari diri anda.
- Pertama, anda haruslah sedikit cerewet. Tetapi janganlah cerewet seperti seorang
perempuan yang tidak ada ujung pangkalnya. Tujuan cerewet anda,hanya untuk
menurunkan harga barang yang kan anda beli, sehingga uang yang anda keluarkan
semakin sedikit.
- Kedua, untuk mendapatkan harga yang anda inginkan memang perlu suatu kesabaran.
Kesabaran boleh untuk satu penjual, atau anda sabar terlebih dahulu dan
membandingkan dari sekian banyak penjual barang yang anda inginkan.
Kualitas anda sebagai Wiraswasta selanjutnya merupakan produktivitas tinggi.
Produktivitas itu sendiri adalah penjualan anda meningkat sementara biaya anda dapat
dipertahankan atau diturunkan lebih rendah dari yang seharusnya.
Empat hal yang telah diuraikan diatas menentukan kualitas anda sebagai seorang
wiraswasta.Anda disebut memiliki kualitas prima apabila anda bertndak hemat(bukan
hanya mau),overhead anda rendah,produktivitas tinggi,dan biaya operasi rendah.
b) Meningkatkan kesempurnaan
Mula-mula Anda harus ada hasrat yang mendalam untuk melakukan segala
sesuatu dengan sempurna. Selalulah membidik sasaran yang makin tinggi.
Kesempurnaan sejati adalah penjelmaan cita-cita tertentu yang harus ditekuni.
H. PRODUKTIF
Sebagai wiraswasta, anda memerlukan tenaga penggerak dari dalam diri anda dari
luar. Yang dari dalam diri anda, bisa anda tuangkan keluar. Ide, strategi, dan rencana
adalah tenaga penggerak yang ada dalam diri anda dan dapat anda tuangkan ke atas
kertas, dan kepada bawahan anda. Ini adalah tenaga penggerak.
Adaun tenaga penggerak dari luar adalah modal usaha anda. Baik modal sendiri,
maupun dari luar yang disebut utan.
Ini adalah tenaga penggerak luar biasa yang mendorong anda untuk setiap saat
bertindak mencapai sasaran anda.
Hampir sama dengan tenaga penggerak yang dari luar, anda membutuhkan bahan
bakar. Bahan bakar,ibarat kendaraan, misalkan mobil tanpa bahan bakar, bagaimanapun
baik dan indahnya serta mahalnya mobil ini hanya dapat dilihat, dinaiki dan diam di
tempat tidak akan bergerak,kecuali anda dorong. Itupun tentu tidak seberapa jauh.
Jadi, segala sesuatu yang anda kerjakan yang mengharuskan adanya uang, itulah
bahan bakar anda . dari manakah datangnya uang tersebut?
I. ORISINAL
Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur keorisinalan seseorang.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara
baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita,7994:7).
Ciri-ciri nya:
- Tidak pernah puas dengan cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik;
- Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya;
- Selalu ingin tampil berbeda atau memanfaatkan perbedaan.
Menurut Levitt, Kewirausahaan adalah ”thinking and doing new things in new
ways. Kewirausahaan adalah berpikir dan berpindak sesuatu yang baru atau berpikir
sesuatu yang lama dengan cara baru. Hal ini sejalan dengan pendapat Soeparman
Soemahamidjaja (1997:7) bahwa “kewirausahaan adalah “ability to create new way, and
different.
Pokok pokok pikiran Gerschenkron di atas, pada dasarnya sejaan dengan pokok
pikiran Everent E. Hagen (1962:88) yang mengemukakan tentang ciri-ciri innovative
personality yang kreatif sebagai berikut:
- Openess to experience,
- Creative imagination,
- Confidence and content in one’s own evaluation,
- Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or
inconsistency,
- Has a duty or responsibility to achieve,
- Intelligence and energetic
-
Sifat orisinal ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud
orisina di sini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat
sendiri, ada ide yang orisinal, dan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
Orisinal tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan
hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen yang telah ada, sehingga
melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orsinal suatu produk akan tampak
sejauh manakah ia berbeda dari apa yang telah ada sebelumnya.