Nim : 1930504092
Kelas : Manajemen Dakwah 1956B
Mata Kuliah : Filsafat Dakwah
Dosen Pengampu : Dr. Nurseri Hasnah Nasution, M.Ag
B. OBJEK-OBJEK EPISTIMOLOGI
1. Epistimologi Bayani
Secara epistimologis Bayani mempunyai arti penjelasan, pernyataan dan
ketetapan. Sedangkan menurut terminologis Bayani berarti pola pikir yang bersumber
pada nash, ijma’ dan ijtihad. Ada juga yang berpendapat bayani adalah metode
pemikiran khas Arab yang didasarkan atas otoritas teks (nash), secara langsung
maupun tidak langsung. Tradisi Bayani muncul tidak terlepas dari tradisi teks yang
berkembangdalam ajaran islam. Dan ada sekitar 50 ayat al-Qur’an yang mengungkap
kata Bayani ini.
2. Epistimologi Irfani
Epistimologi Irfani menurut etimologi berarti al-ma’rifah, al-‘alhikmah.
Sedangkan secara eksistensialis berpangkal pada zauq, qalbu atau intuisi yang
merupakan perluasan dari pandangan illuminasi dan yang berpakar pada tradisi
Hermes. Pengetahuan irfani tidak didasarkan pada teks (nash) seperti bayani, akan
tetapi pada kasyf, tersingkapnya rahasia-rahasia realitas oleh Allah S.T.W. Karena itu,
pengetahuan irfani tidak diperoleh berdasarkan analisa teks tetapi dengan olah ruhani,
dimana dengan kesucian hati, diharapkan Allah S.T.W han akan melimpahkan
pengetahuan langsung kepadanya. Masuk dalam pikiran, dikonsep kemudian
dikemukakan kepada orang lain secara logis. Dengan demikian pengetahuan irfani
setidaknya diperoleh melalui tiga tahapan yaitu:
a. Taubat,
b. Wara’(menjauhkan diri dari segala sesuatu yang subhat),
c. Zuhud (tidak tamak dan tidak mengutamakan kehidupan dunia).
d. Faqir (mengosongkan seluruh fikiran dan harapan masa depan, dan tidak
menghendaki apapun kecuali atas kehendak Allah SWT).
e. Sabar (menerima segala bencana dengan lapang dada, ikhlas dan rela).
f. Tawakkal (percaya atas segala apa yang ditentukan oleh Allah SWT).
g. Rida (hilangnya rasa ketidak senangan dalam hati sehingga yang tersisa hanya
gembira dan sukacita).
3. Epistimologi Burhani
Epistimologi Burhani secara bahasa berarti argumentasi yang jelas. Sedangkan
menurut istilahnya berarti aktifitas intelektual untuk menetapkan kebenaran proposisi
dengan metode deduktif yaitu dengan cara mengaitkan proposisi satu dengan
proposisi lainnya yang bersifat aksiomatik atau setiap aktifitas intelektual untuk
menetapkan kebenaran suatu proposisi.
Perbandingan ketiga epistemologi ini adalah bahwa bayani menghasilkan
pengetahuan lewat analogi furu` kepada yang asal; irfani menghasilkan pengetahuan
lewat proses penyatuan ruhani pada Tuhan. Dan burhani menghasilkan pengetahuan
melalui prinsip-prinsip logika atas pengetahuan sebelumnya yang telah diyakini
kebenarannya. Dan tiga epistemologi Islam ini mempunyai ‘basis’ dan karakter yang
berbeda. Pengetahuan bayani didasarkan atas teks, irfani pada intuisi sedang burhani
pada rasio. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Dengan menerapkan model ini dalam melakukan kajian terhadap obyek formal
ilmu dakwah maka diantara hasil yang dapat diperoleh meliputi:
a. Masalah-masalah yang kompleks dalam dinamika dakwah dapat dirumuskan.
b. Proses dakwah dapat diketahui alurnya.
c. Hasil-hasil dakwah dapat diukur dan dianalisa.
d. Umpan balik kegiatan dakwah dapat dimulai.
e. Fungsi dakwah dalam system kemasayarakatan dapat diketahui dan di analisa
f. Dampak perubahan dari sistem politik, ekonomi dan perubahan social pada umumnya
dapat diidentifikasi secara lebih jelas.