Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MINI RISET

“PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA BERDAKWAH


BAGI MAHASISWA DI KOTA TASIKMALAYA”

LAPORAN

diajukan untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan
Agama Islam
DosenPengampu: Dr. Syarip Hidayat, MA. M. Pd.
H. Anggi Maulana Rizqi, Lc. MA.

Disusun oleh:
Kelompok 4
Dewi Niendya R (1605790)
Elis Nurul Huda (1601005)
Galih Yulianingsih (1607794)
Linda Novianti (1603522)
Mita Zahra Asdianti (1600063)
Rosi Annisya (1605842)
Wina Amalia (1600094)
Kelas: 3A PGSD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2019

1
ABSTRAK

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat juga canggih, internet


melahirkan banyak media sosial dengan keunggulan dan daya tariknya masing-
masing. Mudahnya proses mengirim dan mengakses informasi dalam aktivitas
ber-media sosial membuat banyak orang yang sudah menganggap bahwa media
sosial sebagai kebutuhan dan kebiasaan untuk sarana menyebarkan momen dan
hal-hal yang sedang populer kepada khalayak.

Instagram merupakan salah satu aplikasi media sosial yang memiliki banyak
pengguna dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Instagram yang bersifat photo
sharing memiliki kekuatan untuk memudahkan penyebaran informasi sehingga
banyak hal-hal yang lahir menjadi trending topic karena penyebarannya di
Instagram. Dengan kemudahan penyebaran informasi seperti ini, pesan dakwah
juga mendapat kesempatan untuk menyebar dengan cara yang dapat mengikuti
perkembangan tren. Begitupun aplikasi youtube, dengan maraknya pembuatan
vlog-vlog artis berkonten kehidupan sehari-hari, serta youtuber-youtuber
pendatang baru yang memang memiliki konten khas hasil berpikir youtuber itu
sendiri, membuat media sosial youtube menjadi salah satu aplikasi yang
digandrungi oleh khlayak. Dengan banyaknya peminat itulah kesempatan akun-
akun dakwah untuk membuat channel mengenai dakwah semakin mudah.

Mini riset ini bersifat kualitatif dengan data primer berupa kuisioner online yang
disebarkan pada mahasiswa di seluruh Universitas di Tasikmalaya baik negeri
maupun swasta, dan sumber data sekunder berupa dokumentasi buku, internet dan
lampiran-lampiran yang memiliki keterkaitan dengan mini riset ini. Sedangkan
metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode angket/ kuisioner
online, yang kemudian di analisis menggunakan analisa kualitatif dan disimpulkan
secara induktif. Hasil temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa mahasiswa-
mahasiswa di Tasikmalaya yang mengisi kuisioner sebagian besar merupakan
follower dan subscriber dari akun-akun daakwah di media sosial instagram dan
youtube, serta ada beberapa akun instagram dan youtube yang paling banyak
diikuti oleh mahasiswa di Tasikmalaya karena alasan-alasan tertentu.

Kata kunci : Instagram, Media Dakwah, Youtube

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan laporan
hasil mini riset yang berjudul “Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana
Berdakwah bagi Mahasiswa di Kota Tasikmalaya” tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun agar kami dapat memperluas wawasan tentang pendidikan agama
islam serta mengetahui minat penggunaan media sosial sebagai sarana berdakwah.
Laporan ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Seminar
Pendidikan Agama Islam ini telah penulis susun dengan maksimal berkat
dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, maupun materi dalam
rangka menyelesaikan tugas mata kuliah yang dibimbing oleh Dr. Syarip Hidayat,
MA. M. Pd. dan H. Anggi Maulana Rizqi, Lc. MA.
Laporan ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena penulis juga
masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu arahan, koreksi dan saran, sangat
penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.

Tasikmalaya, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Riset ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Riset ............................................................................................. 2
BAB II LAPORAN DAN PEMBAHASAN ........................................................... 3
2.1 Laporan Hasil Riset .................................................................................. 3
2.2 Analisis Hasil Riset ................................................................................ 18
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 21
3.2 Rekomendasi .......................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dakwah merupakan kegiatan penting bagi agama Islam untuk menyebarkan serta
mengajak untuk berbuat kebaikan sesuai syariat Islam serta tanggung jawab umat
Islam secara keseluruhan. Dakwah bukan hanya tugas seorang da’i tetapi untuk
seluruh muslim. Allah SWT di dalam Al-Qur’an telah memerintahkan seluruh
kaum muslim untuk berdakwah, terdapat dalam Q.S. An-Nahl ayat 125, sebagai
berikut:
َ ِ‫ح س َ ن َ ةِ ۖ َو َج ا ِد ل ْ هُ مْ ب ِ ا ل َّ ت ِ ي ه‬
َ َّ ‫ي أ َ ْح س َ ُن ۚ إ ِ َّن َر ب‬
‫ك‬ َ ْ ‫ك ب ِ ال ْ ِح كْ َم ةِ َو ال ْ َم ْو ِع ظ َ ةِ ال‬ َ ِ ‫ا د ْ ع ُ إ ِ ل َ ٰى س َ ب ِ ي ِل َر ب‬
‫ه َُو أ َ عْ ل َ م ُ ب ِ َم ْن ضَ َّل ع َ ْن س َ ب ِ ي ل ِ هِ ۖ َو ه َُو أ َ عْ ل َ مُ ب ِ ال ْ مُ هْ ت َ دِ ي َن‬
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-
Nahl ayat 125)
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di dunia semakin pesat.
Islam tidak melarang teknologi, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan syariat
Islam. Media sosial salah satu teknologi masa kini yang sering digunakan oleh
masyarakat untuk berinteraksi. Media sosial yang paling sering digunakan
masyarakat Indonesia, yaitu: Youtube, Facebook, WhatsApp, Instagram, Line,
dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi perhatian para da’i atau admin akun
media sosial Islam untuk mengembangkan dakwah, sehingga dapat menjangkau
masyarakat secara luas.
Ketika melihat kondisi situasi mahasiswa, terutama yang berada di kota
Tasikmalaya ternyata kesehariannya sangat akrab dengan media sosial. Berbagai
media sosial digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga, teman, bahkan
bersama orang baru. Berbagai konten bisa dilihat dari yang bersifat negatif sampai
konten positif seperti akun dakwah Islam.

1
1.2 Rumusan Masalah Riset
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut: “Bagaimana penggunaan media sosial sebagai sarana berdakwah bagi
mahasiswa di kota Tasikmalaya?”

1.3 Tujuan Riset


Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jawaban penggunaan media sosial
sebagai sarana berdakwah bagi mahasiswa di kota Tasikmalaya.

2
BAB II
LAPORAN DAN PEMBAHASAN

2.1 Laporan Hasil Riset


Dari 127 responden dengan subjek Mahasiswa di Universitas yang terdapat
di Tasikmalaya, melalui instrument angket dalam google form yang telah disebar
didapatkan hasil bahwa responden dari UPI Tasikmalaya sebanyak 64,72% atau
84 responden, dari Unsil 13,39% atau 17 responden, dari Poltekkes Kemenkes
Tasik 5,51% atau 7 responden, dari Stikes BTH 2,36% atau 3 responden, dari
Umtas 1,57% atau 2 responden, dari STIA YPPriatim 1,57% atau 2 responden,
dari Unper 0,79% atau 1 responden, dari STMIK Tasikmalaya 0,79% atau 1
responden, LP31 0,79% atau 1 responden, dan sisanya sebanyak 5,51% atau 7
orang berasal dari Universitas lain.

Responden Mahasiswa dari tiap Universitas di


Tasikmalaya
1% 1% 1%
UPI Tasikmalaya
1%
1% 6% UNSIL
2%
Poltekkes
6%
Stikkes BTH
14% UMTAS
STIA YPPriatim
67%
UNPER
STMIK
LP3I

Instrumen terdiri dari 8 pernyataan dan 2 pertanyaan yang wajib di jawab


oleh responden.
Pernyataan pertama yaitu “ Saya salah satu follower/ subscriber akun dakwah di
media social “. Jumlah responden yang menjawab Ya sebanyak 74,02% atau 94
responden, dan yang menjawab Tidak sebanyak 25,98% atau 33 responden.

3
80 74.02
70
60
50
40
30 25.98
20
10
0
Pernyataan 1
Ya Tidak

Pernyataan kedua yaitu “ Saya sering membaca atau mendengarkan konten


dakwah di media social ”. Jumlah responden yang menjawab Ya sebanyak
92,91% atau 118 responden, dan yang menjawab Tidak sebanyak 7,09% atau 9
responden.

100 92.91

80
60
40
20 7.09
0
Pernyataan 2
Ya Tidak

Pernyataan ketiga yaitu “ Saya membaca atau mendengarkan konten dakwah di


media social karena : …… “. Jumlah responden yang menjawab karena “ Tempat
kajian jauh ” sebanyak 14,96% atau 19 responden, jawaban karena “ Tidak ada
teman yang mengajak ” sebanyak 7,87% atau 10 responden, jawaban karena “
Tidak ada info kajian di majelis ” sebanyak 10,24% atau 13 responden, jawaban
karena “ malas ” sebanyak 16,41% atau 21 responden, sebanyak 44,58% atau 57
responden menjawab alasan lainnya, dan 5,51% atau 7 responden tidak
memberikan alasannya.
Alasan lainnya diantara nya :

4
Tabel 1. Alasan Lain
1. Kesadaran 30. Ada paket ada
2. Sekalian buka hp 31. Sebagai tambahan ilmu
3. Lebih mudah dan bisa mendengar 32. Lebih mudah diakses dan tema
banyak dakwah pembicaraan berdasarkan keinginan
4. Lebih menarik 33. Ketika senggang
5. Ingin saja 34. Lebih mudah
6. Mengisi waktu luang 35. Tidak sengaja
7. Karena menarik dan bisa lebih 36. Mudah
secara detail 37. Banyak teman yang
8. Kadang-kadang kurang bisa merekomendasikan
membagi waktu jika harus kajian 38. Lebih praktis lihat online
secara langsung 39. Lebih mudah diakses
9. Ingin mendapatkan ilmu yang lebih 40. Untuk mengingatkan saat scrooling
banyak media social
10. Kebetulan saat sedang membuka 41. Sibuk
medsos, ada beberapa kajian yang 42. Singkat
bisa didengar 43. Lebih terjangkau tempat waktu dll
11. Nambah pengetahuan 44. Semua alas an diatas bisa termasuk
12. Info dari Online lebih lengkap alasannya
13. Lebih fleksibel dan bisa dilakukan 45. Tidak sengaja kebuka
dimana saja 46. Yang sering digunakan sehari-sehari
14. Konten beragam dan bisa diakses dan bisa diakses dimana saja
dimana pun 47. Lebih praktis
15. Disebarkan teman dan tidak 48. Waktunya lebih menyesuaikan dan
sengaja menonton mampu diputar berulang-ulang
16. Teman suka ngajak kajian 49. Mengisi kekosongan
17. Setiap waktu tertentu selalu butuh 50. Belum ada keinginan dan
asupan kajian agar menambah ilmu kesadaran yang kuat dari diri sendiri
dan tetap bersyukur untuk hadir ke kajian
18. Menemani waktu kerja dan luang 51. Karena mendengarkan dakwah dari
19. Cukup memudahkan juga media social bisa dilakuakan kapan

5
20. Lebih bisa diakses dan kapanpun saja dan dimana saja
21. Menghemat waktu 52. Suka aja
22. Untuk menambah murojaah ketika 53. Bisa diakses dimana saja dan kapan
waktu luang, tetap yang utama saja
hadir dalam majelis ilmu secara 54. Karena infonya mudah didapat jadi
langsung atas bimbingan ulama. tidak perlu ke majelis ditambah lagi
23. Memanfaatkan fasilitas kajian yang terbilang cukup terkenal
24. Karena ada konten dakwah yang membuat saya semakin tertarik
lewat di medsosnya untuk melihatnya
25. Karena informasinya bermanfaat 55. Dikemas lebih menarik dan
26. Lebih menarik dan gak harus langsung intinya
berangkat keluar 56. Lebih enak dan kondusif karena
27. Lebih senang di media social melihatnya sendiri
28. Karena zaman sekarang media 57. Karena info dari online lebih
social bisa dijadikan untuk lengkap dan sesuai menurut saya,
menuntut ilmu dan tidak ada kata jadi apa salahnya memanfaatkan
sibuk social media untuk hal positif
29. Sebagai tambahan ilmu

50 44.58
40
30
20 14.96 16.41
7.87 10.24
10 5.51
0
Pernyataan 3
Tempat kajian jauh Tidak ada teman
Tidak ada info Malas
Alasan lainnya Tidak menjawab

Pernyataan keempat yaitu “ Saya membaca atau mendengarkan konten dakwah di


media social hanya karena teman saya yang sering meng-sharenya ”. Jumlah

6
responden yang menjawab Ya sebanyak 38,03% atau 49 responden, dan yang
menjawab Tidak sebanyak 63,3% atau 81 responden.

70 63.3
60
50
38.03
40
30
20
10
0
Pernyataan 4
Ya Tidak

Pernyataan kelima yaitu “ Saya sering membaca atau mendengarkan konten


dakwah di media social saat ada waktu senggang saja ”. Jumlah responden yang
menjawab Ya sebanyak 73,2% atau 93 responden, dan yang menjawab Tidak
sebanyak 26,8% atau 34 responden.

80 73.3

60

40
26.8
20

0
Pernyataan 5
Ya Tidak

Pernyataan keenam yaitu “ Saya lebih paham penyampaian dakwah dari media
social daripada dakwah secara langsung (face to fece) ”. Jumlah responden yang
menjawab Ya sebanyak 37,8% atau 48 responden, dan yang menjawab Tidak
sebanyak 65,4% atau 83 responden.

7
70 65.4
60
50
37.8
40
30
20
10
0
Pernyataan 6
Ya Tidak

Pernyataan ketujuh yaitu “ Dengan membaca atau mendengarkan dakwah dari


media social membuat saya tergerak untuk mengikuti kajian secara langsung ”.
Jumlah responden yang menjawab Ya sebanyak 75% atau 96 responden, dan
yang menjawab Tidak sebanyak 26,6% atau 34 responden.

80 75
70
60
50
40
30 26.6
20
10
0
Pernyataan 7
Ya Tidak

Pernyataan kedelapan yaitu “ Saya tergerak untuk membuat konten dakwah di


mesia social “. Jumlah responden yang menjawab Ya sebanyak 36,8% atau 49
responden, dan yang menjawab Tidak sebanyak 63% atau 80 responden.

8
70 63
60
50
40 36.8
30
20
10
0
Pernyataan 8
Ya Tidak

Kesembilan yaitu pertanyaan mengenai akun dakwah yang banyak di follow/


disubscribe oleh para responden, sebanyak 150 akun yang diikuti baik itu dari
akun instagram ataupun youtobe, dimana rata-rata dari 1 responden mengikuti
lebih dari satu akun, dan sisanya menjawab banyak dan ada juga yang tidak sama
sekali mengikuti akun dakwah di media social.
Tabel 2. Akun Dakwah yang di Follow atau subsriber
1. Hanan Attaki 77. Siramanqalbu
2. Sahabat Muslimah 78. Info Kajian Tasikmalaya
3. Universitas_Maiyah 79. Dakwah Islam
4. Duniajilbab 80. Berdakwah
5. Beraniberhijrah 81. Nuonline_Id
6. Muslimahdaily 82. Nugarislucu
7. Hijabalila 83. Senyum Syukur
8. Film Maker Muslim 84. Muslimahsinau
9. Teladan Cinta 85. S.Kakung
10. Nusaa Official 86. Ulamanusantara
11. Ukhtisally 87. Iqraa_Alquran
12. Lampu Islam.Net 88. Ust.Handi Boni
13. Shift 89. Yufid Tv
14. Ustad Abdul Somad 90. Siram Tasik
15. Ust Khalid 91. Taman Syurga Net
16. Ust Felix 92. Kajian Sunah
17. Fiqih Wanita_ 93. Jakartamengaji

9
18. Aa Gym, 94. Tasikamalaya Mengaji
19. Akhyar 95. Bandung Mengaji
20. Generasi Muda Nu 96. Rodjatv
21. Ig Ust Adi Hidayat 97. Mgi TV
22. Fuad Bakh 98. Klik Sunah
23. Sahabat Surga 99. Pemuda Hijrah
24. Walau Hanya Seayat 100. Faktanya Muslim
25. Remaja Islami 101. Dakwah Islam Kekinian
26. Dakwahislam, 102. Akun Dakwah Pencerahan
27. Remajaislami 103. Goresan Pena Dakwah
28. Ala_Nu 104. Tweet_Sunnah
29. Ayo Hijrah 105. Antibidahclub
30. Kartun.Muslimah 106. Thuwailibul.Ilmi
31. Hawariyyun 107. Kajian Islami
32. Fuad Baq 108. Dakwahislami Id
33. Thesunnah.Gram 109. Negeriakhirat
34. Kajian Salaf 110. Tadabburdaily
35. Tarbiyah Generation 111. Salaf.Ittiba
36. Sunnah Everywhere 112. Thesunnah_Path
37. Kumparan 113. Taubatters
38. Haikahassanquote 114. Shahihfiqih
39. Bagussuhar 115. Kabarakhirzaman
40. M.Alsalmy1 116. Dzikirinazalah
41. Wahyumhdrizki 117. Pendosahebat
42. Nurjajang_ 118. Aa Gym
43. Asepastri 119. Indonesiabertauhidid
44. Ahdn.Anrhmn 120. Indonesiabertauhidofficial
45. Abufauzana.Official 121. Indonesiamengaji.Id
46. Act_Elgharantaly 122. Sahabat Surge
47. Goodreligion.Merch 123. Islam Popular
48. Polri_Cintasunnah 124. Ayo Hijrah
49. Media Islami 125. Mahasiswa Muslim

10
50. Info Kajian 126. Pena Hijrah
51. Basalamah 127. Ust. Adi Hidayat
52. Al Bahjah 128. Akun Dakwah Islam Anak
53. Tarbiyah Sentap Official Muda
54. Jendela Islam 129. Dakwah Pedia
55. Nasehat Ulama 130. Fisabillilah_Id
56. UKDM 131. Lahurabaafidunya
57. Baperan 132. Pengajian Dan Ceramah Islam
58. Predator Quran 133. Taman Surge.Net
59. Dakwah Nesia 134. Teladan Rosul
60. Remaja Dakwah 135. Tausyiahku
61. Nikah Asik 136. Tasik Berhijrah
62. Efieffendi 137. Islam Diary
63. Gerakan Remaja Berhijrah 138. Abutakeru
64. Sahabat Surga 139. Shalawat.Bareng
65. Wanita Sholehah 140. Literasi.Dakwah
66. Kumpulan Kajian 141. Duniamuslimah_
67. Asbak.Dakwah 142. Pemuda.Dakwah
68. Perempuan Surge 143. Muslim.Fake
69. Spiritmuslim.Id 144. Indonesiamengaji.Id
70. Dakwah Social 145. Cahaya Islami
71. The Sungkar Family 146. Pendosahebat.Id
72. Tausyiahcinta_ 147. Berbagi Semangat
73. Mozaik_Islam 148. Sahabat Muslimah
74. Muslimah_Mtp 149. Wanna Be Sholihah
75. Dakwah Jomblo 150. Teman_Halal
76. Pena Tarim

Kesepuluh yaitu pertanyaan mengenai pendapat responden tentang dakwah yang


marak dilakukan di media social. Berbagai macam pendapat diutarakan oleh
responden, pendapat tersebut diantaranya :
Tabel 3. 157 Pendapat Responden

11
 Bagus
 Sangat membantu khusunya bagi saya yang ingin mengetahui ilmu agama,
namun tidak bisa mengikuti kajian secara langsung.
 Dakwah bukan semata-mata mengajak, tapi menyapa. Dalam rangka menikmati
kebaikan. Alhamdulillah membantu menyadarkan, dan berhati-hatilah dalam
memahami dakwah, karena zaman sekarang modal bisa ngobrol aja pengen
disebut ustadz atau malah menafsirkan Al Qur'an,perlu kita tahu juga penafsir
Al Qur'an kan tidak sembarang orang. Kalau untuk bahasa kita bukan tafsiran,
tapi tadabbur. Penafsir itu harus benar-benar menguasai atau Hafizh Qur'an.
Jadi haruslah cerdas, dan cari terus ilmu.
 Alhamdulillah semakin mudh memperoleh ilmu
 Bagus sekali, menambah booster berbuat kebaikan
 Cukup bagus dan pemanfaatan teknlogi yg tepat
 Bagus. Namun harus lebih hati-hati juga
 Sangat bagus, karena dapat membantu bagi teman-teman yang tidak bisa
menghadiri kajian secara langsung
 Bagus sekali, karena sekarang ini banyak anak muda yang malas pergi ke
kajian secara langsung karena alesan tertentu, makan dengan media sosial
memudahkan untuk tetap melihat dakwah tanpa harus banyak alas an
 Jika isi konten dakwah baik dan dapat dipercayakan, maka konten tersebut baik
untuk dipublish dan marak di media sosial karena bisa berbagi ilmu yang
bermanfaat bagi pengguna media social
 Suatu fenomena yg positif
 Ya Alhamdulillah
 Bagus, lebih bervariasi
 Pendapat saya mengenai dakwah yang marak dilakukan di media sosial itu
bagus, karena kapan pun dan dimana pun kita dapat mendengarkan atau melihat
dakwah tersebut melalui video, ketika kita tidak memiliki waktu untuk
mengahadiri kajian secara langsung.
 Bermanfaat
 Bagus, mempermudah orang-orang untuk mendapatkan informasi dan ilmu

12
agama Islam
 Sangat baik, supaya lebih muda dalam penyampaian dqkwahnya, tapi hal ini
memicu kesalah pahaman jika video yg disampaikan hanya sepotong sepotong.
 Sangat bermanfaat untuk saya khususnya. Menambah wawasan ttg ilmu agama
 Sangat bagus, karna media sosial juga bisa berguna untuk halhal yang positif
salah satunya adalah mengenai dakwah tersebut.
 Bagus
 Bagus karena berdakwah bisa dibagikan dimana saja agar orang yg tidak
sempat ke majelis bisa dengan mudah memperoleh ilmu fi medsos
 Cara penyampaian lebih to the point dan tidak ada diskriminasi dalam sebuah
kajian yang di sampaikan dan lebih santai bisa kapanpun di manapun kita
melihatnya.
 Kontennya padat namun dikemas ringan dan singkat sekitar 9-12 menit.
 Selagi itu tidak mengandung sara serta tidak menistakan agama dan ilmunya
selaras dengan yg sebenarnya, ini cukup baik karena hampir semua manusia di
jaman sekarang menggunakan smartphone dan internet.
 Rentan disusupi faham radikal bagi orang yang baru belajar
 Bagus mudah di akses modal kuota
 Bagus, kreatif
 Sangat baik memberikan pengajaran baik kepada setiap orang dengan cara yg
sesuai dengan tuntutan zaman yaitu penggunaan teknologi digital
 Saya rasa sangat membantu dan dapat menambah pengetahuan agama
walaupun kajian ditempat sendiri tidak dilaksanakan setiap hari, dll
 Bagus, karena dakwah bisa dimana saja dan pada zaman millenial ini banyak
warga indonesia yg aktif di medsos sehingga dengan mudah mendapat ilmu
 Lebih membantu
 Bagus. Milenial memanfaatkan revolusi 4.0
 Selama itu tidak mengajak ke hal yang buruk, dan bermanfaat untuk kita ya
lebih baik di dengarkan
 Sangat baik untuk bisa dikembangkan, karena generasi hari ini berbeda dengan
generasi sebelumnya. Waktu yang biasa digunakan untuk saling tatap muka

13
sudah mulai jarang karena konseo kerja otak juga tak sama. Jadi, meskipun
seharusnya mencari ilmu itu langsung datang pada gurunya, dengan adanya
dakwah di media sosial membantu kita sebelum terwujudnya belajar pada
gurunya.
 Baik
 Hal itu bagus, karena bisa lebih efisien, dan juga sekarang orang orang tidak
bisa lepas dari media sosial sehingga hal itu sangat berpengaruh sekali
 Menarik
 Gaya bahasa dan skenario penyampaian dakwah
 Baik, namun mungkin berkah nya kurang. Tidak seperti saat kajian langsung di
majelis ilmu
 Ada yg benar2 dakwah dengan ilmunya namun yg lebih bahaya yg
mengajarkan kesesatan
 Bagus untuk mengingatkan kita kepada kebaikan
 Bagusss
 Sebenarnya bagus karena lebih mudah, tetapi terkadang banyak oknum juga yg
mengatasnamakan agama islam untuk menyebar dakwah yang menyimpang.
Maka dari pengguna juga harus bijak dalam memilah memilih akun
 Pengingat diri
 Bagus, cukup membantu.
 Bagus sekali
 Dakwah di media sosial sangat membantu saya dalam belajar agama
 Sangat bagus, karena dapat memotivasi orang lain untuk memperbaiki diri
menjadi lebih baik
 Menarik
 Bagus sesuai dengan zaman
 Lebih membuat saya dapat memanfaatkan waktu dimana saja..
 Tidak apa2, biarpun tidak mengikuti dakwah secara langsung setidaknya bisa
lewat media social
 Bagus, Karena mungkin dengan adanya kajian online bisa membuka atau
menggerakan hati seseorang untuk berhijrah termasuk saya yang jarang ikut

14
kajian islami secara langsung.
 Pendapat saya, dakwah media sosial terdapat positif dan negatif. Positifnya
dakwah semakin dengan mudah tersebar disemua kalangan, mudah diakses
oleh siapa saja, dan menjadikan banyak orang tahu tentang Islam. Negatifnya
tidak adanya filter, tidak semua rujukan belajar agamanya shahih, semua orang
bebas membagikan apapun tanpa adanya rujukan yang jelas datangnya
darimana, dan mengurangi kalangan muda untuk dapat hadir pada majelis ilmu
secara langsung bersama para ulama yang jelas keilmuannya. Maka dari itu
sebagai civitas akademika, sudah barang tentu kita tidak boleh serta merta
menelan habis-habisan apapun konten yang ada pada media sosial. Terlebih
lagi perkara mengenai agama. Ketika penyembukan suatu penyakit kita harus
mendatangi dokter ahlinya maka perkara agama sudah jelas tentu harus kepada
ahlinya, tidak bisa sembarangan orang dapat berpendapat drngan dalih asalkan
baik.
 Menyenangkan, menyebarkan agama dengan cara milenial, tidak kaku
 Bagus, bermanfaat,bisa didengarkan dimana saja sehingga a efisien waktu
 Sangat bagus apalagi di zaman milenial ini, orang orang jadi dapat dengan
mudah mendapatkan informasi tentang islam
 Bagus, karena bisa mengajak kepada kebaikan dan kedamaian.
 Good action for moeslem
 Sangat efektif karena mengikuti zaman.
 Sangat bagus dan membantu
 Cukup baik, asal dkwahnya tidak keluar dari koridor islam yg seharusnya
 Kita harus memfilter mana ilmu yang harus diambil pada media sosial maupun
kajian langsung, karena tidak semua ulama bisa jadi rujukan. Saran saya,
ambilah ilmu dari ulama salaf, karena ulama salaf tidak menebarkan syubhat,
dan berkata selalu dengan firman Allah dan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi
Wa Sallam.
 Pendapat saya hal itu bagus, berdakwah melalui sosial media membuat konten
dakwah dapat meluas dengan cepat. Selain itu keuntungan lainnya adalah hal
ini sesuai dengan perkembangan zaman yang tentu digandrungi oleh kaum

15
milenial. Karena lebih mudah diakses dimanapun dan kapanpun. Namun perlu
digaris bawahi bahwa kita juga perlu kajian. Ikuti majelis ta'lim secara
langsung dengan guru2 kita. Karena terkadang mungkin saja ada hadits palsu
dll. Di dalam media sosial. Kita harus pandai-pandai memfilternya.
Menanyakan kebenarannya pada guru2 kita. Cari akun2 dakwah yang
sumbernya shahih. Jangan cari akun yg kaleng-kaleng hehe. Be Netizen Be
Smart :) Wallahu'alam.. Sukses ya kalian..semoga dimudahkan mini
risetnya..kusuka judulnya..menarik
 Membantu orang yg malas pergi ke kajian
 Bagus,tapi tetap saja harus memilih dan memilah dengan bijak serta sesuai
dengan hati bukan karena hanya keinginan belaka.
 Menurut saya, dakwah bisa dilakukan dimana saja termasuk di media
sosial,penggunaan media sosial digunakan sebagai media dakwah sangatlah
bagus, karena dengan perkembangan IPTEKS pengguna media sosial semakin
banyak dan ini tidak bisa dihindari, medsos banyak sekali dampak negatifnya,
dengan dakwah di medsos bisa memberikan hal yang positif dan tentunya
sangat bermanfaat bagi banyak orang,
 Allhamdulillah lebih baik. Tapi masih banyak medsos yang kurang valid
mengenai konten yang di share.
 Bagus, karena setiap diri manusia seorang muslim harus mampu berdakwah,
tapi harus pada tempatnya.
 Bagus jika didengarkan lagi sendiri.. Kena sampe ke hati
 Sangat kreatif dan menginspirasi, terutama dakwah melalui film-film pendek
 Bagus karena cukup besar juga yang menggunakan media sosial terutama di
youtube maupun di Instagram secara live
 Bagus, sangat membantu jika ada yg malas untuk keluar
 Waw
 Sangat baik dan mampu mengoptimalkan media yang ada sehingga dakwah itu
lebih mudah terakses oleh semua pihak
 Bagus jadi banyak manfaatnya buat pendengar dimana mana
 Memiliki sisi positif dan negatif, tergantung orang menilainya.

16
 Baguss, karena banyak sekali anak muda yang jauh dari ajaran agama. Dan
sesekali harus mendengarkan dakwah.
 Bagus sekali karena memanfaatkan teknologi
 Menurut saya itu bagus
 Ada berbagai keunggulan dan kelemahan, unggulnya informasi bisa kita dapat
dengan mudah dan praktis. Namun lemahnya informasi itu malah dimanfaatkan
pihak lain untuk mencemarkan atau memberikan pengaruh misalnya dengan
memotong video sesuai dengan poin yg ingin disebarkan saja tanpa tahu
awalnya seperti apa.
 Sangat baik bagi yang mengingatkan dalam hal kebaikan, tetapi terkadang ada
juga konten dakwah yang terkesan memprovokasi walaupun mungkin niatnya
tidak seperti itu.
 Baik untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
 Bermanfaat, tujuan dakwah kan tabligh (menyampaikan) jd bisa dilakukan
dimana aja termasuk dimedia sosial :)
 Bagus, jadi kita bisa dengerib dakwah kapan aja ga harus saat saat kajian aja.
 Mantull, maasyaa Allah, tabarakallah –R
 Sangat positif sekali, karena dengan teknologi orang yang tadinya malah ke
kajian bisa secara praktis menonton atau membaca lewat media sosial, dan
mungkin bisa memilih dakwah seperti apa yang disenanginya
 Menurut pendapat saya sangat bagus dan membantu banget supaya orang lain
ikut bergerak dan tertarik membaca dan mengikuti kajian secara langsung dan
mengamalkan hasil kajian dan menerapkan nya di kehidupan nyata itu jauh
lebih berguna dan bermanfaat bagi semua orang .
 Selagi itu hal positif justru dapat menambah iman kita, agar selalu teringat pada
sang maha kuasa, melihat media digital saat ini manusia sangat bergantung
yaitu satunya pada sosial media, maka dari itu diharapkan dakwah yang sesuai
kaidah islam dan syariat islam dapat selalu ada di jaman milenial saat ini.
 Semoga menjadi ladang pahala dan menambah kegiatan
 Sangat antusias karena masyarakat tergolong masyarakat yg sering
menggunakan hp daripada untuk dateng ke suatu kajian sehingga disela sela

17
menggunakan hp tidak digunakan untuk hal negatif saja.
 Kalau menurut saya, itu bagus sekali sangat positif karena dengan membaca
atau menonton tayangan dakwah dapat mengajak kepada kebaikan, lebih taat
kepada Allah SWT. Yang saya rasakan juga jadi lebih tenang dan kuat dalam
menghadapi sesuatu serta tergerak hati untuk senantiasa berusaha melakukan
hal-hal kebaikan yang sudah diajarkan di dalam dakwah tersebut.
 Sangat baik
 Selagi ada media yang bisa digunakan, Mengapa tidak?. Tidak ada larangan
selagi itu baik dan dapat diterima oleh sosial.
 Sangat bagus, karena tidak terikat dengan waktu dan tempat. Tetapi akan lebih
bagus jiga sesekali mendengarkan dakwah secara langsung.
 Menurut saya baik, hanya saja harus berhati hati dalam berdakwah melalui
media sosial, belum tentu yg berdakwah tersebut ahlinya
 Sae pisan
 Menguntungkan dan efisien
 Allahu akbar
 Suka ikut-ikutan ustadz yang lagi trend

2.2 Analisis Hasil Riset


Dari hasil kuisioner, peneliti menganalisis bahwa :
1) Sebagian besar responden adalah pengikut akun-akun dakwah di media
sosial.
2) Responden sebagian besar sering membaca atau mendengarkan akun-akun
dakwah di media sosial.
3) Alasan responden melihat dakwah dari media sosial karena banyak hal,
diantaranya malas, tempat kajian jauh, tidak ada info dikajian majelis,
tidak ada teman, dan masih banyak alasan yang lain.
4) Sebagian besar responden membaca atau mendengarkan akun dakwah di
media social karena kesadaran diri sendiri, bukan karena hasil share
temannya.

18
5) Responden mendengarkan atau membaca dakwah di media social sebagian
besar hanya di saat waktu luang saja
6) Dari sebagian besar responden tidak lebih memahami dakwah yang
dilakukan secara langsung atau face to face dibandingkan melihat dakwah
di media social.
7) Dengan mendengarkan atau membaca dakwah di media social membuat
para responden tergerak untuk mengikuti kajian secara langsung.
8) Sebagian besar responden masih belum berniat untuk membuat akun
dakwah sendiri di media social para responden,
9)Dari sekian banyak akun dakwah, yang paling banyak diikuti oleh
responden yaitu :
a) Hannan Attaki
b) Ustad Adi Hidayat
c) Ustad Abdul Somad
d) Berani Berhijrah

Hanan Attaki Ust. Adi Hidayat


Ust. Abdul Somad Berani Berhijrah

21
17
14
12

Pernyataan 9: Akun dakwah terbanyak

10) Pendapat responden mengenai konten-konten dakwah di media social


menunjukan hasil positif, karena mengikuti perkembangan zaman dengan
memanfaatkan adanya media social. Dengan syarat, para followers/
subscribers harus selektif terhadap konten-konten dakwah yang diikutinya,

19
agar tidak menyimpang dari sara dan menjadi fanatic terhadap sesuatu.
Jadi konten-konten dakwah tersebut membawa dampak yang baik dalam
kehidupan agama mereka.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan informasi
ke masyarakat.Seiring dengan berkembangnya teknologi, penyebaran
informasi pun menjadi lebih cepat dan mudah diakses, termasuk berita
tentang dakwah. Dakwah merupakan kegiatan penting bagi agama Islam untuk
menyebarkan serta mengajak untuk berbuat kebaikan sesuai syariat Islam serta
tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan. Dakwah yang dilakukan di media
social pada jaman teknologi sekarang sangat marak sekali baik itu dalam bentuk
artikel, dalam bentuk video di youtobe atau instagram dan media social lainnya,
hal ini membawa pengaruh positif bagi orang-orang yang sering melihat dakwah
melalui media social. Seperti hal nya dalam riset ini mengenai penggunaan media
social sebagai sarana berdakwah dari keseluruhan jawaban responden yaitu
mahasiswa di Tasikmalaya bahwa media social ketika dimanfaatkan menjadi
sarana berdakwah sangatlah baik, tetapi mungkin harus dipertimbangkan segala
macamnya seperti para pendakwah di media social harus bisa menyajikan suatu
hal yang baik sehingga tidak membuat para penonton atau pembaca dakwah
menjadi ketergantungan kepada media social saja. Sebagian besar responden
mengikuti lebih dari satu akun dakwah di media social, dalam hasil riset ini
tercatat ada 150 akun dakwah yang di ikuti dari 127 responden dan juga dari hasil
riset ini bahwa para responden yang menonton akun dakwah dimedia social ini
tergerak langsung untuk mengikuti kajian secara langsung di majelis tetapi
mungkin sebagian besar mahasiswa di Tasikmalaya ini menonton atau membaca
dakwah di media social ketika ada waktu-waktu sengang saja untuk mengisi
waktu luang.

3.2 Rekomendasi
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, maka dapat disampaikan
bahwa saran yang diberikan oleh penulis yaitu diharapkan para responden
khusunya mahasiswa di Tasikmalaya menggunakan teknologi sebaik-baiknya
termasuk dalam hal dakwah, para responden juga diharapkan bukan hanya

21
menonton dan membaca dakwah melalui suatu teknologi tetapi bisa membuat
akun dakwah sendiri dan disebarkan kepada muslim atau muslimah yang lain,
selain itu penulis juga menyarankan akun-akun dakwah yang memang banyak
diikuti oleh mahasiswa di Tasikmalaya yaitu ada akun kajian ustad Hannan
Attaki, Ustadz Adi Hidayat, Ustad Abdul Somad dan akun Berani Berhijrah.
Dengan ini penulis mengetahui banyak kekurangan dalam laporan ini, maka
diharapkan para pembaca memberikan saran mengenai laporan mini riset ini.

22
23

Anda mungkin juga menyukai