Puji dan syukur yang mendalam kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat, hidayah, dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dalam waktu
yang ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dengan
memberikan ide-idenya sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan rapi.
Kami tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk tugas ini agar nantinya dapat menjadi yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada tugas ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satuan bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapakan sebuah gagasan dalam
bentuk untaian kalimat disebut paragraf atau alinea. Berdasarkan pengetian itu, paragraf dapat
disebut sebagai untaian kalimat yang berisi sebuah gagasan dalam karangan. Dengan pengertian
itu, sejalan dengan konsep untaian kalimat, paragraf yang ideal terdiri atas sejumlah kalimat.
Jika paragraf terdiri atas sejumlah kalimat dan kalimat-kalimat dalam paragraf itu
berhubungan, dapat dikatakan bahwa menyusun paragraf pada hakikatnya adalah menyusun
sejumlah kalimat dalam rangka menghubungkan sejumlah gagasan. Sehubungan dengan itu,
paragraf sering disebut sebagai karangan mini. Karena itu, tidaklah keliru jika dinyatakan bahwa
menyusun paragraf adalah menyusun karangan mini.
Dalam makalah narasi dan deskripsi ini anda akan memperoleh pengalaman-pengalaman
belajar berikut:
Agar komunikasi lewat tulisan dapat seperti yang diharapkan, penulis hendaklah
menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang baik, tepat, teratur, dan lengkap. Pelajar biasanya
tertarik menulis karangan yang mengambarkan atau medeskripsikan pengalaman yang dialami.
Ketika mengarang kesulitan yang sering dialami baik memilih kata, menyusun kalimat, dan ejaan.
Ketika mengarang narasi pun harus memerlukan pemikiran yang runtut sehingga mereka agak
kurang tertarik untuk mengarang narasi karena mengalami kesusahan dalam memikirkan hal
tersebut.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf deskripsi?
2. Apa Ciri-ciri dari paragraf deskripsi?
3. Apa pola-pola pengembangan pada paragraf deskripsi?
4. Apa itu frase adjektif dan contohnya?
5. Apa yang dimaksud dengan paragraf narasi?
6. Apa ciri-ciri dari paragraf narasi?
7. Apa pola-pola pengembangan pada paragraf narasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf deskripsi, mengetahui bagaimana ciri-
cirinya serta dapat membuat paragraf deskripsi yang baik dan benar.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf narasi, mengetahui bagaimana ciri-
cirinya serta dapat membuat paragraf narasi yang baik dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Akhadiah Sabarti mengemukakan bahwa, paragraf deskripsi adalah “karangan yang ditulis
untuk mendeskripsikan atau memberikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek
sehiggga pembaca memiliki penghayatan seolah-olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri”
(1997: 1-6).
Menurut Keraf Gorys, deskripsi adalah “semacam bentuk paragraf yang berubah
mengajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seakan-akan para
pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai sesuatu hal
yang dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi” (1995: 16).
Sedangkan Darma dan Kaka mengemukakan bahwa, deskripsi adalah “pargarf yang
menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pebaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek
yang digambarkan itu” (2007: 238).
1. Ciri-ciri Deskripsi
a. Menyajikan keadaan peristiwa, tempat, benda atau orang.
b. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
c. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
d. Membuat pembaca atau pendengar meraskan sendiri atau mengalami sendiri
e. Banyak menggunakan kata-kata prase yang bermakna keadaan atau sifat.
3
2. Pola Pengembangan Deskripsi
Adapun pola pengembangan paragraf diskripsi adalah:
a. Paragraf Deskripsi Spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek kusus ruangan,
benda atau tempat.
a. Contoh:
Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya,
Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-
lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain
itu tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang
sangat menyedihkan.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif adalah paragraf yang menggambarkan objek seperti tafsiran
atau kesan perasaan penulis.
Contoh:
c. Paragraf Deskripsi Objektif adalah paragraf yang menggambarkan objek dengan apa
adanya atau sebenarnya.
Contoh:
Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi
wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-
pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam, Pantai Nusa Penida juga menawarkan
4
keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa
Penida sebagai tujuan wisata alternatif.
Contoh:
Pada tanggal 12 Agustus tahun 2014 terjadi pengeboman hebat di wilayah Sudirman. Saksi
menveritakan bahwa ledakan terdengar dua kali. Ledakan pertama cukup hebat dan terjadi pada
pukul 7.30 pagi. Ledakan susulan terdengar 15 menit kemudian. Situasi saat itu menjadi genting
dan terdengar teriakan di mana-mana. Petugas tiba di tempat kejadian peristiwa pada pukul 9 pagi
dan langsung memasang garis polisi
e. Pola Tematis. Pola tematis adalah pola pengembangan paragraf yang setiap temanya
diwakili satu atau dua kalimat.
Contoh:
Terdengar suara seruling sangat merdu. Terasa menyayat-nyayat hati. Suara gamelan
bertalu-talu berselang dengan suara gong begitu menggema suara itu. Tepuk tangan penonton
sesekali menyelinginya. Tidak ada kesedihan lagi disana, meskipun bagiku, semuanya tidak lebih
dari semua peristiwa yan memilukan.
Contohnya:
Ketiga kelompok itu dinakan dengan frase adjektif karena unsur intinya berupa kata sifat
5
B. Narasi
Menurut Indrastuti dan Nur’aini, “paragraf narasi merupakan paragraf yang berisi
penceritaan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu” (2012: 30).
Darma dan Kaka mengungkapkan bahwa, “narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang
diceritakan itu” (2007: 237).
Sudaryat Yayat (2009: 169) menjelaskan bahwa, “paragraf narasi adalah paragraf yang
isinya memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik peristiwa rekaan maupun kenyataan”.
Sedangkan menurut Keraf Gorys, “narasi adalah semacam bentuk paragraf yang berusaha
menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami
sendiri oleh para pembaca” (1995: 17).
Jadi narasi adalah paragraf yang berusaha menyajikan suatu peristiwa atau kejadian baik
rekaan atau kenyataan, sehingga peristiwa tersebut seolah-olah dialami oleh para pembaca. Secara
sederhana, paragraf narasi diartikan sebagai paragraf yang berisi cerita atau kejadian.
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir
pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk
mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi
aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan.
Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika
sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku.
Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku
mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda
tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap
harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen
yang indah ini. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya
kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
6
1. Ciri-ciri Narasi
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks.
Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan
oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
Keraf Gorys (2000: 136) menjelaskan bahwa paragraf narasi mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai
berikut:
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis
atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang
menonjolkan pelaku.
2. Prinsip-prinsip Narasi
a. Alur
b. Penokohan
c. Latar
d. Titik pandang
e. Pemilihan detail persitiwa
7
3. Pola Pengembangan Narasi
Adapun jenis-jenis paragraf narasi adalah:
a. Narasi Informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Contoh:
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan wanita yang berasal dari kepulauan Aceh. Pada 1880
Cut Nyak Dien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun pada tanggal
30 September 1893 di kota Kutaraja rombongan Cut Nyak Dien menyerahkan diri kepada Belanda.
Teuku Umar atau suami Cut Nyak Dien secara diam-diam membuat rencana untuk
menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Akhirnya rencana tersebut berhasil melumpuhkan
pihak Belanda. Pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar tewas dalam peperangan dan Cut Nyak
Dien ditunjuk pemimpin pembela Indonesia dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dien kemudian
ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa kemunduran Aceh. Pada akhirnya beliau
meninggal pada tanggal 6 Novemver 1908.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak
seolah-olah melihat.
Contoh :
8
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, sebagai salah satu jenis
paragraf, paragraf deskripsi ditulis untuk mendeskripsikan atau menggambarkan, atau melukiskan
suatu objek sehingga pembaca memiliki penghayatan seolah-olah menyaksikan atau
mengalaminya sendiri. Objek dalam paragra deskripsi itu dapat berupa manusia dan tempat atau
suasana. Sedang paragraf narasi diartikan sebagai paragraf yang berisi cerita atau kejadian, yaitu
paragraf yang menjelaskan / menguraikan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu.
B. Saran
Untuk bisa membuat paragraf yang baik tentang deskripsi dan narasi, ada baiknya terlebih
dahulu para siswa mengetahui pengertian dari paragraf deskripsi dan narasi itu sendiri karena
dengan mengetahui artinya dan maksud yang terkandung didalamnya kita akan bisa
mengembangkan paragraf tersebut menjadi cakupan yang lebih luas.