Anda di halaman 1dari 2

Essai 1 : Deskripsi Kualitatif

1. Tema budaya masyarakat local : Upacara Adat Labuh Saji di Pelabuhan Ratu
2. Identifikasi nilai dengan deskripsi kualitatif dari :
a. Analisis domain
No. Domain Kategori
1. Kepercayaan masyarakat tentang mitos
penguasa pantai selatan
2. Tradisi turun temurun
Alasan diadakannya
4. 3. Bentuk penghormatan kepada Nyi
Labuh Saji
Putri Mayangsagara
4. Ungkapan syukur kepada Sang Hyang
Widi
1. Membangun solidaritas social
Fungsi upacara adat
7. 2. Pelestarian tradisi adat warisan ara
Labuh Saji
leluhur
Prosedur
8. Pelaksanaan Labuh
Saji
Ciri khas upacara
9.
Labuh Saji

b. Analisis tema budaya atau tema kultural

Essai 2 : Penelitian Kualitatif


1. Tema situasi social yang akan diteliti
Mental anak sekolah dasar yang menjadi korban perundungan.
2. Latar belakang singkat
Sekolah dasar merupakan lembaga sosialisasi terkuat dalam perkembangan manusia.
Entah baik atau buruk, sebagian besar masyarakat secara simultan membawa momen-momen
penting sekolah dasar selama rentang kehidupannya (Gibson & Mitchell, 2010). Sekolah Dasar di
lain sisi menjadi lingkungan tempat terjadinya aksi kekerasan. Karena perilaku terbentuk
berdasarkan modeling yang didapatkan dari lingkungan, baik sosial maupun non-sosial (Taylor,
2006), tidak terkecuali perilaku yang tidak sesuai. Terlebih periode SD adalah masa krusial bagi
anak untuk berpartisipasi dalam kelompok teman sebaya (Veenstra, dkk., 2013). Sementara itu,
krusialitas kelompok teman sebaya semakin banyak mendapat perhatian karena merupakan
salah satu sumber terjadinya peer victimization.
Kekerasan di sekolah merupakan segala bentuk perilaku agresif untuk menyakiti orang
lain seperti perundungan, kekerasan seksual, penyalahgunaan aktivitas seksual, dan berbagai
perilaku siswa yang mengacu pada sikap bermusuhan pada sesama siswa dalam lingkungan
sekolah (Sciarra, 2004). Kemudian Beattie (2015) menerangkan bahwa perundungan merupakan
penyalahgunaan kekuatan secara sistematis dan dikategorikan sebagai perilaku agresif yang
dilakukan oleh teman sebaya yang melakukannya secara berulang dan ditandai dengan adanya
kekuatan yang tidak seimbang/setara (korban memiliki kelemahan dalam membela diri). Jadi
perundungan di sekolah adalah bentuk dari perilaku agresif yang dilakukan secara berulang
untuk menyalahgunakan kekuatan oleh teman sebaya di lingkungan sekolah.
3. Penentuan
a. Informan dan Sumber data

No. Informan
1. Korban perundungan
2. Orang tua
3. Keluarga dekat
4. Teman
5. Guru
b. Alasan Pemilihan Informan
Pengambilan informan dari penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian. Peneliti mengambil para
informan tersebut berdasarkan kerentanan terkait mental objek penelitian dan juga
kedekatannya dengan objek penelitian ini sehingga mengurangi resiko kekeliruan dalam
pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai