Perkembangan Akuntansi
1.1 Pengertian
Semua pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan pasti akan
membutuhkan informasi akuntansi. Berikut ini golongan pemakai informasi akuntansi
antara lain :
a. Pihak Intern
Yang disebut sebagai pihak intern antara lain : Pimpinan perusahaan, Manajer
disemua jenjang dan lini, Superpisor dan seluruh karyawan yang ada di
perusahan (BUMN atau Swasta)
b. Pihak Ekstern
Yang disebut pihak ekstern antara lain : Pemerintah, RUPS, Kreditur atau calon
Kreditur, serikat karyawan, pelajar atau mahasiswa, dan masyarakat tertentu.
Transaksi keuangan yaitu suatu kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi
keuangan perusahaan (Harta, Utang, Modal) yang dapat dinilai dengan uang dan
perlu dicatat secara kronologis, sistematis dan teratur.
2.4 Konsep Kesatuan Usaha
Konsep Kesatuan Usaha adalah suatu anggapan atau sikap bahwa perusahaan
merupakan suatu unit ekonomi tersendiri yang terpisah dari pemilik atau penanam
modal lainnya maupun pihak-pihak lain dengan kata lain bahwa :
1. Kekayaan perusahaan harus terpisah dari kekayaan pemiliknya.
2. Perusahaan berhak mengelola usahanya sendiri
3. perusahaan wajib memberi pertanggung jawaban keuangan kepada pemilik atau
penanam modal dan pihak-pihak yang berkepentingan
4. hak dan kewajiban perusahaan bukan hak dan kewajiban pemiliknya dengan
demikian perusahaan dianggap organisasi yang berdiri sendiri.
Akun adalah suatu formulir atau documen untuk dicatatkan sebagai transaksi
keuangan yang dapat mempengaruhi posisi harta, utang dan modal perusahaan.
Akun perlu digolong-golongkan untuk memudahkan pencatatan.
Golongan akun terdiri dari :
1. HARTA (Assets) yaitu semua kekayaan perusahaan baik yang berwujud
(tangible) atau yang tidak berwujud (intangible). Harta dibedakan menjadi :
HARTA LANCAR (current asset) yaitu harta perusahaan yang jumlahnya
mudah berubah dan tidak tetap terdiri dari : Kas, efek, piutang/wesel tagih,
persediaan barang dagang, beban/biaya dibayar dimuka, perlengkapan
dll.
HARTA TETAP (fixed asset) yaitu harta perusahaan yang jumlahnya tetap
atau tidak berubah tetapi pada dasarnya nilainya selalu berkurang karena
mengalami penyusutan, terdiri dari : Peralatan, tanah, kendaraan, gedung,
dll.
HARTA TAK BERWUJUD (intangible asset) yaitu harta perusahaan berupa
status atau kepercayaan yang didaftarkan. Terdiri dari :
a. Hak Paten :yaitu hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada
perusahaan untuk mengadakan dan menjual hasil penemuan baru.
b. Hak Cipta yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada
perusahaan untuk mengadakan dan menjual hasil karyanya.
c. Merek Dagang (trade mark) yaitu hak tunggal yang diberikan
pemerintah kepada perusahaan untuk menggunakan nama, atau cap
perusahaan.
Persamaan Akuntansi adalah suatu perhitungan ruas kiri (harta) yang selalu harus
seimbang dengan ruas kanan (utang+modal).
Rumus keseimbangan dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut :
Pada bulan Maret 2013, Tn. Soleh membuka “Jasa Laundry Cemerlang”. Untuk
mencatat transaksi-transaksi keuangannya Tn. Soleh menggunakan kolom persamaan
akuntansi dengan bentuk liniatur horizontal sebagai berikut.
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
Tanggal 2 Maret 2013. Tn. Soleh menyetorkan (menginvestasikan) uang tunai kedalam
perusahaan sebesar Rp.20.000.000,00. dalam bentuk uang tunai
Analisis Transaksi :
…………………………………………………………………………………...……………………
…………………………………………………………………………………………………………
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
5 Maret 2013 untuk memperluas usahanya Tn. Soleh meminjam uang ke BNI 46
Rp.10.000.000,00.
Analisis Transaksi :
…………………………………………………………………………………...……………………
…………………………………………………………………………………………………………
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
7 Maret 2013 untuk kali perdana Jasa Laundry dibuka dan langsung mendapatkan order
10 potong pakaian dengan harga @Rp.20.000,00. dan baru diterima uang muka
Rp.50.000,00. atas nama Ny. Odah.
Analisis Transaksi :
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
10 Maret 2013 Tn. Soleh menerima order dari Persika untuk laundry pakaian atlet 3
Team dengan menerima tunai Rp.3.000.000,00.
Analisis Transaksi :
…………………………………………………………………………………...……………………
…………………………………………………………………………………………………………
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
21 Maret 2013 diterima tunai untuk laundry 7 stel pakaian pengantin @Rp.150.000,00.
Analisis Transaksi :
…………………………………………………………………………………...……………………
…………………………………………………………………………………………………………
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
H A R T A UTANG + MODAL
TGL Kas Piutang Perlengkp Peralatan Utang Modal Ket
TANGGAL TRANSAKSI
TANGGAL TRANSAKSI
Laporan Keuangan
Pengertian
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menjual dan
memberikan pelayan kepada masyarakat.
Pendapatan perusahaan jasa diperoleh dari hasil penjualan jasa tersebut.
Proses pencatatan data keuangan yang diselenggarakan oleh perusahan jasa
ditujukan untuk penyusunan laporan keuangan.
Proses tedapat digambarkan sebagai berikut :
TRANSAKSI IDENTIFIKASI /
PENGUKURAN
PENCATATAN
PENGGOLONGAN
PROSES
&
PELAPORAN
PENGIKHTISARAN
LAPORAN KEUANGAN
Proses diatas akan selalu berulang dan terus berulang sehingga dinamakan
sebuah siklus akuntansi
Berikut ini tabel isian penggolongan dan penomoran akun pada perusahaan jasa.
POSISI AKUN
GOLONGAN SUB. GOLONGAN NAMA AKUN NOMOR Debet ( D ) / Kredit ( K )
AKUN AKUN AKUN
Normal (+) (-
)
2 HIBAH
PENDAPATAN PENDAPATAN LAIN-LAIN
DILUAR USAHA
Laporan Keuangan
Pada dasarnya penyusunan laporan keuangan pada persamaan akuntansi tidak
berbeda dengan cara penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa.
Perbedaan penyusunan hanya dilihat dari sumber pencatatan laporan keuangan
tersebut.
Pada persamaan akuntansi, laporan keuangan disusun langsung dari sumber
pencatatannya yaitu persamaan akuntansi
Pada perusahaan jasa, laporan keuangan disusun dengan alat bantu kertas kerja.
Laporan keuangan perusahaan jasa terdiri dari :
4. Laporan Laba Rugi
5. Laporan Perubahan Modal
6. Laporan Neraca
Rumus yang baku untuk laporan laba rugi
Pada akhir periode saat menyusun jurnal penyesuaian, biasanya muncul akun
baru (akun riil baru) baik berupa kewajiban ataupun harta.
Akun tersebut akan tampak dalam neraca sisa setelah disesuaikan dimana kalau
diperhatikan pada neraca sisa sebelumnya belum ada.
Hal tersebut diatas karena system pencatatan beban atau pendapatan dilakukan
sebagai beban atau sebagai pendapatan, atau karena masih ada sebagian
pendapatn yang belum diterima dan atau beban yang masih harus dibayar.
Hal tersebut akan menimbulkan kemungkinan pembebanan dua kali sehingga
penghitungan beban atau pendapatan menjadi tidak tepat dan akurat.
Untuk mengatasi hal demikian harus dibuat Jurnal Pembalik yaitu jurnal yang
berfungsi untuk membalikan jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode.
Hal-hal yang memerlukan jurnal pembalik biasanya ada empat macam yaitu :
1. Beban yang dibayar dimuka
2. Beban yang masih harus dibayar
3. Pendapatan diterima dimuka
4. Pendapatan yang masih harus diterima.
1 September Diterima order auditing untuk PT. Gemerlap Nusantara dengan total
pembayaran Rp.13.500.000. dan baru menerima uang muka 25% No
Bukti.101
3 September Biaya transportasi untuk Audit PT. Latex sebesar Rp.300.000. bukti
no.102
4 September Biaya rumah tangga harian dikeluarkan Rp.50.000/hari untuk 22 hari
kerja no.103
6 September Diterima transfer via bank Rp.23.000.000. atas nama PT. Cihuy atas
pekerjaan auditing dan konsultan yang selesai dikerjakan. No.104
9 September Dibayar bonus untuk 5 orang auditor yang proyeknya tuntas
@Rp.1.500.000. bukti no.105
10 September Listrik, air dan Telpon dibayar Rp.1.200.000. bukti no.106
12 September Transport mingguan dan uang makan karyawan dibayar Rp.100.000
per orang untuk 4 orang no.107
15 September Diterima transper via bank dari PT. Latex Rp.6.000.000. no.108
17 September Diterima 75% pembayaran dari PT. Gemerlap Nusantara no.109
19 September Tagihan PPH Badan untuk bulan Agustus Rp.5.100.000. ditangguhkan
pembayaranya sampai dengan akhir bulan no.110
20 September Diterima rekening Koran dari Bank dengan saldo bunga di kredit
Rp.378.000. no.111
22 September Dibeli tambahan perlengkapan Rp.800.000. no.112
23 September Beban retribusi dan keamanan dibayar Rp.100.000. no.113
26 September Tagihan untuk CV. Tanggo Inc. Rp.10.000.000. no.114
27 September Biaya taktis selama bulan September Rp.430.000. no.115
30 September Dibayar utang kepada Toko Furnitur Rp.2.000.000. no.116
4.1 Pengertian
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual
barang dagangan tanpa merubah bentuk barang tersebut.
Pada dasarnya siklus akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan
jasa
Yang membedakan siklus akuntansi perusahaan dagang dengan siklus akuntansi
perusahaan jasa adalah kegiatan usaha yang tercermin dari tata cara pencatatan
transaksi pada awal periode saja.
Pada perusahaan dagang cara pencatatan transaksi menggunakan 4 (empat) jurnal
khusus dan 1 (satu) jurnal umum.
Transaksi pada perusahaan jasa mencakup transaksi pembelian dan penjualan tunai,
transaksi pembelian dan penjualan kredit, transaksi penerimaan dan pengeluaran uang
tunai dan transaksi lainnya (biasanya transaksi intern).
Jurnal yang digunakan untuk pencatatan transaksi perusahaan dagang adalah sebagai
berikut :
a. Jurnal Penjualan yaitu jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi
penjualan barang dagang secara kredit saja.
b. Jurnal Penerimaan Kas yaitu jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat
transaksi penerimaan uang secara tunai.
c. Jurnal Pembelian yaitu jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi
pembelian barang dagang secara kredit
d. Jurnal Pengeluaran Kas yaitu jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat
transaksi pengeluaran uang secara tunai
e. Jurnal Umum pada perusahaan dagang yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.
Pendapatan utama perusahaan dagang diperoleh dari hasil penjualan barang dagang.
Akun baru yang timbul dalam perusahaan dagang yang tidak ditemui dalam perusahaan
jasa antara lain :
a. Akun Penjualan
b. Akun Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
c. Akun Potongan Penjualan
d. Akun Beban Angkut Penjualan
e. Akun Pembelian
f. Akun Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
g. Akun Potongan Pembelian
h. Akun Beban Angkut Pembelian
Berikut ini cara mudah memposisikan Debet dan kredit terhadap golongan akun.
Berikut ini tabel isian penggolongan dan penomoran akun pada perusahaan jasa.
POSISI AKUN
GOLONGAN SUB. GOLONGAN NAMA AKUN NOMOR Debet ( D ) / Kredit ( K )
AKUN AKUN AKUN
Laporan keuangan pada perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa dalam
menyusun laporan Laba rugi.
Penyusunan Laporan Laba Rugi perusahaan dagang diformat dalam 5 (lima) bagian
pencarian nilai data.
Nilai–nilai yang harus dicari dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang
yaitu :
1. Tn. Faiq mendirikan Perusahaan Dagang (PD) Faiq dengan menginvestasikan Uang Tunai
Rp.50.000.000. Persediaan Barang Dagang (awal) Rp.20.000.000. Kendaraan Rp.20.000.000. 3
Lokal Kios (Gedung) @Rp.30.000.000. dan 1500m2 Tanah seharga Rp.75.000.000. (Posting
kedalam Jurnal Umum)
Transaksi yang terjadi selama bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut ;
PD KEMBANG PD KEMBANG
DAFTAR SALDO UTANG DAFTAR SALDO PIUTANG
Periode : 2 Januari 2013 Periode : 2 Januari 2013
Dari data Neraca sisa tersebut diatas segera posting kedalam buku besar dan buku besar
pembantu !
Jan 3 Diterima cek dari Toko. Pluto atas piutang yang ditagih sebesar Rp.3.300.000.
2013 dipotong 3% karena memenuhi syarat penjualan BKM no.100.
4 Dikimkan Nota pembayaran Rp.2.300.000. kepada CV. Ciremai untuk melunasi
pembelian bulan lalu dengan menerima potongan harga 10% BKK no.001
5 Dijual tunai barang dagang Rp.3.000.000. BKM no.101
7 Dijual barang dagang kepada Toko Venus Rp.4.000.000. dengan menerima
pembayaran tunai Rp.2.000.000. BKM no.102 dan sisanya menerbitkan Faktur
no.200 Syarat n/10 2/10
9 Toko Venus melunasi utang bulan lalu Rp.5.000.000. tanpa potongan harga BKM
no.103
12 Diterima sebagian tagihan dari Toko Mars atas penjualan barang dagang bulan
lalu Rp.6.000.000. BKM no.104
14 Dibayar beban listrik, air dan telpon bulan Januari Rp.800.000. BKK no.002
15 Atas penjualan tanggal 7 Januari 2013 Toko Venus mengembalikan sebagian
barang dagang rusak Rp.300.000. BU.no.01 dan sekaligus melunasi
tunggakannya BKM no.105.
16. Dibeli peralatan toko Rp.2.000.000 dan peralatan kantor 4.000.000. Kwitansi
no.1000.
18 Dibeli barang dagang dari CV. Ciremai Rp.2.000.000 dengan menerima Faktur
no.300 syarat n/30 5/20
20 Dilunasi utang kepada : PT. Galunggung Potongan Harga 2%, PT.Ciwidey
Potongan Harga 3%, Fa. Gn. Putri Potongan Harga 4%, PT. Papandayan
Potongan Harga 5%, BKK no.003
22 Dibayar Beban Angkut Pembelian Rp.300.000. dan Beban Angkut Penjualan
Rp.550.000. BKK no.004
26 Diterima pelunasan piutang dari Toko Mars Potongan harga 2%, Toko. Earth
potongan harga 2% dan dari Toko Yupiter potongan harga 0% BKM no.106.
28 Dibayar 6 orang gaji pegawai kantor @Rp.750.000. dan 8 orang pegawai toko
@Rp.600.000. BKK no.005
30 Dibeli barang dagang dari PT. Papandayan Rp.3.000.000. Faktur no 301 syarat
n/30 5/10
31 Dijual barang dagang kepada Toko Earth Rp.7.500.000 Faktur no.201 syarat n/20
2/5 dan kepada Toko Yupiter Rp.4.500.000. Faktur no.202 syarat n/20 2/5
Bab 5
Siklus Akuntansi Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hokum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Karakteristik akuntansi koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya, perbedaan itu
terletak pada sumber modal, susunan laporan keuangan, neraca dan pembagian sisa
hasil usaha.
Karakteristik akuntansi koperasi terdiri dari :
1. Modal dalam koperasi meliputi modal sendiri, modal pinjaman dan modal
penyertaan.
a. Modal Sendiri berasal dari
1. Simpanan Pokok yaitu simpanan yang dibayar dengan jumlah yang sama
pada saat menjadi anggota koperasi. Pendapatan ini tidak dapat diambil
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dibayarkan secara berkala tiap-tiap
minggu atau tiap-tiap bulan dengan besar yang sama tergantung hasil
keputusan rapat anggota.
3. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan dari hasil usaha yang dapat
dimanfaatkan untuk modal sendiri atau untuk menutupi kerugian bila
dibutuhkan.
4. Hibah adalah sejumlah uang atau barang yang diberikan secara Cuma-
Cuma oleh lembaga-lembaga atau perorangan baik dari dalam maupun luar
negeri.
b. Modal pinjaman berasal dari :
1. Anggota
2. Koperasi Lainnya dan atau anggota
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
4. penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
5. sumber lain yang sah.
c. Modal penyertaan adalah modal yang bersumber dari pemerintah atau
masyarakat. Modal ini lebih lanjut diatur dengan peraturan pemerintah.
2. Laporan Keuangan koperasi meliputi :
Modul Dasar Akuntansi
Halaman 24
a. Laporan Sisa Hasil Usaha
b. Laporan Neraca
c. Laporan Perubahan Modal (ekuitas)
3. Prosedur Akuntansi Koperasi
Prosedur akuntansi koperasi terdiri dari :
a. Proses transaksi tunai
Bukti Penerimaan Kas
Transaksi Pengeluaran Kas
Jurnal Buku Neraca Kertas
Besar Sisa Kerja
Bukti Umum
Faktur Beli
Bukti
Faktur Jual
Transaksi
Lap. Keu.
Sub Buku Besar - Neraca
b. Proses transaksi tidak tunai Buku Pembantu - Laba Rugi
- Perub. Modal
Berikut ini tabel isian penggolongan dan penomoran akun pada perusahaan jasa.
POSISI AKUN
GOLONGAN SUB. GOLONGAN NAMA AKUN NOMOR Debet ( D ) / Kredit ( K )
AKUN AKUN AKUN
Buku Pembantu
Laporan keuangan pada koperasi berbeda dengan perusahaan jasa dan perusahaan
dagang
Penyusunan Laporan Laba Rugi perusahaan dagang dan perusahaan jasa diganti
menjadi Laporan Sisa Hasil Usaha dalam akuntansi koperasi.
Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik pada akuntansi koperasi tidak berbeda dengan
perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Perhitungan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
Pembagian SHU kepada anggota dihitung berdasarkan besarnya jasa dan pembelian
dan penjualan anggota tersebut.
Berikut ini rumus persentase penghitungan SHU untuk anggota SHU :
1. Persentase Jasa Modal
2. “ KSU Compaking” pada akhir tahun 2003 mempunyai data keuangan berupa daftar
sisa dan data penyesuaian sebagai berikut :
1. Jurnal Penyesuaian
2. Kertas Kerja
3. Laporan Keuangan
4. Pembagian SHU dan Jurnalnya jika :
Anggaran Dasar menetapkan pembagian SHU sebagai berikut :
A Dana Cadangan 25%
B Dana untuk anggota berdasarkan modal (jasa simpanan) 20%
C Dana untuk anggota berdasarkan jasa usaha 25%
D Dana pendidikan 5%
E Dana social 5%
F Dan pembangunan daerah kerja 5%
G Dana pengurus 10%
H Dana pegawai 5%
Jumlah 100%
5. Hitunglah Bagian SHU yang akan diterima Anggota Drs. Agus Rudiat, SH. Bila
mempunyai.
Simpanan Pokok Rp.50.000.
Simpanan wajib Rp.500.000.
Jumlah Pembelian selama setahun Rp.800.000.
Pinjaman kepada Koperasi Rp.2.000.000.
(Omxet Pinjaman yang diberikan kepada anggota Rp.34.300.000.)