Anda di halaman 1dari 7

PDGK4201

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : UNTARI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856946399

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201/Pembelajaran PKn di SD

Kode/Nama UPBJJ : 20 / BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA
KULIAH UNIVERSITAS
TERBUKA SEMESTER: 2020/21.1

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi : PGSD - S1
Kode/Nama MK : PDGK4201/Pembelajaran PKn di SD
Tugas 2

No. Soal
1. Uraikan kedudukan Nilai dan Moral dengan sebuah ilustrasi peristiwa di sekolah, dengan
terlebih dahulu menguraikan pengertian Nilai dan Moral menurut ahli.

2. Jelaskan alasan pada diri manusia harus selalu memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan
kerjasama antara akal, rasa, dan kehendak dalam sebuah kesatuan

3. Jelaskan makna dari bunyi kalimat “Wawasan dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional
adalah Wawasan Nusantara yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan Ekonomi dan Sosial Budaya” pada TAP MPR/Nomor II/MPR/ 1993 tentang GBHN

4. Jelaskan hubungan antara Pembangunan Nasional dengan Ketahanan Nasional

5. Rancanglah kegiatan pembelajaran kontekstual dengan model portofolio yang mengangkat


sebuah tema pembiasaan bersikap jujur di lingkungan sekolah

JAWABAN

1. 1. Dalam buku psikologi perkembangan peserta didik oleh Prof. Sinolungan mengatakan nilai


adalah suatu yang diyakini kebenarannya, dipercayai dan dirasakan kegunaannya, serta diwujudkan
dalam sikap atau perilakunya. Jadi, nilai bersifat normatif, suatu keharusan yang menuntut
diwujudkan dalam tingkah laku, misalnya nilai kesopanan dan kesederhanaan. Misalnya, seseorang
yang selalu bersikap sopan santun akan selalu berusaha menjaga tutur kata dan sikap sehingga
dapat membedakan tindakan yang baik dan yang buruk. Dengan kata lain, nilai-nilai perlu dikenal
terlebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru kemudian akan terbentuk sikap
tertentu terhadap nilai-nilai tersebut.
2)      Moral
Istilah moral berasal dari kata Latin Mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat,
atau kebiasaan. Maksud moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia mana yang baik dan wajar. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur
perilaku individu dalam kehidupannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan
standar baik-buruk yang ditentukan bagi individu sebagai anggota sosial. Moralitas merupakan
aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara
harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai
penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan.
2. Sebagai warga masyarakat di seluruh Indonesia setiap individu punya kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama. Dan untuk mengutamakan musyawarah dalam pengambilan
keputusan untuk kepentingan bersama. Keputusan yang di ambil hingga mencapai
mufakat dihormati dan di junjung tinggi proses dan hasilnya dalam setiap keputusan yang
dicapai oleh musyawarah tersebut. Dengan memiliki rasa tanggung jawab setiap individu
menerima hasil keputusan tersebut karena keputusan tersebut merupakan keputusan
yang diperoleh untuk kepentingan bersama. Dalam pengambilan keputusan yang
diperoleh dari pemusyawaratan keputusan tersebut harus dapat di pertanggung jawabkan
secara moral, menjunjung tinggi martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki peran penting untuk menjunjung
tinggi aspek kehormatan, kedisplinan dan kewajiban terhadap diri sendiri dan orang lain
dengan berdasar kepada keadilan, kejujuran, keputusan yang di ambil secara
musyawarah, dan kebenaran.

Nilai-nilai yang tekandung dalam sila keempat ini secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut.

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan
 

Kondisi aktual masyarakat berdasarkan nilai-nilai sila ke empat 


Meskipun masyarakat kita telah memiliki pedoman Pancasila sebagai dasar hidupnya,
namun pada kenyataannya pikiran dan tindakan sebagian dari mereka dalam kehidupan
sehari-hari sebagai individu yang turut aktif di masyarakat cenderung masih jauh dari nilai
nilai Pancasila tersebut.

Dalam sila ke – 4 kita diminta untuk menjunjung tinggi kehormatan dan keadilan untuk
seluruh rakyat Indonesia. Namun praktiknya masih ada dari mereka yang merendahkan
orang lain, berlaku tidak adil, tidak jujur, dan masih suka menipu sesamanya.

Sila ke – 4 mengamanatkan bahwa dalam nilai-nilai yang dikandungnya tersebut


melarang setiap individu untuk memaksakan kehendaknya terhadap orang lain karena
pada dasarnya setiap individu mempunyai kedudukan yang sama. Jadi tidak dibenarkan
adanya tindakan yang semena-mena karena misalnya disebabkan oleh posisi kedudukan
yang lebih tinggi dari yang lainnya. Hal semacam ini masih sering kita jumpai dalam
kehidupan masyarakat kita.
Sila ke – 4 juga menyatakan bahwa di dalam mengambil suatu keputusan hendaknya
mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama. Namun kenyataan
menunjukkan bahwa masih ada di antara pengambil keputusan yang karena punya
wewenang akhirnya mengambil suatu keputusan yang tidak pro rakyat tapi hanya demi
memenuhi kepentingan golongan tertentu. Ini mengindikasikan bahwa masih ada terjadi
penyalahgunaan wewenang yang cenderung korup, yang pada akhirnya akan merugikan
banyak pihak.

Sila ke – 4 mengingatkan pula agar semua pihak untuk menghormati dan menjunjung
tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Jadi tidak dibenarkan
adanya kesewenang-wenangan pihak tertentu terhadap pihak lain yang cenderung
mengabaikan keputusan yang telah ditetapkan.

3. Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa
secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan,
pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan
Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang
bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan
“kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2)
perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri
sebagai warga dari suatu negara. Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat
diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri
sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Prof. Muladi, Gubernur (Lemhannas RI 2005-2011), meyampaikan bahwa


wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan
atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural
mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya,
kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi


geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.
Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata
berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia
internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk
menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan
yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.

Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang
mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri
sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa
dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).

Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa
Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang
mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan
kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD
dan HANKAM.

4. ketahanan nasional adalah suatu kondisi dimana negara berada dalam satu titik aman, yaitu
terbebas dari segala ancaman baik internal maupun eksernal.

dalam hubungannya dengan pembangunan nasional, apabila ketahanan nasional terjaga, maka
pembangunan nasional dapat dilaksanakan dngan aman dan baik tanpa gangguan tersebut.

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan 

Pendahuluan

 Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgamadan keyakinan masing-masing (untukmengawali kegiatan


pembelajaran)
 Melakukan komunikasi tentang kehadiransiswa
 Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak
 Mengajak Semua Siswa menyanyi “
SELAMAT PAGI GURU”
 Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentangsyair lagu, mengapa saling mengucap salam.Dan apa bedanya di kalau
pagi
 Meminta informasi dari siswa mengenaikegiatan piket yang telah dilaksanakan padapagi hari dan bertanya tentang
hubunganantara kebersihan kelas dengan kenyamanankegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan Tema yang akandibelajarkan yaitu tentang
“ D i r i   S e n d i r i   ( J u j u r , tertib dan bersih)”
 10 menit
Inti

 Berbaris di depan kelas dan menyebutkan nomorurut dalam barisan35 MenitX 30 JP

 
RPP Kelas 1 Tema : Diri Sendiri, (Jujur, Tertib dan Bersih
 
K e g i a t a n   D e s k r i p s i   K e g i a t a n  AlokasiW a k t u
 Membiasakan berdoa sebelum dan sesudahbelajar sesuai dengan agama yang dianutnya
 Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
 Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalammendengarkan doa
 Menyanyikan lagu “Aku anak Indonesia” ciptaan AT Mahmud sesuai syair lagu, ucapan jelas danfrasering
dengan tepuk irama dan tepuk biramasecara berkelompok dan individual
 Menggambar wajah dengan bimbingan guru
 Menunjuk anggota tubuh seperti yangdigambarkan guru di depan kelas
 Memperkenalkan identitas diri dengan bahasayang santun di depan teman-temannya: Nama,alamat, hobi dan cita-
cita
 Menjelaskan perbedaan laki-laki danperempuan
 Menyebutkan jumlah anggota keluarga yangtinggal serumah dengan siswa
 Menyebutkan pekerjaan atau kegiatan ayahdan ibu sehari-hari
 Menyanyikan lagu-lagu yang berkaitan denganketertiban (seperti lagu “Bangun Tidur”
 Menyanyikan lagu dengan penuh percaya diri didepan kelas secara bergiliran (Individu/kelompok kecil)
 Di dalam kelompok menyebutkan alasanpentingnya mandi, potong kuku dan gosok gigi
 Di dalam kelompok menyebutkan tentangkegiatan yang di lakukan di rumah secarabergiliran sambil memandang
wajah kawanbicara, memperlihatkan raut muka yang ramahdan bahasa tubuh yang sesuai
 Menunjukkan kebiasaan mematuhi tata tertibyang dilakukan dalam kehidupan di kelas.
 Menggunakan bahasa yang santun pada orangtua, guru, kepala sekoah, dan temannya
 Di dalam kelompok menata benda yang ada disekitar kelas berdasarkan ukuran besarkecil/panjang pendek

 
RPP Kelas 1 Tema : Diri Sendiri, (Jujur, Tertib dan Bersih
 
K e g i a t a n   D e s k r i p s i   K e g i a t a n  AlokasiW a k t u
 Mempraktekan gerak dasar berjalan sambilmengamati lingkungan sekitar danmenyebutkan nama benda-benda
yangdilihatnya
 Mempraktikkan permainan berjalan ke barbagaiarah mengikuti aba-aba dengan percaya diri
 Mempraktikkan permainan lompat-lompatdengan satu kaki ke berbagai arah

Penutup
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /rangkuman hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telahdipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaianmateri)
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgamadan keyakinan masing-masing (untukmengawali kegiatan
pembelajaran)
 Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikapduduknya, cara membacanya, caramelafalkannya dsb)
 Apabila ada siswa yang kurang benar dankurang sempurna dalam berdo’a, maka setelahselesai kegiatan berdo’a,
langsung diberinasehat agar besok kalau berdoa 
1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai