Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PDGK4201/ PEMBELAJARAN PKN DI SD


PROGRAM STUDI SI PGSD

NAMA : NIA PANAMI


NIM : 856457878
KELAS / SEMESTER : IA /I
MATA KULIAH : PEKANBARU
TUTOR : REZI SETIAWAN

2020
TUGAS TUTORIAL 1

MATA KULIAH: PDGK4201/ PEMBELAJARAN PKN di SD

PROGRAM STUDI S1 PGSD

1. Paradigma pendidikan demokrasi melalui pkn perlu dikembangkan dalam lingkungan sekolah
adalah demokrasi yang bersifat multidimensional. Sebutkan sifat multidimensional tersebut?
2. Jelaskan konsepsi pendidikan nilai moral menurut piaget?
3. Sebutkan karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan?
4. Jelaskan tujuan dan konsep patriotisme?

Penjabaran :

1. Sifat multidimensional yaitu :


a. Pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam-macam, tetapi menyatu dalam
pengertian Bhinneka Tunggal Ika).
b. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat global secara
harmonis.
c. Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan (spiritual, rasional,
emosional, dan sosial).
d. Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka,
fleksibel atau luwes, dan bervariasi merujuk kepada dimensi tujuannya.

2. Konsepsi Pendidikan Nilai Moral Menurut Piaget yaitu menitik beratkan pada
perkembangan kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah moral dalam
kehidupan dapat di adaptasikan dalam pendidikan nilai di Indonesia dalam konteks
Demokrasi Konstitusional Indonesia dan Konteks Sosial Kultural Masyarakat Indonseia yang
Berbhineka Tunggal Ika, termasuk dalam keyakinan Agama. Menurut teori Piaget tahapan
penalaran moral sejalan dengan perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa struktur
dan kemampuan kognisi berkembang lebih awal.
Melalui kemampuan kognitif inilah kemudian dapat menentukan penalaran anak-anak
mengenai dunia sosial di sekitarnya. Menurut Piaget tahap perkembangan moral dibagi
menjadi dua, yaitu tahap moralitas heteronom dan tahap moralitas otonom. Tahap moralitas
heteronom terjadi pada usia awal pada anak yaitu usia 4 tahun hingga 7 tahun. Piaget
menegaskan bahwa anak pada usia kanak-kanak akan menilai sebuah perilaku yang jahat
merupakan hal yang menghasilkan konsekuensi atau dampak negatif sekalipun tujuan
perbuatan tersebut baik sekalipun. Tahap moralitas kedua menurut Piaget adalah tahap
moralitas otonom. Tahap moralitas otonom terjadi pada anak usia diatas 6 tahun atau pada
masa pertengahan dan akhir anak-anak. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak tidak lagi
menggunakan serta menaati aturan berdasarkan suara hati. Sehingga dengan hal ini moralitas
otonom disebut pula sebagai moralitas kerja sama. Moralitas tersebut muncul ketika dunia
sosial anak itu mulai meluas hingga memiliki makin banyak teman sebaya di lingkungannya.
Adanya interaksi dan kerja sama dengan anak lain, menciptakan gagasan baru pada anak
tersebut tentang aturan dan karena itu juga moralitasnya berubah.

3. Adapun karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:


Lahirnya Warga Negara dan Warga Masyarakat yang Pancasila beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mengetahui dan memahami dengan baik hak-hak dan
kewajibannya, menyadari betapa pentingnya melaksanakan kewajiban kewajiban yang
didasari oleh kesadaran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dapat membuat
membuat keputusan secara tepat dan tepat baik bagi dirinya ataupun orang lain, tidak
mencemari air dan merusak lingkungan.
 PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS)
 PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program sekolah dasar sampai
perguruan tinggi
 PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara, penghargaan
terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
 PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan bangsa, Norma, hukum
dan peraturan, Hak asasi manusia, Kebutuhan warga negara, Konstitusi Negara, Kekuasan
dan Politik, Pancasila dan Globalisasi
 PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata pelajaran yang
berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan
pemberdayaan warga negara.
 PKn merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima
sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia.
 PKn mempunyai 3 pusat perhatian yaitu Civic Intellegence (kecerdasan dan daya nalar warga
negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional maupun sosial), Civic Responsibility
(kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab) dan Civic
Participation (kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik
secara individual, sosial maupun sebagai pemimpin hari depan)
 PKn lebih tepat menggunakan pendekatan belajar kontekstual (CTL) untuk mengembangkan
dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter warga negara Indonesia.
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari
 PKn mengenal suatu model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique/Teknik
Pengungkapan Nilai), yaitu suatu teknik belajar-mengajar yang membina sikap atau nilai
moral (aspek afektif)
4. Tujuan Patriotisme yaitu:
a. Patriotisme menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional
melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban. Singkatanya
adalah untuk menjaga keutuhan negara dari ancaman musuh,
b. Menghilangkan Ekstremisme ( tuntutan berlebihan) dari setiap hak dan kewajiban
warga negara (individu dan kelompok). Artinya bahwa apa yang diperjuangkan adalah
untuk kepentingan bersama atau kepentingan negara bukan semata mata untuk
kepentingan individu atau kelompok,
c. Menambah rasa cinta terhadap tanah air. Patriotisme bertujuan menambahkan rasa cinta
tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan negara, dan
d. Menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis, dan mempererat tali persaudaraan
yang utuh.
Patriotisme ini berasal dari kata “patriot” dan juga “isme” yang memiliki arti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau juga “heroisme” serta “patriotisme” dalam bahasa
inggris. Pengorbanan tersebut dapat berupa harta benda atau juga jiwa dan raga.
Patriotisme merupakan suatu sikap yang berani, tidak mudah menyerah, rala berkorban untuk
bangsa dan negara. Sifat patriotisme ini merupakan salah satu sifat yang sangat penting dan
harus dimiliki oleh setiap warga negara di Indonesia. Memiliki sifat patriotisme ini akan
membawa manfaat berupa sebuah kemakmuran dan kemajuan negara.

Anda mungkin juga menyukai