Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL

Ke : 1

Kode dan Nama Mata Kuliah : PDGK4201/4 SKS/MODUL 1-12


Pokok Bahasan : 1. Hakikat, Fungsi,dan Tujuan PKn di SD
2. Karakteristik PKn sebgai pendidikan Nilai dan Moral
  3. Keterkaitan PKn dengan IPS dan Mapel lain.
Nama Mahasiswa : Anggraeni Hadhi Saputri
NIM : 857835275
Semester : I (satu)
Hari, Tanggal : Kamis, 14 April 2022

TUGAS
Uraian Tugas :
1. Sebelum mengerjakan tugas terlebih dahulu Anda harus sudah membaca modul
dan sumber lain yang sesuai
2. Kerjakan tugas ini sesuai dengan kemampuan Anda secara mandiri
3. Pahami dan cermati dahulu soal-soal yang ada.
SOAL
1. Setiap Mata Kuliah memiliki fungsi dan tujuan. Sebutkan fungsi dan tujuan
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di SD !
Jawab:
Fungsi PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan
karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Serta
adapun fungsi lainnya yakni :
A. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan
negara.
B. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.
C. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-
keputusan yang cerdas.
D. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Branson, tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal,
negara bagian, dan nasional.
Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan
kompetensi sebagai berikut:
A. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
B. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
C. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lain.
D. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang dikemukakan oleh Djahiri
(1994/1995:10) adalah sebagai berikut:
A. Secara umum. Tujuan PKn harus ajeg dan mendukung keberhasilan
pencapaian Pendidikan Nasional, yaitu : “Mencerdaskan kehidupan bangsa
yang mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuann dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
B. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan
iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang
terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan
yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perseorangan dan
golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan
diatasi melalui musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya
untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan menurut Sapriya (2001), tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah
dengan partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh
tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan
keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang
efektif dan bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui
pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan
kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan mendukung
berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan masyarakat.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga
negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila
sejati”.(Somantri,2001:279).
Sedangkan Djahiri (1995:10) mengemukakan bahwa melalui Pendidikan
Kewarganegaraan siswa diharapkan untuk memahami dan menguasai secara nalar
konsep dan norma Pancasila sebagai falsafah, dasar ideologi dan pandangan hidup
negara RI, menghayati maupun meyakini tatanan dalam moral, dan mengamalkan
suatu sikap perilaku diri dan kehidupannya dengan penuh keyakinan dan nalar.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara
menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang
memiliki kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial,
maupun spiritual yang memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics
responsibility), dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Setelah
menelaah pemahaman dari tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat di
simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman
konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari -
hari.

2. Pada dasarnya Pendidikan Kewarganegaraan menuntut wujud dari pengalaman


belajar yang utuh yaitu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Coba
jelaskan pernyataan tersebut !
Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang mencakup kegiatan otak.
Artinya, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah
kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam tingkatan ranah kognitif yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Piaget (Syah
Muhibbin. 2009: 24) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi
kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan
lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja
untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai
tahap operasi formal. Potensi kognitif ditentukan pada saat konsepsi namun
terwujud atau tidaknya potensi kognitif tergantung dari lingkungan dan
kesempatan yang diberikan. Potensi kognitif yang dibawa sejak lahir atau
merupakan faktor keturunan yang akan menentukan batas perkembangan tingkat
intelegensi (batas maksimal). Dari berbagai definisi di atas kiranya dapatlah
diasumsikan bahwa kognitif sama dengan intelegensi, yaitu sebagai kemampuan
untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu
kebudayaan atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari kognitif berfungsi dalam
bentuk murni, tetapi setiap individu memiliki campuran yang unik dari sejumlah
intelegensi. Terdapat hubungan yang singnifikan antara kemampuan koginitif dan
kemampuan afektif terhadap psikomotorik siswa. Artinya, penting kiranya guru
memperhatikan kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran sehingga
tujuan belajar dari aspek afektif dan psikomotor akan tercapai.
3. Sesuai UU Nomor 20/ 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa di
dalamnya terdapat tujuan pendidikan Nasional. Sebutkan tujuan pendidikan
Nasional itu !
4. Warga Negara diharapkan dapat berfikir, bertindak, berpartisipasi aktif, dan
bertanggung jawab secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Jelaskan apa maksud dari istilah di bawah ini :
a. Berfikir kritis
b. Berfikir rasional
c. Berfikir kreatif
d. Berpartisipasi aktif dan bertanggungjawab
e. Bertindak cerdas
5. Jelaskan konsep dan tujuan Pembelajaran terpadu !

Anda mungkin juga menyukai