Anda di halaman 1dari 9

Nama : Alim Hadi Alamsyah

NIM : 044249904
Tugas 3 Kepabeanan dan Cukai

Soal

1. Menghitung permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C)

Data CK-1 atas PT AP pada bulan Maret = 400 lbr, April = 900 lbr, dan Mei=500 lbr, Juli =
belum ada (bulan Juli baru sampai tanggal 10).

Berdasarkan data di atas, hitunglah jumlah pengajuan P3C untuk bulan Juli 2020!

2. Menghitung Cukai dan PPN

Produsen rokok SKM “PT LM” telah mengajukan P3C untuk kebutuhan bulan Februari. Pada
tanggal 4 Februari, pengusaha tersebut mengajukan CK-1 dengan total rincian pengajuan
sebagai berikut:

Seri Pita Jumlah


No Gol Merek Isi/Bks HJE/ Bungkus
Cukai (Lbr)
1 II SERI III 700 A 12 Btg Rp. 8.400,-
1 II SERI I 400 B 20 Btg Rp. 18.900,-

Sebagai tambahan informasi bahwa tarif cukai berdasarkan PMK yang telahditetapkan
terhadap produk Hasil tembakau tersebut adalah:
▪ Merek A, tarif cukai spesifik adalah Rp370/btg
▪ Merek B, tarif cukai spesifik adalah Rp385/btg
▪ Tarif PPN HT adalah 9,1%

Berdasarkan data-data tersebut, hitung:


1. Total Nilai cukai yang terhutang!
2. Total PPN Hasil Tembakau yang terhutang!

3. Pabrik rokok PT Wismilak Inti Makmur, Tbk mengalami kekurangan pita cukai. Oleh sebab itu
perusahaan mengajukan permohonan, tambahan (50%) pita cukai untuk merek SKT
Wismilak Slim isi 20 batang, dengan data kekurangan 3 bulan sebelumnya sebagai berikut:
Bulan Mei = 320 Lembar; Bulan Juni = 430 Lembar; dan Bulan Juli = 400 Lembar, untuk
Golongan I dan Seri III dengan harga jual eceran, yaitu Rp 25.000 per bungkus. PT Wismilak
Inti Makmur, Tbk juga memproduksi rokok Wismilak Satya isi 12 batang, yang juga
mengalami kekurangan pita cukai, sehingga mengajukan tambahan dengan data 3
sebelumnya, sebagai berikut: Untuk Bulan Mei = 300 Lembar; Bulan Juni = 250 Lembar; dan
Bulan Juli = 370 Lembar, untuk Golongan II dan Seri II dengan harga jual eceran per bungkus
Rp20.000,-

Berdasarkan data-data tersebut hitung:


1. Total nilai cukai yang terhutang!
2. Total PPN hasil tembakau yang terhutang!

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
4. Sebagai kategori barang ekspor (Bea Cukai) atau Jenis Barang yang dikenakan Bea Keluar,
maka batubara termasuk dalam Mineral Batuan dalam Konsentrat Mineral (UU No. 4 Tahun
2009), yang merupakan bisnis inti dari PT Borneo Coal Trading (BCT). BCT sebagai suatu
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan batubara, menugaskan Bapak Supono
sebagai Manager Trading yang baru, maka apakah yang harus dilakukannya untuk dapat
mengekspor batubara sebanyak 60.000 MT (Metric Ton) dari Panajam Paser Utara,
Kalimantan Timur, yaitu tempat dimana batubara tersebut ditambang ke Busan, Korea
Selatan dengan akan menggunakan mother vessel? Sebutkan mulai dari awal langkah-
langkah apa sajakah yang harus dipersiapkan oleh Bapak Supono termasuk seluruh dokumen
apa sajakah yang dibutuhkan agar batubara tersebut, dapat berjalan dengan sukses diekspor
pada saatkapal MV Glencore tiba di Pelabuhan Muat batubara di Balikpapan Coal Terminal?

5. Bapak Johnny Ali bertempat tingggal di Jakarta, membeli tas kantor melalui “online
shopping” dari Switzerland seharga US$775.00 oleh jasa pengiriman ongkir dan asuransinya
tidaklah disebutkan. Diketahui bahwa Bapak Johnny Ali belum mempunyai nomor pokok
wajib pajak dan juga belum punya angka pengenal impornya. Nilai tukar atau kurs yang
berlaku pada saat pembelian terjadi adalah Rp15.000,- serta pajak pertambahan nilai
berlaku yang baru, sesuai peraturan pemeritah, yaitu 11%. Setelah ada pemberitahuan
bahwa tasnya telah tiba, maka hitunglah berapa total pungutan pajak yang harus dibayarkan
oleh Bapak Johnny Ali pada saat akan mengambil tas kantornya di Kantor Pabean setempat?
Lakukan pembulatan perhitungan hanya di akhir perhitungan saja!

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Jawaban

Pertanyaan Nomor 1

Landasan Teori:

Permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C) yaitu tahapan proses permintaan pencetakan pita cukai
oleh masing-masing pengusaha Barang Kena Cukai (BKC) kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) untuk periode bulan berikutnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
pengusaha BKC.

Dalam prosedur P3C ini pengusaha dan importir hasil tembakau dibatasi jumlah order P3Cnya sebanyak
rata-rata realisasi pemesanan dalam 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Permohonan penyediaan pita cukai setiap bulannya dapat dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai
dengan tanggal 10 untuk kebutuhan 1 bulan berikutnya. Pengajuan rutin P3C setiap awal bulan ini
disebut sebagai P3C pengajuan awal. Sifat pengajuan P3C pengajuan awal ini hanya dapat dilakukan 1
(satu) kali dalam 1 (satu) periode persediaan untuk setiap jenis pitacukai.

Jumlah pita cukai yang dapat diajukan oleh pengusaha pada P3C pengajuan awal untuk setiap jenis
pita cukai:
a. Paling banyak 100% dari rata-rata per bulan jumlah pita cukai yang dipesan dengan CK-1 dalam
kurun waktu tiga bulan terakhir sebelum P3C pengajuan awal, dengan memperhatikan
batasan produksi golongan pengusaha pabrik.
b. Dalam hal data rata-rata per bulan jumlah yang dipesan dengan CK-1 dalam kurun waktu tiga
bulan terakhir sebelum P3C pengajuan awal untuk jenis pita cukai yang diajukan tidak tersedia,
jumlah pita cukai yang dapat diajukan sesuai kebutuhan per bulan dengan memperhatikan
batasan produksi golongan pengusaha pabrik.

Diketahui:
Data CK-1 atas PT AP
Maret : 400 lbr
April : 900 lbr
Mei : 500 lbr
Juli : belum ada (bulan Juli baru sampai tanggal 10)

Ditanya: jumlah pengajuan P3C untuk bulan Juli 2020

Jawab:
Sesuai dengan landasan teori di atas terkait Jumlah pita cukai yang dapat diajukan oleh pengusaha
pada P3C pengajuan awal untuk setiap jenis pita cukai, maka jumlah pengajuan P3C untuk bulan Juli
2020 adalah sebagai berikut:

P3C : 100% x 1/3 (Realisasi CK-1 Maret + April + Mei)


: 100% x 1/3 (400 + 900 + 500)
: 100% x 1/3 (1800)
: 100% x 600
: 600

Jumlah pengajuan P3C oleh PT AP untuk bulan Juli 2020 adalah 600 lbr.
This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Pertanyaan Nomor 2

Sejak tahun 2008 sistem pemungutan cukai hasil tembakau telah beralih dari sistem tarif cukai
advalarom dan/atau gabungan menjadi sistem tarif cukai spesifik.

Fokus kebijakan berkaitan dengan cukai hasil tembakau saat ini tidak lagi mengarah kepada kebijakan
atas HJE hasil tembakau, namun lebih mengarah kepada kebijakan yang berkaitan dengan besaran
tarif cukai spesifik. Meskipun demikian, variabel HJE hasil tembakau tetap berpengaruh kepada
besarnya nilai cukai yang harus dilunasi oleh pengusaha, oleh karena penentuan strata penetapan
tarif cukai spesifik dibedakan pula berdasar batasan HJE atas hasil tembakau.

Berkaitan dengan cara pelunasan cukai hasil tembakau yang dilakukan dengan cara pelekatan pita
cukai maka komponen-komponen data yang disebutkan dalam permohonan CK-1 menjadi referensi
dalam penghitungan pungutan cukai. Komponen data yang disebutkan dalam CK-1, antara lain:
1. Seri pita cukai: untuk pita cukai hasil tembakau dibedakan menjadi tiga seri:
a. seri I = 120 keping per lembar,
b. seri II = 56 keping per lembar, dan
c. seri III = 150 keping per lembar.
2. Isi per bungkus: penghitungan cukai hasil tembakau menggunakan satuan per batang sehingga
jumlah batang dalam satu bungkus harus diketahui.
3. Harga Jual Eceran: komponen ini menentukan tingkat tarif spesifik yang harus dikenakan (apakah
berada di layer 1, layer 2 atau layer 3) dan juga komponen yang harus diperhatikan dalam
penghitungan PPN hasil tembakau.
4. Jumlah lembar: pengertiannya adalah jumlah lembar pita cukai yang dipesan.

Rumus Perhitungan

Cukai HT (Hasil Tembakau) = Tarif (Rp) x Jumlah Batang


Jumlah batang = jumlah lembar Pita Cukai (PC) x jumlah keping seri PC x isi per kemasan

PPN HT = Tarif x Harga Jual Eceran Total (HJE Total)


HJE Total = HJE per kemasan x jumlah lembar PC x jumlah keping seri PCDiketahui:

Seri Pita Jumlah


No Gol Merek Isi/Bks HJE/ Bungkus
Cukai (Lbr)
1 II SERI III 700 A 12 Btg Rp. 8.400,-
1 II SERI I 400 B 20 Btg Rp. 18.900,-

Merek A, tarif cukai spesifik adalah Rp370/btg


▪ Merek B, tarif cukai spesifik adalah Rp385/btg
▪ Tarif PPN HT adalah 9,1%

Ditanya:
1. Total Nilai cukai yang terhutang
2. Total PPN Hasil Tembakau yang terhutang

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Jawab:
Sesuai dengan rumus perhitungan pada landasan teori di atas
1. Perhitungan Cukai dan PPN merk A
Jumlah batang : jumlah lembar Pita Cukai (PC) x jumlah keping seri PC x isi per
kemasan
: 700 lbr x 150 keping x 12 btg
: 1.260.000 batang

Cukai terhutang : Tarif (Rp) x Jumlah Batang


: Rp 370,00 x 1.260.000
: Rp 466.200.000,00

PPN terhutang : Tarif x HJE Total


: 9,1% x (Rp 8.400,00 x 700 x 150)
: 9,1% x Rp 882.000.000,00
: Rp 80.262.000,00

2. Perhitungan Cukai dan PPN merk B


Jumlah batang : jumlah lembar Pita Cukai (PC) x jumlah keping seri PC x isi per
kemasan
: 400 lbr x 120 keping x 20 btg
: 960.000 batang

Cukai terhutang : Tarif (Rp) x Jumlah Batang


: Rp 385,00 x 960.000
: Rp 369.600.000,00

PPN terhutang : Tarif x HJE Total


: 9,1% x (Rp 18.900,00 x 400 x 120)
: 9,1% x Rp 907.200.000,00
: Rp 82.555.200,00

Jadi,
1. Total Nilai Cukai terhutang : Cukai terhutang Merk A + Cukai Terhutang Merk B
: Rp 466.200.000,00 + Rp 369.600.000,00
: Rp 835.800.000,00

2. Total PPN terhutang : PPN terutang Merk A + PPN terutang Merk B


: Rp 80.262.000,00 + Rp 82.555.200,00
: Rp 162.817.200,00

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Pertanyaan Nomor 3

P3C Pengajuan Tambahan


Dalam hal pita cukai yang disediakan berdasarkan P3C pengajuan awal tidak mencukupi, maka
pengusaha dapat mengajukan P3CT. Jenis pita cukai yang diajukan pada P3C Tambahan harus sama
dengan jenis pita cukai yang sudah diajukan pada P3C pengajuan awal untuk periode yang sama. P3C
pengajuan tambahan hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam periode persediaan untuk setiap jenis
pita cukai.

Jumlah pita cukai yang diajukan oleh pengusaha dalam P3C pengajuan tambahan paling banyak 50%
untuk setiap jenis pita cukai dari P3C pengajuan awal yang telah diajukan.

Diketahui:

No. Gol Seri Pita Jumlah Merek Isi/Bks HJE/Bungkus


Cukai (Lbr)
1. I Seri III 190 Wismilak Slim 20Btg Rp 25.000,00
2. II Seri II 150 Wismilak Satya 12Btg Rp 20.000,00

Perhitungan P3CT Wismilak Slim = 50% x 1/3 (Realisasi CK-1 Mei + Juni + Juli)
= 50% x 1/3 (320 + 430 + 400)
= 50% x 383,334
= 190 lembar

Perhitungan P3CT Wismilak Satya = 50% x 1/3 (Realisasi CK-1 Mei + Juni + Juli)
= 50% x 1/3 (300 + 250 + 370)
= 50% x 306,667
= 150 lembar

Berdasarkan Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai
Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris, didapatkan data
sebagai berikut.

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Sehingga tarif cukai spesifik nya menjadi:
• Merek SKT Wismilak Slim jenis SKT Gol I, HJE per batang Rp 25.000,00 : 20 batang
= Rp 1.250,00. Sehingga tarif cukai spesifiknya Rp 345,00/batang.
• Merek SKT Wismilak Satya jenis SKT Gol II, HJE per batang Rp 20.000,00 : 12 batang
= Rp 1.666,67. Sehingga tarif cukai spesifiknya Rp 205,00/batang.

Tarif PPN Hasil Tembakau menurut Pasal 4 ayat (2) PMK Nomor 63/PMK.03/2022 tentangPajak
Pertambahan Nilai atas Penyerahan Hasil Tembakau adalah sebesar 9,9%.

Ditanya:
a) Total Nilai cukai yang terhutang
b) Total PPN Hasil Tembakau yang terhutang

Jawab:

a) Perhitungan Cukai dan PPN untuk merk Wismilak Slim

Jumlah batang = Jumlah lembar PC x Isi per kemasan x Jumlah keping Seri PC
= 190 lbr x 20 batang x 150 keping
= 570.000 batang

Cukai terhutang = Tarif cukai spesifik x Jumlah batang


= Rp 345,00 x 570.000 batang
= Rp 196.650.000,00

PPN terhutang = Tarif Efektif (Tarif PPN HT) x HJE total


= Tarif PPN HT x (HJE per kemasan x Jumlah lembar PC xJumlah
keping Seri PC)
= 9,9% x (Rp 25.000,00 x 190 lbr x 150 keping)
= 9,9% x Rp 712.500.000,00
= Rp 70.537.500,00

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
b) Perhitungan Cukai dan PPN untuk merk Wismilak Satya

Jumlah batang = Jumlah lembar PC x Isi per kemasan x Jumlah keping Seri PC
= 150 lbr x 12 batang x 56 keping
= 100.800 batang

Cukai terhutang = Tarif cukai spesifik x Jumlah batang


= Rp 205,00 x 100.800 batang
= Rp 20.664.000,00

PPN terhutang = Tarif Efektif (Tarif PPN HT) x HJE total


= Tarif PPN HT x (HJE per kemasan x Jumlah lembar PC xJumlah
keping Seri PC)
= 9,9% x (Rp 20.000,00 x 150 lbr x 56 keping)
= 9,9% x Rp 168.000.000,00
= Rp 16.632.000,00

Maka,
Total Cukai terhutang = Cukai terhutang Wismilak Slim + Cukai terhutang Wismilak Satya
= Rp 196.650.000,00 + Rp 20.664.000,00
= Rp 217.314.000,00

Total PPN terhutang = PPN terhutang Wismilak Slim + PPN terhutang Wismilak Satya
= Rp 70.537.500,00 + Rp 16.632.000,00
= Rp 87.169.500,00

Pertanyaan Nomor 4

Langkah-langkah yang harus dilakukan eksportir yaitu:


1. Registrasi kepabeanan
2. Pemberitahuan Barang Ekspor dengan membuat draft pemberitahuan pabean ekspor
3. Pemenuhan aturan larangan dan pembatasan ekspor
4. Prosedur Pelayanan PEB
5. Penyampaian PEB kepada Kantor Bea Cukai menggunakan sistem pertukaran data elektronik
(PDE). Apabila kantor BC belum menerapkan system PDE, maka PEB disampaikan dengan
menggunakan media data elektronik ataupun secara manual. PEB disampaikan paling cepat
7 hari sebelum tanggal estimasi ekspor atau keberangkatan sarana pengangkutnya
6. Penelitian dokumen PEB
7. Pemeriksaan fisik barang
8. Pemasukan ke Kawasan Pabean

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Pertanyaan Nomor 5
Diketahui:
Jenis barang = Tas kantor FOB
= US$ 775.00
Tidak disebutkan nominal biaya angkut dan asuransi
Bapak Johnny Ali belum memiliki NPWP dan API Nilai
tukar = Rp 15.000,00
Tarif PPN = 11%

Ditanya besarnya total pungutan pajak yang harus dibayar Bapak Johnny Ali?Jawab:

FOB = US$ 775.00


Freight = 10% x US$ 775.00 = US$ 77.5
Insurance = 0,5% x US$ 852.5 = US$ 4.2625
CIF = US$ 856.7625

Nilai Pabean = US$ 856.7625 x Rp 15.000,00 = Rp 12.851.437,5


Bea Masuk = 17,5% x Rp 12.851.437,5 = Rp 2.249.001,5625 Nilai
Impor = Rp 12.851.437,5 + Rp 2.249.001,5625 = Rp 15.100.439,0625
PPN = 11% x Rp 15.100.439,0625 = Rp 1.661.048,296875
PPh Ps 22 = 10% x 200% Rp 15.100.439,0625 = Rp 3.020.087,8125 PDRI
= PPN + PPh Ps 22 = Rp 4.681.136,109375
Total Pungutan = Bea Masuk + PDRI = Rp 6.930.137,671875
(dibulatkan menjadi) = Rp 6.931.000,00

Jadi total pungutan yang harus dibayarkan oleh Bapak Johnny Ali adalah sebesar Rp6.931.000,00.

Sumber:
1. Surono. (2022). Kepabeanan dan Cukai. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.03/2022 tentang Pajak PertambahanNilai
atas Penyerahan Hasil Tembakau

This study source was downloaded by 100000876139050 from CourseHero.com on 11-15-2023 18:24:58 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/184647795/Tugas-3-Kepabeanan-dan-Cukaipdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai