Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

KEPABEAN DAN CUKAI

NAMA : ACHMAD EPRELIAN GILANG PRAJA

NIM : 043007895

JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI BISNIS


Tugas 1
Tuton ADBI4235/Kepabeanan dan Cukai

No Skor
“PT Astema” adalah produsen bolam lampu untuk kendaraan. Perusahaan telah
1 menerima pemberitahuan kedatangan barang dari perusahaan pelayaran.yang 40
berupa cairan kimia yang dibeli vendor di Busan, Korea Selatan. Bagi
perusahaan, ini adalah impor perdana.

Berdasarkan kepada latarbelakang di atas cobalah tentukan langkah-


langkah apa yang harus dilakukan oleh PT TMG untuk memproses
administrasi kepabeanan impor tersebut !

2 Menghitung biaya administrasi kepabeanan impor Skor


60

ITEM DESCRIPTION QUANTITY UNIT TOTAL


PRICE
BS01SA
ITEM Power inverter 500 W
DESCRIPTION 1.500
QUANTITY $ 0,88 $ PRICE
UNIT 1.320
$ 1.320

Ketentuan bea masuk sepeda atau barang impor lainnya diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor NOMOR 17/PMK.010/2020 TENT
ANG PENETAPAN SISTEM KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA
MASUK ATAS BARANG IMPOR.
Setiap impor Inverter 8504.40.40 bea masuk sebesar 10% dari harga jual. Lalu,
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor sebesar 10 %. Dasumsikan Kurs yang
berlaku pada saat pembayaran 1 US$ = Rp. 14.500, Sebagai informasi
tambahan bahwa PT Sindoro Aji telah memiliki API.

Berdasarkan Invoice di atas coba Anda hitung biaya yang harus


dikeluarkan oleh PT CJDW untuk mengurus administrasi
kepabeanan impor!
Jawaban :
1. Berikut tahap-tahap yang harus dilakukan
a. Registrasi Kepabeanaan
Pihak pengguna jasa kepabeanan diwajibkan untuk melakukan registrasi kepabeanan bukan hanya
importer saja, tetapi juga: eksportir, pengangkut dan Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan
(PPJK), Proses penyampaian registrasi saat ini dilakukan secara online melalui portal perizinan
berusaha terintegrasi atau online single submission (OSS) yang dikelola Kementrian Perekonomian.

b. Pemenuhan Izin Lartas


Untuk kepentingan proteksi, pemerintah Indonesia menerapkan aturan mengenai Larangan dan
Pembatasan (Lartas). Aturan Lartas ini dikeluarkan oleh beberapa institusi pemerintah sesuai dengan
lingkup tugas dan tanggung jawabnya masing- masing. Selanjutnya Bea dan Cukai berperan sebagai
eksekutor di pintu masuk pelabuhan/Bandar Udara untuk penerapan aturan lartas.

1. Lartas Kementrian Perdagangan

Beberapa ketentuan lartas impor diatur oleh Kementrian Perdagangan di antaranya adalah:

a) Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) untuk importasi barang-barang antara lain: jagung,
gula, kedelai, beras, mainan anak, dan lain-lain;
b) Strandar Nasional Indonesia (SNI) untuk Importasi barang antara lain: tepung terigu, lampu
swa-ballast, pupuk urea, ban mobil penumpang, saklar, dan lain-lain.
c) Laporan Surveyor (LS) dengan kewajiban pemeriksaan surveyor di Negara asal barang,
meliputi: limbah non B3, beras, garam, keramik, cakram optic, dan lain-lain;
d) Status Importir Produsen (IP) atau Importir Terdaftar (IT) untuk komoditi antara lain: bahan
baku plastic, garam, bahan perusak ozon, tekstil dan produk tekstil, dan lain-lain.

2. Lartas Kementrian Kesehatan


3. Lartas Kementrian Kehutanan
4. Lartas Kementrian Komunikasi dan Informatika
5. Lartas Kementrian Pertanian
6. Lartas Kementrian ESDM
7. Lartas Kepolisian Republik Indonesia
c. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
Adalah dokumen pemberitahuan yang disampaikan importir yang berisi rangkuman data-data
mengenai importasi barang yang dilakukan. PIB ini disusun berdasarkan data dokumen
pengangkutan, dokumen komersial perdagangan, dokumen pembayaran dan juga dokumen
perijinan impor dari instansi teknis terkait. Dokumen yang dibutuhkan untuk pengisian PIB meliputi:
1. Dokumen komersial: Invoice dan packing list
2. Dokumen pengangkutan: Bill of lading atau airway bill, pemberitahuan manifest (BCI.1)
3. Dokumen pembayaran: Letter if credit (bila menggunakan LC), Telegraphic transfer (T/T),
Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak dalam Rangka Impor (PDRI)
4. Dokumen fasilitas impor: Surat Keputusan Pembebasan/Keringanan BM dan PDRI, Surat
keterangan asal (SKA)
5. Dokumen pemenuhan izin Larangan dan pembatasan (Lartas), antara lain: Sertifikat Analisis
(Untuk barang kimia), Laporan Surveyor (untuk barang yang dikenakan pembatasan), dan
sebagainya
6. Polis asuransi.

d. Menghitung bea masuk dan PDRI


1. Jenis Pungutan Impor
2. Menghitung Bea Masuk
3. Menghitung Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
4. Simulasi Penghitungan
5. Menghitung Bea Masuk Tambahan
6. Pembayaran Bea Masuk dan PDRI

e. Proses Penyelesaian PIB


1. Sistem Penjaluran
2. Penyerahan Hardcopy PIB

f. Pemeriksaan fisik barang


g. Pemeriksaan menggunakan pemindai
h. Penelitian tariff dan nilai pabean
i. PIB EKSEP
j. Penerbitan SPPB

2.
a. Menghitung Nilai Pabean
FOB: $1.320

Freight: 10% x FOB = 10% X $1.320 = $ 132

Insurance: 0,5% x (Freight + FOB) = 0,5% x $ 1.452 = $ 726

CIF: FOB + Freight + Insurance) = $ 2.178

Nilai Pabean: CIF x Kurs = $2.178 x Rp 14.500 = Rp 31.581.000

b. Bea masukk
Tarif Bea masuk x Nilai Pabean

= 10% x Rp 31.581.000 = Rp 3.158.100

c. PPN
Nilai Impor: Nilai Pabean + Bea masuk = Rp 34.739.100

PPN: 10% x nilai impor = Rp 3.473.910

d. Menghitung PPh
Memiliki Api: 2.5% x nilai impor = Rp 868.477,5

Biaya administrasi kepabeanan impor yang harus dibayar adalah

Nilai pabean + bea masuk + PPN +PPh

Rp 3.158.100 + Rp 3.473.910 + Rp 868.477,5 = Rp 7.500.487,5

Anda mungkin juga menyukai