Anda di halaman 1dari 2

1.

Pemberian insentif kepada karyawan merupakan strategi yang umum digunakan oleh
perusahaan untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan. Berbagai cara pemberian
insentif dapat digunakan, dan pendekatan yang efektif seringkali bergantung pada
karakteristik perusahaan, budaya organisasi, dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah
beberapa pendapat saya mengenai berbagai cara pemberian insentif kepada karyawan:
-Program Penghargaan: Program penghargaan melibatkan pemberian penghargaan non-
moneter kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka. Ini bisa berupa
sertifikat penghargaan, pengakuan publik, atau hadiah-hadiah kecil.
-Penugasan Proyek Menarik: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bekerja pada
proyek-proyek menarik atau penting dapat menjadi insentif yang efektif. Penugasan proyek
ini dapat membantu memotivasi karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan
memberikan kontribusi yang berarti kepada perusahaan.
-Bonus Kinerja: Bonus kinerja adalah insentif moneter yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan pencapaian tujuan atau kinerja mereka. Pendekatan ini mendorong karyawan
untuk bekerja lebih keras dan mencapai target yang telah ditetapkan.
-Peningkatan Gaji: Peningkatan gaji adalah cara yang efektif untuk memberikan insentif
kepada karyawan yang telah menunjukkan kinerja yang baik dan berkelanjutan. Peningkatan
gaji dapat menjadi motivasi yang kuat bagi karyawan untuk tetap berada di perusahaan dan
terus berkontribusi.
-Bagian dari Keuntungan Perusahaan: Beberapa perusahaan memberikan insentif kepada
karyawan dalam bentuk kepemilikan saham atau bagian dari keuntungan perusahaan. Ini
mendorong karyawan untuk berpikir dan bertindak seperti pemilik, serta merasakan dampak
langsung dari kinerja perusahaan.
-Kesempatan Pengembangan Karir: Memberikan kesempatan pengembangan karir kepada
karyawan sebagai insentif dapat membantu memotivasi mereka untuk terus belajar dan
berkembang. Ini bisa berupa pelatihan, program mentoring, atau dukungan untuk pendidikan
lanjutan.
-Fleksibilitas Kerja: Memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja atau lokasi kerja dapat
menjadi insentif yang kuat bagi karyawan. Fleksibilitas tersebut membantu menciptakan
keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, yang dapat meningkatkan
kepuasan dan kinerja karyawan.
Pemberian insentif kepada karyawan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi
unik perusahaan, serta dilakukan secara adil dan transparan. Selain itu, penting untuk
memonitor dan mengevaluasi efektivitas insentif yang diberikan untuk memastikan bahwa
mereka benar-benar mendorong kinerja dan loyalitas karyawan.
2. Untuk menghitung jumlah upah karyawan dalam seminggu, perlu memperhitungkan upah
untuk jam kerja normal dan jam lembur.
Hitung upah untuk jam kerja normal:
Upah per jam x jumlah jam kerja normal
= Rp. 800/jam x 40 jam
= Rp. 32,000

Hitung upah untuk jam lembur:


Upah per jam lembur = 2 x upah per jam normal
= 2 x Rp. 800/jam
= Rp. 1,600/jam

Selisih jam lembur = Jumlah jam kerja - Jam normal


= 50 jam - 40 jam
= 10 jam
Upah lembur = Upah per jam lembur x Selisih jam lembur
= Rp. 1,600/jam x 10 jam
= Rp. 16,000

Jumlah upah karyawan dalam seminggu adalah jumlah dari upah untuk jam kerja normal dan
jam lembur:
= Upah jam normal + Upah lembur
= Rp. 32,000 + Rp. 16,000
= Rp. 48,000

Jadi, jumlah upah karyawan (termasuk lembur) dalam seminggu adalah Rp. 48,000.

3. Berikut adalah ayat jurnal untuk mencatat penggajian karyawan dalam satu minggu,
dengan mempertimbangkan jam kerja normal dan lembur:
- Untuk mencatat upah untuk jam kerja normal:
Debit: Biaya Gaji (Pengeluaran)
Kredit: Utang Gaji (Kewajiban)
Penjelasan: Mencatat biaya gaji karyawan untuk jam kerja normal.
- Untuk mencatat upah untuk jam lembur:
Debit: Biaya Lembur (Pengeluaran)
Kredit: Utang Gaji (Kewajiban)
Penjelasan: Mencatat biaya lembur karyawan yang bekerja di atas jam kerja normal.

Setelah pencatatan ini, catatan utang gaji akan meningkat sesuai dengan jumlah upah yang
harus dibayarkan kepada karyawan dalam satu minggu tersebut. Setelah dibayarkan kepada
karyawan, entri jurnal akan disesuaikan untuk mencatat pembayaran gaji dari utang gaji.

SUMBER REFERENSI :
MODUL ADMINISTRASI BIAYA
https://www.jurnal.id/id/blog/pencatatan-ayat-jurnal-penyesuaian-untuk-perusahaan-jasa/

Anda mungkin juga menyukai