Anda di halaman 1dari 5

SALINAN

KEPALA DESA KEBAMAN


KECAMATAN SRONO KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN DESA KEBAMAN


NOMOR 6 TAHUN 2018

TENTANG

PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEBAMAN


PERIODE 2018 - 2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA KEBAMAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 sampai dengan pasal 10


Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa, perlu membentuk
Peraturan Desa tentang Pengisian Badan Permusyawaratan Desa Kebaman
Periode 2018-2024.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten di Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 385);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244) sebagaimana diubah dua kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang
Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 157 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun
2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa. (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 89);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa.(Lembaran Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Nomor 2).
13. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi
Nomor:141/228/428.014/2018, tanggal 27 Februari 2018 perihal Badan
Permusyawaratan Desa.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEBAMAN
dan
KEPALA DESA KEBAMAN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PENGISIAN ANGGOTA BADAN


PERMUSYAWARATAN DESA KEBAMAN PERIODE 2018-2024

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
4. Kepala Desa adalah Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah;
5. Kepala Desa adalah Kepala Desa Kebaman;
6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disebut dengan BPD adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
7. Badan Permusyawaratan Desa adalah BPD Kebaman;
8. Unsur masyarakat adalah kelompok-kelompok masyarakat Desa yang
masing-masing kelompok memiliki kepentingan yang sama serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota kelompok;
9. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan
Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis;
10. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat;
11. Lembaga Adat Desa adalah merupakan lembaga yang menyelenggarakan
fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa yang
tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat Desa;
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Pemusyawaratan Desa;

BAB II
MEKANISME PEMILIHAN CALON ANGGOTA BPD
Pasal 2

(1) Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan


keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan;
(2) Mekanisme pengisian anggota BPD dilakukan secara demokratis melalui
proses musyawarah perwakilan;
(3) Proses musyawarah perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan oleh Panitia Pengisian Anggota BPD yang dibentuk dengan
keputusan Kepala Desa;
(4) Calon anggota BPD dipilih oleh unsur wakil masyarakat yang mempunyai
hak pilih dalam forum musyawarah perwakilan;
(5) Unsur wakil masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah
merupakan Pengurus dan/atau anggota dari Lembaga Kemasyarakatan
Desa yaitu: LPMD, Ketua RT. dan Ketua RW., Karang Taruna, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat,
(6) Nama, alamat, dan jumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama setiap
dusun yang diundang pada musyawarah perwakilan ditetapkan dengan
keputusan kepala desa dengan tetap memperhatikan masukan dari
perangakat Desa, anggota dan atau pengurus Lembaga Kemasyarakatan
Desa;
(7) Musyawarah perwakilan untuk memilih calon anggota BPD harus tetap
memperhatikan keterwakilan wilayah RW. yang disepakati terlebih
dahulu dalam forum musyawarah perwakilan;
(8) Calon anggota BPD terpilih adalah calon anggota BPD dengan suara
terbanyak.
BAB III
JUMLAH ANGGOTA BPD
Pasal 3

(1) Jumlah anggota BPD Kebaman ditetapkan berjumlah 9 (sembilan) orang;


(2) Penetapan Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku;

BAB IV
PENGISIAN ANGGOTA BPD
Pasal 4

Pengisian anggota BPD, dilakukan melalui:


a. Pengisian berdasarkan keterwakilan wilayah dusun; dan
b. Pengisian berdasarkan keterwakilan perempuan.

Pasal 5

(1) Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah dusun


sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a dilakukan untuk memilih
calon anggota BPD dari wakil wilayah pemilihan dusun;
(2) Unsur wakil wilayah pemilihan dusun sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah masyarakat desa dari wilayah pemilihan dusun tersebut;
(3) Wilayah pemilihan dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
lingkup wilayah dusun dalam desa yang telah ditetapkan memiliki wakil
dengan jumlah tertentu dalam keanggotaan BPD;
(4) Jumlah anggota BPD dari masing-masing wilayah dusun sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan secara proporsional dengan
memperhatikan jumlah penduduk;
(5) Jumlah anggota BPD masing-masing dusun ditetapkan sebagai berikut:
a. Dusun Blangkon 1 (satu) orang
b. Dusun Sukomukti 1 (satu) orang
c. Dusun Krajan 3 (tiga) orang
d. Dusun Srono 2 (dua) orang
e. Dusun Kebaman 1 (satu) orang
(6) Untuk jumlah calon anggota BPD yang memenuhi persyaratan dan akan
dipilih pada musyawarah perwakilan ditetapkan jumlahnya minimal lebih
dari dari kuota jumlah tiap dusun yaitu:
a. Dusun Blangkon minimal 2(dua) orang calon
b. Dusun Sukomukti minimal 2 (dua) orang calon
c. Dusun Krajan minimal 4 (lima) orang calon
d. Dusun Srono minimal 3 (empat) orang calon
e. Dusun Kebaman minimal 2 (dua) orang calon
(7) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) untuk mengantisipasi
adanya PAW anggota BPD.

Pasal 6

(1) Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan


sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b dilakukan untuk memilih 1
(satu) orang perempuan sebagai anggota BPD;
(2) Wakil perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah perempuan
warga desa yang memenuhi syarat calon anggota BPD serta memiliki
kemampuan dalam menyuarakan dan memperjuangan kepentingan
perempuan;
(3) Pemilihan wakil perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh unsur perwakilan perempuan warga desa yang memiliki
hak pilih;
(4) Unsur perwakilan perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah
merupakan Pengurus dan/atau anggota dari Lembaga Kemasyarakatan
Desa yaitu: PKK, Kader Posyandu, pengurus dan/atau anggota organisasi
agama perempuan, organisasi masyarakat Perempuan, tokoh agama
perempuan, dan tokoh masyarakat perempuan;
(5) Nama, alamat, dan jumlah tokoh agama perempuan, dan tokoh
masyarakat perempuan ditetapkan dengan keputusan kepala desa dengan
tetap memperhatikan masukan dari perangakat Desa, anggota dan/atau
pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa.

Pasal 7

Persyaratan calon anggota BPD adalah:


a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia
dan Bhinneka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat;
e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
g. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis; dan
h. bertempat tinggal di wilayah pemilihan.

Pasal 8

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Kebaman.

Ditetapkan di Kebaman
Pada tanggal 5 Maret 2018
KEPALA DESA KEBAMAN

Ttd.

ADI SUCIPTO
Diundangkan di Kebaman
Pada tanggal 5 Maret 2018
SEKRETARIS DESA KEBAMAN

Ttd.

ALIF BURHANUDDIN, S.Pd.

LEMBARAN DESA KEBAMAN TAHUN 2018 NOMOR 6

Anda mungkin juga menyukai