Anda di halaman 1dari 15

KASUS SIMULASI (1): PERUSAHAAN JASA

UJ. TEMANKU
I. GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Identitas Perusahaan dan Usaha Pokok
Nama Perusahaan : UJ. TEMANKU
Kode Perusahaan : TMK-(NIU)
Kode Evaluasi* : A230223TM
Alamat : Jl. Kebersamaan No. 212 Yogyakarta
No. Telepon : (0274) 99-0305 dan 081790123457 (WA)
E-mail address : temanku@gmail.com
Tanggal pendirian : 2016 (tanggal dan bulan, tidak diketahui secara pasti)
Bermula dari ketertarikannya dengan teknologi informasi yang mengalami perubahan
sangat drastis, Mas Rafif membentuk entitas bisnis UJ. TEMANKU yang memberikan jasa
layanan terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi. Jasa yang diberikan beragam,
mulai dari jasa konsultasi, analisis, desain, sampai dengan jasa perancangan sistem akuntansi
berbasis teknologi terkini. Perusahaan juga menyewakan peralatan teknologi informasi dengan
rentang waktu bulanan. Pelanggan UJ. TEMANKU meliputi institusi dan penggiat UMKM
(usaha mikro, kecil, dan menengah).
Tempat usaha UJ. TEMANKU berupa rukan (rumah kantor) yang disewa per tahun, dan
dibayar dimuka setiap awal November untuk jangka waktu satu tahun berlaku sejak 1
November s/d 31 Oktober tahun berikutnya. Berikut ini informasi tentang identitas UJ.
TEMANKU.
Misi UJ. TEMANKU adalah mengakselerasi pemanfaatan TI, khususnya di bidang sistem
informasi akuntansi. Selanjutnya, visi UJ. TEMANKU adalah menjadi pelopor dalam gerakan
memasyarakatkan sistem akuntansi realtime sebagai media peningkatan kualitas
pertanggungjawaban keuangan dan pendidikan akuntansi di Indonesia.
Mas Rafif secara aktif menjalankan bisnis UJ. TEMANKU dibantu dua teknisi yang
dibayar berupa gaji tetap dan bonus bulanan (jika ada). Sebagai pemilik, Mas Rafif tidak berhak
mendapatkan gaji. Namun demikian, pemilik berhak mengambil dana dari perusahaan melalui
mekanisme pengambilan dana oleh pemilik, yang dicatat di akun Prive.

1
B. Kebijakan dan Pedoman Akuntansi
Sebagai bagian dari pengimplementasian akuntansi untuk entitas bisnisnya, Mas Rafif
menerapkan sistem akuntansi berpijak pada fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi
keuangan sesuai dengan faktanya. Mengingat mas Rafif juga berlatar belakang akuntansi,
berikut ini deskripsi kebijakan umum akuntansi yang diterapkan di UJ. TEMANKU yang
diharapkan bermanfaat dan membantu staf akuntansi dalam pencatatan akuntansi:
1. Pencatatan menggunakan sistem berpasangan; Sistem berpasangan ini menuntut
pencatatan dilakukan di sisi debit dan sisi kredit secara seimbang total nilai moneternya.
2. Periode akuntansi adalah 1 tahun yang dikelompokkan menjadi 12 bulan yang di setiap
akhir bulan dilakukan penyusunan laporan keuangan. Untuk mengefisienkan proses
akuntansi, perusahaan memanfaatkan aplikasi SIDEK-Edu yang dikembangkan
Departemen Akuntansi FEB UGM. Mengantisipasi pengembangan bisnis yang berpeluang
mengarah pada perdagangan perangkat teknologi informasi, entitas menetapkan untuk
menggunakan sistem Perpetual.
3. Ragam Bukti Transaksi
Setiap bukti yang dibentuk harus diberi nomor bukti. Dengan pertimbangan kepraktisan,
semua pembuatan nomor bukti dimulai dari 001 yang dibuat secara urut dimulai dari
transaksi awal Desember 2021. Terdapat 5 jenis bukti transaksi di UJ. TEMANKU, yaitu:
a) Bukti Kas Keluar (BKK); Bukti ini digunakan untuk merekam transaksi-transaksi
yang terkait dengan pengeluaran kas. Dalam banyak transaksi, bukti ini dibuat berdasar
dokumen yang diperoleh dari pihak eksternal. Selanjutnya, dokumen eksternal yang
diterima tersebut diperlakukan sebagai bukti pendukung (supporting documents) dalam
pencatatan akuntansi. Penggunaan Bukti Kas Keluar (BKK) ini dalam rangka
menseragamkan bukti transaksi. BKK ini digunakan sepanjang terdapat
pengeluaran kas. Jika semisal terdapat transaksi semi-barter maupun pembayaran lain
yang sebagian menggunakan kas, maka jenis bukti ini digunakan, kecuali dinyatakan
lain.
b) Bukti Kas Masuk (BKM); Bukti ini digunakan untuk merekam transaksi-transaksi
yang terkait dengan penerimaan kas. Dalam beberapa transaksi, bukti ini disertai
dokumen yang diperoleh dari pihak eksternal. Selanjutnya, dokumen eksternal yang
diterima tersebut diperlakukan sebagai bukti pendukung (supporting documents) dalam
pencatatan akuntansi. Penggunaan Bukti Kas Masuk (BKM) ini dalam rangka

2
menseragamkan bukti transaksi. BKM ini digunakan sepanjang terdapat
penerimaan kas. Jika semisal terdapat transaksi semi-barter yang sebagian berupa kas
maka jenis bukti ini digunakan, kecuali dinyatakan lain.
c) Bukti Pendapatan Kredit (BHK); Bukti ini digunakan untuk mencatat beragam
transaksi yang terkait dengan pemerolehan pendapatan dari kegiatan bisnis yang
dilakukan secara kredit, tidak tunai. Sebagai catatan, jika dalam suatu transaksi
melibatkan penerimaan kas, disamping juga pengakuan piutang, maka transaksi ini
dicatat di Bukti Kas Masuk (BKM), bukan di bukti jenis ini, kecuali dinyatakan lain.
d) Bukti Pembelian Kredit (BBK); Bukti ini digunakan untuk mencatat beragam
transaksi yang terkait dengan pengakuan beban atau pembelian yang dilakukan secara
kredit, tidak tunai. Sebagai catatan, jika dalam suatu transaksi melibatkan penggunaan
kas, disamping juga pengakuan utang, maka transaksi ini dicatat di Bukti Kas Masuk
(BKM), bukan di bukti jenis ini, kecuali dinyatakan lain.
e) Bukti Memorial (BM); Bukti ini digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang
tidak dapat ditampung di jenis-jenis bukti transaksi yang tersedia di atas, yaitu BKK,
BKM, BHK, ataupun BBK. Bukti ini lazimnya digunakan sebagai dasar pencatatan
penyesuai yang dilakukan di akhir periode.
4. Penggunaan Nomor Jurnal
• Untuk Jurnal Umum gunakan nomor jurnal JU-001, JU-002, dan seterusnya.
• Untuk Jurnal Penyesuaian gunakan nomor jurnal AJP-001, AJP-002, dan seterusnya.
• Untuk Jurnal Penutup gunakan nomor jurnal JP-001, JP-002, dan seterusnya.
• Apabila terdapat kesalahan pencatatan dan dibutuhkan jurnal koreksi, maka
tambahkan huruf “K” di belakang nomor jurnal koreksian (contoh terjadi kesalahan
pada JU-005, maka gunakan JU-005K1, JU-005K2 dan seterusnya pada jurnal
koreksian).
5. Transaksi entitas dimungkinkan berupa murni-barter maupun semi-barter. Pencatatan
harus dilakukan berlandas fakta atas dana yang terjadi. Sebagai contoh, di transaksi murni-
barter yang tidak melibatkan kas maka dilarang untuk mencatatnya di akun Kas.

Ilustrasi 5.1: 3 Mei 2018 UJ. TEMANKU bertransaksi barter dengan agen kebersihan UJ.
RAPI. Kesepakatan transaksi adalah sebagai berikut: hari ini UJ. TEMANKU memberikan
jasa konsultasi ke UJ. RAPI senilai Rp1.500.000. Sebagai pembayarannya, UJ. RAPI
membersihkan rukan dan mendesain ruang kerja UJ. TEMANKU di waktu yang sama

3
dengan nilai kesepakatan yang juga sama, yaitu Rp1.500.000. Tidak ada penyerahan kas,
dan tidak ada utang-piutang yang terbentuk dari transaksi tersebut. Beban kebersihan dan
desain ruang kerja ditampung di akun Beban lain-lain oleh akuntansi UJ. TEMANKU
karena tidak ada akun yang tepat untuk menampung jenis beban kebersihan tersebut.
03/05 Beban Lain-lain Rp1.500.000
2018 Pendapatan Jasa Rp1.500.000
6. Pencatatan akuntansi menerapkan sistem Akrual, baik selama periode berjalan maupun
pada akhir periode dalam rangka penyusunan laporan keuangan (sistem Murni Akrual).
Sebagai konsekuensinya, setidak-tidaknya terkait dengan beban utilitas (listrik, telepon, &
air), di setiap akhir bulan perusahaan lazimnya mengakui utang beban melalui pencatatan
penyesuai karena pembayaran beban utilitas menggunakan metode pasca bayar;
perusahaan menggunakan jasa utilitas terlebih dahulu, dan baru ditagihkan dan langsung
dibayar di awal bulan berikut.
Ilustrasi 6.1: 30 Apr. 2018 UJ. TEMANKU memperoleh konfirmasi dari PLN untuk
penggunaan listrik di April sejumlah Rp450.000. Tagihan baru akan diterima di awal Mei
2018. Sesuai prinsip Akrual dan kebijakan akuntansi yang berlaku, informasi tersebut
dicatat di pencatatan penyesuai di akun Utang beban.
30/04 Beban Utilitas Rp450.000
2018 Utang Beban Rp450.000

Ilustrasi 6.2: 3 Mei 2018 UJ. TEMANKU menerima surat tagihan dari PLN untuk
penggunaan listrik bulan Maret sejumlah Rp450.000. Tagihan tersebut langsung dibayar
hari ini.
03/05 Utang Beban Rp450.000
2018 Kas Rp450.000
7. Pencatatan berpijak pada prinsip Kesatuan usaha (economic entity); aset yang digunakan
untuk kegiatan bisnis UJ. TEMANKU secara jelas dan tegas dipisahkan dari aset pemilik.
Hal ini juga berlaku untuk liabilitas (kewajiban), beban, dan pendapatan. Sebagai contoh,
jika ayah Mas Rafif meminta pengembangan sistem akuntansi ke UJ. TEMANKU maka
hal ini diperlakukan sebagai transaksi pendapatan bagi UJ. TEMANKU yang
penyelesaiannya melalui mekanisme yang telah disepakati. Jika Mas Rafif meminta
bantuan ke teknisi untuk mengerjakan tugas pribadi Mas Rafif maka hal ini juga
diperlakukan sebagai pendapatan bagi UJ. TEMANKU yang diselesaikan melalui
mekanisme pengembalian ke pemilik (prive) atau mekanisme lainnya yang disepakati.

4
Ilustrasi 7.1: 20 Mei 2018 UJ. TEMANKU memenuhi permintaan bapak Sabar sebagai
orang tua Mas Rafif untuk menyediakan jasa layanan pengimplementasian sistem
akuntansi realtime AccountingQ. Nilai jasa disepakati menggunakan harga pasar yaitu
Rp2.000.000 dan penyediaan jasa telah diselesaikan hari ini dan telah diterima dengan
baik. Orang tua Mas Rafif menyatakan bahwa transaksi tersebut akan dilunasi minggu
depan.
20/05 Piutang Usaha Rp2.000.000
2018 Pendapatan Jasa Rp2.000.000
Ilustrasi 7.2: 20 Mei 2018 UJ. TEMANKU memperbaiki laptop pribadi Mas Rafif.
Berdasar tarif yang lazim, nilai perbaikan laptop diketahui Rp500.000. Sesuai ketentuan
yang berlaku dan disepakati, jasa layanan tersebut diperlakukan sebagai pengembalian ke
pemilik (prive).
20/05 Prive Rp500.000
2018 Pendapatan Jasa Rp500.000

Demikian pula sebaliknya, jika pembayaran listrik di UJ. TEMANKU menggunakan kas
pribadi Mas Rafif maka pembayaran tersebut diakui sebagai setoran dari pemilik (modal),
kecuali terdapat kesepakatan eksplisit lain. Sementara itu jika listrik, air dan telepon yang
merupakan beban utilitas dibayar langsung menggunakan dana orang tua Mas Rafif maka
transaksi tersebut disepakati diperlakukan sebagai utang usaha, kecuali terdapat
kesepakatan lain.

Ilustrasi 7.3: 20 Mei 2018 UJ. TEMANKU memperoleh kabar langsung dari Mas Rafif
sebagai pemilik bahwa tagihan iklan yang diterima pada hari ini sejumlah Rp300.000
langsung dibayar tunai menggunakan dana pribadi Mas Rafif. Iklan ditayangkan pada hari
yang sama dengan waktu penagihan.
20/05 Beban Iklan Rp300.000
2018 Modal Rp300.000

Ilustrasi 7.4: 17 Juni. 2018 UJ. TEMANKU mendapat kabar dari bapak Sabar sebagai
orang tua Mas Rafif bahwa kendaraan UJ. TEMANKU telah diisikan bahan bakarnya
senilai Rp60.000 menggunakan dana bapak Sabar. Sesuai ketentuan, pembelian bahan
bakar kendaraan dicatat di akun Beban transportasi dan diakui sebagai utang usaha ke Bp.
Sabar.

5
17/06 Beban Transportasi Rp60.000
2018 Utang Usaha Rp60.000
8. Semua penerimaan kas dari pendapatan disetor ke bank secara periodik. Untuk
kepentingan kepraktisan, penyetoran kas ke bank dan pengambilan kas dari bank tidak
dilakukan pencatatan karena UJ. TEMANKU hanya membentuk satu akun, yaitu Kas.
Ilustrasi 8.1: 17 Juni. 2018 UJ. TEMANKU menyetorkan kas yang ada di brankas
sejumlah Rp9.000.000 ke rekening bank. Jumlah tersebut merupakan hasil penerimaan kas
hari ini yang telah dilakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi. Sesuai kebijakan
akuntansi yang berlaku di UJ. TEMANKU, peristiwa bisnis ini TIDAK DICATAT karena
akun Kas merepresentasikan kas yang ada di brankas dan kas yang ada di bank.
9. Akun dirancang secara sederhana dengan membentuk beberapa akun penting yang terdiri
dari beberapa jenis dana yang mirip. Sebagai contoh, akun Peralatan meliputi baik berupa
komputer, mebel, maupun kendaraan yang digunakan untuk operasional UJ. TEMANKU,
akun Kas meliputi uang tunai di brankas maupun tabungan di bank, dan akun Beban utilitas
untuk menampung beban listrik, air, dan telepon.
10. Sejak dua tahun lalu, tepatnya mulai 1 November 2017, UJ. TEMANKU menyewa rukan
dengan kesepakatan sewa minimal 10 tahun yang pembayaran dimuka dilakukan per tahun
yang di awal bulan November setiap tahunnya. Sewa dihitung sejak 1 November sampai
dengan 31 Oktober tahun berikutnya. Berbasis Akrual, pada saat pembayaran dimuka UJ.
TEMANKU mengakuinya sebagai aset, yang ditampung di akun Biaya Sewa Dibayar
Dimuka. Setiap akhir bulan dilakukan pencatatan penyesuai untuk mengakui sebagian aset
tersebut yang telah berubah menjadi beban.
Ilustrasi 10.1: 1 Nov. 2018 UJ. TEMANKU mentransfer kas Rp24.000.000 ke pemilik
ruko untuk pembayaran di muka sewa ruko dengan rentang waktu 1 tahun, terhitung dari
1 November 2018 hingga akhir Oktober 2019.
01/11 Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp24.000.000
2018 Kas Rp24.000.000

Pada akhir periode 30 Nov. UJ. TEMANKU melakukan pencatatan penyesuai untuk
mengakui sebagian aset berupa Biaya Sewa Dibayar Dimuka yang telah berubah menjadi
beban yang ditampung di akun Beban sewa.
Ilustrasi 10.2: 30 November 2018 UJ. TEMANKU melakukan pencatatan penyesuai untuk
mengakui sebagian Biaya Sewa Dibayar Dimuka yang telah berubah dari aset menjadi

6
beban sewa. Saldo akun Biaya Sewa Dibayar Dimuka diketahui Rp24.000.000
sebagaimana jumlah dibayar di 1 November 2018 untuk penyewaan 1 tahun.
30/11 Beban Sewa Rp2.000.000*
2018 Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000
*) Rp24.000.000 x (1 bulan/12 bulan)

11. Perlengkapan atau kadang disebut Bahan habis pakai (supplies) dicatat sebagai aset ketika
pembelian dilakukan. Pada saat penggunaan/pengkonsumsian perlengkapan, UJ.
TEMANKU tidak melakukan pencatatan akuntansi terhadap transaksi
pengkonsumsian/penggunaan supplies. Di setiap akhir bulan perusahaan melakukan
penghitungan untuk mengetahui besaran beban perlengkapan yang harus diakui, dan
melakukan pencatatan yang diperlukan.
Ilustrasi 11.1: 13 Okt. 2018 UJ. TEMANKU membeli perlengkapan dengan harga
kesepakatan Rp1.250.000 secara tunai.
13/10 Perlengkapan Rp1.250.000
2018 Kas Rp1.250.000
Ilustrasi 11.2: 31 Okt. 2018 UJ. TEMANKU melakukan penghitungan fisik atas nilai
perlengkapan yang masih ada di gudang. Hasil penghitungan menunjukkan nilai
Rp400.000, sedangkan akun perlengkapan bersaldo Rp1.800.000 per 31 Oktober.
Pencatatan penyesuai pada 31 Oktober 2018 diperlukan adalah:
31/10 Beban Perlengkapan Rp1.400.000
2018 Perlengkapan Rp1.400.000
12. Pembayaran gaji dan honorarium dilakukan setiap tanggal 15 dengan besaran disesuaikan
jasa layanan yang diberikan ke pelanggan. Karyawan dibayar gaji dan honorarium setelah
bekerja, sesuai kelaziman. Di setiap akhir bulan pengakuan beban gaji dan honorarium
yang terutang perlu dihitung dan dicatat di akun Utang beban sesuai kelaziman. Hal ini
merupakan implementasi pencatatan yang berbasis akrual.
Ilustrasi 12.1: 15 Des. 2018 UJ. TEMANKU membayar tunai gaji dan honorarium
karyawan bulan November (16 November – 15 Desember) sejumlah Rp6.000.000.
15/12 Beban Gaji dan Honorarium Rp6.000.000
2018 Kas Rp6.000.000

Ilustrasi 12.2: 31 Des. 2018 UJ. TEMANKU mengakui beban gaji dan honorarium yang
terutang (16 Des. – 31 Des.) di akhir periode untuk kepentingan penyusunan laporan

7
keuangan yang berbasis akrual sesuai dengan yang disyaratkan oleh standar akuntansi
yang berlaku. Hasil penetapan diketahui nilainya Rp3.500.000.
31/12 Beban Gaji dan Honorarium Rp3.500.000
2018 Utang Beban Rp3.500.000

13. Perusahaan tidak mencatat tanah dan bangunan sebagai aset tetap karena UJ. TEMANKU
sebatas menyewa rukan tahunan. Selanjutnya, pembelian aset tetap berwujud, termasuk
peralatan, diperlakukan dengan ketentuan sebagai berikut: pembelian/penjualan aset tetap
sebelum tanggal 15 diperlakukan sebagai pembelian/penjualan di awal bulan yang sama
(tanggal 1), sedangkan pembelian/penjualan tanggal 15 ke atas diperlakukan sebagai
pembelian/penjualan di awal bulan berikutnya. Kebijakan ini diperlukan untuk
kepentingan penghitungan depresiasi (penyusutan) yang menggunakan basis bulan, bukan
harian. Pengakuan beban depresiasi dilakukan di setiap akhir bulan melalui pencatatan
penyesuai.
Ilustrasi 13.1: 13 Oktober 2018 UJ. TEMANKU membeli peralatan senilai Rp12.000.000
tunai. Hasil penilaian, ditetapkan besarnya depresiasi/penyusutan sejumlah
Rp100.000/bulan. Sesuai ketentuan yang berlaku, depresiasi diakui setiap akhir bulan.
Pencatatan penyesuai per 31 Oktober 2018 adalah:
31/10 Beban Depresiasi Peralatan Rp100.000
2018 Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp100.000

14. Jika terdapat penyediaan jasa tunai dengan memberikan potongan atau hadiah, maka
pendapatan dicatat sebesar nilai bersih kas yang diterima karena peristiwa pemberian
potongan jarang terjadi.
Ilustrasi 14.1: 3 Mei 2018 UJ. TEMANKU menyediakan jasa layanan konsultasi
implementasi aplikasi AccountingQ dengan harga kesepakatan Rp2.000.000. Mengingat
tingkat konsultasi tidak serumit yang dibayangkan semula, dan klien adalah kenalan dekat,
disepakati harga yang dibayar sejumlah Rp1.500.000. Selisih harga kesepakatan awal
dengan harga kesepakatan akhir dianggap sebagai potongan. Klien langsung melakukan
transfer sejumlah Rp1.500.000 di tanggal tersebut.
03/05 Kas Rp1.500.000
2018 Pendapatan Jasa Rp1.500.000

15. Akun Beban transportasi digunakan untuk menampung pengeluaran yang terkait dengan
pembelian tiket KA, ongkos taksi, dan pembelian bahan bakar kendaraan. Mengingat

8
nilainya yang relatif kecil (untuk pembelian bahan bakar) dan jarang terjadi (untuk
perjalanan ke luar kota), pengakuan beban dicatat ketika tagihan diterima atau ketika
dibayar tunai.
Ilustrasi 15.1: 20 Mei 2018 UJ. TEMANKU membeli bahan bakar kendaraan secara tunai
Rp60.000 di SPBU terdekat. Pencatatan oleh UJ. TEMANKU adalah:

20/05 Beban Transportasi Rp60.000


2018 Kas Rp60.000

16. Akun Beban Lain-lain digunakan untuk menampung pengakuan beragam beban yang tidak
dapat dikelompokkan secara tepat ke akun-akun beban yang telah disediakan.
17. Penerimaan dimuka kas atau dana lain untuk sewa peralatan dicatat sebagai liabilitas,
sesuai dengan prinsip Akrual yang berlaku. Dalam hal ini akun liabilitas ini ditampung di
akun Pendapatan sewa diterima dimuka. Di setiap akhir bulan perlu dilakukan pencatatan
penyesuai untuk mengakui bagian liabilitas yang telah berubah menjadi pendapatan.
Metode penghitungan yang berlaku di Beban dibayar dimuka juga diberlakukan di
Pendapatan diterima dimuka.
Ilustrasi 17.1: 13 Nov 2018 UJ. TEMANKU menerima kas Rp3.000.000 untuk penyewaan
peralatan teknologi informasi dengan jangka waktu 6 bulan terhitung mulai bulan depan,
yaitu 1 Desember 2018. Pencatatan yang dilakukan UJ. TEMANKU adalah:
13/11 Kas Rp3.000.000
2018 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka Rp3.000.000
Ilustrasi 17.2: 31 Des 2018 UJ. TEMANKU melakukan pencatatan penyesuai untuk
mengakui besaran Pendapatan sewa diterima dimuka yang telah berubah dari liabilitas
menjadi pendapatan/pendapatan. Saldo akun Pendapatan sewa diterima dimuka sebesar
Rp3.000.000 berasal dari transaksi tertanggal 13 November sebagai uang muka sewa
peralatan selama 6 bulan, sejak tanggal 1 Desember 2018. Pencatatan penyesuai yang
dilakukan UJ. TEMANKU adalah:
31/12 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka Rp500.000
2018 Pendapatan Jasa Rp500.000
18. Akun Pendapatan Jasa digunakan untuk menampung semua jenis pendapatan, baik yang
berasal dari kegiatan rutin maupun dari kegiatan non-rutin mengingat kegiatan non-rutin
relatif sangat jarang.

9
Ilustrasi 18.1: 23 Des 2018 UJ. TEMANKU menyediakan jasa analisis dan desain
pengembangan sistem akuntansi senilai Rp4.500.000. Jasa layanan telah diselesaikan
dengan baik dan kas diterima sejumlah harga kesepakatan. Pencatatan UJ. TEMANKU:
23/12 Kas Rp4.500.000
2018 Pendapatan Jasa Rp4.500.000
19. Dalam rangka penyusunan laporan keuangan bulanan, jika terdapat pengakuan beban yang
terutang maka ia ditampung di akun Utang Beban. Sementara itu, jika terdapat Pendapatan
yang belum diterima pembayarannya atau belum ditagihkan ditampung di akun Piutang
usaha, bukan Piutang pendapatan karena piutang jenis ini lazim terkait dengan transaksi
kredit oleh debitur/pelanggan.
Ilustrasi 19.1: 31 Des. 2018 UJ. TEMANKU menyediakan jasa senilai Rp900.000 untuk
konsultasi yang telah dilakukan di akhir periode tetapi belum sempat ditagihkan.
Pencatatan penyesuai oleh UJ. TEMANKU di akhir periode adalah:
31/12 Piutang Usaha Rp900.000
2018 Pendapatan Jasa Rp900.000
20. Akun Beban Utilitas dibentuk untuk menampung beban listrik, beban air, dan beban
telepon.
21. Laporan keuangan terdiri dari empat macam. Laporan laba rugi disusun menggunakan
metode multiple step. Laporan perubahan ekuitas menunjukkan perubahan ekuitas,
terutama dana ekuitas yang berasal dari setoran pemilik. Laba/rugi ditutup ke akun Modal
sebagaimana yang lazim digunakan di banyak buku teks. Akun Prive juga ditutup ke akun
Modal. Penutupan ini dilakukan melalui pencatatan penutup. Laporan posisi keuangan
menyajikan informasi saldo akun-akun aset di sisi kiri (debet) dan saldo akun-akun
liabilitas dan ekuitas di sisi kanan (kredit). Laporan arus kas disusun per bulan yang terdiri
dari tiga aktivitas, yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Pengklasifikasian jenis arus kas
mengikuti aturan yang lazim berlaku.
22. Pencatatan koreksi dilakukan dengan menggunakan metode Dua langkah. Langkah
pertama adalah membatalkan pencatatan yang salah, dan Langkah kedua adalah
melakukan pencatatan yang benar.

Ilustrasi 23.1: 31 Des 2018 UJ. TEMANKU mengidentifikasi adanya kesalahan. Transaksi
yang sesungguhnya adalah membeli perlengkapan tunai Rp710.000 di 18 Desember 2018
tetapi dicatat sebagai transaksi pelunasan utang Rp1.700.000 ke kreditur. Koreksi

10
dilakukan di akhir periode bersamaan dengan pencatatan penyesuai. Pencatatan koreksi
kesalahan dengan metode Dua Langkah adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Membatalkan pencatatan yang salah
31/12 Kas Rp1.700.000
2018 Utang Usaha Rp1.700.000

Langkah 2: Mencatat transaksi secara benar


31/12 Perlengkapan Rp710.000
2018 Kas Rp710.000

11
II. BAGAN AKUN
Berikut ini daftar akun yang digunakan di UJ. TEMANKU. Pastikan penulisan nomor akun,
nama akun, kategori akun, dan kategori barang SAMA dengan daftar akun di bawah!
Kode NAMA AKUN (BAHASA TIPE AKUN KATEGORI
Akun INDONESIA) BARANG
Aset Lancar dan Kontra
1-1110 Kas Kas
1-1210 Piutang Usaha Piutang
1-1300 Perlengkapan Barang Perlengkapan
1-1400 Biaya Sewa Dibayar Dimuka
Aset Tidak Lancar dan Kontra
1-2141 Peralatan Barang Peralatan
1-2142 Akumulasi Depresiasi Peralatan

Liabilitas Lancar dan Kontra


2-1100 Utang Usaha Utang
2-1300 Utang Beban
2-1600 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka

Ekuitas Pemilik dan Kontra


3-1110 Modal
3-1120 Prive

Ekuitas Lainnya dan Kontra


3-2100 Saldo Laba
3-2200 Ikhtisar Laba Rugi

Pendapatan Operasional dan Kontra


4-1100 Pendapatan Jasa

Beban Operasional dan Kontra


5-1110 Beban Gaji dan Honorarium
5-1120 Beban Utilitas
5-1140 Beban Perlengkapan
5-1150 Beban Sewa Rukan
5-1160 Beban Iklan
5-1180 Beban Depresiasi Peralatan
5-1190 Beban Transportasi

Beban Non-Operasional dan Kontra


5-2300 Beban Lain-Lain

12
III. DATA KEUANGAN
Berikut ini daftar saldo akun-akun UJ. TEMANKU per 1 Desember 2021:
Kode
NAMA AKUN SALDO
Akun
1-1110 Kas D Rp85.000.000

1-1210 Piutang Usaha D Rp3.500.000

1-1300 Perlengkapan D Rp2.200.000

1-1400 Biaya Sewa Dibayar Dimuka D Rp55.000.000

1-2141 Peralatan D Rp52.000.000

1-2142 Akumulasi Depresiasi Peralatan K Rp36.000.000

2-1100 Utang Usaha K Rp1.500.000

2-1300 Utang Beban K Rp500.000

2-1600 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka K Rp24.000.000

3-1110 Modal K Rp124.200.000

3-1120 Prive D Rp14.000.000

3-2200 Ikhtisar Laba Rugi D/K -

4-1100 Pendapatan Jasa K Rp165.500.000

5-1110 Beban Gaji dan Honorarium D Rp60.000.000

5-1120 Beban Utilitas D Rp5.000.000

5-1140 Beban Perlengkapan D Rp7.500.000

5-1150 Beban Sewa Rukan D Rp55.000.000

5-1160 Beban Iklan D -

5-1180 Beban Depresiasi Peralatan D Rp5.500.000

5-1190 Beban Transportasi D Rp5.000.000

5-2300 Beban Lain-Lain D Rp2.000.000

13
1. Daftar Pelanggan (Debtors) dan Saldo Piutang Dagang per 1 Desember 2021

Kode No Bukti Nama Jumlah


DBT01 BHK09 Toko Amir Rp500.000
DBT02 BHK12 Toko Rajin Rp500.000
DBT03 BHK13 LPK TrampilQ Rp1.000.000
DBT04 BHK15 UJ. PEMBANGUNAN Rp800.000
DBT05 BHK16 UJ. DIPONEGORO Rp700.000

2. Daftar Rekanan (Creditors) dan Saldo Utang Dagang per 1 Desember 2021

Kode No Bukti Nama JUMLAH


KDT01 BBK06 Toko Andalan Rp600.000
KDT02 BBK07 Toko Seimbang Rp500.000
KDT03 BBK09 Toko Binari Rp400.000

3. Daftar Peralatan (FIFO) per 1 Desember 2021


Ketentuan
No Kode Nama Kuantitas Kos
Depresiasi
1 PR01 PC 1 unit Rp7.000.000 Garis lurus
2 PR02 Laptop 1 unit Rp8.000.000 Garis lurus
3 PR03 Mebel 1 set Rp1.000.000 Garis lurus
Peralatan
4 PR04 1 set Rp36.000.000 Garis lurus
Kantor
Total Rp52.000.000

4. Daftar Perlengkapan (FIFO) per 1 Desember 2021

No Kode Nama Kuantitas Harga/unit Total


Alat Tulis
1 PL01 15 pak 30.000 450.000
Kantor
2 PL02 Kertas 10 Rim 25.000 250.000
3 PL03 Tinta Printer 25 Botol 60.000 1.500.000
Total 2.200.000

14
TUGAS: Menggunakan aplikasi SIDEK-Edu, input data dasar dan saldo awal
akun buku besar serta buku besar pembantu perusahaan UJ. TEMANKU

15

Anda mungkin juga menyukai