AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS
Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow) adalah laporan yang menyajikan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pengeluran kas suatu perusahaan selama periode tertentu. Kegunaannya untuk mengetahui
realisasi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan, sehingga akan bisa diketahui potensi realisasi kas di masa
yang akan datang.Selain itu perusahaan akan bisa mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk
membagikan dividen dalam bentuk kas. Ada tiga elemen dalam Laporan Arus Kas, yaitu:
Arus Kas dari Kegiatan Usaha Arus Kas dari Kegiatan Investasi Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
(Operating Activities) (Investing Activities) (Financing Activities)
Bukti Transaksi
a. Bukti Kas Masuk (BKM), yaitu
formulir yang digunakan untuk Faktur Pajak
membukukan penerimaan kas dan
setara kas. Adapun contoh Formulir Surat Jalan
Bukti Kas Masuk (BKM).
b. Bukti Kas Keluar (BKK), yaitu
formulir yang digunakan untuk Dokumen yang digunakan untuk lembar
membukukan penerimaan kas dan bukti tagihan atau bukti transaksi Dokumen yang digunakan sebagai surat
setara dengan kas. Adapun contoh kepada pelanggan.Informasi didalamnya pengantar terhadap barang yang
Formulir Bukti Kas Keluar (BKK). berisi No.Faktur Pajak, Tanggal, Nama telah dicantumkan di dalamnya. Surat
c. Nota Pemindah Bukuan (NPB) Pelanggan, No, Nama Barang, Kuantitas, ini dibuat dan ditujukan untuk
Jurnal memorial, yaitu formulir yang Harga, Jumlah, Tanda penerima atau pembeli barang
digunakan untuk membukukan Tangan. tersebut, informasi didalamnya berisi
transaksi non tunai, seperti No.Surat Jalan, Tanggal, Nama
pembukuan pendapatan bunga bank, Pelanggan, No, Nama Barang,
pembukuan biaya penyusutan aktiva Kuantitas,
tetap, dan lain-lain. Adapun contoh Colly, Tanda Tangan.
Formulir Nota Pemindah Bukuan
(NPB).
Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas untuk
Meningkatkan Pengendalian Intern di PT. KUMALA WANDIRA Surabaya
Sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. KUMALA WANDIRA
terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas yang berbeda-beda. Bagian-bagian tersebut
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, karena bagian-bagian tersebut saling terkait
hubungannya. Pada PT. KUMALAWANDIRA di dalamnya terdapat beberapa kegiatan dalam
prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.
Agar lebih jelas peneliti akan menggambarkan bagan alir (flowchart) tentang sistem dan
prosedur pengeluaran kas atas pembayaran Overhead kantor pada PT. KUMALA WANDIRA
Surabaya ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Bagan Alir (Flowchart) Sistem dan
Prosedur Pengeluaran Kas Atas
Pembayaran Overhead kantor pada
PT. KUMALA WANDIRA SURABAYA.
Bagan Alir (Flowchart) lanjutan
Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas
Atas Pembayaran Overhead kantor
pada PT. KUMALA WANDIRA
SURABAYA.
Bagan Alir (Flowchart) lanjutan
Sistem dan Prosedur Pengeluaran
Kas Atas Pembayaran Overhead
kantor pada PT. KUMALA
WANDIRA SURABAYA
Bagan Alir (Flowchart) lanjutan
Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas
Atas Pembayaran Overhead kantor
pada PT. KUMALA WANDIRA
SURABAYA
Kesimpulan
2. Pemberian nomor urut tercetak pada dokumen penerimaan dan pengeluaran kas
sehingga memudahkan pengarsipan dan proses pelacakan kembali dan penulisan
dokumen transaksi secara rangkap, untuk membantu memudahkan konfirmasi antar
data serta penyimpanan dokumen yang mengalami kesalahan penulisan atau
kerusakan sebagai bukti bahwa dokumen tersebut ada, hanya tidak digunakan
karena rusak sehingga meminimalkan timbulnya persepsi negatif dari auditor.
Untuk memperbaiki prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. KUMALA
WANDIRA Surabaya, maka berikut ini peneliti akan memberikan saran-saran sebagai
bahan pertimbangan sehingga masalah-masalah yang dihadapi dapat diatasi. Adapun
saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi yaitu memisahkan
dalam hal prosedur pengeluaran kas antara satu bidang usaha dengan bidang usaha
yang lain, hal ini sangat berpengaruh dalam mengukur kinerja dari masing-masing
bidang usaha. Bagian akuntansi seharusnya membuat catatan tersendiri untuk
penerimaan dari fasilitas pembiayaan, dimana catatan ini berisi tanggal masuk,
pengajuan, tanggal acc, dan tanggal transfer. Dengan catatan ini akan meminimalisasi
terjadinya salah pencatatan untuk meminimalkan timbulnya persepsi negatif dari
auditor.
Kesimpulan
3. Membuat bagian quality control disarankan untuk dapat mengawasi dan mengetahui
prosedur pengeluaran kas pada perusahaan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecurangan. Harus dilakukan pengawasan yang ketat, pemeriksaan, penyesuaian dan
pengecekan kembali secara rutin karena rawan terjadi penyalahgunaan, kecurangan
atau pencurian uang kas perusahaan.
THANK YOU