net/publication/355124959
CITATIONS READS
0 127
2 authors:
All content following this page was uploaded by Nadia Aurinisa on 07 October 2021.
Disusun Oleh
NIM : 43219120042
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi
pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan
pengendalian intern pada PT Alfamart. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa untuk
sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas, perusahaan sudah memiliki unsur
pengendalian intern yang baik. Walaupun masih ditemukan beberapa masalah, diantaranya masih
terdapat perangkapan fungsi oleh Asisten Kepala Toko, kas tidak langsung disetor ke bank.
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah rangkaian aktifitas bisnis
dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan
jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis
dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa. Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan
pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyiapkan order
pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. SIKLUS PENDAPATAN
Definisi Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah rangkaian aktifitas bisnis
dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan
jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2013) adalah kejadian – kejadian yang
berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas – entitas lain dan penagihan
pembayaran yang berkaitan.
Aktifitas Bisnis Siklus Pendapatan Beberapa aktifitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus
pendapatan antara lain:
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
• Mengambil pesanan pelanggan
• Persetujuan kredit
• Memeriksa ketersediaan persediaan
• Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
• Ambil dan pak pesanan
• Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
• Penagihan
• Pemeliharaan data piutang usaha
• Pengecualian: Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
• Menangani kiriman uang pelanggan
• Menyimpannya ke bank
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan
para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung
didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid
dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam
buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah
diotorisasi
8. Menyiapakan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan
dengan barang atau jasa yang diperoleh.
Aktifitas – Aktifitas Siklus Pengeluaran Untuk memproses data transaksi bisnis secara tepat
dan sederhana merupakan fungsi dan tanggung jawab dari sistem informasi akuntansi dalam rangka
mendukung kinerja kegiatan bisnis perusahaan. Aktifitas dasar bisnis dalam siklus pengeluaran
terdiri :
Ada lima aktifitas dasar dalam siklus pengeluaran yaitu sebagai berikut :
a. Aktifitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan jasa.
b. Aktifitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli
c. Aktifitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli
d. Aktifitas persetujuan faktur dari supplier
e. Aktifitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa
BAB III
PEMBAHASAN
Alfamart didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan Keluarga, yang kemudian
mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989. Struktur
kepemilikan berubah menjadi 70% PT. HM Sampoerna dan 30% PT. Sigmantara Alfindo (kelaurga
Djoko Susanto dan Keluarga), Perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart atau industri),
mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi pada tahun 1999 mulai memasuki
sektor minimarket dan bernama Alfa Minimart yang beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Tangerang,
Banten. Ekspansi secara ekponsial dimulai perusahaan pada tahun 2002 dengan mengakuisisi 141
gerai Alfa minimart dan membawa nama baru Alfamart. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart)
Cabang Manado beroperasi pertama kali pada tahun 2014 di desa Kolongan tepatnya di komplek
pergudangan Olympic grup dan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Cabang Manado memiliki 160 gerai
yang beroperasi di provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Sekarang Alfamart memiliki lebih dari
10.000 gerai di seluruh Indnonesia.
Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Sistem Informasi
Akuntansi otomatis bisa mempercepat proses informasi dan mengatasi kelemahan manusia yang
masih hidup secara tradisional (Sori, 2009). Teknologi informasi menjadi hal pendukung PT.
Sumber Alfaria Trijaya, Tbk untuk membantu proses pencarian dan pengambilan data dari
supplier barang dagang mengingat Alfamart menjual produk-produk yang bukan seutuhnya milik
Alfamart tidak sama halnya dengan toko swalayan lainnya dan informasi dari gerai agar bisa
menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen. Penjualan pada Alfamart dilakukan secara tunai
sama halnya dengan minimarket maupun supermarket pada umumnya, namun sebelum
melakukan penjualan, pihak toko melakukan pemesanan barang dengan dua cara, yaitu sebagai
berikut:
1. Toko mengirimkan pemesanan barang melalui database ke gudang DC (Distributor Center)
via e-mail, yang merupakan hasil transaksi dalam satu hari.
2. Barang yang datang langsung seperti Yakult dan Camping, biasanya pemesanan barang
dilakukan dengan membuat PO (Purchasing Order) ke supplier dengan mencetak dokumen
tiga rangkap, untuk Distributor Center, Toko, dan supplier sebagai bukti tertulis tentang
pemesanan barang.
Setelah pemesanan barang dilakukan, barang yang dipesan untuk dijual telah tersedia,
maka Alfamart siap melakukan penjualan dimulai dari pembeli datang ke toko/gerai Alfamart,
memilih barang, kemudian melakukan transaksi di kasir, setelah melakukan transaksi selesai,
pihak kasir memberikan barang kepada pembeli.
BAB IV
KESIMPULAN
Sistem informasi penjualan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) Cabang
Manado sama seperti penjualan ditoko ataupun supermarket pada umumnya namun sebelum
itu, dilakukan pemesanan dengan dua cara yaitu: Dengan melakukan pemesanan barang ke
Distributor Center. Dan Membuat Puchasing Order ke supplier untuk barang yang datang
langsung ke toko/gerai.
Penjualan barang dilakukan dengan menata barang sesuai Planogram Toko, setelah itu
pembeli datang, memilih barang, melakukan transaksi, dan setelah transaksi selesai, kasir
memberikan barang beserta Pita Kas Register/struk. Prosedur kegiatan penerimaan kas di PT.
Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) sudah berjalan efektif, walaupun masih ada kelemahan dari
segi prosedur penyetoran uang kas yang kurang efektif dan terjadinya kerangkapan kerja dibagian
administrasi. Pengendalian intern yang diterapkan oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart)
sudah memadai, karena perusahaan sudah menerapkan sistem pengendalian intern yang baik,
karena sudah menggunakan unsur-unsur yang terdapat dalam sistem pengendalian intern sesuai
dengan Peraturan Menteri BUMN yang berbasis framework COSO.
DAFTAR PUSTAKA
1. Putra, Y. M., (2021). Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran.
Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
2. Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of Implementation of Enterprise
Resource Planning in the Warehouse Division of Trading and Service Companies, Indonesia.
International Journal of Engineering Research and Advanced Technology-IJERAT (ISSN: 2454-
6135), 6(7), 37-50
3. Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting Information System
Implementation.
4. Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF TRANSPARENCY
AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS ON THE QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-
International Journal of Business Management, 3(11), 01-12.
5. https://akuntansi.or.id/baca-tulisan/34_sia-siklus-pendapatan-dan-penagihan.html
6. http://hanifahfuadah.blogspot.com/2018/05/sistem-informasi-akuntansi-siklus_27.html
7. file:///C:/Users/HP/Downloads/13604-27164-1-SM.pdf