net/publication/359841927
CITATIONS READS
0 158
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Konsep Sistem Perencanaan Sumberdaya Perusahaan (Enterprise Resources Planing) View project
All content following this page was uploaded by Alfi Basiroh on 09 April 2022.
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2022
ABSTRAK
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi pada siklus
pendapatan dan siklus pengeluaran yang nantinya bertujuan untuk Mengetahui tentang
pengendalian intern yang ada pada PT. PLN (Persero). Berdasarkan analisis yang kami lakukan,
diketahui bahwa untuk sistem informasi akuntansi pengeluaran dan pemasukan kas, perusahaan
sudah memiliki unsur pengendalian intern yang baik. Walaupun masih ditemukan beberapa
masalah, diantaranya masih terdapat perangkapan fungsi seperti penandatanganan slip gaji yang
terkesan rumit. Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah rangkaian
aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan
menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan–penjualan tersebut. Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah
rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang maupun jasa.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas, Penjualan Tunai, Pengendalian
Internal, siklus pendapatan, Siklus pengeluaran
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala sesuatu yang
memungkinkan diatur secara teknologi yang diusahakan secara maksimal. Usaha manusia untuk
memunculkan terobosan baru dibidang teknologi sangat mendukung proses kerja yang pada
awalnya memerlukan waktu yang relative lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang
relative singkat dengan hasil yang memuaskan.
Dengan berkembangnya teknologi yang modern, pengeluaran biaya operasional yang diperlukan
akan semakin banyak. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan
opersionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga
pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam
pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan.
Perusahaan yang menggunakan system informasi mempunyai sebuah peranan yang penting dalam
mengukur tindakan dan hasil serta dalam mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh
para individu. Dan setiap pengoperasian perusahaan terjadi siklus pendapatan dan pengeluaran.
Siklus pendapatan mencakup aktivitas bisnis dalam penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan
dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang maupun jasa. Sedangkan siklus
pengeluaran merupakan rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang
berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Sehingga perusahaan
melakukan berbagai pencatatan yang terjadi dalam siklus pendapatan dan pengeluaran demi
terjaganya system pengendalian perusahaan tetap stabil.
1.2 Rumusan Masalah
Dari Latar belakang tersebut, tim penulis mempunyai beberapa rumusan masalah yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005) adalah rangkaian aktifitas bisnis dan
kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa
ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2003) adalah kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas-entitas lain dan penagihan pembayaran
yang berkaitan.
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen bagian
pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian pemasaran,
melakukan proses entri pesanan penjualan. Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa
ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.
Aktifitas
Proses Penjualan Penerimaan Kas
Kontrol
Transaksi Persetujuan Pemeriksaan Kredit, Daftar Pembayaran
Departemen penerimaan
Supervisi
dokumen
Pesanan Pembelian, jurnal
pembelian, buku besar pembantu
Dokumen pembayaran, cek,
piutang, rekening control piutang
daftar jurnalpembayaran,
(buku besar umum), buku besar
Catatan Akuntansi penerimaankas, buku besar
pembantu persediaan, pengawasan
piutang, rekening control
persediaan, rekening
piutang, rekening kas.
penjualan (buku besar
umum).
Akses secara fisik ke persediaan;
akses ke catatan akuntansi diatas ; Departemen pengiriman,
Akses akses secara fisik ke kas, akses ke departemen penagihan, buku
catatan akuntansi besar umum
di atas.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan pembelian bahan
mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikan dan
mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman
barang dan mencatat persediaan.
Menurut Marshall B Roomney, Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan
organisasi untuk berfungsi.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan pembelian bahan
mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikan dan
mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman
barang dan mencatat persediaan.
2.2.2 Tujuan Siklus Akuntansi Pengeluaran
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan
para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung
didalamnya meliputi :
Menurut Romney bentuk ancaman dan pengendalian siklus pengeluaran adalah sebagai berikut :
Prosedur pengendalian
Proses/aktifitas Ancaman
yang dapat diterapkan
Pesan 1. Mencegah kehabisan Sistem pengendalian persediaan, catatan
barang dan/atau kelebihan persedian perpetual, teknologi kode geratis,
persediaan penghitungan persediaan secara periodik.
Dengan kemajuan teknologi informasi, maka PT. PLN (Persero) mengubah Sistem Informasi
Akuntansi manual menjadi terkomputerisasi demi menunjang aktivitas perusahaan. Hal tersebut
dilakukan agar dapat mengakses tiap informasi secara realtime dan tepat. Sistem Informasi
Akuntansi yang digunakan PT. PLN (Persero) dapat dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian
yang membutuhkan Informasi tersebut. Dalam siklus pendapatan sistem informasi akuntansi
dikelola oleh bagian-bagian sebagai berikut :
1. Bagian Pelayanan dan Administrasi yang terdiri dari Bagian Pelayanan Pelanggan.
Dalam bagian ini, PT. PLN (Persero), menggunakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T). Aplikasi ini telah berbasis web, pengamanan pendapatan yang realtime secara online di
kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta melalui Sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus
Pendapatan Secara Terpusat (P2APST).
2. Seksi Akuntansi/Keuangan
Penggunaan sistem informasi akuntansi yang digunakan pada seksi ini bertujuan untuk mencatat
transaksi keuangan. Seiring dengan perkembangan zaman, bagian akuntansi menggunakan
software SAP (System Application and Product) yang berguna untuk mengimplementasikan
konsep ERP (Enterprise Resource Planning) yaitu aspek perencanaan.
Sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan yang dijalankan oleh PT. PLN (Persero) dimulai
dengan adanya pelayanan pelanggan baik melalui operator ataupun petugas pelayanan yang
merespon permohonan jasa pelanggan, menginput data pelanggan melalui Sistem AP2T untuk
melakukan kesepakatan, dan apabila pelanggan telah memenuhi persyaratan yang ada maka
pelanggan berhak mendapatkan jasa yang diinginkan. Penagihan yang dilakukan yaitu berdasarkan
setiap pencatatan meter yang merupakan jumlah dari piutang pelanggan. Setiap uang yang masuk,
tidak lagi melalui kantor PT. PLN (Persero) tetapi melalui Loket Payment Point Online Bank
(PPOB) yang kemudian akan langsung tersalurkan ke bank melalui pemotongan deposito awal
yang dibuat oleh Agen PPOB. Setelah semua transaksi dilaksanakan, maka bagian akuntansi
mengambil data pada sistem AP2T dan meng-uploadnya ke Sistem SAP untuk menghasilkan
laporan-laporan yang dibutuhkan pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. Flowchart
yang digunakan PT. PLN (Persero), mencakup prosedur dan bagian/unit terkait dalam siklus
pendapatan PT. PLN (Persero) yang terdiri atas 5 (lima) bagian besar yaitu Calon Pelanggan/
Pelanggan, Bagian Pelayanan Pelanggan (Contact Center/Petugas Pelayanan), Bagian Teknik,
Loket Pembayaran (Payment Point Online Bank), dan Bagian Administrasi/ Akuntansi. Dokumen-
dokumen yang digunakan sesuai dengan setiap siklus dan aktivitas yang dijalankan.
3.2.1 Fungsi/Unit yang terkait dalam Siklus Pendapatan Pada PT. PLN (Persero)
1. Calon Pelanggan/Pelanggan
2. Bagian Pelayanan Pelanggan
a. Contact Center PLN (Operator)
b. Kantor PT. PLN (Persero) (Petugas Pelayanan)
c. Sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST)
d. SAP (System Application and Product in Data Processing)
3. Bagian Teknik
Bagian teknik merupakan bagian pelaksana lapangan, yang bertugas untuk melaksanakan
survey lapangan, dan menginput setiap hasil survey ke AP2T agar bisa menghasilkan satu
rekomendasi mengenai jasa layanan yang dipilih oleh pelanggan layak dijalankan atau
tidak.
4. Loket/ Payment Point Online Bank
PPOB (Payment Point Online Bank) adalah satu kesatuan sistem hardware dan sistem
software aplikasi, jaringan komunikasi data dan rekonsiliasi data sehingga dapat berfungsi
sebagai media interaksi system pembayaran tagihan apapun secara online dengan pihak
bank.
5. Bagian Administrasi/Akuntansi
Bertanggung jawab unntuk meng-upload dan menjurnal data yang terkait dengan
penjualan/pendapatan, piutang lancar, piutang ragu-ragu, uang jaminan langganan, utang
materai, PPJ dan PPN R3
3.2.2 Prosedur Atas Siklus Pendapatan Pada PT. PLN (Persero)
Sistem Informasi pada PT. PLN (Persero) khususnya dalam mengontrol siklus pendapatan telah
menggunakan sistem yang lebih memudahkan para pegawai untuk melaksanakan setiap tugasnya
karena adanya penggunaan sumber daya manusia yang dikombinasikan dengan teknologi
informasi melalui sistem yang diterapkan. Dalam Gambar 1 menjelaskan bagaimana alur informasi
yang dibutuhkan dapat dihasilkan
Layanan Jasa PT. PLN (Persero) mencakup Penyambungan baru, Perubahan daya, Penyambungan
sementara (Tarif multi), Pembayaran listrik dan sebagainya dapat dilakukan dengan dua cara yakni
sebagai berikut.
1. Pelayanan langsung/tatap muka dengan petugas pelayananan
2. Pelayanan via contact center
3.2.3 Dokumen yang digunakan dalam Siklus Pendapatan PT. PLN (Persero)
Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam siklus pendapatan adalah
sebagai berikut.
1. Dokumen Pendukung Proses Penyambungan Baru
a. TUL I-01 Permintaan Peyambungan Baru/ Perubahan Daya/ Perubahan Golongan
Tarif
b. TUL I-02 Agenda Permintaan Penyambungan Baru/Perubahan Daya/ Perubahan
Golongan Tarif
c. TUL I-03 Jawaban Persetujuan
d. TUL I-04 Jawaban Penangguhan (apabila permohonan tidak disetujui)
e. TUL I-05 Pernyataan Jaminan Pelanggan
f. TUL I-06 Kuitansi
g. TUL I-09 Perintah Kerja Pemasangan / Penyambungan
h. TUL I-10 Berita Acara Pemasangan/ Penyambungan
i. TUL I-11 Perubahan data Pelanggan
Sistem Informasi Akutansi Pada Siklus Pengeluaran PT. PLN yakni dengan cara melakukan
pembayaran melalui dua metode yaitu : melakukan pembayaran secara tunai atau melakukan
pembayaran melalui bank dengan menggunakan cek maupun Bilyet Giro (BG) yang tentunya hal
ini akan melibatkan pihak luar. Pada pihak bank menggunakan pencatat transaksi untuk digunakan
sebagai pengeluaran kas. Didalam perusaahan mengelola kas dapat dilakukan dengan cara
menerapkan sistem pada voucher serta pada pengeluaran kas yang disebut dengan cek, termasuk
pada pengeluaran dalam bentuk pengganti kas kecil. Sehingga hal ini akan menjadi bukti untuk
pengeluaran kas yang didukung oleh dokumen-dokumen yang terkait pada transaksi tersebut. Pada
dasarnya semua pengeluaran uang kas merupakan bagian dari utang sehingga bagian-bagian
tersebut meliputi bagian utang, bagian kas, serta pada bagian jurnal maupun laporan.
3.3.1 Fungsi-fungsi terkait dalam siklus Pengeluaran Pada PT. PLN (Persero).
• Fungsi Akutansi.
Berikut adalah sistem dana kas kecil yang berfungsi sebagai tanggung jawab akutansi
antara lain:
1) Pada bagian akutansi PT.PLN mencatat pengeluaran kas kecil terkait pada biaya
persediaan.
2) Mencatat transaksi pembekuan dana kas kecil berdasarkan surat keputusan serta
bukti kas keluar dari kepala keuangan PT. PLN yang dibantu pada bagian-bagian
lain yaitu: penerima dana kas kecil serta bagian utang.
3) Mencatat pengisian kembali pada dana kas kecil pada jurnal pengeluaran kas serta
register cek. Hal ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta bagian
utang PT. PLN agar dapat diproses pembuatan bukti kas keluar yang berguna untuk
pengisian kembali dana kas kecil.
4) Mencatat pengeluaran pada dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas. Pada
bagian utang PT. PLN melakukan pencatatan bukti pengeluaran kas yang berupa
bukti kas keluar yang belum dibayar. Yang berfungsi sebagai buku pembantu
hutang, kemudian dicatat ke bagian jurnal serta laporan kedalam buku jurnal
pengeluaran pada kas.
5) Membuat bukti kas keluar yang tentu saja memberikan otoritas sebagai fungsi kas
dalam mengeluarkan cek sesuai pada dokumen yang sudah dibuat pada bagian
utang PT. PLN. Hal ini berfungsi untuk bertanggung jawab dalam melakukan
verifikasi kelengkapan serta keabsahan pada dokumen pendukung yang digunakan
sebagai dasar pembuatan bukti pada kas keluar.
• Fungsi Pada kas.
Fungsi kas bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otoriras serta menyerahkan
cek kepada kepala badan keuangan PT. PLN guna untuk dapat pengisian kembali ke dana
kas kecil.
• Fungsi Pada Pengawasan Intern
Fungsi Pada Pengawasan Intern memiliki tanggung jawab atas penghitungan dana kas
kecil. Selain itu, fungsi ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak
terhadap saldo dana kas kecil yang sudah ada di tangan pemegang dana kas kecil.
Berikut adalah penjelasan tentang bagan alir yang mengenai pengeluaran kas dalam bentuk
pembelian:
3.3.3. Dokumen yang digunakan dalam Siklus Pendapatan PT. PLN (Persero).
Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam siklus pengeluaran adalah :
1) Dokumen bukti kas keluar pada kuitansi.
Kuitansi pada dokumen ini adalah penting dalam sistem dana kas kecil, karena pada saat
pembentukan dana kecil bisa melakukan pengisian kembali dana kas kecil.
2) Dokumen Cek yang berbentuk SPP (Slip Pengeluaran Pembayaran).
Dokumen ini berguna unutk pemakai yang kas kecil yaitu pemakai kas kecil dapat meminta
uang kas kepada pemegang atau yang bertanggung jawab pada uang kas kecil.
3) Dokumen permintaan pengeluaran kas kecil berbentuk FPP (Formulir Permohonan
Pembiayaan)
Dokumen ini dapat digunakan sebagai uang kecil utnuk meminta uang kepada pemegang
uang kas kecil.
4) Dokumen bukti pengeluaran kas kecil berupa RBRP (Rincian Bukti Realisasi Pembiayaan)
Dokumen ini dapat digunakan sebagai pertanggung jawab kepada pengguna kas kecil lalu
diserahkan oleh pemegang dana kas.
5) Dokumen permintaan pengisian kembali pada kas kecil.
Dokumen ini berguna untuk meminta kepada bagian utang supaya dibuatkan sebagai bukti
kas keluar yang berguna untuk pengisian kembali dana kas kecil.
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Siklus pendapatan
terdiri dari 4 aktivitas dasar yaitu entri pesanan, penjualan (sales orderentry), pengiriman,
dan penagihan. Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan
jasa. siklus pengeluaran terdiri dari empat aktivitas dasar, yaitu: memesan bahan baku dan
jasa, menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa, Menyetujui faktur pemasok, dan
engeluaran kas.
Dalam penerapan pada PT. PLN (Persero) system informasi akuntansi sudah cukup
mendukung dalam hal Siklus pendapatan seperti halnya perusahaan mengolah data-data
Pelanggan sehingga Pelanggan dapat dengan mudah menghubungi dan menyampaikan
kebutuhan pelanggan secara cepat kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat dengan
mudah melakukan tindakan yang sesuai dengan tindakan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Sedangkan pada Siklus pengeluaran, PT PLN Persero menggunakan rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang maupun jasa.
DAFTAR PUSTAKA
Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting Information System
Implementation.
Gracia M.D Manopo, Grace B. Nangoi, Victorina Z. Tirayoh. 2016. EVALUASI PENERAPAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PLN
(PERSERO) AREA MANADO. Jurnal EMBA Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 826-836. FEB
: Universitas Sam Ratulangi Manado.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of
MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics, Business, and
Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).
Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of Implementation of
Enterprise Resource Planning in the Warehouse Division of Trading and Service
Companies, Indonesia. International Journal of Engineering Research and Advanced
Technology-IJERAT (ISSN: 2454-6135), 6(7), 37-50.
Iskandar, D. (2015). Analysis of factors affecting the success of the application of accounting
information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2), 155-
162
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
Putra, Y. M., (2021). Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus
Pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu
Buana.