OLEH :
Kelompok 3
Om Swatyastu,
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Mahaesa. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa menemukan kendala yang berarti.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu matakuliah Akuntansi Manajemen,
Ibu Ni Made Adi Erawati, S.E, M.Si karena telah mempercayakan kami untuk menyusun
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini tidak luput dari
kesalahan. Maka dari itu kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun, untuk
makalah ataupun karya ilmiah kami yang lainnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar isi....................................................................................................................................... ii
Bab I: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1
Daftar Pustaka
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mampu mendeskripsikan manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based
management abm) dan hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas (activity-based costing abc)
2. Mampu menjelaskan analisis proses nilai (process value analysis pva)
3. Mampu mendeskripsikan deskripsikanlah ukuran kinerja aktivitas
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dimensi biaya : memberikan informasi kepada sumber daya, aktivitas dan objek
biaya yang menjadi perhatian seperti produk, pelanggan, pemasok, dan saluran
distribusi dengan tujuan memperbaiki akurasi pembebanan biaya yang berguna
untuk perhitungan harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis
taktis.
2. Dimensi proses ; memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang
dilakukan, mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut
dilakukan, tujuannya adalah untuk mengurangi biaya sehingga mampu untuk
melakukan dan mengukur perbaikan berkelanjutan.
2
Hubungan ABM dengan perhitungan ABC
Biaya pemasaran adalah biaya yang timbul karena terjadinya pertukaran antara
perusahaan dengan konsumen. Yang termasuk biaya pemasaran antara lain: Biaya
promosi, Biaya distribusi fisik, Biaya riset pasar, Biaya pengembangan produk.
3
2.2 Analisis Nilai Proses
Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi
pertanggungjawaban, yang berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti
pada biaya dan analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan system
sebagai ganti kinerja individual. Analisis nilai proses membantu mengubah berbagai
konsep akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas dari tingkat konseptual
menjadi operasional.
Analisis nilai proses memungkinkan untuk menentukan keuntungan kompetitif
terdiri dari:
Meningkatkan nilai bagi konsumen (costumer value)
Proses bisnis (atau value chain) adalah suatu mesin yang menghasikan nilai
dalam wujud produk atau jasa bagi konsumen yang ingin membeli. Peningkatan proses
efektif harus memulai dengan pemahaman yang benar terhadap konsumen dan
bagaimana atau mendefinisikan nilai, agar dapat menciptakan suatu sistem yang lebih
efisien dari garbage in, garbage out.
1. Analisis penggerak
mengelola berbagai aktivitas membutuhkan pemahaman atas penyebab biaya
aktivitasnya. Setiap aktivitas terdiri atas input dan output. Input aktivitas adalah
berbagai sumber daya yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan
output-nya. Output aktivitas adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Sebagai
contoh, jika aktivitas tersebut adalah menulis program komputer, maka berbagai
input-nya akan berupa pemrograman, komputer, printer, kertas komputer, dan disk.
4
Output-nya akan berupa program komputer. Ukuran output aktivitas adalah jumlah
suatu aktivitas dilakukan. Ukuran ini adalah ukuran yang dapat dihitung atas suatu
output. Contohnya, jumlah program adalah ukuran output yang paling mungkin untuk
penulisan program.
Ukuran output praktis adalah ukuran permintaan yang dibutuhkan atas suatu
aktivitas dan hal yang disebut penggerak aktivitas. ketika kebutuhan akan suatu
aktivitas berubah, biaya aktivitas dapat berubah. Contohnya, ketika jumlah program
yang ditulis meningkat, aktivitas penulisan program mungkin membutuhkan lebih
banyak input (tenaga kerja, disk, kertas, dan lain-lain). Akan tetapi, ukuran output,
seperti jumlah program, bukan (dan biasanya tidak) berkaitan dengan akar pemicu
biaya aktivitas. Jadi, analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas.
2. Analisis aktivitas
Analisis Aktivitas (Activity analysis) untuk menentukan aktivitas apa yang
dilakukan, jumlah pekerja yang telibat, waktu dan sumber ekonomi yang digunakan
serta rekomendasi bagi manajemen tentang aktivitas tersebut. Analisis aktivitas akan
diuraikan di bawah ini.
Analisis aktivitas (Aktivity analysis) merupakan inti dari process value
analysis (analisis nilai proses). Analisis aktivitas merupakan suatu proses identifikasi,
penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Analisis aktivitas diharapkan mampu menjawab 4 pertanyaan berikut ini:
a. Aktivitas-aktivitas apa saja yang dilaksanakan?
b. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan setiap aktivitas?
c. Berapa jumlah waktu dan sumber-sumber ekonomi lainnya yang dibutuhkan oleh
setiap aktivitas?
d. Bagaimana manfaat aktivitas bagi organisasi secara keseluruhan organisasi
termasuk rekomendasi untuk teyap mempetahankan nilai tambah setiap aktivitas
bagi organisasi.
Dari 4 hal tersebut di atas, hasil akhir dari suatu analisis aktivitas adalah
penentuan nilai tambah setiap aktivitas bagi organisasi. Oleh karena itu dalam analisis
aktivitas, aktivitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis aktivitas yaitu:
5
Aktivitas bernilai tambah (value-added activities) Merupakan aktivitas yang
diperlukan untuk tetap dapat mempertahankan kegiatan operasional perusahaan.
Dapat pula dikatakan bahwa aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang
diperlukan dan sudah dilaksanakan dengan efisien. Biaya untuk melaksanakan
aktivitas bernilai tambah disebut dengan biaya aktivitas bernilai tambah. Biaya ini
merupakan biaya yang seharusnya terjadi dalam melaksanakan sutau aktivitas.
Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas bernilai tambah meliputi:
Required Activities, merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaukan untuk memuhi
peraturan atau perundangan yang berlaku. Discretionary activities, merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi 3 kriteria berikut yaitu (1) aktivitas
menyebabkan adanya perubahan sifat atau bentuk (2) perubahan sifat atau bentuk
tidak dapat dilakukan oleh aktivitas sebelumnya (3) aktivitas yang memungkinkan
aktivitas lain untuk dilaksanakan.
Hasil akhir yang ingin dicapai dalam analisa aktivitas adalah penurunan biaya
(cost reduction) yang ditimbulkan karena adanya continues improvement. Dalam
lingkungan yang kompetitif, perusahaan harus mampu mengirimkan produk yang
6
diinginkan konsumen, dalam waktu yang tepat serta harga yang rendah. Hal ini
mendorong perusahaan harus selalau melakukan perbaikan yang terus menerus dalam
melaksanakan aktivitasnya. Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya malalui dengan
4 cara berikut ini:
a. Activity elimination
Memfokuskan pada aktivitas tidak bernilai tambah, dengan
mengidentifikasikan kemudian mengeliminasi aktivitas tersebut.
b. Activity selection
Pemilihan serangkaian aktivitas yang berbeda disebabkan kerena srtategi yang
saling bersaing. Strategi berbeda membutuhkan aktivitas berbeda. Dipilih
aktivitas yang biayanya rendah untuk hasil yang sama.
c. Activity reduction
Pengurangan waktu dan konsumsi sumber ekonomi yang diperlukan suatu
aktivitas. Pendekatan ini terutama ditujukan untuk pengingkatan efisiensi dan
peningkatan aktivitas tidak bernilai tambah dapat dihilangkan.
d. Activity sharing
Peningkatan efisiensi aktivitas dengan memanfaatkan skala ekonomi, khususnya
dengan meningkatkan jumlah kuantitas cost driver tanpa meningkatkan biaya
aktivitasnya.
7
kebutuhan pelanggan. Ukuran waktu kinerja cenderung bersifat nonkeuangan,
sedangkan efisiensi dan kualitas adalah ukuran keuangan dan nonkeuangan.
8
Biaya bernilai tambah = SQ x SP
Biaya tak bernilai tambah = (AQ- SQ) SP
Benchmarking
Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk
mengevaluasi kinerja aktivitas. Dalam suatu perusahaan, berbagai unit berbeda
(contohnya, berbagai lokasi pabrik yang berbeda) yang melakukan beberapa aktivitas
yang sama akan diperbandingkan. Unit dengan kinerja terbaik untuk suatu aktivitas akan
9
menetapkan standar di perusahaan. Kemudian, berbagai unit lainnya akan memiliki
target untuk dipenuhi atau dikalahkan. Unit dengan praktik terbaik dapat berbagi
informasi dengan berbagai unit lainnya mengenai cara unit tersebut mencapai hasil yang
superior. Agar proses ini dapat berjalan baik, penting untuk memastikan bahwa definisi
berbagai aktivitas dan ukuran output aktivitas konsisten antarunit. Hal-hal seperti tingkat
aktivitas, biaya per unit output aktivitas, atau jumah output per unit output proses dapat
digunakan untuk membuat peringkat kinerja aktivitas dan mengidentifikasikan unit yang
terbaik.
Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai
aktivitas dan proses. Jadi, benchmarking juga harus melibatkan perbandingan dengan
para pesaing atau industri lainnya. Akan tetapi, data yang dibutuhkan agar benchmarking
eksternal berjalan baik kerap sulit didapat. Dalam beberapa situasi, mungkin saja untuk
memperlajari praktik terbaik dari nonpesaing. Beberapa aktivitas dan proses tertentu
yang sama terdapat di semua perusahan. Jika praktik terbaik eksternal superior dapat
diidentifikasi, maka mereka dapat digunakan sebagai standar untuk memotivasi
perbaikan internal.
10
inovasi dan berbagai atribut produk termasuk kinerja, keistimewaan yang ditawarkan,
keandalan, kecocokan, ketahanannya, keindahannya dan kualitas yang dimilikinya. Dari
sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama :
1) Biaya yang tidak muncul lagi ( perencanaan, perancangan, dan pengujian),
2) Biaya manufaktur,
3) Biaya logistik,
4) Biaya pasca pembelian dari pelanggan.
11
Meskipun manajemen biaya daur hidup penting bagi semua perusahaan
manufaktur, hal ini lebih penting lagi bagi perusahaan yang memiliki produk dengan
daur hidup pendek. Produk harus menutup biaya daur hidup dan memberikan laba yang
dapat diterima. Secara kontras, perusaaan yang memiliki produk dengan daur hidup
pendek biasanya tidak memiliki waktu untuk bertindak dalam cara ini, sehingga
pendekatan mereka harus proaktif. Jadi, untuk daur hidup pendek, perencanaan daur
hidup yang baik merupakan hal yang penting dan harga harus dibuat secara tepat untuk
menutup semua biaya daur hidup dan memberikan hasil baik. Penghitungan biaya
berdasar aktivitas dapat digunakan untuk mendorong perencanaan daur hidup yang baik.
Dengan pemilihan penggerak biaya secara hati-hati, para perekayasa desain dapat
dimotivasi untuk memilih desain dengan biaya minimum
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan
berfokus memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang
kokoh. Analisis nilai proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas,
dan pengukuran kinerja. Dimensi ini lah yang menghubungkan analisis volume proses
dengan konsep perbaikan lanjutan. Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan
tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu. Penulusuran biaya yang digerakkan
pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk manajer.
Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan
penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan yang berhubungan
dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama
halnya, penulusuran biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan
memungkiinkan manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah
sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan
profitabilitas.
13
DAFTAR PUSTAKA
14