Dalam perhitungan Posisi Devisa Neto Aktiva dalam valuta asing yang
diperhitungkan oleh suatu bank terdiri atas sebagai berikut : Kas, Emas, Giro (termasuk
Giro Pada Bank Indonesia), Deposit On Call (DOC), Deposito Berjangka, Sertifikat
Depositi, Margin Deposit, Surat Berharga, Kredit yang diberikan sebesar nilai buku yaitu
setelah dikurangi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Nilai Bersih Wesel
Ekspor yang telah diambil alih (Tagihan Wesel Ekspor), Rekening Antar Kantor (RAK),
dan tagihan lainnya dalam Valuta Asing, baik kepada penduduk maupun bukan
penduduk.
Pasiva dalam valuta asing yang dapat diperhitungkan dalam PDN juga terdiri atas
: Giro, Deposit On Call, Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Margin Deposit,
Pinjaman yang diterima, Jaminan Impor, Rekening Antar Kantor (RAK) pasiva dan
kewajiban lainnya dalam valuta asing, baik terhadap penduduk maupun bukan penduduk.
Transaksi Option yang diperhitungkan daalm PDN adalah Option yang dibeli oleh
bank (bank sebagai holder), sepanjang memiliki kontrak yang identik dengan Option
yang diterbitkan oleh bank (Back-to-Back Option), dalam Nilai Kontrak, Jenis Valuta,
tanggal pelaksanaan (Exercise Date) dan harga yang disepakati (Strike Price).
Perkembangan perbankan yang sangat pesat, baik dari segi jumlah kantor maupun
transaksi pada awal deregulasi perbankan di Indonesia sekitar awal 1990 atau setelah
paket oktober 1988, telah member kesempatan kepada bank untuk mengoptimalkan
tingkat keuntungannya, dengan berbagai macam transaksi yang dapat dilakukan oleh
setiap bank. Bagi Bank Devisa selain transaksi perbankan sebagaimana umumnya yang
dapat dilakukan, juga dapat melakukan transaksi jual beli valuta asing melalui Forex
Market. Bermula dari transaksi Forex yang dilakukan oleh salah satu Bank Devisa
dimana pada saat itu menderita rugi mencapai sekitar senilai satu triliun rupiah akibat
transaksi dalam Forex dengan bank lain diluar negeri. Pada saat itu belum ada ketetntuan
yang mengatur menegnai maksimal PDN yang dapat dimiliki oleb bank.
Keterangan :
Kurs : USD. 1 = IDR. 9.242
Valuta : Sandi jenis valuta, misalnya USD adalah 840, IDR adalah 360
Modal : Modal inti dan Modal pelengkap
Transaksi off Balance Sheet yang merupakan Tagihan bank adalah Forward
Buying, Future Buying, Put Option Selling, Call Option Buying dan Rekening
Administratif Tagihan Valas, Spot diluar kontrak pembelian forward, future dan option,
termasuk Re Swap ke Bank Indonesia atau Bank Lain, sedangkan yang dijadikan sebagai
kewajiban adalah Forward Selling, Future Selling, Call Option Selling, Put Option
Buying dan Rekening Administratif Kewajiban Valas Spot diluar kontrak penjualan
Forward, Future dan Option, termasuk swap dengan nasabah.
Berdasarkan tabel perhitungan PDN, Posisi PDN Bank Budi Luhur Long (on
Balance Sheet) sebesar USD. 4,435,967 dan Short Off Balance Sheet sebesar USD.
1,946,185.00 sehingga total PDN yang dimiliki Bank Budi Luhur adalah USD.
2,489,781.00
Jika modal yang dimiliki Bank Budi Luhur pada saat itu adalah sebesar IDR.
641,616 miliar dan kurs yang berlaku adalah IDR. 9.242 per USD. 1, maka Maksimal
PDN Bank Budi Luhur yang diperbolehkan adalah 20% (IDR. 641,616 miliar : 9.242) =
USD. 13,884,786.84. Dalam kondisi seperti ini, maka Bank Budi Luhur tidak melanggar
ketentuan PDN yang diperbolehkan Bank Indonesia, karena Long PDN yang dimiliki
masih dibawah ketentuan yang ada, yaitu hanya mencapai 3,59%.
Untuk selanjutnya yaitu terhitung mulai tanggal 1 juni 2005 Laporan Posisi
Devisa Neto Harian ke Bank Indonesia harus dilaporkan secara harian oleh Bank Pelapor
dan dilakukan secara online system.
8. Strategi Pengeloaan PDN, Square, Short, Atau Long PDN, Contoh Kasus
Pengelolaan PDN
Strategi Pengelolaan PDN
Strategi pengelolaan PDN suatu bank tidak terlepas dari kebijakan yang diterapkan oleh
bank yang bersangkutan, yaitu tujuan utama bank dalam mengelola PDN
Tujuan utamanya adalah :
Meningkatkan Net Interest Income
Menjaga PDN, yaitu maksimal rata-rata 20% dari Modal Sendiri dalam satu
minggu jika dalam perhitungan kewajiban penyediaan modal minimumnya belum
memperhitungkan risiko pasar (market risk) atau 30% dari Modal jika
perhitungan kewajiban penyediaan modal minimumnya telah memperhitungkan
risiko pasar (market risk)
Hedging posisi
Pelayanan transaksi nasabah
Trading Forex
Jenis Transaksi
Forex Trading
a. Position Taking (interbank)
b. Comerrcial Transaction (dengan customer)
Forward Transaction
a. Hedging Position (interbank)
b. Commercial Transaction (dengan customer)
Swap Transaction
a. Hedging Position (interbank)
b. Commercial Transaction (dengan customer)
Swap ke BI
Investment Swap pinjam non bank
Long Position
Jika posisi Bank Budi Luhur Long sebesar USD. 200.000.000,00 dengan kurs rata-rata
USD. 1,00 sementara kurs pasar yang berlaku pada saat itu adalah USD. 1 = IDR.
7.500,00 maka keuntungan selisih kurs dari posisi Long tersebut adalah :
USD. 200.000.000,00 X (7.500,00 7.000,00) = IDR. 100.000.000.000,00
Tetapi jika pada saat itu kurs USD terhadap IDR kecenderungannya adalah USD
melemah terhadap IDR, misanya menjadi USD. 1 = IDR. 6.750,00
Dalam posisi seperti itu maka akan menderita Rugi sebesar :
USD. 200.000.000,00 X (7.000,00 6.6750,00) = IDR. 50.000.000.000,00
Dalam posisi long NOP maka bank akan menderita rugi jika terjadi
kecenderungan IDR menguat terhadap USD, tetapi akan laba bila USD menguat terhadap
IDR.
Short Position
Misalnya Posisi dalam keadaan Short sebesar USD. 200.000.000,00 dengan kurs rata-rata
USD. 1 = IDR. 7.000,00 jika kondisi kurs yang berlaku di Interbank Forex Market pada
saat dilakukan revaluasi adalah IDR. 7.500,00 per USD. 1 maka besarnya kerugian yang
diderita adalah sebagai berikut :
USD. 200.000.000,00 X (7.500,00 7.000,00) = IDR. 100.000.000.000,00
Sedangkan bila kurs yang berlaku mengalami penurunan, yaitu IDR. 7.000,00 per USD,
1,00 menjadi IDR. 6.500,00 per USD. 1,00 maka bank tersebut akan mengalami kentunan
sebesar : USD. 200.000.000,00 X (7.000,00 6.500,00) = IDR. 100.000.000.000,00
Dengan demikian maka dalam posisi NOP yang Short bank akan menderita rugi jika kurs
mengalami kenaikan, dalam arti IDR melemah terhadap USD, misalnya dari IDR.
7.000,00 menjadi IDR. 7.500.00 per US Dollarnya. Dan akan terjadi sebaliknya jika kurs
mengalami penurunan, di mana IDR menguat terhadap USD, misalnya dari IDR.
7.000,00 menjadi idr. 6.500,00 per US Dollarnya.
Agar pengeloaan Posisi Devisa Neto menjadi optimal dalam arti tidak akan
mengalami kerugian baik dalam kondisi kurs menguat atau melemah, maka perlu
dilakukan monitoring secara terus-menerus mengenai pergerakan kurs dan faktor-faktor
yang mempengaruhi naik turunnya kurs setiap saat. Jadi kita harus dapat menentukan
kapan harus Long dan kapan harus Short.