Anda di halaman 1dari 24

BANK DEVISA & LALU LINTAS

PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Presented by Kelompok 1
Ayu Rahmah Utami
KELOMPOK 1
1804411024
ANGGOTA

Irvan Insantyo
1804411030
KEUANGAN &
PERBANKAN
Riana Ambar Yuli
1804411042 SYARIAH
Tanisha Sudarta Bachtiar 7A
1804411031

Zia Permata Sajida


1804411034
1
Pengertian Bank Devisa dan
Non Devisa
BANK DEVISA
Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar
Pengertian Bank Devisa

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang


asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke
luar negeri dan sebagainya.

Beberapa Bank yang merupakan Bank Devisa:

Bank Negara Indonesia (BNI) Bank Bukopin

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Central Asia (BCA)

Bank Mandiri Bank Mega


Pengertian Bank Non Devisa
BANK NON DEVISA
Bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat
mengadakan transaksi internasional atau belum
mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi
sebagai bank devisa.

Beberapa Bank yang merupakan Bank Non Devisa:

Bank BCA Syariah Bank Mayora

Bank Panin Syariah Bank Ina Perdana

Bank Royal Indonesia Bank Artos Indonesia


2
Produk Bank Syariah Devisa
Transaksi Valas – Devisa
Umum/Telegraphic Transfer
Bank Syariah Indonesia melayani transaksi pembelian/penjualan
valuta asing sesuai dengan kebutuhan nasabah dengan tenor
waktu tertentu, yaitu :
Bagian 1

1 Transaksi Today untuk penyerahan pada hari yang sama

2 Transaksi Tomorrow (Tom) untuk penyerahan setelah


satu hari kerja

3 Transaksi Spot untuk penyerahan setelah dua hari kerja

Mata uang yang ditransaksikan adalah USD, SAR, EUR, SGD,


JPY, AUD, HKD, CHF, CAD, CNY dan GBP.
Transaksi Valuta Asing – Uang
Kertas Asing (Banknotes)
Bank Syariah Indonesia melayani transaksi uang kertas asing
(banknotes) baik untuk penarikan dan setoran maupun jual beli terhadap
rupiah, dengan akad Al Sharf.
Bagian 2, 3, dan 4

Giro Utama iB Valas Mega Syariah


Merupakan rekening koran dalam mata uang asing yang bisa
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi
internasional.

Tabungan iB Hijrah Valas Bank Muamalat


Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar (USD) dan
Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk melayani kebutuhan
transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan
mata uang USD dan SGD.
3
Posisi Devisa Netto
Posisi Devisa Neto
Pengertian Posisi Devisa Neto

PDN (disebut juga Net Open Position atau NOP) adalah selisih
bersih antara Aktiva dan Pasiva dalam neraca (on balance sheet)
untuk setiap valuta asing, ditambah dengan selisih bersih tagihan
dan kewajiban, baik yang merupakan komitmen maupun
kontinjensi dalam rekening administrative (off balance sheet)
untuk setiap valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam
Rupiah (equivalen Rupiah untuk setiap valuta asing).
Tujuan Pendapatan
Devisa Neto
Penerapan besarnya PDN Maksimal yang dapat dikelola oleh
bank dimaksudkan untuk:

1 2
Agar tidak terjadi spekulasi perdagangan Memberikan keleluasaan bagi bank untuk
valas (valuta asing) mengelola valuta asing yang dimilikinya
Latar Belakang &
Penyebab Timbulnya PDN
Untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan bagi bank devisa
Latar Belakang melalui
transaksi valuta asing di Forex Market.
Pentingnya posisi devisa neto:

Membatasi transaksi spekulatif Manajemen valas terhadap forex


valas bank devisa bank Memberikan fleksibilitas kepada
perbankan dalam pengelolaan
dana valasnya dengan tetap
menjaga risk exposure, risk
Agar terjadi keseimbangan antara appetite dan kesehatan bank
Menghindari resiko kurs dari
sumber dan penggunan dana
posisi valas yang terbuka
dalam valas
Latar Belakang &
Penyebab Timbulnya PDN
Penyebab Timbulnya PDN

1 Adanya posisi valas yang terbuka di sisi 5 Adanya Trade Finance (ekspor dan impor)
Aktiva dan Pasiva

2 Sumber dana dalam valas yang digunakan 6 Perdagangan valuta asing (karena setiap
dalam IDR negara memiliki uang
yang berbeda)
3 Adanya kebutuhan Nasabah dalam valas
7 PKLN (Pinjaman Komersial Luar Negeri)
4 Menjaga likuiditas bank terhadap valas
tertentu
Ketentuan PDN
 PBI NO. 5/13/PBI/2003 TENTANG PDN BANK UMUM
Ketentuan PDN

 PBI NO. 6/20/PBI/2004 PERUBAHAN ATAS PBI NO.


5/13/PBI/2003
 PBI NO. 7/37/PBI/2005 PERUBAHAN KEDUA ATAS
PBI NO. 5/13/PBI/2003
 PBI NO. 12/10/PBI/2010 PERUBAHAN KETIGA ATAS
PBI NO. 5/13/PBI/2003
 PBI NO. 17/5/PBI/2015 PERUBAHAN KEEMPAT ATAS
PBI NO. 5/13/PBI/2003
Jenis Posisi PDN
1 Posisi Long
Posisi dimana jumlah aset bank dalam valuta asing lebih besar dari pasiva bank dalam
valuta asing setelah memperhitungkan Rekening Administrasi bank.

2 Posisi Short
Posisi dimana jumlah aset bank dalam valuta asing lebih kecil dari pasiva bank dalam
valuta asing setelah memperhitungkan Rekenng Administrasi bank.

3 Posisi Square
Posisi dimana jumlah aset bank dalam valuta asing sama dengan dari pasiva bank dalam
valuta asing setelah memperhitungkan Rekening Administrasi bank.
Rasio PDN
1 2
Secara keseluruhan paling tinggi 20% (dua Untuk neraca paling tinggi 20% (dua puluh
puluh perseratus)dari Modal
perseratus) dari Modal
4
Perhitungan Devisa Netto
Contoh Perhitungan
Bank ABC mengelola PDN sebesar USD 150.000.000,00 lalu
Perhitungan

diasumsikan bahwa kurs rata-rata untuk menghasilkan PDN tersebut


misalnya 6.500 per USD. Jika pada saat penyusun laporan keuangan
bank ABC memiliki PDN yang positif (Long), sedangkan kurs pada saat
itua dalah sebesar IDR 7.000 per USD. Maka bank amanah akan
memperoleh laba dari hasil revaluasi atas valuta asing tersebut sebesar
(IDR 7.000 – IDR 6.500) dikali USD 150.000.000,00 sama dengan IDR
75.000.000.000.
Sedangkan jika bank amanah saat itu memiiki posisi negative (Short)
maka akan mengalami kerugian sebesar IDR75.000.000.000
5
Likuiditas Valuta Asing
Pengertian
Likuiditas Valas
Likuiditas adalah kemampuan aset untuk dijual dengan cepat pada harga yang
mendekati dengan harga pasar.

Valuta Asing (valas) adalah mata uang yang mudah digunakan dan diterima dalam
dunia perdagangan internasional. Mata uang asing ini tidak berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah untuk transaksi dalam negeri, tetapi banyak digunakan dalam
transaksi dan keuangan internasional.

Maka dapat dikatakan bahwa Likuiditas valas adalah kemampuan untuk dengan cepat
menukar/menjual valuta asing dengan aset lainnya maupun digunakan untuk
membayarkan kewajibannya.
Peranan sektor perbankan dalam pasar
valas sangat dominan karena proses
pembentukan harga akhir terjadi di pasar
antar bank
(interbank market).
Secara makro, harga yang terjadi di pasar valas –nilai tukar
rupiah— merupakan salah satu indikator makro penting yang
mempengaruhi kestabilan makro ekonomi dan pencapaian
target inflasi sebagai dampak dari perekonomian terbuka.
Sedangkan seca mikro, fluktuasi nilai tukar dapat
mempengaruhi stabilitas system keuangan dan kondisi dunia
usaha.

Kompleksitas permasalahan yang ditimbulkan


oleh fluktuasi ‘harga’ di pasar valas mengharuskan
Bank Indonesia sebagai lembaga yang
bertanggung jawab terhadap terpeliharanya

Likuiditas Valas
stabillitas nilai rupiah untuk memahami lebih baik
tentang struktur mikro pasar valas dan
keterkaitannya dengan pasar lainnya.
Untuk menjaga tingkat likuiditas valas tetap berada pada level aman,
strategi yang bisa dijalankan oleh perbankan di antaranya adalah:
Likuiditas Valuta Asing

Memastikan dana valas yang ada telah mencukupi kebutuhan


dan proyeksi pertumbuhan kredit valas.

Dalam hal penyaluran kredit, sebagian besar kredit bisa


disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang relatif tidak terkena dampak langsung
pelemahan rupiah.
Memprioritaskan penyaluran kredit valasnya ke sektor yang
pendapatannya juga dalam bentuk valas.
Karakteristik Mata Uang Likuid
Spread Kecil (Perbedaan antara harga beli dan jual)
Jika mata uang tidak menarik bagi pembeli maka penjual harus menurunkan harga
sampai salah satu pembeli tertarik padanya

Akses Gratis ke Informasi


Jika mata uang cair menarik bagi sebagian besar pedagang, mereka juga menarik
bagi analis, kantor berita, dll. Anda dapat menemukan informasi tentang mata uang
tidak likuid sebagian besar di sumber aslinya
Pembentukan Pasar Harga
Harga mata uang yang sangat likuid ditentukan oleh rasio penawaran dan
permintaan (kurs floating). Mata uang tidak likuid (liquid-rendah) paling sering
diatur secara ketat oleh bank sentral
Pertumbuhan Ekonomi
Mata uang likuid-rendah adalah mata uang negara berkembang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai