Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
KELAS : PS 6-A
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan ditetapkannya PDN secara mikro adalah untuk membatasi suatu resiko
karena posisi valuta asing yang dilakukan oleh bank devisa sebagai akibat adanya
fluktuasi perubahan kurs sebagai akibat adanya fluktuasi kurs dengan cara mengelola
portofolio aluta asing yang dimilikinya. Sedangkan tujuan secara makro adalah untuk
menciptakan suatu kondisi (iklim) perbankan yang sehat sehingga tercipta suatu
stabilitas ekonomi nasional yang baik.
1
Diana puspita
1. Tidak sinkronnya antara sumber dana dan penggunaan dana, artinya baik dari
segi nominal maupun jangka waktu antara sumber dana dan penggunaan dana
tidak sama terutama untuk pembiayaan jangka panjang.
2. Sumber dana dalam valuta asing digunakan untuk usaha yang pendapatannya
dalam rupiah.
3. Menjaga likuiditas salah satu valuta asing.
4. Adanya perdagangan luar negeri (ekspor-impor).
5. Adanya perdagangan valuta asing.
6. Memenuhi permintaan nasabah.
7. Adanya pinjaman luar negeri.
Valas yang ada pada aktiva aupun pasiva bank merupakan komponen posisi
valas bank pada masing-masing uang seperti uang kertas yang ada di brankas bank,
rekening bak yang bersangkutan di bank koresponden di luar negeri, pinjaman bank
dari sebuah konsorsium bank di luar negeri, uang muka kepada karyawan dalam
bentuk valas, dan kontrak jual atau kontrak beli valas yang masih berlaku.
Apaila bank mempunyai posisi Long dan Short dalam beberapa jenis mata
uang, maka untuk dapat mengukur posisi keseluruhannya diperlukan adanya satu
jenis mata uang yang dapat dipergunakan sebagai tolok ukur. Tolok ukur ini
diperlukan karena risiko perubahan kurs akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan
hidup bank. Bank Indonesia mengatur ketentuan posisi valas ini dengan peraturan
yang disebut dengan Posisi Devisa Nettp (PDN). Penetapan besarnya PDN ini
dimaksudkan agar bank-bank dalam mengambil posisi selalu dalam pengawasan,
apabila terjadi perubahan nilai tukar yang mendadak dalam jumlah besar tidak
mengalami gangguan yang dapat berakibat fatal. Bila PDN hasilnya positif maka
disebut dalam posisi Long, sebaliknya bila negative maka disebut posisi Short. Posisi
Short dipilih apabila keadaan tingkat suku bunga valas lebih murah dibandingkan
dengan tingkat bunga rupiah karena pada posisi short sumber dana valas cenderung
dikonversikan dalam bentuk rupiah. Sebaliknya bila suku bunga rupiah lebih murah,
maka lebih baik dijaga dalam posisi Long. Artinya lebih baik menghimpun dana
dalam bentuk rupiah dan menempatkannya dalam bentuk valas.
1. Aktiva Valas: Giro pada bank lain, penempatan pada Bank lain, Surat
berharga yang dimiliki, kredit yang diberikan.
2. Pasiva Valas: Giro, Simpanan Berjangka, Sertifikat deposito, Surat berharga
yang diterbitkan, Pinjaman yang diterima.
2
Diana puspita
3
Andika Mayasari
3. Off balance Sheet: Tagihan dan kewajiban Komitmen kotinjensi (Valas)
4. Modal (yang digunakan dalam perhitungan rasio PDN adalah ekuitas): modal
disetor, agio (disagio), opsi saham, modal sumbangan, data setoran modal,
selisih penjabaran laporan keuangan, selisih penilaian kembali aktiva tetap,
laba (rugi) ang belum direalisasi dari surat berharga, selisih transaksi
perubahan ekuitas anak perusahaan, pendapatan komprehensip lainnya +
saldo laba (rugi).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, Diana. 2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO,
LDR, dan Suku Bunga SBI terhadap ROA (Studi pada Bank Devisa
di Indonesia). Tesis Magister Manajemen, Semarang: Universitas
Diponegoro.
Mayasari, Andika dan Djoko Budi Setiawan. 2013. Rasio Permodalan pada
Bank Pembangunan Daerah. Volume 3, No. 1, May 2013. Surabaya:
STIE Perbanas Surabaya.