Anda di halaman 1dari 18

PRESENTATION: KELOMPOK 4

MATERI: MONEY AND BANKING

PENGANTAR BISNIS
GROUP MEMBERS
PEMATERI 1 PEMATERI 2 PEMATERI 3 PEMATERI 4

NOELLYA MALUWU MARSHANDA TANGKA ABYGAIL SIGAR CHELSEA KARUNDENG

PEMATERI 5 PEMATERI 6 PEMATERI 7

GRACIELLY MAMANGKEY VANESSA MARTHIN CEACILIA KAWUWUNG


KARAKTERISTIK DARI UANG

“Uang adalah setiap benda yang mudah dibawa, mudah


dibagi, tahan lama, dan stabil, serta berfungsi sebagai alat
tukar, penyimpan kekayaan, dan satuan hitung.”

Sedangkan Perbankan menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI);

“Perbankan (per·bank·an) adalah segala sesuatu mengenai


bank. ”

• Karakteristik – Karakteristik dari Uang;


Secara teoritis, setiap benda dapat berfungsi sebagai uang
apabila dapat memenuhi kriteria
berikut:
KARAKTERISTIK DARI UANG

Portability (mudah dibawa)


Uang harus mudah untuk dibawa, seperti dalam dompet, tas, atau
tempat uang lainnya.
 Divisibility (mudah dibagi)
Uang harus mudah dipecah atau dibagi-bagi tanpa mengurani
nilainya, misalnya disamping ada uang Rp100.000 atau Rp50.000
ada juga pecahan-pecahan kecil seperti Rp2.000, Rp1.000, Rp500,
Rp200, Rp100. Sehingga, hal ini memudahkan pemakai dalam
pembayaran transaksi baik yang berjumlah besar maupun kecil.
 Durability (tahan lama)
Kualitas bahan yang digunakan untuk uang haruslah tahan lama.
Karena uang pada hakekatnya harus tahan disimpan karena supaya
bias dipertukarkan selama bertahuntahun.
 Stability (stabil)
Untuk menjaga agar uang mudah diterima oleh masyarakat luas,
uang harus memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke
waktu.
FUNGSI DARI UANG
Fungsi-Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki 3 fungsi dasar, yaitu :

 Medium of Exchange (Alat Tukar)


Kita menggunakan uang sebagai alat untuk membeli dan
menjual barang. Dengan adanya uang pembeli dapat
memperoleh barang yang dia inginkan dan penjual pun
dapat menggunakan uang tersebut untuk dibelanjakan
guna mendapatkan barang yang berbeda atau sama.
FUNGSI DARI UANG
 Store of Value (Penyimpan Kekayaan)
Uang dapat berguna bagi pembelanjaan di masa depan dan juga
“menyimpan” nilai. Artinya nilai uang tidak kadaluarsa
sebagaimana layaknya barang yang diperdagangkan.
 Alat Satuan Hitung (Unit of Account)
Uang menjadi alat ukur kita dalam menentukan nilai relatif
barang dan jasa. Misalnya jasa, meskipun secara fisik atau
bentuk benda yang dinilai tidak tampak,. Dengan adanya
uang, maka setiap orang akan merasa bahagia jika mengetahui
harga dari jasa yang diberikannya sesuai dengan keinginan
atau yang berlaku umum. Karena dengan uang, segala sesuatu
hasil pekerjaan dapat dinilai dan dihargai serta memudahkan
pencatatan.
FUNGSI DARI UANG
Agar uang dapat menjalankan fungsi dasarnya, baik
pembeli maupun penjual harus menyetujui nilainya. Nilai
tersebut sebagian bergantung pada penawarannya yaitu
seberapa banyak uang yang beredar. Apabila penawaran
uang tinggi, maka nilainya akan jatuh. Apabila
penawarannya rendah, maka nilainya akan meningkat.
Penawaran uang suatu negara seringkali ditentukan oleh
M-1 dan M-2
FUNGSI DARI UANG
M-1 adalah ukuran penawaran uang yang paling dasar, hanya
mencakup bentuk uang yang paling likuid (dapat
dibelanjakan), yaitu :

 Currency (Mata Uang), adalah Uang kertas dan uang


logam yang dikeluarkan oleh pemerintah.
 Demand Deposits (Cek), adalah perintah deposito lancar
yang menginstruksikan suatu bank untuk membayar
sejumlah uang kepada “penerima (payee)” tertentu.
 Checking Accounts(rekening koran), yang dikenal
sebagai Demand Deposits (deposito lancar), termasuk
dalam M-1 karena dananya dapat ditarik kapan saja.
FUNGSI DARI UANG
M-2 atau Broad Money adalah ukuran penawaran uang yang
mencakup seluruh komponen M-1 plus bentuk-bentuk uang
yang tidak termasuk dalam investasi jangka pendek atau
kategori likuid. seperti:

 Time Deposit (Deposito Berjangka), adalah dana bank yang


tidak dapat ditarik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
atau ditransfer melalui cek.
 Money Market Mutual Funds (Reksa Dana Jasa Pasar
Uang), adalah bentuk sekuritas financial jangka pendek
dan beresiko rendah yang dibeli dengan asset pemilik
investor dan dikumpulkan pada lembaga nonbank.
Kepemilikan dan keuntungan (atau kerugian) dari penjualan
efek tersebut dibagi antara para investor dana itu.
FUNGSI DARI UANG
Selama beberapa tahun, M-1 merupakan ukuran uang likuid
tradisional. Karena sangat berkaitan erat dengan produk domestic
bruto, hal tersebut berfungsi sebagai alat prediksi kesehatan
perekonomian nasional yang dapat dipercaya. Akan tetapi, situasi
ini berubah pada awal tahun 1980-an, adanya pengenalan jenis-jenis
baru dari investasi dan transfer uang yang lebih mudah diantara
dana-dana investasi untuk mendapatkan perolehan bunga yang lebih
tinggi. Sebagai hasilnya, dewasa ini M-2 merupakan ukuran yang
lebih dipercaya daripada M-1 dan seringkali digunakan oleh para
pelaku ekonomi untuk perencanaan perekonomian.

o Kartu Kredit secara teknis tidak termasuk uang dan tidak


termasuk juga dalam M-1 atau M-2. Tetapi kartu kredit juga
harus dianggap sebagai suatu faktor dalam penawaran uang
karena banyaknya orang yang memegang dan menggunakan kartu
kredit di seluruh dunia
THE MONEY SUPPLY
Money supply adalah jumlah uang beredar dalam suatu
wilayah tertentu. Pengertian money supply
mengindikasikan semua mata uang dan instrumen likuid
lainnya dalam perekonomian suatu negara pada tanggal
pengukuran.

Jumlah uang beredar secara kasar mencakup uang tunai


dan simpanan yang dapat digunakan hampir semudah uang
tunai. Pemerintah menerbitkan mata uang kertas dan koin
melalui beberapa bank sentral dan kas mereka.

Karena money supply adalah hal yang esensial bagi suatu


negara, regulator bank mengawasi ketersediannya.
Pengertian money supply diawasi regulator bank dalam
tataran persediaan cadangan dan peraturan lainnya.
THE MONEY SUPPLY
MEMAHAMI MONEY SUPPLY ADALAH
PENENTU PEREKONOMIAN NEGARA

Peningkatan pasokan uang biasanya menurunkan tingkat


suku bunga. Ini, bagaimanapun, dapat menghasilkan lebih
banyak investasi dan menempatkan lebih banyak uang di
tangan konsumen.

Money supply adalah pokok dari pergerakan ekonomi


suatu negara. Perubahan jumlah uang beredar telah lama
dianggap sebagai faktor kunci dalam mendorong kinerja
makroekonomi dan siklus bisnis.

Analisis atas ekonomi makro yang sangat fokus pada


peranMoney supply adalah pokok dari pergerakan
ekonomi suatu negara. Perubahan jumlah uang beredar
telah lama dianggap sebagai faktor kunci dalam
mendorong kinerja makroekonomi dan siklus bisnis.
THE MONEY SUPPLY
BAGAIMANA UANG YANG BEREDAR
DIUKUR?

Berbagai jenis uang beredar pada umumnya diklasifikasikan sebagai


Ms, seperti M0, M1, M2, dan M3. Ini sesuai dengan jenis dan ukuran
rekening tempat penyimpanan instrumen tersebut. Tidak semua
klasifikasi digunakan secara luas, dan setiap negara dapat
menggunakan klasifikasi berbeda. Jumlah uang beredar
mencerminkan berbagai jenis likuiditas yang dimiliki setiap jenis
uang dalam perekonomian. Karena itu, jenis money supply adalah
dapat dipecah menjadi berbagai kategori likuiditas. Misalnya, M0
dan M1 yang disebut juga sebagai “narrow money”, termasuk koin
dan uang kertas yang beredar dan setara uang lainnya yang dapat
diubah dengan mudah menjadi uang tunasi. M2 termasuk M1
merupakan simpanan berjangka pendek pada bank dan reksadana
pasar uang tertentu. Sementara itu, kategori money supply adalah
juga jenis pada M3 dan M2. M3 termasuk M2 di samping deposito
jangka panjang. Namun, M3 tidak lagi disertakan dalam pelaporan
oleh The Fed. MZM, atau uang jatuh tempo nol, adalah ukuran yang
mencakup aset keuangan dengan jatuh tempo nol dan yang segera
dapat ditebus.
REGULATION OF THE BANK
SYSTEM
KERANGKA REGULASI

Regulasi perbankan di Indonesia dilakukan lewat penetapan


UU tentang perbankan.
• Tujuan: melindungi industri perbankan dalam menghadapi
risiko, yang pada akhirnya juga berarti melindungi nasabah
dan perekonomian dari kegagalan proses dan prosedur
yang dapat berdampak pada sistem keuangan secara
keseluruhan
• UU tentang perbankan:
1. UU RI No 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 10 Tahun
1998
2. UU RI No 23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana telah
diubah dengan UU RI No 3 Tahun 200
REGULATION OF THE BANK
SYSTEM
KEBUTUHAN REGULASI PERBANKAN

Beberapa pertimbangan mengapa diperlukan regulasi bagi


perbankan:
1. Rasio hutang dengan modal (leverage)
2. Modal (capital)
3. Insolvency
4. Peranan Bank Sentral sebagai lender of the last resort
5. Stabilitas keuangan
6. Stabilitas moneter
7. Liberalisasi keuangan internasional
8. Persaingan antar bank dan inovasi produk keuangan
REGULATION OF THE BANK
SYSTEM
RISIKO PERBANKAN

Pengertian Risiko:

Kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan,


yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak
diantisipasi serta tidak dikelola dengan semestinya.

Kerugian akibat risiko (risk loss):


1. Dampak terhadap pemegang saham
2. Dampak terhadap karyawan
3. Dampak terhadap nasabah
4. Dampak terhadap perekonomian
REGULATION OF THE BANK
SYSTEM
RISIKO PERBANKAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN

Jenis-jenis risiko bank: Dewan direksi tiap bank bertugas menetapkan bahwa risiko
1. Risiko kredit perbankan diatur dalam suatu tata cara yang efektif. Dalam
2. Risiko pasar pelaksanaan tugas tersebut dibutuhkan:
3. Risiko likuiditas
4. Risiko operasional  Pengawasan aktif dari dewan komisaris, dewan direksi
5. Risiko hukum dan personil manajemen risiko terkait yang dipilih oleh
6. Risiko reputasi bank.
7. Risiko strategik  Penetapan kebijakan dan prosedur untuk menentukan
8. Risiko kepatuhan batas risiko
 Penetapan struktur informasi manajemen yang serasi
dalam mendukung manajemen risiko.
 Penetapan struktur pengawasan intern untuk mengatur
risiko
SEKIAN DAN TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai