Anda di halaman 1dari 5

Kas dan Rekening Giro Bank Indonesia

OLEH:
1. Rina Chusnatul Ana
2. Bella Listyawardhani
3. Kenang Zara Ayu Pratami
4. Afni Nurmaisyah
5. Wilda Aidila Zulfana
6. Shofiyah Permatasari Budiarsa
Kas
 Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam
vluta rupiah maupun asing yang masih berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah .
 Perubahan Posisi saldo kas di bank umumnya
disebabkan oleh:
 penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah
 penyetoran kepada dan penarikan dari rekening
bank yang bersangkutan di bank Indonesia
 penggunaan untuk transaksi interen bank
Petty Cash
 Petty Cash adalah dana khusus yang disediakan untuk membayar
pengeluaran –pengeluaran yang relatif kecil yang sebagian besar
terjadi di internal bank dan perlu dibuktikan tersendiri dalam
rekening dana kas kecil.
 2 sistem pencatatan Petty Cash :
a. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
b. Sistem Dana Berfluktuasi (Fluctuating System)
Giro Bank Indonesia
 Giro Bank Indonesia merupakan rekening Giro milik Bank Umum
/ Bank Komersial dalam valuta asing maupun valuta rupiah di
Bank Indonesia .
 Transaksi Giro BI lebih banyak berkaitan dengan transaksi kliring
(nota debit/ nota kredit), pemindahbukuan , pengambilan, dan
penyetoran uang tunai ke BI oleh bank komersil.

 Contoh pengambilan tunai :


tgl 1 desember 2013 bank MB surabaya mengambil tunai dana di BI
Surabaya sebesar Rp 200.000.000

pencatatan tgl 1 Desember 2013


kas 200.000.000
Giro BI 200.000.0000
Giro Wajib Minimum Bank Indonesia
(Reserve Requirement)
 Giro Wajib Minimum (Satutory reserve) adalah simpanan minimum yang
harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank
Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
tertentu dari dana pihak ketiga.
 Kriteria Pemenuhan Giro Wajib Minimum
1. GMW dalam rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam rupiah
dan wajib dipenuhi oleh seluruh bank tanpa memperhatikan jumlah
DPK dalam rupiah yang wajib di miliki
2. a. Bank yang memeliki DPK dalam rupiah lebih besar dari
1.000.000.000.000 sampai dengan 10.000.000.000, wajib memelihara
tambahan GWM dalam rupiah sebesar 1% dari DPK dalam rupiah.

Anda mungkin juga menyukai