KEL. 1
• ADNAN ALGHANI
• ALYA NUGRAHANTI RURIANA
• MEZSIA RAHAYU
• SHALSA ALFIRA OKTAVIANI
• ZIA PERMATA SAJIDA
KPS 7A
Banking Knowledge
CONTENT
Sistem Moneter, Perbankan,
dan Keuangan
OJK
PENGENALAN SISITEM MONETER,
SISTEM PERBANKAN,
DAN SISTEM KEUANGAN
SISTEM MONETER
Terdiri dari:
1. Otoritas Moneter
1. Bank Sentral
2. Bank Umum
3. Bank Asing
Kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh
bentuk pengendalian besaran moneter. Kebijakan dalam merumuskan dan melaksanakan setiap
ekonomi yang menjadi bagian integral dari tugas dan wewenangnya sebagaimana
kebijakan ekonomi makro, yang bertujuan untuk ditentukan dalam undang-undang. Status dan
menjaga keseimbangan kegiatan ekonomi dengan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar
tingkat pertumbuhan ekonomi yang Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan
berkesinambungan. fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih
efektif dan efisien.
Kedudukan Otoritas Moneter
Kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter.
Kebijakan ekonomi yang menjadi bagian integral dari kebijakan ekonomi makro, yang
bertujuan untuk menjaga keseimbangan kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan
setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. Status
dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan
efisien.
Penguatan Ketahanan dan Daya Saing Pengembangan Ekosistem Jasa Akselerasi Transformasi Digital
Keuangan
Meningkatkan peran jasa keuangan dalam sustainable finance untuk mencapai SDGs
Memperkuat peran riset untuk mendukung inovasi dan transformasi digital SJK
Pengawasan dan pengaturan industri jasa Setelah itu, pada 15 Agustus Setelah itu, pada 18 Maret 2013 Per 31 Desember 2013 Pengawasan
keuangan non bank dan pasar modal yang 2012 dibentuklah Tim Transisi dibentuk Tim Transisi Otoritas Perbankan sepenuhnya beralih dari
sebelumnya dilakukan oleh Badan Pengawas Otoritas Jasa Keuangan Tahap I Jasa Keuangan Tahap II Bank Indonesia ke Otoritas Jasa
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Keuangan, sekaligus menandai
(BAPEPAM-LK), semenjak 31 Desember 2012 dimulainya operasional Otoritas
beralih dan dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Jasa Keuangan secara penuh.
Keuangan (OJK).
Mewujudkan keuangan
Mewujudkan sektor jasa
inklusif bagi masyarakat
keuangan yang
melalui perlindungan
Tangguh, stabil dan
konsumen yang kredibel.
berdaya saing.
Menyelenggarakan Sistem
1 Pengaturan dan Pengawasan
3 Melindungi Konsumen
STABILITATOR
Mampu mewujudkan sistem keuangan
yang tumbuh berkelanjutan dan stabil
PROTECTOR
Mampu melindungi kepentingan
konsumen maupun masyarakat
bank)