Anda di halaman 1dari 5

Nama : dr.

Alnesti Purnama Yunisa

Angkatan 70 gelombang I kelompok 3 no.absen 23

BENCHMARKING NILAI-NILAI BerAKHLAK

OTORITAS JASA KEUANGAN

1. PROFIL OTORITAS JASA KEUANGAN

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar
modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan lainnya. Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21 tersebut. Tugas
pengawasan industri keuangan non-bank dan pasar modal secara resmi beralih dari Kementerian
Keuangan dan Bapepam-LK ke OJK pada 31 Desember 2012. Sedangkan pengawasan di sektor
perbankan beralih ke OJK pada 31 Desember 2013 dan Lembaga Keuangan Mikro pada 2015.

 Visi
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang
terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa
keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum.
 Misi
Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah:
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur,
adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

1
 Tujuan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan:
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
 Fungsi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
 Tugas
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.

 Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan

Integritas
Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan kebijakan
organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.
Profesionalisme
Profesionalisme adalah Bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan kompetensi yang tinggi
untuk mencapai kinerja terbaik.
Sinergi
Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal
secara produktif dan berkualitas.
Inklusif
Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta memperluas
kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri keuangan.
Visioner
Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan (Forward Looking) serta
dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box Thinking).

2. Nilai-Nilai BerAkhlak yang Diterapkan


1. Berorientasi Pelayanan

2
Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, tugas OJK adalah mengatur,
mengawasi dan melindungi konsumen dari resiko-resiko yang terjadi di seluruh sektor keuangan.
Contohnya:
 sedang naik pinjaman online ( pinjol). OJK melalui sosialisasi langsung ke masyarakat,
medsos seminar ke universitas.
 Melayani pengaduan masyarakat mengenai investasi bodong, perusahaan bermasalah
seperti kasus Jiwasraya.
 Mengawasi sektor jasa keuangan diantaranya sector perbankan, pasar modal dan IKNB
atau industri keuangan non bank.

2. Akuntabel

Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.

Dalam mewujudkan akuntabilitas di otoritas jasa keuangan maka diatur salah satunya pengendalian
gratifikasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan integritas otoritas jasa keuangan terhadap pihak
manapun. Untuk itu otoritas jasa keuangan mengatur beberapa cara salah satunya :

 Mengatur tentang pemberian gratifikasi


 membentuk unit pengendali gratifikasi
 Setiap tahun pegawai diwajibkan menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara Negara
(LH KPN) kepada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

3. Kompeten

Dalam meningkatkan komptensi sumber daya manusia yang ada di otoritas jasa keuangan terdapat
beberapa kegiatan yang biasanya di lakukan seperti :

 Mengadakan workshop dengan pihak eksternal terkait pengawasan di sector keuangan contohnya
mengundang pihak dari kementerian keuangan untuk membahas institusi-institusi yang sedang
bermasalah di sector keuangan.
 Mengadakan pelatihan terkait peningkatan kualitas pengawasan yang ada di otoritas jasa
keuangan.
 Mengadakan sharing session mengenai informasi-informasi yang ada di sector keuangan antar
internal OJK.

3
4. Harmonis

Pegawai OJK memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral dan adil karena
tidak berpihak dalam memberikan layanan. Diantara contohnya :

 Pegawai OJK saling bersikap toleran terhadap sesama pegawai yang berbeda kepercayaan seperti
jika ada hari raya pada agama minoritas tetap di hormati dan berjalan dengan lancar.
 Pada pegawai yang tertimpa musibah, satuan kerja memberikan bantuan berupa materil dan
support.
 Mengadakan olahraga rutin seminggu sekali antar sesama pegawai OJK.

5. Loyal

Menjaga nama baik OJK, pimpinan institusi dan Negara.

 Salah satu bentuk dalam menjaga nama baik institusi adalah menjalankan seluruh fungsi dan
tugas berdasarkan peraturan yang berlaku.
 Menjalankan nilai-nilai strategis ( Integritas, Profesinalisme, Sinergis,Inklusif,Visioner), otoritas
jasa keuangan yang telah ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :

6. Adaptasi

Dalam mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada, OJK melakukan
beberapa perubahan :

 Selama masa pandemic covid-19, banyak debitur (orang yang memiliki usaha dan sedang
meminjam uang di bank) yang terdampak sehingga mempunyai potensi bermasalah. Untuk itu,
OJK menerbitkan peraturan terkait dengan relaksasi agar dapat menstabilkan sektor keuangan dan
membantu masyarakat yang terdampak tersebut seperti membuat debitor dalam setahun tidak
membayar cicilan tetapi dengan syarat tertentu.
 Seiring dengan berkembang pesat dunia digital Indonesia yang berpengaruh pada sektor
keuangan, otoritas jasa keuangan memperluas pengawasannya ke bidang keuangan digital untuk
mengatur, mengawasi dan melindungi masyarakat yang memiliki flatform tersebut.

4
 Selama masa pandemic covid-19, pertemuan-pertemuan yang biasa di lakukan tatap muka kini
dilakukan secara daring atau melalui aplikasi zoom sehingga kinerja dapat dilakukan secara
optimal.

7. Kolaboratif

 Membantu sesama divisi dalam menyelesaikan masalah. Sebagai contoh, jika terjadi masalah
dalam suatu system yang dibutuhkan oleh pengawas maka pengawas akan meminta bantuan
kepada unit sistem informasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
 Jika pimpinan otoritas jasa keuangan melakukan kunjungan kerja ke daerah, maka pihak yang
berkoordinasi biasanya adalah divisi humas, protokoler dan keamanan.
 Dalam melakukan edukasi ke masyarakat, tentang praktek investasi illegal oleh pihak yang
menyalahgunakan izin, OJK bekerjasama dengan 11 lembaga yang dinamai satgas waspada
investasi.

3 Kesimpulan Yang Diperoleh dari Hasil Benchmarking

Setelah melakukan wawancara dan mencari data-data yang bersumber dari internet, OJK sudah
menerapkan nilai-nilai BerAkhlak dalam pelaksanaan tugasnya. ASN diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kinerja dan produktivitas ASN berdasarkan nilai-nilai Berakhlak di lingkungan kerja
masing-masing.

Dengan melihat budaya kerja OJK diharapkan bisa menginsipirasi dan mengaktualisasikannya di
lingkungan kerja sehingga mampu memberikan pelayanan publik dengan optimal dan berinovasi dengan
cepat dan tepat sesuai dengan perubahan lingkungan.

ASN di harapkan bisa membangun kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak baik internal
maupun external untuk mengoptimalkan hasil yang baik.

Sumber :

https://www.ojk.go.id/

wawancara via telpon dengan salah satu Pegawai OJK, Bapak Zeilan Hudaya Haryadi. – Junior
Supervisor-

Anda mungkin juga menyukai