D. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi di dalam perusahaan yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab. Secara umum kegiatan setiap pusat
pertanggungjawaban dalam perusahaan adalah mengolah masukan menjadi keluaran.
Berdasarkan atas masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban di dalam
perusahaan secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 macam: pusat biaya, pusat pendapatan,
52
pusat laba, dan pusat investasi. Pusat biaya (expense center) adalah pusat pertanggungjawaban
yang prestasi manajernya diukur berdasarkan masukannya. Pusat pendapatan adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan keluarannya. Pusat laba
adalah pusat yang pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan selisih
antara keluaran dan masukan (laba). Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya diukur berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan
investasi di dalam pusat pertanggungjawaban tersebut.
Pusat biaya dapat dibagi lebih lanjut menurut sifat biaya yang dikeluarkan oleh pusat
pertanggungjawaban tersebut. Engineered expense center adalah pusat biaya yang sebagian
besar biayanya berupa engineered expense, yaitu biaya yang masukan dan keluarannya
mempunyai hubungan yang nyata dan erat. Discretionary expense center adalah pusat biaya
yang sebagian besar biayanya berupa discretionary expense, yaitu biaya yang antara masukan
dan keluarannya tidak memiliki hubungan yang erat dan nyata.
Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikai produk, baik
mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari
spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap
jenis bahan baku yang akan diolah menjadi produk selesai. Kuantitas standar bahan baku
dapat ditentukan dengan menggunakan:
a) Penyelidikan teknis.
b) Analisis catatan masa lalu dalam bentuk:
- Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang
sama dalam periode tertentu di masa lalu.
- Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang
paling baik dan yang paling buruk di masa lalu.
- Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang
paling baik.
53
Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa:
a. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya untuk
jangka waktu satu tahun.
b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
c. Harga yang diperkiraan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
54
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang
dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tarif upah per jam
yang diperkirakan akan dibayar. Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar:
a. Perjanjian dengan organisasi karyawan.
b. Data upah masa lalu yang dapat digunakan sebagai tari upah standar adalah: rata-rata
hitung, rata-rata tertimbang, atau median dari upah karyawan masa lalu.
c. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
3. Biaya Overhead Pabrik Standar
Manfaat utama tarif overhead ini, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel
dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Untuk pengendalian
biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu
anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas.
F. JENIS STANDAR
Standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan atau kelonggaran sebagai berikut:
1. Standar Teoritis, disebut pula standar ideal, yaitu standar yang ideal yang dalam
pelaksanaannya sulit untuk dapat dicapai. Kebaikan standar teoritis adalah bahwa standar
tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
2. Rata-rata biaya waktu yang lalu. Jika biaya standar ditentukan dengan menghitung
rata-rata biaya periode yang telah lampau, standar ini cenderung merupakan standar yang
longgar sifatnya.
3. Standar Normal. Standar normal didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan
datang dibawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal. Standar normal
berguna bagi manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka panjang dan dalam
pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang.
4. Pelaksanaan Terbaik yang Dapat Dicapai (Attainable High Performance). Standar
jenis ini banyak digunakan dan merupakan kriteria yang paling baik untuk menilai
pelaksanaan.
55
merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Analisis selisih dalam
model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini:
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
Dimana:
St = Total selisih
HSt = Harga standar
KSt = Kuantitas standar
HS = Harga sesungguhnya
56
tinggi atau lebih rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya. Rumus
perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dan kuantitas
standar masing-masing lebih rendah dari harga sesunguhnya dan kuantitas sesungguhnya
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini:
SH = (HSt – HS) x KSt untuk menghitung selisih harga.
SK = (KSt – KS) x HSt untuk menghitung selisih kuantitas.
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) untuk menghitung selisih gabungan yang
merupakan selisih harga/kuantitas.
Rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standard
dan kuantitas standar masing-masing Lebih Tinggi dari harga sesungguhnya dan kuantitas
sesungguhnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini:
SH = (HSt – HS) x KS untuk menghitung selisih harga.
SK = (KSt – KS) x HS untuk menghitung selisih kuantitas.
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) untuk menghitung selisih gabungan yang
merupakan selisih harga/kuantitas.
Harga Standar Lebih Rendah dari Harga Sesungguhnya, Namun Sebaliknya Kuantitas
Standar Lebih Tinggi dari Kuantitas Sesungguhnya. Dengan demikian perhitungan selsih
harga dan selisih kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan
dengan rumus berikut ini:
SH = (HSt – HS) x KS untuk menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt untuk menghitung selisih kuantitas
Selisih harga/kuantitas sama dengan nol.
Harga Standar Lebih Tinggi dari Harga Sesungguhnya, Namun Sebaliknya Kuantitas
Standar Lebih Rendah dari Kuantitas Sesungguhnya. Dengan demikian perhitungan selisih
harga dan kuantitas dalam mondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan dengan
rumus berikut ini:
SH = (HSt – HS) x KSt untuk menghitung selisih harga.
SK = (KSt – KS) x HS untuk menghitung selisih kuantitas.
Selisih harga/kuantitas sama dengan nol.
Dalam model tiga selisih, rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dapat
dilakukan dengan tiga cara tergantung dari kondisi berikut ini:
1. Jika harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari
harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya, model tiga selisih lebih teliti dalam
57
membebankan selisih harga kepada manajer fungsi pembelian dan selisih kuantitas kepada
manajer fungsi produksi dibandingkan dengan model dua selisih.
2. Jika harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas
standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya, maka perhitungan selisih harga dengan
model tiga selisih adalah sebagai berikut:
SH = (HSt – KS) x KS
SH = (Kst – KS) x HSt
SHK = nol
3. Jika harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas
standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya, maka perhitungan selisih harga dan
kuantitas dengan model tiga selisih adalah sebagai berikut:
SH = HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HS
SHK = nol
Dalam model dua selisih, selisih harga dan selisih kuantitas dihitung sebagai berikut:
SH = (HSt –HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HSt
58
Model Tiga Selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah
menjadi tiga macam selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan selisih efisiensi. Selisih
pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead
yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara
biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead yang
dibebankan kepada produk pada kapasitas sesungguhnya (kapasitas sesungguhnya dengan
tarif standar). Selisih efisiensi adalah tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih
antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.
Model Empat Selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini,
selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini:
selisih efisiensi variabel dan selisih sfisiensi tetap.
59
2. Metode Tunggal (Single Plan)
Pencatatan Biaya Bahan Baku
Pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dipengaruhi oleh saat pencatatan
selisih harga bahan baku. Oleh karena itu, pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal
dibagi menjadi tiga:
a. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli.
b. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai.
c. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai.
60