Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ega Aprilia Nugroho

NPM : 18133100123
Kelas : A1 Akuntansi

ANALISA RASIO

BANK NEGARA INDONESIA (BNI)

TAHUN 2010-2014

Rasio Likuiditas

Hasil pengukuran rasio likuiditas Bank Negara Indonesia (BNI) dari tahun 2010 sampai
tahun 2014 kondisinya baik karena pada Net Working Capital mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Dan pada Current Ratio juga mengalami kenaikan walaupun tidak
signifikan, tetapi sudah melebihi angka 1. Sehingga dengan hasil pengukuran ini, Bank
Negara Indonesia (BNI) dapat dikatakan mempunyai kemampuan yang baik untuk
memenuhi atau melunasi kewajibannya.

Rasio Profitabilitas

Hasil pengukuran rasio profitabilitas Bank Negara Indonesia (BNI) pada Gross Profit
Margin dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dalam keadaan yang baik karena
menunjukkan nilai positif sebesar 100%. Kemudian dilihat dari hasil perhitungan ROA
menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Sehingga dapat dikatakan Bank Negara
Indonesia (BNI) mampu menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Jadi,
Bank Negara Indonesia (BNI) termasuk perusahaan yang efektif dalam menggunakan
aset untuk mendapatkan laba selama 5 tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

Quick Ratio

Quick Ratio pada Bank Negara Indonesia (BNI) ini dapat dikatakan dalam keadaan
yang buruk karena hasil pengukurannya masih kurang dari angka 1. Sehingga dapat
dikatakan, jika Quick Ratio yang dihasilkan berada di bawah 1, maka perusahaan
dianggap tidak mampu menunaikan atau membayar hutang lancar yang harus dipenuhi
atau dengan kata lain Bank Negara Indonesia (BNI) ini tidak sanggup membayar
hutang lancarnya dengan menggunakan aset yang dimiliki.

NPL

Bank Negara Indonesia (BNI) berhasil mengelola kualitas pinjaman yang diberikan
dengan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan kredit
yang optimal, tren Non Performing Loan (NPL) tercatat membaik dalam 5 tahun
terakhir. Hal ini merupakan dampak dari implementasi credit model dengan pendekatan
fungsi four eyes dan segregation of duty yang diaplikasikan melalui komite kredit.
Pertumbuhan kredit disertai dengan membaiknya kualitas aset yang dicerminkan
dengan penurunan rasio NPL Gross, yaitu sebesar 2,17% pada akhir tahun 2013
menjadi sebesar 1,96% pada akhir tahun 2014. Untuk memperkuat kemampuan Bank
dalam mengantisipasi potensi kerugian, Coverage Ratio ditingkatkan dari sebesar
128,5% pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar 130,1% pada akhir tahun 2014. Dana
Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 7,5% dibandingkan posisi DPK pada periode
sebelumnya, sehingga total DPK pada akhir tahun 2014 mencapai Rp313,9 triliun.
Sebagai dampak dari pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan penghimpunan DPK, Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tahun 2014
meningkat dibandingkan periode sebelumnya, yaitu sebesar 85,3% pada akhir tahun
2013 menjadi sebesar 87,8% pada akhir tahun 2014. Tingkat likuiditas yang
dicerminkan oleh LDR tersebut, berada dalam kisaran yang ditetapkan oleh Regulator,
dan menunjukan bahwa tingkat likuiditas dapat dikelola dengan baik dan dijaga pada
level yang sehat. Kemudian permodalan Bank pada tahun 2014 dinilai lebih kuat
dibandingkan periode sebelumnya, ditunjukan dengan CAR pada tahun 2014 sebesar
16,2% yang lebih tinggi dibandingkan CAR pada tahun 2013 sebesar 15,1%.

Anda mungkin juga menyukai