Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengauditan I yang dimana makalah ini membahas Kertas
Kerja Pemeriksaan.
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan baik bagi para
pembaca maupun penulis tentang Penganggaran Desa. Kami selaku
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dra. Hj. Mutmainah, Ak., MM. selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengauditan I. Kami mengharapkan makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, karena menurut kami dengan
adanya tugas membuat makalah ini dapat menambah wawasan serta
pengetahuan kami maupun para pembaca.
Kelompok 6
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
2.7. Kriteria Untuk Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan yang Baik ...................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan
2. Apa Saja Isi Kertas Kerja
3. Apa Manfaat dan Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan
4. Bagaimana Tipe Kertas Kerja Audit
5. Bagaimana Pemberian Indeks Pada Kertas Kerja Audit
6. Bagaimana Susunan Kertas Kerja
7. Apa Saja Current File dan Permanen File
8. Apa Saja Kriteria Untuk Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan yang Baik
9. BagaimanaPemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja Pemeriksaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) untuk
evaluasi mengenai kinerja asisten sampai dengan partner, setelah selesai
suatu penugasan.
5. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.
4
Dalam proses auditnya, auditor bertujuan untuk menghasilkan laporan
keuangan auditan. Adapun tahap-tahap penyusunan laporan keuangan
auditan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan bukti audit dengan cara pembuatan atau pengumpulan skedul
pendukung ( supporting schedules).
b. Peringkasan informasi yang terdapat dalam skedul pendukung ke dalam
skedul utama ( lead schedules atau top schedules) dan ringkasan jurnal
adjustment.
c. Peringkasan informasi yang tercantum dalam skedul utama dan
ringkasan jurnal adjustment ke dalamworking trial balance
d. Penyusunan laporan keuangan auditan.
3. Ringkasan Jurnal Adjusment
Dalam proses auditnya, auditor mungkin menemukan kekeliruandalam
laporan keuangan dan catatan akuntansi kliennya. Untukmembetulkan
kekeliruan tersebut, auditormembuat draft jurnaladjustment yang nantinya
akan dibicarakandengan klien. Disamping itu, auditor juga membuat
jurnalpenggolongan kembali (reclassification entries) untuk unsur,
yangmeskipun tidak salah dicatat oleh klien, namun untuk
kepentinganpenyusunan laporan keuangan yang wajar, harus
digolongkan.Jurnal adjustment yang diusulkan oleh auditor biasanya diberi
nomorurut dan untuk jurnal penggolongan kembali diberi identitas
huruf.Setiap jurnal adjustment maupun jurnal penggolongan kembali
harusdisertai penjelasan yang lengkap. Jurnal adjustment berbeda
denganjurnal penggolongan kembali. Jurnal penggolongan kembali
digunakanoleh auditor hanya untuk memperoleh pengelompokkan yang
benardalam laporan keuangan klien.
4. Skedul Utama
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkasinformasi
yang dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yangberhubungan.
Skedul utama ini digunakan untuk menggabungkan akun-akun buku besar yang
sejenis, yang jumlah saldonya akan dicantumkandalam laporan keuangan
dalam satu jumlah. Skedul utama memilikikolom yang sama dengan
kolom-kolom yang terdapat dalam workingtrial balance. Jumlah total tiap-
tiap kolom dalam skedul utamadipindahkan ke dalam kolom yang
berkaitan dengan working trialbalance.
5. Skedul Pendukung
Pada waktu auditor melakukan verifikasi terhadap unsur-unsur yangtercantum
dalam laporan keuangan klien, ia membuat berbagai macamkertas kerja
pendukung yang menguatkan informasi keuangan danoperasional yang
dikumpulkannya. Dalam setiap skedul pendukungharus dicantumkan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh auditor dalammemverifikasi dan
menganalisis unsur-unsur yang dicantumkan dalamdaftar tersebut, metode
verifikasi yang digunakan, pertanyaan yangtimbul dalam audit, serta
jawaban atas pertanyaan tersebut. Skedulpendukung harus memuat juga
berbagai simpulan yang dibuat olehauditor.Pemberian Indeks pada Kertas
Kerja Audit
5
Pemberian indeks terhadap kertas kerja akan memudahkan
pencarian informasi dalam bebagai daftar yang terdapat diberbagai tipe
kertas kerja. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks
kertas kerja adalah sebagai berikut :
1. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat disudut atas atu di sudut
bawah.
2. Pencantuman indeks silang (cross index) harus dilakukan sebagai
berikut:
• Indeks silang dari skedul utama.
• Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya.
• Indeks silang antarskedul pendukung.
• Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjusment.
• Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance.
• Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program audit
dengan kertas kerja.
3. Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print-out komputer, dan
sebagainya tidak diberi indeks kecuali jika dilampirkan di belakang
kertas kerja yang berindeks.
6
• Notulen Rapat
3. Correspondence File (berkas surat-menyurat)
Berisi korespomdensi dengan klien, berupa surat menyurat, facsimile, email,
dan lain-lain.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kertas kerja didefinisikan sebagai catatan-catatan yang
diselenggarakanoleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh,
pengujian yangdilakukan, informasi yang diperoleh, dan simpulan yang
dibuatnyasehubungan dengan pelaksanaan penugasan audit yang
dilakukannya.Kertas kerja audit berfungsi sebagai; jembatan/mata
rantaiyangmenghubungkan antara catatan auditi dengan laporan hasil audit,
dandapatpula dipergunakan auditor untuk mempertanggung
jawabkanprosedur/langkahaudit yang dilakukannya, mengkoordinir dan
mengorganisirsemua tahap auditmulai dari perencanaan sampai pelaporan,
dan sebagaidokumen yang dapatdigunakan oleh auditor berikutnya.Kertas
kerja yang baik harus lengkap, teliti, ringkas, jelas dan rapi,disimpan dan
dijaga kerahasiannya. Agar mudah diakses, lazimnya kertaskerja audit
dikelompokkan dalam berkas permanen (permanent file), berkasberjalan
(current file), berkas lampiran dan berkas khusus.