Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 5

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES AUDIT

DOSEN PENGAMPU :
Syaiful, S.E., M.M

DISUSUN OLEH:
Ach Ainul Yakhin (200302073)
Rassya Islamay Arivia (200302085)
Ninis Dwi Febriya Putri (200302095)
Laily Nur Fitriana (200302097)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
2.1 MENILAI RESIKO TEKNOLOGI INFORMASI .................................................................. 5
2.2 Dampak Teknologi Informasi dalam Proses Audit.................................................................. 7
2.3 Masalah-Masalah dalam Lingkungan TI yang Berbeda ......................................................... 8
BAB III......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayahnya sehingga kami bisa menyusun tugas Auditing ini dengan baik serta tepat waktu.
Seperti yang sudah kita tahu “DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES
AUDIT” itu sangat diperlukan untuk kita semua dan layak dijadikan bagian modul mata kuliah.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan pelajar untuk
kemajuan dalam mendesain proposal. Mudah-mudahan makalah yang kita buat ini bisa membantu
menaikkan pengetahuan kita lebih luas. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat kita harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada ibu dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kita ucapkan terimakasih.

Gresik, 14 Juni 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar entitas, termasuk usaha kecil yang merupakan bisnis keluarga
sekarang sudah mengandalkan teknologi informasi untuk mencatat semua
transaksitransaksi yang telah terjadi. Penggunaan teknologi iformasi (TI) dapat
meningkatkan pengendalian internal (rencana organisai, dan metode serta kebijaksanaan
dan lain-lain) dengan mengganti pengendalian yang biasanya menggunakan system
pengendalian manul yang rentan terhadap kesalahan manusia.
Teknologi informasi kini memberikan kemudahan dalam dalam mencatat dan
memproses transaksi-transaksi bisnis.sebagian akibat dari ledakan kemajuan TI,bahkan
usaha-usaha yang relative kecil sekarang sudah menggunakan Komputer dengan program
akuntasi komersial untuk mengerjakan pembukuan mereka.
Auditor tidak dapat mengandalkan teknologi informasi hanya karena informasi
yang memiliki keakuratan yang tinggi, karena TI juga dapat menimbulkan resiko pada
perusahaan. Kebanyakan orang sering kali menganggap bahwa informasi program
computer itu selalu benar tanpa mengujinya kembali, karena mereka lupa kalau computer
dapat bekerja sebagaimana di programkan. Sebelum menyimpulkan bahwa informasi yang
dihasilkan oleh computer dapat diandalkan, auditor harus memahami dan menguji
pengendalian yang berbasis computer. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai teknologi dan
informasi sangat dibutuhkan oleh auditor.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menilai resiko TI?
2. Apa dampak TI dalam proses audit?
3. Apa saja masalah-masalah dalam lingkungan TI yang berbeda?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan menilai Resiko TI.
2. Untuk mengetahui dampak TI dalam proses audit.
3. Untuk mengehui apa saja masalah-masalah dalam lingkungan TI yang berbeda.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 MENILAI RESIKO TEKNOLOGI INFORMASI
Penggunaan TI yang meningkatkan pengendalian internal perusahaan juga ternyata bisa
resiko pengendalian suatu perusahaan secara kesuluruhan. Terdapat banyak risiko dalam
sistem manual yang bisa dikurangi dan dalam beberapa kasus ada yang dihilangkan.
Adapun risiko khusus yang ada pada sistem TI mencakup (Arens et al. 2009) :
1. Resiko pada perangkat keras dan data
a. Ketergantungan pada kemampuan berfungsinya suatu perangkat keras dan
lunak. Perangkat keras dan lunak tidak bisa berfungsi dengan baik jika tidak
diiringi dengan perlindungan fisik yang layak. Oleh karena itu, sangatlah
penting untuk melindungi secara fisik perangkat lunak, perangkat keras dan
data yang terkait dari kerusakan fisik yang kemungkinan disebabkan oleh
sabotase, penggunaan yang tidak tepat, atau kerusakan lingkungan.
b. Kesalahan sistematis versus kesalahan acak. Ketika suatu organisasi mengganti
prosedur manual dengan prosedur berbasis teknologi maka risiko kesalahan
acak yang merupakan akibat dari keterlibatan manusia bisa berkurang. Akan
tetapi, risiko kesalahan sistematis bisa meningkat karena setelah prosedur
tersebut diprogramkan ke dalam perangkat lunak komputer, komputer
kemudian akan memproses secara konsisten informasi mengenai semua
transaksi sampai prosedur yang diprogramkan itu diubah. Selain itu, perubahan
perangkat lunak dan pempograman perangkat lunak yang cacat akan
memberikan pengaruh terhadap reliabilitas pemprosesan komputer yang kerap
kali menyebabkan banyaknya terjadi salah saji yang signifikan. Apabila sistem
itu tidak diprogram secara khusus untuk mengenali dan menandai transaksi
yang tidak biasa atau jejak audit transaksi yang tidak memadai maka ini akan
meningkatkan resiko salah saji tersebut.
c. Akses yang tidak sah. Sistem akuntansi yang berbasis TI kerap kali
memungkinkan akses secara online ke data elektronik yang ada di dalam file
induk, perangkat lunak dan catatan lainnya. Oleh karena akses online yang bisa
dilakukan dari jarak jauh, termasuk oleh pihak eksternal dengan internet, maka
mungkin saja akan terjadi akses yang tidak sah. Jika tidak dilakukan
pembatasan online yang tepat seperti penggunaan kata sandi atau ID pemakai,
maka aktivitas yang tidak sah tersebut bisa dilakukan melalui komputer dan ini
tentunya akan menyebabkan program perangkat lunak dan file induk akan
mengalami perubahan yang tidak semestinya.
d. Hilangnya data. Pada sistem TI, data sebagian besar disimpan dalam file
elektronik yang terpusat. Hal ini tentunya akan meningkatkan resiko kehilangan
atau kerusakan pada file data secara keseluruhan. Selain itu, juga akan memiliki
konsekuensi yang berat seperti terjadinya salah saji di dalam laporan keuangan
dan pada kasus tertentu akan menyebabkan gangguan serius atau operasi
entitas.
2. Jejak audit yang berkurang
a. Visibilitas jejak audit. Karena informasi sebagian besar dimasukkan secara
langsung ke dalam komputer maka penggunaan TI kerap kali akan mengurangi
atau bahkan menghilangkan berbagai dokumen dan catatan sumber yang
memungkinkan informasi akuntansi tersebut ditelusuri organisasi. Dokumen
dan catatan tersebut disebut sebagai jejak audit. Oleh karena hilangnya jejak
audit maka pengendalian lainnya mesti dimasukkan untuk menggantikan
kemampuan tradisional tersebut dalam membandingkan informasi output
dengan data salinan yang telah tercetak.
b. Berkurangnya keterlibatan manusia. Dalam sistem TI, para karyawan yang
terlibat dengan pemprosesan awal transaksi tidak pernah sama sekali melihat
hasil akhirnya. Sehingga mereka menjadi kurang mampu dalam
mengidentifikasi salah saji pada pemprosesan. Meskipun ada kesempatan bagi
mereka untuk bisa melihat hasil akhir, namun mereka tetap saja mengalami
kesulitan untuk mengenali salah saji karena hasil yang ditampilkan begitu
ringkas. Selain itu, karyawan cenderung memperhatikan output yang dihasilkan
dari penggunaan teknologi sebagai sesuatu yang dianggap benar karena
dihasilkan oleh komputer.
c. Kurangnya Otorisasi Tradisional. Saat ini, sistem TI yang sangat canggih kerap
kali memprakarsai berbagai jenis transaksi tertentu secara otomatis. Sehingga,
otorisasi yang tepat sangat bergantung pada prosedur perangkat lunak dan
keakuratan suatu file induk yang akan digunakan untuk membuat keputusan
otorisasi.
3. Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI
a. Berkurangnya pemisahan tugas. Jika suatu organisasi berganti dari sistem
manual ke sistem komputerisasi maka komputer akan melakukan berbagai
tugas yang sebelumnya secara tradisional dipisahkan, seperti pembukuan dan
otorisasi. Penggabungan atas berbagai aktivitas dari beberapa bagian organisasi
yang berbeda ke suatu fungsi TI akan memusatkan tanggung jawab terpisah
secara tradisional. Potensi akan pencurian aktiva yang bisa dilakukan oleh
personil TI yang mempunyai akses ke perangkat lunak dan file induk, dapat
teratasi jika tugas-tugas penting tersebut dipisahkan dalam fungsi TI.
b. Kebutuhan akan pengalaman di bidang TI. Walaupun perusahaan dapat
membeli paket perangkat lunak akuntansi yang khususnya dijual di pasaran,
perusahaan juga harus melakukan perekrutan personil yang mempunyai
pengetahuan dan pengalaman untuk memasang, menjaga dan menjalankan
sistem tersebut. Sejalan dengan meningkatnya penggunaan sistem TI maka
kebutuhan akan spesialis TI yang berkualitas juga akan meningkat. Reliabilitas
akan sistem TI dan informasi yang dihasilkan selalu tergantung pada
kemampuan suatu organisasi untuk mempekerjakan personil atau merekrut para
konsultan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang teknologi
yang sesuai.
2.2 Dampak Teknologi Informasi dalam Proses Audit
• Pengaruh pengendalian umum terhadap risiko pengendalian
Auditor harus mengevaluasi efektivitas pengendalian umum sebelum mengevaluasi
pengendalian aplikasi. Pengendalian umum memiliki dampak yang luas terhadap
efektivitas pengendalian aplikasi, sehingga auditor harus mengevaluasi pengendalian
tersebut terlebih dahulu sebelum menyimpulkan apakah pengendalian aplikasinya
efektif.
Pengaruh pengendalian umum terhadap aplikasi sistem secara keseluruhan
Pengendalian umum yang tidak efektif menghasilkan potensi salah saji material pada
seluruh aplikasi sistem, tanpa melihat kualitas dari setiap pengendalian aplikasi. Jika
auditor memperhatikan bahwa arsip data tidak dijaga dengan memadai, auditor dapat
menyimpulkan terdapat risiko kehilangan data yang signifikan untuk setiap kelompok
transaksi yang mengandalkan data tersebut untuk melakukan pengendalian aplikasi.
Auditor dipandang perlu untuk memperluas pengujian audit di beberapa bagian seperti
penerimaan kas, pengeluaran kas dan penjualan ntuk memenuhi kebutuhuan
kelengkapan. Jika pengendalian umum efektif, auditor dapat menempatkan keandalan
yang lebih besar pada pengendalian aplikasi. Auditor kemudian dapat menguji
pengendalian aplikasi untuk efektivitas operasi dan mengandalkan hasilnya untuk
mengurangi pengujian substantif.
Pengaruh pengendalian umum terhadap perubahan perangkat lunak Perubahan klien
terhadap aplikasi perangkat lunak mempengaruhi kepercayaan auditor terhadap
pengendalalian otomatis. Ketika klien mengubah perangkat lunaknya, auditor
mengevaluasi apakah pengujian tambahan diperlukan. Jika pengendalian umum
efektif, auditor dapat dengan mudah mengidentifikasi kapan perubahan perangkat
lunak dilakukan, namun dalam perusahaan-perusahaan yang memiliki pengendalian
umum yang lemah akan sulit untuk mengidantifikasi perubahan perangkat lunak,
akibatnya ketika pengendalian umum lemah auditor harus mempertimbangkan untuk
melakukan pengujian pengendalian aplikasi di sepanjang audit tahun berjalan.
Mendapatkan pemahaman atas pengendalian umum klien Auditor biasanya
mendapatkan informasi mengenai pengendalian umum dan aplikasi melalui beberapa
cara yaitu:
a. Melakukan wawancara dengan personel TI dan para pengguna utama
b. Memeriksa dokumentasi sistem seperti bagan arus, petunjuk penggunaan bagi
para pengguna, permohonan perubahan program, dan pengujian hasilnya
c. Mengkaji hasil perincian kuesioner yang diisi oleh para staf TI
Dalam banyak kasus auditor harus menggunakan beberapa pendekatan diatas
karena masing-masing memberikan informasi yang berbeda. Pengkajian
permohonan perubahan program dan hasil pengujian sistem berguna untuk
mengidentifikasi perubahan program dalam aplikasi perangkat lunak.
• Dampak dari pengendalian TI terhadap risiko pengendalian dan pengujian substantif
1. Menghubungkan pengendalian TI dengan tujuan audit terkait transaksi
2. Pengaruh pengendalian TI terhadap pengujian substantif
• Pengauditan dalam lingkungan TI yang tidak terlalu kompleks
Auditor pada perusahaan-perusahaan yang lebih kecil sering kali mengaudit disekitar
komputer ketika pengendalian umum kurang efektif dibandingkan dengan lingkungan
TI yang lebih kompleks. Penggunaan komputer mikro menghasilkan pertimbangan
audit yang khas meliputi:
a. Ketergantungan yang terbatas pada pengendalian otomatis
b. Akses terhadap arsip utama
c. Risiko virus komputer
• Pengauditan dalam lingkungan TI yang lebih kompleks
a. Pendekatan pengujian data
Ketika menggunakan pendekatan pengujian data, auditor memiliki tiga
pertimbangan utama yaitu:
1. Pengujian data hasus memasukkan semua kondisi yang ingin diuji oleh
auditor
2. Program aplikasi yang diuji oleh data uji auditor harus sama dengan data
yang digunakan oleh klien di sepanjang tahun
3. Data yang diuji harus dihapuskan dari catatan klien
Auditor sering menggunakan perangkat lunak yang dikendalikan auditor untuk
melakukan operasi yang sama dengan yang dikerjakan oleh perangkat lunak milik
klien, dengan menggunakan arsip yang sama. Tujuannya adalah untuk menentukan
efektivitas pengendalian otomatis dan untuk mendapatkan bukti mengenai saldo akun
secara elektronik.
• Pendekatan modul audit melekat
Pendekatan modul audit melekat memungkinkan auditor untuk dapat terus menerus
mengaudit transaksi-transaksi dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang diproses
oleh klien dibandingkan dengan data yang diuji dan pendekatan simulasi paralel, yang
hanya bisa dilakukan dengan pengujian berselang.
2.3 Masalah-Masalah dalam Lingkungan TI yang Berbeda
1. Masalah-masalah dalam lingkungan jaringan
Dalam jaringan, aplikasi perangkat lunak dan arsip data yang digunakan untuk
memproses transaksi dimasukkan ke dalam beberapa komputer yang terhubung satu
sama lainnya. Akses terhadap aplikasi dari komputer mikro atau workstation diatur
oleh perangkat lunak sever jaringan.
2. Masalah-masalah dalam sistem manajemen basis data
Sistem manajemen basis data memungkinkan klien untuk menciptakan basis data yang
memasukkan informasi yang dapat digunakan bersama diantara beragam aplikasi.
Tujuan klien menerapkan sistem manajemen basis data adalah untuk mengurangi
duplikasi data, meningkatkan pengendalian terhadap data, dan memberikan informasi
yan lebih baik untuk pengambilan keputusan dengan mengintegrasikan informasi di
sepanjang fungsi-fungsi dan departemen-departemen dalam perusahaan.
3. Masalah-masalah dalam sistem E-Commerce
Firewall berfungsi melindungi data, program dan sumber daya TI lainnya dari para
pengguna eksternal yang tidak sah untuk mengakses sistem melalui jaringan. Teknik
enkripsi melindungi keamanan komunikasi elektronik ketika informasi ditransmisikan
4. Masalah-masalah ketika klien mensubkontrakkan kebutuhan TI
a. Memahami pengendalian internal dalam sistem subkontrak
Ketika mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian pusat layanan, auditor
harus menggunakan kriteria yang sama dengan yang digunakan untuk
mengevaluasi pengendalian internal klien.
b. Tingkat kepercayaan terhadap auditor pusat layanan computer
PSA 70 (SA 324) memberikan panduan bagi (1) auditor untuk menerbitkan laporan
atas pengendalian internal organisasi penyedia jasa (auditor perusahaan penyedia
jasa), dan (2) auditor organisasi pengguna (auditor perusahaan pengguna layanan)
yang mengandalkan laporan auditor perusahaan penyedia jasa. Auditor perusahaan
penyedia jasa dapat menerbitkan dua jenis laporan berikut:
• Laporan atas pengendalian yang diterapkan
• Laporan atas pengendalian yang diterapkan serta pengujian efektivitas
operasinya

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan TI saat ini memang merupakan suatu yang wajar dan salah satu dari
tuntutan profesi, namun penggunaan system akuntansi berbasis TI akan membawa resiko-
resiko yang baru yang biasanya tidak muncul dalam manual yang tradisional. Auditor harus
memiliki pemahaman atas pengendalian umum dan aplikasi klien untuk merencakan audit
secara efektif. Pengetahuan mengenai pengendalian umum memberikan dasar bagi auditor
untuk melaksanakan prosedur audit, sehingga laporan yang diterbitkan dapat
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19609079/DAMPAK_TEKNOLOGI_INFORMASI_TERHADAP_P
ROSES_AUDIT
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/document%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai