Menurut saya Memori bisa diandalkan sebagai justifikasi namun juga tidak bisa diandalkan sebagai
justifikasi atau pembenaran atas apa yang kita yakini, apa yang kita lihat atau apa yang diberitahu
kepada kita. Misalnya, jika saya mengingat bahwa teman saya yaitu Rina sedang berlibur, maka
keyakinana saya bahwa saya melihat Rina berada di seberang taman mungkin merupakan hal yang
tidak dapat dibenarkan. Suatu kesaksian juga bisa memainkan peran yang sangat merugikan.
Memgapa kita harus mempercayai memori? Bagaimana mengatasi masalah memori terkait bukti
yang terlupakan dan keyakinan yang tersimpan?