Anda di halaman 1dari 5

FEBRI :

Dalam buku disebutkan bahwa banyak teori decision making, mengasumsikan bahwa ada
perbedaan di antara orang-orang dalam risk attitudes. Pertanyaan nya:
1) Apakah pengaruh risk attitudes terhadap kualitas JDM, berdasarkan teori Expected Utility
dapat menentukan perbedaan individu? Mohon dijelaskan.
2) Kemudian, Hogarth (1987) menyatakan bahwa risiko dapat diklasifikasikan menjadi 3, yakni:
Risk Averse, Risk Neutral dan Risk Seeking/Risk Taker. Menurut kelompok penyaji, contoh
risiko tersebut dalam akuntansi bagaimana?
3) Baimanakah pendapat kelompok penyaji perihal “cognitive illusions” karena terkait dengan
persepsi yang seringkali dapat menimbulkan error?

ASTINI :
Di Indonesia perbedaan gender dan budaya masih sering menjadi masalah yang di hadapi oleh
perusahaan karena individu yang masih menilai seseorang dari asal budayanya dan gender
individu tsb.
1) Menurut kelompok penyaji bagaimana atau hal apa yang bisa dilakukan pihak perusahaan
untuk menjaga keharmonisan didalam perusahaan untuk dapat mengambil keputusan agar
menjadi satu tujuan?
2) Dari lima dimensi yang disampaikan oleh Hofstede (1980) kira2 dimensi mana yang paling
mempengaruhi terbentuknya budaya kerja dalam organisasi?
Kalau menurut saya diantara 5 dimensi tersebut yang paling mempengaruhi terbentuknya
budaya kerja dalam organisasi adalah dimensi Individualisme dan Collectivism, karena jika
Masyarakat yang mempunyai budaya dengan tingkat individualisme yang tinggi akan
memberikan kebebasan personal dan otonomi kepada kepentingan individu. Sebaliknya
masyarakat yang mempunyai budaya dengan tingkat collectivism yang tinggi, individu yang
berada dalam suatu kelompok akan mementingkan kepentingan kelompok dan akan saling
memperhatikan satu individu terhadap individu lainnya. Ada yang Namanya sistem evaluasi
dirancang dalam suatu organisasi akan memperhatikan budaya yang mempengaruhi
kehidupan organisasi tersebut. Bagi organisasi dengan tingkat individualisme tinggi, sistem
evaluasi akan dirancang berdasarkan pada perilaku dan pencapaian setiap individu.
Sedangkan untuk organisasi yang mempunyai tingkat collectivism yang tinggi evaluasi
didasarkan pada pencapaian tujuan kelompok. Kemudian dari komunikasi atau silahturahmi
juga, Masyarakat yang tinggal dengan budaya individualisme lebih cenderung mengutamakan
kepentingan dan pencapaian personal. Identitas “saya” lebih penting dibandingkan dengan
orang lain, dan bahkan dalam bentuk hubungan keluarga hanya dibatasi dalam keluarga
terdekat seperti ibu, bapak dan adik/kakak. Dalam budaya kolektivisme masyarakatnya lebih
mengutamakan identitas kelompok dibandingkan urusan personal. Hubungan keluarga bisa
sangat luas dan bahkan meliputi keluarga jauh

KAMAS :
Pada Kemampuan Terhadap Kualitas Penilaian dan Pengambilan Keputusan, beberapa
kemampuan kognitif yang diklasifikasikan yaitu salah satunya kemampuan penalaran induktif
dan deduktif, dijelaskan juga dalam akuntansi muncul secara konsisten dengan teori-teori yang
mendasari ini :

1) Mohon dijelaskan apakah perbedaan dari penalaran induktif dan deduktif ini jika disertai
dengan teori? Mohon disertakan contohnya.
- Penalaran Induktif : proses berpikir yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai
hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum.
Dalam penalaran induktif, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi
kecermatan dalam menangkap dan memahami gejala merupakan kunci untuk dapat
mendiskripsikan dan melakukan generalisasi, sedangkan
- Penalaran Deduktif adalah proses berpikir yang berpangkal pada suatu peristiwa
umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen
dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu
harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan
penelitian dilapangan.

-
- Menjelaskan bagaimana outputnya berbeda gak?
- Jika berdasarkan teori, ada Teori normatif yang menggunakan pertimbangan nilai
yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh.
Sebagai contoh, suatu premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi seharusnya
didasarkan pada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi sehingga
merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, ada teori deskriptif yang berupaya
untuk menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi. Deduktif umumnya bersifat
normatif dan Induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena
deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris yang
kesimpulannya secara ketat didasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya
untuk menemukan hubungan empiris, pendekatan induktif bersifat deskriptif.

Menurut Gunarsa (2008), terdapat dua tipe motivasi yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi
Ekstrinsik :

2) Mohon dijelaskan apa perbedaan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik?
Dan bagaimana pengaruh motivasi ini dalam dunia kerja atau dibidang akuntansi,
misalnya untuk meningkatkan motivasi pada karyawan ?

Perbedaan antara Motivasi Intrinsik dan Motivasi


Ekstrinsik
 Dalam motivasi intrinsik, seseorang bertindak untuk mencapai sesuatu
dikarenakan ada proses yang ingin dinikmati atau bahkan menganggapnya sebagai
peluang, dan juga mengeksplorasi hal/ide baru. Sebaliknya, dalam motivasi
ekstrinsik, orang tersebut mengadopsi perilaku tertentu dalam upaya untuk
mendapatkan hadiah atau mencari aman dengan menghindari akibat buruk yang
terjadi.
 Dalam motivasi intrinsik, tindakanlah yang dianggap penting, di mana orang
tersebut memiliki kendali untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan karena
kemauan atau minat dari mereka sendiri. Sebaliknya, dalam motivasi ekstrinsik,
fokusnya adalah pada hasil yang diperoleh saat tugas selesai. Artinya, hal itu
membuat orang melakukan sesuatu untuk mendapatkan imbalan yang berwujud
maupun tidak berwujud.
 Motivasi Intrinsik bertujuan untuk merawat, mengembangkan dan memuaskan
diri sendiri dan juga mengidentifikasi potensi, serta mengeksplorasi kemampuan.
Di sisi lain, tujuan dari motivasi ekstrinsik adalah untuk mendapatkan imbalan
atau menghindari hasil negatif tertentu.
 Motivasi Intrinsik mampu memenuhi kebutuhan psikologis seseorang seperti
kemandirian, kompetensi, dan lainnya. Sebaliknya, motivasi ekstrinsik mencakup
manfaat eksternal seperti uang, kekuasaan, ketenaran, dan lainnya.
 Dalam motivasi intrinsik, orang tersebut menikmati tugas, tetapi dalam motivasi
ekstrinsik, orang tersebut menikmati penghargaan yang diterima saat
menyelesaikan tugas.
 Motivasi intrinsik didorong oleh keinginan dan kebutuhan seseorang. Sebaliknya,
motivasi ekstrinsik didorong oleh sumber lain biasanya orang lain.

Tentunya Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik berpengaruh pada dunia kerja dan
dibidang akuntansi, misalnya meingkatkan motivasi pada karyawan diantaranya :

- Memberikan challenge atau sebuah projek personal yang ditujukan untuk


karyawan dengan harapan dapat meningkatkan potensi diri atau skill dari
karyawan tersebut.
- Untuk dibidang akuntansi berdasarkan salah satu penelitian yang saya baca
bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik ini memiliki pengaruh positif terhadaap
jalur karir mahasiswa akuntansi, dimana dari hasil penelitian menunjukan
mayoritas responden yaitu mahasiswa akuntansi memilih berkarir dibidang
akuntansi karena ketertarikan mereka dibidang akuntansi, senang dengan
angka dan hitungan serta kemauan pribadi mereka sendiri untuk menjadi
seorang akuntan, itu dari motivasi intrinsik nya, sedangkan dari motivasi
ekstrinsik nya juga memberikan pengaruh positif terhadap jalur karir
mahasiswa akuntansi, dari segi gaji nya dan status sosial nya juga
mempengaruhi.

3) Jika kita atau mahasiswa meneliti mengenai motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik,
kira-kira kelompok penyaji bisa memberikan saran landasan teori apa yang bisa
digunakan ?

Untuk contoh penelitian atau judul mungkin bisa Pengaruh motivasi intrinsik, motivasi
ekstrinsik, status mahasiswa, dan gender terhadap jalur karier mahasiswa akuntansi
dengan locus of control sebagai variabel moderating.

Untuk penelitian mengenai motivasai intrinsik dan motivasi ekstrinsik, mungkin saran
untuk landasan teorinya misalnya penelitian yang akan diteliti kinerja karyawan mungkin
bisa menggunakan teori dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsiknya itu sendiri, dan
grand teorinya bisa menggunakan Strategi Sumber daya atau Human Capital yang
merupakan modal atau kemampuan dari manusia itu sendiri yang memiliki kapabilitas
terhada perusahan, dan juga kombinasi dari pengetahuan, ketrampilan, inovasi dan
kemampuan seseorang untuk menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu
nilai untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai