PENDAHULUAN
penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
penyaluran obat atau bahan obat wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi
Obat Yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara
distribusi atau penyaluran obat atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu
Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan distribusi obat atau bahan obat di
PBF bertanggung jawab untuk memastikan dan menjamin mutu obat atau bahan obat,
pengetahuan dan telah mengikuti pelatihan CDOB yang memuat aspek keamanan,
identifikasi obat atau bahan obat, deteksi dan pencegahan masuknya obat palsu ke
pemahaman tentang peran Apoteker di PBF sehingga dapat meningkatkan fungsi dan
peran Apoteker dalam mengendalikan dan mengawasi distribusi obat. Oleh karena
itu, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang bekerja sama dengan
PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. cabang Padang yang bergerak dalam bidang
Apoteker pada tanggal 1 - 13 Juli 2019. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa
calon Apoteker mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja yang nantinya dapat
tanggung jawab apoteker dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi dan
alkes.
alkes.
dan Alkes.
berwirausaha.
(PBF) PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk pada tanggal 1 Juli - 13 Juli 2019.
TINJAUAN UMUM
hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau
penyaluran obat atau bahan obat wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi
Obat Yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara
distribusi atau penyaluran obat dan atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu
penggunaannya (PKBPOM,2012).
melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau bahan obat dalam
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2016
Disalahgunakan.
Prekursor Farmasi
yaitu:
5. PBF hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF lain, fasilitas pelayanan
Suatu PBF beroperasi setelah mendapatkan surat izin. Selama PBF tersebut
masih aktif melakukan kegiatan pengelolaan obat maka seluruh kegiatan yang
dalam pengadaan dan penyaluran obat ke sarana pelayanan kesehatan dan faktor-
faktor lainnya.
2.1.4.2 Bangunan
Suatu PBF harus mempunyai luas bangunan yang cukup dan memenuhi
ruang penyiapan obat, ruang administrasi, ruang kerja Apoteker, gudang obat jadi,
ruang makan, dan kamar kecil. Bangunan PBF dilengkapi dengan sumber air yang
dan kapasitas yang cukup untuk memungkinkan penyimpanan dan penanganan obat
yang baik, dan area penyimpanan dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai
Harus ada area terpisah dan terkunci antara obat dan atau bahan obat yang
menunggu keputusan lebih lanjut mengenai statusnya, meliputi obat dan atau bahan
obat yang diduga palsu, yang dikembalikan, yang ditolak, yang akan dimusnahkan,
yang ditarik, dan yang kedaluwarsa dari obat dan atau bahan obat yang dapat
disalurkan.
Harus tersedia kondisi penyimpanan khusus untuk obat dan atau bahan obat
dan/atau bahan obat yang mengandung bahan radioaktif dan bahan berbahaya
lainyang dapat menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan (misalnya gas bertekanan,
mudah terbakar, cairan dan padatan mudah menyala) sesuai persyaratan keselamatan
dan keamanan.
dari kondisi cuaca, dan harus didesain dengan baik serta dilengkapi dengan peralatan
Bangunan dan fasilitas penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan
masuknya serangga, hewan pengerat atau hewan lain. Program pencegahan dan
pengendalian hama harus tersedia. Ruang istirahat, toilet dan kantin untuk personil
Suatu PBF yang ingin beroperasi harus memiliki perlengkapan yang memadai
blangko faktur pajak, blangko surat jalan, kartu stok obat, bukti penerimaan
barang, dan box es untuk pengiriman obat dengan suhu penyimpanan rendah.
untuk tiap fasilitas distribusi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang
telah ditetapkan untuk memastikan bahwa sistem mutu disusun, diterapkan dan
pendelegasian kepada Apoteker lain yang bertugas paling lama untuk waktu tiga
bulan. Apoteker lain tersebut wajib melaporkan setiap kegiatan distribusinya kepada
2014).
mengikuti pelatihan CDOB yang memuat aspek keamanan, identifkasi obat dan atau
bahan obat, deteksi dan pencegahan masuknya obat dan atau bahan obat palsu
Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, Apoteker
adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi. STRA berlaku 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun selama masih memenuhi
profesi.
harus memiliki Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA). SIKA adalah surat izin praktik
pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau penyaluran.SIKA hanya diberikan
harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
lama 20 hari sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap. Berkas berkas
dilakukan apabila:
suratizin
rekomendasi KFN.
manajemen mutu
kegiatan distribusi
dalam stok obat dan/atau bahan obat yang memenuhi syarat jual
dilakukan
jawab.
g. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai
CDOB.
kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM. Permohonan harus ditandatangani oleh
b. Susunan direksi/pengurus;
d. Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
a. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan
kelengkapan administratif.
CDOB.
c. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi
d. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak melakukan audit
e. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima laporan, Kepala
f. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi,
PBF.
g. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada nomor (3), ayat (4), ayat
(4.1) dan nomor (5) tidak dilaksanakan pada waktunya, pemohon dapat
dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinas
Kesehatan.
Pedagang Besar Farmasi (PBF), untuk memperoleh pengakuan sebagai PBF Cabang,
dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Balai POM, dan Kepala Dinas
Permohonan harus ditandatangani oleh kepala PBF Cabang dan Apoteker calon
berikut:
jawab
Selanjutnya alur pengajuan perizinan Pedagang Besar Farmasi (PBF), Cabang sama
PBF berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi
Berdasarkan PERMENKES 1148 tahun 2011 Bab III, menyebutkan antara lain:
menyalurkan obat dan atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang
2. PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri farmasi dan atau
sesama PBF.
5. PBF Cabang hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dan atau bahan obat
6. PBF dan PBF Cabang dalam melaksanakan pengadaan obat atau bahan obat
lain :
a. Dalam hal Apoteker penanggung jawab tidak dapat melaksanakan tugas, PBF
b. PBF atau PBF Cabang yang menunjuk Apoteker lain sebagai pengganti
lain:
dituju dengan tebusan kepala dinas kesehatan provinsi asal PBF Cabang,
Kepala Balai POM provinsi asal PBF Cabang dan Kepala Balai POM
lain:
a. PBF dan PBF Cabang hanya melaksanakan penyaluran obat berdasarkan surat
Jawab atau Tenaga Teknis Kefarmasian Penanggung Jawab untuk took obat
Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menjual obat atau bahan obat secara
eceran.Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menerima dan melayani resep dokter.
PBF dan PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF atauPBF Cabang
a. Apotek
d. Klinik atau,
e. Toko obat.
PBF dan PBF Cabang tidak dapat menyalurkan obat keras kepada toko
menyalurkan obat dan bahan obat kepada instansi pemerintah yang dilakukan sesuai
menyalurkan obat atau bahan obat di wilayah provinsi sesuai surat pengakuannya.
2.1.9.1 Pengadaan
serta diperiksa ulang secara berkala.Jika obat danatau bahan obat diperoleh dari
industri farmasi maka fasilitas distribusi wajib memastikan bahwa pemasok tersebut
mempunyai izin serta menerapkan prinsip dan pedoman CPOB sedangkan jika bahan
obat diperoleh dari industri non-farmasi yang memproduksi bahan obat dengan
standar mutu farmasi maka fasilitas distribusi wajib memastikan bahwa pemasok
bahan obat harus dikendalikan dengan prosedur tertulis dan rantai pasokan harus
Tahun 2017, PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat danatau bahan obat di
daerah provinsi sesuai dengan surat pengakuannya. Dikecualikan dari ketentuan, PBF
Cabang dapat menyalurkan obat dan atau bahan obat di daerah provinsi terdekat
untuk dan atas nama PBF pusat yang dibuktikan dengan Surat Penugasan atau
daerah provinsi terdekat yang dituju dengan jangka waktu selama 1 (satu) bulan.
PBF Cabang yang menyalurkan obat dan/atau bahan obat di daerah provinsi
tertulis kepada kepala dinas kesehatan provinsi yang dituju dengan tembusan kepala
dinas kesehatan provinsi asal PBF Cabang, Kepala Balai POM provinsi asal PBF
PBF dan PBF Cabang hanya melaksanakan penyaluran obat berdasarkan surat
atau tenaga teknis kefarmasian penanggung jawab untuk toko obat dengan
PBF lain, dan fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-
obat (selain obat keras). Dalam pelaksanaan penyaluran sediaan farmasi di PBF
a. Penyaluran Obat
b. Penyaluran Narkotika
c. Penyaluran Psikotropika
lembaga pendidikan.
Psikotropika golongan 1 hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang
kepentingan ilmu pengetahuan hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang
Tahun 2015).
Ekspor psikotropika hanya dapat dilakukan oleh pabrik obat atau pedagang
besar farmasi yang telah memiliki izin sebagai eksportir sesuai dengan ketentuan
dapat dilakukan oleh pabrik obat atau pedagang besar farmasi yang telah memiliki
lain:
1. Gudang dan kantor PBF atau PBF Cabang dapat berada pada lokasi yang
2. Dalam hal gudang dan kantor PBF berada dalam lokasi yang terpisah maka
lain:
gudang tambahan.
2. Nama gudang
antara lain:
(tiga) bulan sekali meliputi kegiatan penerimaan dan penyaluran obat atau
POM Padang.
bulan meliputi kegiatan penerimaan dan penyaluran obat atau bahan obat yang
POM Padang.
4. Laporan tersebut setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas yang
berwenang.
tanggung jawab, proses dan langkah manajemen risiko terkait dengan kegiatan yang
dilaksanakan. Fasilitas distribusi harus memastikan bahwa mutu obat dan/atau bahan
obat dan integritas rantai distribusi dipertahankan selama proses distribusi. Seluruh
kegiatan distribusi harus ditetapkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan semua
tahapan kritis proses distribusi dan perubahan yang bermakna harus divalidasi dan
Manajemen mutu yang diuraikan dalam CDOB (2012), meliputi sistem mutu,
manajemen risiko mutu. Dalam suatu organisasi harus ada kebijakan mutu
c. Obat dan/atau bahan obat dikirimkan ke penerima yang tepat dalam jangka
d. Kegiatan yang terkait dengan mutu dicatat pada saat kegiatan tersebut
dilakukan.
di selidiki.
berbagai kegiatan berdasarkan kontrak. Proses ini harus mencakup manajemen risiko
mutu yang meliputi penilaian terhadap pihak yang ditunjuk, penetapan tanggung
jawab dan proses komunikasi, dan pemantauan dan pengkajian secara teratur.
sasaran, penilaian indikator kinerja, peraturan, pedoman dan hal baru yang berkaitan
mengkomunikasikan dan mengkaji risiko terhadap mutu obat dan/atau bahan obat.
Pelaksanaan dan pengelolaan sistem manajemen mutu yang baik serta distribusi
obat dan/atau bahan obat yang benar sangat bergantung pada personil yang
menjalaninya. Harus ada personil yang cukup dan kompeten untuk melaksanakan
harus memahami prinsip CDOB dan harus menerima pelatihan dasar maupun
Di dalam perusahaan harus ada struktur organisasi untuk tiap bagian yang
harus seorang apoteker yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai peraturan
perlindungan dan distribusi obat danatau bahan obat meliputi gedung-gedung, gudang
dan penyimpanan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
(2012), persyaratan bangunan dan peralatan sesuai CDOB yaitu sebagai berikut:
b. Jika bangunan (termasuk sarana penunjang) bukan milik sendiri, maka harus
c. Harus ada area terpisah dan terkunci antara obat dan/atau bahan obat yang
menunggu keputusan lebih lanjut mengenai statusnya, meliputi obat dan atau
bahan obat yang diduga palsu, yang dikembalikan, yang ditolak, yang akan
dimusnahkan, yang ditarik, dan yang kedaluwarsa dari obat dan atau bahan obat
pengendalian yang memadai untuk menjaga agar semua bagian terkait dengan
yang dipersyaratkan.
e. Harus tersedia kondisi penyimpanan khusus untuk obat dan/atau bahan obat
f. Harus tersedia area khusus untuk penyimpanan obat dan/atau bahan obatyang
dan keamanan.
kondisi cuaca dan harus didesain dengan baik serta dilengkapi dengan peralatan
yang memadai.
kontrak yang memiliki akses terhadap obat dan/atau bahan obatdi area
pelaksanaan pembersihan.
k. Ruang istirahat, toilet, dan kantin untuk personil harus terpisah dari area
penyimpanan.
a. Semua peralatan harus didesain untuk penyimpanan dan penyaluran obat dan
atau bahan obat harus didesain, diletakkan dan dipelihara sesuai dengan standar
penyimpanan obat dan/atau bahan obat harus dikalibrasi, serta kebenaran dan
yang tepat.
pencatat suhu dan kelembaban, unit pengendali udara dan peralatan lain yang
Semua tindakan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi harus dapat memastikan
bahwa identitas obat dan atau bahan obat tidak hilang dan distribusinya ditangani
bahwa kiriman obat dan/atau bahan obatyang diterima benar, berasal dari pemasok
yang disetujui, tidak rusak atau tidak mengalami perubahan selama transportasi. Obat
dan/atau bahan obat tidak boleh diterima jika kedaluwarsa atau mendekati tanggal
kedaluwarsa sebelum digunakan oleh konsumen.Selain itu, nomor batch dan tanggal
kedaluwarsa obat dan/atau bahan obat harus dicatat pada saat penerimaan untuk
batch tersebut harus segera dipisahkan dan dilaporkan ke instansi berwenang, dan ke
pemegang izin edar.Pengiriman obat dan/atau bahan obat yang diterima dari saran
Proses penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat harus mematuhi
obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang
memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Obat dan/atau bahan obat harus
dampak yang tidak diinginkan akibat paparan cahaya matahari, suhu, kelembaban
atau faktor eksternal lain. Perhatian khusus harus diberikan untuk obat dan/atau bahan
Kegiatan yang terkait dengan penyimpanan obat dan/atau bahan obat harus
memnungkinkan penyimpanan secara teratur sesuai kategorinya; obat dan atau bahan
obat dalam status karantina, diluluskan, ditolak, dikembalikan, ditarik atau diduga
palsu.
tanggal kedaluwarsa obat dan/atau bahan obat mengikuti kaidah First Expired First
Out(FEFO). Obat dan/atau bahan obat harus ditangani dan disimpan sedemikian rupa
bahan obat tidak boleh langsung diletakkan dilantai.Obat dan/atau bahan obat yang
kedaluwarsa harus segera ditarik, dipisahkan secara fisik dan diblokir secara
elektronik.Penarikan secara fisik untuk obat dan/atau bahan obat kedaluwarsa harus
Untuk menjaga akurasi persediaan stok, harus dilakukan stock opname secara
berkala berdasarkan pendekatan risiko. Perbedaan stok harus diselidiki sesuai dengan
bahan obat yang tidak memenuhi syarat untuk didistribusikan. Obat dan/atau bahan
obat yang akan dimusnahkan harus diidentifikasi secara tepat, diberi label yang jelas,
disimpan secara terpisah dan terkunci serta ditangani sesuai dengan prosedur tertulis.
Proses pengambilan obat dan/atau bahan obat harus dilakukan dengan tepat
sesuai dengan dokumen yang tersedia untuk memastikan obat dan/atau bahan obat
yang diambil benar. Obat dan/atau bahan obat yang diambil harus memiliki masa
simpan yang cukup sebelum kedaluwarsa dan berdasarkan sistem FEFO. Nomor
batch obat dan/atau bahan obat harus dicatat. Pengecualian dapat diizinkan jika ada
kontrol yang memadai untuk mencegah pendistribusian obat dan/atau bahan obat
kedaluwarsa.
Obat dan/atau bahan obat harus dikemas sedemikian rupa sehingga kerusakan,
Kontainer obat dan/atau bahan obat yang akan dikirimkan harus disegel.
Pengiriman obat dan/atau bahan obat harus ditujukan kepada pelanggan yang
khusus seperti penelitian, special access, dan uji klinik, harus dilengkapi dengan
dokumen yang mencakup tanggal, nama obat dan/atau bahan obat, bentuk sediaan,
nomor batch, jumlah, nama, dan alamat pemasok, nama dan alamat pemesan atau
persyaratan obat dan/atau bahan obat dari industri farmasi. Dokumentasi harus
disimpan dan mampu ditelusuri. Dokumen untuk pengiriman obat dan/atau bahan
sebagai berikut :
a. Tanggal pengiriman
b. Nama lengkap, alamat (tanpa akronim), nomor telepon dan status dari penerima
c. Deskripsi obat dan/atau bahan obat misalnya nama, bentuk sediaan dan
e. Kuantitas obat dan/atau bahan obat yaitu jumlah kontainer dan kuantitas
serta tanda tangan dan nama jelas personil ekspedisi yang menerima (jika
sistem.Inspeksi diri dilakukan untuk mengukur kinerja dan mengetahui apakah sistem
distribusi obat dilakukan secara periodik.Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka
memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap pemenuhan CDOB dan untuk bahan
Program inspeksi diri harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditetapkan
dan mencakup semua aspek CDOB serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, pedoman, dan prosedur tertulis.Inspeksi diri tidak hanya dilakukan pada
Inspeksi diri harus dilakukan dengan cara yang independen dan rinci oleh
personil yang kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan. Audit eksternal yang
dilakukan oleh ahli independen dapat membantu namun tidak bisa dijadikan sebagai
dan ditindaklanjuti.
Jika terjadi keluhan maka semua keluhan dan informasi lain tentang obat
dan/atau bahan obat berpotensi rusak harus dikumpulkan, dikaji, dan diselidiki sesuai
dengan prosedur tertulis serta harus tersedia dokumentasi untuk setiap proses
kepada pihak yang berwenang. Jika obat ternyata dapat dijual kembali maka harus
kewenangannya. Adapun persyaratan obat dan/atau bahan obat yang layak dijual
a. Obat dan/atau bahan obat dalam kemasan asli dan kondisi yang memenuhi
c. Obat dan/atau bahan obat kembalian diperiksa dan dinilai oleh penanggung
obat dan/atau bahan obat termasuk identitas obat dan/atau bahan obat untuk
memastikan bahwa obat dan/atau bahan obat kembalian tersebut bukan obat
Sedangkan untuk obat dan/atau bahan obat diduga palsu, penyalurannya harus
dihentikan, segera dilaporkan ke instansi terkait dan menunggu tindak lanjut dari
tersebut palsu, maka harus segera ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dari instansi
yang berwenang.
2.2.7 Transportasi
memadai. Obat dan/atau bahan obat harus diangkut dengan kondisi penyimpanan
diatas.Apapun transportasi yang dipilih, harus dapat menjamin bahwa obat dan/atau
bahan obat tidak mengalami perubahan kondisi selama transportasi yang dapat
rute transportasi.
Obat dan/atau bahan obat dan kontainer pengiriman harus aman untuk
mencegah akses yang tidak sah.Kendaraan dan personil yang terlibat dalam
pengiriman harus dilengkapi dengan peralatan keamanan tambahan yang sesuai untuk
mencegah pencurian obat dan/atau bahan obat dan penyelewengan lainnya selama
obat harus dipertahankan selama transportasi sesuai dengan yang ditetapkan pada
selama transportasi harus dipelihara dan dikalibrasi secara berkala atau minimal
bahan obat tetap dalam kondisi suhu penyimpanan yang dipersyaratkan selama
transportasi.
khasiat dan mutu obat dan/atau bahan obat meliputi kontrak antar fasilitas distribusi
dan kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa antara lain
kegiatan kontrak harus tertulis antara pemberi kontrak dan penerima kontrak serta
2.2.9 Dokumentasi
yang baik merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu. Dokumentasi
dan data dalam bentuk kertas maupun elektronik.Dicatat dengan jelas dan rinci
a. Tanggal
c. Nomor batch
d. Tanggal kedaluwarsa
fasilitas distribusi dan ditulis dalam bahasa yang jelas, dimengerti oleh personil dan
tidak berarti ganda.Prosedur tertulis harus disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal
oleh personil yang berwenang.Prosedur tertulis tidak ditulis tangan dan harus
tercetak.
pada tempat yang aman untuk mencegah dari perubahan yang tidak sah, kerusakan
dan/atau bahan obat yang disimpan harus menunjukkan kondisi penyimpanan yang
direkomendasikan, tindakan pencegahan dan tanggal uji ulang khusus untuk bahan
obat (jika ada) harus diperhatikan. Persyaratan farmakope dan peraturan nasional
Dokumen yang dibuat harus dikaji ulang secara berkala dan dijaga agar selalu
(tiga) bulan sekali meliputi kegiatan penerimaan dan penyaluran obat dan/atau
bahan obat kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan,
setiap saat dapat meminta laporan kegiatan pernerimaan dan penyaluran obat
c. Setiap PBF dan PBF cabang yang menyalurkan narkotika dan psikotropika
e. Laporan setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas yang berwenang.
masyarakat balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat,
menyimpan, dan menyampaikan laporan adalah agar pemerintah setiap waktu dapat
mengetahui tentang persediaan narkotika yang ada di dalam peredaran dan sekaligus
ayat 1 pabrik obat dan pedagang besar farmasi yang menyalurkan psikotropika wajib
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma
Tbk juga berkembang menjadi distributor umum, tidak saja menjadi distributor
inti pada tahun 1993, maka semua kegiatan usaha perdagangan dan distribusi
dipindahkan ke PT. Arya Gupta Cempaka suatu Perseroan yang didirikan pada tahun
1988 yang selanjutnya pada 6 Agustus 1993 berganti nama menjadi PT. Enseval
Putera Megatrading, Tbk. Pada tanggal 1 Agustus 1994 Perseroan tercatat di Bursa
Direktorat Pharmamed
seluruh Indonesia yang tersebar dari Banda Aceh sampai ke Jayapura. Perseroan ini
logistik yaitu 2 Regional Distribution Centre berupa fasilitas gudang besar yang
Misi
GISSIA, yaitu:
Integrity (integritas)
Innovation (inovasi)
milik sendiri. Bangunan PT. Enseval Putera Megatrading cabang Padang dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu kantor utama dan gudang logistik. Kantor utama
terdiri dari dua lantai, lantai satu terdiri dari loby, ruangan kepala cabang, ruangan
sekretaris, ruang administrasi, ruang IT dan data proses, ruang KSA, ruang kasir,
ruang pool faktur, ruang ekspedisi, ruang untuk para direktorat, dan toilet, serta lantai
10, Kelurahan Kalumbuk, Kuranji, Padang ini beroperasi berdasarkan Nomor Izin
PBF: 447/22-PERIZ/BKMP&PPTVI-2016.
Mengambil kebijakan
a. Data proses
b. Staf klaim / GL
Memonitor kolektor
c. Kasir
Menerima setoran dari hasil tagihan oleh kolektor tunai atau giro
loper
d. Kolektor
3. Apoteker
Pemusnahan Barang
Mengontrol atau mengawasi jalan nya semua kegiatan yang ada di PBF
4. Kepala Gudang
barang di gudang
gudang, yaitu:
tempat.
2) Admin
3) Picker
4) Checker
Mencek barang yang dikeluarkan oleh picker sesuai faktur, jika tidak
Mencek barang yang akan dibawa tim expedisi sesuai dengan faktur
5. Kepala Expedisi
on time
loper
prosedur
Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
55
Membuat dan mengatur rute pengiriman barang
pada faktur
Dibawah kepala expedisi ada anggota yang ikut dalam operasional tim
expedisi, yaitu:
a. Admin Expedisi
untuk outlet dalam kota. Produk yang di antar dalam jumlah yang sedikit,
dalam kota maupun keluar kota, barang yang diantarkan dalam jumlah
Biasanya disebut juga dengan NOO (New Open Outlet). Syarat-syarat bagi
3) Tanda Daftar Perusahaan, Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Tempat
Usaha, Izin Gangguan, Surat Izin Apotek, Toko Obat, dan Rumah Sakit.
2) KTP
terbagi 3 :
1. Sudah diatur dari pusat PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk pusat yang
berada di Jakarta biasa disebut juga dengan RDC (Region Distribution Center)
Perencanaan yang dibuat pada bulan ini ditujukan untuk 3 bulan kedepan.
4. Untuk pengadaan yang bersifat urgent, dapat dilakukan sistem relokasi antar
cabang, hal ini harus memperoleh persetujuan dari direktorat pusat kecuali
Semua kegiatan diperusahaan bisa di pantau melalui sistem yang telah online.
Jika terjadi peningkatan permintaan barang dari konsumen sedangkan stok kurang
tambahan (PESTA).
Barang datang bersamaan dengan ship list, kemudian checker mengecek barang
sesuai dengan surat jalan dan ship list untuk melihat adanya barang yang rusak atau
sifatnya, baik fisika dan kimia serta persyaratan penyimpanannya, agar tidak ada
setiap item, rasa dan nomor batch kemudian cek ulang sesuai ship list. Setelah
menandatangani surat jalan dan diberi stempel kemudian diberikan kepada expedisi.
sesuai dengan locator dan mencatat alamat locator pada ship list sesuai alamatnya.
Ship list diberikan ke admin gudang dan di proses secara sistem (Receipt). Setelah
dilakukan receipt maka akan keluar dokumen yang disebut dengan receiver dan
barang sudah menjadi stok gudang. Dokumen berupa ship list yang asli akan
dikirimkan ke pusat dan bagian copy akan disimpan pada bagian gudang sebagai
arsip gudang.
Jika ada barang/obat-obatan yang rusak atau tidak cocoknya dokumen dengan
barang yang datang, maka tetap diterima dahulu dan barang/obat-obatan dipisahkan
letaknya. Kemudian buat berita acara, di tanda tangani oleh ABM (Area Bisnis
Manager), kepala gudang, penerima barang, copyan diberikan kepada ekspedisi yang
asli untuk pertinggal oleh PBF dan diberikan ke admin). Baru barang/obat-obatan di
telah memenuhi syarat dan sesuai dengan spesifikasi maka barang atau alat kesehatan
di simpan ke gudang. Di gudang juga dilengkapi dengan monitoring suhu yang harus
dicatat yaitu tiap pukul 08.00, 11.00, 14.00, dan pukul 16.00 WIB.
boleh diletakkan langsung diatas lantai, dan terhindar dari cahaya matahari langsung,
a. Berdasarkan barang
- Barang Pharma
- Barang consumer
b. Berdasarkan suhu
a. Suhu Ambience
c. Suhu Chiller
1) Proses penerimaan
barang
3.8.4. Pendistribusian
1. Pemesanan barang :
salesman mengirimkan orderan dari outlet kepada SSD melalui PDA aplikasi
tersendiri salesman.
Sistem ).
2. Bagian SSD mengentry orderan di komputer, hasil entry berupa Sales Order (SO)
di ORACLE
3. Jika tidak ada masalah dengan outlet maka secara otomatis data pesanan yang
barang tidak tersedia maka akan keluar Surat Pesanan Tidak Terpenuhi (SPTT)
yaitu surat yang dikeluarkan jika barangnya yang diminta sedang habis atau stok
sedang kosong.
5. Sales Order (SO) disebut juga dengan picklist sampai digudang terdiri dari 2
lampiran.
nomor registrasi kemudian dilakukan picking barang oleh pickerdi locator yang
tempat(despatch), yang disebut dengan area loading ada yang dalam kota dan
luar kota, kemudian dilakukan transak dan keluarlah picklist confirm di gudang
8. Picklist yang asli dan picklist confirm digabung diletakkan dibarang picklist
ditanda dangani oleh picker, barang yang akan diambil oleh ekspedisi yang
barang, no batch, kadar, jumlah barang, dan outlet yang dituju), checeker
menyerahkan barang yang diminta oleh ekspedisi dengan membawa faktur asli
yang telah ditanda tangani oleh Apoteker, setelah barang diambilkan, picklist
confirm ditanda tangani oleh driver dan diserahkan ke admin gudang untuk
dientri.
suhu kamar atau yang harus disimpan didalam chiller, biasanya pengantaran
mempertahankan suhu pada produk tersebut dalam batas waktu yang telah
ditentukan sesuai kriteria. Juga disertai dengan termometer yang ditaruh setara
dengan box obat. Box obat ditaruh diantara ice pack yang telah di alasi dengan
dengan laporan pengiriman produk pada suhu 20C- 80C sebelum dibawa harus
diisi terlebih dahulu dan setelah barang sampai juga harus diisi oleh outlet saat
barang diterima dan yang aslinya dibawa kembali ke kantor sebagai bukti.
c. Pendistribusian Kanvas
Terdiri dari salesman dan asisten, rencana kanvas diajukan oleh salesman
dipesan oleh kanvas diambilkan oleh picker, dilakukan transaksi oleh picker
di komputer tetapi tidak keluar picklist confirm dan juga tidak menjadi faktur
barang saat asisten salesman meminta barang lengkapi tanda tangan gudang,
supervisor sales, ABM. Jika sudah lengkap dilakukan serah terima dengan
Jika ada pemesanan diluar kota maka salesman memfax ke enseval cabang
Kanvas dimulai hari senin dan kembali hari jum’at. Jika hari jum’at masih
tersisa barang yang dibawa dilakukan serah terima asisten salesman dengan
checker penerima barang, checker mengisi kolom berapa yang tersisa sesuai
sisa kanvas ditulis oleh asisten dan dientri ulang dikembalikan menjadi stok
Pengiriman barang dilakukan oleh tim expedisi. Adapun cara pengiriman
1) Setelah faktur tercetak maka admin expedisi membuat surat jalan untuk tim
2) Kemudian tim expedisi mengambil barang ke gudang yang sesuai dengan faktur
outlet.
4) Setelah barang diserahkan, faktur ditanda tangani dan distempel oleh outlet. Jika
outlet memesan barang secara kredit maka faktur yang bewarna biru diserahkan
ke outlet tetapi bila menggunakan sistem Cash On Delivery (COD) maka faktur
5) Kemudian tim expedisi kembali ke PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk dengan
dicocokkan sesuai dengan surat jalan dan faktur harus kembali dihari yang sama.
6) Untuk pengiriman barang keluar kota, lama pengiriman pesanan 1 hari setelah
pemesanan.Jika ada outlet yang membutuhkan barang dalam waktu yang cepat,
1. Kredit
Kredit 7 hari
Kredit 14 hari
Kredit 21 hari
Kredit 30 hari
batas waktu
3. Tender (biasanya dengan harga yang lebih murah dari harga penjualan
biasa).
3.10 Administrasi
expedisi dan dicocokkan dengan surat jalan dan ditanda tangani oleh kepala
expedisi
proses selanjutnya
5. Pool faktur menerima semua faktur dan menginput didata tagihan yang nanti
3.11 Laporan
Laporan alat kesehatan dilakukan secara 6 bulan sekali melalui sistem online
Order
3. Barulah terbentuk
Faktur
Retur
oleh PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk pusat. Pelaporan pajak yang dilakukan di
cabang yaitu pajak penghasilan (PPh) yang ada dua macam yaitu Pasal 21 (pajak
PEMBAHASAN
Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai
2014 dinyatakan bahwa PBF dan PBF cabang hanya dapat mengadakan, menyimpan
dan menyalurkan obat dan atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang
ditetapkan oleh menteri, PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri
farmasi dan atau sesama PBF sedangkan PBF cabang hanya dapat melakukan
pengadaan dari PBF Pusat dan PBF Cabang dalam melaksanakan pengadaan obat
atau bahan obat harus berdasarkan surat pesanan yang ditanda tangani apoteker
PerMenKes RI No. 30 tahun 2017 dinyatakan bahwa PBF dan PBF Cabang dalam
PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang beralamat di Jl. By Pass
Km 10, Kelurahan Kalumbuk Kuranji Padang ini beroperasi berdasarkan Nomor Izin
dilakukan di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk
dimana PBF ini merupakan salah satu PBF cabang yang berada di Padang. PBF
cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar
pemerintah, PBF dan PBF Cabang dapat menyalurkan obat dan bahan obat kepada
undangan.
Di setiap PBF dan PBF cabang harus memiliki Apoteker Penanggung Jawab
dan penyaluran obat dan bahan obat. Apoteker Penanggung Jawab harus telah
penyimpanan dan pendistribusian obat kepemesan, dimana dari obat diterima sampai
ke tangan pasien obat tersebut sama dan mempunyai efek yang sama.
farmasi harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Secara
yang ditetapkan oleh Badan POM, dimana telah melakukan sertifikasi dan inspeksi
keabsahan dan keamanan obat sepanjang rantai distribusi sesuai dengan persyaratan
dan tujuan penggunaan sehingga kualitas obat terjaga dengan baik ketika sampai di
PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk memiliki beberapa divisi, antara lain:
Pharma
Interbat
Holistic care
Kalbe nimitz
Primary care
Hexpharm jaya
KND Sanghyang perkasa’
CHD Saka Parma
Bintang toejoe
CHB John francis
Aquasalve sanaria
Nata meridian
Amsafe
Osaki medical
Impers pratama
Tata nutrisana
Mead Johnson
KTP, NPWP, SITU, SIA, SIPA/SIKA dan SIPTTK yang berlaku dan spesimen
dengan tandatangan APJ, TTK serta contoh stempel outlet (untuk apotek, rumah
sakit, PBF). Untuk outlet yang menjual produk konsumer seperti toko, minimarket
dll, cukup dilengkapi dengan dokumen fotokopi KTP dan NPWP. Prosesnya yaitu
oleh KSA. Setelah disetujui oleh ABM, dilakukan proses entry di ORACLE sistem,
Sistem pengadaan yang dilakukan oleh PBF PT. Enseval Putera Megatrading,
Tbk bersumber dari PBF pusat.PBF pusat dapat mengetahui jumlah stok yang ada di
gudang PBF cabang dengan menggunakan sistem komputer yang ter-update ke sistem
yang ada di pusat. Jika stok barang menipis, dilakukan pemesanan melalui DC
setelah melakukan verifikasi, PBF pusat mengirimkan barang yang telah dipesan
bersama dengan Surat Pengiriman Barang (SPB), lalu PBF cabang melakukan
penerimaan sesuai dengan dokumen.Pengadaaan juga bisa dari cabang lain dengan
memakai sistem relokasi biasanya juga memakai ship list. Untuk kegiatan penerimaan
sediaan psikotropika, OKT dan prekursor proses pengecekan harus diketahui apoteker
Barang yang datang dari PBF pusat membawa 2 dokumen yaitu surat jalan
dan ship list, terlebih dahulu di periksa kelengkapan barang tersebut berdasarkan ship
konfirmasi kepada PBF pusat. Setelah melakukan penerimaan obat atau alat
kesehatan yang telah memenuhi syarat dan sesuai dengan spesifikasi maka barang di
simpan ke gudang dengan melaksanakan Cara Distribusi Obat yang Baik. Dengan
sitem FEFO ( First Expired First Out) di gudang juga dilengkapi dengan monitoring
(Ranitidin). Untuk barang yang kemasan primernya berbahan kaca diletakan di rak
bagian bawah untuk meminimalkan resiko terjadi nya hal yang tidak di inginkan
seperti pecah.
dengan beberapa cara, yaitu bisa langsung melalui via call center kantor pusat, ke
salesman, atau juga bisa memesan langsung melalui aplikasi EMOS (Enseval Mobile
Order System).
Untuk pemesanan via call center kantor pusat, outlet menelfon dan memberi
akan mengentry pesanan dan di kirim ke pbf cabang terdekat. Untuk pemesanan via
EMOS outlet dapat memesan lagsung melalui aplikasi EMOS yang tersedia di
outlet untuk melakukan orderan, salesman mengirimkan orderan dari outlet kepada
SSD melalui PDA yang telah diprogam pada handphone salesman. SSD akan
mengentry orderan dikomputer dan diperoleh sales order (SO) yang akkan diteruskan
ke bagian gudang. Apabila pending, maka akan di tangani oleh masing masing
maka akan keluar Surat Pesanan Tidak Terpenuhi yaitu surat yang dikeluarkan jika
(SP) dan untuk obat psikotropika, prekursor dan obat-obat tertentu (OOT) harus
menggunakan Surat Pesanan khusus yang diberikan oleh apoteker penanggung jawab
di apotek kepada PBF. Surat Pesanan (SP) yang telah dibuat oleh apotek akan dibawa
dikembalikan ke direktorat farma untuk di scan dan dikirim via e-mail ke SSD pusat
untuk di entry secara system. Setelah itu orderan di proses seperti biasa (di approved
oleh bagian terkait), dan setelah itu berulah orderan sampai di gudang berupa picklist.
Sales Order (SO) disebut juga dengan picklist setelah sampai digudang.
Dilakukan pengambilan barang oleh picker di lokator yang tertera pada picklist.
Untuk obat psikotropika dan OKT, pengambilannya harus dilakukan oleh apoteker
penanggung jawab. Apabila apoteker atau kepala gudang sedang tidak ada di tempat,
maka picker yang sudah di beri tanggung jawab boleh mengambil obat yang dimana
pengambilan barang dapat dilakukan langsung oleh picker. Setelah picker selesai
kemudian dilakukan proses transak dan keluarlah picklist confirm di gudang dan
secara otomatis keluar faktur di bagian ekspidisi. Picklist confirm diselipkan pada
kemudian ditanda dangani oleh picker, barang yang akan diambil oleh ekspedisi yang
sebelumnya telah dicek oleh checker (yang harus dicek oleh checker yaitu nama
barang, no batch, kadar, jumlah barang, dan outlet yang dituju), checker
menyerahkan barang yang diminta oleh ekspedisi dengan membawa faktur asli yang
telah ditanda tangani oleh Apoteker, setelah barang diambilkan, picklist confirm
ditanda tangani oleh driver dan diserahkan ke admin gudang untuk dientri (Lampriran
4).
Untuk penangananan produk rantai dingin sudah memenuhi CDOB. Pada saat
dilakukan pengiriman barang tersebut jumlah ice pack yang digunakan menggunakan
standar operasional yang berlaku sehingga suhu produk tersebut tetap terjaga selama
sampai pada outletnya memenuhi syarat atau tidak, jika tidak memenuhi syarat maka
perlu dikaji penyebabnya apa, PBF cabang mengkompirmasi PBF pusat tersebut, dan
penyimpanan obat psikotropika tidak terpisah dengan ruangan yang lain, tetapi di
Proses penarikan barang ada 2 yaitu secara internal dan eksternal. Proses
penarikan secara internal yaitu penarikan barang yang dilakukan oleh pabrik melalui
dengan menggunakan surat resmi dimana PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.
cabang Padang membuat surat penarikan yang ditandatangani oleh apoteker dan
kepala cabang, kemudian masing-masing outlet mengisi form penarikan (jika barang
masih ada, ditulis jumlah sisa barang dan jika barang sudah habis, ditulis nihil) dan
mengirim email ke PBF pusat dan menungu SJP (Surat Jawaban Prinsipal).
yaitu:
1. Produk BAD, untuk kemasan yang rusak, expire date, isi rusak, penarikan
dll.
Retur Barang) yang ditulis oleh salesman bersamaan dengan lampiran copy faktur
diberikan ke gudang retur dan diterima oleh petugas retur, kemudian dilakukan
registrasi ke dalam buku, setelah terkumpul semua diberikan ke admin gudang untuk
mengentry data ke sistem untuk di jadikan TTRS (Tanda Terima Retur Sementara).
TTRS terdiri dari lembar dimana satu untuk admin gudang BAD untuk
dicocokkan dengan fisik barang dan satu lagi diberikan kebagian SSD untuk
mengentry harga, cek diskon dan membuat RMA, selanjutnya di approved dan pihak
supervisor accounting mengecek copy faktur, RMA, harga, dan register ), kemudian
di approved dan oleh data proses menerbitkan CN (Credit Note), mengecek pajak,
Kara, dan Nivea. Dimana pemusnahan dihadiri oleh perwakilan dari principal,
direktorat, accounting, dan orang gudang dari PT. Enseval putera Megatrading, Tbk
cabang Padang, kemudian dibuat berita acara pemusnahan cabang dan dilampirkan
Saka Farma untuk obat-obat tidak ada proses pemusnahan di cabang, tapi akan
kepada principal untuk dimusnahkan. Pengiriman tergantung dari SJP tetapi biasanya
Untuk pelaporan obat-obat, ada 2 jenis laporan yang dibuat, yaitu laporan per
bulan yaitu laporan Psikotropika, OOT dan Prekursor. Laporan triwulan yaitu laporan
Untuk laporan triwulan psikotropika, prekursor, dan OOT dilakukan secara online
melalui website: e-report dan manual. Untuk alat kesehatan, pelaporan juga dilakukan
3 bulan sekali ke Dinas Kesehatan provinsi secara manual, dan pelaporan langsung ke
meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja agar perusahaan tidak hanya memiliki
aset dalam bentuk materi tapi juga memiliki SDM yang dapat diandalkan. Inspeksi
diri dilakukan 1 tahun sekali oleh kepala cabang dan apoteker kepada anggotanya
tanggung jawab.
PT. Enseval Putera Megatrading,Tbk yaitu pengarsipan dokumentasi. Hal ini sangat
penting untuk menelusuri seluruh aspek kegiatan jika terjadi suatu hal yang tidak
dinginkan di masa yang akan datang. Pengarsipan dokumentasi yang dilakukan oleh
dokumentasi tertulis yang berupa prosedur (SOP), kontrak, dan data berbentuk kertas
dengan persetujuan kepala cabang bahkan SIPA dan SIA dari Apotek juga harus di
mengorder tanpa dilengkapi SIPA yang berlaku tidak akan dilayani oleh pihak PBF.
BAB V
5.1 KESIMPULAN
2019 di PBF PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang dapat disimpulkan
sebagai berikut :
masyarakat.
5.2 SARAN
melakasanakan tugasnya.
SSD Salesman
Transak
Picklist conform
Outlet Driver
Barang akan dikirim sesuai
outlet masing-masing
Outlet Driver
Gambar 7. Gudang Enseval
Gambar 8. Picklist