Anda di halaman 1dari 99

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1148/Menkes/PER/VI/2011, Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan

berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan,

penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.PBF dalam menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan dan

penyaluran obat atau bahan obat wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi

Obat Yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara

distribusi atau penyaluran obat atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu

sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya.

Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan distribusi obat atau bahan obat di

PBF bertanggung jawab untuk memastikan dan menjamin mutu obat atau bahan obat,

mulai dari pengadaan, penyimpanandan pendistribusiannya sesuai dengan peraturan

yang berlaku, agar tidak disalahgunakan dan tidak membahayakan kesehatan

masyarakat. Penanggung jawab PBF harus seorang Apoteker yang memiliki

kualifikasi dan kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan serta memiliki

pengetahuan dan telah mengikuti pelatihan CDOB yang memuat aspek keamanan,

identifikasi obat atau bahan obat, deteksi dan pencegahan masuknya obat palsu ke

dalam rantai distribusi.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
1
Sebagai seorang mahasiswa program profesi Apoteker, perlu adanya

pemahaman tentang peran Apoteker di PBF sehingga dapat meningkatkan fungsi dan

peran Apoteker dalam mengendalikan dan mengawasi distribusi obat. Oleh karena

itu, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang bekerja sama dengan

PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. cabang Padang yang bergerak dalam bidang

distribusi dan penyaluran sediaan farmasi dalam melaksanakan Praktek KerjaProfesi

Apoteker pada tanggal 1 - 13 Juli 2019. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa

calon Apoteker mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja yang nantinya dapat

diterapkan secara nyata dalam menjalankan perannya sebagai Apoteker.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker

Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini adalah :

a. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran fungsi, posisi dan

tanggung jawab apoteker dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi dan

alkes.

b. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan,

dan pengamalan praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi

atau penyaluran sediaan farmasi dan alkes.

c. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari

strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan

pekerjaan kefarmasiaan dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi dan

alkes.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
2
d. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga

farmasi yang profesional di Pedagang Besar Farmasi.

e. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan di bidang bisnis pada

PBF (Pedagang Besar Farmasi).

1.3 Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)

1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam

menjalankan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi

dan Alkes.

2. Mendapat pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian dalam

distribusi atau penyaluran sediaan farmasi dan alkes.

3. Mendapatkan pengetahuan manajemenkewirausahaan praktis kefarmasian.

4. Meningkatkanrasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang professional yang

berwirausaha.

1.4 Pelaksanaan Kegiatan PKPA di PBF

Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan di Pedagang Besar Farmasi

(PBF) PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk pada tanggal 1 Juli - 13 Juli 2019.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
3
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Pedagang Besar Farmasi (PBF)

2.1.1 Definisi PBF

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1148/Menkes/Per/VI/2011tentang Pedagang Besar Farmasi yang dimaksud dengan

Pedagang Besar Farmasi,yang disingkat PBF adalah perusahaan berbentuk badan

hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau

bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

PBF dan PBF cabang dalam menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, dan

penyaluran obat atau bahan obat wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi

Obat Yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara

distribusi atau penyaluran obat dan atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu

sepanjang jalur distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan

penggunaannya (PKBPOM,2012).

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
4
PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk

melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau bahan obat dalam

jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.1.2 Landasan Hukum PBF

PBF memiliki landasan hukum yang diatur dalam:

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011, tentang

Pedagang Besar Farmasi.

2. Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011,

tentang Pedagang Besar Farmasi.

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 30 tahun 2017 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011,

tentang Pedagang Besar Farmasi.

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang

Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja tenaga Kefarmasian.

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang

Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.

6. Undang- Undang No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017

Tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika.

8. Undang- Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
5
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017

Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.

10. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.

11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2016

Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu Yang Sering

Disalahgunakan.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2010 Tentang Prekursor.

13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,

Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan

Prekursor Farmasi

14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 30 Tahun

2017Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1148/Menkes/PER/VI/2011 Tentang Pedagang Besar Farmasi.

2.1.3 Tugas dan Fungsi PBF

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang PBF, fungsi PBF yaitu :

1. Tempat menyediakan dan menyimpan sediaan farmasi meliputi obat, bahan

obat, obat tradisional dan kosmetik.

2. Sebagai sarana yang mendistribusikan sediaan farmasi ke fasilitas pelayanan

farmasi meliputi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik,

Toko Obat Berizin dan Lembaga Ilmu Pengetahuan.

3. Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
6
Selain memiliki fungsi suatu PBF juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi

yaitu:

1. PBF harus memiliki Apoteker Penanggung Jawab dalam melakukan

pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat dan atau bahan obat.

2. PBF dalam melaksanakan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat atau

bahan obat harus menerapkan CDOB yang ditetapkan oleh Menteri.

3. PBF wajib mendokumentasikan setiap pengadaan, penyimpanan dan

penyaluran obat atau bahan obat sesuai pedoman CDOB.

4. PBF dilarang menerima / melayani resep.

5. PBF hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF lain, fasilitas pelayanan

kefarmasian, PBF cabang, lembaga ilmu pengetahuan.

2.1.4 Persyaratan PBF

Suatu PBF beroperasi setelah mendapatkan surat izin. Selama PBF tersebut

masih aktif melakukan kegiatan pengelolaan obat maka seluruh kegiatan yang

dilaksanakan di PBF tersebut wajib berdasarkan kepada CDOB.

2.1.4.1 Tempat dan Lokasi

Lokasi PBF dapat dipilih dengan mempertimbangkan efesiensi dan efektivitas

dalam pengadaan dan penyaluran obat ke sarana pelayanan kesehatan dan faktor-

faktor lainnya.

2.1.4.2 Bangunan

Suatu PBF harus mempunyai luas bangunan yang cukup dan memenuhi

persyaratan teknis, sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
7
fungsi PBF. Suatu PBF paling sedikit memiliki ruang tunggu, ruang penerimaan obat,

ruang penyiapan obat, ruang administrasi, ruang kerja Apoteker, gudang obat jadi,

ruang makan, dan kamar kecil. Bangunan PBF dilengkapi dengan sumber air yang

memenuhi persyaratan kesehatan, percahayaan yang memadai, alat pemadam

kebakaran, ventilasi dan sanitasi yang baik.

Bangunan harus dirancang dan disesuaikan untuk memastikan bahwa kondisi

penyimpanan yang baik dapat dipertahankan, mempunyai keamanan yang memadai

dan kapasitas yang cukup untuk memungkinkan penyimpanan dan penanganan obat

yang baik, dan area penyimpanan dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai

untuk memungkinkan semua kegiatan dilaksanakan secara akurat dan aman.

Harus ada area terpisah dan terkunci antara obat dan atau bahan obat yang

menunggu keputusan lebih lanjut mengenai statusnya, meliputi obat dan atau bahan

obat yang diduga palsu, yang dikembalikan, yang ditolak, yang akan dimusnahkan,

yang ditarik, dan yang kedaluwarsa dari obat dan atau bahan obat yang dapat

disalurkan.

Harus tersedia kondisi penyimpanan khusus untuk obat dan atau bahan obat

yang membutuhkan penanganan dan kewenangan khusus sesuai dengan peraturan

perundang-undangan (misalnya narkotika). Area khusus untuk penyimpanan obat

dan/atau bahan obat yang mengandung bahan radioaktif dan bahan berbahaya

lainyang dapat menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan (misalnya gas bertekanan,

mudah terbakar, cairan dan padatan mudah menyala) sesuai persyaratan keselamatan

dan keamanan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
8
Area penerimaan, penyimpanan dan pengiriman harus terpisah, terlindung

dari kondisi cuaca, dan harus didesain dengan baik serta dilengkapi dengan peralatan

yang memadai.Akses masuk ke area penerimaan, penyimpanan dan pengiriman hanya

diberikan kepada personil yang berwenang.Langkah pencegahan dapat berupa sistem

alarm dan kontrol akses yang memadai (PKBPOM,2012).

Bangunan dan fasilitas penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan

debu. Harus tersedia prosedur tertulis, program pembersihan dan dokumentasi

pelaksanaan pembersihan.Peralatan pembersih yang dipakai harus sesuai agar tidak

menjadi sumber kontaminasi terhadap obat dan/atau bahan obat.Bangunan dan

fasilitas harus dirancang dan dilengkapi, sehingga memberikan perlindungan terhadap

masuknya serangga, hewan pengerat atau hewan lain. Program pencegahan dan

pengendalian hama harus tersedia. Ruang istirahat, toilet dan kantin untuk personil

harus terpisah dari area penyimpanan. (PKBPOM, 2012)

2.1.4.3 Perlengkapan PBF

Suatu PBF yang ingin beroperasi harus memiliki perlengkapan yang memadai

agar dapat mendukung pendistribusian obat jadi.Perlengkapan yang harus dimiliki

yaitu perlengkapan administrasi dan penyimpanan obat.

a. Perlengkapan administrasi terkait dokumen penjualan, pembelian, dan

penyimpanan seperti blangko pesanan, blangko faktur, blangko tukar faktur,

blangko faktur pajak, blangko surat jalan, kartu stok obat, bukti penerimaan

pembayaran, form retur, dan stempel PBF.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
9
b. Peralatan dan penyimpanan obat seperti lemari obat jadi, lemari pendingin,

lemari untuk menyimpan produk kembalian, kontainer untuk pengiriman

barang, dan box es untuk pengiriman obat dengan suhu penyimpanan rendah.

c. Buku-buku dan literatur standar yang diwajibkan, serta kumpulan perundang-

undangan yang berhubungan dengan kegiatan di PBF.

2.1.5 Apoteker Penanggung Jawab di PBF

Manajemen puncak harus menunjuk seorang Apoteker penanggung jawab

untuk tiap fasilitas distribusi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang

telah ditetapkan untuk memastikan bahwa sistem mutu disusun, diterapkan dan

dipertahankan.Apoteker Penanggung jawab harus memenuhi tanggung jawabnya,

bertugas purna waktu, dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Jika Apoteker penanggung jawab fasilitas distribusi tidak dapat

melaksanakan tugasnya dalam waktu yang ditentukan maka harus dilakukan

pendelegasian kepada Apoteker lain yang bertugas paling lama untuk waktu tiga

bulan. Apoteker lain tersebut wajib melaporkan setiap kegiatan distribusinya kepada

Apoteker penanggung jawab utama (PKBPOM, 2012; Permenkes No. 34 Tahun

2014).

Apoteker penanggung jawab harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai

peraturan perundang-undangan.Disamping itu, telah memiliki pengetahuan dan

mengikuti pelatihan CDOB yang memuat aspek keamanan, identifkasi obat dan atau

bahan obat, deteksi dan pencegahan masuknya obat dan atau bahan obat palsu

kedalam rantai distribusi (PKBPOM, 2012).

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
10
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011

Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, Apoteker

adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan

sumpah jabatan Apoteker. Sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga

yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri

atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah

Farmasi atau Asisten Apoteker.

Apoteker yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian harus memenuhi

persyaratan yaitu (PP No. 51 Tahun 2009):

1. Memiliki keahlian dan kewenangan

2. Menerapkan standar profesi

3. Didasarkan pada Standar Kefarmasian dan Standar Operasional

4. Memiliki sertifikat kompetensi profesi

5. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)

Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) adalah bukti tertulis yang diberikan

oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi. STRA berlaku 5 (lima) tahun

dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun selama masih memenuhi

persyaratan. Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi persyaratan yaitu

(PP No. 51 Tahun 2009; Permenkes No. 889 Tahun 2011):

1. Memiliki ijazah Apoteker

2. Memiliki sertifikat kompetensi profesi

3. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji Apoteker

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
11
4. Mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang

memiliki surat izin praktik

5. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika

profesi.

6. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar

danukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar

Setelah memiliki STRA Apoteker Penanggung Jawab yang bekerja di PBF

harus memiliki Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA). SIKA adalah surat izin praktik

yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian

pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau penyaluran.SIKA hanya diberikan

untuk 1 (satu) tempat fasilitas kefarmasian. Untuk memperoleh SIKA, Apoteker

harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota

tempat pekerjaan kefarmasian dilaksanakan serta harus menerbitkan SIKA paling

lama 20 hari sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap. Berkas berkas

yang dilampirkan untuk permohonan SIKA yaitu:

1. Fotokopi STRA yang dilegalisir oleh Komite Farmasi Nasional (KFN)

2. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik profesi atau surat

keterangandari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari

pimpinan fasilitasproduksi atau distribusi/penyaluran

3. Surat rekomendasi dari organisasi profesi

4. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4

sebanyak 2 (dua) lembar

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
12
Pencabutan SIKA oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dapat

dilakukan apabila:

1. Atas permintaan yang bersangkutan

2. STRA atau STRTTK tidak berlaku lagi

3. Yang bersangkutan tidak bekerja pada tempat yang tercantum dalam

suratizin

4. Yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental

untukmenjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan pembinaan

danpengawasan dan ditetapkan dengan surat keterangan dokter

5. Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan

rekomendasi KFN.

6. Melakukanpelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang

dibuktikandengan putusan pengadilan.

Menurut CDOB Tahun 2012, Apoteker Penanggung Jawab PBF memiliki

tugas dan Tanggung jawab sebagai Berikut:

a) Menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem

manajemen mutu

b) Fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi kewenangannya serta

menjaga akurasi dan mutu dokumentasi

c) Menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan dasar dan pelatihan

lanjutan mengenai CDOB untuk semua personil yang terkait dalam

kegiatan distribusi

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
13
d) Mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap kegiatan

penarikan obat dan/atau bahan obat

e) Memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani dengan efektif

f) Melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan

g) Meluluskan obat dan/atau bahan obat kembalian untuk dikembalikan ke

dalam stok obat dan/atau bahan obat yang memenuhi syarat jual

h) Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan

penerima kontrak yang menjelaskan mengenai tanggung jawab masing-

masing pihak yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi obat

dan/atau bahan obat

i) Memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai program dan

tersedia tindakan perbaikan yang diperlukan

j) Mendelegasikan tugasnya kepada Apoteker/tenaga teknis kefarmasian

yang telah mendapatkan persetujuan dari instansi berwenang ketika

sedang tidak berada di tempat dalam jangka waktu tertentu dan

menyimpan dokumen yang terkait dengan setiap pendelegasian yang

dilakukan

k) Turut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengkarantina atau

memusnahkan obat dan/atau bahan obatkembalian, rusak, hasil penarikan

kembali atau diduga palsu

l) Memastikan pemenuhan persyaratan lain yang diwajibkan untuk obat

dan/atau bahan obat tertentu sesuai peraturan perundang-undangan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
14
2.1.6 Tata Cara Perizinan PBF

Berdasarkan PERMENKES No 34 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

PERMENKES No 1148 tahun 2011, Tentang Pedagang Besar Farmasi Pasal

4menyebutkanbahwa untuk meperoleh izin PBF, pemohon harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

a. Berbadan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi.

b. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).

c. Memiliki secara tetap apoteker warga negara indonesia sebagai penanggung

jawab.

d. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat baik

langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang farmasi dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir.

e. Menguasai bangunan dan sarana yang memadai untuk dapat melaksanakan

pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat serta dapat menjamin kelancaran

pelaksanaan tugas dan fungsi pbf.

f. Menguasai gudang sebagai tempat penyimpanan dengan perlengkapan yang

dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan; dan

g. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai

CDOB.

Untuk memperoleh izin PBF, pemohon harus mengajukan permohonan

kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas

Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM. Permohonan harus ditandatangani oleh

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
15
direktur/ketua dan apoteker calon penanggung jawab disertai dengan kelengkapan

administratif sebagai berikut:

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas direktur/ketua;

b. Susunan direksi/pengurus;

c. Pernyataan komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah

terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi dalam

kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;

d. Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

e. Surat Tanda Daftar Perusahaan;

f. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan;

g. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;

h. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang;

i. Peta lokasi dan denah bangunan;

j. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab; dan

k. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker penanggung jawab.

Berikut ini merupakan alur dari pengajuan izin PBF, yaitu :

a. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan

permohonan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi

kelengkapan administratif.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
16
b. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan

permohonan, Kepala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan

CDOB.

c. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi

kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan

rekomendasi pemenuhan kelengkapan administratif kepada Direktur Jenderal

dengan tembusan kepada Kepala Balai POM.

d. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak melakukan audit

pemenuhan persyaratan CDOB, Kepala Balai POM melaporkan pemohon

yang telah memenuhi persyaratan CDOB kepada Kepala Badan.

e. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima laporan, Kepala

Badan POM memberikan rekomendasi pemenuhan persyaratan CDOB kepada

Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

f. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi,

serta persyaratan lainnya yang ditetapkan, Direktur Jenderal menerbitkan izin

PBF.

g. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada nomor (3), ayat (4), ayat

(4.1) dan nomor (5) tidak dilaksanakan pada waktunya, pemohon dapat

membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Direktur Jenderal

dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinas

Kesehatan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
17
h. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan

Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF dengan tembusan kepada Kepala

Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dan Kepala Balai POM.

2.1.7 Tata Cara Pemberian Pengakuan PBF Cabang

Berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2014, tentang

Pedagang Besar Farmasi (PBF), untuk memperoleh pengakuan sebagai PBF Cabang,

pemohon harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Balai POM, dan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan contoh Formulir 6.

Permohonan harus ditandatangani oleh kepala PBF Cabang dan Apoteker calon

penanggung jawab PBF Cabang disertai dengan kelengkapan administratif sebagai

berikut:

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas kepala PBF Cabang

b. Fotokopi izin PBF yang dilegalisasi oleh Direktur Jenderal

c. Surat penunjukan sebagai kepala PBF Cabang

d. Pernyataan kepala PBF Cabang tidak pernah terlibat pelanggaran

peraturan perundang-undangan di bidang farmasi dalam kurun waktu 2

(dua) tahun terakhir

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
18
e. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker calon penanggung

jawab

f. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang

g. Peta lokasi dan denah bangunan

h. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker calon penanggung jawab.

Selanjutnya alur pengajuan perizinan Pedagang Besar Farmasi (PBF), Cabang sama

dengan alur pengurusan izin PBF.

2.1.8 Masa Berlaku Izin PBF

Berdasarkan PERMENKES No. 1148 tahun 2011 pasal 3 menyebutkan Izin

PBF berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi

persyaratan. Berdasarkan PERMENKES 1148 tahun 2011 Pasal 11 menyebutkan

bahwa izin PBF dinyatakan tidak berlaku, apabila :

1. Masa berlakunya habis dan tidak diperpanjang.

2. dikenai sanksi berupa penghentian sementara kegiatan, atau

3. Izin PBF dicabut.

2.1.9 Penyelengaraan Kegiatan PBF dan PBF Cabang.

Berdasarkan PERMENKES 1148 tahun 2011 Bab III, menyebutkan antara lain:

1. PBF dan PBF Cabang hanya dapat mengadakan, menyimpan dan

menyalurkan obat dan atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang

ditetapkan oleh Menteri.

2. PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri farmasi dan atau

sesama PBF.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
19
3. PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan bahan obat dari industri farmasi,

sesama PBF dan atau melalui importasi.

4. Pengadaan bahan obat melalui importasi hanya dapat dilaksanakan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. PBF Cabang hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dan atau bahan obat

dari PBF pusat.

Berdasarkan PERMENKES No 30tahun 2017 tentang perubahan atas

PERMENKES No 34 tahun 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi Pasal 13

Menyebutkan antara lain :

6. PBF dan PBF Cabang dalam melaksanakan pengadaan obat atau bahan obat

harus berdasarkan surat pesanan yang ditanda tangani apoteker penanggung

jawab dengan mencantumkan nomor SIPA.

Ketentuan Pasal 14A PERMENKESNo 30tahun 2017 diubah berbunyi antara

lain :

a. Dalam hal Apoteker penanggung jawab tidak dapat melaksanakan tugas, PBF

atau PBF Cabang harus menunjuk Apoteker lain sebagai pengganti

sementara yang bertugas paling lama waktu 3 (tiga) bulan.

b. PBF atau PBF Cabang yang menunjuk Apoteker lain sebagai pengganti

sementara harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada kepala

dinas kesehatan provinsi setempat dengan tembusan Kepala Balai POM.

Ketentuan Pasal 19 PERMENKESNo 30tahun 2017 diubah berbunyi antara

lain:

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
20
a. PBF cabang yang menyalurkan obat dan/atau bahan obat di daerah provinsi

terdekat harus menyampaikan pemberitahuan atas Surat

Penegasan/Penunjukan secara tertulis kepada dinas kesehatan Provinsi yang

dituju dengan tebusan kepala dinas kesehatan provinsi asal PBF Cabang,

Kepala Balai POM provinsi asal PBF Cabang dan Kepala Balai POM

provinsi yang dituju.

Ketentuan Pasal 20 PERMENKESNo 30tahun 2017 diubah berbunyi antara

lain:

a. PBF dan PBF Cabang hanya melaksanakan penyaluran obat berdasarkan surat

pesanan yang ditanda tangani Apoteker pemegang SIA, Apoteker Penanggung

Jawab atau Tenaga Teknis Kefarmasian Penanggung Jawab untuk took obat

dengan mencantunkan nomor SIPA atau SIPTTK.

b. Dikecualikan dari ketentuan sebagaiman dimaksud pada ayat (1), penyaluran

obat berdasarkan pembelian secara electronic (E-Purchasing) dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan- undangan.

Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menjual obat atau bahan obat secara

eceran.Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menerima dan melayani resep dokter.

PBF dan PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF atauPBF Cabang

lain, dan fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan. Fasilitas pelayanan kefarmasian meliputi:

a. Apotek

b. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
21
c. Puskesmas

d. Klinik atau,

e. Toko obat.

PBF dan PBF Cabang tidak dapat menyalurkan obat keras kepada toko

obat.Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, PBF dan PBF Cabang dapat

menyalurkan obat dan bahan obat kepada instansi pemerintah yang dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF Cabang hanya dapat

menyalurkan obat atau bahan obat di wilayah provinsi sesuai surat pengakuannya.

2.1.9.1 Pengadaan

Sebelum melakukan pengadaan obat di PBF harus dilakukan kualifikasi yang

tepat sebelum pengadaan dilaksanakan.Pemilihan pemasok, termasuk kualifikasi dan

persetujuan penunjukannya, merupakan hal operasional yang penting.Pemilihan

pemasok harus dikendalikan dengan prosedur tertulis dan hasilnya didokumentasikan

serta diperiksa ulang secara berkala.Jika obat danatau bahan obat diperoleh dari

industri farmasi maka fasilitas distribusi wajib memastikan bahwa pemasok tersebut

mempunyai izin serta menerapkan prinsip dan pedoman CPOB sedangkan jika bahan

obat diperoleh dari industri non-farmasi yang memproduksi bahan obat dengan

standar mutu farmasi maka fasilitas distribusi wajib memastikan bahwa pemasok

tersebut mempunyai izin serta menerapkan prinsip CPOB.Pengadaan obat danatau

bahan obat harus dikendalikan dengan prosedur tertulis dan rantai pasokan harus

diidentifikasi serta didokumentasikan (PKBPOM, 2012).

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
22
2.1.9.2 Penyaluran

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30

Tahun 2017, PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat danatau bahan obat di

daerah provinsi sesuai dengan surat pengakuannya. Dikecualikan dari ketentuan, PBF

Cabang dapat menyalurkan obat dan atau bahan obat di daerah provinsi terdekat

untuk dan atas nama PBF pusat yang dibuktikan dengan Surat Penugasan atau

Penunjukan. Setiap Surat Penugasan/Penunjukkan berlaku hanya untuk 1 (satu)

daerah provinsi terdekat yang dituju dengan jangka waktu selama 1 (satu) bulan.

PBF Cabang yang menyalurkan obat dan/atau bahan obat di daerah provinsi

terdekat, menyampaikan pemberitahuan atas Surat Penugasan/Penunjukan secara

tertulis kepada kepala dinas kesehatan provinsi yang dituju dengan tembusan kepala

dinas kesehatan provinsi asal PBF Cabang, Kepala Balai POM provinsi asal PBF

Cabang dan Kepala Balai POM provinsi yang dituju.

PBF dan PBF Cabang hanya melaksanakan penyaluran obat berdasarkan surat

pesanan yang ditandatangani apoteker pemegang SIA, apoteker penanggung jawab,

atau tenaga teknis kefarmasian penanggung jawab untuk toko obat dengan

mencantumkan nomor SIPA atau SIPTTK. Dikecualikan dari ketentuan, penyaluran

obat berdasarkan pembelian secara elektronik (E-Purchasing) dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang PBF, PBF hanya dapat menyalurkan obat kepada

PBF lain, dan fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
23
undangan, meliputi apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko

obat (selain obat keras). Dalam pelaksanaan penyaluran sediaan farmasi di PBF

terdapat beberapa ketentuan, yakni meliputi :

a. Penyaluran Obat

1) Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, PBF dapat menyalurkan obat

kepada instansi pemerintah yang dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Namun, PBF tidak dapat menyalurkan

obat keras kepada toko obat.

2) PBF hanya melaksanakan penyaluran obat berupa obat keras berdasarkan

surat pesanan yang ditandatangani apoteker pengelola apotek atau

apoteker penanggung jawab.

b. Penyaluran Narkotika

Setiap PBF yang melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran

narkotika wajib memiliki izin khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015

Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika,

Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan

Prekursor Farmasihanya dapat dilakukan berdasarkan Surat Pesanan. Surat

pesanan Narkotika hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) jenis Narkotika.Surat

pesanan harus terpisah dari pesanan barang lain.Penyaluran Narkotika

Golongan I hanya dapat dilakukan oleh perusahaan PBFmilik Negara yang

memiliki Izin Khusus Impor Narkotika kepada Lembaga Ilmu

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
24
Pengetahuanuntuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, termasuk untuk kebutuhan laboratorium.

c. Penyaluran Psikotropika

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika,

penyaluran psikotropika dalam rangka peredaran dilakukan oleh pabrik obat,

pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah.

Penyaluran psikotropika salah satunya dapat dilakukan oleh:

1. Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, sarana penyimpanan

sediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga penelitian dan/atau

lembaga pendidikan.

2. Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lainnya, apotek,

sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, rumah sakit, dan

lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.

Psikotropika golongan 1 hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang

besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan guna

kepentingan ilmu pengetahuan.Sedangkan psikotropika yang digunakan untuk

kepentingan ilmu pengetahuan hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang

besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan yang

bersangkutan.Surat pesanan Psikotropika atau Prekursor Farmasihanya dapat

digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenisPsikotropika atau Prekursor

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
25
Farmasi.Surat pesanan harus terpisah dari pesanan barang lain (Permenkes Nomor 3

Tahun 2015).

Ekspor psikotropika hanya dapat dilakukan oleh pabrik obat atau pedagang

besar farmasi yang telah memiliki izin sebagai eksportir sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sedangkan impor psikotropika hanya

dapat dilakukan oleh pabrik obat atau pedagang besar farmasi yang telah memiliki

izin sebagai importir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, serta lembaga penelitian atau lembaga pendidikan.

2.1.10 Gudang Pedagang Besar Farmasi

Berdasarkan PERMENKES No. 1148 tahun 2011Bab IV, menyebutkanantara

lain:

1. Gudang dan kantor PBF atau PBF Cabang dapat berada pada lokasi yang

terpisah dengan syarat tidak mengurangi efektivitas pengawasan intern oleh

direksi atau pengurus dan penanggung jawab.

2. Dalam hal gudang dan kantor PBF berada dalam lokasi yang terpisah maka

pada gudang tersebut harus memiliki apoteker.

Ketentuan Pasal 20 PERMENKESNo 34tahun 2014 diubah berbunyi antara

lain:

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
26
a. Permohonan penambahan gudang PBF diajukan secara tertulis kepada

Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi,

Kepala Badan, dan Kepala Balai POM dengan mencantumkan :

1. Alamat kantor PBF pusat.

2. Alamat gudang pusat dan gudang tambahan.

3. Nama apoteker penanggung jawab pusat; dan

4. Nama apoteker penanggung jawab gudang tambahan

b. Permohonan penambahan gudang tersebut ditanda tangani oleh

direktur/ketua dan dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Fotokopi izin PBF.

2. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker calon penanggung jawab

gudang tambahan.

3. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab.

4. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang; dan

5. Peta lokasi dan denah bangunan gudang tambahan

c. Permohonan perubahan gudang PBF diajukan secara tertulis kepada Direktur

Jendral dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Badan,

dan Kepala Balai POM dengan mencantumkan :

1. Alamat kantor PBF pusat

2. Nama gudang

3. Nama apoteker penanggung jawab

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
27
d. Permohonan ditanda tangani oleh direktur/ketua dan dilengkapai dengan

persyaratan sebagai berikut:

1. Fotokopi izin PBF

2. Peta lokasi dan denah bangunan gudang

2.1.11 Pencabutan Izin PBF

Izin PBF dinyatakan tidak berlaku, apabila:

a. Masa berlakunya habis dan tidak diperpanjang

b. Dikenai sanksi berupa penghentian sementara kegiatan

c. Izin PBF dicabut.

2.1.12 Pelaporan Pedagang Besar Farmasi

Berdasarkan PERMENKES 1148 tahun 2011 Bab V Pasal 30, menyebutkan

antara lain:

1. Setiap PBF dan cabangnya wajib menyampaikan laporan kegiatan setiap 3

(tiga) bulan sekali meliputi kegiatan penerimaan dan penyaluran obat atau

bahan obat kepada BINFAR//Bina Farmasi dibawah naungan DEPKES secara

elektronik dan hardcopy ditembuskan ke Dinkes Provinsi dan Balai Besar

POM Padang.

2. Setiap PBF dan cabangnya wajib menyampaikan laporan kegiatan setiap

bulan meliputi kegiatan penerimaan dan penyaluran obat atau bahan obat yang

mengandung Narkotika dan Psikotropika, prekursor, dan obat-obat tertentu

(OOT) kepada NAPZA/SIPNAP secara elektronik dibawah naungan Badan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
28
POM RI. Hardcopy ditembuskan ke Dinkes Provinsi dan Kepala Balai Besar

POM Padang.

3. Laporan dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan teknologi

informasi dan komunikasi.

4. Laporan tersebut setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas yang

berwenang.

2.2 Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB)

2.2.1 Manajemen Mutu

Fasilitas distribusi harus mempertahankan sistem mutu yang mencakup

tanggung jawab, proses dan langkah manajemen risiko terkait dengan kegiatan yang

dilaksanakan. Fasilitas distribusi harus memastikan bahwa mutu obat dan/atau bahan

obat dan integritas rantai distribusi dipertahankan selama proses distribusi. Seluruh

kegiatan distribusi harus ditetapkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan semua

tahapan kritis proses distribusi dan perubahan yang bermakna harus divalidasi dan

didokumentasikan. Sistem mutu harus mencakup prinsip manajemen risiko

mutu.Pencapaian sasaran mutu merupakan tanggung jawab dari penanggung jawab

fasilitas distribusi, membutuhkan kepemimpinan dan partisipasi aktif serta harus

didukung oleh komitmen manajemen puncak.

Manajemen mutu yang diuraikan dalam CDOB (2012), meliputi sistem mutu,

pengelolaan kegiatan berdasarkan kontrak, kajian dan pemantauan manajemen, dan

manajemen risiko mutu. Dalam suatu organisasi harus ada kebijakan mutu

terdokumentasi yang menguraikan maksud keseluruhan dan persyaratan fasilitas

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
29
distribusi yang berkaitan dengan mutu, sebagaimana dinyatakan dan disahkan secara

resmi oleh manajemen. Sistem mutu harus memastikan bahwa:

a. Obat dan/atau bahan obat diperoleh, disimpan, disediakan, dikirimkanatau

diekspor dengan cara yang sesuai dengan persyaratan CDOB.

b. Tanggung jawab manajemen ditetapkan secara jelas.

c. Obat dan/atau bahan obat dikirimkan ke penerima yang tepat dalam jangka

waktu yang sesuai.

d. Kegiatan yang terkait dengan mutu dicatat pada saat kegiatan tersebut

dilakukan.

e. Penyimpangan terhadap prosedur yang sudah ditetapkan didokumentasikan dan

di selidiki.

f. Tindakan perbaikan dan pencegahan (Corrective Action Preventive Action)atau

CAPA yang tepat untuk memperbaiki dan mencegah terjadinya penyimpangan

sesuai dengan prinsip manajemen risiko mutu.

Sistem manajemen mutu harus mencakup pengendalian dan pengkajian

berbagai kegiatan berdasarkan kontrak. Proses ini harus mencakup manajemen risiko

mutu yang meliputi penilaian terhadap pihak yang ditunjuk, penetapan tanggung

jawab dan proses komunikasi, dan pemantauan dan pengkajian secara teratur.

Manajemen puncak harus memiliki proses formal untuk mengkaji sistem

manajemen mutu secara periodik. Kajian tersebut mencakup pengukuran pencapaian

sasaran, penilaian indikator kinerja, peraturan, pedoman dan hal baru yang berkaitan

dengan mutu, inovasi, perubahan iklim usaha dan bisnis.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
30
Bagian terakhir dalam manajemen mutu adalah manajemen risiko mutu yang

merupakan suatu proses sistematis untuk menilai, mengendalikan,

mengkomunikasikan dan mengkaji risiko terhadap mutu obat dan/atau bahan obat.

Hal ini dapat dilaksanakan baik secara proaktif maupun retrospektif.

2.2.2 Organisasi, Manajemen, Personalia

Pelaksanaan dan pengelolaan sistem manajemen mutu yang baik serta distribusi

obat dan/atau bahan obat yang benar sangat bergantung pada personil yang

menjalaninya. Harus ada personil yang cukup dan kompeten untuk melaksanakan

semua tugas yang menjadi tanggung jawab fasilitas distribusi.Tanggung jawab

masing-masing personil harus dipahami dengan jelas dan dicatat.Semua personil

harus memahami prinsip CDOB dan harus menerima pelatihan dasar maupun

pelatihan lanjutan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.

Di dalam perusahaan harus ada struktur organisasi untuk tiap bagian yang

dilengkapi dengan bagan organisasi yang jelas.Tanggung jawab, wewenang dan

hubungan antar semua personil harus ditetapkan dengan jelas.Manajemen puncak di

fasilitas distribusi harus menunjuk seorang penanggung jawab.Penanggung jawab

harus seorang apoteker yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai peraturan

perundang-undangan.Selain itu setiap personil lainnya harus kompeten dan dalam

jumlah yang memadai.

Perlu dilakukan pelatihan terhadap personil secara berkala untuk meningkatkan

kompetensinya. Untuk mendukung kegiatan yang dilakukan perlu ditetapkan higiene

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
31
personil.Harus tersedia prosedur tertulis berkaitan dengan higiene personil yang

relevan dengan kegiatannya mencakup kesehatan, higiene, dan pakaian kerja.

2.2.3 Bangunan dan Peralatan

Fasilitas distribusi harus memililiki bangunan dan peralatan untuk menjamin

perlindungan dan distribusi obat danatau bahan obat meliputi gedung-gedung, gudang

dan penyimpanan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

(2012), persyaratan bangunan dan peralatan sesuai CDOB yaitu sebagai berikut:

a. Bangunan harus dirancang dan disesuaikan untuk memastikan bahwakondisi

penyimpanan yang baik dapat dipertahankan, mempunyai keamanan yang

memadai dan kapasitas yang cukup untuk memungkinkan penyimpanan dan

penanganan obat yang baik, dan area penyimpanan dilengkapi dengan

pencahayaan yang memadai untuk memungkinkan semua kegiatan

dilaksanakan secara akurat dan aman.

b. Jika bangunan (termasuk sarana penunjang) bukan milik sendiri, maka harus

tersedia kontrak tertulis dan pengelolaan bangunan tersebut.

c. Harus ada area terpisah dan terkunci antara obat dan/atau bahan obat yang

menunggu keputusan lebih lanjut mengenai statusnya, meliputi obat dan atau

bahan obat yang diduga palsu, yang dikembalikan, yang ditolak, yang akan

dimusnahkan, yang ditarik, dan yang kedaluwarsa dari obat dan atau bahan obat

yang dapat disalurkan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
32
d. Jika diperlukan area penyimpanan dengan kondisi khusus, harus dilakukan

pengendalian yang memadai untuk menjaga agar semua bagian terkait dengan

area penyimpanan berada dalam parameter suhu, kelembaban, dan pencahayaan

yang dipersyaratkan.

e. Harus tersedia kondisi penyimpanan khusus untuk obat dan/atau bahan obat

yang membutuhkan penanganan dan kewenangan khusus sesuai dengan

peraturan perundang-undangan (misalnya narkotika).

f. Harus tersedia area khusus untuk penyimpanan obat dan/atau bahan obatyang

mengandung bahan radioaktif dan bahan berbahaya lain yang dapat

menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan (misalnya gas bertekanan, mudah

terbakar, cairan, dan padatan mudah menyala) sesuai persyaratan keselamatan

dan keamanan.

g. Area penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman harus terpisah, terlindung dari

kondisi cuaca dan harus didesain dengan baik serta dilengkapi dengan peralatan

yang memadai.

h. Akses masuk ke area penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman hanya

diberikan kepada personil yang berwenang. Langkah pencegahan dapat berupa

sistem alarm dan kontrol akses yang memadai.

i. Harus tersedia prosedur tertulis yag mengatur personil termasuk personil

kontrak yang memiliki akses terhadap obat dan/atau bahan obatdi area

penerimaan, penyimpanan dan pengiriman, untuk meminimalkan kemungkinan

obat dan/atau bahan obatdiberikan kepada pihak yang tidak berhak.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
33
j. Bangunan dan fasilitas penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan

debu. Harus tersedia prosedur tertulis, program pembersihan dan dokumentasi

pelaksanaan pembersihan.

k. Ruang istirahat, toilet, dan kantin untuk personil harus terpisah dari area

penyimpanan.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2012),

persyaratan peralatan sesuai CDOB adalah :

a. Semua peralatan harus didesain untuk penyimpanan dan penyaluran obat dan

atau bahan obat harus didesain, diletakkan dan dipelihara sesuai dengan standar

yang ditetapkan. Harus tersedia program perawatan untuk peralatan vital,

seperti termometer, genset, dan chiller.

b. Peralatan yang digunakan untuk mengendalikan atau memonitor lingkungan

penyimpanan obat dan/atau bahan obat harus dikalibrasi, serta kebenaran dan

kesesuaian tujuan penggunaan diverifikasi secara berkala dengan metodologi

yang tepat.

c. Kegiatan perbaikan, pemeliharaan, dan kalibrasi perlaatan harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga tidak mempegaruhi obat dan/atau bahan obat.

d. Dokumentasi yang memadai untuk kegiatan perbaikan, pemeliharaan, dan

kalibrasi peralatan utama harus dibuat dan disimpan. Peralatan tersebut

misalnya tempat penyimpanan suhu dingin, termohigrometer, atau alat lain

pencatat suhu dan kelembaban, unit pengendali udara dan peralatan lain yang

digunakan pada rantai distribusi.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
34
2.2.4 Operasional

Semua tindakan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi harus dapat memastikan

bahwa identitas obat dan atau bahan obat tidak hilang dan distribusinya ditangani

sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada kemasan.Bagian operasional terdiri

dari proses penerimaan, penyimpanan, pemisahan, pemusnahan, pengambilan,

pengemasan, dan pengiriman obat dan/atau bahan obat.

Proses penerimaan obat dan/atau bahan obat ditujukan untuk memastikan

bahwa kiriman obat dan/atau bahan obatyang diterima benar, berasal dari pemasok

yang disetujui, tidak rusak atau tidak mengalami perubahan selama transportasi. Obat

dan/atau bahan obat tidak boleh diterima jika kedaluwarsa atau mendekati tanggal

kedaluwarsa sehingga kemungkinan besar obat dan/atau bahan obat telah

kedaluwarsa sebelum digunakan oleh konsumen.Selain itu, nomor batch dan tanggal

kedaluwarsa obat dan/atau bahan obat harus dicatat pada saat penerimaan untuk

mempermudah penelusuran.Jika ditemukan obat dan/atau bahan obat diduga palsu,

batch tersebut harus segera dipisahkan dan dilaporkan ke instansi berwenang, dan ke

pemegang izin edar.Pengiriman obat dan/atau bahan obat yang diterima dari saran

transportasi harus diperiksa sebagai bentuk verifikasi terhadap keutuhan

kontainer/sistem penutup, fisik, dan fitur kemasan serta label kemasan.

Proses penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat harus mematuhi

peraturan perundnag-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan

obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang

memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Obat dan/atau bahan obat harus

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
35
disimpan terpisah dari produk selain obat dan/atau bahan obat dan terlindung dari

dampak yang tidak diinginkan akibat paparan cahaya matahari, suhu, kelembaban

atau faktor eksternal lain. Perhatian khusus harus diberikan untuk obat dan/atau bahan

obat yang membutuhkan kondisi penyimpanan khusus.

Kegiatan yang terkait dengan penyimpanan obat dan/atau bahan obat harus

memastikan terpenuhinya kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan dan

memnungkinkan penyimpanan secara teratur sesuai kategorinya; obat dan atau bahan

obat dalam status karantina, diluluskan, ditolak, dikembalikan, ditarik atau diduga

palsu.

Harus diambil langkah-langkah untuk memastikan rotasi stok sesuai dengan

tanggal kedaluwarsa obat dan/atau bahan obat mengikuti kaidah First Expired First

Out(FEFO). Obat dan/atau bahan obat harus ditangani dan disimpan sedemikian rupa

untuk mencegah tumpahan, kerusakan, kontaminasi, dan campur baur.Obat dan/atau

bahan obat tidak boleh langsung diletakkan dilantai.Obat dan/atau bahan obat yang

kedaluwarsa harus segera ditarik, dipisahkan secara fisik dan diblokir secara

elektronik.Penarikan secara fisik untuk obat dan/atau bahan obat kedaluwarsa harus

dilakukan secara berkala.

Untuk menjaga akurasi persediaan stok, harus dilakukan stock opname secara

berkala berdasarkan pendekatan risiko. Perbedaan stok harus diselidiki sesuai dengan

prosedur tertulis yang ditentukan untuk memeriksa ada tidaknya campur-baur,

kesalahan keluar-masuk, pencurian, penyalahgunaan obat dan/atau bahan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
36
obat.Dokumentasi yang berkaitan dengan penyelidikan harus disimpan untuk jangka

waktu yang telah ditentukan.

Pemusnahan obat dan/atau bahan obat dilaksanakan terhadap obat dan/atau

bahan obat yang tidak memenuhi syarat untuk didistribusikan. Obat dan/atau bahan

obat yang akan dimusnahkan harus diidentifikasi secara tepat, diberi label yang jelas,

disimpan secara terpisah dan terkunci serta ditangani sesuai dengan prosedur tertulis.

Prosedur tertulis tersebut harus memperhatikan dampak terhadap

kesehatan,pencegahan pencemaran lingkungan dan kebocoran atau penyimpangan

obat danatau bahan obat kepada pihak yang tidak berwenang.

Proses pengambilan obat dan/atau bahan obat harus dilakukan dengan tepat

sesuai dengan dokumen yang tersedia untuk memastikan obat dan/atau bahan obat

yang diambil benar. Obat dan/atau bahan obat yang diambil harus memiliki masa

simpan yang cukup sebelum kedaluwarsa dan berdasarkan sistem FEFO. Nomor

batch obat dan/atau bahan obat harus dicatat. Pengecualian dapat diizinkan jika ada

kontrol yang memadai untuk mencegah pendistribusian obat dan/atau bahan obat

kedaluwarsa.

Obat dan/atau bahan obat harus dikemas sedemikian rupa sehingga kerusakan,

kontaminasi, dan pencurian dapat dihindari.Kemasan harus memadai untuk

mempertahankan kondisi penyimpanan obat dan/atau bahan obat selama transportasi.

Kontainer obat dan/atau bahan obat yang akan dikirimkan harus disegel.

Pengiriman obat dan/atau bahan obat harus ditujukan kepada pelanggan yang

mempunyai izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk penyaluran

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
37
obat dan/atau bahan obat ke pihak yang berwenang atau berhak untuk keperluan

khusus seperti penelitian, special access, dan uji klinik, harus dilengkapi dengan

dokumen yang mencakup tanggal, nama obat dan/atau bahan obat, bentuk sediaan,

nomor batch, jumlah, nama, dan alamat pemasok, nama dan alamat pemesan atau

penerima. Proses pengiriman dan kondisi penyimpanan harus sesuai dengan

persyaratan obat dan/atau bahan obat dari industri farmasi. Dokumentasi harus

disimpan dan mampu ditelusuri. Dokumen untuk pengiriman obat dan/atau bahan

obat harus disiapkan dan harus mencakup sekurang-kurangnya informasi, yaitu

sebagai berikut :

a. Tanggal pengiriman

b. Nama lengkap, alamat (tanpa akronim), nomor telepon dan status dari penerima

(misalnya Apotek, rumah sakit atau klinik)

c. Deskripsi obat dan/atau bahan obat misalnya nama, bentuk sediaan dan

kekuatan (jika perlu)

d. Nomor batchdan tanggal kedaluwarsa

e. Kuantitas obat dan/atau bahan obat yaitu jumlah kontainer dan kuantitas

perkontainer (jika perlu)

f. Nomor dokumen untuk identifikasi order pengiriman

g. Transportasi yang digunakan mencakup nama dan alamat perusahaan ekspedisi

serta tanda tangan dan nama jelas personil ekspedisi yang menerima (jika

menggunakan jasa ekspedisi) dan kondisi penyimpanan.

2.2.5 Inspeksi Diri

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
38
Inspeksi diri adalah inspeksi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap

sistem.Inspeksi diri dilakukan untuk mengukur kinerja dan mengetahui apakah sistem

yang direncanakan dan dijalankan sudah memenuhi standar.Inspeksi diri di lembaga

distribusi obat dilakukan secara periodik.Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka

memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap pemenuhan CDOB dan untuk bahan

tindak lanjut langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Program inspeksi diri harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditetapkan

dan mencakup semua aspek CDOB serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan, pedoman, dan prosedur tertulis.Inspeksi diri tidak hanya dilakukan pada

bagian tertentu saja.

Inspeksi diri harus dilakukan dengan cara yang independen dan rinci oleh

personil yang kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan. Audit eksternal yang

dilakukan oleh ahli independen dapat membantu namun tidak bisa dijadikan sebagai

satu-satunya cara untuk memastikan kepatuhan terhadap penerapan CDOB.

Audit terhadap kegiatan yang disubkontrakkan harus menjadi bagian dari

program inspeksi diri.Semua pelaksanaan inspeksi diri harus dicatat.Laporan harus

berisi semua pengamatan yang dilakukan selama inspeksi.Salinan laporan tersebut

harus disampaikan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya.Jika dalam

pengamatan ditemukan adanya penyimpangan dan/atau kekurangan, maka

penyebabknya harus diidentifikasi dan dibuat CAPA.CAPA harus didokumentasikan

dan ditindaklanjuti.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
39
2.2.6 Keluhan, Obat dan/atau Bahan Obat Kembalian, Diduga Palsu, dan
Penarikan Kembali

Jika terjadi keluhan maka semua keluhan dan informasi lain tentang obat

dan/atau bahan obat berpotensi rusak harus dikumpulkan, dikaji, dan diselidiki sesuai

dengan prosedur tertulis serta harus tersedia dokumentasi untuk setiap proses

penanganan keluhan termasuk pengembalian dan penarikan kembali serta dilaporkan

kepada pihak yang berwenang. Jika obat ternyata dapat dijual kembali maka harus

melalui persetujuan dari personil yang bertanggung jawab sesuai dengan

kewenangannya. Adapun persyaratan obat dan/atau bahan obat yang layak dijual

kembali, antara lain jika:

a. Obat dan/atau bahan obat dalam kemasan asli dan kondisi yang memenuhi

syarat serta memenuhi ketentuan.

b. Obat dan/atau bahan obat kembalian selama pengiriman dan penyimpanan

ditangani sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan.

c. Obat dan/atau bahan obat kembalian diperiksa dan dinilai oleh penanggung

jawab atau personil yang terlatih, kompeten dan berwenang.

d. Fasilitas distribusi mempunyai bukti dokumentasi tentang kebenaran asal-usul

obat dan/atau bahan obat termasuk identitas obat dan/atau bahan obat untuk

memastikan bahwa obat dan/atau bahan obat kembalian tersebut bukan obat

dan/atau bahan obat palsu.

Sedangkan untuk obat dan/atau bahan obat diduga palsu, penyalurannya harus

dihentikan, segera dilaporkan ke instansi terkait dan menunggu tindak lanjut dari

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
40
instansi yang berwenang.Setelah ada pemastian bahwa obat dan/atau bahan obat

tersebut palsu, maka harus segera ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dari instansi

yang berwenang.

2.2.7 Transportasi

Selama proses transportasi, harus diterapkan metode transportasi yang

memadai. Obat dan/atau bahan obat harus diangkut dengan kondisi penyimpanan

sesuai dengan informasi pada kemasan.Metode transportasi yang tepat harus

digunakan mencakup transportasi melalui darat, laut, udara atau kombinasi

diatas.Apapun transportasi yang dipilih, harus dapat menjamin bahwa obat dan/atau

bahan obat tidak mengalami perubahan kondisi selama transportasi yang dapat

mengurangi mutu.Pendekatan berbasis risiko harus digunakan ketika merencanakan

rute transportasi.

Obat dan/atau bahan obat dan kontainer pengiriman harus aman untuk

mencegah akses yang tidak sah.Kendaraan dan personil yang terlibat dalam

pengiriman harus dilengkapi dengan peralatan keamanan tambahan yang sesuai untuk

mencegah pencurian obat dan/atau bahan obat dan penyelewengan lainnya selama

transportasi.Kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan untuk obat dan/atau bahan

obat harus dipertahankan selama transportasi sesuai dengan yang ditetapkan pada

informasi kemasan. Jika menggunakan kendaraan berpendingin, alat pemantau suhu

selama transportasi harus dipelihara dan dikalibrasi secara berkala atau minimal

sekali setahun.Persyaratan ini meliiputi pemetaan suhu pada kondisi yang

representatif dan harus mempertimbangkan variasi musim.Jika diperlukan, pelanggan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
41
dapat memperoleh dokumen data suhu untuk menunjukkan bahwa obat dan/atau

bahan obat tetap dalam kondisi suhu penyimpanan yang dipersyaratkan selama

transportasi.

2.2.8 Fasilitas Distribusi Berdasarkan Kontrak

Ruang lingkup kegiatan kontrak terutama yang terkait dengan kemasan

khasiat dan mutu obat dan/atau bahan obat meliputi kontrak antar fasilitas distribusi

dan kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa antara lain

transportasi, pengendalian hama, pergudangan, kebersihan dan sebagainya. Semua

kegiatan kontrak harus tertulis antara pemberi kontrak dan penerima kontrak serta

setiap kegiatan harus sesuai dengan persyaratan CDOB.

Pemberi kontrak bertanggung jawab untuk menilai kompetensi yang

diperlukan oleh penerima kontrak.Pemberi kontrak harus melakukan pengawasan

terhadap penerima kontrak dalam melaksanakan tugas yang dikontrakkan sesuai

dengan prinsip dan pedoman CDOB.Penerima kontrak harus memiliki tempat,

personil yang kompeten, peralatan, pengetahuan dan pengalaman dalam

melaksanakan tugas yang dikontrakkan oleh pemberi kontrak.Penerima kontrak tidak

diperbolehkan untuk mengalihkan pekerjaan yang dipercayakan oleh pemberi kontrak

kepada pihak ketiga sebelum dilakukannya evaluasi, dan mendapatkan persetujuan

dari pemberi kontrak serta dilakukannya audit ke pihak ketiga tersebut.

2.2.9 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan dokumen tertulis terkait dengan distribusi

(pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pelaporan), prosedur tertulis dan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
42
dokumen lain yang terkait dengan pemastian mutu. Menurut CDOB, dokumentasi

yang baik merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu. Dokumentasi

dilakukan dengan tujuan, yaitu sebagai berikut:

a. Menjamin semua pelaksanaan distribusi berjalan sesuai dengan panduan mutu

dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Apabila terjadi penyelewengan sistem, maka dapat ditelusuri dengan sistem

dokumentasi perjalanan distribusi.

c. Untuk mencegah kesalahan dari komunikasi lisan dan untuk memudahkan

penelusuran, antara lain sejarah batch, instruksi dan prosedur, maka

dokumentasi harus tertulis jelas.

Dokumentasi terdiri dari semua prosedur tertulis, petunjuk, kontrak, catatan

dan data dalam bentuk kertas maupun elektronik.Dicatat dengan jelas dan rinci

merupakan dasar untuk memastikan bahwa setiap personil melaksanakan kegiatan

sesuai uraian tugas sehingga memperkecil risiko kesalahan. Dokumentasi distribusi

harus mencakup informasi, yaitu sebagai berikut:

a. Tanggal

b. Nama obat dan/atau bahan obat

c. Nomor batch

d. Tanggal kedaluwarsa

e. Jumlah yang diterima/disalurkan

f. Nama dan alamat pemasok/pelanggan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
43
Dokumentasi harus dibuat pada saat kegiatan berlangsung sehingga mudah

untuk ditelusuri.Dokumentasi harus komprehensif mencakup ruang lingkup kegiatan

fasilitas distribusi dan ditulis dalam bahasa yang jelas, dimengerti oleh personil dan

tidak berarti ganda.Prosedur tertulis harus disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal

oleh personil yang berwenang.Prosedur tertulis tidak ditulis tangan dan harus

tercetak.

Setiap perubahan yang dibuat dalam dokumentasi harus ditandatangani, diberi

tanggal dan memungkinkan pembacaan informasi yang asli.Jika diperlukan, alasan

perubahan harus dicatat dan seluruh dokumentasi harus tersedia sebagaimana

mestinya.Semua dokumentasi harus mudah didapat kembali, disimpan dan dipelihara

pada tempat yang aman untuk mencegah dari perubahan yang tidak sah, kerusakan

dan/atau kehilangan dokumen.Dokumen yang dibuat harus disimpan dalam waktu

sekurang-kurangnya tahun dari tanggal pembuatan dokumen.

Dokumentasi permanen, tertulis atau dengan elektronik, untuk setiap obat

dan/atau bahan obat yang disimpan harus menunjukkan kondisi penyimpanan yang

direkomendasikan, tindakan pencegahan dan tanggal uji ulang khusus untuk bahan

obat (jika ada) harus diperhatikan. Persyaratan farmakope dan peraturan nasional

terkini tentang label dan wadah harus dipatuhi.

Dokumen yang dibuat harus dikaji ulang secara berkala dan dijaga agar selalu

up to date.Jika suatu dokumen direvisi, harus dijalankan suatu sitem untuk

menghindarkan penggunaan dokumen yang sudah tidak berlaku.

2.2.9.1 Pelaporan Kegiatan di PBF ke Institusi Terkait

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
44
Menurut pasal 30 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi:

a. Setiap PBF dan cabangnya wajib menyampaikan laporan kegiatan setiap 3

(tiga) bulan sekali meliputi kegiatan penerimaan dan penyaluran obat dan/atau

bahan obat kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan,

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM.

b. Selain laporan kegiatan sebagaimana dimaksud poin (a), Direktur Jenderal

setiap saat dapat meminta laporan kegiatan pernerimaan dan penyaluran obat

dan/atau bahan obat.

c. Setiap PBF dan PBF cabang yang menyalurkan narkotika dan psikotropika

wajib menyampaikan laporan bulanan penyaluran narkotika narkotika dan

psikotropika sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Laporan dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan teknologi

informasi dan komunikasi.

e. Laporan setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas yang berwenang.

2.2.9.2 Pelaporan Narkotika dan Psikotropika

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang

narkotika, pasal 14 ayat 2 Industri Farmasi, Pedagang Besar Farmasi, sarana

penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan

masyarakat balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat,

menyampaikan, dan menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau

pengeluaran narkotika yang berada dalam penguasaannya.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
45
Dokumen pelaporan mengenai narkotika yang berada dibawah kewenangan

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, dsimpan dengan ketentuan sekurang-

kurangnya dalam waktu 3 (tiga) tahun.Maksud adanya kewajiban untuk membuat,

menyimpan, dan menyampaikan laporan adalah agar pemerintah setiap waktu dapat

mengetahui tentang persediaan narkotika yang ada di dalam peredaran dan sekaligus

sebagai bahan dalam penyusunan rencana kebutuhan tahunan narkotika.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

912/Menkes/Per/VIII/1997 tentang kebutuhan dan pelaporan psikotropika.Pasal 7

ayat 1 pabrik obat dan pedagang besar farmasi yang menyalurkan psikotropika wajib

mencatat dan melaporkan psikotropika setiap bulan dengan menggunakan formulir

laporan penyaluran psikotropika.

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
46
3.1 PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk

PT. Enseval PuteraMegatrading, Tbk didirikan pada Oktober 1973, sebagai

akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma

bersama anak perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval Putera Megatrading,

Tbk juga berkembang menjadi distributor umum, tidak saja menjadi distributor

produk-produk farmasi saja, tetapi juga mencakup produk keperluan konsumen,

kosmetik, industri makanan, serta alat-alat kesehatan.

Ketika manajemen mengambil kebijaksanaan untuk kembali ke bidang usaha

inti pada tahun 1993, maka semua kegiatan usaha perdagangan dan distribusi

dipindahkan ke PT. Arya Gupta Cempaka suatu Perseroan yang didirikan pada tahun

1988 yang selanjutnya pada 6 Agustus 1993 berganti nama menjadi PT. Enseval

Putera Megatrading, Tbk. Pada tanggal 1 Agustus 1994 Perseroan tercatat di Bursa

Efek Jakarta sebagai PT.Enseval Putera Megatrading, Tbk.

Kegiatan Perseroan difokuskan pada jasa distribusi dan perdagangan, yang

terdiri atas 4 direktorat, yaitu :

 Direktorat Pharmamed

 Direktorat CHD ( Consumer Health Departement )

 Direktorat KND ( Kalbe Nutritional Departement )

 Direktorat CHB ( Consumer Health and Beauty )

Hingga kini, PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk memiliki 48 cabang di

seluruh Indonesia yang tersebar dari Banda Aceh sampai ke Jayapura. Perseroan ini

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
47
juga memiliki infrastruktur yang memadai guna menunjang kelancaran operasional

logistik yaitu 2 Regional Distribution Centre berupa fasilitas gudang besar yang

berada di Jakarta dan Surabaya.Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada

pengiriman serta personil lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan

keperluan pihak pemasok (Prinsipal) dan Pelanggan (Outlet).

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk mempunyai 5 anak perusahaan yaitu:

 PT. Tri Sapta Jaya


 PT. Millenia Dharma Insani
 PT. Enseval Medika Prima
 PT. Global Chemindo Megatrading
 PT. Renalmed Tiara Utama

3.2 Logo Perusahaan

Logo dari perusahaan PT. Enseval Putera Megatrading,Tbk

Gambar 1.Logo PT. Enseval Putera Megatrading

3.3 Visi dan Misi PT. Enseval Putera Megatrading

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
48
 Visi

Menjadi Perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di bidang

kesehatan melalui penyediaan layanan yang prima, penggunaan teknologi dan

kepemimpinan yang kuat

 Misi

Meningkatkan kesehatan melalui penyediaan produk kesehatan.PT. Enseval

Putera Megatrading, Tbk memiliki Care Values yang disingkat dengan

GISSIA, yaitu:

 Giving the best to costumer (memberikan yang terbaik pada pelanggan)

 Integrity (integritas)

 Striving for excellence (gigih untuk mencapai yang terbaik)

 Strong teamwork (kerjasama yang kokoh)

 Innovation (inovasi)

 Agility (tangkas dan lincah)

3.4 Bangunan PT. Enseval Putera Megatrading Cabang Padang

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang mempunyai bangunan

milik sendiri. Bangunan PT. Enseval Putera Megatrading cabang Padang dibagi

menjadi dua bagian besar yaitu kantor utama dan gudang logistik. Kantor utama

terdiri dari dua lantai, lantai satu terdiri dari loby, ruangan kepala cabang, ruangan

sekretaris, ruang administrasi, ruang IT dan data proses, ruang KSA, ruang kasir,

ruang pool faktur, ruang ekspedisi, ruang untuk para direktorat, dan toilet, serta lantai

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
49
dua untuk para prinsipal.Sedangkan gudang logistik terdiri dari gudang penyimpanan

obat, ruang admin, ruangan apoteker dan kepala gudang.

3.5 Lokasi PT.Enseval Putera MegatradingCabang Padang

PT. Enseval Putera Megatradingcabang Padang beralamat di Jl. By Pass Km

10, Kelurahan Kalumbuk, Kuranji, Padang ini beroperasi berdasarkan Nomor Izin

PBF: 447/22-PERIZ/BKMP&PPTVI-2016.

3.6 Job Description Masing-Masing Bagian

1. ABM ( Area Businnes Manager )

Wewenang dan tanggung jawab:

 Mengambil keputusan sepenuhnya

 Mengambil kebijakan

 Bertanggung jawab atas operasional perusahaan

 Menjaga kerahasiaan perusahaan

 Membina hubungan yang baik dengan karyawan

2. KSA ( Kepala Seksi Akutansi )

 Menjaga kelancaran operasional perusahaan

 Mempertanggung jawabkan laporan akutansi dan keuangan

 Menjaga kerahasiaan perusahaan

 Mengambil ahli saat ABM tidak ada ditempat

 Membina kombinasi dan hubungan yang baik dengan karyawan

 Membagi dan mengatur tugas bawahan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
50
KSA memiliki anggota-anggota yang dapat membantu proses operasional

perusahaan yaitu terdiri dari:

1) KSSA ( Kepala Sub Seksi Akutansi )

2) Divisi Akutansi  terbagi antara lain:

a. Data proses

 Bertugas merealase Sales Order (SO) khusus kanvas yang masuk

dari SSD dan diproses sehingga sampai digudang

 Mempelancar atau memproses masuknya SO

 Bertanggung jawab kepada KSA dan ABM

 Menjalin hubungan yang baik sesama karyawan

b. Staf  klaim / GL

 Mengecek semua payment yang ada dengan bukti

 Membuat receive voucher

3) Devisi keuangan yang terbagi atas:

a. KSSK (Kepala Sub Seksi Keuangan)

Tugas nya adalah :

 Melakukan pengecekan payment

 Melakukan monitoring kerja kasir

 Memonitor pool faktur

 Memonitor kolektor

 Memonitor data proses

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
51
b. Pool Faktur

 Menerima semua faktur

 Mengimput data tagihan jika outlet akan membayar

 Data tagihan diserahkan kekolektor untuk tagihan dalam kota

 Data tagihan diserahkan persalesman untuk tagihan luar kota

c. Kasir

 Menerima setoran dari hasil tagihan oleh kolektor tunai atau giro

 Menerima setoran dari sales secara tunai

 Menerima pembayaran tunai dari tim expedisi yaitu driver dan

loper

 Mencek pembayaran dan daftar tagihan kredit atau lunas

 Membuat rekonsilasi bank (Nagari, BNI, Danamon, dan Mandiri)

 Menyimpan uang tunai dan cek giro membayar

 Pengeluaran-pengeluaran sesuai payment voucher yang sudah di

approve oleh pimpinan cabang, direktorat sales, dan akutansi.

d. Kolektor

 Menagih pembayaran ke outlet-outlet jika sudah jatuh tempo

 Outlet-outlet berkredit hanya jangka waktu  7 – 30 hari

3. Apoteker

Tugas dan tanggung jawab apoteker:

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
52
 Membuat dan menandatangani surat pengadaan obat-obatan

 Memastikan kebenaran dan kelengkapan surat pemesanan

 Menandatangani faktur penjualan, ship list, receipt, dan Berita Acara

Pemusnahan Barang

 Mengontrol atau mengawasi jalan nya semua kegiatan yang ada di PBF

apakah telah sesuai CDOB dan Permenkes

 Mengontrol suhu penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran obat,

makanan dan minuman dan mendokumentasikan sesuai standar.

 Melakukan kontrol stock psikotropika

 Membuat lapoaran distribusi obat:

Psikotropika Bulanan: Badan POM, Balai POM dan Dinkes

Laporan Triwulan (semua produk): Balai POM dan Dinkes

 Melakukan koordinasi penanganan dan pelaporan eksekusi recall

 Arsip faktur dan surat pesanan

 Melakukan cycle count psikotropika setiap hari

 Melakukan validasi dokumen Daftar Pelanggan secara terus menerus

 Melakukan program 5R (Rapi, Resih, Ringkas, Rajin, Rangkap)

 Terlibat dalam program conim (Continuous Improvement)

4. Kepala Gudang

Tugas dan tanggung jawab:

 Bertanggung jawab kepada ABM

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
53
 Bertanggung jawab atas persediaan barang digudang sesuai sistem dan

prosedur yang berlaku

 Mengawasi kerapian barang digudang dan tata letaknya

 Menjaga keamanan barang farmasi, baik stabilitas maupun keamanan dari

pencurian dan bahaya lainnya

 Bertanggung jawab terhadap operasional gudang mulai dari barang masuk,

barang keluar, penerimaan barang, penyimpanan barang, dan penyusunan

barang di gudang

Dibawah kepala gudang ada anggota-anggota yang ikut dalam operasional

gudang, yaitu:

1) Wakil kepala gudang

 Bertanggung jawab atas operasional gudang

 Mengambil alih tanggung jawab kepala gudang jika tidak berada di

tempat.

2) Admin

 Mengentri picklist untuk dijadikan faktur

 Membuat laporan selisih kanvas

 Membuat laporan barang rusak

 Membuat tanda terima retur barang rusak

 Menginput data barang masuk untuk dijadikan stok gudang

3) Picker

Tugas dan tanggung jawab:


Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
54
 Mengambil barang yang diminta dalam Surat Orderan (SO)

 Menyiapkan barang sesuai permintaan

4) Checker

Tugas dan tanggung jawab:

 Mencek barang yang dikeluarkan oleh picker sesuai faktur, jika tidak

sesuai checker menginformasikan ke picker

 Mencek barang yang akan dibawa tim expedisi sesuai dengan faktur

 Mencek barang akan masuk kanvas

 Menerima dan mencek barang masuk dari pusat maupun cabang

5. Kepala Expedisi

Tugas dan tanggung jawab:

 Memastikan semua faktur yang tercetak maupun yang terkirim secara

on time

 Mengontrol pekerjaan karyawan dibagiannya

 Mengawasi kendaraan kendaraan yang sudah dirawat oleh driver atau

loper

 Memastikan semua masalah admin di dalam devisi expedisi

 Bertanggung jawab atas keselamatan barang, faktur dan kendaraan

pada saat pengiriman barang

 Bertanggung jawab atas pengiriman barang sesuai dengan sistem dan

prosedur
Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
55
 Membuat dan mengatur rute pengiriman barang

 Melakukan pengiriman barang sesuai outlet dan alamat yang tertera

pada faktur

Dibawah kepala expedisi ada anggota yang ikut dalam operasional tim

expedisi, yaitu:

a. Admin Expedisi

Tugas Admin Expedisi:

 Mengerjakan semua masalah di expedisi yaitu pembuatan surat jalan

 Membuat biaya claim dari driver maupun loper.

 Membuat daftar serah terima faktur.

 Menyelesaikan surat jalan dan pengecekan faktur kembali

 Membuat laporan triwulan, OTD (On Time Delivery), insentive.

b. Loper yaitu tim expedisi yang mengantarkan barang menggunakan motor

untuk outlet dalam kota. Produk yang di antar dalam jumlah yang sedikit,

biasanya produk ethical.

c. Driver yaitu tim expedisi yang mengantarkan barang menggunakan mobil

dalam kota maupun keluar kota, barang yang diantarkan dalam jumlah

yang banyak, biasanya barang produk ethical, consumer, dan CHB

(Consumer Health Beauty).

3.7 Persyaratan Sebagai Pelanggan PBF

Biasanya disebut juga dengan NOO (New Open Outlet). Syarat-syarat bagi

outlet baru untuk berlangganan sebagai berikut:

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
56
a. PBF / Apotek / Rumah Sakit / Toko Obat

Syarat-syaratnya antara lain:

1) Menigisi formulir NOO

2) Surat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3) Tanda Daftar Perusahaan, Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Tempat

Usaha, Izin Gangguan, Surat Izin Apotek, Toko Obat, dan Rumah Sakit.

4) KTP(Pemilik sarana / Direktur)

5) SIPA / SIKA Apoteker (kecuali untuk toko obat)

6) SIKTTK ( untuk toko obat hanya SIKTTK)

b.   Toko / Mini Market dll.

Syarat-syaratnya antara lain:

1) Surat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

2) KTP

3) Mengisi formulir NOO

3.8 Kegiatan Perusahaan

3.8.1. Pengadaan Barang

Pengadaan barang PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk  cabang Padang

terbagi 3 :

1. Sudah diatur dari pusat PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk  pusat yang

berada di Jakarta biasa disebut juga dengan RDC (Region Distribution Center)

dengan memakai ship list.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
57
2. Dari cabang lain dengan memakai sistem relokasi biasanya juga memakai ship

list kecuali untuk produk obat.

3. Dari prinsipal dengan memakai DO (Delivery Order) dengan cara cabang

memintakan ship list ke RDC dan RDC memintakan receiver ke prinsipal.

Perencanaan yang dibuat pada bulan ini ditujukan untuk 3 bulan kedepan.

4. Untuk pengadaan yang bersifat urgent, dapat dilakukan sistem relokasi antar

cabang, hal ini harus memperoleh persetujuan dari direktorat pusat kecuali

untuk produk obat.

Semua kegiatan diperusahaan bisa di pantau melalui sistem yang telah online.

Jika terjadi peningkatan permintaan barang dari konsumen sedangkan stok kurang

maka untuk mengantisipasi supaya cukup perusahaan bisa melakukan pesanan

tambahan (PESTA).

3.8.2 Penerimaan Barang

Proses penerimaan barang, driver menyerahkan surat jalan ke kepala gudang.

Barang datang bersamaan dengan ship list, kemudian checker mengecek barang

sesuai dengan surat jalan dan ship list untuk melihat adanya barang yang rusak atau

tidak, serta kondisi lain yang tidak sesuai dengan persyaratan.

Pada pemeriksaan barang/obat-obatan tersebut harus diperhatikan sifat

sifatnya, baik fisika dan kimia serta persyaratan penyimpanannya, agar tidak ada

barang/obat-obatan yang rusak/penyok/basah/robek selama proses pemeriksaan dan

penerimaan. Jika sesuai, maka dilakukan pembongkaran barang dan disesuaikan

setiap item, rasa dan nomor batch kemudian cek ulang sesuai ship list. Setelah

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
58
dilakukan pengecekan ulang dan tidak ada yang rusak, barang diterima dengan

menandatangani surat jalan dan diberi stempel kemudian diberikan kepada expedisi.

Barang yang sudah diterima, diberikan ke transporter untuk menyusun barang

sesuai dengan locator dan mencatat alamat locator pada ship list sesuai alamatnya.

Ship list diberikan ke admin gudang dan di proses secara sistem (Receipt). Setelah

dilakukan receipt maka akan keluar dokumen yang disebut dengan receiver dan

barang sudah menjadi stok gudang. Dokumen berupa ship list yang asli akan

dikirimkan ke pusat dan bagian copy akan disimpan pada bagian gudang sebagai

arsip gudang.

Jika ada barang/obat-obatan yang rusak atau tidak cocoknya dokumen dengan

barang yang datang, maka tetap diterima dahulu dan barang/obat-obatan dipisahkan

letaknya. Kemudian buat berita acara, di tanda tangani oleh ABM (Area Bisnis

Manager), kepala gudang, penerima barang, copyan diberikan kepada ekspedisi yang

asli untuk pertinggal oleh PBF dan diberikan ke admin). Baru barang/obat-obatan di

kirim kembali ke pusat

3.8.3. Penyimpanan Barang

Setelah melakukan penerimaan barang/obat-obatan serta alat kesehatan yang

telah memenuhi syarat dan sesuai dengan spesifikasi maka barang atau alat kesehatan

di simpan ke gudang. Di gudang juga dilengkapi dengan monitoring suhu yang harus

dicatat yaitu tiap pukul  08.00, 11.00, 14.00, dan  pukul 16.00 WIB.

Penyimpanan barang dan obat disimpan berdasarkan :

a.    Sesuai dengan sifat fisika dan kimianya (kestabilannya).

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
59
b.    Sesuai dengan jenisnya.

c.    Menurut bentuk sediaan.

d.   Penyusunan barang berdasarkan golongan(Obat keras, Prekursor, Sitostatika)

e.    Penyusunan barang berdasarkan sistem FEFO dan FIFO.

Penyusunan barang di letakkan diatas palet-palet ditiap locator. Disetiap palet

dan locator barang masing-masing ada penanggung jawab. Barang/obat-obatan tidak

boleh diletakkan langsung diatas lantai, dan terhindar dari cahaya matahari langsung,

karena akan mempercepat kerusakan.

Penyimpanan barang di gudang ada 2 macam:

a. Berdasarkan barang

- Barang Pharma

- Barang consumer

b. Berdasarkan suhu

a. Suhu Ambience

Ruangan atau tempat yang bersuhu 25 – 30oC, di tempat ini terdapat

barang-barang yang dijual bebas atau barang consumer.

b. Suhu Cool Room

Tempat yang bersuhu 15-25oC, di tempat ini banyak jenis obat-obatan

dan alat-alat kesehatan lainnya. Diruangan cool room ada tempat

penyimpanan obat psikotropika yang tersimpan dalam lemari khusus.

c. Suhu Chiller

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
60
Tempat yang berada 2-8oC, di tempat ini di letakkan obat-obat tertentu

yang mempunyai suhu khusus yaitu 2-8o C

Di gudang ada 3 proses, yaitu:

1) Proses penerimaan

2) Proses Warehousing yaitu proses yang dilakukan atau dikerjakan segala

sesuatu digudang seperti: menstock barang, pindah barang, pengecekan

barang

3) Proses pengeluaran barang atau serah terima barang.

3.8.4. Pendistribusian

Barang  keluar  merupakan permintaan orderan dari cabang lain, ke Rumah

Sakit, Apotek, Toko-toko, dan Mini Market.Cara pendistribusian barang di PT.

Enseval Putera Megatrading, Tbk antara lain:

a.    Pendistribusian Secara Umum

1. Pemesanan barang :

a. Outlet yang sudah terdaftar dan mendapatkan ID bisa memesan barang

langsung melalui via telepon kepada Call Center

b. Salesman yang berkunjung langsung ke outlet untuk menerima orderan, lalu

salesman mengirimkan orderan dari outlet kepada SSD melalui PDA aplikasi

tersendiri salesman.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
61
c. Oulet dapat memesan barang melalu aplikasi EMOS ( Enseval Mobile Oerder

Sistem ).

2. Bagian SSD mengentry orderan di komputer, hasil entry berupa Sales Order (SO)

di ORACLE

3. Jika tidak ada masalah dengan outlet maka secara otomatis data pesanan yang

telah di entry oleh SSD akan langsung ke gudang.

4. Dan komputer memproses secara otomatis tentang ketersediaan barang. Jika

barang tidak tersedia maka akan keluar Surat Pesanan Tidak Terpenuhi (SPTT)

yaitu surat yang dikeluarkan jika barangnya yang diminta sedang habis atau stok

sedang kosong.

5. Sales Order (SO) disebut juga dengan picklist sampai digudang terdiri dari 2

lampiran.

6. Sebelumnya dilakukan dulu registrasi dengan menanda tangani buku dengan

nomor registrasi kemudian dilakukan picking barang oleh pickerdi locator yang

tertera pada picklist.

7. Setelah picker selesai melakukan packing barang diletakkan di masing-masing

tempat(despatch), yang disebut dengan area loading ada yang dalam kota dan

luar kota, kemudian dilakukan transak dan keluarlah picklist confirm di gudang

dan secara otomatis keluar faktur di ekspidisi. Picklist confirm diselipkan di

barang untuk proses pengecekan barang.

8. Picklist yang asli dan picklist confirm digabung diletakkan dibarang picklist

ditanda dangani oleh picker, barang yang akan diambil oleh ekspedisi yang

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
62
sebelumnya telah dicek oleh checker (yang harus dicek oleh checker yaitu nama

barang, no batch,  kadar, jumlah barang, dan outlet yang dituju), checeker

menyerahkan barang yang diminta oleh ekspedisi dengan membawa faktur asli

yang telah ditanda tangani oleh Apoteker, setelah barang diambilkan, picklist

confirm ditanda tangani oleh driver dan diserahkan ke admin gudang untuk

dientri.

b.      Pendistribusian Secara Khusus/CCP (Cold Chain Product)

Diutamakan terhadap produk-produk yang memerlukan suhu dibawah

suhu kamar atau yang harus disimpan didalam chiller, biasanya pengantaran

untuk produk-produk tersebut membutuhkan alat pendingin sejenis tas yang

dilengkapi “coolbox/coolbag” dengan menambahkan es gell/dryes yang akan

mempertahankan suhu pada produk tersebut dalam batas waktu yang telah

ditentukan sesuai kriteria. Juga disertai dengan termometer yang ditaruh setara

dengan box obat. Box obat ditaruh diantara ice pack yang telah di alasi dengan

kertas agar tidak menyentuh langsung ke barang. Kemudian juga dilengkapi

dengan laporan pengiriman produk pada suhu 20C- 80C sebelum dibawa harus

diisi terlebih dahulu dan setelah barang sampai juga harus diisi oleh outlet saat

barang diterima dan yang aslinya dibawa kembali ke kantor sebagai bukti.

c.     Pendistribusian Kanvas

Orderan dilakukan melalui salesman yang keluar kota dengan menggunakan

mobil box. Adapun tata cara pendistribusian kanvas antara lain:

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
63
 Sebelum kanvas melakukan perjalanan, harus ada rencana kanvas yaitu

beberapa banyak barang yang akan dibawa,

 Terdiri dari salesman dan asisten, rencana kanvas diajukan oleh salesman

disetujui oleh kepala salesman dan ABM, kemudian diberikan ke admin

gudang, admin gudang mengentri kesistem agar barang bisa dikeluarkan

kemudian dicetak picklist kanvas, untuk mengambil barang-barang yang

dipesan oleh kanvas diambilkan oleh picker, dilakukan transaksi oleh picker

di komputer tetapi tidak keluar picklist confirm dan juga tidak menjadi faktur

di ekspedisi tapi jadi BKB (Bukti Keluar Barang).

 Terdiri dari 4 rangkap. Rangkap 1 dan 2 untuk gudang rangkap ke 3 diambil

oleh asisten salesman untuk bukti. Rangkap ke 4 untuk checkermencek

barang saat asisten salesman meminta barang lengkapi tanda tangan gudang,

supervisor sales, ABM. Jika sudah lengkap dilakukan serah terima dengan

asisten salesman kemudian admin gudang menyerahkan barang ke mobil

dengan syarat selisih barang sudah nol.

 Jika ada pemesanan diluar kota maka salesman memfax ke enseval cabang

untuk pengiriman barang

 Biasanya barang-barang didistribusikan oleh kanvas adalah barang-barang

kosmetik, makanan dan minuman

 Kanvas dimulai hari senin dan kembali hari jum’at. Jika hari jum’at masih

tersisa barang yang dibawa dilakukan serah terima asisten salesman dengan

checker penerima barang, checker mengisi kolom berapa yang tersisa sesuai

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
64
fisik. Selanjutnya di tanda tangani oleh checker dengan asisten salesman,

setelah selesai lembar 1 diserahkan ke admin gudang yang melakukan terima

sisa kanvas ditulis oleh asisten dan dientri ulang dikembalikan menjadi stok

kemudian cetak laporan selisih kanvas, lembar 2 untuk asisten salesman.

3.8.5. Pengiriman Barang

            Pengiriman barang dilakukan oleh tim expedisi. Adapun cara pengiriman

barang yang dilakuakan antara lain:

1) Setelah faktur tercetak maka admin expedisi membuat surat jalan untuk tim

expedisi ( driver atau loper).

2) Kemudian tim expedisi mengambil barang ke gudang yang sesuai dengan faktur

outlet.

3) Kemudian tim expedisi mengantar barang ke outlet.

4) Setelah barang diserahkan, faktur ditanda tangani dan distempel oleh outlet. Jika

outlet memesan barang secara kredit maka faktur yang bewarna biru diserahkan

ke outlet tetapi bila menggunakan sistem Cash On Delivery (COD) maka faktur

asli diserahkan ke outlet.

5) Kemudian tim expedisi kembali ke PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk dengan

membawa sisa fakturnya dan diserahkan ke bagian administrasi expedisi untuk

dicocokkan sesuai dengan surat jalan dan faktur harus kembali dihari yang sama.

6) Untuk pengiriman barang keluar kota, lama pengiriman pesanan 1 hari setelah

pemesanan.Jika ada outlet yang membutuhkan barang dalam waktu yang cepat,

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
65
maka pengiriman menggunakan jasa pengiriman travel dengan biaya ditanggung

oleh PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk / outlet

3.9 Mekanisme Pembayaran

Sistem pembayaran ada beberapa macam:

1. Kredit

Pola pembayaran kredit terbagi:

 Kredit 7 hari

 Kredit 14 hari

 Kredit 21 hari

 Kredit 30 hari

2. COD (Cash On Delivery) yaitu pembayaran langsung tidak menggunakan

batas waktu

3. Tender (biasanya dengan harga yang lebih murah dari harga penjualan

biasa).

3.10      Administrasi

1. Proses administrasi barang yang telah keluar melalui beberapa tahap

2. Setelah tim expedisi kembali mengantarkan barang, faktur diserahkan ke admin

expedisi dan dicocokkan dengan surat jalan dan ditanda tangani oleh kepala

expedisi

3. Setelah selesai diproses di expedisi faktur beserta surat jalan diserahkan

kefakturis. Fakturis melampirkan faktur asli dengan surat pajak

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
66
4. Setelah selesai di proses oleh fakturis faktur diserahkan ke pool faktur untuk

proses selanjutnya

5. Pool faktur menerima semua faktur dan menginput didata tagihan yang nanti

akan dibawa kolektor untuk ditagih ke outlet-outlet jika jatuh tempo

6. Kasir menerima setoran dari hasil tagihan oleh kolektor

7. Kasir mengimput ke komputer untuk melaksanakan pelunasan

8. Pembayaran juga dapat melalui giro, cek, transfer ke rekening perusahaan,

dansecara tunai melalui loper atau driver.

3.11 Laporan

3.11.1 Laporan obat

Macam-macam laporan yang dibuat adalah:

1) Laporan psikotropika, prekursor, dan OOT

Obat psikotropik, prekusor dan OOT di laporkan setiap bulan, pelaporan

dilakukan secara online melalui website e-napza.pom.go.id

2) Laporan triwulan yaitu laporan semua barang, termasuk psikotropik, prekusor

dan OOT, baik secara online maupun hard file.

3) Laporan alat kesehatan

Laporan alat kesehatan dilakukan secara 6 bulan sekali melalui sistem online

langsung dari KemenKes e-report.alkes.kemenkes.go.id

3.11.2. Laporan Keuangan

Arus data yang membentuk laporan keuangan

1. Dari dokumen penerimaan barang dan dokumen pengeluaran barang

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
67
2. Dari dokumen tersebut barulah kita bisa membuat Sales Order dan Delivery

Order

3. Barulah terbentuk

 Faktur

 Retur

 DN (Debet Nota) / CN (Credit Nota) discount

4. Lalu dibuat Receipt Voucher, Payment Voucher, dan Daftar Tagihan

5. Setelah itu data di dikumpulkan dalam bentuk jurnal

6. Kemudian dimasukkan kedalam buku besar

7. Barulah didapat laporan laba / rugi yang terlihat pada neraca

3.11.3. Laporan pajak

Pelaporan pajak berupa PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dilakukan langsung

oleh PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk pusat. Pelaporan pajak yang dilakukan di

cabang yaitu pajak penghasilan (PPh) yang ada dua macam yaitu Pasal  21 (pajak

penghasilan) dan pasal  23 (pajak jasa).

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
68
BAB IV

PEMBAHASAN

Menurut PerMenkes RI No. 1148/Menkes/Per/VI/2011, Pedagang Besar

Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk

pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan. Di dalam PerMenKes RI No. 34 tahun

2014 dinyatakan bahwa PBF dan PBF cabang hanya dapat mengadakan, menyimpan

dan menyalurkan obat dan atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang

ditetapkan oleh menteri, PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri

farmasi dan atau sesama PBF sedangkan PBF cabang hanya dapat melakukan

pengadaan dari PBF Pusat dan PBF Cabang dalam melaksanakan pengadaan obat

atau bahan obat harus berdasarkan surat pesanan yang ditanda tangani apoteker

penanggung jawab dengan mencantumkan nomor SIKA. Perubahan terbaru

PerMenKes RI No. 30 tahun 2017 dinyatakan bahwa PBF dan PBF Cabang dalam

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
69
melaksanakan pengadaan obat atau bahan obat harus berdasarkan surat pesanan yang

ditanda tangani apoteker penanggung jawab dengan mencantumkan nomor SIPA.

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang beralamat di Jl. By Pass

Km 10, Kelurahan Kalumbuk Kuranji Padang ini beroperasi berdasarkan Nomor Izin

PBF: 447/22-PERIZ/BKMP&PPTVI-2016. Praktek Kerja Profesi Apoteker kali ini,

dilakukan di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk

dimana PBF ini merupakan salah satu PBF cabang yang berada di Padang. PBF

cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan

pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk memenuhi kebutuhan

pemerintah, PBF dan PBF Cabang dapat menyalurkan obat dan bahan obat kepada

instansi pemerintah yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Di setiap PBF dan PBF cabang harus memiliki Apoteker Penanggung Jawab

yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan

dan penyaluran obat dan bahan obat. Apoteker Penanggung Jawab harus telah

memiliki izin sesuai peraturan perundang-undangan dan dilarang merangkap jabatan

sebagai direksi atau pengurus. Apoteker bertanggung jawab dalam penerimaan,

penyimpanan dan pendistribusian obat kepemesan, dimana dari obat diterima sampai

ke tangan pasien obat tersebut sama dan mempunyai efek yang sama.

Pekerjaan kefarmasian dalam fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan

farmasi harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Secara

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
70
umum PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk, cabang Padang telah mengikuti CDOB

yang ditetapkan oleh Badan POM, dimana telah melakukan sertifikasi dan inspeksi

secara periodik dan berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk menjaga mutu,

keabsahan dan keamanan obat sepanjang rantai distribusi sesuai dengan persyaratan

dan tujuan penggunaan sehingga kualitas obat terjaga dengan baik ketika sampai di

tangan konsumen.PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk, cabang Padang telah

mendapatkan Sertifikasi CDOB pada tanggal 21 Agustus 2014.

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk memiliki beberapa divisi, antara lain:

 Pharma

 KND (Kalbe Nutrision Division)

 CHB (Consumen Health and Beauty)

 CHD (Consumen Health Division)

Masing-masing Divisi memiliki beberapa Prinsipal, yaitu:

Nama Devisi Principal


Divisi pharma  Kalbe farma

 Interbat

 Holistic care

 Kalbe nimitz

 Primary care

 Smith dan nephew

 Hexpharm jaya
KND  Sanghyang perkasa’
CHD  Saka Parma

  Kalbe farma OTC


Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
71
 Kalbe farma RTD

  Bintang toejoe
CHB  John francis

 Aquasalve sanaria

 Nata meridian

 Amsafe

 Kara santan pramata

 Aneka boga citra

 Hermon anugrah indah

 Osaki medical

 Impers pratama

 Tata nutrisana

 Mead Johnson

Pendaftaran outlet baru harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu dengan

mengisi formulir data pelanggan dengan melampirkan dokumen seperti fotokopi

KTP, NPWP, SITU, SIA, SIPA/SIKA dan SIPTTK yang berlaku dan spesimen

dengan tandatangan APJ, TTK serta contoh stempel outlet (untuk apotek, rumah

sakit, PBF). Untuk outlet yang menjual produk konsumer seperti toko, minimarket

dll, cukup dilengkapi dengan dokumen fotokopi KTP dan NPWP. Prosesnya yaitu

formulir pendaftaran pelanggan yang dibawa direktorat/sales diteruskan ke bagian

ekspedisi untuk diberikan rayon penagihan, kemudian ke koordinator penagih untuk

diberikan kode penagihan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan spesimen oleh

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
72
apoteker (untuk apotek, rumah sakit, PBF), dilanjutkan dengan proses pemeriksaan

oleh KSA. Setelah disetujui oleh ABM, dilakukan proses entry di ORACLE sistem,

kemudian outlet akan memperoleh ID sehingga dapat melakukan pemesanan.

Sistem pengadaan yang dilakukan oleh PBF PT. Enseval Putera Megatrading,

Tbk bersumber dari PBF pusat.PBF pusat dapat mengetahui jumlah stok yang ada di

gudang PBF cabang dengan menggunakan sistem komputer yang ter-update ke sistem

yang ada di pusat. Jika stok barang menipis, dilakukan pemesanan melalui DC

(Distributor Center) , kemudian PBF pusat memverifikasi permintaan tersebut,

setelah melakukan verifikasi, PBF pusat mengirimkan barang yang telah dipesan

bersama dengan Surat Pengiriman Barang (SPB), lalu PBF cabang melakukan

penerimaan sesuai dengan dokumen.Pengadaaan juga bisa dari cabang lain dengan

memakai sistem relokasi biasanya juga memakai ship list. Untuk kegiatan penerimaan

sediaan psikotropika, OKT dan prekursor proses pengecekan harus diketahui apoteker

Barang yang datang dari PBF pusat membawa 2 dokumen yaitu surat jalan

dan ship list, terlebih dahulu di periksa kelengkapan barang tersebut berdasarkan ship

list. Untuk barang-barang yang penyimpanannya di suhu tertentu disertai dengan

dokumen informasi penyimpanan tersebut. Jika terjadi ketidak sesuaian dilakukan

konfirmasi kepada PBF pusat. Setelah melakukan penerimaan obat atau alat

kesehatan yang telah memenuhi syarat dan sesuai dengan spesifikasi maka barang di

simpan ke gudang dengan melaksanakan Cara Distribusi Obat yang Baik. Dengan

sitem FEFO ( First Expired First Out) di gudang juga dilengkapi dengan monitoring

suhu yang harus dicatat.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
73
Untuk barang yang fast moving diletakankan dibagian depan agar lebih

efisien dalam waktu pengambilannya, untuk di PBF enseval contoh produknya

(Ranitidin). Untuk barang yang kemasan primernya berbahan kaca diletakan di rak

bagian bawah untuk meminimalkan resiko terjadi nya hal yang tidak di inginkan

seperti pecah.

Proses orderan di PT. Enseval Putera Megatrading, TBK bisa dilakukan

dengan beberapa cara, yaitu bisa langsung melalui via call center kantor pusat, ke

salesman, atau juga bisa memesan langsung melalui aplikasi EMOS (Enseval Mobile

Order System).

Untuk pemesanan via call center kantor pusat, outlet menelfon dan memberi

tau no ID pelanggan dan menyebutkan item-item yang di pesan. Kemudian pusat

akan mengentry pesanan dan di kirim ke pbf cabang terdekat. Untuk pemesanan via

EMOS outlet dapat memesan lagsung melalui aplikasi EMOS yang tersedia di

handpone. Kemudian memilih item-item yang dibutuhkan.

Untuk pemesanan barang melalui salesman yang berkunjung langsung ke

outlet untuk melakukan orderan, salesman mengirimkan orderan dari outlet kepada

SSD melalui PDA yang telah diprogam pada handphone salesman. SSD akan

mengentry orderan dikomputer dan diperoleh sales order (SO) yang akkan diteruskan

ke bagian gudang. Apabila pending, maka akan di tangani oleh masing masing

supervisor, dibawa ke ABM/KSA kemudian di approved. Jika barang tidak tersedia

maka akan keluar Surat Pesanan Tidak Terpenuhi yaitu surat yang dikeluarkan jika

barangnya yang diminta sedang habis atau stok sedang kosong.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
74
Untuk pemesanan barang-barang farma harus menggunakan Surat Pesanan

(SP) dan untuk obat psikotropika, prekursor dan obat-obat tertentu (OOT) harus

menggunakan Surat Pesanan khusus yang diberikan oleh apoteker penanggung jawab

di apotek kepada PBF. Surat Pesanan (SP) yang telah dibuat oleh apotek akan dibawa

oleh salesman kemudian diserahkan kepada Apoteker Penanggung Jawab (APJ) di

PBF. Kemuadian apoteker akan memverifikasi SP tersebut dengan mencek

kelengkapan surat. Setelah lengkap dengan SP, kemudian diserahkan atau

dikembalikan ke direktorat farma untuk di scan dan dikirim via e-mail ke SSD pusat

untuk di entry secara system. Setelah itu orderan di proses seperti biasa (di approved

oleh bagian terkait), dan setelah itu berulah orderan sampai di gudang berupa picklist.

Sales Order (SO) disebut juga dengan picklist setelah sampai digudang.

Dilakukan pengambilan barang oleh picker di lokator yang tertera pada picklist.

Untuk obat psikotropika dan OKT, pengambilannya harus dilakukan oleh apoteker

penanggung jawab. Apabila apoteker atau kepala gudang sedang tidak ada di tempat,

maka picker yang sudah di beri tanggung jawab boleh mengambil obat yang dimana

SO sebelumnya sudah diverifikasi oleh apoteker. Sedangkan untuk prekursor farmasi,

pengambilan barang dapat dilakukan langsung oleh picker. Setelah picker selesai

melakukan pengambilan barang yang diletakkan di masing-masing tempat (despatch),

kemudian dilakukan proses transak dan keluarlah picklist confirm di gudang dan

secara otomatis keluar faktur di bagian ekspidisi. Picklist confirm diselipkan pada

masing-masing barang untuk proses pengecekan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
75
Picklist yang asli dan picklist confirm digabung diletakkan dibarang

kemudian ditanda dangani oleh picker, barang yang akan diambil oleh ekspedisi yang

sebelumnya telah dicek oleh checker (yang harus dicek oleh checker yaitu nama

barang, no batch,  kadar, jumlah barang, dan outlet yang dituju), checker

menyerahkan barang yang diminta oleh ekspedisi dengan membawa faktur asli yang

telah ditanda tangani oleh Apoteker, setelah barang diambilkan, picklist confirm

ditanda tangani oleh driver dan diserahkan ke admin gudang untuk dientri (Lampriran

4).

Untuk penangananan produk rantai dingin sudah memenuhi CDOB. Pada saat

dilakukan pengiriman barang tersebut jumlah ice pack yang digunakan menggunakan

standar operasional yang berlaku sehingga suhu produk tersebut tetap terjaga selama

pengiriman. Termometer dimasukan agar dapat mengetahui suhu produk tersebut

sampai pada outletnya memenuhi syarat atau tidak, jika tidak memenuhi syarat maka

perlu dikaji penyebabnya apa, PBF cabang mengkompirmasi PBF pusat tersebut, dan

mereka akan mengkomfirmasi pada industri farmasi produk tersebut, bagaian QC

dan QA akan melakukan pengecekan terhadap produk tersebut.

PT Ensaval Putera Megatrading Tbk padang, pada prosedur operasionalnya

bedasarkan CDOB tahun 2012 (penerimaan, penyimpanan, pemisahan obat,

pemusnahan obat, pengambilan, pengemasan dan pengiriman) hampir memenuhi

persyaratan, yang belum memenuhi persyaratan CDOB tahun 2012 yaitu

penyimpanan obat psikotropika tidak terpisah dengan ruangan yang lain, tetapi di

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
76
PBF Enseval Putera Megatrading telah dilakukan penambahan bangunan untuk

gudang sehingga penyimpanan psikotropika dapat dipisihkan dengan ruang lainnya.

Proses penarikan barang ada 2 yaitu secara internal dan eksternal. Proses

penarikan secara internal yaitu penarikan barang yang dilakukan oleh pabrik melalui

distributor (PBF) untuk dilakukan pengujian kembali. Proses penarikan dilakukan

dengan menggunakan surat resmi dimana PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.

cabang Padang membuat surat penarikan yang ditandatangani oleh apoteker dan

kepala cabang, kemudian masing-masing outlet mengisi form penarikan (jika barang

masih ada, ditulis jumlah sisa barang dan jika barang sudah habis, ditulis nihil) dan

selanjutnya apoteker akan melakukan rekap penarikan barang. Sedangkan penarikan

secara eksternal yaitu penarikan barang yang dilakukan oleh Dinkes/BPOM

disebabkan karena adanya temuan kasus.

Untuk produk recall maka dilakukan penarikan ke outlet –outlet yang

melakukan pemesanan obat tersebut, salesmen akan memberitahukan pada outlet

tersebut. Penarikan produk berdasarkan pada no batch. Kepala gudang akan

mengirim email ke PBF pusat dan menungu SJP (Surat Jawaban Prinsipal).

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk memiliki 2 jenis produk kembalian

yaitu:

1. Produk BAD, untuk kemasan yang rusak, expire date, isi rusak, penarikan

produk oleh prinsipal, dll.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
77
2.  Produk GOOD, untuk produk yang ditarik dari outlet karena tidak sesuai

dengan pesanan outlet, overstock di outlet, terlambat kesalahan administratif,

dll.

Produk kembalian diterima oleh petugas retur untuk untuk dilakukan

pengolahan dan pengiriman/pengeluaran. Untuk penerimaan, TTRB (Tanda Terima

Retur Barang) yang ditulis oleh salesman bersamaan dengan lampiran copy faktur

diberikan ke gudang retur dan diterima oleh petugas retur, kemudian dilakukan

registrasi ke dalam buku, setelah terkumpul semua diberikan ke admin gudang untuk

mengentry data ke sistem untuk di jadikan TTRS (Tanda Terima Retur Sementara).

TTRS terdiri dari lembar dimana satu untuk admin gudang BAD untuk

dicocokkan dengan fisik barang dan satu lagi diberikan kebagian SSD untuk

mengentry harga, cek diskon dan membuat RMA, selanjutnya di approved dan pihak

supervisor accounting mengecek copy faktur, RMA, harga, dan register ), kemudian

di approved dan oleh data proses menerbitkan CN (Credit Note), mengecek pajak,

selanjutnya keluarlah reciever di gudang dan sudah menjadi stok gudang.

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang melakukan

pemusnahan cabang untuk produk-produk expired, khususnya untuk  produk KND,

Kara, dan Nivea. Dimana pemusnahan dihadiri oleh perwakilan dari principal,

direktorat, accounting, dan orang gudang dari PT. Enseval putera Megatrading, Tbk

cabang Padang, kemudian dibuat berita acara pemusnahan cabang dan dilampirkan

dokumentasi pemusnahan produk.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
78
Untuk produk rusak dan expired dari Kalbe Farma, Bintang Toedjoe, Interbat,

Saka Farma untuk obat-obat tidak ada proses pemusnahan di cabang, tapi akan

dikirim kembali ke PT. Enseval Putera Megatrading,Tbk pusat atau dikembalikan

kepada principal untuk dimusnahkan. Pengiriman tergantung dari SJP tetapi biasanya

dilakukan 2 kali dalam sebulan.

Untuk pelaporan obat-obat, ada 2 jenis laporan yang dibuat, yaitu laporan per

bulan yaitu laporan Psikotropika, OOT dan Prekursor. Laporan triwulan yaitu laporan

penyaluran obat secara keseluruhan, termasuk Psikotropika, OOT, dan Precursor.

Untuk laporan triwulan psikotropika, prekursor, dan OOT dilakukan secara online

melalui website: e-report dan manual. Untuk alat kesehatan, pelaporan juga dilakukan

3 bulan sekali ke Dinas Kesehatan provinsi secara manual, dan pelaporan langsung ke

MenKes 6 bulan sekali secara online melalui website e-report.

Di dalam CDOB terdapat aspek inspeksi diri yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja agar perusahaan tidak hanya memiliki

aset dalam bentuk materi tapi juga memiliki SDM yang dapat diandalkan. Inspeksi

diri dilakukan 1 tahun sekali oleh kepala cabang dan apoteker kepada anggotanya

meliputi evaluasi kinerja, kedisiplinan, integritas, loyalitas, dan responsive terhadap

tanggung jawab.

Bagian terakhir dalam seluruh rangkaian proses kegiatan yang dilakukan di

PT. Enseval Putera Megatrading,Tbk yaitu pengarsipan dokumentasi. Hal ini sangat

penting untuk menelusuri seluruh aspek kegiatan jika terjadi suatu hal yang tidak

dinginkan di masa yang akan datang. Pengarsipan dokumentasi yang dilakukan oleh

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
79
PT. Enseval Putera Megatrading,Tbk telah memenuhi ketentuan CDOB yaitu adanya

dokumentasi tertulis yang berupa prosedur (SOP), kontrak, dan data berbentuk kertas

dan elektronik pada kegiatan pembelian, penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan

pelaporan. Seluruh dokumen seperti laporan keuangan, laporan penjualan, laporan

pembelian dan lain-lain dicetak dan ditandatangani oleh masing-masing petugas

dengan persetujuan kepala cabang bahkan SIPA dan SIA dari Apotek juga harus di

dokumentasikan oleh apoteker penanggung jawab PBF karena apotek yang

mengorder tanpa dilengkapi SIPA yang berlaku tidak akan dilayani oleh pihak PBF.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah melaksanakan PKPA selama 2 minggu dari tanggal 1 Juli – 13 Juli

2019 di PBF PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk telah memiliki sertifikat CDOB

sehingga mengutamakan kualitas dan mutu obat hingga sampai kepada

masyarakat.

2. Sistem kerja di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk adalah sistem

komputerisasi yang secara online, mulai dari sistem pengadaan,

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
80
pendistribusian, penyimpanan dan pelaporan dan seluruh kegiatan sehingga

dapat diketahui pusat dan seluruh cabang di Indonesia.

3. Sistem perencanaan dan pengadaan barang di PT. Enseval Putera

Megatrading, Tbk dibuat berdasarkan kebutuhan yang dilakukan oleh

direktorat secara terpusat.

4. Sistem penyimpanan barang di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk adalah

berdasarkan spesifikasi barang yang ada di gudang.

5. PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk sudah memiliki aplikasi pemesanan

tersendiri yaitu Enseval Mobile Order Sistem (EMOS) yang sudah

disesuaikan dengan CDOB.

6. Apoteker berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan,

penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian, atau penyaluran obat di PBF

serta pengawasan kegiataan pengelolaan obat dan alat kesehatan sesuai

dengan cara distribusi obat yang baik dan peraturan perundang-undangan.

5.2 SARAN

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang Padang perlu

penambahan sumber daya manusia di bagian asisten apoteker atau apoteker

pendamping untuk meningkatkan kinerja Apoteker Penanggung Jawab dalam

melakasanakan tugasnya.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
81
DAFTAR PUSTAKA

Badan POMRI, 2012,PeraturanKepalaBadanPengawasObatdanMakananRepublik


Indonesia No. HK 03.1.34.11.12.7542. tahun 2012 TentangPedomanTeknis
Cara DistribusiObat yang Baik. Jakarta.

Kementerian Kesehatan, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan No.34Tahun


2014 TentangPedagangBesarFarmasi. Jakarta.
KementerianKesehatan, 2017,PeraturanMenteriKesehatan No.30Tahun
2017TentangPedagangBesarFarmasi. Jakarta.
PemerintahRepublik Indonesia, 2011, PeraturanMenteriKesehatan RI Nomor
1148/MENKES/PER/VI/2011, TentangPedagangBesarFarmasi.Jakarta.

Pemerintah Republik indonesia, 2009,PeraturanPemerintahRepublik


Indonesia No. 51 Tahun 2009 TentangPekerjaanKefarmasian. Jakarta.
PemerintahRepublik Indonesia,2011, PeraturanMenteriKesehatan RI Nomor
889/Menkes/Per/V/2011 TentangRegistrasi, IzinPraktik, Dan
IzinKerjaTenagaKefarmasian, Jakarta.

PemerintahRepublik Indonesia, 2016, PeraturanMenteriKesehatan RI Nomor 31


Tahun 2016 TentangPerubahanAtasPeraturanMenteriKesehatanNomor
Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
82
889/Menkes/Per/V/2011 TentangRegistrasi, IzinPraktik, Dan
IzinKerjaTenagaKefarmasian, Jakarta.

PemerintahRepublik Indonesia, 1997,Undang-undang No.5 Tahun 1997


TentangPsikotropika, Jakarta.

PemerintahRepublik Indonesia, 2017,Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Perubahan Penggolongan
Psikotropika, Jakarta.

PemerintahRepublik Indonesia, 2009,Undang-undang No 35 Tahun 2009


TentangPerubahan Narkotika, Jakarta.

PemerintahRepublik Indonesia, 2017,Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,
Jakarta.

PeraturanPemerintah Republik Indonesi, 2010, Undang-undangNomor44 tahun


2010TentangPrekursor, Jakarta.

Lampiran 1. PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Padang

Gambar 2.PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Padang

TANAH KANTOR GUDANG


Panjang 120 m 25 m 42 m

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
83
Tinggi 10 m
Lebar 96 m 23 m 23 m
Luas 6,817 m2 575 m2 966 m2

ABM SYUKUR HASYIM


Cabang Kelas C
Jumlah Karyawan 97

DAFTAR INVENTARIS JUMLAH


Mobil Pengantar Barang 8
Mobil Kanvas 9
Mobil Operasional Lainnya 8
Mobil Pengantar Barang Lainnya 2
Motor Operasional Lainnya 2

Kode Outlet Jumlah Efektif


11 PBF/Alkes 12 6
14 Apotek 317 277
15 Toko Obat 20 17
16 Apotik chains 18 17
17 Toko Kosmetik 82 65
18 Toko Alkes 1 1
21 Rumah Sakit Swasta 34 32
25 Lab Klinis 3 2
26 Salon dan Spa 24 0
27 Rumah Sakit Pemerintah 29 26
32 Toko Klontong 1517 860
35 Baby Shop 12 9
36 Toko Buah 2 2
38 Toko susu 1 1
39 Tempat makan dan minum 13 11
41 Supermarket LKA 14 12
42 Mini Market Lokal 585 511
43 Hotel 2 2
45 Koperasi 28 2
46 Supermarket NKA 7 6
49 Mini Market NKA 1 0

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
84
51 Pusat Olahraga 19 13
56 Dister/Agrn minuman 2 0
61 Vetinary 3 0
68 Sub Distributor 13 13
70 Puskesmas 21 0
71 Dinas Kesehatan 5 3
72 Klinik 12 10
73 In Housupe Treatment 16 8
74 Tenaga Kerja Kesehatan 8 3
78 Institusi 4 2
90 Internal (cabang ke cabang) 93 0
91 End User 26 9
93 Lembaga Pendidikan 2 0
NA Not have group 13 2
TOTAL 2959 1942

Lampiran 2. Sertifikat CDOB

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
85
Gambar 3.Sertifikat CDOB

Lampiran 3. Formulir NOO dan Surat Pesanan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
86
Gambar 4. Formulir NOO

Gambar 5. Surat Pesanan

Lampiran 4. Skema Alur Pendistribusian Barang

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
87
outlet

Outlet bisa melakukan pemesanan


barang melalui ECC dan Salesman

SSD Salesman

SSD melakukan Entri


pemesanan barang

SO Kembali ke ABM/KSA selanjutnya


PDA di proses atau diaproved

Jika pemesanan pending


Gudang
Jika barang tidak tersedia
Surat Pemesanan Tidak Terpenuhi
surat yang keluarjika stock habis

Picker melakukan pengambilan


Picklist barang

Picker melakukan pengambilan barang


sesuai dengan locator barang

Transak

Picker akan menginput mealui


komputer

Picklist conform

Picker akan menandatangani picklist


tersebut

Checker memeriksa Ekspedisi


kembali
Menyerahkan barang dengan memberikn
Surat Jalan
faktur asli yang telah ditanda tangani oleh
apoteker

Outlet Driver
Barang akan dikirim sesuai
outlet masing-masing

Gambar 6.Skema Alur Pendistribusian Barang

Lampiran 5. Gudang Enseval dan Pictlist


Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
88

Outlet Driver
Gambar 7. Gudang Enseval

Gambar 8. Picklist

Lampiran 6. Piclist Confirm Dan Surat Pesanan Tidak Terpenuhi

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
89
Gambar 9. Picklist Confirm

Gambar 10. Surat Pesanan Tidak Terpenuhi

Lampiran 7. Tanda Terima Retur Barang (TTRB) dan Nota Retur


Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang
PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
90
Gambar 11.Tanda Terima Retur Barang (TTRB)

Gambar 12. Nota Retur

Lampiran 8. Laporan Barang Rusak ke Prinsipal

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
91
Gambar 13. Laporan Barang Rusak ke Prinsipal

Lampiran 9.Surat Jawaban Prinsipal dan Receiver

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
92
Gambar 14. Surat Jawaban Prinsipal

Gambar 15. Receiver

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
93
Lampiran 10.Laporan Pengiriman Produk dengan Suhu Tertentu dan Kartu
Stock

Gambar 16. Laporan Pengiriman Produk dengan Suhu Tertentu

Gambar 17. Kartu Stock

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
94
Lampiran 11.Alat Pemantauan Suhu dan Bukti Monitoring Suhu Ruangan

Gambar 18. Alat Pemantau Suhu

Gambar 19. Bukti Monitoring Suhu Ruangan

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
95
Lampiran 12. Tempat Penyimpanan Obat

Gambar 20. Lemari Psikotropik

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
96
Gambar 21. Chiller ( 2-8 oC )

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
97
Gambar 22. Gudang Bad

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
98
Lampiran 13. Kegiataan Pemusnahan Produk Consumer

Gambar 23. Pemusnahan Produk

Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXIV STIFI YP Padang


PBF PT Enseval Putera Megatanding Tbk
Periode 1 Juli – 13 Juli 2019
99

Anda mungkin juga menyukai