Anda di halaman 1dari 7

Metode Pembuatan Simplisia Bunga Mawar ( Rosae Flos )

A. Morfologi Bunga Mawar


1. Akar ( Radix )
Morfologi mawar memiliki akar yang berserabut dan memanjang kebagian
bawah, bentuk akar bunga mawar bulat memanjang dan berwarna kecoklatan
muda dan tua. Akar tanaman ini memiliki fungi utama bagi bunga mawar yaitu
untuk menyokong tanaman agar tetap tegak dan berdiri, serta menyerap unsur
hara dan air yang ada di dalam tanah dengan maksimal.
2. Batang ( Caulis )
Bunga mawar memiliki batang bulat memanjang dan tidak beraturan. Batang
bunga mawar ini berduri, bercabang – cabang berwarna kecoklatan, kehijauan
lumut dan juga abu-abu. Batang bunga mawar ini memiliki peran yang sangat
penting untuk tanaman yaitu menyokong cabang dan bunga pada tanaman. Selain
itu, batang tanaman ini juga memiliki diameter yang sangat kecil dan juga sangat
rentan terhadap predator besar yang menyerang.
3. Daun ( Folium )
Bunga mawar memiliki daun majemuk yang terdiri dari 5-9 anakan daun yang
terdapat dalam satu cabang. Daun pada bunga mawar memiliki bentuk bulat kecil
memanjang dengan ukuran 2-3 cm meruncing dan ada juga yang berigi. Daun
pada bunga mawar memiliki warna hijau muda dan hijau tua yang menopang pada
tangkai batang yang terdapat di ujung tangkai dengan panjang 1-2 cm.
4. Bunga
Bunga mawar ini adalah majemuk yang terkumpul atas benag dan putik, bunga
pada tanaman ini memiliki bentuk seperti bulat tetapi memiliki lapisan-lapisan
bunga yang terdiri dari 20-26 lapisan bahkan lebih tergantung dengan besar
bunga. Bunga pada tanaman ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan
beragam mulai dari warna putih, merah dan juga kekuningan. Bunga ini adalah
salah satu tempat penyerbukan dan pembuahan yang terjadi penyatuan antara
benang sari dan putih hingga akan membentuk bakal biji.
5. Buah  ( Fructus )
Biji pada bunga mawar ini terdapat di bagian bunga, sehingga tidak tampak jelas
jika melihatnya dari jauhan. Biji tanaman ini di lindungi oleh buah yang
membungkus biji, biji pada tanaman ini memikiki bentuk bulat, oval memanjang
berkukuran sangat kecil. Memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman, serta di
bagian dalamnya berwarna keputian dan kecoklatan.
B. Klasifikasi Tanaman Bunga Mawar
Klasifikasi Bunga Mawar 
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : icotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa Hiproida atau Rosa sp.

C. Cara Pembuatan Simplisia Bunga Mawar


1. Pengumpulan Bahan Baku
Sampel tanaman yang digunakan adalah bagian bunganya dari mawar
merah. Pemetikan bunga mawar dilakukan pada stadium setelah mekar
penuh. Bunga mawar dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam
atau tergantung varietas dan kesuburan pertumbuhannya, dan waktu
panen dilakukan pada pagi atau sore hari ( pada suhu udara dan
penguapan air tidak terlalu tinggi ).

2. Sortasi Basah
Sortasi basah  dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran  atau 
bahan-bahan  asing  lainnya dari bahan  simplisia.
3. Penimbangan
Penimbangan awal saat bunga mawar masih segar untuk perhitungan
kadar air dari simplisia bunga mawar setelah proses penjemuran.
4. Pencucian
Pencucian dilakukan  untuk  menghilangkan  tanah dan  pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian  dilakukan dengan
air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur  atau  air  PAM. Bahan
simplisia  yang mengandung  zat yang mudah  larut  di  dalam  air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
5. Perajangan
Pada bunga mawar tidak dilakukan perajangan karena ukurannya sudah
kecil.
6. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah 
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang  lebih lama. Dengan
mengurangi kadar  air dan menghentikan  reaksi  enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam
simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan
kapang dan jasad renik lainnya.Enzim tertentu dalam sel,masih dapat
bekerja,menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama
bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air tertentu.

Pengeringan dilakukan dengan cara pengeringan alamiah, yaitu dengan


diangin-anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung.
Cara ini terutama digunakan untuk mengeringkan bagian tanaman  yang
lunak seperti bunga, daun, dan sebagainya dan mengandung senyawa
aktif mudah menguap.

Akan tetapi pengeringan pada bunga bisa dilakukan dengan sinar


matahari langsung, tetapi bagian atasnya ditutupi kain berwarna hitam
agar tidak banyak zat aktif yang menguap.

7. Sortasi Kering

Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir


pembuatan  simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda
asing seperti bagian-bagian  tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan  tertinggal pada sirnplisia
kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk  kernudian
disimpan.

8. Perhitungan Kadar Air

Simplisia yang telah disortasi kering kemudian ditimbang.

9. Penyimpanan dan Pengepakan

Tujuan penyimpanan dan pengepakan untuk dapat melindungi simplisia karena


berbagai faktor luar dan dalam antara lain ; cahaya, oksigen udara, reaksi kimia
interen, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran, serangga dan kapang.

Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup baik agar terhindar dari kontaminasi
luar.
Metode Pembuatan Simplisia Daun Teh (Theae Folium)

D. Morfologi Bunga Mawar


1. Akar ( Radix )
Tanaman teh memiliki perakaran tunggang dengan cabang yang berjumlah hanya sedikit. Tanaman
teh memiliki perakaran yang dangkal dan cukup peka terhadap keadaan fisik tanah. Kemampuan
akar  untuk menembus tanah yang keras sangat terbatas, sehingga akar akan mengalami
perkembangan pada solume tanah hingga kedalaman 23 cm saja.

Pada akar tanaman teh terdapat lapisan yang menyerupai gabus yang memiliki fungsi untuk
mencegah keluar masuknya air dan sebagai tempat menyimpan makanan yang sebagian besar
adalah karbohidrat. Karbohidrat yang disimpan dalam akar tersebut memiliki peran penting untuk
pertumbuhan pucuk baru setelah dilakukan pemangkasan.

2. Batang ( Caulis )
Tanaman teh memiliki makna batang yang tumbuh lurus dan berjumlah banyak. Akan tetapi,
batang tanaman teh berukuran kecil. Jika batang ini tidak dipangkas, maka akan tumbuh
membentuk tajuk seperti pohon cemara.

3. Daun ( Folium )
Tanaman teh berdaun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada cabang yang tumbuh dari ketiak
daun dibagian bawah tajuk. Bentuk helaian daun teh yaitu berbentuk langset dengan tulang daun
yang menyirip dan runcing pada bagian ujungnya.

Tepi daun teh lancip bergerigi. Daun yang muda warnanya lebih terang dan ukurannya lebih lebar
daripada daun tua, yaitu sekitar 2,5-25 cm dan pucuk serta ruas lebih banyak rambutnya. Sedangkan
daun tua mempunyai warna hijau kelam dengan permukaan yang lebih licin dibanding daun muda.

Daun teh mengalai dua fase pertumbuhan, yaitu fase aktif dan fase inaktif. Fase aktif ialah fase
pertumbuhan normal atau disebut juga dengan fase peko, sedangkan fase inaktif ialah fase istirahat
pertumbuhan tuna.

4. Bunga
Tanaman teh memiliki bunga yang termasuk dalam pengertian bunga tunggal yang keluar dari ketiak
daun pada cabang-cabang dan ujung batang. Bunga ini memiliki kelopak yang berjumlah sekitar 5-6
helai dengan warna putih dan berbau harum.

Dalam perkembanganya, bunga teh mengikuti tahap pertumbuhan daun dan sebagian besar self
steril. Biji yang dihasilkan dari bunga yang mengalami penyerbukan sendiri biasanya tumbuh merana.

Sedangkan, bunga yang sempurna mempunyai putik dengan mahkota 5-7 buah dan tangkai sari yang
panjang. Pada bagian dalam terdapat benang sari kuning yang bersel kembar dan menonjol 2-3 mm
ke atas.

5. Buah ( Fructus ) dan Biji (semen)

Klasifikasi Teh
Berikut ini klasifikasi tanaman Teh, yaitu sebagai berikut;

 Kingdom         : Plantae
 Divisi               : Spermatophyta
 Sub Divisi       : Angiospermae
 Kelas               : Dicotyledone
 Sub Kelas        : Chorripettalae 
 Ordo                : Trantroemiaceae
 Famili              : Tjeaccae
 Genus              : Cammellia
 Species            : Cammellia sinensis
 Varietas           : Varietas Sinensis dan Varietas Assamica

Cara Pembuatan Simplisia Daun Teh

1. Pengumpulan Bahan Baku


Bagian tanaman yang diambil adalah bagian pucuk daun teh. Pemetikan
pucuk daun dilakukan setelah berumur 3 tahun dan waktu panen
dilakukan pada pagi atau sore hari ( pada suhu udara dan penguapan air
tidak terlalu tinggi ).
2. Sortasi Basah
Sortasi basah  dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran  atau 
bahan-bahan  asing  lainnya dari bahan  simplisia.
3. Penimbangan
Penimbangan awal saat daun teh masih segar untuk perhitungan kadar
air dari simplisia daun teh setelah proses penjemuran.
4. Pencucian
Pencucian dilakukan  untuk  menghilangkan  tanah dan  pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian  dilakukan dengan
air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur  atau  air  PAM. Bahan
simplisia  yang mengandung  zat yang mudah  larut  di  dalam  air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
5. Perajangan
Pada daun teh tidak dilakukan perajangan karena ukurannya sudah kecil.
6. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah 
rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang  lebih lama. Dengan
mengurangi kadar  air dan menghentikan  reaksi  enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam
simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan
kapang dan jasad renik lainnya. Enzim tertentu dalam sel, masih dapat
bekerja, menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama
bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air tertentu.

Pengeringan dilakukan dengan cara pengeringan alamiah, yaitu dengan


diangin-anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung.
Cara ini terutama digunakan untuk mengeringkan bagian tanaman  yang
lunak seperti bunga, daun, dan sebagainya dan mengandung senyawa
aktif mudah menguap.
Akan tetapi pengeringan pada daun bisa dilakukan dengan sinar matahari
langsung, tetapi bagian atasnya ditutupi kain berwarna hitam agar tidak
banyak zat aktif yang menguap.

7. Sortasi Kering

Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir


pembuatan  simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda
asing seperti bagian-bagian  tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan  tertinggal pada sirnplisia
kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk  kernudian
disimpan.

8. Perhitungan Kadar Air

Simplisia yang telah disortasi kering kemudian ditimbang.

9. Penyimpanan dan Pengepakan

Tujuan penyimpanan dan pengepakan untuk dapat melindungi simplisia karena


berbagai faktor luar dan dalam antara lain ; cahaya, oksigen udara, reaksi kimia
interen, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran, serangga dan kapang.

Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup baik agar terhindar dari kontaminasi
luar.

Anda mungkin juga menyukai