2. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau
bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia.
3. Penimbangan
Penimbangan awal saat bunga mawar masih segar untuk perhitungan
kadar air dari simplisia bunga mawar setelah proses penjemuran.
4. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan
air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
5. Perajangan
Pada bunga mawar tidak dilakukan perajangan karena ukurannya sudah
kecil.
6. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan
mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam
simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan
kapang dan jasad renik lainnya.Enzim tertentu dalam sel,masih dapat
bekerja,menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama
bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air tertentu.
7. Sortasi Kering
Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup baik agar terhindar dari kontaminasi
luar.
Metode Pembuatan Simplisia Daun Teh (Theae Folium)
Pada akar tanaman teh terdapat lapisan yang menyerupai gabus yang memiliki fungsi untuk
mencegah keluar masuknya air dan sebagai tempat menyimpan makanan yang sebagian besar
adalah karbohidrat. Karbohidrat yang disimpan dalam akar tersebut memiliki peran penting untuk
pertumbuhan pucuk baru setelah dilakukan pemangkasan.
2. Batang ( Caulis )
Tanaman teh memiliki makna batang yang tumbuh lurus dan berjumlah banyak. Akan tetapi,
batang tanaman teh berukuran kecil. Jika batang ini tidak dipangkas, maka akan tumbuh
membentuk tajuk seperti pohon cemara.
3. Daun ( Folium )
Tanaman teh berdaun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada cabang yang tumbuh dari ketiak
daun dibagian bawah tajuk. Bentuk helaian daun teh yaitu berbentuk langset dengan tulang daun
yang menyirip dan runcing pada bagian ujungnya.
Tepi daun teh lancip bergerigi. Daun yang muda warnanya lebih terang dan ukurannya lebih lebar
daripada daun tua, yaitu sekitar 2,5-25 cm dan pucuk serta ruas lebih banyak rambutnya. Sedangkan
daun tua mempunyai warna hijau kelam dengan permukaan yang lebih licin dibanding daun muda.
Daun teh mengalai dua fase pertumbuhan, yaitu fase aktif dan fase inaktif. Fase aktif ialah fase
pertumbuhan normal atau disebut juga dengan fase peko, sedangkan fase inaktif ialah fase istirahat
pertumbuhan tuna.
4. Bunga
Tanaman teh memiliki bunga yang termasuk dalam pengertian bunga tunggal yang keluar dari ketiak
daun pada cabang-cabang dan ujung batang. Bunga ini memiliki kelopak yang berjumlah sekitar 5-6
helai dengan warna putih dan berbau harum.
Dalam perkembanganya, bunga teh mengikuti tahap pertumbuhan daun dan sebagian besar self
steril. Biji yang dihasilkan dari bunga yang mengalami penyerbukan sendiri biasanya tumbuh merana.
Sedangkan, bunga yang sempurna mempunyai putik dengan mahkota 5-7 buah dan tangkai sari yang
panjang. Pada bagian dalam terdapat benang sari kuning yang bersel kembar dan menonjol 2-3 mm
ke atas.
Klasifikasi Teh
Berikut ini klasifikasi tanaman Teh, yaitu sebagai berikut;
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Sub Kelas : Chorripettalae
Ordo : Trantroemiaceae
Famili : Tjeaccae
Genus : Cammellia
Species : Cammellia sinensis
Varietas : Varietas Sinensis dan Varietas Assamica
7. Sortasi Kering
Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup baik agar terhindar dari kontaminasi
luar.