Anda di halaman 1dari 20

OBAT – OBAT SISTEM KARDIOVASKULER

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakologi

Disusun Oleh :

− Endang Ayu Lestari (32722401D19018)


− Fitri Hayati (32722401D19021)
− Gina Nurul Marwah (32722401D19022)
− Gina Zaqya Nurfitriani (32722401D19023)

A. Obat – Obat Anti Anemia

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Berlangsung di
duodenum dan jejunum Cara Kerja: Maltofer
proksimal. Zat ini lebih adalah sediaan zat besi
mudah di absorpsi dalam untuk pengobatan
bentuh Fero. Transport nya defisiensi zat besi laten
melalui sel mukosa usus dan anemia. Zat besi
terjadi secara transport dalam Maltofer adalah
aktif . Ion fero yang sudah sebagai iron(III)
di transport akan berubah hydroxide polymaltose
menjadi ion feri dalam sel complex (IPC), yang
mukosa. Selanjutnya ion masing-masing
feri akan masuk ke plasma partikelnya terikat pada
dengan perantara suatu polimer
transferrin. karbohidrat
(polimaltosa). Hal ini
Tablet Fe
Distribusi: Setelah di mencegah perusakan V
absorpsi, Fe dalam tubuh saluran pencernaan oleh
akan diikat oleh transferrin besi. Perlindungan ini
untuk kemudian di angkut mencegah interaksi
ke beberapa jaringan antara besi dengan
terutama ke sum sum makanan. Selain itu, hal
tulang dan depot Fe. ini juga menjamin
bioavailabilitas zat besi.
Metabolisme: Bila tidak
digunakan untuk Efek Fisiologis: Kulit
Eritropoesis, Fe meningkat dan kuku pucat atau
suatu protein yang disebut kebiruan, Diare
Apoferitin dan membentuk (mungkin mengandung
Feritin. Fe disimpan darah)
terutama pada sel mukosa
usus halus dan dalam sel- Muntah berat, Tinja
sel Retikuloendotelial (di berwarna lebih gelap dari
hati, limpa, dan sumsum biasanya.
tulang belakang) Cadangan
ini tersedia untuk Efek Samping: Mual,
digunakan sumsum tulang nyeri lambung,
belakang dalam konstipasi, diare, dan
Eritropoesis kolik.

Eksresi: Jumlah Fe yang


diekresi setiap hari sedikit
biasanya sekitar 0,5-1 mg
sehari. Berlangsung
melalui sel epitel kulit dan
saluran cerna yang
terkelupas, selain itu juga
melalui keringat, urin,
feses, serta kuku dan
rambut yang dipotong.
Pada proteinuria jumlah
yang dikeluarkan dengan
urin dapat meningkat
bersama sel yang
mengelupas. Pada wanita
usia suburdengan siklus 26
hari jumlah yang
diekresikannya
sehubungan dengan haid
yang diperkirakan
sebanyak 0,5-1 mg sehari.

Absorpsi: Pada pemberian Cara Kerja: Asam Folat


oral absorpsi Asam Folat berperan pada sintesis
sangat baik khususnya di hrombosisin dan
1/3 bagian proksimal usus pemeliharaan
halus. Dengan dosis oral Eritropoiesis normal
yang kecil, absorpsi
memerlukan energy, Efek Fisiologis: Mual
Asam Folat sedangkan pada kadar
tinggi absorpsi dapat
dan muntah, Ada sebuah
studi yang menunjukkan
V
berlangsung secara difusi. bahwa ibu hamil dengan
kadar asam folat tinggi
Distribusi: Distribusi memiliki kemungkinan
Asam Folat merata ke dua kali lebih besar
seluruh jaringan melahirkan anak dengan
autisme, dibandingkan
Metabolisme: dengan ibu yang memiliki
Dimetabolisme dalam liver kadar asam folat normal.
(Hati)
Efek Samping: Reaksi
Eksresi: Eksresi Asam alergi, bronkospasme,
Folat sebagian besar wajah memerah, gatal,
terjadi melalui ginjal, erupsi sementara
sebagian besar melalui
metabolit. Pada orang
dengan diet normal,
jumlah yang di eksresi
hanya sedikit sekali dan
akan meningkat bila
konsumsi Asam Folat
dalam jumlah besar.
Absorpsi: Diabsorpsi baik
dan cepat setelah
pemberian i.m dan s.k.
Kadar dalam plasma
mencapai puncak dalam
Cara Kerja: Vitamin
waktu 1 jam setelah
B12 (Cyanocobalamin)
suntikan i.m.
merupakan kofaktor yang
menginaktivasi koenzim
Distribusi: Hampir semua
asam folat.
Vit. B12 terikat dalam
protein plasma sebagian
Efek Fisiologis: Gatal-
besar terikat pada beta
gatal, ruam pada kulit,
globulin (Transkobalamin
Mual dan muntah,
II), sisanya terikat pada
Pembengkakan, Reaksi
alpha glikoprotein
alergi berat.
Vitamin B12 (Transkobalamin II) dan
inter alfa glikoprotein
V
Efek Samping:
(Transkobalamin III). Vit
Biasanya,
B12 yang terikat pada
Cyanokobalamin tidak
Transkobalamin II akan
bersifat toksik, efek yang
diangkut ke berbagai
mungkin ditimbulkan
jaringan, terutama hati.
seperti diare sementara,
thrombosis perifer,
Metabolisme: Baik
vaskuler, gatal, urtikaria,
Cyanocobalamin maupun
perasaan bengkak di
Hidrosokobalamin dalam
selutuh tubuh, anafilaksis
jaringan dan darah,
keduanya terikat oleh
protein. Seperti hal nya
Koenzim B12, ikatan
dengan hidroksokobalamin
lebih kuat sehingga sukar
di eksresi melalui urin. Di
dalam hati, kedua
kobalamin tersebut akan
dirubah menjadi Koenzim
B12.

Eksresi: Pengurangan
jumlah kobalamin dalam
tubuh akan disebabkan
oleh eksresi dalam saluran
empedu. Eksresi bersama
urin hanya terjadi pada
bentuk yang tidak terikat
protein 80-90%. Dengan
dosis yang lebih besar,
Vitamin B12 akan di
eksresikan lebih banyak.
Jadi bila kapasitas ikatan
protein dari hati, jaringan
dan darah lebih jenuh,
Vitamin B12 bebas akan
dikeluarkan bersama urin.

B. Obat – Obat Anti Pendarahan

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Melalui usus Cara Kerja: Vit. K
dan sangat tergantung bekerja sebagai kofaktor
pada kelarutannya enzim karboksilase
Fitomenadion memiliki
Distribusi: hampir ke cara kerja serupa dengan
seluruh permukaan vitamin K alami
tubuh dan mempunyai
ikatan protein yang Efek Fisiologis: Radang
Fitomenadion
lemah. atau reaksi pada tempat
penyuntikan, Mudah
V
(Kategori C)
Metabolisme: berkeringat, Bibir
Biovailabilitasnya 30- membiru, Pusing seperti
40%. Asam hendak pingsan
traneksamat bekerja Sesak napas, Kulit dan
dengan cara memblok putih mata menguning.
ikatan plasminogen dan
plasmin terhadap fibrin: Efek Samping: Pusing,
inhibisi terhadap berkeringat banyak,
plasmin ini sangat hipotensi singkat, sesak
terbatas pada tingkat nafas, dan sianosis
tertentu.

Eksresi: waktu paruh


eliminasi adalah 3 jam,
diekresikan dalam urin
sebagai obat tidak
berubah.
Absorpsi: Injeksi Asam
Traneksamat di
absorpsi secara cepat
dalam plasma darah.
Cara Kerja:
Sedangkan
Menghambat aktifitas
Traneksamat oral di
dari aktifator
absorpsi di system
plasminogen dan plasmin
gastrointestinal hanya
(aktifitas antiplasminik)
sebesar 50% ysng
dan aktifitas homeostatis
msduk ke peredaran
yaitu mencegah
darah
degradasi fibrin,
pemecahan trombosit,
Distribusi: Oleh
peningkatan kerapuhan
protein, Asam
vaskuler dan pemecahan
Traneksamat akan
faktor koagulasi.
beredar di plasma dan
selanjutnya dibawa ke
Efek Fisiologis:
Asam jaringan-jaringan tubuh.
Traneksamat Asam Traneksamat
Menghentikan
pendarahan
V
dapat menembus sawar
darah plasenta.
Efek Samping:
Sebagian kecil Asam
Gangguan-gangguan
Traneksamat dapat
gastrointestinal, mual,
ditemukan pada air susu
muntah, anoreksia,
ibu .
pusing eksantema dan
sakit kepala dapat timbul
Metabolisme: Hanya
pada pemberian secara
sebagian kecil yang
oral. Sedangkan pada
mengalami metabolism.
pemberian melalui
Totalnya hanya sekitar
injeksi i.v dapat
5% sisa metabolism
menyebabkan pusing dan
yang ditemukan di urin
impotensi
selama 72 jam.

Eksresi: Di eliminasi
melalui ginjal tepatnya
melalui filtrasi di
glomerulus.

C. Obat – Obat Anti Koagulan

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Warfarin di
absorpsi melalui rute
oral dan membutuhkan
waktu sekitar 4 jam
untuk mencapai Cara Kerja:
konsentrasi puncak. Menginhibisi faktor-
Warfarin di absorpsi faktor koagulan
secara cepat dan dan tergantung vitamin K
komplit. Efek anti
koagulasi terjadi dalam Efek Fisiologis:
24 jam hingga 72 jam Perdarahan, Kebotakan
setelah administrasi, Ruam, Gatal, Demam.
waktu puncak efek perasaan panas atau
teurapetik terlihat dingin, perubahan kulit,
dalam 5-7 hari setelah atau perubahan warna di
terapi inisiasi mana saja pada tubuh,
Bagian bawah kulit
Distribusi: Volume mudah memar, dan
distribusi warfarin berwarna keunguan, atau
Warfarin
adalah 0,14 Liter/Kg. bintik-bintik merah, Kulit V
Warfarin di pucat, demam,
distribusikan ke dalam menggigil. Ada darah
air susu dalam urin Anda, tinja
berwarna hitam atau
Metabolisme: Warfarin berdarah, batuk darah
terdiri dari isomer S dan atau muntah yang terlihat
R yang di metabolism seperti bubuk kopi
di liver oleh enzim
microsomal hepatic Efek Samping: Sakit
menjadi metabolic maag, perut kembung,
inaktif terhidroksilasi ruam, gatal, gangguan
dan metabolit tereduksi. indera pengecap, sakit
Isomer S memiliki kepala, lesu, pusing,
potensi efek yang lebih anemia, demam
tinggi daripada isomer
R. Metabolit ini di
eksresikan melalui
urine, dan dalam jumlah
sedikit di eksresikan
melalui cairan empedu.

Eksresi: Eksresi
Warfarin paling utama
adalah melalui urine
oleh filtrasi glomerular
dalam bentuk metabolit
(92%) dan hanya
sedikit yang di
eksresikan dalam
bentuk tidak diubah.

D. Obat – Obat Penurun Kolestrol

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Setelah
Cara Kerja:
dikonsumsi secara oral,
Menghambat aktivitas
simvastatin akan
enzim 3-hidroksi-3-
diserap oleh usus
metilglutaril koenzim A
dengan tingkat
reduktase (HMG CoA) di
penyerapan yang
hati. Inhibisi enzim
bervariasi. Kadar statin
HMG CoA ini akan
dalam plasma
menyebabkan penurunan
meningkat antara 1-4
kadar kolestrol total dan
jam setelah konsumsi
meningkatkan
oral dan waktu paruh
pembentukan reseptor
plasma simvastatin
LDL di permukaan sel
hanya 12 jam
hepatosit sehingga terjadi
peningkatan transport
Simvastatin Distribusi: 95%
simvastatin dalam
LDL dari pembuluh V
darah ke sel hati.
plasma berikatan
dengan protein
Efek Fisiologis: Urine
berwarna gelap seperti
Metabolisme:
teh, Mata dan kulit
Simvastatin merupakan
menguning, Bersin-
produg yang akan
bersin, mual muntah.
diubah di hati menjadi
bentuk asam b-hidroksi
Efek Samping:
(asam simvastatin).
Abdominal pain,
Setelah metabolisme
konstipasi, flatulens,
lintas pertama di hati,
asthenia, sakit kepala,
hanya 5-30% dosis
miopati, repdimiolisis.
statin dan metabolit
turunannya yang
bertahan di peredaran
darah sistemik.

Eksresi: Dari
simvastatin dan
metabolit turnannya di
eliminasi melalui ginjal
sehingga perlu
pertimbangan
penyesuaian dosis pada
pasien yang memiliki
gangguan fungsi ginjal

Absorpsi: Fenofibrate
diabsorpsi dengan baik
melalui traktus
gastrointestinal. Cara Kerja: Mengontol
Bioavailabilitas absolut kolesterol adalah
fenofibrate tidak dapat mengontrol lemak darah.
ditentukan karena Fenofibrate bekerja dengan
fenofibrate tidak dapat meningkatkan proses
larut pada media injeksi. pemecahan dan
Namun, setelah penghilangan kolesterol
fenofibrate dipecah, jahat pada tubuh.
fenofibrate diabsorbsi
secara baik dari Efek Fisiologis: Mual
gastrointestinal. dan muntah, Mudah
Distribusi: Fenofibrate memar, perdarahan tidak
tidak diakumulasi pada biasa (hidung, mulut,
Fenofibrate
pemberian berulang.
Konsentrasi metabolit
vagina, atau rektum),
bintik-bintik ungu atau
V
aktif dalam plasma tetap (Kategori C)
merah di bawah kulit,
stabil dalam jangka waktu
Nyeri dada, batuk tiba-
5 hari. Asam fenofibrik
99% berikatan dengan tiba, mengi, napas cepat,
plasma albumin. batuk darah atau
Metabolisme: Setelah Nyeri, pembengkakan,
dikonsumsi secara oral, kehangatan, atau
fenofibrate secara cepat kemerahan di satu atau
dihidrolisis oleh esterase kedua kaki
menjadi metabolit
aktifnya yaitu asam Efek Samping: Myalgia,
fenofibrik. rhabdomyolysis,
pankreatitis, gagal ginjal.
Eksresi: Fenofibrate
dieksresi secara dominan
melalui urine sebagai
asam fenofibrik dan
konjugat glukuronida.

E. Obat – Obat Anti Hipertensi

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Umumnya
sekitar 50% dari dosis
oral diserap dengan
konsentrasi plasma
puncak biasanya
dicapai dalam waktu
sekitar 3-6 jam.

Distribusi: Terikat
protein plasma dengan
Lemah. Melintasi
barrier darah-otak,
Metildopa melintasi
plasenta pada manusia Cara Kerja: Bekerja
dan didistribusikan ke secara sentral untuk
susu (ASI). merelaksasi pembuluh
darah.
Metabolisme:
Dimetabolisme di otak Efek Fisiologis: Ruam,
Metildopa menjadi α-
methylnorepinephrine,
Mual dan muntah
Mulut kering, sariawan.
V
(Kategori C)
yang secara
farmakologi merupakan Efek Samping:
metabolit aktif, Hipotensi, bradikardia,
Dimetabolisme mual, dan
Ekstensif, mungkin di hiperprolaktinemia
saluran pencernaan dan
hati, menjadi konjugat
sulfat.

Eksresi: 49% dari dosis


i.v diekskresikan dalam
urin (melalui filtrasi
glomerulus) 70% dari
dosis oral diekskresikan
dalam urin sebagai obat
induk dan metabolites.
Metildopa yang tidak
diserap diekskresi
dalam feses dalam
bentuk tidak berubah
Absorpsi: Setelah
pemberian oral dari
suatu dosis terapeutik,
Amlodipine di absorpsi
dengan baik. Amlodipin
secara luas di absorpsi
oleh hati menjadi
metabolit inaktif Cara Kerja:
dimana 10% berupa Menghambat kanal
komponen utama dan kalsium, menghambat
60% di eksresikan gerakan kalsium masuk
bersama urine. melalui pengikatan
Absorpsi Amlodipine dengan kanal kalsium
tidak dipengaruhi oleh tipe-L dalam jantung dan
asupan makanan. otor polos pembuluh
darah coroner dan
Distribusi: perifer.
Bioavailabilitas
Amlodipine amlodipine sekitar 64-
90%, dan tidak
Efek Fisiologis: Mual
Pembengkakan tungkai,
V
(Kategori C)
dipengaruhi makanan. timbul ruam kulit, gatal-
Ikatan dengan protein gatal, pembengkakan
plasma sekitar 93%. pada wajah, lidah atau
Kadar mantap dalam tenggorokan, sakit kepala
plasma dicapai setelah parah, hingga sesak
7-8 hari napas.

Metabolisme: Efek Samping: Pusing,


Amlodipine konstipasi, nyeri kepala,
dimetabolisme di hati kelelahan, edema, mual
secara luas (sekitar
90%) dan diubah
menjadi metabolit
inaktif

Eksresi: 60% metabolit


diekskresi melalui urin.
Absorpsi: Pemberian Cara Kerja:
captopril secara oral Menghambat enzim
memberikan pengubah Angiotensin I
Captopril penyerapan yang cepat.
Penyerapan minimal
menjadi Angiotensin II V
rata-rata sekitar 75% . Efek Fisiologis: Mual
Kehadiran makanan di dan muntah. limbung.
saluran pencernaan Batuk kering. Ruam
mengurangi penyerapan kulit. Rambut rontok.
sebesar 25-40% Mulut kering.

Distribusi: Captopril di Efek Samping:


distribusikan ke Hipotensi, batuk,
jaringan dalam sekitar dyspnea, pusing,
30% dari obat terikat kelelahan, tukak
pada protein plasma lambung, ruam

Metabolisme: Secara
ekstensif di
metabolism. Metabolit
utama dari kaptopril
adalah kaptopril dimer.
Metabolitnya lebih aktif
sebagai inhibitor enzim
pengkonversi
angiotensin

Eksresi: Melalui urine

F. Obat – Obat Anti Kejang Pada Eklampsia dan Pre-Eklampsia

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Setelah Cara Kerja: Secara
prosedur injeksi parenteral magnesium
misalnya, magnesium menurunkan asetilkolin
sulfat segera jatuh ke pada saraf motorik
dalam struktur jaringan terminal dan aktivitasnya
dan cairan tubuh, pada miokardium dengan
sambil menembus menurunkan impuls
sawar darah otak, nodus SA rata-rata dan
melalui plasenta, dan memperpanjang waktu
Magnesium ditemukan di air susu konduksi. Magnesium
Sulfat ibu. juga dibutuhkan pada V
pertukaran kalsium,
Distribusi: Ikatan natrium dan kalium di
protein 30 % dengan dalam dan diluar sel
albumin. sehingga menstabilisasi
exitabilitas membrane.
Metabolisme: 1/3
bagian diserap di Efek Fisiologis: Gejala
bagian proximal usus alergi, seperti gatal,
halus yang muncul ruam, serta
berhubungan erat pembengkakan di bagian
dengan sistem transport wajah, bibir, lidah, dan
kalsium tenggorokan, hingga
sesak napas, Keringat
Eksresi: Melalui urin berlebih, kelumpuhan,
Kesadaran menurun.

Efek Samping:
Hipotermia, edema paru,
kantuk, penekanan fungsi
jantung, hipokalsemia,
diaphoresis,
hyperkalemia
Absorpsi: Larut
dalam lemak. Diazepam
cepat diabsorbsi dari Cara Kerja: Bekerja
saluran gastrointestinal pada GABA-A yaitu
pada saat pemberian neurotransmiter yang
secara oral, dengan bekerja sebagai inhibitor
konsentrasi puncak yang akan menurunkan
sekitar 60-90 menit eksitabilitas sel-sel
pada dewasa tetapi neuron. GABA
lebih cepat 15 -30 menit menghasilkan efek
pada anak-anak. Masa menenangkan pada otak.
kerja diazepam tidak
berhubungan dengan Efek Fisiologis:
reseptor tetapi Mengantuk, Lemas
ditentukan laju Penglihatan kabur,
metabolisme dan Gangguan
Diazepam
eliminasi obat keseimbangan, Gemetar V
(tremor), Kesulitan
Distribusi: Diazepam buang air kecil, Penyakit
sangat terikat dengan kuning, Sulit bernapas.
protein 96-99% diserap Kejang.
obat yang terikat
protein Efek Samping:
Separuh distribusi Mengantuk, kelemahan
kehidupan diazepam otot, gangguan mental,
adalah 2-13 menit. amnesia, ketergantungan,
depresi pernapasan, nyeri
Metabolisme: kepala, vertigo,
Dimetabolisme hipotensi, perubahan
terutama oleh hati. salivasi
Beberapa produk
metabolismenya
bersifat aktif sebagai
depresan SSP.

Eksresi: t½ : Diazepam
20-40 jam, DMDZ 40-
100 jam. Tergantung
pada variasi subyek. t½
meningkat pada mereka
yang lanjut usia dan
bayi neonatus serta
penderita gangguan
liver.

G. Obat – Obat Anti Angina

TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi:
Cara Kerja: Mekanisme
Bioavailabilitas obatnya
kerja ISDN aktif setelah
sangat rendah
di metabolism dan
mengeluarkan nitrogen
Distribusi: VSS
monoksida. ISDN
(distribusi volume pada
dikonversi melalui NO,
keadaan tetap) ISDN
suatu komponen
adalah 2─4 L/kg
intermediate radikal
BB/menit. Kerja obat
bebas yang dapat
per oral adalah moderat
menganktifkan enzim
hingga long-acting,
guanilat siklase terhadap
sedangkan kerja obat
reseptor atrial natriuretic
sublingual adalah rapid-
Isosorbid peptide A
Dinitrat
(ISDN)
acting serta berakhir
dalam jangka waktu
Efek Fisiologis: Mual.
V
(Kategori C)
pendek.
Kulit memerah atau
muncul ruam. Pucat dan
Metabolisme:
muncul keringat dingin.
Dilakukan oleh nitrat
Kejang. Reaksi alergi
reduktase dalam hati
berat, seperti sesak
yang mengubah nitrat
napas.
organic larut lemak
menjadi metabolitnya
Efek Samping:
yang larut air yang
Hipotensi ortostatik,
tidak aktif atau
takikardia, kardiamiopati
mempunyai efek
hipertropik, sakit kepala,
vasodilatasi lemah.
palpitasi
Eksresi: ISDN
dikeluarkan dari tubuh
melalui dua cara yaitu
sekitar 80─99% di
urine dan <1%di feses.
Pada metabolit 2-
ISMN, terjadi denitrasi
clearance sebesar
15─25%, dan sekitar
75-85% untuk
5─ISMN. [9-14]
Absorpsi: Hampir
seluruhnya diserap
Cara Kerja:
setelah administrasi per
Menghambat reseptor B1
oral. Namun setelah
dan B2 . Propanolol
melalui metabolisme
menghambat agonis B
oleh liver, hanya sekitar
secara kompetitif ,
25% yang mencapai
sehingga efek
sirkulasi sistemik.
kronotropik, inotropic,
Administrasi bersamaan
dan respon vasodilator
dengan makanan tinggi
dari stimulasi b-
protein meningkatkan
adenergik menurun.
bioavailabilitas
propranolol hingga 50%
Efek Fisiologis: Tangan
dan kaki terasa dingin.
Distribusi: 90% dari
Sesak napas. Hilangnya
sirkulasi sistemik
keseimbangan.
propranolol berkaitan
Gangguan hati yang
Propanolol dengan protein plasma.
Volume distribusi
ditandai dengan rasa V
mual, gatal, urine
propranolol berkisar 4
berwarna gelap, dan mata
Liter/Kg. Propanolol
atau kulit menguning.
melewati sawar darah
Kadar gula darah rendah,
otak dan plasenta, serta
ditandai dengan sakit
di distribusikan juga
kepala, berkeringat,
dalam ASI.
disorientasi.
Metabolisme:
Efek Samping:
Propanolol di
Gangguan SSP,
metabolisme melalui 3
gangguan saluran
jalur utama:
pencernaan, lesu, pening,
Hidroksilasi aromatic
brakikardia, parastesia,
oleh CYP2D6, N-
demam, ruam kulit dan
dealkalisasi diikuti
miopati proksimal
oksidasi oleh CYPA12,
dan glukuronidasi
langsung. Metabolit
yang terbentuk adalah
propranolol
glukoronida,
nepthyloxylactic acid
dan asam glukoronida,
dan 4-hydroxy
propranolol. Waktu
paruh plasma
propranolol adalah 3-4
jam.

Eksresi: Propanolol di
eksresikan melalui
urine. 96-99% sebagai
metabolit dan <1%
sebagai bentuk tidak
diubah.
Cara Kerja: Nifedifine
Absorpsi: Setelah bekerja sebagai antagonis
pemberian oral dari kalsium dengan
kapsul konvensional, menghambat arus ion
sekitar 90% dari dosis kalsium masuk kedalam
yang diserap dengan otot jantung dari sel luar.
konsentrasi serum
puncak biasanya Efek Fisiologis: Merasa
dicapai dalam waktu kesulitan bernapas,
0,5-2 jam. pembengkakan pada
tangan atau kaki,
Distribusi: Nifedipine sakit kuning (mata dan
Nifedifine
didistribusikan ke susu, kulit menguning), V
ASI mual, berkeringat,
merasa tidak enak badan,
Metabolisme: Terikat Tungkai bengkak. Batuk.
oleh protein dalam Sesak napas. Kejang.
plasma Biduran. Gatal.

Eksresi: Nifedifine di Efek Samping: Sakit


eksresikan dalam kepala, edema perifer,
bentuk metabolit tidak takikardia, mual,
aktif melalui urine kemerahan pada muka
dan leher, hipotensi.

H. Obat – Obat Gagal Jantung


TIDAK
NAMA OBAT FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK AMAN
AMAN
Absorpsi: Diasorpsi
setelah
pemberian rute oral.
Cara Kerja:
Distribusi: Setelah Menginhibisi pompa
masuk kedalam darah, Na+ dalam otot jantung,
semua glikosida jantung
secara luas Efek Fisiologis:
didistribusikan ke Beberapa
jaringan, termasuk efek kardiovaskular
sistem syaraf pusat langsung dan tidak
langsung, dengan kedua
Metabolisme: konsekuensi yaitu efek
Digoksin tidak ekstensif terapi dan
Digoksin dimetabolisme pada
manusia, hampir 2/3
toksik.
Selain itu, memiliki efek
V
(Katerori C)
diekskresikan tidak yang tidak diinginkan
berubah oleh pada sistem saraf pusat
ginjal. dan
usus
Eksresi: Digoksin
diekskresikan secara Efek Samping:
eksponensial, dengan Gangguan mental,
waktu paruh rata-rata pusing. sakit kepala,
36 jam diare, mual dan muntah,
pada orang sehat ruam kulit, anoreksia.
dengan fungsi ginjal
normal

Absorpsi: Loop Cara Kerja: Loop


diuretic mudah diserap diuretic terutama bekerja
melalui saluran cerna dengan menghambat
dengan derajat yang reabsorpsi elektrolit
berbeda beda. Na+/K+/2Cl- di ansa
bioavailabilitas henle. Pada pemberian
furosemide berkisar i.v obat ini cenderung
Furosemida 65% meningkatkan aliran
darah ginjal tanpa
V
(Kategori C)
Distribusi: Terikat disertai tanpa disertai
pada protein plasma peningkatan filtrasi
secara ekstensif, glomerulus
sehingga tidak di filtrasi
glomerulus tetapi cepat Efek Fisiologis:
sekali di eksresi melalui Mengalami reaksi alergi
system transport asam obat, seperti muncul
organic di tubulus ruam yang gatal,
proksimal bengkak di mulut dan
bibir, Merasa lelah
Metabolisme: Obat Mulut, terasa kering,
terakumulasi di cairan Kulit menguning,
tubuli dan mungkin Mudah mengantuk,
sekali di tempat kerja di Pingsan.
daerah yang lebih distal
lagi. Efek Samping: Kram
otot, Pusing, sakit kepala,
Eksresi: Kira-kira 2/3 hipotensi, lemah, lesu,
dari asam etakrinat gelisah, mulut kering
yang diberikan i.v di
eksresi melalui ginjal
dalam bentuk utuh dan
dalam konjugasi dengan
senyawa sulfhidil
terutama sistein dan N-
asetil sistein.
Cara Kerja:
Menginhibisi transport
Na+Cl- pada tubulus
Absorpsi: Semua kontortus distal ginjal.
thiazide diabsorbsi pada Hal ini menyebabkan
pemberian secara oral, lebih banyak natrium dan
umumnya efek obat cairan di eksresikan oleh
tampak setelah 1 jam ginjal. Selain itu, HCT
juga menyebabkan
Distribusi: 3.8-7.8 peningkatan eksresi
HCT L/kg.;Ikatan protein kalium dan bikarbonat V
Metabolisme: Tidak Efek Fisiologis:
mengalami metabolism Mual/muntah
Fotosensitifitas
Eksresi: Melalui urin Berat badan bertambah
sebagai obat tidak
berubah. Efek Samping: Tampak
bingung, sakit kepala,
pusing, nyeri bagian atas
perut, hiperkalsemia
DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, Feniahani. dkk. 2018. “Obat Anemia”. Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang.Tersedia di:
https://www/academia.edu/38496529/Makalah_Kebidanan_Farmakologi_Obat_Anemia [Diakses
pada 19 Maret 2020]

Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia Volume 50. 2015. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Jakarta.

Amir, Fitriani. 2016. “Obat Anemia Table Fe”. Tersedia di:


http://fitrianiamir14804.blogspot.com/2016/11/obat-anemia-tablet-fe.html?m=1
[Diakses pada 19 Maret 2020]

Inel. 2015 “Farmakologi Obat Anemia”. Tersedia di:


http://allenynoyes.blogspot.com/2015/04/farmakologi-obat-anemia.html?m=1
[Diakses pada 19 Maret 2020]

Sabriani, Nur, Arham. 2016. “Makalah Farmakologi Kebidanan Obat Anti Pendarahan,
Uterotonika, dan Tokolitik”. Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.
Tersedia di: https://www.academia.edu/29365953/Obat_anti_pendarahan_Autosaved_
[Diakses pada 19 Maret 2020]

https://www.hmfubp.com/2019/04/16/informasi-obat-simvastatin/ [Diakses pada 19 Maret 2020]


Arifiantika, Novy. 2019. “Informasi Obat Simvastatin”.Himpunan Mahasiswa Farmasi
Universitas Buana Perjuangan Karawang.

https://www.alomedika.com/obat/obat-yang-mempengaruhi-darah/obat-yang-mempengaruhi-
koagulasi/asam-traneksamat/farmakologi [Diakses pada 19 Maret 2020]

https://www.alomedika.com/obat/obat-yang-mempengaruhi-darah/vitamin-k1 [Diakses pada 19


Maret 2020
https://www.alomedika.com/obat/obat-yang-mempengaruhi-darah/obat-yang-mempengaruhi-
koagulasi/warfarin [Diakses pada 19 Maret 2020]
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-antihiperlipidemia/fenofibrate
[Diakses pada 19 Maret 2020]
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskular/antihipertensi/metildopa [Diakses pada 19
Maret 2020]
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/antihipertensi/amlodipine [Diakses pada
19 Maret 2020]
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/antiaritmia/propranolol/farmakologi
[Diakses pada 19 Maret 2020]
https://id.scribd.com/doc/265805288/Farmakodinamik-Dan-farmakokinetik-Obat-Hipertensi
[Diakses pada 19 Maret 2020]
http://kampusfarmasi.blogspot.com/2015/07/methyldopa.html [Diakses pada 19 Maret 2020]
https://id.scribd.com/doc/265805288/Farmakodinamik-Dan-farmakokinetik-Obat-Hipertensi
[Diakses pada 19 Maret 2020]
https://www.alomedika.com/obat/obat-yang-mempengaruhi-darah/obat-yang-mempengaruhi-
koagulasi/warfarin/farmakologi [Diakses pada 19 Maret 2020]
https://indofarma.id/2019/07/04/amlodipine-besylate/ [Diakses pada 19 Maret 2020]
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaptopril [Diakses pada 19 Maret 2020]
https://id.scribd.com/upload-
document?archive_doc=308452867&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22arc
hive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C
%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D [Diakses pada 19
Maret 2020]
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-antihiperlipidemia/simvastatin
[Diakses pada 19 Maret 2020]

https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-
antihiperlipidemia/fenofibrate/farmakologi [Diakses pada 20 Maret 2020]

http://obat-drug.blogspot.com/2015/01/metildopa-methyldopa-bagian-2.html [Diakses pada 20


Maret 2020]

http://mahasiswafarmasibicara.blogspot.com/2014/09/hidroclorotiazida-hct.html [Diakses pada


20 Maret 2020]

http://eprints.umm.ac.id/42274/3/jiptummpp-gdl-ariyohando-48394-3-babii.pdf [Diakses pada 20


Maret 2020]
http://kampusfarmasi.blogspot.com/2015/06/magnesium-sulfat.html [Diakses pada 20 Maret
2020]

https://doktersehat.com/magnesium-sulfat-dosis-dan-indikasi-efek-samping-kontraindikasi-1/
[Diakses pada 20 Maret 2020]

https://rgmaisyah.wordpress.com/2009/01/05/profil-diazepam/ [Diakses pada 20 Maret 2020]

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/46143/Chapter%20II.pdf?sequence=4&is
Allowed=y [Diakses pada 20 Maret 2020]

http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/258/05bab1_apriani_10060309016_sk
r_2014.pdf?sequence=5&isAllowed=y [Diakses pada 20 Maret 2020]

http://smart-pustaka.blogspot.com/2013/01/amlodipin.html [Diakses pada 20 Maret 2020]

http://obat-drug.blogspot.com/2014/09/nifedipine-bagian-2.html [Diakses pada 20 Maret 2020]

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/obat-asam-urat-dan-kolesterol/ [Diakses pada 20


Maret 2020]

https://www.sehatq.com/obat/vitamin-b12 [Diakses pada 20 Maret 2020]

https://www.sehatq.com/obat/zat-besi [Diakses pada 20 Maret 2020]

https://www.alodokter.com/besi [Diakses pada 20 Maret 2020]

https://id.scribd.com/doc/205808331/VITAMIN-K-Asam-Tranek [Diakses pada 20 Maret 2020]

Anda mungkin juga menyukai