Anda di halaman 1dari 16

LOGO 34 PROVINSI DI INDONESIA DAN

ARTINYA
1. Nangroe Aceh Darussalam

Kupiah (Peci) Aceh berbentuk segi 5 (lima), adalah


melambangkan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
yang bermakna Falsafah hidup Rakyat dan
Pemerintah Daerah yang disebut PANCACITA yang
terdiri dari lima unsur.
Dacing atau timbangan melambangkan Keadilan.
Rencong : melambangkan Kepahlawanan.
Padi, Kapas, dan Cerobong Pabrik : melambangkan
Kemakmuran.
Kubah Masjid, Kitab dan Kalam : melambangkan
Keagamaan dan Ilmu Pengetahuan.
Warna Putih :melambangkan Kemurnian.
Warna Kuning :melambangkan Kejayaan.
Warna Hijau : melambangkan Kesejahteraan dan
Kemakmuran.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
2. Sumatera Utara

Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan


menggenggam
rantai
beserta
perisainya
melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat
Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme /
Kolonialisme, feodalisme dan komunisme.
Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai
melambangkan
kesatuan
masyarakat
didalam
membela dan mempertahankan Pancasila.
Pabrik, Pelabuhan,Pohon karet,Pohon sawit,Daun
tembakau, Ikan, Daun padi dan Tulisan SUMATERA
UTARA melambangkan daerah yang indah permai

masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpahlimpah.


Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang
laba-laba dan empatpuluh lima butir padi
menggambarkan
tanggal
bulan
dan
tahun
Kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut
tongkat dibawah kepalan tangan melambangkan
watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran
bangsa, patriotisme, pencinta, keadaan dan pembela
keadilan.
Bukit Barisan yang berpuncak lima melambangkan
tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur,
bersemangat Persatuan Kegotongroyongan yang
dinamis.
Sumber : Pemda Provinsi Sumatera Utara

3. Sumatera Barat

Lambang Sumatera Barat berbentuk perisai segi


lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan kubah
masjid dan bintang, rumah gadang, dan gelombang
air.
Kubah masjid melambangkan Islam sebagai agama
utama rakyat Sumatera Barat. Bintang sebagai
simbol Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumah gadang
memiliki makna semangat demokrasi, karena
merupakan tempat masyarakat bermusyawarah.
Gelombang air merupakan simbol dinamika rakyat
Sumatera Barat
Sumber : Wikipedia
4. Riau

Mata Rantai tak terputus yang berjumlah 45,


adalah
lambang
persatuan
bangsa
dan
diproklamirkan pada tahun 1945, yaitu tahun
Proklamasi Republik Indonesia.
Padi dan Kapas adalah lambang kemakmuran
(sandang pangan), padi 17 butir dan 8 Bunga Kapas
merupakan tanggal Proklamasi 17 bulan 8 (Agustus).
Lancang Kuning mengandung, adalah lambang
kebesaran Rakyat Riau, sedang sogok Lancang
berkepala ikan melambangkan bahwa Riau banyak
menghasilkan Ikan dan mempunyai sumber-sumber
penghidupan dari laut. Gelombang lima lapis
melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara,
Republik Indonesia.
Keris berhulu Kepala Burung Serindit, adalah
lambang Kepahlawanan Rakyat Riau berdasarkan
pada kebijaksanaan dan kebenaran
Sumber : Departemen Dalam Negeri
5. Jambi

Provinsi Jambi memiliki lambang yang ditetapkan


sebagai simbol Pemerintah Daerah Provinsi Jambi
sekaligus mewakili insitas provinsi ini sebagai bagian
tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dimana, Lambang Provinsi Jambi
ditetapkan dan disahkan melalui Peraturan Daerah
Nomor 1 tahun 1969 tentang Kalimat Sepucuk Jambi
Sembilan Lurah.
Adapun arti dari Lambang Provinsi Jambi adalah
sebagai berikut :
Bidang dasar berbentuk persegi lima yang
melambangkan Rakyat Jambi yang memiliki Jiwa dan
Semangat Pancasila.
Enam Lubang Mesjid dan Satu Buah Keris dengan
gambaran fondasi mesjid yang terdiri dari dua buah
susunan batu (terdapat lima batu di bagian atas dan
terdapat tujuh batu di bagian bawah) yang
melambangkan berdirinya daerah Jambi sebagai
sebuah daerah yang otonom pada tanggal 6 Januari
1957
Gambar sebuah Mesjid yang melambangkan
Keyakinan dan Ketaatan Rakyat Jambi dalam
menjalankan kehidupan beragama
Gambar Keris Siginjai yang merupakan keris pusaka
yang melambangkan Jiwa Kepahlawanan Rakyat
Jambi dalam menentang bentuk penjajahan dan

sebagai perlambang berdirinya Provinsi Jambi pada


bulan Januari
Cerana yang pakai kain penutup berbentuk persegi
sembilan yang melambangkan Rasa Ikhlas yang
bersumber kepada keAgungan Tuhan yang menjiwai
Hati Nurani
Gambar Gong yang melambangkan jiwa demokrasi
yang ditunjukkan di dalam pepatah adat BULAT
AIR DEK PEMBULUH, BULAT KATO DEK
MUFAKAT
Empat Buah Garis yang melambangkan historis
Rakyat Jambi yang dimulai sejak Kerajaan Melayu
Jambi hingga akhirnya menjadi Provinsi Jambi
Sebuah kalimat yang berbunyi SEPUCUK JAMBI
SEMBILAN LURAH di dalam sebuah pita yang
bergulung
tiga
dan
bersegi
dua
dimana
melambangkan
kesatuan
wilayah
geografis
9(sembilan) daerah Aliran Sungai dan lingkup wilayah
adat dari Jambi SIALANG BELANTAK BESI
SAMPAI
DURIAN
BATAKUK
RAJO
DAN
DIOMBAK NAN BADABUR, TANJUNG JABUNG
Sumber : Anjungantmii.com
6. Sumatera Selatan

Lambang Sumatera Selatan berbentuk perisai


bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga
teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera,
dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah
khas Sumatera Selatan.
Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian
dan keadilan berdasarkan Pancasila. Batang hari
sembilan adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan
yang memiliki sembilan sungai. Jembatan Ampera
merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat
Sumatera Selatan. Gunung memiliki makna daerah
pegunungan yang banyak terdapat di Sumatera
Selatan. Sedangkan atap khas Sumatera Selatan
yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah
genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada
tanggal 17 Agustus 1945
Sumber : Pemda Provinsi Sumatera Selatan
7. Bengkulu

Bintang besar dipertemuan ujung padi dan kopi


melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
8. Lampung

Lambang Daerah Provinsi Bengkulu terdiri atas 3


(tiga) bagian yaitu : Berbentuk tameng. Ditengahtengah terdapat tameng kecil yang di dalamnya
berisikan setangkai padi dan setangkai kopi bersama
daunnya. Sedangkan ditengah-tengahnya terdapat
bunga Rafllesia, rudus, cerana dan bintang baser.
Sebuah pita dengan bertuliskan : BENGKULU.
Makna Warna di dalam Lambang sebagai berikut:
Hijau : Kesuburan, Biru: Kemakmuran, Merah :
Dinamika
Kegembiraan,
Ungu
:
Ketenangan
kedamaian, Kuning : Kejayaan.
Warna hijau di atas tameng mencerminkan daerah
pegunungan Bukit Barisan dengan tanahnya yang
subur sebagai batas tanah daerah Provinsi Bengkulu
sebelah Timur, warna biru berombak dengan 18
(delapan belas) gelombang berarti Laut dengan
sumber kekayaan sebagai batas daerah Provinsi
Bengkulu sebelah Barat.
Dalam tameng kecil terdapat Disebelah kiri
setangkai padi yang berwarna kuning. Buah padi
bercelah 17 (tujuh belas) butir melambangkan
tanggal 17. Disebelah kanan terdapat setangkai
bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berwarna
hijau, bunga kopi berwarna putih dan buah kopi
berjumlah 8 (delapan) melambangkan bulan Agustus.
Tulang daun kopi bagian atas berjumlah 4 (empat)
garis. bagian bawah berjumlah 5 (lima) garis
melambangkan tahun 1945, arti keseluruhannya
HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK
INDONESIA ( 17 8 1945 ).
Garis gelombang 18 (delapan batas) melambangkan
tanggal 18, Daun kopi berjumlah 11 (sebelas) helai
melambangkan bulan November, Bunga kopi setiap
tangkai berjumlah 6 (enam) dan buah kopi setiap
tangkai berjumlah 8 (delapan).
Arti keseluruhannya adalah hari kelahiran Provinsi
Bengkulu (18 November 1968).
Buah Padi dan Kopi mencerminkan hasil utama di
bidang pertanian dan perkebunan.
Bunga raflesia Arnoldi sebagai suatu keistimewaan
alam dearah Provinsi Bengkulu.
Bingkai berwarna emas yang mengitari Lambang
melukiskan salah satu sumber mineral di daerah
Provinsi Bengkulu.
Cerana melukiskan kebudayaan rakyat.
Rudus 2 (dua) buah melambangkan kepahlawanan.

ARTI LAMBANG DAERAH PROVINSI LAMPUNG


1.
Perisai
Bersegi
Lima
:
Kesanggupan
mempertahankan cita dan membina pembangunan
rumah-tangga Yang didiami oleh dua unsur golongan
masyarakat untuk mencapai masyarakat makmur,
adil berdasarkan pancasila .
2. Pita SAI BUMI RUWAI JURAI : Sai Bumi
Rumah tangga agung yang berbilik-bilik. Rua jurai
dua unsur golongan masyarakat yang berdiam di
wilayah Propinsi Lampung.
3. Aksara Lampung berbunyi : LAMPUNG
4. Daun dan Buah lada : Daun =17, Buah Lada 8, Lada
merupakan produk utama penduduk asli sejak masa
lampau sehingga Lampung dikenal bangsa-bangsa
Asia dan bangsa-bangsa Barat. Biji lada 64,
Menunjukan bahwa terbentuknya Dati I Lampung
tahun 1964.
5. Setangkai Padi : Buah padi 45. Padi merupakan
produk utama penduduk migrasi sehingga terjadilah
kehidupan bersama saling mengisi antara dua unsur
golongan masyarakat sehingga terwujudnya Negara
RI yang Diproklamirkan 17-08-1945.
6. Laduk : Golok masyarakat serba guna.
7. Payam : Tumbak pusaka tradisional.
8. Gung : Sebagai alat inti seni budaya, sebagai
pemberitahuan karya besar dimulai, dan sebagai alat
menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah.
9. Siger : Mahkota perlambang keaggungan adat
budaya dan tingkat kehidupan terhormat.
10. Payung : Jari payung 17, bagian ruas tepi 8, garis
batas ruas 19, dan rumbai payung 45. Artinya payung
agung yang melambangkan Negara RI Proklamasi 1708-1945;
dan
sebagai
payung
jurai
yang
melambangkan Propinsi Lampung tempat semua jurai
berlindung. Tiang dan bulatan puncak payung : satu
cita membangun Bangsa dan Negara RI dengan Ridho
Tuhan Yang Maha Esa.
11. Warna :
* Hijau = dataran tinggi yang subur untuk
tanamam keras dan tanaman musim.

* Coklat = Dataran rendah yang subur untuk


sawah dan ladang.
* Biru = Kekayan sungai dan lautan yang
merupakan sumber perikanan dan kehidupan para
Nelayan.
* Putih = Kesucian dan keikhlasan hati
masyarakat.
* Kuning (tua, emas dan muda) =keagungan dan
kejayaan serta kebesaran cita masyarakat untuk
membangun daerah dan Negaranya.
Sumber : Pemda Provinsi Lampung
9. Bangka Belitung

Perisai Bersudut Lima, melambangkan Pancasila


sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepulauan Bangka Belitung, melambangkan wilayah,
masyarakat, sistem pemerintah, kebudayaan dan
sumberdaya alam Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
Lingkaran Bulat Simetrikal, melambangkan kesatuan
dan persatuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam menghadapi segala tantangan di tengah
tengah peradaban dunia yang semakin terbuka.
Butir Padi berjumlah 27 buah melambangkan nomor
dari Undang-undang pembentukan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, yaitu UU No.27 Tahun 2000,dan
Buah Lada, berjumlah 31 buah melambangkan
Kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi ke 31
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padi dan
buah lada juga melambangkan kesejahteraan dan
kemakmuran.
Balok Timah, melambangkan kekayaan alam (hasil
bumi pokok) berupa timah yang dalam sejarah
secara social ekonomis telah menopang kehidupan
masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
selama lebih dari 300 tahun. (diketemukan dan
dikelola sejak tahun 1710 Mary Schommers dalam
Bangka Tin)
Biru Tua dan Biru Muda (Dalam Perisai dan Lingkaran
Hitam), melambangkan bahari dunia kelautan dari
yang dangkal sampai yang terdalam. Menyiratkan
lautan dengan segala kekayaan alam yang ada di
atasnya, di dalam dan di dasar lautan yang dapat
dimanfaatkan untuk sebesar besarnya bagi
kesejahteraan rakyat.
Putih (Tulisan), melambangkan keteguhan dan
perdamaian.

Kuning ( Padi dan Semboyan), melambangkan


ketentraman dan kekuatan.
Hijau (Pulau dan Lada), melambangkan kesuburan.
Hitam
(Outline
Lingkaran),
melambangkan
ketegasan.
Serumpun Sebalai, menunjukan bahwa kekayaan alam
dan plularisme masyarakat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung tetap merupakan kelurga besar
komunitas (serumpun) yang memiliki perjuangan yang
sama
untuk
menciptakan
kesejahteraan
,
kemakmuran, keadilan dan perdamaian.
Untuk mewujudkan perjuangan tersebut, dengan
budaya
masyarakat
melayu
berkumpul,
bermusyawarah,
mufakat,
berkerjasama
dan
bersyukur
bersama-sama
dalam
semangat
kekeluargaan (sebalai) merupakan wahana yang
paling kuat untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Nilai- nilai universal budaya ini juga dimiliki oleh
beragam etnis yang hidup di Bumi Propinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Dengan demikian, Serumpun Sebalai mencerminkan
sebuah eksistensi masyarakat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dengan kesadaran dan citacitanya
untuk tetap menjadi keluarga besar yang dalam
perjuangan dan proses kehidupannya senantiasa
mengutamakan
dialog
secara
kekeluargaan,
musyawarah dan mufakat serta berkerja sama dan
senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur.
Serumpun Sebalai, merupakan semboyan penegakan
demokrasi melalui musyawarah dan mufakat.
Sumber: Departemen Dalam Negeri
10. Kepulauan Riau

Lambang Daerah Kepulauan Riau terdiri dari 6


(enam) bagian dengan rincian sebagai berikut :
Bintang berwarna kuning melambangkan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
Mata Rantai berwarna hitam berjumlah 32 (tiga
puluh dua) yang berlatar belakang warna hijau muda
melambangkan kebersamaan masyarakat Provinsi
Kepulauan Riau yang bersatu padu dan menunjukkan
berdirinya Provinsi Kepulauan Riau sebagai Provinsi
yang ke- 32 di Negara Republik Indonesia;
Perahu berwarna kuning sebagai simbol alat
transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan
layar
berwarna
putih
yang
terkembang

melambangkan semangat kebersamaan dalam satu


tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi
Kepulauan Riau;
Padi berwarna kuning berjumlah 24 (dua puluh
empat) butir dan Kapas berwarna hijau dan putih
berjumlah 9 (sembilan) kuntum melambangkan
kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau
sebagai tujuan utama dan mengingatkan tanggal
disyahkannya Undang-Undang terbentuknya Provinsi
Kepulauan Riau 24 September 2002,Sebilah Keris
berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu
kepala Burung Serindit berwarna hitam, di atas
tepak sirih berwarna merah lekuk 5 (lima), di dalam
perahu berwarna kuning yang dengan gelombang 7
(tujuh) lapis, yang masing-masing melambangkan
sebagai berikut :
Sebilah Keris berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas
berhulu kepala Burung Serindit berwarna hitam,
melambangkan keberanian dalam menjaga dan
memperjuangkan negeri bahari ini untuk menuju
kesejahteraan dan kemakmuran,
Tepak Sirih berwarna merah melambangkan
persahabatan,
Perahu berwarna kuning sebagai simbol alat
transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan
layar
berwarna
putih
yang
terkembang,
melambangkan semangat kebersamaan dalam satu
tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi
Kepulauan Riau,
Gelombang berlapis 7 sebagai simbol bulan Juli,
sehingga mengingatkan kita diresmikannya Provinsi
Kepulauan Riau yakni tanggal 1 Juli 2004;
Tulisan PROVINSI KEPULAUAN RIAU berwarna
putih di atas dasar lambang daerah berwarna biru
tua sebagai identitas nama daerah Pita berwarna
kuning bertuliskan BERPANCANG AMANAH
BERSAUH MARWAH berwarna hitam adalah
MOTTO DAERAH yang mengandung semangat dan
tekad serta azam masyarakat Provinsi Kepulauan
Riau dalam menuju cita-cita luhurnya
Sumber : Pemda Provinsi Kepulauan Riau
11. DKI Jakarta

Pintu Gerbang, adalah lambang Kekhususan Jakarta


sebagai pintu keluar masuk kegiatan-kegiatan
nasional dan hubungan internasional.

Tugu Nasional, adalah lambang Kemegahan, Daya


Juang dan Cipta.
Padi dan Kapas, adalah lambang Kemakmuran.
Ombak Laut, adalah lambang Kota, Negeri
Kepulauan.
Sloka Jaya Raya, adalah Slogan Perjuangan
Jakarta.
Perisai Segilima, adalah melambangkan Pancasila.
Warna Emas pada pinggir Perisai, adalah lambang
Kemuliaan Pancasila.
Warna Merah pada Sloka, adalah lambang
Kepahlawanan.
Warna Putih pada Pintu Gerbang, adalah lambang
Kesucian.
Warna Kuning pada Padi, Hijau, Putih dan Kapas,
adalah lambang Kemakmuran dan Keadilan.
Warna Biru, adalah lambang angkasa bebas dan luas.
Warna Putih, adalah lambang alam laut yang kasih.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
12. Jawa Barat

Lambang Jawa Barat secara keseluruhan adalah


sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan
pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa
Barat. Kemudian di tengahnya ada gambar senjata
khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
Simbolika lambang
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam
lambang ini ialah :
Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal
dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang
ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang
merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang
pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia
yaitu Garuda Pancasila.
Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri
melambangkan bahan makanan pokok masyarakat
Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan
pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal
Proklamasi Republik Indonesia.
Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan
melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum

bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik


Indonesia.
Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas
melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri
atas daerah pegunungan.
Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung
sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak
terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna
untuk pertanian.
Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah
kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan
perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup
mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah
menjadi lahan pertanian.
Dam atau bendungan yang terdapat di tengahtengah bagian bawah antara gambar sungai dan
petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang
merupakan salah satu perhatian pokok mengingat
Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga
melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat
seperti Waduk Jatiluhur.
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna
yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih.
Warna-warna ini memiliki arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan
kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya
melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan.
Hitam artinya melambangkan keteguhan dan
keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman
atau kedamaian. Merah artinya melambangkan
keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian,
kesucian atau kejujuran.
Motto Jawa Barat
Motto Jawa Barat adalah Gemah Ripah Repeh Rapih,
yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa
Sunda.
Kata
gemah-ripah
dan
repeh-rapih
merupakan kata majemuk yang mempunyai arti
sebagai berikut :
Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan
pangan.
Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.
Arti bebas dari motto daerah Jawa Barat secara
keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat
merupakan daerah yang kaya raya dan subur makmur
serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup
rukun dan damai.
Sumber : Wikipedia
13. Jawa Tengah

Bentuk Kundi Amarta yang berbentuk dasar segi


lima melambangkan dasar falsafah Negara yakni
Pancasila.
Laut
bergelombang
melambangkan
kehidupan
masyarakat di Jawa Tengah.
Candi Borobudur melambangkan Daya Cipta yang
besar Tradisi yang baik dan Nilai-nilai Kebudayaan
yang khas dari Rakyat Jawa Tengah.
Gunung Kembar mempunyai arti idiil bersatunya
rakyat dan Pemerintah Daerah.
Perpaduan antara Laut dan Gunung Kembar dengan
latar belakangnya yang hijau menggambarkan
keadaan alamiah Daerah Jawa Tengah dengan
bermacam-macam
kekayaan
alamnya
sebagai
kehidupan dan penghidupan Rakyat Jawa Tengah.
Bambu Runcing melambangkan Kepahlawanan dan
Keksatriaan Rakyat Jawa Tengah.
Bintang bersudut Lima
berwarna kuning emas
yang disebut juga Nur Cahaya melambangkan
kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa dari Rakyat
Jawa Tengah.
Padi dan Kapas melambangkan Kemakmuran Rakyat
JawaTengah.
Umbul-umbul Merah Putih melambangkan Daerah
Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Perpaduan antara Bintang, Padi dan Kapas
melambangkan hari depan Rakyat Jawa Tengah
menuju ke Masyarakat Adil dan Makmur yang
diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Perpaduan antara Bulir Padi yang berbiji 17, Bambu
Runcing yang beruas 8 serta Ranting Kapas yang
berdaun 4 dan berbuah 5 merupakan rangkaian
angka-angka yang mewujudkan saat yang bersejarah
serta keramat 17 Agustus 1945 yang wajib kita
agungkan.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
14. DI. Yogyakarta

masehi 1945, yaitu tahun de facto berdirinya


Daerah Istimewa Jogjakarta.
Tugu yang dilingkari dengan padi dan kapas, adalah
lambang persatuan, adil dan makmur.
Ukiran, sungging dan prada yang indah, adalah
lambang
nilai-nilai
peradaban
yang
luhur
digambarkan secara menyeluruh berwujud.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
15. Jawa Timur
Landasan Idiil Pancasila, digambarkan dengan
bintang emas bersegi lima (Ketuhanan Yang Maha
Esa), tugu dan sayap mengembang (Kemanusiaan
yang adil dan beradab), bulatan-bulatan berwarna
merah dan putih (Persatuan Indonesia), ombak, batu
penyangga saka guru/tugu (Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan), dan padi-kapas (Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia).
17 bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi,
adalah lambang Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Bulatan (golong) dan tugu berbentuk silinder (giling),
adalah lambang tata kehidupan gotong royong.
Nilai-nilai keagamaan, pendidikan dan kebudayaan,
digambarkan dengan bintang emas bersegi lima dan
sekuntum bunga melati di puncak tugu. Bunga melati
dan tugu yang mencapai bintang menggambarkan
rasa sosial dengan pendidikan dan kebudayaan luhur
serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bunga melati yang sering digunakan dalam upacara
sakral mengandung nilai seni, budaya dan religius.
Warna-warna merah putih yang dominan, serta tugu
yang tegak, adalah lambang semangat perjuangan
dan kepahlawanan tatanan mirong?? pada hiasan
saka guru sebagai hiasan spesifik Yogyakarta,
adalah lambang semangat membangun.
Sejarah terbentuknya Daerah Istimewa Jogjakarta
dilukiskan dengan sayap mengembang berbulu 9 helai
di bagian luar dan 8 helai di bagian dalam,
menggambarkan
peranan
Sri
sultan
Hangmengkubuwono IX dan Sri Paku alam VIII,
yang pada tanggal 5 September 1945 mengeluarkan
amanatnya untuk menggabungkan daerah Kasultanan
Jogjakarta dan Kadipaten Pakualaman menjadi
Daerah Istimewa Jogjakarta.
Warna hijau tua dan hijau muda, adalah lambang
keadaan alam Daerah Istimewa Jogjakarta
dilukiskan dengan karena ada bagian ngarai yang
subur dan ada daerah perbukitan yang kering.
Candrasengkala / Suryasengkala terbaca dalam
huruf jawa adalah lambang rasa Suka Ngesthi Praja,
Yogyakarta Trus Mandhiri, yang artinya dengan
berjuang penuh rasa optimisme membangun Daerah
Istimewa Jogjakarta untuk tegak selama-lamanya:
rasa (6) suka (7) ngesthi (8) praja (1) tahun jawa
1876, Jogja (5) karta (4) trus (9) mandhiri (1) tahun

Daun lambang bentuk perisai, adalah lambang


keamanan dan ketentraman serta kejujuran
melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat
Jawa Timur yang merupakan daerah yang termasuk
aman.
Bintang dengan warna kuning emas, adalah lambang
Ke Tuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan
bersinar lima adalah melambangkan Pancasila
merupakan dasar dan falsafah Negara yang
senantiasa dijunjung tinggi dan selalu menyinari jiwa
rakyatnya (dalam hal ini rakyat Jawa Timur)
khususnya jiwa Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Tugu Pahlawan, adalah lambang kepahlawanan, untuk
melukiskan sifat dan semangat kepahlawanan rakyat
Jawa
Timur
(khususnya
Surabaya).
Dalam
mempertahankan kedaulatan dan wilayah tanah
airnya.
Gunung berapi yang selalu mengepulkan asap, adalah
lambang keteguhan dan kejayaan tekad Jawa Timur
dengan semangat dinamis, revolusioner pantang
mundur dalam menyelesaikan revolusi menuju citacita rakyat adil dan makmur, selain itu juga
menggambarkan bahwa wilayah Jawa Timur
mempunyai banyak gunung-gunung berapi.
Pintu gerbang (dari Candi) dengan warna abu-abu,
adalah
lambang
cita-cita
perjuangan
serta
keagungan khususnya Jawa Timur di masa silam yang
masih nampak dan sebagai lambang batas perjuangan
masa lampau dengan masa sekarang, yang
semangatnya tetap berada di tiap-tiap patriot
Indonesia yang berada di Jawa Timur.
Sawah dan ladang, yang dilukiskan pada bagianbagian dengan warna kuning dan hijau, adalah

lambang kemakmuran yaitu bahwa Jawa Timur


memiliki sawah dan Iadang yang merupakan sumber
dan alat untuk mencapai kemakmuran.
Padi dan kapas, adalah lambang sandang pangan, yang
menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari,
gambar padi berbutir 17 buah, sedangkan kapas
tergambar 8 buah, melambangkan saat-saat keramat
bagi bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 8 1945.
Sungai yang bergelombang, menunjukkan bahwa
Jawa Timur mempunyai banyak sungai yang mengalir
untuk mengairi sawah dan sumber kemakmuran yang
lainnya di Jawa Timur.
Roda dan rantai, melukiskan situasi Jawa Timur pada
masa sekarang yang sudah mulai pesat pembangunan
pabrik-pabrik
dan
lain-lain
dalam
rangka
pembangunan Jawa Timur di bidang industri, dan
melambangkan pula tekad yang tak kunjung padam
serta rasa ikatan persahabatan yang biasa
ditunjukkan oleh rakyat Jawa Timur kepada
pendatang dan peninjau dari manapun.
Pita berisikan tulisan Jawa Timur, menunjukkan
lambang daerah Provinsi Jawa Timur.
Pita dasar dengan warna putih berisi tulisan JER
BASUKI MAWA BEYA, menunjukkan motto Jawa
Timur yang mengandung makna bahwa untuk
mencapai
suatu
kebahagiaan
diperlukan
pengorbanan.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
16. Banten

Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan


alam dan menunjukkan dataran rendah serta
pegunungan.
Badak bercula satu, melambangkan masyarakat yang
pantang menyerah dalam menegakkan kebenaran dan
dilindungi oleh hukum.
Laut berwarna biru, dengan gelombang putih
berjumlah 17 melambangkan daerah maritim, kaya
dengan potensi lautnya.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10,
menunjukkan orientasi semangat kerja pembangunan
dan sektor industri.
Dua garis marka berwarna putih, menunjukkan
landasan pacu Bandara Soekarno Hatta.
Lampu bulatan kuning, melambangkan pemacu
semangat mencapai cita-cita.
Pita berwarna kuning, melambangkan ikatan
persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
Semboyan IMAN TAQWA sebagai landasan
pembangunan menuju Banten Mandiri, Maju dan
Sejahtera.
Arti warna yang digunakan dalam simbol daerah:
Merah : melambangkan keberanian
Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana
Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan
dan keluhuran
Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan
ketabahan hati
Abu-abu : melambangkan ketabahan
Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan
ketenangan
Hijau : melambangkan kesuburan
Coklat : melambangkan kemakmuran
Sumber : Departemen Dalam Negeri

17. Bali

Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat


yang agamais.
Bintang bersudut lima, melambangkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Menara Mesjid Agung Banten, melambangkan
semangat tinggi, yang berpedoman pada petunjuk
Allah SWT.
Gapura Kaibon, melambangkan Daerah Propinsi
Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia,
perekonomian dan lalu lintas internasional menuju
era globalisasi.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 dan kapas
berwarna putih berjumlah 8 tangkai, 4 kelopak
berwana coklat, 5 kuntum bunga melambangkan
Propinsi Banten merupakan daerah agraris, cukup
sandang pangan. 17-8-45 menunjukkan Proklamasi
Republik Indonesia.

Lambang Bali berbentuk segi lima dan berlukiskan


Bali Dwipa Jaya yang berarti Jayalah Pulau Bali. Di
dalamnya terdapat gambar bintang, Candi Pahlawan
Margarana, Candi Bentar, rantai, kipas, bunga
teratai, padi dan kapas.
Bintang segi lima, melambangkan Ketuhanan Yang
Maha
Esa.
Candi
Pahlawan
Margarana,
menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Bali.
Candi Bentar, lambang keagamaan yang agung rakyat
Bali. Rantai melambangkan persatuan. Kipas

melambangkan kebudayaan Bali. Bunga teratai


lambang Singgasana Batara Siwa. Sedangkan padi
dan kapas melambangkan kemakmuran.
Sumber : Wikipedia

Sumber : Departemen Dalam Negeri


19. Nusa Tenggara Timur

18. Nusa Tenggara Barat

Perisai, sebagai bentuk luar atau latar belakangnya,


melambangkan
kebudayaan/
kesenian
Rakyat
Propinsi
Nusa
Tenggara
Barat
dan
juga
melambangkan
jiwa
kepahlawanannya.
Tulisan
berbunyi Nusa Tenggara, ialah nama daerah yang
berpemerintahan sendiri yang terdiri dari Pulau
Lombok dan Sumbawa. Rantai, yang terdiri dari 4
berbentuk bundar dan yang 5 berbentuk segi
empat : melambangkan kemerdekaan Republik
Indonesia tahun 1945. Butiran padi sebanyak 58
butir, daun Kapas 17 dan Bunga Kapas 12 kuntum,
yang kesemuanya adalah melambangkan kelahiran
Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 17 Desember
1958. Bintang Lima, melambangkan 5 sila dari pada
Pancasila. Gunung yang berasap, menunjukkan
Gunung Rinjani, Gunung Berapi yang tertinggi di
Pulau Lombok. Menjangan, menunjukkan binatang
yang banyak sekali terdapat di Pulau Sumbawa.
Kubah, melambangkan penduduk Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang taat dan patuh melaksanakan
perintah-perintah
agamanya.
Warna
Biru,
melambangkan Kesetiaan Daerah Nusa Tenggara
Barat pada perjuangan bangsa Indonesia, serta
kesetiaan kepada pemerintah RI. Warna Hijau,
melambangkan kemakmuran, cita-cita kita semua dan
juga tanda kesuburan dari daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Warna Putih, melambangkan
Kesucian, keluhuran rakyat Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang senantiasa taat, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang langsung pula menjiwai
rakyatnya, bercita-cita luhur dan suci serta tindak
tanduk baik rohaniah maupun jasmaniah berdasarkan
kesucian. Warna Kuning, melambangkan Kejayaan,
keberanian berjuang atas dasar kesucian dan akan
membawa kita pada kejayaan. Warna Hitam,
melambangkan Abadi, kejayaan berdasarkan atas
landasan yang luhur akan abadi. Warna Merah,
melambangkan Keberanian, kepahlawanan berjiwa
hidup dan dinamis untuk menegakkan kebenaran dan
keadilan.

Lambang Nusa Tenggara Timur berbentuk perisai


dengan lima sudut yang memiliki arti perlindungan
rakyat, juga berarti lima sila Pancasila. Dalam
perisai tergambar bintang, Komodo, padi, kapas,
tombak dan pohon beringin. Bintang melambangkan
keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Komodo dalam lambang adalah satu-satunya reptil
prasejarah yang hingga kini masih dilindungi.
Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang
oleh dunia dinyatakan dilindungi karena jenis hewan
ini hanya terdapat di NTT, tepatnya di Pulau
Komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang
ke pulau ini hanya untuk melihat Komodo.
Padi dan kapas melambangkan kemakmuran. Tombak
berarti keagungan dan kejayaan. Sedangkan pohon
beringin merupakan persatuan dan kesatuan yang
tetap terpelihara. Hari terbentuknya provinsi Nusa
Tenggara Timur dilukiskan melalui jumlah padi (14)
dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah
lambang.
Sumber : Wikipedia
20. Kalimantan Barat

Lambang Daerah Provinsi Kalimantan Barat


sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah TK I
Kalimantan Barat No 4 Tahun 1964, Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Barat No. 2 Tahun 1967
tanggal 23 Mei 1967.
Lambang secara keseluruhan bersudut lima Perisai,
Mandau dan Keris dengan satu garis melintang di
tengahnya.

Bersudut lima berarti Pancasila, dimaksudkan


Kalimantan Barat adalah bagian dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan
Pancasila.
Warna dasar hijau muda adalah lambang kesuburan.
Perisai, Mandau dan Keris adalah lambang pusaka
dan kebudayaan warisan leluhur masyarakat
Kalimantan Barat.
Padi dan Kapas bersimpul pita dengan sudut empat
adalah lambang kemakmuran yang dijiwai oleh
semangat catur karsa (empat kehendak) yaitu :
kesungguhan,
kejujuran,
gotong-royong
dan
kekeluargaan.
Jumlah unsur kapas (17), nyala api (8), padi (45)
adalah lambang lahirnya Republik Indonesia 17
Agustus 1945.
Kobaran api dalam tungku adalah lambang semangat
perjuangan yang tak kunjung padam.
Tulisan AKCAYA adalah lambang Tak Kunjung Binasa
atau dengan keuletan yang pantang menyerah.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
21. Kalimantan Tengah

Lambang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


berbentuk segilima, warna dasar
Merah dan di tengah lambang berwarna hijau,
dengan moto ISEN MULANG (Pantang Mundur).
Segi lima, adalah lambang falsafah hidup bangsa
Indonesia adalah Pancasila.
Merah, adalah lambang keberanian, keperkasaan
dalam menghadapi berbagai tantangan yang
memecah belah persatuan dan kesatuan.
Hijau, adalah lambang kesuburan bumi Tanbun
Bungai dengan berbagai kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
Talawang (Perisai), adalah lambang alat penangkis
serangan musuh yang melambangkan kewaspadaan
dan ketahanan masyarakat terhadap anasir anasir
yang merusak baik dari luar maupun dari dalam.
Belanga (Guci), adalah lambang barang pusaka yang
bernilai tinggi, yang melambangkan potensi kekayaan
alam Kalimantan Tengah.

Tali Tengang (Tali yang terbuat dari kulit kayu),


adalah lambang kekokohan dan kekompakan yang
tidak mudah di cerai beraikan.
Kapas dan Parei (Kapas dan Padi), adalah lambang
bahan
sandang
pangan
yang
melambangkan
kemakmuran bangsa Indonesia pada umumnya dan
rakyat Kalimantan Tengah pada khususnya.
Bintang Lapak Lime ( Bintang Segi Lima), adalah
lambang Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia.
Kambang Kapas (Bunga Kapas) 17 buah, Dawen (daun)
8 lembar dan Bua Parei (Buah Padi) 45 butir adalah
lambang Hari Proklamasi Kemerdekaan RI 17
Agustus 1945.
Burung Tingang (Burung Enggang), adalah lambang
pertanda kemakmuran dan kedinamisan serta tekat
rakyat Kalimantan Tengah untuk ikut serta secara
aktif pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.
Mandau dan sipet (Parang dan Sumpit) adalah
pasangan senjata yang di buat oleh nenek moyang
Suku Dayak Kalimantan Tengah yang digunakan
untuk bekerja, berburu dan menghadapi serangan
musuh.
Garantung (gong) adalah lambang bahwa masyarakat
Kalimantan Tengah menjunjung tinggi kesenian,
kebudayaan,
berpandangan
optimis
dalam
menghadapi berbagai tugas dalam suasana gotong
royong sebagai lambang persatuan dan kesatuan.
Sumber : Wikipedia
22. Kalimantan Selatan

Lambang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan


berbentuk PERISAI dengan warna merah dan
hijau, bergaris sisi dengan warna kuning.
Perisai adalah alat penangkis dan bertahan yang
melambangkan kewaspadaan dan kesanggupan
mempertahankan diri;
Warna Merah, melambangkan keberanian dan
kepahlawanan yang gagah perkasa, berjiwa hidup dan
dinamis guna menegakkan kebenaran perjuangan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
menuju Masyarakat Adil dan Makmur yang Diridhai
Allah;

Warna Hijau, melambangkan kesuburan dan harapan


bagi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan dihari
yang akan datang;
Warna Kuning, pada sisi perisai, melambangkan
bahwa
penduduk
Kalimantan
mempunyai
Keperibadian dan kerohanian yang luhur dengan
penuh Keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Intan Berwarna Putih Berkilap Memancar
Intan, melambangkan penghasilan Daerah Kalimantan
Selatan yang sudah terkenal karena mempunyai mutu
dan nilai yang sangat tinggi, yang merupakan sumber
mata pencaharian penduduk Daerah Kalimantan
Selatan.
Warna Putih Berkilap Memancar, melambangkan
bahwa penduduk Kalimantan Selatan kalau dipimpin
dengan sungguh-sungguh akan sanggup mencapai
kecerdasan dan kemajuan serta sanggup pula
melaksanakan segala pembangunan menuju kepada
kemuliaan dan keagungan Bangsa Indonesia.
Bintang Berwarna Kuning Emas
Melambangkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa dan
perlambang keyakinan bahwa Tuhan mengetahui
segala-galanya tanpa ada yang tersembunyi bagiNya;
Rumah Banjar Berwarna Hitam
Rumah, berbentuk bangunan spesifik Kalimantan
Selatan asli, melambangkan suatu unsur kebudayaan
yang dapat dibanggakan.
Warna Hitam, melambangkan bahwa penduduk
Kalimantan Selatan mempunyai kebulatan tekad dan
keunggulan menuju kearah pelaksanaan Pembangunan
Nasional Semesta Berencana.
Buah Padi dan Batang Karet
Melambangkan bagian terbesar dari penghasilan dan
sumber kehidupan bagi penduduk Kalimantan
Selatan.
Buah padi sebanyak 17 [tujuh belas] buah, intan
dengan 8 [delapan] pancaran dan Batang Karet
sebanyak 1 [satu] pohon dengan bergaris 9
[sembilan] yang tersusun 4 [empat] di sebelah kiri
dan 5 [lima] di sebelah kanan adalah merupakan
susunan angka 17-8-1945, angka ini melambangkan
bahwa penduduk Kalimantan Selatan tetap setia dan
tetap Teguh mendukung Proklamasi 17-8-1945.
Pita Warna Putih
Melambangkan bahwa penduduk Kalimantan Selatan
sanggup mengikat apa yang dirasakan kesucian dan
keikhlasan hati untuk berbuat secara jujur dan
bertanggung jawab dengan disertai semanggat kerja
sama dan gotong royong.
Tulisan berupa semboyan WAJA SAMPAI
KAPUTING,
melambangkan
bahwa
penduduk
Kalimantan Selatan telah tekun dalam bekerja
melaksanakan segala sesuatunya dengan penuh rasa
kesanggupan dan konsekwen tanpa berhenti
ditengah jalan.

Sumber : Pemda Propinsi Kalimantan Selatan


23. Kalimantan Timur

Lambang Perisai bersudut lima adalah lambang alat


pelindung dalam mencapai cita-cita revolusi 17
Agustus 1945.
Bintang bersudut lima adalah lambang Pancasila
sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia.
Tulisan Kalimantan Timur adalah Provinsi Kalimantan
Timur.
Telabang, mandau dan sumpitan adalah lambang
kesiapsiagaan dan kemampuan.
Lingkaran dengan untaian minyak dan damar adalah
lambang kekayaan alam.
Lilitan rotan yang tak terputus-putus sebanyak 24
lilitan adalah lambang kesatuan dan kesatuan serta
saat terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur tanggal
1 Januari 1957 (1+1+1+9+5+7).
Jumlah delapan untaian minyak, delapan untaian
damar, dan satu tetesan akhir adalah tanggal
proklamasi kemerdekaan. (8+8+1=17).
Untaian minyak dan damar masing-masing delapan
tetesan
adalah
lambang
bulan
proklamasi
kemerdekaan.
4 titik terukir diujung mandau dan 5 lilitan pada
ujung sumpitan adalah lambang tahun proklamasi
kemerdekaan.
Tulisan ruhui rahayu di atas guci berarti cita-cita
dan tujuan rakyat kalimantan timur dalam mencapai
masyarakat bahagia, adil dan makmur, aman tentram
yang di ridhoi oleh Allah SWT.
warna hijau
= kemakmuran,kesuburan
warna kuning emas
=keluruhan,keagungan
warna kuning
=kejayaan
warna merah
=keberanian
warna putih
=kesucian
warna hitam
=kesungguhan
sumber : Departemen Dalam Negeri
24. Sulawesi Utara

25. Sulawesi Tengah

Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima


sama sisi melambangkan Pancasila sebagai dasar
dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka,
berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna
kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan
dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang
warnanya merupakan perpaduan Warna hijau
kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah,
pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh
lima) butir adalah simbol yang menunjukkan Hari
Proklamasi
Kemerdekaan
Negara
Republik
Indonesia yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan
pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung
yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon
kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6
(enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4
(empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya
Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa, padi, pala, jagung dan cengkeh
menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang
menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita
putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna
bayangan) bertuliskan Sulawesi Utara dengan
Warna merah.
Warna emas/orange melambangkan kekayaan,
keagungan.
Warna biru/hijau melambangkan kemakmuran,
kesuburan.
Warna
kuning
melambangkan
kesejahteraan,
kebesaran dan keluhuran.
Warna merah melambangkan keberanian, semangat
yang menyala-nyala dan kecintaan kepada Negara
dan Agama.
Warna putih melambangkan kesucian, kedamaian.
Warna coklat melambangkan kecintaan kepada
Tanah Air.
Warna hitam melambangkan kokoh, kuat, teguh dan
kekal.
Warna ungu melambangkan kebanggaan.
sumber : Departemen Dalam Negeri

BENTUK: Bentuk dari Lambang Daerah Provinsi


Sulawesi Tengah adalah simbol bentuk jantung,
melambangkan bahwa isi dari pada lambang ini
tertanam dan bersumber dari hati rakyat Sulawesi
Tengah.
WARNA: Warna yang digunakan pada dasar
Lambang Daerah Provinsi Sulawesi tengah ialah :
Biru Langit dan Warna Kuning Emas pada Bintang
dan Buah padi dan Warna Biru Laut pada gelombang.
Warna
Biru
Melambang
kesetiaan
(pada
daerah,tanah
air
dan
cita-cita)
dan juga
melambangkan cita-cita yang tinggi.
Warna Kuning melambangkan Kekayaan, keagungan
dan keluhuran budi.
Warna Merah pada tulisan Sulawesi Tengah
dengan dasar warna putih melambangkan keberanian
dan kesatrian yang didasarkan atas hati yang suci,
keiklasan dan kejujuran.
Warna Hijau pada buah dan daun kelapa serta
kelopak kapas, melambangkan kesuburan, dan
kemakmuran dengan bumi yang subur kita menuju
pada kemakmuran.
Warna Coklat pada batang kelapa melambangkan
ketenangan.
GAMBAR:
Lambang Daerah Sulawesi Tengah dilukiskan dengan
pohon kelapa yang disamping merupakan modal untuk
daerah ini, juga memberikan perlambangan :
Kesediaan untuk mengorbankan segala-galanya untuk
mencapai cita-cita.
Seluruh bagian pohon kelapa sangat berguna bagi
kehidupan manusia.
Ketenangan dan tawakal dalam mengadapi segala
tantangan.
Pucuk yang lurus menunjuk bintang melambangkan
keteguhan hati dalam usaha mencapai cita- cita
hidup.
Lambang Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dijiwai
oleh pancasila yang jelas terlukis pada bintang segi
lima daun kelapa lima helai, dan buah kelapa lima
buah. lebih jauh hal ini memberikan pengertian
bahwa dengan jiwa pancasila, diatas relnya /jalannya
pancasila, kita hendak mencapai cita-cita

Negara kebangsaan yang adil dan makmur diridhoi


oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Garis gelombang dua buah dengan masing-masing
enam dan empat jalur gelombang memberikan
pengertian akan sifat maritim dari daerah Sulawesi
Tengah dan disamping kekayaan alam kita, laut
disekitarnya merupakan modal besar pula dalam
usaha mendatangkan kemakmuran di Sulawesi
Tengah.
Padi dan Kapas merupakan lambang umum
kemakmuran.jumlah padi dan kapas masing-masing
Sembilan belas dan tiga belas buah gerigi buah
kapas ada empat buah.
Angka 13 pada jumlah buah kapas pada gerigi
kelopak kapas, 19 dan serta 4 pada jumlah buah padi
dan galur gelombang, memberikan pengertian
tanggal 13, bulan april, tahun 1964 yaitu tanggal,
bulam , dan tahun terbentuknya Provinsi Daerah
Tingkat Sulawesi Tengah.
Sumber : Pemda Propinsi Sulawesi Tengah
26. Sulawesi Selatan

Lambang Sulawesi Selatan terdiri dari unsur


bintang, padi dan kapas, banteng sombu opu, badik,
gunung dan petak sawah, dan perahu pinisi.
Bintang sebagai simbol kepercayaan terhadap Tuhan
YME. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran.
Banteng sombu opu sebagai simbol kepahlawanan
yang gagah berani. Badik merupakan senjata khas
Sulawesi Selatan. Gunung dan sawah adalah pangkal
menuju masyarakat sosialis Indonesia. Sedangkan
perahu pinisi merupakan simbol jiwa bahari para
pelaut Bugis yang terkenal
Sumber : Wikipedia
27. Sulawesi Tenggara

Lambang Sulawesi Tenggara atau disebut perisai


lima adalah lambang Sulawesi Tenggara yang terdiri
dari lukisan kepala anoa (anuang), mata rantai, dan
padi dan kapas.
Anoa adalah hewan khas Sulawesi Tenggara. Mata
Rantai yang bersambung menjadi satu merupakan
simbol persatuan yang kokoh. Sedangkan padi dan
kapas merupakan cita-cita untuk memakmurkan
rakyat
Sumber: Wikipedia
28. Gorontalo

1.Lambang Daerah Provinsi Gorontalo pada bagian


luar berbentuk atau jantung yang memberi makna
kesetiaan sebagai pelindung kehidupan rakyat
Gorontalo.
2.Lambang Daerah Provinsi Gorontalo pada bagian
dalam berbentuk bulat lonjong atau bulat telur yang
memberi makna adanya gaga san, ide atau cita cita
yang indah, yang kelak menetas menjadi se suatu
kesejahteraan hidup rakyat Gorontalo.
3.Lambang Daerah Provinsi Gorontalo dengan bentuk
dalam yang menampakkan keserasian formasi
gambar yang terdiri dari warna putih di tengah dan
diikuti oleh posisi padi bintang, kapas rantai
memberi makna adanya keteraturan adat, agama,
hukum dalam semua pola kehidupan masyarakat.
4.Lambang Daerah Provinsi Gorontalo dapat dibuat
dalam berbagai ukuran sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dimana lambang tersebut
ditempatkan.
5.Lambang Daerah Provinsi Gorontalo memiliki
nuansa Global :
Warna biru keunguan adalah warna yang memberi
makna tenang, setia dan selalu ingin
mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan
yang cerah.
Model pohon kelapa yang melengkung memberi
makna gerak inamis dan tidak diam tetapi selalu
berbuat untuk masa de pan.
Sayap maleo yang mengembang memberi makna
dinamika siap untuk tinggal landas dan siap bersaing.
Buku yang terbuka melambangkan keinginan
masyarakat untuk untuk siap meraih prestasi dalam
Ilmu Pengetahuan dan Tek nologi serta Iman dan
Taqwa secara terus menerus.
Bintang mengandung makna global jika dikaitkan
dengan cita cita yang tinggi yaitu Gantungkan cita
cita setinggi bintang di langit

Pita mempunyai makna keinginan masyrakat


Gorontalo untuk menyerap, merekam dan memiliki
ilmu pengetahuan dan tek nologi.
6.Lambang Daerah Gorontalo memiliki nuansa
Nasional :
Padi dan Kapas yang mengandung makna kemakmuran
dan kesejahteraan seperti pada Pancasila.
Rantai mempunyai makna adanya pengakuan
persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka
Tunggal Ika.
7.Lambang daerah Gorontalo memiliki nuansa Lokal :
Bintang adalah lambang keagamaan, sehingga selaras
dengan filosofi Adat bersendikan syara, syara
bersendikan Kitabullah.
Benteng.
Rantai mempunyai makna adanya pengakuan
persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka
Tunggal Ika.
8.Pemaknaan warna dan simbol simbol lainnya dalam
lambang
Simbol rantai yang memberi makna pada peristiwa
patriotik
. Rantai yang berjumlah 23 butir melambangkan
tanggal 23 Januari
. Kapas yang berjumlah 19 buah dan padi berjumlah
42 butir melambangkan tahun 1942
Sayap maleo yang berjumlah 16 helai melambangkan
lahirnya Provinsi Gorontalo pada tanggal 16 Februari
2000
Warna :
. Hijau mempunyai makna kesuburan
. Kuning Mempunyai makna keagungan dan Kemuliaan
. Putih bermakna Kesucian dan Keluhuran
. Merah mempunyai makna keberanian dan
perjuangan
Sumber : Pemda Provinsi Gorontalo
29. Sulawesi Barat

Lambang
Sulawesi
Barat
berbunyi
Mellete
Diatonganan, yang berarti Meniti di Atas
Kebenaran. Di tengah lambangnya, terdapat perahu
sande. Arah perahu ke depan dengan layar di
sebelah kanan, bermakna bahwa Sulbar mulai
berlayar ke depan dengan arah yang benar (kanan).
Di bagian atas, tertancap Doe Pakka (Trisula) di
gunung, melambangkan kepribadian orang Mandar,
yang berarti keberanian, kejujuran, dan keadilan.
Bingkai lambang Sulbar diambil dari bentuk dasar
balenga lita (panci yang terbuat dari tanah). Bagian

atasnya merupakan simbol sulapa appe (empat mata


angin) yang di dalamnya bertuliskan Sulawesi Barat
Sumber : Wikipedia
30. Maluku

SIWALIMA merupakan motto lambang Provinsi


Maluku yang artinya milik bersama atas dasar
Siwalima, memupuk persatuan dan kesatuan untuk
mencapai kesejateraan bersama. Logo siwalima yang
berlatar belakang perisai/salawaku didalamnya
terdapat lukisan daun sagu dan daun kelapa, mutiara,
cengkeh, dan pala, tombak, gunung, laut dan perahu.
Daun Sagu, menggambarkan bahwa makanan pokok di
daerah Maluku adalah sagu yang melambangkan
kehidupan.
Daun Kelapa, menggambarkan hasil bumi berupa
kelapa, yang banyak terdapat di Maluku.
Mutiara, merupakan hasil laut yang khas dari daerah
Maluku.
Tombak, menggambarkan sikap ksatria dan gagah
berani.
Gunung, melambangkan kekayaan hasil hutan yang
melimpah.
Laut dan perahu, melambangkan persatuan dan
kesatuan yang abadi.
Jumlah
pucuk
daun
kelapa
sebanyak
17,
melambangkan tanggal 17, sedangkan jumlah butir
mutiara sebanyak 8, melambangkan bulan 8
(agustus), dan pucuk daun sagu sebanyak 45,
melambangkan tahun 45 (1945). Kesemuanya itu
melambangkan hari yang sangat bersejarah, yaitu
Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Sumber : Pemda Provinsi Maluku
31. Maluku Utara

Lambang Maluku Utara berbentuk perisai segilima,


yang di dalamnya terdapat gambar bintang, gunung,
laut, padi dan kapas, serta tulisan 1999 yang
merupakan tahun berdirinya provinsi Maluku Utara.
Adapun makna dari gambar tersebut adalah:
Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gunung sebagai symbol kekayaan hasil hutan yang
melimpah.
Laut adalah lambing persatuan dan kesatuan.
Padi dan kapas adalah lambing kemakmuran.
Sumber : Wikipedia
32. Papua

Wadah Lambang Daerah berbentuk PERISAI


BERPAJU LIMA adalah menggambarkan kesiapsiagaan dan ketahanan. Paju lima menunjukkan
jumlah sila dalam Pancasila. Warna dasar kuning
emas pada bagian bawah perisai dan pita tersebut
melambangkan
keagungan
yang
mengandung
pengertian sebagai gambaran cita usaha pengalian
hasil hasil kekayaan bumi dan alamnya. Warna
dasar biru tua pada bagian atas perisai tersebut,
melukiskan kekayaan lautan / perairan Papua. Jalur
kuning
melingkari
tepian
perisai
tersebut
menggambarkan keyakinan tercapainya segala usaha
dan perjuangan. Jalur hitam yang melingkari pita dan
warna tulisan hitam menggambarkan kemantapan dan
kebulatan tekad untuk berkarya swadaya.
Tiga buah TUGU yang masing-masing berwarna abuabu, sebelah kanan dan berwarna putih sebelah kiri
di atas TUMPUKAN BATU persegi panjang,
bersusun 2 (dua) masing-masing berderet 6 (enam)
dan 9 (sembilan) yang berwarna putih bergaris-garis
batas hitam: Perjuangan TRIKORA dan kemenangan
PEPERA Tahun 1969. Tumpukan batu tersebut juga
melambangkan Dinamika Pembangunan di Daerah ini.
Warna abu-abu putih dan bergaris-garis hitam
melambangkan ketenangan dan kesucian. Setangkai
BUAH PADI yang berisi 17 (tujuh belas) butir padi
berwarna kuning bertangkai kuning pula yang
terdapat di sebelah kanan dan setangkai BUAH
KAPAS yang terdiri dari 8 (delapan) buah berwarna

putih bertangkai Hijau Tua yang terdapat disebelah


kiri daripada tiga buah Tugu tersebut yang diikat
dengan sehelai PITA berwarna merah berlekuk 4
(empat) dan berjurai 5 (lima) adalah melukiskan
kesatuan dan persatuan Bangsa yang dijiwai oleh
semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tiga buah
GUNUNG berjajar yang sama tingginya berwarna
hijau tua dan berpuncak putih salju adalah
menggambarkan ciri khas Daerah Papua. Warna hijau
tua ketiga buah gunung dan tangkai dari buah kapas
itu, melambangkan kesuburan tanah / kekayaan alam
daratan Papua. Sedangkan tulisan Papua dalam
huruf cetak yang berwarna kuning adalah
menggambarkan keluhuran / keagungan cita.
Sumber : Pemda Provinsi Papua
33.Papua barat

Tulisan Papua Barat menjelaskan nama Provinsi


Papua Barat
Bintang berwarna putih bermakna Ketuhanan Yang
Maha Esa dan cita-cita serta harapan yang akan
diwujudkan.
Pohon dan ikan bermakna bahwa Provinsi Papua
Barat memiliki sumber daya hutan dan sumber daya
laut yang berpotensi untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Menara kilang dengan semburan api berwarna merah
bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki
kekayaan bahan tambang yang melimpah.
Leher dan kepala burung Kasuari menghadap ke
kanan dalam bidang lingkaran hijau bermakna bahwa
Provinsi Papua Barat secara geografis terletak di
wilayah leher dan kepala burung Pulau Papua,
sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian,
kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan
pembangunan dimasa depan serta berkeyakinan
bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan,
kesinambungan pembangunan akan mewujudkan masa
depan yang cerah.
Bidang Hijau yang diapit 3 (tiga) bidang biru
bermakna kesatuan tekad dan perjuangan dari 3
(tiga) unsur: pemerintah, rakyat/adat dan agama
mewujudkan keberadaan Provinsi Papua Barat.

Perisai dengan warna dasar biru bersudut lima


bermakna bahwa provinsi Papua Barat berasaskan
Pancasila yang mampu melindungi seluruh rakyat.
Sepasang pelepah daun sagu, masing-masing pelepah
bagian kanan terdiri dari 12 (dua belas) pasang anak
daun, bagian kiri terdiri dari 10 (sepuluh) pasang
anak daun yang diikat oleh dua angka sembilan
bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna
bahwa Provinsi Papua Barat dibentuk pada tanggal 12
Oktober 1999NKRI. Sagu merupakan makanan pokok
masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan
kesejehteraan dan kemakmuran. sebagai Provinsi ke2 di Tanah Papua dan ke-31 di wilayah
Seutas pita berwarna kuning bertuliskan CINTAKU
NEGERIKU terletak di bagian bawah perisai
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perisai
bermakna folosofis perjuangan seluruh komponen
masyarakat untuk mempertahankan keberadaan
Provinsi Papua Barat dalam bingkai NKRI.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
34. Provinsi Kalimantan Utara

Logo Daerah terdiri atas 9 (sembilan) bagian,


yaitu :

Tulisan Kalimantan Utara

Bintang

Gerbang perbatasan merah putih

Perisai dengan ukiran khas budaya Dayak,


Bulungan dan Tidung, dengan parang dan tombak
bersilangan didepannya

Padi dan kapas yang diikat dengan pita,


jumlah padi 22 butir, pita 4 (empat) simpul, dan
kapas 13 buah

Laut bergelombang

4
(empat)
garis
gelombang
yang
menggambarkan sungai

Dibagian bawah ada tulisan BENUANTA


diatas pita warna putih kuning

Bentuk keseluruhan Logo Daerah, bersudut


5 (lima) yang mengandung arti dan makna
berazaskan falsafah Negara Pancasila, dengan
warna dasar biru muda/biru langit yang
melambangkan
keindahan,
kesejahteraan,
kedamaian, kewibawaan.

Warna Logo Daerah mempunyai arti :

Warna Putih, melambangkan kesucian,


keikhlasan, kejujuran;

Warna Biru, melambangkan keindahan,


kesejahteraan, kedamaian, kewibawaan

Warna Hijau, melambangkan kesuburan,


kemakmuran, ketaqwaan, pertembuhan

Warna Hitam, melambangkan ketegasan,


perlindungan, ketokohan

Warna Merah, melambangkan keberanian,


kekuatan

Warna Kuning, melambangkan kemuliaan,


keagungan, kesuksesan.
Makna Logo Daerah :

Tulisan
KALIMANTAN
UTARA,
melambangkan identitas Provinsi Kalimantan
Utara sebagai daerah Otonomi Baru

Bintang, melambangkan ketuhanan Yang


Maha Esa

Gerbang Perbatasan Warna Merah Putih,


melambangkan bahwa Provinsi Kalimantan Utara
merupakan wilayah yang berada di perbatasan
Negara Republik Indonesia

Perisai dengan ukiran khas budaya Dayak,


Bulungan dan Tidung, dengan parang dan tombak
bersilang, melambangkan budaya masyarakat di
Kalimantan Utara terdapat suku dan budaya
yang beragam yang hidup saling berdampingan
rukun, bersatu dan harmoni, penuh semangat
pantang mundur untuk membangun dan selalu
siap dalam menghadapi tantangan yang dating
dari luar maupun dari dalam

Padi
dan
Kapas,
melambangkan
kesejahteraan dan kemakmuran yang merupakan
tujuan seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan
Utara

Laut bergelombang, melambangkan potensi


sumber daya alam yang ada di lautan yang
dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Utara,
gelombang melambangkan kehidupan yang
dinamis

4 (empat) buah sungai berwarna putih,


bermakna sebagai urat nadi perekonomian dari 4
(empat) yang menghubungkan masyarakat di
pedalaman dengan daerah pantai dan perbatasan
(suangai
kayan,
sungai
sesayap,
sungai
sembakung dan sungai sebuku)

Tulisan motto BENUANTA diatas pita


kuning, merupakan motto/semboyan dari Provinsi
Kalimantan Utara yaitu Kalimantan Utara adalah
wilayah kita/daerah kita yang harus dibangun
dan
dipertahankan
untuk
kesejahteraan
masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai