Anda di halaman 1dari 8

Hegemoni Bangsa Barat ke Nusantara sampai abad ke 18.

1. Hegemoni di maluku ( Ternate dan Tidore)


➢ April 1511. Alburquerque (bangsawan Portugis) Melakukan pelayaran dari
Goa (India) menuju Malaka.
➢ November 1511 Portugis dibawah pimpinan (Alburquerque) berhasil
menduduki Malaka. walaupun sudah menduduki Malaka, Portugis tidak
berhasil memanfaatkan perdagangan asia yang berpusat disana.
➢ Setelah Malaka diduduki Portugis tidak merasa puas, dan dia mengirim
penyelidikan ke Kawasan Indonesia timur untuk mencari rempah-rempah
dibawah pimpinan Fransisco Serrao, namun kapalnya rusak ditengah
perjalanan dan dia berhasil mencapai Hitu (Ambon sebelah Utara).
➢ 1512 Maluku dikuasai oleh dua Kerajaan yang bersaing yaitu Ternate dan
Tidore, kedatangan portugis disana awalnya memberikan angin segar,
karena bangsa Ternate dan Tidore menggagap Portugis sebagai bantuan,
jadi Ternate dan Tidore bersaing untuk mendapatkan bantuan dari Portugis.
sultan ternate yaitu Abu Lais membujuk Portugis untuk mendukungnya.
➢ 1522 portugis membangun benteng di Ternate, dan 1521 Tidore
membentuk sekutu dengan bangsa Spanyol yang berada dibawah
pimpinan Magellan.
➢ Hubungan Ternate dengan Portugis Rupanya tidak harmonis, Karena
Portugis melakukan Kristenisasi di daerah Ternate, dan bangsa portugis
juga tidak memiliki adab disana.
➢ 1535 Raja Tabariji (1523-1535) diturunkan dari singgasananya oleh bangsa
Portugis, dan Portugis mengusung beliau ke Goa ( Daerah di tepi Pantai
barat India) yang telah dikuasai oleh Portugis. dan disana dia masuk agama
Kristen, dan Namanya diganti menjadi Dom Manuel.
➢ Setelah Dom Manuel dinyatakan tidak bersalah, dia dipulangkan kembali ke
Ternate, namun didalam perjalanan dia wafat di Malaka pada tahun 1545,
Sebelum dia wafat, dia telah menyerahkan pulau Ambon ke ayah baptisnya
yaitu Jordao de Freitas.
➢ 1570 orang Portugis pindah ke Tidore dan pada tahun 1578 Portugis
membangun benteng disana.
➢ 1575 bangsa portugis menyerah kepada Ternate dibawah kepemimpinan
sultan baabullah (1570-1583). Bendera portugis yang diatas benteng di
Ternate diturunkan. Lalu penganut Kristen katholik bersama raja yang
awalnya tinggal di negeri Bacan telah lari ke Ambon, dan menjadikan ambon
sebagai pusa utama kegiatan portugis di maluku.
➢ Setelah portugis menyerah tak lama Belanda mulai berkeinginan untuk
mewarisi aspirasi dan strategi portugis untuk menguasai Kepulauan
Rempah.
➢ Aspirasi Belanda untuk mengikuti jejak portugis dalam pelayaran di
kepulauan rempah dimulai pada tahun 1594, saudagar Belanda menyuruh
cornelius de houtman mencari keterangan ke negeri portugis.
➢ April 1595 belanda dibawah kepemimpinan cornelius de houtman ini
berlayar ke hindia timur, tetapi dikarenakan kepemimpinan beliau kurang
cakap dia gagal berlayar dan Kembali ke negerinya yaitu Belanda.
➢ Juni 1596 belanda sampai di Banten, pusat Pelabuhan lada terbesar di jawa
barat, disana dia terlibat konflik dengan bangsa portugis dan pribumi disana.
➢ 1597 sisa ekpedisi Belanda yang dikomandoi oleh cornelius de houtman
tadi Kembali ke negeri asalnya, dengan membawa rempah rempah diatas
kapal mereka.
➢ 1599 armada Belanda dibawah pimpinan Jacob van neck tiba di kepulauan
rempah yaitu maluku. Rombongan-nya diterima di Masyarakat disana,
➢ 1599-1600 van neck beserta rombongannya Kembali ke tanah airnya
dengan membawa rempah rempah yang cukup banyak.
➢ 1600 orang portugis di Ambon mendapat tekanan dari penduduk lokal,
penduduk Hitu bergabung dengan Belanda sualam suatu Persekutuan anti
portugis.
➢ Maret 1602 didirikan Kongsi dagang Belanda yaitu VOC (Vereenig-de Oost-
Indische Compagnie)
➢ Februari 1605 persekutuan anti Portugis ini menyerang portugis di ambon.
Portugis menyerah dan voc menduduki benteng portugis di ambon.
➢ 1630 Hegemoni Belanda di Ambon mencapai banyak kemajuan,
➢ Setelah pendudukan VOC di maluku, tak lama kemudian rakyat lokal mulai
membangun Persekutuan anti VOC yang dipimpin oleh Kakiali,Persekutuan
tersebut terdiri dari kaum muslim Hitu ( Ambon bagian utara) dan pasukan
Ternate yang ada di Hoamoal ( Semenanjung seram bagian barat) serta
dukungan Kerajaan Gowa dari Makassar.
➢ 1633 Kakiali menjadi Kapitein Hitoe dan memimpin Masyarakat Hitu
dibawah naungan VOC.
➢ Kakiali berpura untuk bersahabat dengan VOC, dibelakang VOC dia
mendukung komplotan anti VOC untuk membangun benteng di wilayah
pedalaman, dan mulai menjarah perkampungan Kristen.
➢ 1634 VOC menawan Kakiali diatas sebuah kapal VOC
➢ 1637 Van Diemen melancarkan serangan terhadap pasukan ternate di
Hoamoal, setelah berhasil mengusir pasukan ternate tadi, Van Diemen
membebaskan Kakiali dan mendudukannya Kembali pada jabatannya. Lalu
meninggalkan maluku.
➢ 1638 Van Diemen Kembali ke Maluku, dan membuat kesepakatan dengan
Raja Ternate. ( pihak VOC bersedia mengakui kedaulatan Ternate atas
Seram dan Hitu serta menggaji Raja Ternate sebesar 4.000 Real setiap
Tahun) tapi persetujuan itu ditolak.
➢ 1641 Kakiali bersama prajurit Makassar mulai menyerang benteng VOC,
1643 Pasukan VOC berhasil mengusir tantara makassar dari kubu
pertahanan Hitu tapi VOC tidak mampu merebut benteng Kakiali. Pada bula
Agustus Belanda menyewa orang kakiali yang berkebangsaan spanyol
untuk membelot, dan orang itu membunuh kakiali.
➢ Setelah kematian Kakiali, barulah benteng Kakiali dapat direbut oleh VOC,
dan VOC melanjutkan ekspansi nya ke Hitu seblah utara yaitu Kapaha.
➢ 1646 Kapaha akhirnya berhasil direbut oleh VOC.
➢ 1650 Raja Ternate MandarSyah dikudeta, dan melarikan diri ke benteng
VOC di ternate. Setelah dibantu VOC dalam melawan pengkudetaan,
MandarSyah didudukan Kembali di singgasananya.
➢ 1652-1658 VOC menyerang orang Ternate yang berpangkalan di Hoamoal
serta sekutu mereka orang-orang Makassar dan melayu, dan perang
tersebut dimenangkan oleh VOC.
➢ 1662 Sutan Saifuddin dari Tidore meminta bantuan VOC untuk mengusir
Spanyol dari wilayahnya.
➢ 1663 Spanyol benar beranjak dari Maluku, dan kepergiannya menjadikan
VOC menjadi kekuatan Eropa paling utama di wilayah itu.
➢ Dukungan VOC terhadap kristenisasi di Maluku membuat permusuhan
antara VOC dan Ternate pada tahun 1680, hal ini membuat Sultan
Amsterdam anak dari sultan Mandar Syah ini menyerah kepada VOC.
➢ 1716-1728 Tidore Mengalami krisis berkepanjangan, para bawahan tidore
yang hidup di Halmahera Tenggara dan rakyat papua yang berada
dikepulauan raja ampat memberontak kepada sultan tidore.
➢ Di 1760 an Inggris mulai bergerak berlayar, dan melintasi wilayah kepala
burung atau Papua, hal itu menimbulkan ancaman politik. Pada periode ini
juga pasukan Mindanao di Sebagian Selatan Filipina menyerang seluruh
Maluku, dan VOC mencurigai hal ini terjadi karena campur tangan Tidore.
➢ 1779 VOC menurunkan Sultan Tidore, dan singgasana Tidore Kosong
sampai Tahun 1781.
➢ Pada saat itu Kaicili Nuku yang merupakan Anggota dari Istana Tidore,
Melakukan Pemberontakan terhadap VOC dan dia didukung oleh
Halmahera Tenggara, pasukan Papua dari Raja Ampat serta ia juga
dirumorkan didukung oleh Inggris.
➢ Oktober 1783 Sultan Tidore mengakui kekuasaan Nuku lalu dibulan
November ia menyerang pos VOC di Tidore,
➢ 1795 Raja William V melarikan diri dari Tentara Napoleon, dan 1796 Inggris
mengambil alih wilayah Ambon dan Banda.

2. Hegemoni di Aceh
➢ Selat Malaka jatuh ketangan portugis Pada tahun 1511
➢ Disaat Portugis merebut Malaka, Ada suatu pesaing dari Seberang selat
Malaka yaitu Aceh. Waktu itu aceh masih dipimpin oleh Ali Mughayat Syah
(1514-1530).
➢ 1520 Ali Mughayat Syah memulai invasinya. Dia berhasil merebut daya
yang terletak dipantai barat Sumatera.
➢ 1523 Portugis Melancarkan serangan ke Aceh dibawah pimpinan Henrigues
dan menyusul pada tahun 1524 yang dipimpin oleh Sauza. Namun
mengalami kegagalan.
➢ Ali Mughayat Syah awalnya menaklukan deli, dan pada tahun 1524 dia
berhasil menaklukan Pedir da Pasai. Sertakan mengusir Garnisun portugis
yang mentap disana kala itu.
➢ Pada tahun 1530-1537 Salahuddin yang merupakan putra tetua dari Ali
Mughayat Syah menaiki singgasana menjadi pengganti ayahnya, namun
dimasa beliau aceh dianggap lemah,
➢ Dikarenkan penyerangan Aceh terhadap Malaka gagal dibawah salahuddin
maka beliau digulingkan atau dikudeta oleh saudara nya sendiri yaitu
Alauddin raiyat syah al-kahar.
➢ Dimasa Alauddin (1537-1571) dia menyerang rakyat Batak yang terletak di
sebelah Selatan aceh. Lalu dia mulai menyerang Aru, namun digagalkan
oleh johor, dan johor menjadi penguasa aru selama 24 tahun kedepan.
➢ 1547 Alauddin menyerang Portugis di Malaka namun gagal.
➢ 1564-1565 beliau merampok johor, membawa sultan johor ke aceh, lalu
membunuhnya, serta menguasai aru.
➢ 1568 Alauddin menyerang Portugis di Malaka lagi, namun tetap gagal.
➢ 1569 Portugis balik menyerang Aceh, Tetapi serangan-nya digagalkan oleh
pasukan Aceh.
➢ 1607 Aceh dikuasai oleh sultan Iskandar Muda
➢ Dibawah tangan beliau, aceh mampu menduduki deli pada tahun 1612 serta
aru pada tahun 1613, serta mampu mengalahkan Johor pada saat itu
➢ Namun tak bertahan lama pasukan aceh berhasil dipukul mundur oleh para
penuntut kemerdekaan dari johor.
➢ Johor membentuk sekutu dengan Pahang, Palembang, Jambi, Indragiri,
Kampar, dan Siak.
➢ 1614 Aceh berhasil mengalahkan armada portugis di Bintan.
➢ 1617 Aceh berhasil merebut Pahang dan memboyong penguasanya yaitu
Sultan Ahmad Syah
➢ 1620 Aceh berhasil menaklukan kedah
➢ 1624/1625 Aceh berhasil merebut Nias
➢ 1629 Ekspansi dari Iskandar Muda mulai dihentikan oleh portugis hal itu
menyebabkan aceh mulai melemah, Johor mulai bebas dari ancaman Aceh,
dan berusaha menegakan Kembali pengaruhnya di semenanjung Malaya.
➢ Pada tahun ini Aceh tidak berhasil menguasai Malaka yang dibawah
pengaruh Portugis, dan Portugis pun tidak berhasil menguasai Aceh.
➢ 1631-1641 Aceh dipimpin oleh Iskandar Tsani Alauddin Mughayat Syah
yang merupakan menantunya dan anak dari sultan ahmad dari Pahang.
➢ 1641 Malaka Portugis jatuh Ketangan VOC
➢ Dizamannya Istana aceh menjadi sangat terkenal sebagai pusat
pengetahuan agama islam.
➢ Setelah kematian nya dia digantikan oleh istrinya yaitu Janda Iskandar
Tsani dengan gelar Ratu Tajul-Alam (1641-1675).
➢ Dimasanya dia membuat perjanjian damai dengan Johor lalu menyebutkan
bahwa setiap pihak akan memikirkan urusannya sendiri. Setelah perjanjian
itulah Johor mulai berkembang menjadi negara yang Makmur.

3. Hegemoni Di Sulawesi Selatan.


➢ Pertengahan abad ke 17 Gowa merupakan pusat perdagangan rempah-
rempah dan orang Belanda menganggap hal itu merupakan perdagangan
liar.
➢ Akhir abad 17 ada musuh utama yang menentang hegemoni Belanda di
Indonesia bagian timur, yaitu Kesultanan Gowa di Sulawesi Selatan
➢ Kesultanan Gowa beraliansi dengan Tallo yang menjadikan aliansi tersebut
sebagai ancaman terbesar bagi Belanda.
➢ Dalam aliansinya, biasanya sultannya diambil dari Gowa dan perdana
menterinya diambil dari Tallo
➢ Pemimpin yang paling menonjol daripada pemimpin terkemuka yaitu
karaeng pattingaloang, ia mampu berbahasa latin, spanyol dan portugis, dia
juga menguasai teologi katholik
➢ Untuk menghadapi aliansi Gowa Tallo, voc menjalin hubungan dengan
pangeran bugis yaitu arung palaka
➢ 1660 Arung palaka beserta pasukanya orang bugis dari bone memberontak,
tapi berhasil dipukul mundur oleh makassar. Sejak itu arung palaka mencari
perlindungan kepada VOC.
➢ 1663 Arung palaka beserta pasukan nya diterima di Batavia, dan mereka
bersedia menjadi serdadu voc untuk menaklukan Gowa.
➢ 1666 VOC menghadapi Gowa Tallo dibawah armada cornelius speelman
beserta pasukanya yaitu Belanda orang ambon dan Arung palaka (orang
bugis). Bangsa Bugis di Bone dan Soppeng juga ikut membantu Arung
palaka dalam pemberontakan terhadap makassar.
➢ 1667 aliansi VOC menang dan sultan hasanudin dipaksa untuk
menandatangani perjanjian Bungaya (18 November 1667)
➢ 1668-1669 Sultan Hasanudin memantik perang lagi terhadap aliansi VOC,
namun disini sultan makassar dan kaum bangsawan kalah telak
➢ Setelah kejadian ini Sultan Hasanudin menjalani perjanjian Bungaya
Tersebut
➢ Pada perjanjian ini Gowa harus mengakui monopoli VOC dan tidak boleh
berdagang dengan bangsa eropa lainnya. Gowa juga harus membayar
ganti rugi dan utang perang terhadap VOC, hal ini mengakibatkan terjadinya
krisis ekonomi di gowa
➢ Dikarenakan VOC menggunakan Strategi Devide At Impera, Gowa harus
menerima Arung Palaka sebagai Penguasa Bone, kekuasaan Gowa runtuh,
dan kedudukan Gowa diambil alih oleh Bone.
➢ Wilayah kekuasaan goa yaitu Minahasa, butung dan sumbawa berada
dibawah Bone, Pedagang eropa selain VOC diusir dari Sulawesi Selatan.
Aliansi VOC-Bone pun juga berhasil menduduki Gorontalo pada tahun 1677
➢ Akhir abad 17 Belanda berhasil menguatkan kedudukan nya di Indonesia
bagian Timur, tidak ada lagi penduduk yang tinggal Di Hoamoal.
➢ Setelah Bone menjadi penguasa di Sulawesi Selatan 1735 Arung Singkang
(Keluarga Bangsawan Bugis) melakukan Pemberontakan,dan mencoba
merebut kekuasaan bugis di Sulawesi Selatan.
➢ 1737 beliau berhasil merebut Wajo dan membentuk sebuah aliansi kecil
yaitu Gowa dan Luwu untuk mengalahkan aliansi Belanda-bone
➢ 1739 Arung Singkang beserta aliansinya meluncurkan serangan, aliansinya
berhasil membakar Istana Bone. Namun VOC berhasil menahan serta
memukul mundur Arung Singkang ke Wajo.
➢ 1740 VOC mengirim ekspedisi ke Wajo, Pasukan Arung Singkang kalah,
dan dirugikan karena terkena wabah penyakit
➢ 1747-1751 terjadinya perang saudara yang berkesinambungan.
➢ 1754 sebagian besar rakyat Wajo tidak mau lagi membantu arung singkang
➢ 1765 arung singkang wafat disaat dia melanjutkan perang pribadi melawan
Bone, dan akhir aliansi Belanda-Bone tetap menguasai makassar
4. Hegemoni Di Mataram.
➢ Perjanjian Giyanti (13 februari 1755) Perjanjian ini ditandatangani oleh
Pakubuwuno III dengan pangeran Mengkubumi, Pada perjanjian ini
memecah Mataram menjadi 2 bagian Yaitu Kasuhunan Surakarta dan
kesultanan Yogyakarta.
➢ Perjanjian Salatiga (17 Maret 1757) perjanjian ini terjadi karena adanya
konflik internal dan perbutan kekuasaan di Mataram. Perjanjian ini di tanda
tangani oleh VOC, Pakubuwono III, Hemengkubuwono I dan Raden Mas
Said. Isi perjanjian ini yaitu menghentikan perang saudara yang
berkesinambungan antara Raden Mas said dengan pihak Lainnya. Juga
Raden Mas said diberi Sebagian wilayah Mataram. Dan beliau mendirikan
Kadipaten Mangkunegara.

Anda mungkin juga menyukai