Anda di halaman 1dari 16

PERLAWANAN RAKYAT

INDONESIA TERHADAP
PORTUGIS

Nama : Franz Ahmad Zharif


Kelas : XI IPA 5
Mapel : sejarah
Hai semuanya ! Kenalin nama aku Franz.
Dan di sini aku mau coba jelasin tentang
materi perlawanan Demak , Ternate,
Aceh ,dan Portugis.

Lewat ppt ini aku harap temen temen suka


dan mau belajar tentang sejarah bahwa
negeri kita ini adalah negeri yang
menderita akibat imperialisme dan
kolonialisme negara negara asing

Baiklah ya langsung aja kita mulai ...


INDEX

Perang Melawan Portugis :

 1) perlawanan Kerajaan Aceh (1670 – 1636)

2) Perlawanan Kerajaan Ternate (1570 –


1580)

 3) perlawanan Kerajaan Demak ( 1511 -
1527 )
PERLAWANAN KERAJAAN ACEH

 Dipimpin oleh Sultan Ali Mughayat Syah


 Sebab perlawanan :
1. Portugis memonopoli perdagangan Aceh
2. Penangkapan kapal kapal aceh (1554-1555)
 Akhir Perlawanan : tidak ada yang berhasil

menghancurkan. Perlawanan berakhir dan


Malaka yang dikuasai Portugis direbut
Belanda tahun 1641
MIND MAP

Mindmap by: Ganesha Operation Learning Institution


PERLAWANAN KERAJAAN
TERNATE
 Dipimpin oleh Sultan Dajalo, Sultan Hairun,
Sultan Baabullah

 Sebab perlawanan :
1. Monopoli perdagangan portugis
2. Portugis turut campur tangan dalam
pemerintahan kerajaan ternate
3. Portugis menyebarkan agaman Nasrani
4. Portugis serakah dan sombong

Akhir perlawanan : Sultan hairun dibunuh


Portugis, Sultan Baabullah berhasil mengusir
Portugis
Faktor kebencian rakyat Ternate pada Portugis

• •
Portugis melakukan Portugis ikut campur
monopoli perdagangan tangan dalam
pemerintahan


Portugis membenci


pemeluk agama Islam Portugis sewenang-
karena tidak sepaham wenang terhadap
dengan mereka. rakyat.
Perlawanan ternate terhadap Portugis

Perlawanan rakyat Ternate pertama kali dilakukan oleh


Dajalo. Perlawanan tersebut dibantu oleh pasukan dari
Kerajaan Ternate dan Bacan. Sayangnya, pasukan tersebut
tidak berhasil mengalahkan bangsa Portugis.
Selanjutnya, perlawanan kembali dilakukan oleh rakyat
Ternate di bawah pimpinan Sultan Khairun. Perlawanan
tersebut kemudian berhasil membuat kesepakatan damai
dengan bangsa Portugis.

bangsa Portugis melanggar janji tersebut dan membunuh


Sultan Khairun pada tahun 1570.
Perjuangan rakyat Ternate tentu tidak sampai di situ.
Perlawanan selanjutnya dilakukan oleh Sultan Baabullah
pada tahun 1957 pada Perang Soya-Soya.
Hasil dari perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis
pada perang tersebut adalah berhasil mengusir bangsa
Portugis dari Ternate.
Bangsa Portugis pun bergeser ke daerah Timor Leste dan
Flores untuk kembali melakukan perdagangan dan
menguasai wilayah tersebut, seperti sebelumnya.
PERLAWANAN KERAJAAN DEMAK

 Dipimpin oleh Pati Unus (Adipati Yunus) dan


Fatahillah
 Sebab perlawanan :
1. Portugis mengganggu Perdagangan
Demak
2. Protes dari Kerajaan kerajaan Islam
 Akhir Perlawanan : Pasukan Fatahillah
berhasil memukul mundur Portugis Tahun
1527. Kota tersebut diganti namanya
menjadi “Jayakarta” yang berarti “Kota
Kemenangan”
Latar belakang perlawanan demak

Sejak Malaka pada tahun 1511 jatuh ke tangan Portugis, penjajah ini
memaksakan sistem monopoli kepada pedagang yang telah biasa
dengan sistem perdagangan bebas. Sejak itu, pedagang dari Persia,
India, Cina, dan wilayah lain yang biasanya datang pada musim angin
tertentu dan bertemu di Malaka mulai menghindari kota pelabuhan
tersebut.

[Monopoli Portugis di Malaka membuat kekacauan sistem


perdagangan di wilayah Asia karena tidak ada pelabuhan pusat
transaksi komoditas. Di samping itu, Malaya tidak dapat lagi menjaga
ketertiban dan keamanan jalur perdagangan di Selat Malaka. Kondisi
ini menyulut kemarahan saudagar Islam sehingga tidak mau lagi
berdagang di Malaka.
Perlawan pati unus

Pada masa kekuasaan Raden Patah,


perlawanan rakyat Demak terhadap Portugis
dipimpin oleh Pati Unus.
Serangan yang dilakukan pada 1513 itu
dilengkapi dengan kekuatan 100 kapal dan
5.000 pasukan dari Jawa, serta tambahan
tentara dari Palembang, hingga jumlahnya
menjadi 12.000 pasukan.

akan tetapi, kekuatan yang sangat besar


tersebut dapat dipatahkan oleh Portugis,
sehingga Pati Unus terpaksa kembali ke Jawa
dengan kekalahan.
Perlawanan Fatahillah

Setelah berhasil menangkis serangan Demak, Portugis memenuhi undangan dari penguasa Pajajaran
yang ingin melakukan kerjasama.

Kerajaan Pajajaran memilih bersekutu dengan Portugis karena merasa terancam dengan kekuatan
Islam di pesisir Pulau Jawa, yaitu Banten, Cirebon, dan Demak.

Dalam perjanjian di antara dua pihak itu, disebutkan bahwa Portugis diizinkan untuk membangun
loji di Sunda Kelapa.

Kesultanan Demak menganggap kerjasama itu sebagai ancaman, dan segera melancarkan serangan
di bawah pimpinan Fatahillah.

Pada 1527, pasukan gabungan Demak, Cirebon, dan Banten diberangkatkan untuk membendung
pengaruh Portugis di Sunda Kelapa.

Akhirnya, pada 22 Juni 1527, Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Fatahilllah, yang kemudian
mengubah namanya menjadi Jayakarta. Peristiwa itu menandai akhir perlawanan Demak terhadap
Portugis.
Perang Aceh

Periode pertama Perang Aceh Periode kedua Perang Aceh


terjadi pada tahun 1873 hingga terjadi pada tahun 1874
1874. Saat itu pasukan Aceh sampai 1880. Rakyat
dipimpin Panglima Polim dan
Sultan Mahmud Syah. Belanda dalam periode
kedua ini dipimpin oleh
Sementara serdadu Belanda Tuanku Muhammad
bergerak dipimpin oleh Kohler Dawood.
dengan kekuatan 3000 Belanda yang dipimpin oleh
pasukan.
Perang periode pertama ini Jenderal Jan van Swieten
dimenangkan rakyat Aceh, berhasil menguasai Istana
dengan tewasnya Kohler pada Sultan Aceh pada 26 Januari
14 April 1872. 1874.
~ perang ketiga
Sementara Perang Aceh periode ketiga terjadi pada 1881-1896. Dalam periode ini, rakyat Aceh melancarkan
strategi perang gerilya di bawah pimpinan Teuku Umar.

Pada periode ketiga ini muncul sejumlah tokoh Perang Aceh seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Teungku
Cik di Tiro, Cut Meutia, dan seterusnya.

~ perang keempat
Adapun periode Perang Aceh keempat terjadi pada 1896 sampai 1910. Periode keempat ini berlangsung
secara sporadis, tanpa adanya komando dari pusat pemerintahan Aceh.
Untuk memenangkan Perang Aceh, Belanda menggunakan siasat berupa penyamaran Snouck
Hurgronje ke pedalaman Aceh.
Tujuan penyamaran ini adalah untuk mengetahui titik lemah perjuangan rakyat Aceh.
Selama dua tahun menyamar, Snouck Hurgronje akhirnya bisa memberikan sejumlah usul kepada
Kerajaan Belanda untuk dapat mengalahkan Aceh.
Usulan itu salah satunya dengan merebut hati rakyat Aceh. Menurut Hurgronje, Belanda harus
menunjukkan niat baik kepada rakyat Aceh dengan pembangunan sarana prasarana seperti masjid,
surau, jalan, dan sebagainya.
Siasat Snouck Hurgronje itu diterima dan dijalankan oleh Belanda. Alhasil lambat laun Belanda dapat
melemahkan kekuatan perlawanan Aceh.
Perang Aceh diakhiri dengan surat perjanjian tanda menyerah atau Traktat Pendek.
Pada tahun 1903, Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah dan Panglima Polem menyerah setelah
mengalami tekanan luar biasa.
Dalam perjanjian penyerahan diri itu, seluruh wilayah Aceh dikuasai Hindia Belanda dan Kesultanan
Aceh dibubarkan.
Latar belakang perlawanan Aceh

Perang Aceh terjadi karena keinginan Belanda menguasai wilayah Kesultanan Aceh yang menjadi
sangat penting setelah Terusan Suez dibuka.Sebelum Perang Aceh terjadi, Belanda berhasil
menguasai wilayah Kesultanan Deli, mulai dari Langkat, Asahan, hingga Serdang mellaluiPerjanjian
Siak tahun 1858.

Padahal, wilayah-wilayah tersebut sebenarnya masuk ke dalam kekuasaan Kesultanan Aceh.

Sebelumnya, merujuk pada Perjanjian London 1824, Belanda harusnya mengakui kedaulatan
Kesultanan Aceh atas wilayah-wilayahnya.

Namun, dengan adanya Perjanjian Siak dan masuknya Belanda ke beberapa wilayah Aceh, membuat
Kesultanan Aceh geram dan menuding Belanda melanggar Perjanjian London 1824Sejak saat itu
ketegangan pun meningkat. Kesultanan Aceh menenggelamkan setiap kapal milik Belanda yang
melintas di perairannya.

Berikutnya pada tahun 1871, Belanda dan Inggris terlibat perjanjian yang isinya antara lain Inggris
menyerahkan urusan di Aceh kepada Belanda.

Akibat perjanjian itu, Kesultanan Aceh lantas mengadakan konta diplomatik dengan beberapa pihak
seperti Konsul Amerika Serikat, Italia, hingga Turki Utsmani yang ada di Singapura.

Langkah diplomatik Kesultanan Aceh itu dijadikan alasan Belanda untuk melakukan penyerangan
terhadap Aceh.
Nah itulah tadi pembahasan singkat kita
mengenai perlawanan Aceh,Demak, dan
ternater terhadap kolonialisme Portugis.
Apabila ada salah kata saya mohon maaf,
pada Allah saya mohon ampun.
Wabilahii Taufik wal hidayah
wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarokatuh

Terimakasih atas
perhatiannya 😄

Anda mungkin juga menyukai