Anda di halaman 1dari 3

Penyebab Pemanasan Global

Apa sebenarnya yang menyebabkan bumi ini semakin panas? Mengapa bumi bisa mengalami
kenaikan suhu? Nah,Ini dia penyebabnya
1. Efek Rumah kaca

Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti
pernafasan dan hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi . Karena kadarnya sudah
berlebihan maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi. Selain karbon
dioksida juga sulfur dioksida dan metana pun sama seperti CO2 menyelubungi bumi
Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan memantulkan infrared dari
matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa. Infrared terperangkap di bumi.
Sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000 µm dan frekuensi
30 GHz sampai 40.000 GHz.
Tahu tidak?, benda panas akibat getaran atomik dan molekuler dianggap
memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Makanya, sinar inframerah
sering disebut dengan radiasi panas. Sebenarnya efek rumah kaca itu ada gunanya untuk bumi
kita dalam hal memberi panas. Jika tak ada efek rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti
oleh dingin. Kebayang dong kalau bumi ini dingin?
Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya lebih panas 33 °C (59
°F) dari suhunya sebelumnya, andaikan tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Karena efek inilah ,bumi menghangat,
namun jika kadar berlebihan maka akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global

2. Efek umpan balik


Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan
global. Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air. Proses pemanasan selain
menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air.
Contoh ya reaksi pembakaran hidrokarbon
CxHy + O2 → CO2 + H2O
Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida
semakin melimpah uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi
efek rumah kaca, seperti gas CO2.
Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga
akhirnya tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir
lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya. Aneh ya kan kalau banyak air
rasanya lembab? Ya memang kelembaban meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat
karena kandungan air banyak, kelembaban relatif udara malah nyaris konstan bahkan berkurang
karena udara malah menghangat.
Lamanya umpan balik perlahan mengingat CO2 di atmosfer betah dan berumur
panjang. Umpan balik yang kedua disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah,
memang awan terlihat memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan terjadi
peningkatan efek pemanasan.
Namun lain lagi jika kita mengintipnya dari atas. Dari atas awan terlihat memantulkan
lagi radiasi infra merah kembali ke angkasa sehingga menurunkan panas dan ada efek
pendinginan. Apakah yang akan dihasilkan penguapan awan itu berupa pemanasan atau
pendinginan , itu tergantung pada beberapa hal seperti tipe dan ketinggian awan tersebut.
Umpan balik selanjutnya adalah sirnanya kemampuan es dalam memantulkan cahaya.
Ketika terjadi pemanasan global tentu es di daerah kutub mencair. Ironisnya makin
lama pencairannya makin cepat. Ketika es mencair, daratan atau air dibawahnya akan jadi
terbuka. Jika ketika ditutupi es, eslah yang memantulkan cahaya, namun ketika daratan atau
perairan sudah terbuka, maka baik daratan atau daratan ternyata hanya mampu memantulkan
cahaya lebih sedikit dari es.
Kedua bagian itu malah lebih cenderung menyerap panas dari matahari, akibatnya
pemanasan meningkat dan espun cair dan cair lagi. Umpan balik tak selalu negatif. Ada juga
positifnya, Umpan balik positif muncul karena terlepasnya CO 2 dan CH4 atau gas metana dari
melunaknya tanah beku (permafrost) .
Proses ini adalah mekanisme lainnya yang juga memberikan pengaruh terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH 4 yang ternyata menimbulkan
umpan balik positif. Kemampuan lautan untuk menyerap karbon kurang maksimal jika
suhunya naik, mengapa? Hal ini disebabkan oleh berkurangnya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga pertumbuhan diatom terbatas dibanding fitoplankton yang merupakan
penyerap karbon yang rendah.

3. Variasi matahari
Variasi matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari.
Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain
fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik
Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan
telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena variasi
matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi matahari terjadi
peningkatan aktivitas matahari yang mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek
rumah kaca akan menurunkan suhu stratosfer.
Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah teramati. Peristiwa
ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika penyumbangnya adalah aktivitas matahari, Penipisan
lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan.
Kombinasi Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya
telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950. Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan
pengaruh terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan
sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas iklim
terhadap pengaruh matahari , namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-
dekade terakhir ini fix disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil
sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama 30 tahun terakhir. Dengan
angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap pemanasan
global.
Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada
pemanasan global dengan variasi matahari sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan
sama sekali , baik melalui variasi dari output matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Anda mungkin juga menyukai