Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rajimin Samallo

Kelas : VIIa

1. PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah kenaikan terus-menerus dari suhu rata-rata sistem iklim Bumi dan telah
ditunjukkan oleh pengukuran suhu langsung dan dengan pengukuran berbagai efek pemanasan. Ini adalah
aspek utama dari perubahan iklim yang, selain kenaikan suhu permukaan global, juga termasuk efeknya,
seperti perubahan curah hujan . Meskipun telah ada periode prasejarah pemanasan global , mengamati
perubahan sejak pertengahan abad ke-20 dalam tingkat dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
1. Penyebab Pemanasan Global
a. Banyaknya Rumah Kaca
Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa, penyebab dari pemanasan global yang pertama ini
adalah karena banyaknya rumah kaca. Bagi sebagian orang mungkin hal ini akan terasa biasa saja, karena
memang rumah kaca semakin lama jumlahnya semakin meningkat. Hal ini disebabkan, karena rumah
kaca bisa memantulkan gas berbahaya kepada atmosfer dan membuatnya semakin tipis.
Banyak kasus yang menyatakan, jika pemanasan ini memang terjadi dengan faktor utama efek
rumah kaca. Gas karbon dioksida yang dipantulkan akan diserap oleh atmosfer, hal ini bisa mengganggu
terhadap kesehatan manusia. Hampir semua orang di bumi tidak akan mendapatkan konsumsi oksigen
yang cukup, jika kasus ini terus terjadi. Banyak orang yang kerap memperhatikan kasus ini, untuk
melakukan perubahan.
b. Emisi Gas Bahan Bakar
Tidak dapat dipungkiri jika bahan bakar memang dibutuhkan oleh manusia, penting rasanya
untuk memperhatikan penggunaan dari kendaraan itu sendiri. Semakin banyak orang yang menggunakan
kendaraan, semakin banyak pula emisi yang diciptakan. Gas yang dikeluarkan oleh pembakaran dari
bahan bakar tersebut, akan membuat emisi gas yang menimbulkan karbon dioksida.
Karbon tersebut akan menyebabkan pasokan oksigen di bumi semakin berkurang, sampai
membahayakan kesehatan manusia. Jangan sampai Anda dibuat menyesal dengan apa yang telah
dilakukan dan terjadi di bumi, Ada banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi hal. Beberapa
aktifis mulai melakukan demonstrasi mengenai penggunaan bahan bakar, dengan dampak buruknya di
bumi.
c. Dampak dari Gas Metana
Tidak ada banyak orang yang mengetahui, jika gas metana ternyata dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Ketika menemukan peternakan sapi, kotoran hewan akan mengeluarkan
suatu gas. Gas dari kotoran hewan tersebutlah yang dinamakan dengan gas metana, dengan hasil
penelitian yang dapat menyebabkan kejadian ini. Banyak orang yang menemukan peternakan sapi dan
kotorannya menyebabkan hal ini terjadi.

d. Berkurangnya Ladang Perhutanan


Hal yang terakhir ini menjadi salah satu bagian terpenting yang harus dipelajari, dengan
berkurangnya ladang perhutanan di bumi membuat stock tumbuhan hijau berkurang. Tanpa disadari dari
tumbuhan itulah oksigen di bumi bisa didapatkan, banyak orang yang mengatakan jika sumber terbesar
oksigen adalah tumbuhan.

2. Dampak Pemanasan Global


a. Gletser Es Mencair
Dampak dari pemanasan global memang semakin besar, jika terjadi pemanasan akan
memungkinkan suhu di bumi semakin meningkat. Ketika suhu semakin meningkat, akan membuat
banyak es yang berada di kutub dan beberapa wilayah bumi lainnya semakin cepat untuk mencair. Hal ini
bukanlah berita yang baik untuk terjadi, dengan dampaknya terhadap kehidupan manusia itu sendiri.
b. Air Laut yang Meningkat
Dengan pencairan es yang ada di kutub, sangat besar kemungkinan jika air laut akan semakin
meningkat. Hal ini juga bukanlah suatu hal yang baik bagi manusia, ketika air laut meningkat akan
semakin banyak bagian bumi yang tenggelam. Hal inilah yang harus menjadi perhatian khusus dari
berbagai pihak, agar pencairan es tidak terus terjadi dengan jumlah yang banyak.
c. Stock Oksigen yang Menurun
Dengan meningkatnya karbon dioksida, dapat dipastikan jika jumlah oksigen di bumi akan
menurun. Apalagi dengan menipisnya lapisan atmosfer atau ozon di atas bumi, membuat hal ini semakin
mungkin untuk terjadi.

3. Solusi Pemanasan Global


a. Kurangi Penggunaan Rumah Kaca
Jumlah dari penggunaan rumah kaca masih sangat besar jumlahnya, bukan hanya berada di satu
negara saja akan tetapi hampir seluruh negara di dunia menggunakan bangunan rumah kaca.
Akan lebih baik jika penggunaannya dikurangi, agar mencegah hal ini terjadi. Ada beragam hal yang bisa
dilakukan, agar dampaknya bisa diatasi sedikit demi sedikit.
b. Menanam Tumbuhan
Ketika Anda menanam banyak tumbuhan, maka akan semakin baik pula dampaknya bagi
kehidupan. Dimana tumbuhan yang ditanam ini, bisa memberikan oksigen yang cukup bagi siapapun di
bumi. Mengingat tumbuhan merupakan sumber terbesar untuk oksigen di bumi, beberapa orang akan
menanam tumbuhan di depan pekarangan rumah untuk menambah kadar oksigen.
c. Menghemat Listrik
Ketika menggunakan listrik yang berlebih maka akan memberikan dampak yang serius bagi
manusia, dengan penyebab utama terhadap pemanasan di bumi. Ketika listrik digunakan, akan
menyebabkan emisi atau dampak pada pemanasan dengan energi yang diambil dari bumi. Baiknya, jika
penggunaannya semakin dikurangi dan digunakan dengan bijak. Hal ini bisa dilakukan dengan
memadamkan lampu di siang hari, kemudian menghemat penggunaan alat elektronik.
Dengan informasi yang didapatkan mengenai pemanasan global, diharapkan untuk semua orang
yang telah mengetahui penyebab dan dampaknya, untuk selalu perduli dengan alam. Ada berbagai cara
yang bisa dilakukan, untuk mengurangi pemanasan global ini. sehingga alam yang ditempati dapat selalu
sejuk dan asri. Jangan sampai dalam waktu dekat ini bumi selalu dibuat rusak dan penyesalan terjadi.

2. STRUKTUR BUMI
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan
yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi
agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan
angkasa luar.
2. litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang
berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere
artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan
kulit bumi.
3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros
yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai,
laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
4. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi.
Terjadinya perubahan energi panas yang menyebabkan pergolakan inti bumi menjadi energi kinetik
sehingga mampu menekan dan menggerakkan lempeng-lempeng bumi. Energi kinetik yang dihasilkan
tersebut dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi.
5. Banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya
pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap
atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.

3. UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA


 Pemetaan bangunan
Menurut Dr. Amien Widodo, salah seorang dosen geofisika di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS) sekaligus pengamat gempa, gempa yang terjadi sejujurnya tidaklah
membunuh. Yang membunuh adalah bangunan-bangunan yang roboh dan menimpa para korban.
Oleh karena itu, diperlukan pengecekan pondasi bangunan di titik-titik yang rawan gempa untuk
mengetahui bangunan manakah yang sekiranya beresiko roboh akibat gempa. Adapun bangunan-
bangunan yang perlu diperhatikan adalah bangunan lama dan bangunan yang sekiranya menampung
banyak orang.

 Pemetaan lapisan tanah


Gempa yang terjadi akhir-akhir ini salah satunya dipengaruhi karena adanya kondisi tanah yang
jelek. Tanah endapan adalah yang perlu diperhatikan karena tipe tanah macam itu dapat menyebabkan
terulangnya kejadian likuefaksi seperti yang terjadi di Palu. Tampak padat di atas, namun ternyata sangat
gembur di bawah, tanah endapan dapat memberikan efek likuefaksi sekaligus amplifikasi.
Amplifikasi adalah kejadian di mana gelombang yang tercipta akibat gempa menjadi lebih besar
karena amplitudonya turut membesar. Hal itu menyebabkan kerusakan yang lebih destruktif ketimbang
gempa biasa. Ditambah dengan bangunan yang ada di atas lapisan, maka akan menjadi lebih berbahaya
 Pemberdayaan manusia
Jika membandingkan tragedi gempa yang terjadi di Indonesia dan di Jepang, dapat dilihat
terdapat perbedaan yang jauh mengenai masalah jumlah korban. Itu dikarenakan manusia-manusianya
sendiri tidaklah bersiap-siap sedemikian rupa dalam menghadapi kasus-kasus seperti ini.
Di Jepang, sedari kecil telah diajarkan pengenalan tentang gempa, tsunami, dan tindakan apa
yang harus dilakukan. Oleh karena itu, jika terjadi bencana tersebut di Jepang sana gelombang kepanikan
tidaklah terjadi dan warga-warga di sana dapat saling menolong. Itulah yang perlu diajarkan saat ini
kepada warga Indonesia.
 Penelitian lebih lanjut
Diiringi dengan mitigasi, penelitian akan permasalahan titik gempa dan patahan-patahan terus
dilanjutkan. Para ilmuwan menocba mencari kejelasan mengenai lokasi-lokasinya, seberapa besar
kemiringan patahan, hingga seberapa besar kerusakan yang dapat dihasilkan. Dengan mengetahui hal
tersebut, kita dapat menghindari titik-titik rawan beresiko gempa. Dengan mengikuti cara-cara
penanggulangan tersebut, kita dapat meminimalisir bahaya akibat bencana alam. Mengikuti kata-kata
bijak ini: Kita kenal, kita selamat, kita bisa menyelamatkan.

1. Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari
dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet
yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet
bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan
terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Anda mungkin juga menyukai