PEMBELAJARAN
Oleh: Gita Marini
Metode Pembelajaran :
O Menurut Syaiful B Djumarah & Aswan Zain “Suatu
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan
O Menurut Wiranto Surakhmad
“Cara yang sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan“
O Diskusi kelas
O Satu jenis diskusi yang melibatkan seluruh
mahasiswa dalam kelas peserta diskusi
Tujun :
O Mengenal dan mengolah masalah
O Membuat suatu masalah menjadi menarik
Menciptakan situasi informal
O Membantu mahasiswa mengemukakan
pendapat bagi yang tidak suka berbicara.
Metode Saran (Brainstorming)
LAMIJ1AN 18
II. Telaah Pustaka
OTAKSONOMI BLOOM
Ranah ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan
berpikir.( Ranah Kognitif)
Kedua, ranah afektif (affective domain) meliputi fungsi yang
berkaitan dengan sikap dan perasaan. Domain ini berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Ketiga, ranah psikomotorik (psychomotor domain) berkaitan
dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik. Kawasan ini
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan
motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
PEMAHAMAN KONDISI SEKARANG
PEMBELAJARAN :
BELAJAR
KOMPETENSI
hands-on activities
LAMIJ1AN 20
PARADIGMA
PENGAJARAN PEMBELAJARAN
(AKTIVITAS Dosen) (AKTIVITAS SISWA)
O Informasi • Melakukan
O Contoh
• mengalami
• mengkomunikasikan
O Tanya-jawab
• berdiskusi
O Latihan
• presentasi
O Evaluasi
• konstruksivis
• realistik
• konstekstual
LAMIJ1AN 21
MEKANISME OTAK
O STRUKTUR OTAK
O PETA PIKIRAN
O META KOGNITIF
O KECERDASAN
GANDA
LAMIJ1AN 22
KOMUNIKASI
PRIBADI POSITIF PRIBADI NEGATIF
• Optimis-berani Pesimis
• Memperbaiki diri Prasangka
• Kebebasan Dikendalikan keadaan
• Punya alternatif Pembenaran
• Partisipatif Menimpakan kesalahan
• Objektif Berbohong
• Tanggung jawab Takabur
LAMIJ1AN 23
BELAJAR AKTIF - PASIF
AKTIF PASIF
O Belajar pada setiap situasi O Tidak dapat melihat
O Menggunakan adanya kesempatan belajar
kesempatan utk meraih O Mengabaikan kesempatan
manfaat O Membiarkan segalanya
O Berupaya agar terlaksana terjadi
O Berpartisipasi dlm setiap O Menghindar dari
kehidupan kehidupan
LAMIJ1AN 24
No. JENIS MODEL ORIENTASI POKOK
1. Model Pengolahan Proses Kognitif
Informasi Pemahaman Alam Dunia
Pemecahan Masalah
Berpikir Induktif
2. Model Personal Kesadaran Individu
Uniqueness
Kemandirian
Pembinaan Kepribadian
3. Model Sosial Semangat Kelompok (Synergy)
Kebersamaan
Interaksi Sosial
Individu sebagai Aktor Sosial
4. Model Sistem Perilaku Social Learning
Koreksi Diri
Terapi PerilakuLAMIJ1AN 25
Respon terhadap Tugas
1. Model Pengorganisasian Pertemuan
(Sidang umum, sidang pleno, kerja kelompok,
kelompok minat khusus, forum penyajian
situasi, penyajian konflik, penyajian skill, dll)
Kajian Visual
LAMIJ1AN 27
LIMA FAKTOR PENENTU
EFEKTIVITAS DOSEN MENGAJAR
LAMIJ1AN 28
CONTOH:
Salah satu Terapan Model Pembelajaran :
RPS khusus
METPEN KUANTITATIF
Mata Kuliah : Metode Kuantitatif.
Semester: III. Kode : PSS08313. SKS : 3
Jurusan : Psikologi S1.
Dosen : Hardani Widhiastuti
KOMPETENSI :
Mahasiswa memiliki kemampuan menyusun proposal
penelitian kuantitatif, dan mampu dalam melakukan
penelitian ilmiah melalui tahap-tahap penelitian yang
benar sesuai kaidah penelitian ilmiah,
METODE PEMBELAJARAN
TAHAP PROFESI
PBL (Pengalaman Belajar Klinik)
Dapat dilakukan dalam gedung.
Di RS, Puskesmas, maupun tempat pelayanan kesehatan
lainnya.
PBL (Pengalaman Belajar Lapangan)
Dilakukan pada masyarakat
Bisa berbentuk PKL/KKN dll.
Proses pembelajarna lebih terbuka, maka tingkat
kesulitan berbeda, biasanya berkaitan dengan hubungan
antar manusia/ masalah sosial.
Macam-Macam Metode
Pembelajaran Tahap Profesi.
Metode Problem Solving
Metode Konferensi
Metode Observasi
Metode Preceptorsif
Metode Bed Side Teaching
Metode Ronde Keperawatan
Metode Eksperensial
O Metode ini dapat berupa penugasan klinik, penugasan
tertulis maupun simulasi.
O Digunakan untuk tercapaianya pendalaman u/ materi atau
kasus yg menjadi bahasan.
O Mahaiswa aktif mencari literatur yg sesuai topik bahasan
lalu mendiskripsikan ttg :
a. Definisi
b. Penyebab terjadinya masalah kesehatan
c. Perjalanan terjaidnya masalah kesehatan
d. Diagnosa keperawatan
e. Rencana keperawatan (tujuan-intervensi-rasional)
Metode Problem Solving
O Metode ini berusaha membantu mahasiswa dalam menganalisa
situasi klinik dengan mengidentifikasi data-data yg diperlukan,
masalah yg mungkin timbul perlu diklarifikasi.
O Dilakukan dengna penyelesaian masalah, pengambilan
keputusan dan proses kejadian.
O Dilakuakn melalui diskusi kelompok ttg kasus ruangan tertentu
yg dipilih, mhs menganalisa, memberikan pendapat ttg
alternatif penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan yg
tepat.
O Peran pembimbing aadlh memotivasi mhs untk meninkatkan
kemmapuan berpikir induktif. Logis, sistematis,ilmiah shg
keputuasn yg diambil mahasiswa benar adanya.
Metode Konferensi
O Diskusi kelompok ttg beberapa aspek klinik yg telah
disiapkan materinya terlebih dahulu.
O Konferensi dapat meningkatkan kemmapuan
menyelesaikan masalah.
O Umpan bali dari pembimbing sangat diperlukan.
O Konferensi yg dilakukan adalah : pre-konferensi, post-
konferensi, case death, peer revieww, isi dan multidisiplin
dg joint konference.
O Konfernsi awal terdiri dari 2 fase :
a. Teacher-centered
b. Student-centered
Petunujuk Menggunakan Metode
Konferensi
O Sebelum mulai, tujuan konferensi , harus dijelaskan
O Diskusi harus mencerminkan proses dinamika kelompok.
O Pembimbing hrs menjaga fokus diskusi dan member
feedback.
O Pembimbing hrs menekankan butir-butir yg penting
secara periodik.
O Besar kelompok dibatasi 10-12 mhs untuk memberi
kesempatan bertukar ide.
O Ruang diskusi menggunakan meja huruf T sehingga dapat
bertatap muka saat diskusi dan pembimbing berada di
kepala meja.
Metode Observasi
O Observasi di lahan praktek menggunakan panca
indera mhs yg dibantu o/ pembimbing.
O Teknik observasi spt saat pemeriksaan fisik perlu
diperagakan o/ pembimbing bila mahasiswa
belum menguasai atau belum yakin.
O Observasi lahan praktek berguna bagi
mahasiswa dan pembimbing untuk
mempersiapkan diri dengan berbagai fasilitas yg
dipunyai.
Metode Self Directed
O Disebut juga sebagai pengarahan individu.
O Didasari pada masing-masing individu bersifat unik dan perlu aktif
dalam proses pembelajaran.
O Metode pengaran individu terdiri dr kontak pembelajaran.
O Metode pengarahan individu terdiri dari kontrak pembelajaran, belajar
mandiri, modul mandir.
O Kontrak pembelajaran :
a. Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dilahan praktik
b. Macam kegiatan dan kurun waktu yang ditetapkan.
c. Harapan pembimbing dan mahasiswa.
d. Metode evaluasi yang digunakan.
e. Alokasi kresit dan penilaian.
f. Batas waktu penyelesaian kontrak.
Metode Preceptorsif
O Preceptor adalah seorang yang membimbing,
memberi pengarahan untuk mencapai kinerja tertentu.
O Preceptor diharapkan dpt menampilkan praktik
keperawatan yg berpengalamanv dan berperan
sebagai narasumber, rolemodel, dan mentor bg mhs
dan perawat baru diruangan.
O Metode ini perlu penekanaan pada komunikasi antar
mahasiswa dan preecptor.
O Perceptor bisa dilakukan oleh perawat ruangan senior
dan mampu akan topik yag dibahas.
Petunjuk Menggunakan Metode
Preceptor
O Tujuan dan pengalaman harus jelas
O Peran & tanggung jawab mhs, perceptor, staf pengajar, pembimbing,
instruksi dilahan praktek dan evelauasi proses pembelajaran.
O Jalur komunikasi hrs dibina anatara mahasiswa, perceptor, staf
pengajar dan staf lain di lahan praktik.
O Semua pihak harus diorientasikan dan disiapkan untuk pengalaman
pembelajaran.
O Pemilihan perceptor a/ tgg jwb staf lapangan, tetapi penetpan
berdasarkan kriteria yg spesifik.
O Agar program perceptorsif efektif maka perceptor perlu membuat
jadwal bimbingan agar dapat menjalankan tambahan tgg jwb dg
baik.
Metode Bed Side Teaching
O Merupakan salah satu metode pembelajaran
tradisional, walaupun sudah lebih dari 300 th tetapi
masih valid (Limfords& Neelson,1980)
O Menurut Payson & Barchas (1965) < 20% proses
pembelajaran yg menghadirkan klien &
kebanyakan mhs melakukan.
O Bed side teaching adalah pilihan yg terbaik untuk
proses pembelajarna klinik.
O Bed side taching dilupakan krn jumlah mahasiwa
tidak sebanding.
Ketrampilan Klinis yg Dimaksud
O Kemampuan dlm melakukan anamnesa /menggali riwayat
klien dg adekuat.
O Kemampuan dlm melakukan pemeriksaan fisik yg adekuat.
O Kemampuan menarik kesimpulan berdaarkan data-data yg
diperoleh dr usaha-usaha tersebut menuju suatu
persangkaan diagnosis yg ditetapkan.
O Meliputi ketrampilan ke ranah :
a. Afektif melalui komunikasi
b. Psikomotor melalui praktik/ tindakan keperawatan.
c. Kognitif melalui ketrampilan berpikir da penyelesaian
masalah.
Overview
O DOPS
O Komponen DOPS
O Area kompetensi yang dinilai
45
What are DOPS ?
O Metode assessment yang didesain untuk
memberikan umpan balik pada procedural
skills dengan tujuan menyiapkan learner
menjadi good clinical care (Collins, 2011).
O Penilaian: clinical skills and behaviors
O Efisien waktu
– 10-25 menit bagi learner and observer
O Umpan balik langsung
46
Why DOPS
Observasi secara langsung mrp cara terbaik
memastikan kompetensi klinik tercapai
47
“Clinical competence exists when a practitioner has
sufficient knowledge and skills such that a procedure
can be performed to obtain intended outcomes
without harm to the patient.”
49
Menerapkan DOPS
50
Barriers of performance
based assessment
What is minicex
O Introduced in mid ‘90
O A post graduate assessment tool
O Mini-CEX is designed to provide feedback on
skills essential to the provision of good clinical
care by observing an actual clinical encounter
O Not all elements need be assessed on each
occasion.
O strengths, areas for development and agreed
action points should be identified following
each mini-CEX encounter
KONDISI GLOBAL Perubahan
Kompetensi Lulusan
PERUBAHAN PERUBAHAN
KURIKULUM
Melaksanakan melakukan
Transfer of
Proses pembekalan
knowlwdge seseorang
berkomp.
berkarya di masyarakat
Tugas Dosen KBK :
1. Memfasilitasi : buku, handout, journal,
hasil penelitian dan waktu
2. Memotivasi :semangat, kepercayaan,
perhatian, kepuasaan
3. Memberi tutorial: menunjukkan metode
4. Memberi umpan balik: memonitor dan
mengoreksi sasaran optimum
Model-model pembelajaran inovatif
berosrientasi Konstruktivisme :
STAD
Tim Ahli (Jigshaw)
Investigasi Kelompok
Think Pair Shair
Numbere Head Together (NHT)
O Model pembeljaran Inkuiri
O Model Pendekatan Contekstual teaching
learning:
a. Konstruktivisme
b. Inkuiri
c. Bertanya
d. Masyarakat Belajar
e. Permodelan
f. Refleksi
g. Penilaian autentik