Anda di halaman 1dari 190

MESIN FRAIS

LOG.OO07.007.00
MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN BERBASIS KOMPETENSI
MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN
MESIN FRAIS
LOG.OO07.007.00

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

KATA PENGANTAR

Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) berbasis


kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan
sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada
peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.

Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi


(Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku
Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran
bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat
dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan
berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis
kompetensi dengan judul “Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais “.

Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan
untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.

Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan


kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang
proses pelaksanaan pembelajaran di lingkungan direktorat guru dan tenaga
kependidikan.

Jakarta, ........................ 2018

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman: 2 dari 24


Modul Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 3

ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS DIKLAT .......................................................... 4

A. Acuan Standar Kompetensi Kerja ................................................................................................ 4

B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya .......................................................................... 7

C. Silabus Diklat .................................................................................................................................. 8

LAMPIRAN ................................................................................................................................................. 13

1. BUKU INFORMASI ........................................................................................................................ 13

2. BUKU KERJA.................................................................................................................................. 13

3. BUKU PENILAIAN ......................................................................................................................... 13

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman: 3 dari 24


Modul Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA


DAN SILABUS DIKLAT

A. Acuan Standar Kompetensi Kerja

Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari
Standar Kompetensi Kerja Sub golongan Jasa Pendidikan Lainnya Pemerintah
dengan uraian sebagai berikut:

Kode Unit : LOG.OO07.007.00


Judul Unit : Melakukan pekerjaan dengan mesin frais
Deskripsi : Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pekerjaan
Unit dengan mesin frais yang meliputi kegiatan melaksanakan
keselamatan kerja, menentukan kebutuhan kerja sesuai
gambar dan spesifikasi, memasang benda kerja,
mengoperasikan mesin berdasarkan parameter pemesinan
dan prosedur keselamatan, mengukur komponen sesuai
spesifikasi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Analisa keselamatan 1.1. Mengamati prosedur keselamatan kerja dan baju
kerja pelindung dan kaca mata pengaman yang
dipakai
02. Menentukan 2.1. Parameter-parameter pemotong ditentukan
keperluan pada pekerjaan
03. Operasi Mesin Frais 3.1. Operasi mesin frais dimaksudkan untuk
memproduksi komponen-komponen tertentu
3.2. Operasi-operasi dilaksanakan menggunakan
teknik konvensional dan atau memfrais
menanjak serta variasi dari pisau frais termasuk
slab, gang, end, slot, form, slitting.
3.3. Seluruh aksesoris standar digunakan termasuk
kepala pembagi dan rotary table (meja putar)
04. Cek komponen untuk 4.1. Komponen dicek sesuai rinciannya menggunakan
penyesuaian dengan teknik, alat-alat, dan peralatan yang tepat.
rinciannya

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman: 4 dari 24


Modul Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

pada unit ini dapat di demonstrasikan oleh pekerjaan individu atau bagian dari
sebuah team. Lingkup penilaian seharusnya tidak merugikan kandidat.

2. Kondisi Penilaian

Kandidat harus menerima:-semua alat-alat, perlatan, material dan


dokumentasi yang diperlukan. Kandidat akan diizinkan untuk menghubungkan
dokumen-dokumen seperti: -berbagai prosedur tempatkerja yang relevan-
rincian produk dan manufaktur yang relevan-gambar kerja, manual, code,
standar dan referensi material yang relevan. Kandidat diperlukan untuk bisa :
berkomunikasi secara lisan atau dengan metoda lain, menjawab pertanyaan
penguji. –identifikasi murid-murid yang dapat dijadikan untuk pengumpulan
kompetensi jika diperlukan –bukti terbaru dari kredit berbagai hal –Latihan
kerja yang berhubungan dengan unit ini. Penilai harus puas bahwa kandidat
dapat menjelaskan semua elemen dari unit ini dengan kriteria-kriteria yang
spesifik secara kompeten dan konsisten termasuk pengetahuannya.

3. Aspek Kritis

Unit ini dapat dinilai dalam hubungannya dengan unit penerapan keselamatan
kerja lain, kualitas, komunikasi, penanganan material, perekapan dan
pelaporan dengan performansi operasi pengefraisan, atau unit lain yang
memerlukan latihan keterampilan dan pengetahuan yang tertutupi oleh unit
ini. Kompetensi pada unit ini tidak dapat diklaim berhasil sampai semuanya
puas.

4. Catatan Khusus

Selama penilaian, individu akan : selalu praktik dalam kondisi aman, -


berkomunikasi informasi tentang proses, bahkan tugas yang dibebankan untuk
meyakinkan lingkungan kerja yang aman dan efisien, -bertanggung jawab
terhadap kualitas pekerjaannya sendiri, -merencanakan tugas-tugas dalam
berbagai situasi dan mengulang tugas yang diberikan dengan tepat, -
mengerjakan tugas menurut prosedur standar oprasi, -mengerjakan tugas
secara spesifik, -menggunakan teknik engiineering, proses, praktek yang telah
didapat,dan prosedur tempat kerja. Tugas-tugas yang saling berhubungan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman: 5 dari 24


Modul Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

akan disempurnakan selama alasan masuk akal dihubungkan dengan tipe


aktivitas tempat kerja.

5. Pedoman penilai
5.1 Kaca mata keselamatan kerja dan baju pelindung selalu dipakai.Prosedur
keselamatan kerja selalu diikuti.

5.2 Resiko pada saat menggunakan mesin frais dapat diidentifikasi.

5.3 Gambar dan instruksi kerja yang spesifik dicapai sesuai dengan prosedur
kerja.

5.4 Keperluan pekerjaan dapat diidentifikasi, Bagian dari proses untuk mencapai
spesifikasi yang diinginkan dapat diidentifikasi. Pengaruh jenis alat potong dan
geometrinya terhadap benda kerja dapat diidentifikasi. Pengaruh type dan
geometri cutter terhadap bahan baku berbeda dapat diberikan.

5.5 Kecepatan potong dan pemakanan yang tepat pada pekerjaan digunakan.

5.6 Kecepatan potong dan pemakanan yang tepat telah dihitung. Akibat dari
variasi kecepatan potong dan pemakanan dari rata-rata perhitungan dapat
diberikan. Akibat dari macam-macam bahan pada kecepatan potong dapat
diidentifikasi.

5.7 Operasi di mesin frais dimaksudkan secara lebih spesifik memproduksi


komponen-komponen tertentu.

5.8 Macam-macam kamponen yang dapat diproduksi dapat diidentifikasi.

5.9 Pisau-pisau frais ini digunakan dalam hubungannya dengan teknik memfrais
secara manual atau memfrais menanjak untuk menghasilkan benda-benda
spesifik : - slab, -gang, -end, -slot, -form, -slitting..

5.10 Teknik memfrais secara manual atau memfrais menanjak dan aplikasinya
dapat terbayang. Aplikasi dari tiap-tiap type pisau frais berikut dapat
diberikan: - slab, -gang, -end, -slot, -form, -slitting.

5.11 Masing-masing aksesoris mesin frais ini digunakan menurut prosedur kerja
yang standar pada mesin frais: - kepala pembagi dan rotary table (meja
putar).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman: 6 dari 24


Modul Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

5.12 Prosedur penggunaan kepala pembagi dan rotary table (meja putar ) dapat
diberikan. Aplikasi penggunaan kepala pembagi dan rotary table (meja putar )
ketika memfrais komponen dapat diidentifikasi.

5.13 Komponen-komponen dicek secara visual dan dimensinya sesuai rinciannya


menurut prosedur kerja yang tepat. Alat ukur, teknik dan peralatan yang tepat
digunakan untuk mengecek komponen dan rinciannya.

5.14 Teknik, alat-alat dan peralatan yang tepat untuk mengukur benda hasil fraisan
dapat diidentifikasi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi


1. 3

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan Teknologi 1

B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya


Ada pun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut:

1. LOG.OO 18.001.00 - Menggunakan perkakas tangan

2. LOG.OO 02.005.00 - Mengukur dengan menggunakan alat ukur

3. LOG.OO 09.002.00 - Membaca gambar teknik

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman: 7 dari 24


Modul Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

C. Silabus Diklat
Judul Unit Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
Kode Unit Kompetensi : LOG.OO07.007.00
Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pekerjaan dengan mesin frais yang meliputi kegiatan
melaksanakan keselamatan kerja, menentukan kebutuhan kerja sesuai gambar dan spesifikasi,
memasang benda kerja, mengoperasikan mesin berdasarkan parameter pemesinan dan prosedur
keselamatan, mengukur komponen sesuai spesifikasi..
Perkiraan Waktu Pelatihan : JP @ 45 Menit
Tabel Silabus Unit
Kompetensi :
Perkiraan
Materi Diklat Waktu Diklat
Elemen Kriteria Unjuk Indikator Unjuk (JP)
Kompetensi Kerja Kerja
Pengetahuan Keterampila Sikap (S)
P K
(P) n (K)

01. Analisa Mengamati Dapat menjelaskan Menjelaskan Penerapan Kegiatan 2 2


keselamatan prosedur prosedur prosedur prosedur menerapkan
kerja. keselamatan keselamatan kerja keselamatan keselamatan prosedur
kerja dan baju pada pekerjaan kerja pada kerja pada keselamatan kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman 8 dari 24


Modul - Versi2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

pelindung dan pengefraisan pekerjaan pekerjaan pada pekerjaan


kaca mata pengefraisan pengefraisan pengefraisan
Mampu menerapkan
pengaman yang prosedur dilakukan sesuai
dipakai keselamatan kerja Standar Operasi
pada pekerjaan Prosedur (SOP)
pengefraisan
02. Menentukan Parameter- Dapat menganalisis Menganalisis Penentuan Kegiatan 2 2
keperluan parameter parameter-parameter parameter- parameter- menentukan
pada pekerjaan pemotong pemotongan parameter parameter parameter-
ditentukan pemotongan. pemotongan parameter
. pemotongan
dilakukan sesuai
Mampu menentukan Standar Operasi
parameter-parameter Prosedur (SOP)
pemotongan
03 Operasi Mesin Operasi mesin Dapat menjelaskan Menjelaskan Pengoperasian Kegiatan 2 12
Frais frais cara mengoperasikan cara mesin frais menentukan
dimaksudkan mesin frais mengoperasika pengoperasian
untuk n mesin frais mesin frais
memproduksi dilakukan sesuai
komponen- Mampu Standar Operasi
komponen mengoperasikan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman 9 dari 24


Modul - Versi2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

tertentu mesin frais Prosedur (SOP)


Operasi-operasi Dapat menjelaskan Menjelaskan Penggunaan Kegiatan 2 10
dilaksanakan cara menggunakan cara teknik menggunakan
menggunakan teknik konvensional menggunakan konvensional teknik
teknik dengan teknik dengan konvensional
konvensional dan menggunakan variasi konvensional menggunakan dengan
atau memfrais pisau frais termasuk dengan variasi pisau menggunakan
menanjak serta slab, gang, end, slot, menggunakan frais termasuk variasi pisau frais
variasi dari pisau form, slitting. variasi pisau slab, gang, termasuk slab,
frais termasuk
frais termasuk end, slot, form, gang, end, slot,
slab, gang, end, slitting form, slitting
slab, gang, end,
slot, form, slitting. dilakukan sesuai
slot, form,
Menguji rakitan
Mampu slitting Standar Operasi
sil mekanik dan
menggunakan teknik Prosedur (SOP)
memilih teknik
pembongkaran, konvensional dengan
perkakas dan menggunakan variasi
peralatan yang pisau frais termasuk
tepat. slab, gang, end, slot,
form, slitting
Seluruh Dapat menjelaskan menjelaskan Penggunaan Kegiatan 2 10
aksesoris cara menggunakan cara seluruh Menggunakan
standar seluruh aksesoris menggunakan aksesoris seluruh aksesoris
digunakan mesin frais termasuk seluruh mesin frais mesin frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman 10 dari 24


Modul - Versi2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

termasuk kepala kepala pembagi dan aksesoris mesin termasuk termasuk kepala
pembagi dan rotary table (meja frais termasuk kepala pembagi dan
rotary table (meja putar) kepala pembagi pembagi dan rotary table (meja
putar) dan rotary table rotary table putar) dilakukan
(meja putar) (meja putar) sesuai Standar
Mampu Operasi Prosedur
menggunakan (SOP)
seluruh aksesoris
mesin frais termasuk
kepala pembagi dan
rotary table (meja
putar)
04 Cek komponen Komponen dicek Dapat menjelaskan cara mengecek Pengecekan Kegiatan 2 2
untuk sesuai rinciannya cara mengecek komponen komponen pengecekan
penyesuaian menggunakan komponen dengan dengan dengan komponen dengan
dengan teknik, alat-alat, menggunakan teknik, menggunakan menggunakan menggunakan
rinciannya dan peralatan alat-alat, dan teknik, alat-alat, teknik, alat- teknik dan alat-alat
yang tepat peralatan yang tepat dan peralatan alat, dan dan peralatan
yang tepat peralatan yang dilakukan sesuai
tepat Standar Operasi
Mampu mengecek Prosedur (SOP)
komponen dengan
menggunakan teknik,

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman 11 dari 24


Modul - Versi2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

alat-alat, dan
peralatan yang tepat.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Halaman 12 dari 24


Modul - Versi2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin LOG.OO07.007.00

LAMPIRAN

1. BUKU INFORMASI

2. BUKU KERJA

3. BUKU PENILAIAN

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Modul - Versi2018 Halaman: 13 dari 24
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BUKU INFORMASI

MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN


MESIN FRAIS
LOG.OO07.007.00

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 1 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ 2

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 7

A. Tujuan Umum ............................................................................ 7

B. Tujuan Khusus ........................................................................... 7


BAB II MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN FRAIS .................. 8

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Melakukan Pekerjaan


Dengan Mesin Frais .................................................................... 8

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan


dengan mesin frais ................................................................. 105

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam dalam menggunakan


bermacam-macam alat pengukur untuk
mengukur/menentukan dimensi atau variabel ....................... 106
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................107

Daftar Alat Dan Bahan ..........................................................................108

A. Daftar Peralatan/Mesin .......................................................... 108

B. Daftar Bahan .......................................................................... 108


DAFTAR PENYUSUN ...............................................................................109

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 2 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Meja Mesin Frais ..................................................................................... 9
Gambar 2. 2 Meja Frais Mendatar Sederhana ............................................................. 11
Gambar 2. 3 Kolom/badan mesin .............................................................................. 13
Gambar 2. 4 Sadel Mesin Frais ................................................................................... 15
Gambar 2. 5 Knee/lutut............................................................................................. 15
Gambar 2. 6 Alas Mesin ............................................................................................ 16
Gambar 2. 7 Arbor ................................................................................................... 16
Gambar 2. 8 Stub Arbor ............................................................................................ 17
Gambar 2. 9 Collet chuck .......................................................................................... 17
Gambar 2. 10 Ragum Mesin ( biasa )........................................................................ 18
Gambar 2. 11 Ragum Putar....................................................................................... 18
Gambar 2. 12 Ragum Universal ................................................................................. 19
Gambar 2. 13 Meja putar (Rotary Table).................................................................... 19
Gambar 2. 14 Kepala pembagi. ................................................................................. 20
Gambar 2. 15 Kepala lepas ........................................................................................ 20
Gambar 2. 16 Adaptor .............................................................................................. 21
Gambar 2. 17 Klem mesin ......................................................................................... 21
Gambar 2. 18 Pisau frais mantel (plane milling cutter) helik kanan .............................. 22
Gambar 2. 19 Pisau frais mantel (plane milling cutter) helik kiri................................... 23
Gambar 2. 20 Pisau frais sudut (single angle cutter dan double angle cutter ) ............. 24
Gambar 2. 21 Pisau frais ekor burung ........................................................................ 24
Gambar 2. 22 Pisau frais alur melingkar. .................................................................... 25
Gambar 2. 23 Pisau sisi dan muka ............................................................................. 25
Gambar 2. 24 Pisau frais sisi gigi silang ..................................................................... 26
Gambar 2. 25 Convex milling cutter ........................................................................... 26
Gambar 2. 26 Concave milling cutter ......................................................................... 26
Gambar 2. 27 Pisau Frais Alur T ................................................................................ 27
Gambar 2. 28 Pisau Frais Jari .................................................................................... 27
Gambar 2. 29 Pisau jari radius .................................................................................. 28
Gambar 2. 30 Pisau frais roda gigi ............................................................................. 29
Gambar 2. 31 Pisau frais muka.................................................................................. 29
Gambar 2. 32 (a) dan (b) Pisau frais sisi dan muka .................................................... 30
Gambar 2. 33 Pisau frais gergaji (slitting saw) .......................................................... 30
Gambar 2. 34 Geometri alat potong/pisau frais/cutter ................................................ 31
Gambar 2. 35 Panjang langkah pengefraisan rata ...................................................... 40
Gambar 2. 36 Proses pengeboran pada mesin frais .................................................... 42
Gambar 2. 37 Contoh macam-macam saklar on-off yang sering digunakan pada sebuah
panel kelistrikan mesin ........................................................................ 46
Gambar 2. 38 Contoh posisi panel utama on-off switch ............................................ 46

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 3 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 39 Contoh posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais ............ 47
Gambar 2. 40 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais ....................... 48
Gambar 2. 41 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais ....................... 49
Gambar 2. 42 Handel-handel/ tuas untuk pengoperasian ............................................ 50
Gambar 2. 43 Penggunakan pakaian kerja yang standar .............................................. 51
Gambar 2. 44 Menggunaan kaca mata yang standar ................................................... 52
Gambar 2. 45 Menggunakan sepatu kerja yang standar............................................... 52
Gambar 2. 46 Matikan mesin pada saat mengukur mengecek hasil pengefraisan .......... 53
Gambar 2. 47 Menggunakan kuas pada saat membersihkan mesin .............................. 53
Gambar 2. 48 Penempatkan peralatan kerja yang tidak aman ..................................... 54
Gambar 2. 49 Menempatkan kunci cekam pada mulut pengencang cekam setelah
melepas benda kerja........................................................................... 54
Gambar 2. 50 Bekerumunan disekitar ........................................................................ 55
Gambar 2. 51 Membiarkan air pendingan dan tatal berserakan .................................... 56
Gambar 2. 52 Menggunakan sarung tangan pada saat ............................................... 56
Gambar 2. 53 Membuang tatal/beram, besama jenis sampah lainnya .......................... 57
Gambar 2. 54 Metoda pemotongan searah ................................................................ 58
Gambar 2. 55 Metoda pemotongan berlawanan arah .................................................. 58
Gambar 2. 56 Metoda pemotongan netral .................................................................. 59
Gambar 2. 57 Pemasangan ragum pada meja mesin .................................................. 60
Gambar 2. 58 Pengecekan/ penyetelan kesejajaran ragum dengan ............................... 60
Gambar 2. 59 Pengecekan/ penyetelankesejajaran ragum ........................................... 61
Gambar 2. 60 Pengecekan kesejajaran ragum ............................................................ 61
Gambar 2. 61 Pemasangan benda kerja pada ragum ................................................... 62
Gambar 2. 62 Pemasangan benda kerja pada ragum ................................................... 62
Gambar 2. 63 Pemasangan meja putar pada meja mesin ............................................ 63
Gambar 2. 64 Penyetelan kesepusatan dengan alat bantu pengarah ............................. 64
Gambar 2. 65 Pengecekan kesepusatan sumbu meja putar dengan dial indicator ........... 64
Gambar 2. 66 Pengecekan kesepusatan sumbu meja putar dengan dial indicator atau
pupitas ............................................................................................... 64
Gambar 2. 67 Pengikatan benda kerja dengan menggunakan cekam (chuck) yang
terpasang pada meja putar .................................................................. 65
Gambar 2. 68 Pengikatan benda kerja langsung diatas meja putar menggunakan klem
mesin................................................................................................. 65
Gambar 2. 69 Pengikatan/ pencekaman benda kerja ................................................... 66
Gambar 2. 70 Pengikatan/ pencekaman benda kerja dengan klem mesin dan alat bantu
blok V ................................................................................................ 66
Gambar 2. 71 Pemasangan meja putar pada meja mesin ............................................ 67
Gambar 2. 72 Setting nol diatas permukaan kerja dengan kertas ................................. 67
Gambar 2. 73 Memberi batas kedalaman pemakanan .................................................. 68
Gambar 2. 74 Pengefraisan rata posisi mendatar (horizontal) ...................................... 68
Gambar 2. 75 Menggeser lengan mesin ...................................................................... 69

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 4 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 76 Melepas pendukung arbor .................................................................... 69


Gambar 2. 77 Membersihkan arbor dan lubang spindle pada bagian tirusnya ................ 70
Gambar 2. 78 Mengencangkan baut pengikat arbor ..................................................... 70
Gambar 2. 79 Pemasangan cutter dan ring arbor (collar) ............................................. 71
Gambar 2. 80 Pemasangan pendukung arbor ............................................................. 71
Gambar 2. 81 Pemasangan ragum dan benda kerja .................................................... 72
Gambar 2. 82 Proses pemotongan benda kerja ........................................................... 72
Gambar 2. 83 Penggunaan handel pemakanan ........................................................... 73
Gambar 2. 84 Proses pengefraisan bidang rata dengan shell end mill cutter posisi pisau
tegak ................................................................................................. 74
Gambar 2. 85 Proses pengefraisan bidang rata ........................................................... 74
Gambar 2. 86 Proses pengefraisan alur V ................................................................... 75
Gambar 2. 87 Contoh alur V pada blok-Vdan magnetic v block .................................... 75
Gambar 2. 88 Proses pengefraisan alur tembus .......................................................... 76
Gambar 2. 89 Pengefraisan alur pasa posisi horizontal menggunakan pisau frais side and
farce milling cutter .............................................................................. 77
Gambar 2. 90 Pengefraisan alur pasak posisi horizontal ............................................... 77
Gambar 2. 91 Pengefraisan alur pasak posisi vertikal ................................................... 77
Gambar 2. 92 Pengefrasian alur-T .............................................................................. 78
Gambar 2. 93 Contoh fungsi alur-T pada sebuah komponen mesin ............................... 78
Gambar 2. 94 Pengefraisan alur tegak lurus dengan pisau jari .................................... 80
Gambar 2. 95 Pengefraisan alur-T dengan pisau alur-T............................................... 80
Gambar 2. 96 Pengefraisan alur ekor burung .............................................................. 81
Gambar 2. 97 Contoh alur ekor burung ...................................................................... 82
Gambar 2. 98 Pengefraisan alur tegak lurus dengan pisau jari .................................... 83
Gambar 2. 99 Pengefraisan alur ekor burung dengan dove tail milling cutter ............... 83
Gambar 2. 100 Merimer pada mesin frais................................................................... 84
Gambar 2. 101 Pembuatan lubang senter sebagai pengarah pengeboran .................... 85
Gambar 2. 102 Pembuatan lubang bor sebelum dirimer .............................................. 86
Gambar 2. 103 Merimer pada mesin frais................................................................... 86
Gambar 2. 104 Memperbesar lubang pada ................................................................. 87
Gambar 2. 105 Pembuatan lubang senter .................................................................. 89
Gambar 2. 106 Pembuatan lubang bor ...................................................................... 89
Gambar 2. 107 Seting pemakanan menggunakan kunci L ........................................... 90
Gambar 2. 108 Seting pemakanan dengan dial indikator ............................................. 90
Gambar 2. 109 Memperbesar lubang dengan boring head .......................................... 91
Gambar 2. 110 Kepala pembagi dengan pelat/piring beralur dan berlubang ................. 93
Gambar 2. 111 Pelat/piring pembagi dengan alur V (genap dan ganjil) ........................ 93
Gambar 2. 112 Kepala pembagi universal .................................................................. 95
Gambar 2. 113 Kepala pembagi universal .................................................................. 95
Gambar 2. 114 Pelat/piring pembagi dengan lengan/gunting penepat ......................... 96
Gambar 2. 115 Pembagian alur jumlah 18 ................................................................. 98

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 5 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 116 Alur dengan sudut (α) sebesar 45º ..................................................... 99


Gambar 2. 117 Alur dengan sudut (α) sebesar 40º ................................................... 100
Gambar 2. 118 Alur pembagian differensial .............................................................. 101

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 6 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu melakukan pekerjaan
dengan mesin frais sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP)

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi melakukan
pekerjaan dengan mesin frais ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir
diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan fungsi mesin frais
2. Menggunakan bagian-bagian utama mesin frais
3. Menggunakan perlengkapan mesin frais
4. Menggunakan alat potong untuk proses pengefraisan
5. Menggunakan parameter pemotongan untuk proses pengefraisan
6. Menggunakan mesin frais standar sesuai SOP

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 7 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB II
MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN FRAIS

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Melakukan Pekerjaan Dengan


Mesin Frais
Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan untuk
mengerjakan berbagai bentuk komponen sesuai tuntutan pekerjaan, dengan
menggunakan pisau frais sebagai alat potongnya.
Apabila dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk mesin perkakas yang
mempunyai gerak utama berputar. Pisau dipasang pada sumbu/arbor mesin yang
didukung dengan alat pendukung arbor.Jika arbor mesin diputar oleh motor, maka
pisau frais ikut berputar. Arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri,
sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhan.

1) Fungsi Mesin Frais Standar


Dengan berbagai kemungkinan gerakan meja mesin frais, mesin ini dapat digunakan
untuk membentuk berbagai bentuk bidang diantaranya: rata datar, miring/
menyudut, siku, sejajar, alur lurus/miring, dan segi-segi beraturan atau tidak
beraturan.
Selain itu, mesin frais universal dengan kelengkapan dan berbagai jenis dan bentuk
alat potongnya , juga dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis roda gigi
(lurus, helik, payung, cacing), nok/eksentrik dan ulir scolor (ulir pada bidang datar)
dan ulir cacing yang mempunyai kisar besar.

2) Macam-macam Mesin Frais Standar


Mesin frais apabila dilihat dari posisi spindelnya, dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu, mesin frais tegak (vertikal) dan mesin frais mendatar (horisontal)

a) Mesin frais tegak (vertikal)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 8 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Mesin frais tegak adalah mesin frais yang memiliki spindel pada posisi tegak
(vertikal). Gerakan mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal)
dan melintang (cross slide) serta naik turun (Gambar 2.1).

Gambar 2. 1 Meja Mesin Frais

Bagian-bagian mesin frais tegak:

1. Kolom/bodi 8. Lutut/knee

2. Kepala spindel 9. Poros penggrerak naik/turun meja

3. Spindel 10. Handel gerak memanjang

4. Meja/bed 11. Handel ke arah melintang

5. Meja 11. Handel pengatur naik/turun spindel

6. Gear box feeding 13. Switch On-Off motor spindel

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 9 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

7. Pendukung lutut/knee 14. Switch On-Off motor otomatis

b) Mesin frais mendatar/horizontal (Plane Milling Machine)


Mesin frais mendatar/horisontal adalah suatu jenis mesin frais dengan
kedudukan arbornya dipasang pada spindel mesin posisi mendatar (Gambar
2.2). Dengan demikian pemasangan alat potongnya/pisau juga harus pada
posisi mendatar, sehingga hanya pada saat melakukan pemotongan hanya
dapat menggunakan jenis pisau mantel/helik (plane milling cutter). Gerakan
mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal) dan melintang
(cross slide) serta naik turun.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 10 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 2 Meja Frais Mendatar Sederhana

Bagian-bagian mesin frais horizontal diantaranya:


a. Lengan penahan arbor l. Pendukung lutut

b. Tuas otomatis meja m. Alas bodi


memanjang

c. Meja/bed machine n. Tuas pengunci sadel

d. Handel penggerak memanjang o. Motor pengerak spindel

e. Tuas pengunci meja mesin p. Dudukan meja/bede machine

f. Handel penggerak meja q. Motor penggerak otomatis

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 11 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

melintang

g. Gear box feeding r. Tiang (colom)

h. Tombol ON-OFF motor s. Spindel mesin


otomatis

i. Poros pengatur naik/ turun t. Lengan mesin


meja

j. Engkol untuk ke arah naik u. Lengan penahan arbor


turun

k. Lutut/knee v. Tombol ON-OF spindel

c) Mesin frais universal (Universal Milling Machine)


Mesin frais universal adalah suatu jenis mesin frais yang memiliki kedudukan
arbor yang dapat dipasang pada spindel posisi mendatar dan juga dapat
dipasang pada posisi tegak, karena pada umunya disediakan spindel kepala
tegak. Dengan demikian pemasangan alat potongnya/pisau dapat dilakukan
pada posisi mendatar dan juga vertikal, sehingga tidak hanya menggunakan
jenis alat potong atau pisau mantel/helik (Plain milling cutter) saja, akan tetapi
juga dapat menggunakan jenis alat potong lainnya yang dipasang pada posisi
tegak. Selain itu mesin frais universal memiliki ciri/tanda, yaitu mejanya dapat
digeser pada derajat tertentu untuk memfasilitasi pada saat melakukan
pengefraisan helik.
Berdasarkan uraian diatas maka, bagian-bagian mesin frais universal adalah
gabungan antara mesin frais horizontal dan mendatar, hanya ditambah meja
mesinya dapat digeser (swivel bed) - (Gambar 2.3), sehingga bagian-bagian
mesin frais universal tidak perlu diuraikan/ disebutkan lagi .

Bagian-bagian Utama Mesin Frais Universal

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 12 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Mesin frais kontruksinya berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya mesin frais standar ini
memiliki beberapa bagian utama, diantaranya: kolom mesin/badan mesin,
arm/lengan mesin, table/meja mesin, sadel/dudukan meja, knee/lutut, alas mesin
dll.

a) Kolom/badan mesin
Badan mesin ini adalah berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan
dan merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu juga akan jadi
dudukan dari sumbu utama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya
itulah ditempatkan.
Bagian depan yang dikerjakan secara khusus, adalah bebentuk ekor burung tegak
yaitu untuk gerak turun naiknya knee yang membawa sadel dan meja. Pada
bagian sebelah atas kolom ini dipasang sumbu utama/spindel untuk dudukan dan
membawa arbor sebagai pemegang dari pisau frais itu sendiri, sehingga dapat
berputar. Pada bagian atas juga dibuat alur ekor burung mendatar yaitu untuk
dudukan lengan, dan arm ini dapat didorong maju ataupun mundur untuk
mencapai kedudukan tertentu (Gambar 2.3).

Gambar 2. 3 Kolom/badan mesin

b) Lengan/Arm

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 13 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Posisi lengan adalah terletak pada bagian paling atas dari badan mesin dan
bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor burung
pada badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan
tertentu. Pada lengan ini dapat dipasang dukungan arbor (suport arbor) yang
mempunyai alur ekor burung pas kepada lengan tadi dan ia dapat dikunci pada
posisi tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan pekerjaan tertentu.
Untuk beberapa jenis mesin frais lainnya, pendukung arbor ini jumlahnya ada
yang satu ada yang dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor.

c) Meja mesin frais


Meja ini letaknya adalah di atas sadel, bentuknya segiempat panjang dan
mempunyai alur-alur T yang berfungsi untuk penempatan baut dan mur T yang
berfungsi sebagai pengikat.Untuk jenis mesin tetentu meja ini dapat diatur 0
samapai 45 derajat, miring ke kiri atau ke kanan.
Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar sumbu
transportir yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 atau 6 mm ada juga
yang berukuran inchi. Apabila perlu meja ini dapat dikunci kepada sadel dan
untuk pengefraisan dengan pemakanan menurun/Climb milling, maka pada meja
mesin ini dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari meja karena
pemakanan.

d) Sadel (Dudukan Meja)


Sadel ini bentuknya persegi artinya mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran
panjangnya, dan sadel ini mempunyai alur ekor burung yang pas kepada lutut ,
sehingga sadel ini dapat bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan
gerakan lengan tadi, jadi sadel ini gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah
kanan, artinya hanya dua arah saja yaitu mundur maju dan sadel ini dapat dikunci
kepada lutut apabila diperlukan.
Pada bagian atas dari sadel ini dibuat alur T melingkar 360 º, dengan tujuan
untuk membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur bentuk melingkar ini
yang memungkinkan meja diputar beberapa derajat menurut kebutuhan tertentu,
dan penunjukan besarnya derajat terdapat pada permukaan sadel itu sendiri.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 14 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Untuk pembalik arah gerakan otomatis, diatas permukaan sadel itu juga dipasang
handel.

Sadel

Gambar 2. 4 Sadel Mesin Frais

e) Lutut/Knee
Lutut ini adalah mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu
satu alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi.
Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi
untuk gerakan otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari
lutut ini hanya dua arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan
kepada kolom, agar kukuh pada waktu pengefraisan.

Knee/lutut

Gambar 2. 5 Knee/lutut

f) Alas mesin
Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian paling
bawah dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada
pada mesin, seperti berat mesin ditambah berat bahan yasng dikerjakandan berat
perlengkapan yang dipakai serta berat dari alas itu sendiri.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 15 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk
menampung cairan pendingin. Dan pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin
kepada cutter dan benda kerja,juga dipasang pada alas ini untuk membuat
sirkulasi air pendingin itu tadi.

Gambar 2. 6 Alas Mesin

3) Perlengkapan Mesin Frais


Untuk menunjang berbagai macam jenis pekerjaan pada mesin frais, mesin ini
dilengkapi beberapa perlengkapan diantaranya :

a) Arbor
Arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (mantel, side and face,
slitting saw dll) yang dipasang pada spindel utama pada posisi mendatar
(horisontal) – (Gambar 2.7)

Gambar 2. 7 Arbor

b) Stub Arbor

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 16 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Stub arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau ( Face mill, Shell
endmill dll), yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat
dipasang dalam posisi mendatar (horisontal) atau tegak vertikal (Gambar 2.8)

Gambar 2. 8 Stub Arbor

c) Collet Chuck
Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau (End mill, Slot drill
dll), yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat
dipasang dalam posisi mendatar (horisontal) atau tegak vertikal (Gambar 2.9).

Gambar 2. 9 Collet chuck

d) Ragum/Catok (Ve )

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 17 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat
agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum
dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

 Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya
sederhana, yang dapat dipasang sejajar atau membuat sudut 90° terhadap
spindle.

Gambar 2. 10 Ragum Mesin ( biasa )

 Ragum Putar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang dapat membentuk
sudut terhadap spindle.Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi
pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 3600

Gambar 2. 11 Ragum Putar

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 18 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

 Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur
letaknya secara datar dan tegak.

Gambar 2. 12 Ragum Universal

e) Meja Putar (Rorary Table)


Meja putar (Rotary Table) digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang, alur,
radius (melingkar) dan bentuk-bentuk segi banyak (Gambar 2.13).

Gambar 2. 13 Meja putar (Rotary Table).

f) Kepala Pembagi (Dividing Head)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 19 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Kepala pembagi (dividing head) adalah peralatan mesin frais yang digunakan
untuk membentuk segi-segi yang beraturan pada poros benda kerja . Peralatan
ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu
pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung. Kepala
pembagi dan kelengkapannya dapat dilihat pada (Gambar 2.14).

Gambar 2. 14 Kepala pembagi.

g) Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang ikerjakan dengan
dividing head. Sehingga waktu disayat enda kerja tidak terangkat atau tertekan
ke bawah.

Gambar 2. 15 Kepala lepas

h) Adaptor

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 20 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke


sarung tirus pada sumbu utama.

Gambar 2. 16 Adaptor

i) Penjepit/Klem Mesin
Klem Mesin ini digunakan untuk memegang/menjepit benda kerja yang tidak
dapat dijepit pada ragum, yang umumnya benda panjang atau lebar.
Penjepitan langsung benda kerja itu ditaruh di meja mesin frais bila slindris
ditaruh pada alur meja, bila lebih ditempatkan sesuai dengan kemampuan
langkah kerja sehubungan dengan jangkauan pisau frais (cutter).

Gambar 2. 17 Klem mesin

4) Ukuran Standar Mesin Frais


Ukuran suatu mesin frais ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:
 Panjang langkah/ jarak tempuh meja mesin frais arah memanjang

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 21 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

 Jarak spindel sampai permukaan meja pada kedudukan paling bawah.


 Panjang langkah/ jaraktempuh meja mesin frais arah melintang

5) Alat Potong Mesin Frais


Terdapat berbagai jenis alat potong yang digunkan untuk prose pemotongan pada
proses pengefraisan. Hasil pengefraisan ditentukan oleh jenis alat potong/ pisau
frais yang digunakan.

 Macam-macam Pisau Frais


Adapun macam-macam pisau frais yang sering digunakan pada proses
pengefraissanadalah sebagai berikut:

a) Pisau Frais Mantel (Plane Milling Cutter)


Pisau frais mantel pada umumnya digunakan untuk mengefrais bidang yang
lebar dan rata. Pisau jenis ini apabila dilhat dari arah mata sayat/heliknya
terbagi menjadi dua yaitu, pisau frais mantel helik kanan dan pisau frais mantel
helik kiri. Disebut helik kanan karena arah mata sayatnya mengarah kekanan
(Gambar 2.18) dan disebut helik kiri karena arah mata sayatnya menagrah
kekiri (Gambar 2.19).

Gambar 2. 18 Pisau frais mantel (plane milling cutter) helik kanan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 22 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 19 Pisau frais mantel (plane milling cutter) helik kiri

Jenis pisau frais mantel, ada beberapa type yang fungsinya berbeda-beda,
diantaranya dapat dilihat pada (Tabel 1.1)
Tabel 2.1 Type Pisau Mantel
Type Pisau
No Ciri-ciri dan Fungsi Gambar
Mantel
1. H (keras) Memiliki sudut potong/
baji 81º dan jarak
diantara gigi pisau
dekat. Jenis pisau ini
igunakan untuk
pengefraisan baja
carbon sedang
1. N (normal) Memiliki sudut potong/
baji 73º dan jarak
diantara gigi pisau
sedang. Jenis pisau ini
igunakan untuk
pengefraisan baja
carbon rendah/ baja
lunak
3. W (lunak) Memiliki sudut potong/
baji 69º dan jarak
diantara gigi pisau
jarang. Jenis pisau ini
digunakan untuk

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 23 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

pengefraisan logam non


fero.

b) Pisau Frais Sudut (Angle Cutter)


Pisau frais sudut pada umumnya memiliki sudut 30o, 45o , 60o dan 90o.
Sedangkan apabila dilihat dari sisi sudutnya, ada yang memilki sudut tunggal
(Single angle cutter) (Gambar 2.20.a) dan ada yang memilki sudut ganda
(double angle cutter). (Gambar 2.20.b).

(a) (b)

Gambar 2. 20 Pisau frais sudut (single angle cutter dan double angle cutter )

c) Pisau Frais Ekor Burung (Dove Tail Cutter)


Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur ekor burung, pada umumnya
sudut ekor burung yang dapat dibuat besarnya : 30o, 45o dan 60o.

Gambar 2. 21 Pisau frais ekor burung

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 24 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

d) Pisau frais Alur Melingkar (Woodruff Keyseat Cutter)


Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pasak pada poros yang
berbentuk bulan sabit yang letak alurnya tidak pada ujung porosnya (gambar
2.22).

Gambar 2. 22 Pisau frais alur melingkar.


e) Pisau sisi dan Muka (Side and Face Cutter)
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja
(Gambar 2.23).

Gambar 2. 23 Pisau sisi dan muka

f) Pisau Frais Sisi Gigi Silang (Staggered Tooth Side and Face Cutter).
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja.
Perbedaan dengan pisau frais sisi adalah, pemakanannya lebih ringan (Gambar
2.24).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 25 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 24 Pisau frais sisi gigi silang

g) Pisau frais radius (bentuk) (Form Cutter)


Pisau frais radius, berfungsi untuk membentuk radius luar berbentuk cekung
disebut (convex milling cutter) (gambar 2.25a) dan untuk membentuk radius
luar berbentuk cembung disebut (concave milling cutter) (gambar 2.25b).

Gambar 2. 25 Convex milling cutter

Gambar 2. 26 Concave milling cutter

h) Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)


Pisau alur T digunakan untuk mengefrais berbentuk alur T sebagaimana alur T
pada meja mesin frais dan skrap (Gambar 2.27).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 26 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 27 Pisau Frais Alur T

i) Pisau Frais Jari (Endmill Cutter)


Pisau jari digunakan untuk membuat alur tembus atau betingkat dan
mengefrais rata untuk bidang yang kecil (Gambar 2.28)

Gambar 2. 28 Pisau Frais Jari

Jika dilihat dari sudut heliknya dan jumlah mata sayatnya, ada beberapa jenis
pisau jari diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2 Macam-Macam Endmill dan Penggunaannya


No. Gambar Ciri dan Fungsi
1. Sudut helik dan alur giginya
tidak terlalu besar, digunakan
untuk pengefraisan baja
normal

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 27 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

1. Sudut helik kecil, gigi lebih


banyak, digunakan untuk
pengefraisan baja yang keras
dan ulet

3. Sudut helik dan alur gigi besar,


digunakan untukpengefraisan
baja lunak

4. Memiliki sisi mata sayat


bergerigi, digunakan untuk
pengefraisan
denganpemakanan kasar

5. Sudut helik dan alur gigi besar,


dapat digunakan untuk
pemakanan kebawah/
membuat lubang

j) Pisau Jari Radius ( Bull Noze Cutter)


Pisau jari radius digunakan untuk membuat bidang alur berbentuk radius c ekung
(Gambar 2.29).

Gambar 2. 29 Pisau jari radius

k) Pisau Frais Roda Gigi (Gear Cutter)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 28 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Pisau ferais roda gigi digunakan untuk pembuatan roda gigi. Pisau jenis ini ada
dua macam yaitu, pisau frais roda gigi untuk sistem modul (mm) dan Dp
(diameter pitch) (Gambar 2.30).

Gambar 2. 30 Pisau frais roda gigi

l) Pisau Frais Muka (Face Mill Cutter)


Pisau muka pada umumnya mata sayatnya ditempel pada bodi dengan cara
dilas atau dibaud, yang mata sayatnya terbuat dari bahan cementit carbide.
Pisau ini digunakan untuk mengefrais permukaan rata dan luas/lebar (Gambar
2.31).

Gambar 2. 31 Pisau frais muka

m) Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell endmil Cutter)


Pisau frais sisi dan muka, digunakan untuk pemakanan bagian samping dan
muka, sehingga dapat digunakan untuk mengefrais bidang siku. Pisau jenis ini

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 29 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

ada macam yaitu, untuk pemakanan ringan/finising (Gambar 2.32a) dan untuk
pemakanan berat/pengasaran (Gambar 2.32b).

Gambar 2. 32 (a) dan (b) Pisau frais sisi dan muka

n) Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)


Pisau gergaji digunakan untuk memotong/ membelah benda kerja yang
memiliki ukuran ketebalan tidak terlalu besar (tipis) (Gambar 2.33).

Gambar 2. 33 Pisau frais gergaji (slitting saw)

 Bahan Pisau Frais


Jenis bahan yang digunakan untuk membuat pisau frais antara lain:
a. Unalloyed Tool Steel
Merupakan baja perkakas bukan paduan dengan kandungan karbon 0,5% -
1,5% , kekerasan bahan ini akan hilang jika suhu kerjanya 250 º C. Oleh
karena itu jenis tidak cocok kalau digunakan untuk proses kecepatan potong
yang tinggi.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 30 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

b. Alloy Tool Steel


Merupakan baja perkakas bukan paduan yang mengandung karbon kromium,
vanadium dan molybdenum. Bahan paduan ini tahan keausan sampai suhu
600º C.

c. Cemented Carbide
Merupakan baja perkakas bukan paduan yang mengandung karbon,Tungten
dan Cobalt, bahan paduan ini tahan keausan sampai suhu 900º C. Cemented
Carbide pada umumnya dibuat dalam bentuk tip yang terpasang pada
pemegang Cutter. Pisau bahan ini untuk pengefrais dengan kecepatan tinggi,
sehingga waktu pemotongan dapat dipersingkat dan dapat menghasilkan
kualitas permukaan yang halus.

 Geometri Alat potong Pada Pisau Frais


Yang dimaksud dengan geometri alat potong pada pisau frais adalah, sudut
potong/baji dan sudut-sudut kebebasan lainnya yang teerdapat pada mata sayat
pisau frais. Pada proses pengefraisan untuk jenis bahan tertentu diperlukan
geometri pisau frais yang sesuai, besarnya sudut-sudut kebebasan yang harus
diperhatikan pada saat pengasahan adalah: sudut potong bagian depan, sudut
bebas mata potong (land 1) dan sudut bebas belakang (land 2).

Gambar 2. 34 Geometri alat potong/pisau frais/cutter

 Penggunaan Pisau Frais


Penggunaan pisau frais tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilakukan
pengefraisan. Dibawah ini tabel penggunaan masing-masing pisau frais sesuai
fungsinya.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 31 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Table 2.3 Pisau Frais dan Penggunaannya.


No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penggunaan
1 Pisau Frais Mantel
(Plane Milling Cutter)

1. Pisau Frais Sudut


(Angle Milling Cutter)

3. Pisau Frais Ekor Burung


(Dove Tail Milling Cutter)

4. Pisau frais Alur Melingkar


(Woodruff Keyseat Cutter)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 32 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

5. Pisau sisi dan Muka


(Side and Face Cutter)

6. Pisau Frais Sisi Gii Silang


(Staggered Tooth Side and Face
Cutter)

7. Pisau frais radius (bentuk) (Form


Cutter)

8. Pisau Frais Alur T


(T Slot Cutter)

9. Pisau Frais Jari


(Endmill Cutter)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 33 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

10. Pisau Frais Roda Gigi


(Gear Cutter)

11. Pisau Frais Muka


(Face Mill Cutter)

11. Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell


endmil Cutter)

13. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 34 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

6) Parameter Pemotongan Pada Proses Pengefraisan


Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada proses pengefraisan adalah,
informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang mendasari
teknologi proses pemotongan/penyayatan pada proses pengfraisan. Parameter
pemotongan pada mesin frais meliputi: kecepatan potong (Cutting speed/ Cs),
kecepatan putaran mesin (Revolution Permenit/Rpm), kecepatan pemakanan
(Feed/ F) dan waktu proses pemesinannya.

a. Kecepatan potong (Cutting speed/ Cs)


Yang dimaksud dengan kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong
menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu
(meter/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti pada mesin frais,
kecepatan potongnya (Cs) adalah: Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan
dengan putaran (n). atau: Cs = π.d.n meter/menit.
Keterangan:
d : diameter alat potong (mm)
n : putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14

Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan
pada proses pemesinan, sudah teliti/diselidiki para ahli dan sudah patenkan pada
tabel kecepatan potong, sehingga dalam penggunaannya tinggal menyesuaikan
antara jenis bahan yang akan difrais dan jenis alat potong yang digunakan.
Sedangkan untuk bahan-bahan khusus/spesial, tabel kecepatan potongnya
dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahan tersebut.
Pada tabel kecepatan potong (Cs) juga disertakan jenis bahan alat potongnya.
Pada umumnya bahan alat potong dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu HSS
(High Speed Steel) dan karbida (carbide). Pada tabel tersebut menunjukkan
bahwa, dengan alat potong yang jenis bahannya dari karbida, kecepatan
potongnya lebih cepat jika dibandingkan dengan alat potong yang jenis bahannya
dari HSS (Tabel 5.1).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 35 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Tabel 2.4 Kecepatan potong bahan


PisauFrais HSS Pisau Frais Karbida
Bahan
m/men Ft/min M/men Ft/min
Baja lunak(Mild Steel) 18 – 21 60 – 70 30 – 250 100 – 800
Besi Tuang(Cast Iron) 14 – 17 45 – 55 45 - 150 150 – 500
Perunggu 21 – 24 70 – 80 90 – 200 300 – 700

Tembaga 45 – 90 150 – 300 150 – 450 500 – 1500

Kuningan 30 – 120 100 – 400 120 – 300 400 – 1000

Aluminium 90 - 150 300 - 500 90 - 180 – 600

b. Kecepatan Putaran Mesin Frais (Revolotion Per Menit/ Rpm)


Yang dimaksud kecepatan putaran mesin frais adalah, kemampuan kecepatan putar
mesin frais untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan
putaran/menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat
dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya.
Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara
baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran
mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran
mesin frais adalah:
Cs = π.d.n Meter/menit

Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter
benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu
dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus
untuk putaran mesin menjadi:

Keterangan:
d : diameter alat potong (mm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 36 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Contoh soal 1:
Sebuah baja lunak akan dilakukan proses pengefraisan dengan pisau frais shell
endmill cutter berdiameter () 50 mm dengan kecepatan potong (Cs) 25
meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa kecepatan putaran mesinnya?.

Jawaban contoh soal 1:

n = 159,235 Rpm
Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah sebesar 159,235 Rpm

Contoh soal 2:
Sebuah baja lunak akan dilakukan proses pengefraisan dengan pisau frais pisau
frais shell endmill cutter berdiameter () 2 inchi dengan kecepatan potong (Cs) 30
meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa kecepatan putaran mesinnya ?.

Jawaban contoh soal 2:


Satuan inchi bila dijadikan satuan mm harus dikalikan 25,4 mm. Dengan demikian
diamter () 2 inchi = 2x25,4=50,8 mm. Maka putaran mesinnya adalah:

n = 188,073 Rpm

Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah sebesar 188,073 Rpm


Dari hasil perhitungan di atas, dapat dijadikan dasar sebagai acuan dalam
menyetel putaran mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada
tabel yang ditempel pada mesin tersebut. Artinya putaran mesin yang digunakan
dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling dekat dengan hasil
perhitungan di atas. Selain itu, untuk menentukan besaran putaran mesin frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 37 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

juga dapat mengacu atau menggunakan tabel putaran mesin frais yang
telahtersedia(lihat pada lampiran).

c. Kecepatan Pemakanan (Feed/ F) – mm/menit


Kecepatan pemakanan atau ingsutan pada proses pengefraisan, ditentukan
dengan mempertimbangkan beberapa factor diantaranya: kekerasan bahan,
kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat potong,
ketajaman alat potong dan kesiapan mesin yang akan digunakan. Kesiapan mesin
ini dapat diartikan, seberapa besar kemampuan mesin dalam mendukung
tercapainya kecepatan pemakanan yang optimal. Disamping beberapa
pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan pada umumnya untuk proses
pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan tinggi karena tidak
memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu pengefraisan lebih cepat), dan
pada proses penyelesaiannya/finising digunakan kecepatan pemakanan rendah
dengan tujuan mendapatkan kualitas permukaan hasil penyayatan yang lebih baik
sehingga hasilnya halus (waktu pengefrisan lebih cepat).
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin frais tentukan oleh seberapa
besar bergesernya pisau frais (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa
besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari
kecepatan pemakanan (F) adalah: F = f x n (mm/men)

Keterangan:
f= besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n= putaran mesin (putaran/menit)

Contoh soal 1:
Sebuah benda kerja akan difrais dengan putaran mesinnya (n) 560 putaran/menit
dan besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa besar
kecepatan pemakanannya ?.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 38 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Jawaban contoh 1:
F= f x n
= 0,2 x 560 = 112 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pisau bergeser sejauh 112 mm, selama satu menit.
Contoh soal 2:
Sebuah benda kerja akan difrais dengan pisau frais berdiameter 40 mm, dengan
kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,15
mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya ?.

Jawaban contoh 2:

= 199,044 ≈ 199 Rpm


F = f x n
F= 0,15 x 199 = 29,85 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pisau bergeser sejauh 29,85 mm, selama satu menit.

d. Perhitungan Waktu Pemesinan Frais


Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin frais, lamanya
waktu proses pemesinan perlu diketahui atau dihitung. Hal ini penting karena
dengan mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan, perencanaan dan
kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Apabila diameter alat potong,
kecepatan potong dan kecepatan penyayatan/ penggeseran pisaunya diketahui,
waktu pengefarisan dapat dihitung.

a) Waktu Pemesinan Pengefraisan Rata


Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan frais adalah, seberapa
besar panjang atau jarak tempuh pengefraisan (L) dalam satuan mm,
kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit dan jumlah mata sayat
pisau yang digunakan (t). Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang
total pegefraisan (L) adalah panjang pengefraisan rata (ℓ) ditambah star awal

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 39 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

pisau (ℓa) dan lepasnya pisau dari benda kerja (lu), atau: L total= ℓ+ℓa+ℓu
(mm). Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian
sebelumnya F= f.n (mm/putaran).

Gambar 2. 35 Panjang langkah pengefraisan rata

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan


waktu pemesinan pengefraisan rata (tm) dapat dihitung dengan rumus:
Panjang pengefrais an (L) mm
 Menit.
Kecepatan Pemakanan (F) mm/menit

L = ℓ+ℓa+ℓu
F = f.t.n
Keterangan:
t = jumlah mata sayat alat potong
f = pemakanan tiap mata potong
n = Rpm
L = jarak tempuh pemakanan keseluruhan
ℓ = panjang benda kerja
ℓa = kelebihan awal
ℓu = kelebihan akhir
F = pemakanan setiap menit
Contoh soal 1:
Sebuah benda kerja akan dilakukan proses pengefraisan sepanjang 250 mm
dengan pisau frais jari. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai
berikut: Putaran mesin frais (n)= 460 putaran/menit, pemakanan dalam satu

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 40 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

putaran (f)= 0,13 mm/putaran, jarak start awal (la)= 20 mm, jarak akhir (Lu)= 20
mm dan mata sayatnya pisau jari (t)= 6 mata.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan
pengefraisan sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali
pemakanan/proses ?.

Jawaban soal 1:
 F = f .t .n
= 0,13 . 6. 460
= 239,2 mm/ menit
 L = ℓ + ℓa + ℓu = 250 + 20 + 20 = 290 mm
L 290
tm    1,213 menit
 F 239,2
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk proses pengefraisan sesuai data diatas
adalah selama menit.

Contoh soal 2:
Sebuah benda kerja akan dilakukan proses pengefraisan sepanjang 350 mm
dengan pisau shell endmill berdiameter 40 mm. Data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan pemakanan (Cs)= 25 meter/menit,
pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,23 mm/putaran, jarak start awal (la)=
25 mm, jarak akhir (Lu)= 25 mm dan mata sayatnya pisau jari (t)= 8 mata.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan
pengefraisan sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali
pemakanan/proses ?.

Jawaban soal 2:

= 199,05 ≈ 199 Rpm


 F = f .t .n
= 0,23 . 8 . 199

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 41 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

=366,16 mm/ menit


 L = ℓ + ℓa + ℓu = 350 + 25 + 25 = 400 mm
L 400
tm    1,092 menit
 F 366,16
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk proses pengefraisan sesuai data diatas
adalah selama menit.

b) Waktu Pengeboran Pada Mesin Frais


Perhitungan waktu pengeboran pada mesin frais, pada prinsipnya sama dengan
menghitung waktu pemesinan pengefraisan rata. Perbedaannya hanya terletak
pada jarak star ujung mata bornya. Pada gambar dibawah menunjukkan
bahwa, panjang total pengeboran (L) adalah panjang pengeboran (ℓ) ditambah
star awal mata bor (ℓa= 0,3 d), sehingga: L= ℓ + 0,3d (mm). Untuk nilai
kecepatan pemakanan (F) mengacu pada uraian sebelumnya F= f.n
(mm/putaran)

Gambar 2. 36 Proses pengeboran pada mesin frais

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan waktu


pengeboran (tm) dapat dihitung dengan rumus:
Panjang pengeboran (L) mm
Waktu pengeboran (tm)  Menit
Feed (F) mm/menit

 L= ℓ + 0,3d (mm.
 F= f.n (mm/putaran)
Keterangan:

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 42 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

ℓ = panjang pengeboran
L = panjang total pengeboran
d = diameter mata bor
n = putaran mata bor (Rpm)
f = pemakanan (mm/putaran)

Contoh soal 1:
Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran pada mesin frais sepanjang
38 mm dengan mata bor berdiameter 12 mm. Data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin frais (n)= 800 putaran/menit, dan
pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,03 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan
pengeboran pada mesin frais sesuai data diatas, apabila pemakanan
dilakukan satu kali pemakanan/proses ?.

Jawab soal 1 :

 F = f.n = 0,03 x 800= 24 mm/menit


Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pengeboran sesuai data diatas adalah
selama menit.

Contoh soal 2:
Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran pada mesin frais sepanjang
30 mm dengan mata bor berdiameter 10 mm. Data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan potong (Cs)= 25 meter/menit, dan
pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,04 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan
pengeboran pada mesin frais sesuai data diatas, apabila pemakanan
dilakukan satu kali pemakanan/proses ?.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 43 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Jawab soal 2 :

= 796,178 ≈ 796 Rpm


 F = f.n = 0,04 x 796= 31,84 mm/menit


Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pengeboran sesuai data diatas adalah
selama menit.

7) Prosedur Pengoperasian Mesin Frais


Yang dimaksud prosedur pengoperasian mesin frais adalah, bagaimana cara
melakukan pengoperasian mesin frais dengan menerapkan prosedur dan tata cara
yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L).
1. Prosedur Sebelum Melakukan Pengoperasian Mesin Frais
Terdapat beberapa kegiatan standar yang harus dilakukan sebelum melakukan
pengoperasian mesin frais, diantaranya:
a) Mengecek Kondisi Mesin Frais Sebelum Dioperasikan
Sebelum melakukan pengoperasian mesin frais, harus melakukan pengecekan
kondisi mesin terlebih dahulu baik secara fisik maupun melalui pembacaan data
dari kartu penggunaan mesin. Dengan melakukan pengecekan terlebih dahulu
kondisi fisik mesin dan pembacaan data dari kartu penggunaan mesin, dapat
mengetahui kesiapan mesin apakah siap untuk dioperasikan atau tidak. Jika
mesin siap untuk dioperasikan, lakukan pengoperasian mesin seuai SOP dan
jika tidak siap untuk dioperasikan laporkan pada petugas perbaikan dan
perawatan mesin.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 44 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

b) Memahami Fungsi Bagian-bagian Mesin Frais Sebelum


Mengoperasikan
Sebelum melakukan pengoperasian mesin frais, yakinkan bahwa anda telah
memahami semua fungsi dari bagian-bagian mesin frais. Dengan memahami
fungsi semua fungsi dari bagian-bagian mesin frais, diharapkan tidak akan
melakukan kesalahan pada saat mengopersikan mesin frais.

2. Prosedur Pengoperasian Mesin Frais


Prosedur pengoperasian mesin frais, pada dasarnya samauntuk setiap jenis
mesin dari pabrikan mesin frais yang berbeda. Pada umumnya perbedaannya
hanyalah letak atau posisi handel-handel dan tombol (switch) untuk
pengoperasiannya saja.
Prosedur pengoperasian mesin frais tersebut diantaranya bagaimana cara:
menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik (power suply) pada panel
mesin, menghidupkan dan mematikan (on-off) mesin, mengatur putaran mesin
dan arah putaran mesin, menggoperasikan meja mesin arah memanjang/ lintang
baik secara manual atau otomatis, mengatur feeding dan arah pemakanan mesin
untuk keperluan pengefraisan. Berikut uraian prosedur pengoperasian mesin
frais, dengan mengambil salah satu contoh jenis mesin frais universal produk dari
pabrikan tertentu.

a) Menghidupkan dan Mematikan Sumber Arus Listrik (power suply)


Mesin
Motor penggerak pada setiap mesin, selalu dilengkapi saklar on-off yang
terpasang pada panel kelistrikan. Saklar on-off berfungsi untuk
menghubungkan/ menghidupkan dan memutus /mematikan sumber arus
listrik. Contoh macam-macam saklar on-off yang sering digunakan pada
sebuah panel kelistrikan mesin frais, dapat dilihat pada (gambar 2.37).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 45 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 37 Contoh macam-macam saklar on-off yang sering digunakan pada sebuah panel
kelistrikan mesin

Menghidupkan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel
kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan
sebelum mengopersikan mesin frais. Karena dengan menghidupkan sumber
utama arus listrik, berati motor penggerak mesin siap untuk dioperasikan.
Sedangkan untuk mematikan sumber utama arus listrik (power suply)pada
sebuah panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling akhir yang
dilakukan setelah mengoperasikan mesin frais. Karena dengan mematikan
sumber utama arus listrik, berati motor penggerak mesin tidak ada lagi
sumber arus listrik sehingga aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Panel kelistrikan mesin frais yang telah dilengkapi dengan saklar on-off,pada
umumnya ditempatkan pada posisi yang aman dan mudah dijangkau oleh
opertor. Contoh posisi panel utama on-off switchpada mesin frais, dapat
dilihat pada (gambar 2.38).

Gambar 2. 38 Contoh posisi panel utama on-off switch


pada mesin frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 46 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

b) Menghidupkan dan Mematikan Mesin


Yang dimaksud menghidupkan mesin adalah, kegiatan mengaktifkan/
menghidupkan motor penggerak mesin untuk memutar spindel utama mesin
frais untuk proses pengefraisan. Sedangkan yang dimaksud mematikan
mesin adalah, kegiatan mematikan motor penggerak mesin untuk
menghentikan spindel utama mesin frais, jika proses pengefraisan sudah
selesai.
Untuk melakukan kegiatan menghidupkan dan mematikan mesin frais, pada
umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan tombol on-offyang tersedia
pada panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais. Posisi panel
kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais (tombol on-off dan saklar
lainnya), pada umumnya diletakkan pada posisi yang aman dari benturan,
bebas dari air dan mudah dijangkau oleh operator agar mudah untuk
mengendalikannya. Cara menggunakan tombol on-off cukup hanya menekan
tombolnya saja, sedangkan yang berbentuk saklar cukup hanya memutar
searah jarum jam atau sebaliknya. Contoh posisi panel kelistrikan untuk
pengoperasian mesin frais, dapat dilihat pada (Gambar 2.39)

Gambar 2. 39 Contoh posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 47 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

c) Mengatur Putaran dan Arah Putaran Mesin Frais


Sebagaimana telah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya, untuk
menentukan besaran putaran mesin frais, sangat dipengaruhi oleh jenis dan
diameter alat potong yang akan digunakan serta jenis bahan yang akan
dilakukan pengefraisan. Rumus yang digunakan untuk menentukan besaran
putaran mesin frais (n) adalah: , atau lihat tabel putaran mesin

frais.
Untuk mengaplikasikan/menerapkan putaran pada mesin frais, dapat
dilakukan dengan mengatur handel-handel/ tuas yang ada pada mesin.
Setiap jenis mesin dengan pabrikan yang berbeda letak handel-handel/ tuas
bisa berbeda-beda, namun tetap ditempatkan pada lokasi yang praktis agar
mudah mengaturnya. Maka dari itu untuk mengatur putaran mesin, cermati
posisi handel-handel/ tuas dan baca petunjuk yang ada pada tabel mesin.
Contoh posisi handel-handel/ tuas pengatur putaran mesin frais, dapat dilihat
pada (Gambar 2.40).

Gambar 2. 40 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 48 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Hal yang penting diketahui adalah, pengaturan posisi handel/ tuas untuk
mengatur putaran mesin tidak boleh dilakukan pada saat mesin sedang aktif
berputar, karena akan berakibat pada rusaknya mekanik dan roda gigi pada
gear box mesin.

d) Mengatur Feeding dan Arah Pemakanan Mesin Frais


Salah satu parameter yang berpengaruh terhadap keawetan alat potong dan
kehalusan hasil pengefraisan adalah pengaturan feeding, sehingga pada saat
melakukan proses pengefraisan pengaturan feeding harus dilakukan. Rumus
dalam mengatur feeding mesinfrais (F) adalah: adalah: F = f.n mm/menit.
Contoh posisi handel-handel/ tuas untuk mengatur feeding mesin frais, dapat
dilihat pada (Gambar 2.41).
.

Gambar 2. 41 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais


Selain itu, parameter lain yang sangat berpengaruh terhadap keawetan alat
potong dan kehalusan hasil pengefraisan adalah dalam menentukan arah
pemakaan. Sebagaimana diketahui pada proses pengefraisan terdapat tiga
cara/ metode pemakanan yaitu pemakanan searah, berlawanan arah dan
netral. Dari ketiga metode pemakan tersebut, untuk proses pengefraisan
konvensional dianjurkan menggunakan metode pemakanan berlawanan arah
dan netral. Dapat menggunkan metode pemekanan serah, jika mesin yang

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 49 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

digunakan dilengkapi dengan mur pengencang (mur belah) yang berfungsi


untuk menghilangkan atau mengurangi celah(back lost)yang terdapat pada
batang ulir transportir dan murnya, sehingga tidak terjadi penyayatan yang
seperti digaruk-garuk.

e) Menggoperasikan Meja Mesin Frais


Untuk dapat melakukan berbagai proses pengefraisan, seorang operator
harus dapat mengoperasikan meja mesin arah memanjang dan melintang
baik secara manual maupun otomatis. Dalam menggoperasikan meja mesin
arah memanjang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar handel
yang ada pada meja mesin (Gambar 2.42a). Sedangkan untuk
menggoperasikan meja arah melintang secara manual, dapat dilakukan
dengan memutar handel yang ada eretan lintang (Gambar 2.42b).
Untuk mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara otomatis dapat
dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis memanjang (Gambar
2.42c), dan untuk menggoperasikan meja arah melintang secara otomatis
dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis melintang (Gambar
2.42d).
c
e
n
d
a
a K b
e
rj
a d

Gambar 2. 42 Handel-handel/ tuas untuk pengoperasian


secara manual dan otomatis

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 50 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

3. Prosedur Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan


(K3L) Pada Pengoperasian/ Proses Pengefraisan
Kegiatan produksi pada bengkel manufaktur terutama pada proses pengefraisan;
penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) di lingkungan kerja
seharusnya sudah menjadi kesadaran diri yang harus dilaksanakan tanpa adanya
peringatan dan bahkan paksaan dari siapapun. Karena pada dasarnya penerapan
K3L di lingkungan kerja secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
pada diri sendiri, orang disekitarnya, mesin, peralatan dan lingkungan kerja sehari-
hari. Dengan demikian, apabila K3L diterapkan dengan penuh kesadaran akan
berdampak positif dan jika tidak akan berdampak negatif terhadap diri sendiri dan
lingkungan kerja.
Terdapat beberapa kegiatan standar yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
terkait penerapan K3L pada saat melakukan proses pengefraisan, diantaranya:
a) Yang harus dilakukan
Kegiatan yang harus dilakukan terkait penerapan K3L pada saat proses
pengefraisan diantaranya:

- Menggunakan Pakaian Kerja


Untuk mendapatkan kenyamanan dan keselamatan saat bekerja
berdasarkan tuntutan karakteristik pekerjaan , operator harus
menggunakan pakaian kerja yang standar sebagaimana terlihat pada (Gambar
2.43).

Gambar 2. 43 Penggunakan pakaian kerja yang standar


pada saat proses pengefraisan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 51 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Menggunakan Kaca Pengaman (Safety Glasses)


Untuk menghindari mata terkena atau kemasukan tatal/beram pada saat
proses pengefraisan, maka selama melakukan pemotongan harus
menggunakan kacamata yang sesuai standar keselamatan kerja (Gambar
2.44)

Gambar 2. 44 Menggunaan kaca mata yang standar


pada saat proses pengefraisan

- Menggunakan Sepatu Kerja


Pada saat melakukan proses pengefraisan, tidak bias dihindari adanya beram
(chip) yang berserakan dilantai akibat dari hasil pemotongan. Selain itu ada
kemungkinan benda/alat atau perlengkapan lain terjatuh dari atas dan juga oli
yang berceceran. Maka dari itu, pada saat melakukan proses pengefraisan
harus menggunakan sepatu kerja sesuai standar yang berlaku (Gambar 2.45).

Gambar 2. 45 Menggunakan sepatu kerja yang standar


pada saat proses pengefraisan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 52 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Matikan Mesin Pada Saat Melakukan Pengukuran Benda Kerja


Melakukan pengecekan ukuran benda kerja hasil pengefarisan putaran mesin
harus dalam posisi mati(Off), karena jika tidak, tangan beresiko celaka terkena
putaran pisau (Gambar 2.46).

Gambar 2. 46 Matikan mesin pada saat mengukur mengecek hasil pengefraisan

- Menggunakan Kuas Pada Saat Membersihkan Mesin


Kecelakaan pada tangan bisa saja terjadi pada saat membersihkan mesin,
maka dari itu selalu gunakan kuas pada saat membersihkan permukaan benda
kerja dan mesin (Gambar 2.47).

Gambar 2. 47 Menggunakan kuas pada saat membersihkan mesin

b) Yang Tidak boleh dilakukan


Kegiatan yang tidak boleh dilakukan pada saat proses pengefraisan diantaranya:
- Menempatkan Peralatan Kerja Yang Tidak Aman

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 53 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Agar semua peralatan aman dan mudah diambil pada saat akan digunakan,
perlatan harus diletakkan dan ditempatkan pada posisi yang aman dan ditata
dalam penempatannya. Penempatan peralatan sebagaimana (Gambar 2.48),
sangat tidak dibenarkan karena tidak aman dan mudan terjadikerusakan
peralatan akibat saling berbenturan atau mudah terjatuh.

Gambar 2. 48 Penempatkan peralatan kerja yang tidak aman

- Meninggalkan Kunci Pengikat Pemegang Pisau/Holder Pada Spindel


Mesin
Meninggalkan kunci pengikat pemegang pisau(tool-holder) pada spindel
mesinsetelah pemegang pisau dilepas (Gambar 2.49), adalah kegiatan yang
sangat membahayakan bagi operator dan orang-orang yang ada disekitarnya,
karena apabila mesin dihidupkan sedangkan kunci pengikat masih menempel di
spindel mesin, kunci cekam akan terlempar dengan arah yang tidak jelas
sehingga dapat mengenai siapa saja yang ada disekitarnya.

Gambar 2. 49 Menempatkan kunci cekam pada mulut pengencang cekam setelah melepas
benda kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 54 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Berkerumunan Disekitar Mesin Frais Tanpa Alat Pelindung


Berkerumunan disekitar mesin Frais tanpa alat pelindung adalah salahsatu
kegitan yang sangat membahayakan, karena rawan terjadi kecelakaan akibat
loncatan tatal/beram atau perlengkapan mesin frais yang terjatuh (Gambar
2.50).

Gambar 2. 50 Bekerumunan disekitar


mesin frais tanpa alat pelindung

- Membiarkan air Pendingin dan Tatal/Beram Berserakan di Lantai


Dengan membiarkan air pendingan dan tatal berserakan dilantai pada saat
proses pengefraisan (Gambar 2.51), akan dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan dan mengganggu kenyamanan dalam bekerja termasuk
kenyamanan lingkungan. Misalnya lantai jadi licin sehingga orang yang lewat
mudah terjatuh, dan tatalnya dapat mengakibatkan orang yang lewat terluka
kakinya. Selain itu dilarang keras bekas air pendingin dibuang sembarangan,
karena campuran air pendingin mengandung bahan kimia yang berbahaya
bagi mahluk manusia dan mahluk hidup lainnya.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 55 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 51 Membiarkan air pendingan dan tatal berserakan

- Menggunakan Sarung Tangan Pada Saat Proses Pengefraisan


Menggunakan sarung tangan pada saat proses pengefraisan, juga sangat
tidak dianjurkan. Karena jika menggunakan sarung tangan, kepekaan tangan
jadi berkurang sehingga dalam melakukan pengukuran hasil pengefraisan
kurang sensitif (Gambar 2.52), dan juga tangan jadi kurang peka terhadap
kejadian-kejadian lainnya yang dapat mengakibatkan tangan mengalami
kecelakaan.

Gambar 2. 52 Menggunakan sarung tangan pada saat


pada saat melakukan pengukuran benda kerja

- Membuang Tatal/Beram Bersama Jenis Sampah Lainnya


Setelah melakukan proses pengefraisan kegiatan membuang tatal/beram hasil
pemotongan besama-sama jenis sampah lainnya sangatlah tidak dianjurkan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 56 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

(Gambar 2.53), karena demi kesehatan lingkungan sampah jenis organik dan
an-organik seharusnya dibedakan sehingga pengolahan akhirnya lebih
mudah

Gambar 2. 53 Membuang tatal/beram, besama jenis sampah lainnya

8) Teknik Pengefraisan Benda Kerja


Yang dimaksud teknik pengefraisan benda adalah, bagaimana cara melakukan
berbagai macam proses pengefraisan benda kerja yang dilakukan dengan
menggunakan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori
pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
(K3L). Pada saat melaksanakan proses pengefarisan berbagai macam bentuk benda
kerja, banyak teknik-teknik pengfraisan yang harus diterapkan diantaranya, metoda
pemotongandan berbagai teknik-teknik pengefraisannya.

1. Metode Pemotongan Pada Proses Pengefraisan


Untuk mendapatkan hasil pengfraisan yang baik dan alat potongnya tahan awet
atau tahan lama, perlu memahami metoda pemotongan yang benar. Metode
pemotongan pada proses pemesinan frais dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a) Metoda Pemotongan searah
Yang dimaksud dengan metoda pemotongan searah adalah, pemotongan
yang datangnya benda kerja searah dengan arah putaran cutter. Pada
pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja (benda kerja) cenderung
tertarik oleh cutter

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 57 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

(Gambar 2.54)

Gambar 2. 54 Metoda pemotongan searah

b) Metoda Pemotongan Berlawanan Arah


Yang dimaksud dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah,
pemotongan yang datangnya benda kerja berlawanan deangan arah putaran
cutter. Pada pemotongan ini hasilnya dapat maksimal karena meja (benda
kerja) tidak tertarik oleh cutter ( Gambar 2.55).

Gambar 2. 55 Metoda pemotongan berlawanan arah

c) Metoda Pemotongan Netral


Yang dimaksud dengan metoda pemotongan netral adalah, pemotongan
yang terjadi apabila lebar benda kerja yang disayat lebih besar atau lebih
kecil dari ukuran diameter cutter, sehingga beban tetap ditengah-tengah
senter pisau (Gambar 2.56).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 58 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 56 Metoda pemotongan netral

2. Teknik Pengikatan/ Penjepitan Benda kerja


Untuk mendapatkan hasil/ produk pengefrasian sesuai tuntutan pekerjaan,
pengikatan/ pencekaman benda kerja harus dilakukan dengan benar yang
diawali dari pemilihan alat pencekamnya, sampai dengan teknik penggunaannya.
a) Teknik Pengikatan/ Pencekaman Benda Kerja dengan Ragum
Salahsatu alat pengikat/ pencekam benda kerja yang umum digunakan
pada proses pengefraisan adalah ragum mesin, yang pemasangan dan
setting-nya adalah sebagai berikut:
 Pemasangan Ragum
Untuk mendapatkan hasil pengefraisan rata, sejajar dan siku, pemasangan
ragum pada meja mesin frais harus mengikuti prosedur yang benar yaitu:
- Membersihkan meja dan landasan ragum
Sebelum ragum dipasang pada meja mesin, bersihkan terlebih dahulu
permukaan bagian atas meja mesin dan permukaanbagian bawah
landasan ragum dari semua kotoran agar benar-benar posisinya datar
tidak ada yang mengganjal
- Posisi pemasangan ragum
Pemasangan ragum pada meja mesin frais (Gambar 2.57), posisinya
kurang lebih ditengah-tengah meja mesin agar mendapatkan area kerja
yang maksimal dengan pengencangan baut pengikat yang tidak terlalu
kencang agar mudah disetel

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 59 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 57 Pemasangan ragum pada meja mesin

- Mengecek/ menyetel kesejajaran ragum


Dalam melakukan pengecekan/ penyetelan kesejajaran ragum, jika hasil
pekerjaannya tidak dituntut kesejajaran dan kesikuan dengan kepresisian
yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum dapat dilakukan
denganmenggunakan penyiku,sebagaimana ditunjukkan pada (Gambar
2.58).

Gambar 2. 58 Pengecekan/ penyetelan kesejajaran ragum dengan


menggunakan penyiku

Jika hasil pekerjaan dituntut kesejajaran dan kesikuan dengan kepresisian


yang tinggi, pengecekan/penyetelan kesejajaran ragum harus dilakukan
dengan menggunakan dialindicator sebagaimana ditunjukkan pada (Gambar
2.59) atau dengan menggunakan pupitas sebagaimana ditunjukkan pada
(Gambar 2.60)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 60 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 59 Pengecekan/ penyetelankesejajaran ragum


Dengan menggunakan dialindicator

Gambar 2. 60 Pengecekan kesejajaran ragum


dengan menggunakan pupitas

- Jika pengecekan/ penyetelan kesikuan dan kesejajaran ragumsudah


selesai, kencangkan baut pengikat dengan kuat agar posisinya tidak
berubah.

 Teknik Pemasangan Benda Kerja Pada Ragum


Jika sebuah benda kerja kondisi awal kedua bidang sisinya sudah dalam
kondisi siku, pemasangan benda kerja dapat dilakukan menggunakan
ragumdengan cara diganjal dengan parallel strips atau parallel bar
dibawahnya. Cara agar mendapatkanpemasangan benda kerja duduk pada
parallel dengan baik, sebelum mulut ragum dikencangkan pukul benda kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 61 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

secara pelan-pelan dengan palu lunak hingga benda kerja duduk/ menempel
dengan baik pada permukaan paralel pad/ parallel bar (Gambar 2.61).

Gambar 2. 61 Pemasangan benda kerja pada ragum


dengan paralel pad/ parallel bar
jika sebuah benda kerja kondisi awalnya belum memiliki bidang yang
sejajar/siku dan bentuk permukaannya tidak homogen,
pemasanganbendakerja dapat dilakukan menggunakan ragum dengan cara
diganjal dengan parallel pad dan batang bulat. Paralel pad dibawahnya dan
batang berdiameter bulat (round bar) dipasang di sisi benda kerja pada
posisi mulut ragum yang bergerak (Gambar 2.62).

Gambar 2. 62 Pemasangan benda kerja pada ragum


dengan paralel pad/ parallel bar dan round bar

b) Teknik Pengikatan/ Pencekaman Benda Kerja dengan Meja Putar


(Rotary Table)
Pengikatan/ pencekaman benda kerja yang umum digunakan, jenis lainya
adalah dengan meja putar.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 62 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

 Teknik Pemasangan Meja Putar


Untuk mendapatkan hasil pengefraisan yang sepusat dengan sumbu senter
meja putar, pemasangan meja putar pada meja mesin frais harus mengikuti
prosedur yang benar yaitu:
- Pembersihan meja mesin dan landasan meja putar
Sebelum meja putar dipasang pada meja mesin, bersihkan terlebih dahulu
permukaan bagian atas meja mesin dan permukaan bagian bawah
landasan meja putar dari semua kotoran agar benar-benar posisinya datar
tidak ada yang mengganjal
- Posisi pemasangan meja putar
Pemasangan meja putar padamejamesinfrais (Gambar 2.64), padaposisi
kurang lebih ditengah-tengah meja mesin agar mendapatkan area kerja
yang maksimal dengan pengencangan baut pengikat yang tidak terlalu
kencang agar mudah disetel.

Gambar 2. 63 Pemasangan meja putar pada meja mesin

- Pengecekan kesepusatan meja putar


Dalam melakukan pengecekan kesepusatan meja putar, jika hasil
pekerjaannyatidakdituntut kesepusatan dengan hasil kepresisian yang tinggi
pengecekan kesepusatannya dapat dilakukandengan menggunakan alat
bantu pengarah,sebagaimana ditunjukkan pada (Gambar 2.64).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 63 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 64 Penyetelan kesepusatan dengan alat bantu pengarah

Jika hasil pekerjaannya dituntut kesepusatan sumbunya dengan hasil


kepresisian yang tinggi,pengecekan kesepusatan dilakukan dengan
menggunakan dialindicator sebagaimana ditunjukkan pada (Gambar 2.65)
atau dengan pupitas sebagaimana ditunjukkan pada(Gambar 2.66).

Gambar 2. 65 Pengecekan kesepusatan sumbu meja putar dengan dial indicator

Gambar 2. 66 Pengecekan kesepusatan sumbu meja putar dengan dial indicator atau pupitas

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 64 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Jika pengecekan/ penyetelan kesepusatan meja mesin sudah selesai, agar


posisinya tidak berubah kencangkan baut pengikat dengan kuat.

 Teknik Pengikatan/ Pencekaman Benda Kerja


Jika sebuah benda kerja berbentuk bulat, pengikatan bendakerja dapat
dilakukan menggunakan cekam (chuck) yang terpasang pada meja putar
(Gambar 2.67).Jika benda kerjanya berbentukpersegian atau empat persegi
panjang, dapat dilakukan dengan cara pengikatan benda kerjanya langsung
diatas meja putar menggunakan klem mesin (Gambar 2.68).

Gambar 2. 67 Pengikatan benda kerja dengan menggunakan cekam (chuck) yang


terpasang pada meja putar

Gambar 2. 68 Pengikatan benda kerja langsung diatas meja putar menggunakan


klem mesin

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 65 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

c) Teknik Pengikatan/ Pencekaman Benda Kerja Dengan Klem Mesin


Pengikatan/ pencekaman benda kerja yang umum digunakan, jenis lainya
adalah dengan meja klem mesin.Untuk benda kerja yang memiliki bentuk bidang
dasarnya rata/ datar, pengikatan/ pencekamannya dapat dilakukan dengan klem
mesin langsung diatas meja mesin (Gambar 2.69). Untuk benda kerja yang
memiliki bentuk bulat, pengikatan/ pencekamannya dapat dilakukan dengan klem
mesin dan alat bantu blok V (Gambar 2.70).

Gambar 2. 69 Pengikatan/ pencekaman benda kerja


dengan klem mesin langsung diatas meja mesin

Gambar 2. 70 Pengikatan/ pencekaman benda kerja dengan klem mesin dan alat
bantu blok V

Untuk melakukan pengefrasian benda kerja berjumlah banyak, agar proses


kerjanya praktis dan cepat pemasangan benda kerjanya sebaiknya dipasang
stooper/ stop block sebagaimana terlihat pada (Gambar 2.71). Jika diperlukan
hasil pengefraisan yang dapat menghasilkan kesejajaran dan kesikuan yang
baik, pemasangan stooper/ stop block hendaknya disetting terlebih dahulu

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 66 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

kesejajarannya dengan menggunakan dialindicator atau pupitas pada bidang


yang berfungsi sebagai pengarah (guide)

Gambar 2. 71 Pemasangan meja putar pada meja mesin

3. Setting Pisau Frais


Kegiatan setting pisau frais, dilakukan agar kedalaman/ jarak pemotongan
tercapai sesuai yang diinginkan. Setting pada posisi nol untuk mengawali proses
pemotongan, salah satunya dapat dilakukan dengan cara menggunakankertas
sebagimana terlihat pada(Gambar 2.72).

Gambar 2. 72 Setting nol diatas permukaan kerja dengan kertas

Pada pelaksanan pengefraisan, untuk tuntutan jenis pekerjaan dengan kepresisian


yang tidak tinggi, tidak perlu melakukan setting nol pisau frais, cukup hanya
memberi batas kedalaman pemakanan berupa garis menggunakan balok penggores
(Gambar 2.73).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 67 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 73 Memberi batas kedalaman pemakanan


berupa garis menggunakan balok penggores

4. Teknik Pengefraisan Benda Kerja


Agar dapat menghasilkan produk sesuai tuntutan pekerjaan, dalam melakukan
proses pengefarisan, banyak cara/ teknikyang harus dikuasai oleh seoarang
operator. Berikut akan dijelaskan beberapa teknik pengefraisan yang umum
dilakukan untuk dapat menghasilkan sebuah produk yang standar.

a) Teknik Pengefraisan Rata Posisi Mendatar(Horizontal)


Dalam melakukan pengefraisan benda kerja posisi mendatar, jenis mesin
yang digunakan adalah jenis mesin frais horizontal, dan alat potong yang
digunakan adalah pisau frais mantel (plain milling cutter) sebagaimana terlihat
pada (Gambar 2.74).

Gambar 2. 74 Pengefraisan rata posisi mendatar (horizontal)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 68 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Adapun langkah-langkah pengefraisan rata dengan posisi mendatar adalah


sebagai berikut:

1) Persiapan Mesin
Persiapan mesin sebelum melakukan pemasangan pisau frais adalah
menyiapkan perlengkapan pemegang pisau frais meliputi: arbor dan satu set
kollar (ringarbor) dengan diameter lubang sama dengan diameter lubang
pisau frais yang akan digunakan. Langkah-langkah persiapkan mesin berikut
kelengkapan lainnya dengan tahapan sebagai berikut:
- Persiapan pemasangan arbor
Untuk persiapan pemasangan pemasangan arbor, geser/ dorong
lenganmesin kearah depan (Gambar 2.75), danlepas pendukung (support)
arbornya (Gambar 2.76).

Gambar 2. 75 Menggeser lengan mesin

Gambar 2. 76 Melepas pendukung arbor

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 69 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Membersihkan arbor dan lubang spindel


Agar setelah dipasang posisinya benar-benar duduk pada tempatnya,
bersihkanarbor dan lubang spindelpadabagiantirusnya dengan
menggunakan kain yang bersih dari kotoran (Gambar 2.77).

Gambar 2. 77 Membersihkan arbor dan lubang spindle pada bagian tirusnya

- Pemasangan arbor pada spindel mesin


Untuk persiapan pamasangan pisau dan ring arbor, pasang arbor pada
spindle mesin dan ikat arbor dengan mengencangkan baut pengikatnya
yang terletak dibelakang bodi mesin (Gambar 2.78).

Gambar 2. 78 Mengencangkan baut pengikat arbor

- Pemasangan pisau frais (cutter)dan ring arbor (collar)


Pasang pisau (cutter) dan ringar bor (collar) pada arbor, dengan
posisi ditengah-tengah agar mendapatkan area kerja yang luas (Gambar
2.79).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 70 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 79 Pemasangan cutter dan ring arbor (collar)

- Pemasangan pendukung arbor (support)


Pasang pendukung arbor (support) padalengan mesin, dengan posisi
tidak jauh dari kedudukan pisau dan ikat dengan kuat (Gambar 2.80).
Dengan posisi pendukung arbor tidak jauh dengan kedudukan pisau,
pada saat melakukan pemakanan akan stabil dan tidak terjadi getaran.

Gambar 2. 80 Pemasangan pendukung arbor


.
2) Pemasangan Ragum dan Benda Kerja
Pemasangan ragum dan benda kerja (Gambar 2.81), dilakukan dengan
menggunakan teknik pemasangan alat pencekam/ pengikat sebagimana
yang telah diuraikan diatas.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 71 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 81 Pemasangan ragum dan benda kerja

3) Proses pengefraisan benda kerja


- Atur putaran mesin dengan menggunakan rumus: , atau melihat

table kecepatan putar mesin frais.


- Atur feeding mesin dengan menggunakan rumus: F = f.n mm/menit
- Tentukan metoda pemotongan, dengan menggunakan pomotongan
berlawanan arah
- Selanjutnya lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam,
jika pisau yang digunakan arah mata sayatnya helik kiri (Gambar 2.82).
Proses pemotongan dapat dilakukan secara manual maupun otomatis dan
dianjurkan selalu menggunakan air pendingin
-

Gambar 2. 82 Proses pemotongan benda kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 72 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Jika ingin mendapatkan jarak pengefraisan tertentu, gunakan nonius


ketelitian yang terletak pada handel/ roda pemutar gerakan meja mesin.
Dalam memutar handel tidak boleh berlawanan arah dari setting awal,
karena akan menimbulkan kesalahan setting yang akan mengakibatkan
jarak hasil pengefraisan tidak tepat (Gambar 2.83).

Gambar 2. 83 Penggunaan handel pemakanan

- Jika sudah selesai melakukan pengefraisan rata, lepas benda kerja dan
sebelum meninggalkan ruang praktek bersihkan mesin, peralatan dan
lingkungan kerja dari beram hasil pemotongan, air pendingin dan kotoran
lainnya. Selain itu jangan lupa memberi oli pelumas pada bagian yang
mudah berkarat

b) Teknik Pengefraisan Rata Posisi Tegak (Vertical)


Dalam melakukan pengefraisan bidang rata proses pemotongannya dapat
dilakukan dengan posisi pemotongan tegak, menggunakan pisau faris jenis shell
endmill cutter (Gambar 2.84).
Langkah kerja pengefraisan rata posisi pemotongan tegak pada prinsipnya sama
dengan mengefrais rata posisi pemotongan horizontal. Maka dari itu dalam
melaksanakan pengefraisan rata posisi pemotongan tegak, prinsip-prinsip
langkah kerja utamanya ikuti sebagaimana pengefraisan rata posisi
pemotongan mendatar.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 73 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 84 Proses pengefraisan bidang rata dengan shell end mill cutter posisi
pisau tegak

Untuk jenis mesin frais universal, dalam melakukan pengefraisan bidang rata
dapat juga dilakukan dengan menggunakan pisau frais jenis shell end mill
cutter yang posisi pisaunya dipasang mendatar langsung pada spindel mesin
(Gambar 2.85).

Gambar 2. 85 Proses pengefraisan bidang rata


Dengan shell end mill cutter posisi pisau mendatar

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 74 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

a. Macam-macam Teknik Proses Pengefraisan


Teknik Pengefraisan Benda Kerja
Yang dimaksud teknik pengefraisan benda adalah, bagaimana cara melakukan
berbagai macam proses pengefraisan benda kerja yang dilakukan dengan
menggunakan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori
pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
(K3L). Pada saat melaksanakan proses pengefarisan berbagai macam bentuk
benda kerja, banyak teknik-teknik pengfraisan yang harus diterapkan diantaranya,
metoda pemotongandan berbagai teknik pengefraisannya.
1) Teknik Pengefraisan Alur
b. Pengefraisan Alur V
Pengefrasian alur berbentuk V posisi horizontal/ mendatar, dapat
dilakukan dengan menggunakan pisau frais sudut (angle milling cutter) yang
besaran sudutnya disesuaikan kebutuhan pekerjaan (Gambar 2.86.
Hasilpengefraisan alur V, dapat diaplikasikan untuk membuat berbagai jenis
komponen/ peralatan, contohnya untuk membuat alur pada V block dan
magnetic V block (Gambar 2.87).

Gambar 2. 86 Proses pengefraisan alur V

Gambar 2. 87 Contoh alur V pada blok-Vdan magnetic v block

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 75 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

c. Teknik Pengefraisan Alur Tembus


Pengefrasian alur tembus, dapat dilakukan dengan posisi tegak
menggunakan pisau faris jari (endmill cutter) yang poses pengefraisannya
sebagimana ditunjukkan pada (Gambar 2.88).

Gambar 2. 88 Proses pengefraisan alur tembus

d. Pengefraisan Alur Pasak


Proses pengefraisan alur pasak pada mesin frais, dapat dilakukan dengan berbagai
cara diantaranya: dengan: pengefrasian dilakukan dengan posisi horizontal
menggunakan pisau frais side and face milling cutter (Gambar 2.89). Pengefraisan
dilakukan dengan posisi horizontal menggunakan pisau frais endmill cutter yang
pemegang pisaunya dipasang pada lubang spindle (Gambar 2.90) dan pemotongan
dilakukan dengan posisi vertikal menggunakan pisau frais endmill cutter/ slote drill
(Gambar 2.91)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 76 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 89 Pengefraisan alur pasa posisi horizontal menggunakan pisau frais side
and farce milling cutter

Gambar 2. 90 Pengefraisan alur pasak posisi horizontal


menggunakan pisau frais endmill cutter

Gambar 2. 91 Pengefraisan alur pasak posisi vertikal

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 77 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

menggunakan pisau frais endmill cutter

e. Pengefraisan Alur - T
Proses pengefraisan alur-T (Gambar 2.92), hanya dapat dilakukan jika bidang yang
akan dibuat alur-T sebelumnya sudah terdapat alur lurus pada jalur sumbu yang
sama. Hal ini harus dilakukan karena, pisau alur-T hanya memiliki mata sayat pada
bagian bawah,atas dan sisinya (pada bagian batangnya tidak ada mata sayat).

Gambar 2. 92 Pengefrasian alur-T

- Fungsi alur-T
Pembuatan alur - T pada sebuah komponen mesin, pada umumnya berfungsi
untuk menempatkan mur –T yang akan digunakan untuk melakukan
pengikatan sebuah alat atau benda kerja (Gambar 2.93).

Gambar 2. 93 Contoh fungsi alur-T pada sebuah komponen mesin

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 78 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Proses Pengefrasian alur-T


Pada proses pengefrasian alur - T, jenis alat potong yang digunakan yaitu: pisau
jari (endmill cutter) digunakan untuk mengawali pembuatan alur tegak lurus dan
pisau alur-T(T-slote milling cutter)digunakan untuk membuat alur-T.
Untuk mendapatkan hasil pengefraisan alur-T sesuai dengan tuntutan pekerjaan,
disamping kondisi mesin, perlengkapan dan alat potong yang digunakan
harus standar, proses pengefraisannya juga harus sesuai prosedur operasi
standar (POS). Adapun prosedur atau langkah-langkah pengefarisan alur-T
adalah sebagai berikut:

Persiapan:
Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengefraisan alur - T
dapat mengacu pada proses-proses pengefraisan sebelumnya yaitu mulai
dari: persiapan mesin, pemasangan alat pencekam/ ragum, pemasangan
benda kerja, menagatur putaran dan feeding mesin.

Proses pengefraisan alur - T:


Sebelum melakukan pengeraisan alur-T, terlebih dahulu lakukan pengefraisan alur
tegak lurus dengan menggunakan pisau jari (endmill cutter) - (Gambar 2.94),
dengan lebar dan kedalaman sesuai tuntutan pada gambar kerja. Untuk
benda kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), pada saat melakukan
pemotongan selalu gunakan air pendingin agar hasilnya maksimal/halus dan
alat potong yang digunakan awet. atau tahan lama.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 79 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 94 Pengefraisan alur tegak lurus dengan pisau jari

Selanjutnya lakukan pengeraisan alur-T dengan menggunakan pisau frais


alur - T (Gambar 2.95), dan gunakan putaran mesin sebesar ± 1/3 putaran mesin
normal karena beban pisau lebih berat. Sebagaimana pengefraisan alur tegak
lurus, jikabenda kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), pada saat
melakukan pemotongan selalu gunakan air pendingin agar hasilnya
maksimal/halus dan alat potong yang digunakan awet atau tahan lama.

Gambar 2. 95 Pengefraisan alur-T dengan pisau alur-T

Jika sudah selesai melakukan pengefarisan alur-T, lepas benda kerja dan lakukan
finising pada bagian atau bidang yang tajam menggunakan kikir halus. Hal lain
yang perlu diperhatikan adalah, sebelum meninggalkan ruang praktek, bersihkan
mesin, peralatan dan lingkungan kerja dari beram hasil pemotongan, air pendingin
dan kotoran lainnya. Jangan lupa memberi oli pelumas pada bagian yang mudah
berkarat.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 80 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

f. Pengefraisan Alur Ekor Burung (Dove Tail Slote)


Proses pengefraisan alur ekor burung (Gambar 2.96), caranya sebagaimana
pengefraisan alur-T yaitu hanya dapat dilakukan jika bidang yang akan dibuat alur
ekor burung sebelumnya sudah terdapat alur lurus pada jalur sumbu yang sama. Hal
ini harus dilakukan karena, pisau alur ekor burung hanya memiliki mata sayat pada
bagian bawah,atas dan sisi miringnya (pada bagian batangnya tidak ada mata
sayat)).

Gambar 2. 96 Pengefraisan alur ekor burung

- Fungsi alur ekor burung


Pengefraisan alur ekor burung pada sebuah benda kerja/ komponen mesin,
pada umumnya berfungsi untuk memasangkan dua bidang alur ekor burung
(jantan dan betina) sebagai dudukan sekaligus pengikatan yang tidak
permanen atau masih tetap dapat bergerak/bergeser. Contoh alur ekor
burung pada sebuah komponen mesin (Gambar 2.97).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 81 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 97 Contoh alur ekor burung


pada sebuah komponen mesin

- Proses pengefrasian alur ekor burung


Pada proses pengefrasian alur ekor burung,jenis alat potong yang digunakan
adalah: pisau jari (endmill cutter) digunakan untuk mengawali pembuatan alur
tegak lurus dan pisau alur ekor burung (dove tail cutter) digunakan untuk
membuat alur ekor burung.
Untuk mendapatkan hasil pengefraisan alur ekor burung sesuai dengan
tuntutan pekerjaan, disamping kondisi mesin, perlengkapan dan alat potong
yang digunakan harus standar, proses pengefraisannya juga harus sesuai
prosedur operasi standar (POS). Adapun prosedur atau langkah-langkah
pengefarisan alur ekor burungadalah sebagai berikut:
Persiapan:
Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengefraisan alur ekor
burung dapat mengacu pada proses- proses pengefraisan sebelumnya yaitu
mulai dari: persiapan mesin,pemasangan alat pencekam/ ragum, pemasangan
benda kerja, mengatur putaran dan feeding mesin.

Proses pengefraisan alur ekor burung:


Sebelum melakukan pengeraisan alur ekor burung, terlebih dahulu lakukan
pengefraisan alur tegak lurus dengan menggunakan pisau jari (endmill cutter)
- (Gambar 2.98), dengan lebar dan kedalaman sesuai tuntutan pada gambar
kerja. Untuk benda kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), pada saat

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 82 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

melakukan pemotongan selalu gunakan air pendingin agar hasilnya


maksimal/halus dan alat potong yang digunakan awetatau tahan lama.

Gambar 2. 98 Pengefraisan alur tegak lurus dengan pisau jari

Selanjutnya lakukan pengeraisan alur ekor burung dengan menggunakan pisau


frais dove tail milling cutter (Gambar 2.99), dan gunakan putaran mesin sebesar ±
1/3 putaran mesin normal karena beban pisau lebih berat.
Sebagaimanapengefraisan alur tegak lurus, jikabenda kerja dari bahan
baja/logam (selain besi cor), pada saat melakukan pemotongan selalu gunakan air
pendingin agar hasilnya maksimal/halus dan alat potong yang digunakan awet
atau tahan lama.

Gambar 2. 99 Pengefraisan alur ekor burung dengan dove tail milling cutter

Jika sudah selesai melakukan pengefarisan alur ekor burung, lepas benda kerja
dan lakukan finising pada bagian atau bidang yang tajam menggunakan kikir

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 83 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

halus. hal lain yang perlu diperhatikan adalah, sebelum meninggalkan ruang
praktek, bersihkan mesin, peralatan dan lingkungan kerja dari beram hasil
pemotongan, air pendingin dan kotoran lainnya. Jangan lupa memberi oli pelumas
pada bagian yang mudah berkarat.

2) Teknik Merimer Pada Mesin Frais.


Merimer pada mesin frais (Gambar 2.100) adalah salah satu proses memperbesar
dan menghaluskan lubang dengan ukuran suaian dantoleransi khusus
menggunakan alat potong yang disebut rimer.

Gambar 2. 100 Merimer pada mesin frais

Sebuah benda kerja dapat dilakukan perimeran, jika benda kerja tersebut
sebelumnya sudah terdapat sebuah lubang yang diameternya lebih kecil dari
diameter rimer yang digunakan. Dari berbagai sumber menginformasikan bahwa,
untuk merimer sampai dengan maksimal Ø 10 mm, pengurangan diameter
lubangnya adalah sebesar: 0,15 ÷ 0,25 mm dan untuk merimer lebih besar dari Ø
10 penggurangan diameter lubangnya sebesar: 0,25 ÷ 0,60 mm.

- Alat potong untuk proses merimer pada mesin frais


Untuk melakukan perimeran pada mesin frais, terdapat beberapa jenis alat
potong yang digunakan diantaranya: senter bor (drill centre) digunakan untuk
membuat lubang senter bor yang berfungsi sebagai pengarah pembuatan lubang
bor, mata bor (twist drill) digunakan untuk membuat lubang awal sebelum

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 84 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

dirimer, dan rimer mesin (machine reamer) digunakan untuk merimer

- Proses merimer pada mesin frais


Untuk mendapatkan hasil perimeran pada mesin frais sesuai dengan tuntutan
pekerjaan, disamping kondisi mesin, perlengkapan dan alat potong yang
digunakan harus standar, dalam melaksanakan proses pengefraisannya juga
harus sesuai prosedur operasi standar (POS). Adapun prosedur atau langkah-
langkah merimer pada mesin frais adalah sebagai berikut:
Persiapan:
Persiapan yang harus dilakukan sebelum merimer pada mesin frais dapat
mengacu pada proses-proses pengefraisan sebelumnya yaitu mulai dari: persiapan
mesin, pemasangan alat pencekam/ ragum, pemasangan benda kerja,
mengatur putaran dan feeding mesin.

Proses merimer pada mesin frais:


Untuk mendapatkan pengarah dalam melakukan pengeboran, buat lubang senter
bor dengan titik senter sesuai tuntutan pada gambar kerja, dan jangan lupa pada
saat melakukan pemotongan selalu gunakan gunakan air pendingin jika benda
kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), agar hasilnya maksimal dan alat
potong yang digunakan awet/tahan lama

Gambar 2. 101 Pembuatan lubang senter sebagai pengarah pengeboran

Selanjutnya lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang ukuran


diameternya harus lebih kecil dari ukuran lubang yang akan dirimer. Untuk
merimer sampai dengan maksimal Ø 10 mm, pengurangan diameter lubangnya

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 85 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

adalah sebesar: 0,15 ÷ 0,25 mm dan untuk merimer lebih besar dari Ø 10
penggurangan diameter lubangnya sebesar: 0,25 ÷ 0,60 mm.
Sebagaimana pada saat membuat lubang senter bor, atur kecepatan putar mesin
sesuai dengan perhitungan dan jangan lupa pada saat melakukan pemotongan
selalu gunakan gunakan air pendingin jika benda kerjanya dari bahan baja/logam
(selain besi cor), agar mendapatkan hasil yang maksimal dan alat potong yang
digunakan awet atau tahan lama

Gambar 2. 102 Pembuatan lubang bor sebelum dirimer


Selanjutnya lakukan perimeran dengan menggunakan rimer mesin yang
diameternya sesuai dengan tuntutan pada gambar kerja, dengan meggunakan
kecepatan putaran mesin ± 3/4 kali putaran mesin pada saat mengebor.
Sebagaimana pada saat membuat lubang senter dan mengebor, jangan lupa pada
saat melakukan pemotongan selalu gunakan gunakan air pendingin jika benda
kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), agar hasilnya maksimal dan alat
potong yang digunakan awet atau tahan lama.

Gambar 2. 103 Merimer pada mesin frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 86 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Jika sudah selesai melakukan perimeran pada mesin frais, lepas benda kerja dan
lakukan finishing pada bagian atau bidang yang tajam menggunakan kikir halus.
hal lain yang perlu diperhatikan adalah, sebelum meninggalkan ruang praktek,
bersihkan mesin, peralatan dan lingkungan kerja dari beram hasil pemotongan, air
pendingin dan kotoran lainnya. Jangan lupa memberi oli pelumas pada bagian
yang mudah berkarat.

3) Teknik Memperbesar Lubang Pada Mesin Frais


Memperbesar lubang (boring) pada meisn frais (Gambar 2.104), adalah salah
satu proses memperbesar lubang dengan menggunakan alat potong pembesar
lubang yang dinamakan boring head.
Sebuah benda kerja dapat diperbesar lubangnya, jika benda kerja tersebut
sebelumnya sudah terdapat sebuah lubang yang diameternya lebih kecil dari
diameter lubang yang akan dibuat.

Gambar 2. 104 Memperbesar lubang pada


mesin frais dengan boring head

Proses memperbesar lubang pada sebuah benda kerja dengan mesin frais, pada
umumnya dilakukan karena diameter alat potong untuk membuat lubang berupa
mata bor ukurannya tidak dapat mencapai ukuran diameter lubang yang

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 87 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

diinginkan, sehingga perlu dilakukan pembesaran lobang dengan alat potong


pembesar lubang (boring head).
- Alat potong untuk memperbesar lubang pada mesin frais
Untuk memperbesar lubang pada msin frais, terdapat beberapa alat potong yang
digunakan diantaranya: senter bor (drill centre) digunakan untuk membuat lubang
senter bor yang berfungsi sebagai pengarah pembuatan lubang bor, mata bor
(twist drill) digunakan untuk membuat lubang awal sebelum diperbesar, dan
boring head digunakan untuk memperbesar lubang.
- Proses memperbesar lubang pada mesin frais
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada proses
memperbesar lubang dengan mesin frais sloting, disamping kondisi mesin,
peralatan dan alat potong yang digunakan harus standar, proses pengefraisannya
juga harus sesuai Prosedur Operasi Standar (POS). Adapun prosedur atau
langkah-langkah memperbesar lubang pada mesin frais adalah sebagai berikut:
Persiapan:
Persiapan yang harus dilakukan sebelum memperbesar lubang pada mesin frais
dapat mengacu pada proses-proses pengefraisan sebelumnya yaitu mulai dari:
persiapan mesin, pemasangan alat pencekam/ ragum, pemasangan benda kerja,
menagatur putaran dan feeding mesin.
Proses memperbesar lubang pada mesin frais:
Untuk mendapatkan pengarah dalam melakukan pengeboran, buat lubang senter
bor dengan titik senter sesuai tuntutan pada gambar kerja, dan jangan lupa pada
saat melakukan pemotongan selalu gunakan gunakan air pendingin jika benda
kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), agar hasilnya maksimal dan alat
potong yang digunakan awet/tahan lama

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 88 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 105 Pembuatan lubang senter


sebagai pengarah pengeboran

Selanjutnya lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang ukuran


diameternya harus lebih kecil dari ukuran lubang yang akan dibuat (±1 mm)
dengan meggunakan kecepatan putaran mesin sesuai perhitungan.
Sebagaimana pada saat membuat lubang senter bor, jangan lupa pada saat
melakukan pemotongan selalu gunakan air pendingin. Jika benda kerja dari bahan
baja/logam (selain besi cor), agar hasil pemotongannya maksimal dan alat potong
yang digunakan awet atau tahan lama

Gambar 2. 106 Pembuatan lubang bor


sebelum memperbesar lubang

Setelah selesai melakukan pengeboran ganti alat potongnya dengan boring head,
dan selanjutnya lakukan seting untuk melakukan pemakanan dengan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 89 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

mengendorkan terlebih dahulu baut pengikat yang terdapat pada rumah alat
potong.
Untuk menyetelbesarnya pemakanan (menambah/mengurangi), atur adjuster
yang terdapat pada alat tersebut menggunakan alat bantu kunci L (Gambar
2.107), dengan memperhatikan nilai angka dan garis-garis ketelitiannya atau
menggunakan dial indikator (Gambar 2.107). Setelah selesai seting pemakanan,
kencangkan kembali baut pengikat yang terdapat pada rumah alat potong dengan
kuat, agar posisinya tidak mudah berubah atau bergeser.

Gambar 2. 107 Seting pemakanan menggunakan kunci L

Gambar 2. 108 Seting pemakanan dengan dial indikator


Selanjutnya laksanakan proses memperbesar lubang dengan pemakanan secara
bertahap hingga mencapai diameter lubang sesuai dengan tuntutan pada gambar
kerja, dengan meggunakan putaran mesin ± 3/4kali putaran mesin pada saat
mengebor

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 90 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Sebagaimana pada saat membuat lubang senter dan mengebor, jangan lupa
pada saat melakukan pemotongan selalu gunakan gunakan air pendingin jika
benda kerja dari bahan baja/logam (selain besi cor), agar hasilnya
pemotongannya maksimal dan alat potong yang digunakan awet atau tahan lama.

Gambar 2. 109 Memperbesar lubang dengan boring head

Jika sudah selesai memperbesar lubang pada mesin frais, lepas benda kerja dan
lakukan finising pada bagian atau bidang yang tajam menggunakan kikir halus. hal
lain yang perlu diperhatikan adalah, sebelum meninggalkan ruang paraktek,
bersihkan mesin, peralatan dan lingkungan kerja dari beram hasil pemotongan, air
pendingin dan kotoran lainnya. Jangan lupa memberi oli pelumas pada bagian
yang mudah berkarat

Sistem Pembagian Dengan Kepala Pembagi


Sebagaimana telah dijelaskan pada materi sebelumya, mesin frais (milling
machine) adalah salah satu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan untuk
mengerjakan benda kerja dengan berbagai bentuk termasuk benda kerja yang
memiliki bentuk beberapa bidang/sudut/alur beraturan, misalnya bidang
berbentuk segi banyak beraturan, batang dengan beberapa alur/lubang dan
beberapa jenis roda gigi.
Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut diatas, mesin frais
dilengkapi dengan kepala pembagi dan kelengkapannya. Kepala pembagi ini
berfungsi untuk melakukan pembagian atau mengerjakan benda kerja yang
berbidang-bidang tadi dalam sekali pencekaman

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 91 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

b. Kepala Pembagi
Alat ini adalah salah satu perlengkapan mesin frais yang berfungsi untuk membagi
jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak
beraturan dengan jumlah dan sudut tertentu dalam satu keliling lingkaran pada
pusat sumbu.
Kepala pembagi dibuat oleh pabrik dalam berbagai konstruksi dan keperluan
pekerjaan manufaktur yang mempertimbangkan kepraktisan penggunaannya dan
efisiensi waktu. Karena pada materi ini hanya menitik beratkan pada pembahasan
system pembagian, maka materi penggunaan kepala pembagi pembahasannya
akan disatukan dengan pembahasan materi tersebut.

c. Sistem Pembagian
Untuk mendapatkan hasil pembagian yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan,
diperlukan adanya system atau cara pembagian yang dapat digunakan untuk
melaksanakan pembagian bidang tersebut. Terdapat beberapa cara pembagian
yang dapat digunakan untuk melakukan pembagian sebuah bidang diantarnya:
 Pembagian langsung (direct indexing)
 Pembagian sederhana (simple indexing)
 Pembagian sudut (angel indexing)
 Pembagian differensial (differential indexing)
 Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)

Kelima cara pembagian tersebut diatas, merupakan tingkatan-tingkatan cara


pengerjaan, artinya cara yang kedua lebih sulit/rumit dari pada cara yang
pertama, cara yang ketiga adalah cara yang lebih sulit/rumit dari cara yang kedua,
demikian pula cara keempat adalah cara yang lebih dari pada cara ketiga. Cara
kelima adalah cara yang paling sulit/rumit dan digunakan apabila keempat cara
yang lainnya tidak dapat dilaksanakan. Pada materi ini hanya akan dibahas sestem
pembagian langsung dan sederhana.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 92 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

1) Pembagian Langsung
Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, salahsatu cara
membentuk atau membagi benda kerja menjadi beberapa bagian atau bidang
dengan cara membagi secara langsung yang dilakukan dengan memutar
spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-alur atau lubang-lubang yang
terdapat pada pelat/piring pembagi.
Untuk dapat mengingat kembali materi tentang kepala pembagi dengan
pelat/piring beralur – V dan berlubang yang telah dibahas pada materi
sebelumnya, alat tersebut dapat dilihat pada (Gambar 2.110).

Gambar 2. 110 Kepala pembagi dengan pelat/piring beralur dan berlubang

Pelat/piring pembagi dengan alur V pada umumnya memiliki jumlah alur


bervariasi dengan jumlah alur genap maupun ganjil (Gambar 2.111). Dalam
menetapkan pelat pembagi berjumlah alur tertentu, tergantung dari jumlah
pembagian yang akan dilakukan.

Gambar 2. 111 Pelat/piring pembagi dengan alur V (genap dan ganjil)

Contoh penggunaan pelat pembagi beralur 32 dapat dipergunakan untuk


pembagian berjumlah: 2, 4, 8, 16 dan 32. Untuk mempermudah

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 93 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

menempatkan posisi yang baru, pada umumnya pelat pembagi mempunyai


angka jumlah pembagian yang dapat dibuat. Rumus untuk pembagian
langsung adalah:

Sedangakan pelat pembagi dengan lubang-lubang, mempunyai satu


lingkaran lubang dan terdapat pula angka-angka yang menyatakan nomor
lubang itu.
Cara kerjanya sama dengan plat pembagi beralur V, hanya saja fungsi
pengunci indeks diganti dengan pen indeks.

Contoh:
Sebuah benda kerja bulat akan dibuat menjadi 8 (enam) bidang segi
beraturan, dengan kepala pembagi langsung yang pelat pembaginya
mempunyai alur 32. Hitung agar supaya mendapatkan pembagian yang sama.
Jawab:

Jadi untuk mengerjakan setiap bidang, maka spindel kepala pembagi


(benda kerja) diputar sebanyak 4 alur, dan pengunci indeks dimasukkan
pada alur keempat bila dihitung dari tempat semula. Atau sebaiknya,
pengunci indeks ditempatkan pada angka yang sesuai dengan
pembagian yang dikehendaki.

2) Pembagian Sederhana
Melakukan pembagian dengan pembagi dengan pelat/piring beralur – V dan
berlubang, jumlah pembagian dan sudut putarnya sangat terbatas. Untuk
jumlah pembagian dan sudut putar banyak, digunakan kepala pembagi
universal sebagimana terlihat pada (Gambar 2.112).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 94 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 112 Kepala pembagi universal

Kepala pembagi jenis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu, roda gigi cacing
dan ulir cacing (Gambar 2.113). Perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan
ulir cacing disebut ratio. Ratio kepala pembagi pada umumnya 1:40 dan 1:60,
akan tetapi yang paling banyak digunakan adalah yang rationya 1:40. Artinya
adalah, satu putaran roda gigi cacing memerlukan 40 putaran ulir cacing.

Gambar 2. 113 Kepala pembagi universal

Dalam pelaksanaannya untuk membuat bidang atau segi beraturan, kepala


pembagi universal dapat digunakan untuk pembagian langsung. Namun apabila
pembagian tidak dapat dilakukan dengan system pembagian langsung,
pembagiannya dapat dilakukan menggunakan bantuan pelat/piring pembagi
(Indexsing plate) yang diputar dengan engkol kepala pembagi (Indexs Crank)
dan dibatasi dengan lengan/gunting penepat (Gambar 2.114).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 95 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 114 Pelat/piring pembagi dengan lengan/gunting penepat


Fungsi dari indexsing plate ini adalah untuk menempatkan pemu-
taran/pembagian benda kerja yang diinginkan. Dengan lubang-lubang yang ada
pada indeksing plate itulah dapat menempatkan pembagian benda kerja sesuai
dengan yang diinginkan. Dengan demikian, semakin banyak lingkaran lubang
yang ada, makin banyak pula kemungkinan benda kerja dapat membuat segi
nberaturan lebih banyak. Pembuatan/pembagian benda kerja yang dapat
dilaksanakan dengan lubang-lubang yang ada, inilah yang disebut pembagian
sederhana. Sedangkan engkol pembagi (indexs crank) berfungsi untuk
memutar batang ulir cacing. Lengan penempat gunanya untuk menempatkan
pen indeks. Pada beberapa kepala pembagi, ulir cacing dapat diputar lepas dari
roda gigi cacing.
Kepala pembagi universal biasanya dilengkapi dengan 3 buah pelat pembagi,
tetapi ada juga yang hanya mempunyai 2 buah. Jumlah lubang setiap lingkaran
harus dipilih untuk pembagian yang mungkin dibuat dalam hubungannya
dengan ulir cacing pada kepala pembagi.
Dibawah ini ditunjukkan beberapa contoh indexcing plateset untuk beberapa
jenis mesindiantaranya:

Mesin frais Accera:


Keping I : 15; 18; 21; 29; 37; 43
Keping II : 16; 19; 23; 31; 39; 47
Keping III : 17; 20; 27; 33; 41; 49

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 96 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Mesin frais Brown & Sharpe:


Keping I : 15; 16; 17; 18; 19; 20
Keping II : 21; 23; 27; 29; 31; 33
Keping III : 37; 39; 41; 43; 47; 49

Mesin frais Hero:


Keping I : 20; 27; 31; 37; 41; 43; 49; 53.
Keping II : 23; 29; 33; 39; 42; 47; 51; 57.

Mesin frais Vilh Pedersen:


Keping I : 30; 41; 43; 48; 51; 57; 69; 81; 91; 99; 117.
Keping II : 38; 42; 47; 49; 53; 59; 77; 87; 93; 111; 119.

Apabila diketahui perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacing
(rationya) = 40 : 1 atau i = 40 : 1, berarti 40 putaran ulir cacing atau putaran
engkol pembagi, membuat satu putaran roda gigi cacing atau benda kerja.
Untuk T pembagian yang sama dari benda kerja, setiap satu bagian
memerlukan:

Keterangan:
Nc = putaran indeks
i = angka pemindahan (ratio)
T = pembagian benda kerja
Perlu diketahuai bahwa, apabila pembagian yang dikehendaki lebih dari 40, ulir
cacing diputar kurang dari satu putaran, dan bila pembagian kurang dari 40,
ulir cacing diputar lebih dari satu putaran.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 97 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Contoh :
Sebuah benda kerja akan dibuat alur berjumlah 18 bagian yang sama
(Gambar 4.6). Hitung nc , apabila i = 40 : 1

Gambar 2. 115 Pembagian alur jumlah 18


Jawaban:

Pengertiannya adalah: Eengkol kepala pembagi diputar sebanyak dua putaran


penuh, ditambah 4 (empat) lubang pin indeks pada piring pembagi yang
jumlahnya 18 (delapan belas), untuk setiap bagian alur benda kerja.

3) Pembagian Sudut
Pembagian sudut adalah salah satu cara pembagian bidang yang ditentukan
oleh sudut dari pusat lingkaran sampai dengan sudut yang dikehendaki.
Untuk kepala pembagi dengan ί = 40 : 1, maka setiap putaran ulir cacing akan
memutar benda kerja 1/40 putaran, atau :
360
Nc   9
40
Bila kepala pembagi dengan ί = 60 : 1, maka setiap putaran ulir cacing akan
memutar benda kerja 1/60 putaran, atau :
360
Nc   6
60
sudut yang diminta x ratio
Jadi Nc 
1 putaran benda kerja dalam derajat
α .i
Nc 
360

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 98 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Keterangan:
i = angka pemindahan
α = sudut yang diminta

Contoh soal 1 :
Sebuah pelat akan dibuat alur dengan sudut (α) sebesar 45º sebagaimana
terlihat pada (Gambar 2.117). Hitung putaran kepala pembagi untuk
mendapatkan sudut teresebut!.

Gambar 2. 116 Alur dengan sudut (α) sebesar 45º

Jawaban contoh soal 1:


Untuk membuat sudut 45º dengan ί = 40 : 1, maka engkol kepala pembagi
diputar sebesar:
α .i 45 x 40
Nc    5 putaran
360 360
Pengertiannya adalah: Untuk mendapatkan sudut sebesar 45º, maka engkol
diputar sebanyak 5 putaran penuh.
Contoh soal 2:
Sebuah pelat akan dibuat alur dengan sudut (α) sebesar 40º sebagaimana
terlihat pada (Gambar 2.117). Hitung putaran kepala pembagi untuk
mendapatkan sudut teresebut!

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 99 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 2. 117 Alur dengan sudut (α) sebesar 40º

Jawaban:
Untuk membuat sudut 40˚ maka engkol kepala pembagi diputar :
α . i 40 x 40 40
Nc   
360 360 9
4 8
 4  4 putaran
9 18
Pengertiannya adalah: Untuk mendapatkan sudut sebesar 40º, maka Jadi 4
putaran engkol penuh ditambah 8 lubang (bagian) pada lingkaran lubang 18.

Contoh 3 :
Untuk membuat sudut 61˚ 20’ dengan ί = 40 : 1, maka engkol kepala pembagi
diputar :

α . i 61 20'
Nc  
360 90
(61 x 60')  20' 3680'
 
540' 540'
184
  6 22 27 putaran
27
Pengertiannya adalah: Untuk mendapatkan sudut sebesar 61˚ 20’, maka engkol
kepala pembagi diputar 6 putaran penuh ditambah 22 lubang (bagian) pada
lingkaran lubang berjumlah 27.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 100 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

4) Pembagian Differensial
Cara pembagian differensial ini dilakukan bila pembagian dengan cara yang
sudah dibicarakan diatas tidak dapat dilakukan, sehingga ditempuh dengan cara
pembagian differensial. Pada cara ini, pelat index tidak dimatikan pada waktu
memutar engkol kepala pembagi. Jadi pelat index bergerak berputar melalui
roda gigi payung atau roda gigi helix ke pelat index. Akan tetapi hal ini tidak
dapat dilaksanakan pada pengefraisan dengan kepala pembagi pada posisi
vertikal dan pengefraisan helic.

Gambar 2. 118 Alur pembagian differensial

Cara pembagian differensial menggunakan angka pembagi (bayangan) yang


dapat dibagi dengan lubang-lubang yang ada pada piring pembagi. Angka
pembagi/ bayangan (T1) tidak lebih besar dari 17% angka pembagi yang
sebenarnya (T) atau angka yang pembagi yang dikehendaki.
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada cara pembagian differensial adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan angka pembagi bayangan (T1)
b. Menghitung putaran engkol kepala pembagi
i
Nc 
T1

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 101 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

c. Menghitung roda gigi pengganti


d. Menentukan arah putaran dari piring pembagi
Rumus untuk menghitung/ mencari roda gigi pengganti :
i  ik 1
R (T  T )
T1
ί = angka pemindahan roda cacing dan alur cacing (ratio)
ίk = angka pemindahan roda gigi payung
T1 = angka pembagi (bayangan/perumpamaan)
T = angka pembagi yang dikehendaki (sebenarnya)
Putaran piring pembagi ditentukan oleh hasil perhitungan (T1-T). Jika T1 > T
atau T1 - T adalah positif (+), maka putaran piring pembagi akan berputar
searah dengan putaran engkol kepala pembagi (ke kanan).
Bila T1 < T atau T1 - T adalah negatif (-), maka putaran piring pembagi akan
berlawanan arah dengan engkol kepala pembagi (ke kiri).
Untuk mendapatkan putaran yang berlawanan ini harus ada roda gigi antara
sebagai pembalik arah.

Catatan :
Alasan piring pembagi harus ikut berputar adalah:
Jika engkol kepala pembagi diputar makin jauh, maka pembagian yang dibuat
akan semakin sedikit. Sebaliknya jila engkol kepala pembagi diputar makin
dekat, maka pembagian yang dibuat makin banyak. Jadi dengan ikut
berputarnya piring pembagi, maka akan menambah atau mengurangi sudut
putar engkol kepala pembagi yang berarti juga akan menambah atau
mengurangi pembagian.

Contoh:
Akan dibuat roda gigi dengan jumlah gigi (T) = 49, dengan kepala pembagi : ί
= 40 : 1 dan ίk = 40 : 1
- Roda gigi yang tersedia: 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 56, 64, 72, 86, 100, dan
127

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 102 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Jumlah lubang pada pelat index yang tersedia: 15,17, 18, 19, 20, 21, 23, 27,
29, 31, 33, 37, 39, 41, 43, 47, dan 49.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 103 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Penyelesaian :
- Putaran index (Nc)
Karena roda gigi yang akan dibuat (T) = 49, maka diambil T1 = 48 maka :
i 40 5 15
Nc  1
  
T 48 6 18
Jadi Nc = 15 lubang (bagian) pada piring pembagi dengan lubang 18

- Roda gigi pengganti (R)


i  ik 1
R (T  T )
T1
40.1  40
 (48  49) 
48 48
Jadi driver (Z1) = 40, dipasang pada poros yang satu sumbu dengan benda
kerja.
Driven (Z2) = 48, dipasang pada poros yang satu sumbu dengan roda gigi
payung.
Arah putaran piring pembagi :
Karena T1 < T atau T1 – T adalah negatif (-) maka piring pembagi akan
berputar berlawanan dengan putaran engkol kepala pembagi.
Jadi antara Z1 dan Z2 harus dipasang roda gigi antara untuk membalik arah.
Bila piring pembagi berputar berlawanan arah berarti akan menambah sudut
1
putar sebesar putaran, sehingga gigi yang akan terjadi adalah :
48
1
48  (  48)  48  1  49 gigi.
48 \
5) Pembagian Differensial Sudut
Pembagian differensial sudut dilakukan bila dengan cara pembagian sudut
seperti yang telah dibicarakan diatas tidak dapat dilaksanakan.
Contoh :
Sebuah benda kerja akan dibagi hingga setiap bagian membentuk sudut =
32˚50’. Mesin frais diketahui i = 40:1 dan ik= 1:1.
Jawab:

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 104 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Angka pembagi yang dikehendaki (T)


360 360  60' 21600' 2160
T   
3250' 32  60'  50' 1970' 197
1960
Untuk mempermudah perhitungan, angka pembagi (T’) ditetapkan  .
197
- Putaran index (Nc)
i 40 40  197 197 1
Nc   1960   4
T ' 197 1960 49 49

Jadi engkol kepala pembagi diputar 4 kali putaran penuh, ditambah 1 lubang
pada pelat index berlubang 49.
- Roda gigi pengganti (R)
i  ik 1 40  1 1960 2160
R (T  T )  1960 (  )
T' 197 197 197
40  197  200  200
 ( ) ( Angka 200 didapat dari 2160  1960  200)
1960 197 49
200 2  100 8 100 64 100
     
49 77 28 7 28 56
Jadi roda gigi pengganti yang digunakan :
Z1 = 64 Z3 = 100
Z2 = 28 Z4 = 56
Karena T1 < T maka putaran piring pembagi berlawanan arah dengan
engkol kepala pembagi.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan dengan


mesin frais
1. Menggunakan bagian-bagian utama mesin frais
2. Menggunakan perlengkapan mesin frais
3. Menggunakan alat potong untuk proses pengefraisan
4. Menggunakan parameter pemotongan untuk proses pengefraisan
5. Menggunakan mesin frais standar sesuai SOP
6. Menggunakan teknik dengan alat-alat dan peralatan yang tepat untuk
mengukur benda hasil fraisan.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 105 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam dalam menggunakan bermacam-


macam alat pengukur untuk mengukur/menentukan dimensi atau
variabel
Sikap kerja yang diperlukan diantaranya:
1. Mampu menerapkan prosedur keselamatan kerja pada pekerjaan pengefraisan
dengan tanggung jawab dan disiplin
2. Mampu menentukan parameter-parameter pemotongan dengan teliti
3. Mampu mengoperasikan mesin frais teliti dan tanggung jawab
4. Mampu menggunakan teknik konvensional dengan menggunakan variasi pisau
frais termasuk slab, gang, end, slot, form, slitting dengan tanggung jawab dan
teliti
5. Mampu menggunakan seluruh aksesoris mesin frais termasuk kepala pembagi
dan rotary table (meja putar) teliti dan tanggung jawab
6. Mampu mengecek komponen dengan menggunakan teknik, alat-alat, dan
peralatan yang tepat dengan teliti

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 106 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

DAFTAR PUSTAKA

Widarto, (2008), Teknik Pemesinan Juilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industri jilid II. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
BM. Surbakty, Kasman Barus (1983). Membubut
C.Van Terheijden, Harun (1985). Alat-alat Perkakas 2.
Daryanto (1987). Mesin Pengerjaan Logam, Bandung : Tarsito
Jhon Gain,(1996). Engenering Whorkshop Practice. An International Thomson
Publishing Company. National Library of Australia
...........(1975). Machining in a chuck or with a faceplate 3-5, Canberra :
Department of Labour and Immigration.
………(1975). Turning Between Centres, 3-3, Canberra : Department of Labour
and Immigration.
…………..(1975). Thread Cutting 3-6, Canberra : Department of Labour and
Immigration.
C.Van Terheijden, Harun . Alat-alat Perkakas 3.
Daryanto (1987). Mesin Pengerjaan Logam, Bandung : Tarsito.
Fitting and Machining Volume 2 : Education Department Victoria.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 107 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Daftar Alat Dan Bahan

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laser pointer Untuk di ruang teori
2. Laptop Untuk setiap peserta
3. Mistar Geser/Jangka Sorong (Vernier caliper),
Ketelitian 0,05 mm
4. Mikrometer Luar dan Mikrometer Dalam (Outside
Micrometer & Inside Micrometer), Ketelitian 0,01
mm
5. Pengukur Tinggi (Height Gauge) Ketelitian 0,05 mm
6. Shell endmill cutter berikut holdernya
7. Face mill
8. Paralel pad
9. Palu lunak
10. Kikir halus
11. Penyiku
12. Senter drill
13. Mata bor
14. Bevel Protractor

B. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
1. Modul Pelatihan Setiap peserta
2. ST 37 Ø 38x105 mm
3. Majun
4. Kuas
5. Vaslin

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 108 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
 Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

No. Nama Bahan Keterangan


6. Kertas HVS A4
7. SPidol Whiteboard
8. Kertas Chart (Flip Chart)
9. ATK Peserta

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Instruktur PPPPTK BMTI


1. Tatang Rahmat 2. Asesor…
3. Anggota…

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Halaman: 109 dari 24
Modul Buku Informasi - Versi 2018
BUKU KERJA
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN BERBASIS KOMPETENSI

MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN


FRAIS
LOG.OO07.007.00

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

PENJELASAN UMUM

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berbasis kompetensi mengharuskan proses


pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi “Melakukan Pekerjaan dengan
Mesin Frais” telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai
pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit
kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-
latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu
diperlukan buku kerja “Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais” ini sebagai media
praktik dan sekali gus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap
kerja melekat pada keterampilan. Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah:
1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep
yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen
kompetensi, baik secara teori maupun praktik;
2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat
dilakukan secara jelas dan tegas;
3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti.

Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per
elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Sektor Logam dan
Mesin. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik
per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Sektor Logam dan
Mesin.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 2 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM ....................................................................................................................... 2
BAB I TUGAS TEORI DAN PRAKTIK ............................................................................................. 4
1. TUGAS TEORI ................................................................................................................... 4
2. TUGAS PRAKTIK ............................................................................................................. 18
BAB II CEK LIS TUGAS ............................................................................................................... 32

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 3 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB I
TUGAS TEORI DAN PRAKTIK

1. TUGAS TEORI
Perintah : Jawablah soal di bawah ini
Waktu Penyelesaian : 90 menit
Soal :
a. Mesin Frais Standar
1. Secara garis besar mesin frais ada tiga. Sebutkan !.
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………..
1. Jelaskan fungsi mesin frais minimal enam buah ?
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………………………………………..
5. ……………………………………………………………………………………………………..
6. ………………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan bagian-bagian utama mesin frais minimal enam buah ?
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………………………………………..
5. ……………………………………………………………………………………………………..
6. ………………………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan perlengkapan mesin frais minimal enam buah ?
1. ………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………..

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 4 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

3. ………………………………………………………………………………………
5. Ukuran mesin frais ditentukan oleh beberapa factor, sebutkan!.
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………

b. Alat potong untuk pengefraisan

Amati gambar macam-macam alat potong yang terdapat pada tabel dibawah,
selanjutnya sebutkan nama dan jelaskan fungsi atau kegunaannya
No Gambar Alat Potong Nama Alat
Fungsi
Pada Frais Standar Potong

1.

2.

3.

4.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 5 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 6 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

c. Parameter Pemotongan

1. Tuliskan rumus kecepatan potong (Cs) dan turunkan menjadi rumus putaran
mesin frais (n) ?
2. Diketahui: Baja lunak  60, akan difrais dengan Cs = 25 m/menit. Hitung:
Kecepatan putaran mesinnya!.
3. Diketahui putaran mesin frais (n)= 400 putaran/menit, f pada tabel dimesin
disetel 0,2 mm/putaran. Berapakecepatan pemakanannya (F mm/menit) !.
4. Diketahui: Bahan ST 41, panjang 200 mm, difrais menggunakan pisau jari dengan
mata sayat 4, s= 0,2 dan n = 600 rpm, (la) = 30 mm dan (Lu) = 30 mm.
5. Hitung waktu pemesinan frais (tm), apabila pemakanan 1 kali jalan!.
Diketahui,
a. ℓ = 30 mm
b. d = 12 mm
c. s = 0,04 pemakanan mm/put
d. n = 260 rpm
Hitung waktu pengeboran pada mesin frais (tm)?

d. Prosedur pengoperasian mesin frais

Soal Pilihan Ganda:


Jawablah soal dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap paling
benar dengan memberi tanda (X).

1) Prosedur dalam menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik (power


supply) mesin frais adalah ...
A. Menghidupkan sumber utama listrik (power supply ) mesin frais dilakukan paling
awal setelah melakukan proses pemesinan, dan mematikan sumber utama listrik
dilakukan paling akhir sebelum proses pemesinan
B. Menghidupkan sumber utama listrik ( power supply ) mesin dilakukan paling
akhir setelah melakukan proses pemesinan, dan mematikan sumber utama listrik
dilakukan paling awal sebelum proses pemesinan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 7 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

C. Menghidupkan sumber utama listrik ( power supply ) mesin dilakukan paling


awal sebelum melakukan proses pemesinan, dan mematikan sumber utama
listrik dilakukan paling akhir setelah proses pemesinan
D. Menghidupkan sumber utama listrik ( puwer supply ) mesin dilakukan paling
awal setelah melakukan proses pemesinan, dan mematikan sumber utama listrik
dilakukan paling akhir setelah proses pemesinan

2) Cara menghidupkan dan mematikan mesin frais yang benar adalah ...
A. Menekan tombol on untuk menghidupkan ( warna merah) dan tombol off untuk
mematikan (warna hijau)
B. Menekan tombol on untuk menghidupkan ( warna kuning ) dan tombol off
untuk mematikan (warna merah)
C. Menekan tombol on untuk menghidupkan ( warna hijau ) dan tombol off untuk
mematikan (warna merah)
D. Menekan tombol on untuk menghidupkan ( warna hijau ) dan tombol off untuk
mematikan (warna kuning)

3) Mengatur besaran putaran mesin dan arah putaran mesin frais yang benar adalah
dengan cara ...
A. Memindahkan/ memposisikan handel kecepatan putar sesuai table pada mesin
(pada umumnya berupa handel angka dan handle huruf) dan untuk mengatur
arah putaran baik searah atau berlawanan arah jarum jam yaitu dengan cara
memindahkan/ memposisikan handle/ tombol sesuai yang inginkan
B. Memindahkan/ memposisikan handel kecepatan pemakanan sesuai table pada
mesin (pada umumnya berupa handel angka dan handle huruf) dan untuk
mengatur arah putaran baik searah atau berlawanan arah jarum jam yaitu
dengan cara memindahkan/ memposisikan handle/ tombol sesuai yang inginkan
C. Memindahkan/ memposisikan handel ketebalan pemakanan sesuai table mesin
(pada umumnya berupa handel angka dan handle huruf) dan untuk mengatur
arah putaran baik searah atau berlawanan arah jarum jam yaitu dengan cara
memindahkan/ memposisikan handle/ tombol sesuai yang inginkan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 8 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

D. Memindahkan/ memposisikan handel kecepatan potong sesuai table mesin (pada


umumnya berupa handel angka dan handle huruf) dan untuk mengatur arah
putaran baik searah atau berlawanan arah jarum jam yaitu dengan cara
memindahkan/ memposisikan handle/ sesuai yang inginkan
4) Mengoperasikan meja memanjang/ lintang mesin frais secara otomatis adalah
dengan cara...
A. Menekan/ mengaktifkan handel otomatis yang ada pada body mesin
B. Menekan/ mengaktifkan handel otomatis yang ada pada sadel mesin
C. Menekan/ mengaktifkan handel putaran yang ada pada lengan mesin
D. Menekan/ mengaktifkan handel otomatis yang ada pada landasan mesin

5) Mengatur feeding dan arah pemakanan pada mesin frais dapat dilakukan dengan
cara ...
A. Mengatur posisi handel feeding sesuai kecepatan yang dikehendaki dengan
melihat table yang ada pada mesin, dan untuk mengatur arah pemakanan
dengan jalan memposisikan arah gerakan pisau yang disesuaikan dengan arah
gerakan meja
B. Mengatur posisi handel feeding sesuai kecepatan putar yang dikehendaki
dengan melihat table yang ada pada mesin, dan untuk mengatur arah
pemakanan dengan jalan memposisikan arah gerakan pisau yang disesuaikan
dengan arah gerakan meja
C. Mengatur posisi handel feeding sesuai kecepatan pemakanan yang dikehendaki
dengan melihat table yang ada pada mesin, dan untuk mengatur arah
pemakanan dengan jalan memposisikan arah gerakan pisau yang disesuaikan
dengan arah gerakan meja
D. Mengatur posisi handel feeding sesuai kecepatan potong yang dikehendaki
dengan melihat table yang ada pada mesin, dan untuk mengatur arah
pemakanan dengan jalan memposisikan arah gerakan pisau yang disesuaikan
dengan arah putaran mesin

6) Pada saat mengoperasikan mesin frais harus menggunakan pakaian kerja yang
standar, dengan alasaan ...

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 9 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

A. Agar pakaian sehari-hari dan badan tidak kotor karena terkena tatal hasil
pengerjaan, oli, cairan pendingin, dan kotoran lain yang terdapat benda kerja
kerja
B. Agar pakaian sehari-hari dan badan tidak kotor karena terkena tatal hasil
pengerjaan, oli, cairan pendingin, dan kotoran lain yang terdapat di ruang kerja
C. Agar terlihat melakukan aktifitas kerja
D. Agar terlihat mengikuti aturan kerja
7) Pada saat mengoperasikan mesin frais harus menggunakan sepatu kerja yang
standar dengan alasan ...
A. Sepatu kerja standar cukup keras pada bagian ujung depannya, sehingga jika
seorang operator tanpa sengaja kejatuhan benda keras dan cukup berat maka
kaki tidak akan mengalami luka
B. Sepatu kerja standar cukup keras pada bagian ujung belakangnya, sehingga jika
seorang operator tanpa sengaja kejatuhan benda keras dan cukup berat maka
kaki tidak akan mengalami luka
C. Sepatu kerja standar cukup keras pada bagian bawahnya, sehingga jika seorang
operator tanpa sengaja kejatuhan benda keras dan cukup berat maka kaki tidak
akan mengalami luka
D. Sepatu kerja standar cukup keras pada bagian sampingnya, sehingga jika
seorang operator tanpa sengaja kejatuhan benda keras dan cukup berat maka
kaki tidak akan mengalami luka

8) Pada saat menempatkan peralatan termasuk alat ukur tidak boleh sembarangan.
Pernyataan berikut yang tidak termasuk dari tujuan kegiatan tersebut adalah ...
A. Untuk mempermudah memilih dan mengambil terhadap peralatan yang akan
digunakan
B. Untuk mengurangi terjadinya kerusakan terhadap peralatan yang digunakan
C. Untuk menjaga agar peralatan yang digunakan tetap bersih dan awet
D. Untuk menjaga kerapihan dan keindahan lingkungan kerja

9) Dilarang membiarkan air pendingan dan tatal berserakan dilantai. Pernyataan


berikut yang tidak termasuk dari tujuan dari kegiatan tersebut adalah ...

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 10 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

A. Agar tidak terjadi seseorang terpeleset karena salah satu sifat air pendingin
mesin adalah licin
B. Agar tidak terjadi kecelakaan tersengat arus listrik yang bocor pada seseorang
karena air pendingin mesin tetap bersifat menghantarkan arus listrik
C. Agar tidak terjadi kecelakaan baik terluka maupun terjatuh pada seseorang
akibat kakinya terkait pada tatal-tatal tajam dan panjang yang berserakan
D. Agar tidak terjadi kecelakaan baik terluka maupun terjatuh pada seseorang
akibat kakinya terkait pada alat dan bahan yang berserakan
10) Dilarang menggunakan sarung tangan pada saat mengoperasikan mesin frais,
salah satunya dikarenakan ...
A. Agar ketepatan dan ketelitian dalam memegang alat ukur tetap terjaga. Karena
sarung tangan dapat mengurangi ketepatan dan ketelitian pada saat
melakukan pengukuran
B. Agar kepekaan dan kecepatan dalam memegang alat ukur tetap terjaga.
Karena sarung tangan dapat mengurangi kepekaan dan kecepatan pada saat
melakukan pengukuran
C. Agar kecepatan dan ketelitian dalam memegang alat ukur tetap terjaga. Karena
sarung tangan dapat mengurangi kecepatan dan ketelitian pada saat
melakukan pengukuran
D. Agar kepekaan dan ketelitian dalam memegang alat ukur tetap terjaga. Karena
sarung tangan dapat mengurangi kepekaan dan ketelitian pada saat melakukan
pengukuran.

e. Teknik Pengefraisan Benda Kerja

1) Proses pengefraisan sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah, adalah


metoda pemotongan ...

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 11 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

A. Netral
B. Gabungan netral dan searah
C. Searah
D. Berlawanan arah

2) Proses pengefraisan sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah, adalah


metoda pemotongan ...

A. Netral
B. Berlawanan arah
C. Searah
D. Gabungan netral dan searah

3) Pengertian metoda pemakanan searah pada proses pengefraisan adalah …


A. Arah putaran benda kerja berlawanan arah dengan arah gerakan pisau frais
B. Arah putaran pisau frais searah dengan arah gerakan meja (benda kerja)
C. Arah putaran benda kerja searah dengan arah gerakan pisau frais
D. Arah putaran pisau frias berlawanan arah dengan arah gerakan meja (benda
kerja)

4) Pengertian metoda pemakanan berlawanan arah pada proses pengefraisan adalah



A. Arah putaran pisau frais searah dengan arah gerakan meja (benda kerja)
B. Arah putaran benda kerja searah dengan arah gerakan pisau frais
C. Arah putaran pisau frais berlawanan arah dengan arah gerakan meja (benda
kerja)
D. Arah putaran benda kerja berlawanan arah dengan arah gerakan pisau frais

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 12 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

5) Untuk mengikat benda kerja yang belum memiliki bidang dasar yang sejajar/siku
dan rata sebagaimana ilustrasi gambar dibawah, maka penjepitan benda kerja pada
ragum harus menggunakan…

A. Parallel bar dipasang di bawah benda kerja dan round bar disamping/sisi benda
kerja pada rahang ragum yang bergerak
B. Parallel bar dipasang di samping benda kerja dan round bar di samping benda kerja
/sisi benda kerja pada rahang ragum yang bergerak
C. Parallel bar dipasang di atas benda kerja dan round bar di samping benda kerja
/sisi benda kerja pada rahang ragum yang tetap/ diam
D. Parallel bar dipasang di bawah benda kerja dan round bar disamping/sisi benda
kerja pada rahang ragum yang tetap/ diam

6) Untuk mendapatkan hasil pengefraisan bidang yang miring/ menyudut, cara yang
dapat dilakukan adalah … kecuali…
A. Memiringkan kepala tegak
B. Memiringkan ragum
C. Memiringkan benda kerja
D. Memiringkan mesin

7) Untuk mendapatkan hasil pengefraisan alur yang presisi dan sejajar dengan bidang
utama/basic, maka kesejajaran mulut/rahang ragum harus diperiksa atau seting
dengan menggunakan …..
A. Mistar sorong dan batang pengetes
B. Mikrometer dan batang pengetes
C. Dial indicator dan batang pengetes
D. Penyiku dan batang pengetes

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 13 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

8) Pemegang alat potong pada mesin frais yang digunakan untuk memperbesar lubang,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah adalah ...

A. Stub arbor
B. Drill chuck
C. Collet chuck

9) Proses pengefraisan rata dengan menggunakan shell endmill cutter sebagaimana


ilustrasi gambar dibawah, adalah proses pengefraisan posisi ...

A. Mendatar (horizontal)
B. Tegak (vertical)
C. Memanjang
D. Melintang

10) Proses pengefraisan rata dengan menggunakan shell endmill cutter sebagaimana
ilustrasi gambar dibawah, adalah proses pengefraisan posisi ...

A. Pengefraisan alur pasak posisi horizontal menggunakan pisau faris side and face
milling cutter

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 14 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

B. Pengefraisan alur pasak posisi vertikal menggunakan pisau faris side and face milling
cutter
C. Pengefraisan alur pasak posisi horizontal menggunakan pisau frais shell endmill
cutter
D. Pengefraisan alur pasak posisi horizontal menggunakan pisau frais face milling cutter
tentang teknik pembuatan benda kerja

Lembar Evaluasi Tugas Teori Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

a. Mesin Frais Standar


No. Benar Salah
1.
2.
3.
4.
5.

b. Alat potong untuk pengefraisan


No. Benar Salah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 15 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

c. Parameter Pemotongan

No. Benar Salah


1.
2.
3.
4.
5.

d. Prosedur pengoperasian mesin frais

No. Benar Salah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

e. Teknik Pengefraisan Benda Kerja


No. Benar Salah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 16 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

10.

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin


Frais dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai:

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 17 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

2. TUGAS PRAKTIK
1. Bab 2 : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
2. Waktu Penyelesaian : 180 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas bekerja dengan mesin umum peserta mampu:
1. Menjelaskan fungsi mesin frais
2. Menggunakan bagian-bagian utama mesin frais
3. Menggunakan perlengkapan mesin frais
4. Menggunakan alat potong untuk proses pengefraisan
5. Menggunakan parameter pemotongan untuk proses pengefraisan
6. Menggunakan mesin frais standar sesuai SOP

d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN


A. ALAT
1. Mistar Geser/Jangka Sorong
(Vernier caliper), Ketelitian 0,05
mm
2. Pengukur Tinggi (Height
Gauge) Ketelitian 0,05 mm
3. Shell end mill cutter berikut
holdernya
4. Face mill
5. Paralel pad
6. Palu lunak
7. Kikir halus
8. Penyiku
9. Senter bor
10. Mata bor
11. Bevel Protractor
12. Contersing

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 18 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

B. BAHAN
1. MS 104 x 40 x 24 mm

e. Indikator Unjuk Kerja (IUK) :

 Mampu menerapkan prosedur keselamatan kerja pada pekerjaan


pengefraisan
 Mampu menentukan parameter-parameter pemotongan
 Mampu mengoperasikan mesin frais
 Mampu menggunakan teknik konvensional dengan menggunakan variasi
pisau frais termasuk slab, gang, end, slot, form, slitting
 Mampu menggunakan seluruh aksesoris mesin frais termasuk kepala
pembagi dan rotary table (meja putar)
 Mampu mengecek komponen dengan menggunakan teknik, alat-alat, dan
peralatan yang tepat.

f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu
melakukan praktik kerja ini adalah :
1. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja pada saat praktikum
2. Bekerja sesuai SOP
g. Standar Kinerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari
yang ditetapkan.
2) Toleransi hasil pekerjaan diberikan sesuai dengan petunjuk pada job
sheet.
h. Tugas
Abstraksi Tugas Praktik
Peserta diberikan tugas untuk mengerjakan Machine Clamp (Job sheet
terlampir) dengan menggunakan mesin frais. Ada 2 tugas (jobsheet) yang
akan dikerjakan.
1. Mengefrais Rata, Siku Dan Sejajar (Balok)
2. Mengefrais miring, mengebor alur dan champer (Machine Clamp)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 19 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

i. Instruksi Kerja

1. Menyiapkan mesin dan kelengkapannya


2. Menyiapkan alat keselamatan kerja
3. Menyiapkan alat potong sesuai kebutuhan kerja
4. Menyiapkan benda kerja yang akan dikerjakan
5. Membaca dan memahami gambar kerja
6. Menyiapkan dan mengkondisikan semua peralatan pada tempat nya sesuai
SOP
7. Menggunakan parameter pemesinan sesuai dengan SOP
8. Menggunakan alat ukur sesuai dengan SOP
9. Mengoperasikan mesin sesuai dengan SOP
10. Memeriksa hasil pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah ditetapkan
11. Membersihkan mesin dan perlengkapannya
12. Merawat dan membersihkan alat ukur dan alat potong
13. Memberi pelumas pada bagian-bagian mesin sesuai dengan SOP

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 20 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

1. Mengefrais rata, sejajar dan siku

Peralatan:
 Mesin frais dan perlengkapanya
 Shell endmill cutter berikut holdernya
 Paralel pad
 Palu lunak
 Mistar sorong
 Kikir halus
 Penyiku
2. Bahan:

Baja lunak MS 104 x 40 x 24 mm


3. Keselamatan Kerja
 Periksa alat-alat sebelum digunakan
 Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah
digunakan
 Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum
 Operasikan mesin sesuai SOP
 Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum
 Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 21 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar Kerja Mengefrais rata, sejajar dan siku

Al
at
pt
g

DIA
DIAT TAS DIATA
0.5 DIATAS DIATAS
UKURAN AS 3 S 30
S.D 6 120S.D31 315 S.D
NOMINAL S.D S.D
3 S.D 5 1000
6 120
30
HA
± ± ± ±
LU ± 0,2 ± 0,3
0,05 0,05 0,1 0,15
S

TOLERANSI SE
± ±
YANG DA ±0,1 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8
0,1 0,2
DIIZINKAN NG
KA
± ±
SA ± 0,8 ± 1,2 ±2
0,2 0,5
R

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 22 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

No.B Keteranga
Jumlah Nama Bagian Bahan Ukuran
ag n
I Pengganti dari
I III
I Perubahan
Diganti dengan
Skal Digamb 15.11
Odi
a ar .13
LATIHAN MENGEFRAIS Diperik Ded
RATA, SIKU DAN SEJAJAR sa en
(BALOK)
Dilihat
Disetuj Hadi
ui M

PPPPTK BMTI - BANDUNG

j. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas Praktek

Hasil
Tahapa Penilaian Keteranga
Uraian Kegiatan
n Tida n
Ya
k
Persiapan Memahami SOP
Menyiapkan alat keselamatan
kerja
Menyiapkan gambar kerja
Menyiapkan mesin dan
kelengkapannya
Menyiapkan alat potong sesuai
kebutuhan kerja
Mengkondisikan lingkungan kerja
Proses Menerapkan SOP
Menerpakan prinsip-prinsip K3
Membaca dan memahami gambar
kerja
Menyimpan perlengkapan mesin
sesuai SOP

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 23 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Menyimpan alat potong sesuai


SOP
Menyimpan alat ukur sesuai SOP
Memasang dan menggunakan
perlengkapan mesin sesuai SOP
Menggunakan alat potong sesuai
SOP
Menggunakan alat ukur sesuai
SOP
Menggunakan putaran mesin
sesuai SOP
Menggunakan feding mesin
sesuai SOP
Mengopersikan mesin sesuai SOP
Akhir Membersihkan dan merawat alat
Kegiatan ukur
Membersihkan mesin dan
perlengkapannya
Membersikan dan merawat alat
potong
Membersih lingkungan kerja dan
sekitarya
Memberi pelumas pada bagian
mesin sesuai SOP
PESERTA : PEMBIMBING:
Nama : Nama :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Catatan Penilai :

LEMBAR PENILAIAN Kode :


Mulai tgl :
MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR DAN Dicapai :
SIKU Waktu
Standard :
Nilai
SUB KOMPONEN Maks Yang Keterangan
dicapai

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 24 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

UKURAN:
Panjang 100 14
Lebar 36 14
Tebal 12 14
Kesejajaran bidang 8
A1-A2
Kesejajaran bidang 8
B1-B2
Kesejajaran bidang 8
C1-C2
Kesikuan C-A 8
Kesikuan B-A 8
Kesikuan C-B 8

Sub total 90
TAMPILAN:
Kehalusan 6
permukaan N7 (6
bidang )
Penyelesaian/finising 4

Sub total 10
TOTAL 100 Nilai hasil Nilai akhir:
persentase:

PESERTA : PEMBIMBING:
Nama : Nama :

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 25 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Soal Praktek 2:

Mengefrais miring, mengebor alur dan champer.


1. Peralatan:
a. Mesin frais dan perlengkapanya
b. Mat bor Ø 10,3 berikut cekam bornya
c. Endmill cutter Ø 20 mm berikut koletny
d. Kontersing Ø 25 mm, sudut 90 º
e. Paralel pad
f.Palu lunak
g. Mistar sorong
h. Kikir halus
i. Penyiku
2. Bahan:

Baja lunak MS 100 x 36 x 20mm


3. Keselamatan Kerja
a. Periksa alat-alat sebelum digunakan
b. Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah
digunakan
c. Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum
d. Operasikan mesin sesuai SOP
e. Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum
f. Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 26 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar Kerja : Mengefrais miring, mengebor alur dan champer

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 27 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas Praktek

Hasil
Penilaian Keterang
Tahapan Uraian Kegiatan
Tida an
Ya
k
Persiapan Memahami SOP
Menyiapkan alat keselamatan
kerja
Menyiapkan gambar kerja
Menyiapkan mesin dan
kelengkapannya
Menyiapkan alat potong sesuai
kebutuhan kerja
Mengkondisikan lingkungan kerja
Proses Menerapkan SOP
Menerpakan prinsip-prinsip K3
Membaca dan memahami gambr
kerja
Menyimpan perlengkapan mesin
sesuai SOP
Menyimpan alat potong sesuai
SOP
Menyimpan alat ukur sesuai SOP
Memasang dan menggunakan
perlengkapan mesin sesuai SOP
Menggunakan alat potong sesuai
SOP
Menggunakan alat ukur sesuai
SOP
Menggunakan putaran mesin
sesuai SOP
Menggunakan feding mesin
sesuai SOP
Mengopersikan mesin sesuai SOP
Akhir Membersihkan dan merawat alat

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 28 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Kegiatan ukur
Membersihkan mesin dan
perlengkapannya

Membersikan dan merawat alat


potong

Membersih lingkungan kerja dan


sekitarya

Memberi pelumas pada bagian


mesin sesuai SOP
PESERTA : PEMBIMBING:
Nama : Nama :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Lembar Hasil Produk 2 :

LEMBAR PENILAIAN Kode :


Mulai tgl :
MNGEFRAIS ALUR, CHAMPER, Dicapai :
MIRING DAN MENGEBOR Waktu
Standard :
Nilai
SUB KOMPONEN Maks Yang
dicapai
UKURAN:
Jarak 10 12
Jarak 23,5 12
Jarak 30 12
Lebar 13 4
Keterangan
Tebal 5 10
Sudut 30º 6
Lubang ulir 10,3 4
Ulir M12x1,75 4
Champer ulir (2 4
bidang)
Champer alur (2 4
bidang)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 29 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Kesimetrisan alur 6
terhadap bidang B1
dan B2
Kesimetrisan lubang 6
ulir terhadap bidang
B1 dan B2
Ketegaklurusan ulir 6
terhadap bidang A
Sub total 90
TAMPILAN:
Kehalusan 3
permukaan N7
bidang D
Kehalusan 3
permukaan N7
bidang alur
Kehalusan 2
permukaan N7
bidang champer
Penyelesaian/finising 2
Sub total 10
TOTAL 100 Nilai hasil Nilai akhir:
persentase:

PESERTA : PEMBIMBING:
Nama : Nama :

Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik dilaksanakan dengan benar


dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 30 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 31 dari 24
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB II
CEK LIS TUGAS

PENILAIAN
NO TUGAS UNJUK KERJA TANGGAL
K BK
1. Elemen Kompetensi 1
2. Elemen Kompetensi 2
3. Elemen Kompetensi 3
4. Elemen Kompetensi 4

Apakah semua tugas unjuk kerja Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan
telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais


Buku Kerja - Versi 2018 Halaman: 32 dari 24
BUKU PENILAIAN

MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN


MESIN FRAIS
LOG.OO07.007.00

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

PENJELASAN UMUM

Buku penilaian untuk unit kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-
latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh
mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit
kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.

Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara
komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau
belum kompeten terhadap unit kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin
Frais. Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian dengan opsi sebagai berikut:
1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan
terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk
tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam
proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif
tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan
ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup,
tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif
penilai.

b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis
sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara
penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu
orang.

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 2 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

2. Metoda Penilaian Keterampilan


a. Tes Simulasi
Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan
media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan
(bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil
rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya.

b. Aktivitas Praktik
Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan
menggunakan obyek kerja sebenarnya.

3. Metoda Penilaian Sikap Kerja


a. Observasi
Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur,
artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah
disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian
yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu
peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai
karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut.

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

DAFTAR ISI

PENJELASAN UMUM ............................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4
BAB I PENILAIAN TEORI......................................................................................... 5
A. Lembar Penilaian Teori ..................................................................................... 5
B. Ceklis Penilaian Teori ...................................................................................... 15
BAB II PENILAIAN PRAKTIK ................................................................................. 17
A. Lembar Penilaian Praktik 1 .............................................................................. 17
B. Ceklis Aktivitas Praktik .................................................................................... 20
BAB III PENILAIAN SIKAP KERJA ......................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 25
Lampiran 1 ........................................................................................................ 25
Kunci Jawaban Penilaian Teori ............................................................................ 25

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB I
PENILAIAN TEORI

A. Lembar Penilaian Teori


Unit Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
Diklat : …………………………………………
Waktu : 90 menit

PETUNJUK UMUM
1. Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan.
2. Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
3. Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.

Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban yang
tepat dan menuliskan huruf A/B/C/D yang sesuai dengan pilihan tersebut.

1. Perlengkapan mesin frais (Rotary table) segaimana gambar dibawah, digunakan


untuk ...

A. Membagi jarak sudut dengan nilai derajat/ angka tertentu pada satu sumbu,
secara beraturan
B. Membagi jarak sudut dengan nilai derajat/ angka tertentu pada dua sumbu,
secara beraturan
C. Membagi jarak sudut dengan nilai derajat/ angka tertentu pada tiga sumbu,
secara beraturan
D. Membagi jarak sudut dengan nilai derajat/ angka tertentu pada empat sumbu,
secara beraturan

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

2. Perlengkapan mesin frais arbor pendek (stub arbor) segaimana gambar dibawah
digunakan untuk ...

A. Dudukan/ pemegang pisau frais (face mill cutter, shell endmill cutter dan
side and face mill cutter), yang pemasangannya pada posisi vertikal
B. Dudukan/ pemegang pisau frais (face mill cutter, shell endmill cutter, side
and face mill cutter), yang pemasangannya pada posisi horisontal/
vertikal
C. Dudukan/ pemegang pisau frais (face mill cutter, shell endmill cutter, side
and face mill cutter), yang pemasangannya pada posisi horisontal/
vertikal
D. Dudukan/ pemegang pisau frais (helical milling, shell endmill cutter, side
and face mill cutter), yang pemasangannya pada posisi horisontal/
vertikal

3. Pemegang alat potong pada mesin frais yang digunakan untuk memperbesar
lubang sebagaimana ditunjukkan ilustrasi gambar dibawah adalah ....

A. Collet chuck
B. Boring head
C. Stub arbor
D. Drill chuck

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

4. Fungsi utama kepala pembagi pada mesin frais adalah:


A. Mempermudah pemasangan benda kerja yang bentuknya tidak beraturan
B. Mempermudah pemasangan benda kerja yang bentuknya silindris
C. Membagi jarak sudut/bidang secara tidak beraturan
D. Membagi jarak sudut/bidang secara beraturan dengan jarak yang sama

5. Pada proses pengefraisan vertical, jenis pisau frais yang digunakan untuk bidang
yang lebar adalah …
A. Dove tail cutter
B. Angle cutter
C. Shell Endmill cutter
D. Helical milling cutter

6. Jenis pisau frais yang dapat digunakan untuk membuat lubang pada proses
pengefraisan adalah …
A. Shell End mill
B. Slot drill
C. Face mill
D. End mill

7. Jenis pisau frais yang memiliki arah mata sayat helix kiri, arah putaran pisaunya
adalah.............
A. Arah putaran bebas
B. Berlawanan arah jarum jam
C. Searah jarum jam
D. Arah putaran tergantung jenis bahan pisau

8. Pengertian pemakanan berlawanan arah pada proses pemesinan adalah …


A. Arah putaran pisau searah dengan arah gerakan meja (benda kerja)
B. Arah putaran benda kerja searah dengan arah gerakan pisau

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

C. Arah putaran pisau berlawanan arah dengan arah gerakan meja (benda kerja)
D. Arah putaran benda kerja berlawanan arah dengan arah gerakan pisau

9. Proses pengefraisan sebagaimana ilustrasi gambar dibawah, jenis pisau frais yang
digunakan adalah …

A. Woodruff Keyseat Cutter


B. Concave milling Cutter
C. Angle Milling Cutter
D. Concave milling cutter

10. Jenis pisau frais yang digunakan untuk mengefrais benda yang lebar pada
pengefraisan horizontal sebagaimana ilustrasi gambar dibawah adalah …

A. Dove tail cutter


B. Angle cutter
C. Double angle cutter
D. Helical milling cutter/ plain milling cutter

11. Proses pengefraisan sebagaimana ilustrasi gambar dibawah, jenis pisau frais yang
digunakan adalah …

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

A. Woodruff Keyseat Cutter


B. Concave milling Cutter
C. Double angle milling cutter
D. Concave milling cutter

12. Menentukan kecepatan potong pada proses pengefraisan dapat menggunakan


rumus...
A. Cs   . d 2 . n Langkah/ menit

B. Cs   . d . n 2 Meter / menit

C. Cs   . d . n Langkah/ menit

D. Cs   . d . n Meter / menit

13. Kecepatan putaran mesin frais dapat dihitung dengan rumus …


1000Cs
a. n = Langkah/ menit
 .D
1000Cs
b. n = m / menit
 .D
1000Cs
c. n = Rpm
 .D
1000Cs
d. n = Rpm
 /D

14. Panjang benda kerja 120 mm, diameter pisau 60 mm dan kecepatan potong 30
m/menit besarnya putaran mesin frais adalah …
A. 79.6 rpm
B. 89.6 rpm

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

C. 169.2 rpm
D. 159.2 rpm

15. Kecepatan potong untuk mengebor baja lunak Cs = 25 meter/menit dan diameter
bor yang digunakan 15 mm, maka putaran mesinnya adalah ....
A. 340,88 putaran/menit
B. 530,78 putaran/menit
C. 460,78 putaran/menit
D. 678,89 putaran/menit

16. Putaran mesin untuk membubut benda kerja berdiameter 100 mm dan panjang 110
mm dengan kecepatan potong 25 m/menit adalah …
A. 99 Rpm
B. 89 Rpm
C. 79,6 Rpm
D. 69,6 Rpm

17. Panjang benda kerja 120 mm, diameter pisau 60 mm dan kecepatan potong 30
m/menit, maka besarnya putaran mesin frais adalah …
A. 159,2 Rpm
B. 89.6 Rpm
C. 169.2 Rpm
D. 129.2 Rpm

18. Sebuah baja lunak akan dilakukan proses pengefraisan sepanjang 68 mm dengan
pisau frais shell endmill cutter berdiameter 60 mm, dan kecepatan potongnya
(Cs) 25 meter/menit. Maka putaran mesin frais (n) adalah sebesar ....
A. n= 132,69 Rpm
B. n= 1326,9 Rpm
C. n= 117,08 Rpm
D. n= 1170,8Rpm

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

19. Sebuah benda kerja akan dilakukan pengefraisan dengan 1 (satu) kali proses
pemakanan sepanjang 250 mm menggunakan pisau jari (lihat ilustrasi gambar
dibawah). Jika putaran mesin frais (n)= 360 putaran/ menit, pemakanan dalam
satu putaran (f)= 0,08 mm/putaran, jarak start awal (la)= 15 mm, jarak akhir (lu)=
15 mm dan mata sayatnya pisau jari (t)= 4, maka proses pemesinannya
memerlukan waktu (tm) selama ....

A. tm= 1,43 menit


B. tm= 24,3 menit
C. tm= 2,43 menit
D. tm= 14,3 menit

20. Untuk mengikat benda kerja pada ragum yang belum memiliki bidang dasar yang
sejajar/siku dan rata sebagaimana ilustrasi gambar dibawah, maka penjepitan
benda kerja pada ragum harus menggunakan .…

A. Parallel bar dipasang di bawah benda kerja dan round bar disamping/ sisi benda
kerja pada rahang ragum yang tetap/ diam
B. Parallel bar dipasang di samping benda kerja dan round bar di samping benda
kerja / sisi benda kerja pada rahang ragum yang bergerak
C. Parallel bar dipasang di bawah benda kerja dan round bar disamping/ sisi benda
kerja pada rahang ragum yang bergerak

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

D. Parallel bar dipasang di samping benda kerja dan round bar di samping benda
kerja / sisi benda kerja pada rahang ragum yang tetap/ diam

21. Proses pengefraisan sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah, adalah


metoda pemotongan ...

A. Netral
B. Berlawanan arah
C. Searah
D. Gabungan netral dan searah

22. Untuk mendapatkan hasil pengefraisan bidang yang miring/ menyudut, cara yang
dapat dilakukan adalah … kecuali…
A. Memiringkan kepala tegak
B. Memiringkan ragum
C. Memiringkan benda kerja
D. Memiringkan mesin

23. Proses pengefraisan rata dengan menggunakan shell endmill cutter sebagaimana
ilustrasi gambar dibawah, adalah proses pengefraisan posisi ...

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

A. Mendatar (horizontal)
B. Tegak (vertical)
C. Memanjang
D. Melintang

24. Untuk mendapatkan hasil pengefraisan alur yang presisi dan sejajar dengan
bidang utama/basic, maka kesejajaran mulut/rahang ragum harus diperiksa atau
seting dengan menggunakan …..
A. Mistar sorong dan batang pengetes
B. Mikrometer dan batang pengetes
C. Dial indicator dan batang pengetes
D. Penyiku dan batang pengetes

25. Sebuah benda kerja akan dibuat alur berjumlah (N) 18 bagian yang sama
dengan sistem pembagian sederhana (lihat ilustrasi gambar dibawah). Hitung
putaran engkol kepala pembagi (nc), apabila ratio (i) = 40:1.

A.

B.

C.

D.

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan perlengkapan mesin frais kepala pembagi (dividing head) dan fungsinya !
2. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan ukuran suatu mesin frais !
3. Sebuah benda kerja akan dilakukan pengefraisan dengan 1 (satu) kali proses
pemakanan sepanjang 250 mm menggunakan pisau jari (lihat ilustrasi gambar
dibawah). Jika putaran mesin frais (n)= 360 putaran/ menit, pemakanan dalam satu
putaran (f)= 0,2 mm/putaran, jarak start awal (la)= 30 mm, jarak akhir (lu)= 30 mm
dan mata sayatnya pisau jari (t)= 4, maka proses pemesinannya memerlukan waktu
(tm) selama ....

4. Jelaskan prosedur penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) pada
pengoperasian/ proses pengefraisan
5. Jelaskan bagaimana prosedur merimer pada mesin frais !

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

B. Ceklis Penilaian Teori

NO. NO. PENILAIAN


KUNCI JAWABAN JAWABAN PESERTA KETERANGAN
KUK SOAL K BK

Pilihan
Ganda
1 A
2 C
3 B
4 D
5 C
6 B
7 B
8 C
9 C
10 D
11 A
12 D
13 C
14 D
15 B
16 C
17 A
18 A
19 C
20 C
21 B
22 D
23 B
24 C
25 A
Essay
1 Terlampir
2 Terlampir
3 Terlampir

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

4 Terlampir
5 Terlampir

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB II
PENILAIAN PRAKTIK

A. Lembar Penilaian Praktik 1


Tugas Unjuk Kerja Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
1. Waktu : 180 menit
2. Alat : Mesin frais dan perlengkapanya, shell endmill, mistar sorong
ketelitian 0,05 mm, parallel pad, palu lunak, kikir halus,
contersing, reamer, mata bor, senter bor
3. Bahan : Baja lunak MS 22 x 22 x 85 mm

4. Indikator Unjuk Kerja


a. Mampu menerapkan prosedur keselamatan kerja pada pekerjaan pengefraisan
b. Mampu menentukan parameter-parameter pemotongan
c. Mampu mengoperasikan mesin frais
d. Mampu menggunakan teknik konvensional dengan menggunakan variasi pisau frais
termasuk slab, gang, end, slot, form, slitting
e. Mampu menggunakan seluruh aksesoris mesin frais termasuk kepala pembagi dan
rotary table (meja putar)
f. Mampu mengecek komponen dengan menggunakan teknik, alat-alat, dan peralatan
yang tepat.

5. Standar Kinerja
a. Selesai dikerjakan tidak melebihi waktu yang telah ditetapkan.
b. Toleransi hasil pekerjaan diberikan sesuai dengan petunjuk pada job sheet.

6. Instruksi Kerja
Abstraksi tugas :
Peserta diberikan tugas untuk mengerjakan Kepala Palu (Job sheet terlampir) dengan
menggunakan mesin frais.

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

GAMBAR KERJA

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Untuk menyelesaikan tugas ini, ikuti instruksi selanjutnya di bawah ini.


1. Menyiapkan mesin dan kelengkapannya
2. Menyiapkan alat keselamatan kerja
3. Menyiapkan alat potong sesuai kebutuhan kerja
4. Menyiapkan benda kerja yang akan dikerjakan
5. Membaca dan memahami gambar kerja
6. Menyiapkan dan mengkondisikan semua peralatan pada tempat nya sesuai SOP
7. Menyetel benda kerja yang akan dikerjakan
8. Memasang alat potong sesuai dengan SOP
9. Menggunakan parameter pemesinan sesuai dengan SOP
10. Menggunakan alat ukur sesuai dengan SOP
11. Mengoperasikan mesin sesuai dengan SOP
12. Memeriksa hasil pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah ditetapkan
13. Membersihkan mesin dan perlengkapannya
14. Merawat dan membersihkan alat ukur dan alat potong
15. Memberi pelumas pada bagian-bagian mesin sesuai dengan SOP

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

B. Ceklis Aktivitas Praktik

Kode Unit Kompetensi : LOG.OO07.007.00


Judul Unit Kompetensi : Melakukan pekerjaan dengan mesin frais
Nama Peserta/Asesi : ......................................................................................

INDIKATOR UNJUK PENILAIAN


KERJA TUGAS HAL-HAL YANG DIAMATI
K BK

1. Mampu Terapkan K3L dan gunakan  Menerapkan


menerapkan APD pada proses pengefraisan prosedur K3 L
prosedur
 Menggunakan APD
keselamatan kerja
pada proses
pada pekerjaan
pengefraisan sesuai
pengefraisan
SOP

2. Mampu Tentukan parameter  Menetukan


menentukan pemotongan untuk proses Kecepatan potong
parameter- pengefraisan
 Menghitung
parameter
putaran mesin
pemotongan
 Menggunakan
putaran mesin
sesusi perhitungan
untuk proses
pengefraisan sesuai
SOP
 Menghitung
kecepatan
pemakanan
 Menggunakan
kecepatan
pemakanan untuk
proses
pengefraisan sesuai
SOP
3. Mampu Operasikan mesin frais untuk  Mengoperasikan
mengoperasikan memproduksi komponen mesin frais sesuai
mesin frais tertentu SOP
 Melakukan proses
pengefraisan sesuai
SOP

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 20 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

4. Mampu Laksanakan memfrais  Menggefrais rata,


menggunakan menanjak serta variasi dengan sejajar dan siku
teknik pisau frais termasuk slab, sesuai SOP
konvensional gang, end, slot, form, slitting.  Mengefrais chamfer
dengan  Mengefrais sudut
menggunakan  Menggefrais alur
variasi pisau frais tembus sesuai SOP
termasuk slab,  Membuat lubang
gang, end, slot, bor pada mesin
form, slitting frais sesuai SOP

5. Mampu Gunakan kepala pembagi dan  Menggunakan


menggunakan rotary table untuk membuat kepala pembagi
seluruh aksesoris komponen dan rotary table
mesin frais sesuai dengan SOP
termasuk kepala
pembagi dan
rotary table (meja
putar)
6. Mampu mengecek Periksalah komponen  Memeriksa ukuran
komponen dengan menggunakan teknik , alat-alat hasil pengefraisan
menggunakan dan peralatan yang tepat dengan cara yang
teknik, alat-alat, tepat dan
dan peralatan yang menggunakan alat
tepat. ukur yang tepat
 Memeriksa
kehalusan hasil
pengefraisan
dengan cara yang
tepat dan
menggunakan alat
ukur yang tepat

Catatan :

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Perserta Pelatihan : ………………………………………

Tanda Tangan Instruktur : ………………………………………

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 21 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Komponen
yang
Besar Nilai yang Nilai
No. Ukuran Toleransi
Ukuran dicapai Akhir
diukur /
diperiksa

1. Panjang = 80 ± 0.15 ± 0.2 ± 0,25 10 8 6

2. Lebar = 20 (2x) ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 10 8 6

3. Tinggi =3 ± 0.05 ± 0.1 ± 0.15 6 4,8 3,6

4. Jarak = 35 ± 0.15 ± 0.2 ± 0.25 10 6 6

5. Diameter = Ø 12 H7 - - 8 0 0

Diameter
6. = Ø 14 ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 6 4,8 3,6
Champer

7. Diameter =Ø4 + 0.05 + 0.1 + 0.15 2 1,6 1,2

8. sudut =  30° ± 0,5° ±1° ± 1,5° 8 5,6 4,2

Kesimetrisan
9. = Ø 12 H7 ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 4 3,2 2,4
lubang bor

Kesimetrisan
10. =Ø4 ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 4 3,2 2,4
lubang bor

Kesikuan
11.  A-B ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 2 1,6 1,2
bidang

Kesikuan
12.  A-C ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 2 1,6 1,2
bidang

Kesikuan
13.  B-C ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 2 1,6 1,2
bidang

14. Chamfer C1,5 (4x) ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 8 6,4 4,8

15. Chamfer C0,5 (2x) ± 0.1 ± 0.15 ± 0.2 4 3,2 2,4

Sub.
86
Total 1

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 22 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

TAMPILAN

1 N Bidang A = N7 (2x) N7 N8 - 2 1,6 1,2

2 N Bidang B = N7 (2x) N7 N8 - 2 1,6 1,2

3 N Bidang C = N7 (2x) N7 N8 - 2 1,6 1,2

4 N Bidang D = N7 (1x) N7 N8 - 1 0,8 0,6

N Lubang Ø
5 = N6 (1x) N6 N7 - 2 1,6 1,2
10 H7

Chamfer
6 = 0,2 0,2 0,25 0,3 2 1,6 1,2
umum

= Sangat Sangat Kurang


7 Kemulusan Mulus 3 2,4 1,8
Mulus Mulus Mulus

Sub
14
Total 2

Total 100

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 23 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

BAB III
PENILAIAN SIKAP KERJA

CEKLIS PENILAIAN SIKAP KERJA

Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais

INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN

1. Mampu menerapkan prosedur keselamatan 1.1


kerja pada pekerjaan pengefraisan dengan
tanggung jawab dan disiplin

2. Mampu menentukan parameter-parameter 2.1


pemotongan dengan teliti

3. Mampu mengoperasikan mesin frais teliti dan 3.1


tanggung jawab

4. Mampu menggunakan teknik konvensional 3.2


dengan menggunakan variasi pisau frais
termasuk slab, gang, end, slot, form, slitting
dengan tanggung jawab dan teliti

5. Mampu menggunakan seluruh aksesoris 3.3


mesin frais termasuk kepala pembagi dan
rotary table (meja putar) teliti dan tanggung
jawab

6. Mampu mengecek komponen dengan


menggunakan teknik, alat-alat, dan peralatan 4.1
yang tepat dengan teliti

Catatan:

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Peserta : ……………………………………

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 24 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

Kunci Jawaban Penilaian Teori

NO. NO. PENILAIAN


KUNCI JAWABAN JAWABAN PESERTA KETERANGAN
KUK SOAL K BK

Pilihan
Ganda
1 A
2 C
3 B
4 D
5 C
6 B
7 B
8 C
9 C
10 D
11 A
12 D
13 C
14 D
15 B
16 C
17 A
18 A
19 C
20 C
21 B
22 D
23 B
24 C
25 A
Essay

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 25 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

1 Terlampir
2 Terlampir
3 Terlampir
4 Terlampir
5 Terlampir

Jawaban Soal Essay

1. Jelaskan perlengkapan mesin frais kepala pembagi (dividing head) dan fungsinya !
Jawab :
Kepala pembagi (dividing head) adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk
membentuk segi-segi yang beraturan pada poros benda kerja . Peralatan ini biasanya
dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak
dapat dilakukan dengan pembagian langsung.

2. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan ukuran suatu mesin frais !


Jawab :
Ukuran suatu mesin frais ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:
 Panjang langkah/ jarak tempuh meja mesin frais arah memanjang
 Jarak spindel sampai permukaan meja pada kedudukan paling bawah.
 Panjang langkah/ jaraktempuh meja mesin frais arah melintang

3. Sebuah benda kerja akan dilakukan pengefraisan dengan 1 (satu) kali proses pemakanan
sepanjang 250 mm menggunakan pisau jari (lihat ilustrasi gambar dibawah). Jika putaran
mesin frais (n)= 360 putaran/ menit, pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,2
mm/putaran, jarak start awal (la)= 30 mm, jarak akhir (lu)= 30 mm dan mata sayatnya
pisau jari (t)= 4, maka proses pemesinannya memerlukan waktu (tm) selama ....

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 26 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Jawab :
S’= s .t .n
= 0,2 . 4 . 360
= 320 mm/ menit
L = ℓ + ℓa + ℓu = 250 + 30 + 30 = 310 mm
L mm 310
tm    0,96 menit
s' mm / menit 320

4. Jelaskan prosedur penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L)


pada pengoperasian/ proses pengefraisan
Jawab :

Terdapat beberapa kegiatan standar yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
terkait penerapan K3L pada saat melakukan proses pengefraisan, diantaranya:
a) Yang harus dilakukan
Kegiatan yang harus dilakukan terkait penerapan K3L pada saat proses
pengefraisan diantaranya:
- Menggunakan Pakaian Kerja
Untuk mendapatkan kenyamanan dan keselamatan saat bekerja
berdasarkan tuntutan karakteristik pekerjaan , operator harus
menggunakan pakaian kerja yang standar sebagaimana terlihat pada (Gambar
2.44).

Gambar Menggunakan pakaian kerja yang standar


pada saat proses pengefraisan

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 27 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Menggunakan Kaca Pengaman (Safety Glasses)


Untuk menghindari mata terkena atau kemasukan tatal/beram pada saat
proses pengefraisan, maka selama melakukan pemotongan harus
menggunakan kacamata yang sesuai standar keselamatan kerja

Gambar Menggunakan kaca mata yang standar


pada saat proses pengefraisan

- Menggunakan Sepatu Kerja


Pada saat melakukan proses pengefraisan, tidak bias dihindari adanya beram
(chip) yang berserakan dilantai akibat dari hasil pemotongan. Selain itu ada
kemungkinan benda/alat atau perlengkapan lain terjatuh dari atas dan juga oli
yang berceceran. Maka dari itu, pada saat melakukan proses pengefraisan
harus menggunakan sepatu kerja sesuai standar yang berlaku.

Gambar Menggunakan sepatu kerja yang standar


pada saat proses pengefraisan

- Matikan Mesin Pada Saat Melakukan Pengukuran Benda Kerja

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 28 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Melakukan pengecekan ukuran benda kerja hasil pengefarisan putaran mesin


harus dalam posisi mati(Off), karena jika tidak, tangan beresiko celaka
terkena putaran pisau .

Gambar Matikan mesin pada saat mengukur mengecek hasil pengefraisan

- Menggunakan Kuas Pada Saat Membersihkan Mesin


Kecelakaan pada tangan bisa saja terjadi pada saat membersihkan mesin, maka
dari itu selalu gunakan kuas pada saat membersihkan permukaan benda kerja
dan mesin.

Gambar Menggunakan kuas pada saat membersihkan mesin

b) Yang Tidak boleh dilakukan


Kegiatan yang tidak boleh dilakukan pada saat proses pengefraisan
diantaranya:

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 29 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

- Menempatkan Peralatan Kerja Yang Tidak Aman


Agar semua peralatan aman dan mudah diambil pada saat akan digunakan,
perlatan harus diletakkan dan ditempatkan pada posisi yang aman dan ditata
dalam penempatannya. Penempatan peralatan sebagaimana (Gambar 2.49),
sangat tidak dibenarkan karena tidak aman dan mudan terjadikerusakan
peralatan akibat saling berbenturan atau mudah terjatuh.

Gambar Penempatkan peralatan kerja yang tidak aman

- Meninggalkan Kunci Pengikat Pemegang Pisau/Holder Pada Spindel Mesin


Meninggalkan kunci pengikat pemegang pisau(tool-holder) pada spindel
mesinsetelah pemegang pisau dilepas (Gambar 2.50), adalah kegiatan yang
sangat membahayakan bagi operator dan orang-orang yang ada disekitarnya,
karena apabila mesin dihidupkan sedangkan kunci pengikat masih menempel
di spindel mesin, kunci cekam akan terlempar dengan arah yang tidak jelas
sehingga dapat mengenai siapa saja yang ada disekitarnya.

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 30 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar Menempatkan kunci cekam pada mulut pengencang cekam setelah


melepas benda kerja

- Berkerumunan Disekitar Mesin Frais Tanpa Alat Pelindung


Berkerumunan disekitar mesin Frais tanpa alat pelindung adalah salahsatu
kegitan yang sangat membahayakan, karena rawan terjadi kecelakaan akibat
loncatan tatal/beram atau perlengkapan mesin frais yang terjatuh

Gambar Bekerumunan disekitar


mesin frais tanpa alat pelindung

- Membiarkan air Pendingin dan Tatal/Beram Berserakan di Lantai


Dengan membiarkan air pendingan dan tatal berserakan dilantai pada saat proses
pengefraisan, akan dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan
mengganggu kenyamanan dalam bekerja termasuk kenyamanan lingkungan.
Misalnya lantai jadi licin sehingga orang yang lewat mudah terjatuh, dan tatalnya

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 31 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

dapat mengakibatkan orang yang lewat terluka kakinya. Selain itu dilarang keras
bekas air pendingin dibuang sembarangan, karena campuran air pendingin
mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi mahluk manusia dan mahluk
hidup lainnya.

Membiarkan air pendinginan dan tatal berserakan

- Menggunakan Sarung Tangan Pada Saat Proses Pengefraisan


Menggunakan sarung tangan pada saat proses pengefraisan, juga sangat tidak
dianjurkan. Karena jika menggunakan sarung tangan, kepekaan tangan jadi
berkurang sehingga dalam melakukan pengukuran hasil pengefraisan kurang
sensitif, dan juga tangan jadi kurang peka terhadap kejadian-kejadian lainnya
yang dapat mengakibatkan tangan mengalami kecelakaan.

Menggunakan sarung tangan pada saat

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 32 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

pada saat melakukan pengukuran benda kerja

- Membuang Tatal/Beram Bersama Jenis Sampah Lainnya


Setelah melakukan proses pengefraisan kegiatan membuang tatal/beram hasil
pemotongan besama-sama jenis sampah lainnya sangatlah tidak dianjurkan,
karena demi kesehatan lingkungan sampah jenis organik dan an-organik
seharusnya dibedakan sehingga pengolahan akhirnya lebih mudah

Membuang tatal/beram, besama jenis sampah lainnya

5. Jelaskan bagaimana prosedur merimer pada mesin frais !

Jawab :
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mereamer dengan mempergunakan
mesin frais adalah sebagai berikut :
1. Pasang benda kerja pada ragum dan benda kerja dijepit ditengah mulut ragum.
2. Pasang senter bor, laksanakan penyetelan seperti pada gambar berikut :

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 33 dari 34
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam dan Mesin Sub-Sektor Operasi Mesin dan Proses LOG.OO07.007.00

Gambar 4.30 Pemasangan senter bor

3. Laksanakan pembuatan lubang awal dengan senter bor. Ingat kecepatan putaran mesin
serta feeding sudah ditentukan sebelumnya.
4. Setelah dibuat lubang awal, langkah selanjutnya adalah ganti alat dengan mata bor (Ukuran
disesuaikan dengan besar lubang yang dikehendaki). Kemudian laksanakan pengeboran.
Perhatian :
- Putaran mesin dirubah sesuai dengan diameter mata bor.
- Jika proses dilakukan secara otomatis, tentukan feeding terlebih dahulu.
- Sewaktu mata bor akan tembus, kurangi feeding hingga setengahnya.
5. Setelah pengeboran selesai ; ganti mata bor dengan reamer (Ukuran disesuaikan dengan
besar lubang yang dikehendaki ) serta rubah putaran mesin menjadi 1
3 dari putaran

pengeboran tadi dan selanjutnya laksanakan pereameran hingga selesai.

Judul Modul: Merencanakan ……….


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 34 dari 34

Anda mungkin juga menyukai