Disusun Oleh :
MATASA ELSA R
DINDA NOVELIA A
ISNA DZIKIRIANTI
DEWI MAMBALIKA
Assalamualaikum Wr..Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga tugas dengan judul “ Norma “ ini bisa diselesaikan tanpa
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru IPS dan kepada banyak pihak
Akhir kata, semoga tugas ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Penulis menyadari
bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
“NORMA”
Norma adalah Aturan. Aturan ada dimana-mana di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
selalu ada aturan. Aturan dibuat untuk menciptakan sarana rukun, aman, tentram, dan
damai dalam kehidupan masyarakat. Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk
tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal
ini berarti bahwa manusia wajib menaati norma yang ada. Norma adalah kaidah atau
ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas. Norma
merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman perilaku seseorang yang berlaku
di masyarakat. Norma bersifat mengikat setiap masyarakat. Secara umum norma terbagi
menjadi dua, yaitu aturan yang dibuat oleh negara dan aturan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Norma yang dibuat oleh negara berbentuk peraturan
tertulis, sedangkan norma yang berkembang dalam masyarakat berbentuk tidak tertulis.
1. Norma Agama
Norma agama adalah peraturan hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa guna menciptakan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Sumber norma ini adalah
kitab suci dari setiap agama yang dianut.
Norma agama bersifat abadi dan universal. Abadi berarti norma agama berlaku
selama manusia hidup di dunia, sedang universal berarti norma agama berlaku untuk
semua umat beragama. Pelanggaran norma agama menimbulkan dosa dan diancam
hukuman dari Tuhan di akhirat nanti, sedangkan yang mematuhi akan mendapat pahala.
Norma agama ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai
perintah-perintah, laranganlarangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang
Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang
Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat.
5. Menfitnah
Solusi :
1- Memberikan sanksi bagi yang melanggarnya.
2- Mengajarkan tentang ilmu agama terhadap masyarakat.
3- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa.
4- Berusaha menaati perintah tuhan dan menjahui segala larangannya.
2. Norma Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata “susila” yang artinya baik budi bahasanya, beradab, atau
sopan santun. Susila hampir sama dengan sopan, tetapi sedikit berbeda.
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati
sanubari manusia. Norma ini juga merupakan aturan hidup tentang perilaku baik dan
buruk. Pedoman berperilaku ini dilakukan berdasarkan kebenaran dan keadilan.
Norma kesusilaan memberikan peraturan-peraturan kepada manusia agar menjadi
manusia yang sempurna. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi
sosial, seperti cibiran atau cemoohan masyarakat sampai diasingkan dari lingkungan
masyarakat.
Kesusilaan ini biasanya dihubungkan dengan keyakinan keagamaan. Barang
siapa yang melanggar kesusialaan biasanya tidak ada hukumannya. Dia
diisolir/disingkir oleh masyarakat dan menjadi buah mulut masyarat.
3. Norma Kesopanan.
Norma kesopanan adalah peraturan hidup atau nilai-nilai yang diatur oleh agama maupun
adat-istiadat masyarakat. Norma kesopanan merupakan pedoman yang mengatur tingkah
laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya.
Hakikat norma kesopananadalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku
dalam masyarakat.
Norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan
sehingga masing - masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari
pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah
keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah
kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan
sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku
bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan
hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi
segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian.
Norma kesopanan merupakan norma yang bersumber pada budaya masyarakat.
Pelanggaran terhadap norma ini tidak menimbulkan efek sosial yang besar. Misalnya,
perlakuan seorang anak terhadap orang tua dan tata cara berpakaian seseorang perempuan
dewasa saat keluar rumah.
Pelanggaran terhadap norma ini akan kembali kepada diri si pelakunya sendiri, yaitu
berupa perasaan malu dan menjadi sungkan terhadap orang di sekitarnya.
Solusi : Orang tersebut harus ditegur dan diberi nasihat,agar tidak seenaknya sendiri
untuk melakukan perilakunya.
Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai
aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah
tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulang - ulang mengenai sesuatu hal
yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup. Kebiasaan dalam masyarakat sering
disamakan dengan adat istiadat.
Adat istiadat adalah kebiasaan - kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat
dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai
peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan
tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi
rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat..
Alasan Masyarakat Melanggar Norma.
Berikut ini adalah beberapa hal diantaranya alasan seseorang melakukan perbuatan
melanggar norma.
1. Tidak tahu
Alasan yang paling umum kenapa seseorang melanggar norma adalah dengan alasan
tidak tahu ada aturan. Alasan ini sebenarnya alasan klasik, karena setiap tindakan
manusia ada aturan yang mengaturnya, apalagi jika negara sudah menyatakan dirinya
negara hukum. Alasan ini tidak membebaskan seseorang dari sanksi hukum.
3. Terpaksa
Kebanyakan orang memberikan alasan mengapa ia melanggar aturan karena terpaksa.
Orang itu merasa tidak ada pilihan lain, ia tepaksa melakukannya bisa jadi karena kondisi
ekonomi, social atau dilakukan atas perintah atasan, atau pun karena diancam. Alasan
terpaksa terkadang hanya merupakan alibi, sebab keadaan terpaksa dalam hukum itu ada
ukuran dan nilainya.
5. Sudah Terbiasa.
Orang yang sudah biasa melanggar aturan bukan lagi hal yang aneh dan merepotkan
untuk kembali melakukan pelanggaran. Meskipun sudah pernah mendapat ganjaran,
tetapi ganjaran yang pernah ia terima itu bukannya membuat dia sadar, melainkan ia
makin paham dan mahir untuk melakukan pelanggaran lagi. Orang seperti ini sudah
memperhitungkan akibat yang akan diterima apabila ia melanggar dan perbuatan itu
dilakukannya dengan penuh kesadaran.
4. Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara atau
lembaga adat tertentu. Norma hukum adalah aturan-aturan yang bersumber atau dibuat
oleh lembaga negara yang berwenang.
Bagi aturan ini bagi orang yang melanggarnya akan mendapat sangsi/hukuman. Biasanya
negara menyediakan alat pemerintah untuk memaksa anggota masyarakat agar tidak
melanggar hukum itu. Hukum ini pada umumnya lebih bersifat irrasionil atas dasar
kepentingan masyarakat.
Peraturan - peraturan yang timbul dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya
mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan
oleh alat - alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang - undangan,
yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada
sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi
terhadap pelanggaran peraturan - peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat
dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara
Orang yang melanggar aturan-aturan hukum akan mendapatkan sanksi berupa
hukuman, seperti penjara, atau denda. Menurut Kansil, norma hukum memiliki unsur-
unsur sebagai berikut.
Aturan tentang perilaku manusia dalam pergaulan masyarakat.
Aturan dibuat oleh badan atau lembaga berwenang.
Aturan bersifat memaksa.
Sanksi bersifat tegas.
Aturan berisi perintah dan larangan.
Perintah harus ditaati dan larangan dijauhi setiap orang.
Contoh Pelanggaran terhadap norma Hukum :
Solusi :
Diberi Sanksi atau teguran, sanksi dapat berupa hukuman denda ataupun fisik seperti
dipenjara atau hukuman mati.
PENUTUP
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Norma adalah Aturan. Aturan ada
dimana-mana di rumah, di sekolah, dan di masyarakat selalu ada aturan. Aturan dibuat
untuk menciptakan sarana rukun, aman, tentram, dan damai dalam kehidupan
masyarakat. Dengan kata lain Norma dapat diartikan sebagai aturan-aturan yang berisi
petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat
mengikat. Hal ini berarti bahwa manusia wajib menaati norma yang ada.
Keberadaan norma sangat diperlukan untuk memberi petunjuk kepada manusia
tentang bagaimana manusia harus bersikap bertingkah laku dalam masyarakat agar
tercipta kehidupan bersama yang tertib, tenteram, aman, dan harmonis.
Demikian kliping ini kami susun, semoga dapat menjadikan tambahan wawasan
bagi semua yang membacanya.