I. KEPOLISIAN
Kepolisian bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya
keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketenteraman
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia (Pasal 4).
Fungsi dan tujuan kepolisian semacam itu kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam tugas pokok
kepolisian yang meliputi:
(1) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
(2) menegakkan hukum; dan
(3) memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (Pasal 13).
II. KEJAKSAAN
TUGAS :
Melaksanakan tugas dan wewenang serta fungsi Kejaksaan di daerah hukum Kejaksaan Tinggi
yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa serta tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
FUNGSI :
1. Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis pemberian bimbingan
dan pembinaan serta pemberian perijinan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung;
2. penyelengaraan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana, pembinaan
manajemen, administrasi, organisasi dan tatalaksanaan serta pengelolaan atas milik
negara menjadi tanggung jawabnya;
3. pelaksanaan penegakan hukum baik preventif maupun yang berintikan keadilan di
bidang pidana;.
4. pelaksanaan pemberian bantuan di bidang intelijen yustisial, dibidang ketertiban dan
ketentraman umum, pemberian bantuan, pertimbangan, pelayanan dan
penegaakan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara serta tindakan hukum dan
tugas lain, untuk menjamin kepastian hukum, kewibawaanm pemerintah dan
penyelamatan kekayaan negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan Jaksa Agung;
5. penempatan seorang tersangka atau terdakwa di rumah sakit atau tempat perawatan jiwa
atau tempat lain yang layak berdasarkan penetapan Hakim karena tidak mampu berdiri
sendiri atau disebabkan hal - hal yang dapat membahayakan orang lain, lingkungan atau
dirinya sendiri;
6. pemberian pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah, penyusunan peraturan
perundang-undangan serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
koordinasi, pemberian bimbingan dan petunjuk teknis serta pengawasan, baik di dalam maupun
dengan instansi terkait atas pelaksanaan tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung
Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung RI, Badan-badan peradilan lain di
bawah Mahkamah Agung (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta
Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).
Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan
pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang,
memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di
tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)
Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada
instansi pemerntah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986). Selain
menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau
berdasarkan Undang-Undan
Kewenangan
a) Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
pidana dan perdata di tingkat pertama;
b) Pengadilan Negeri dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang hukum
kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta;
c) Selain tugas dan kewenangan tersebut diatas, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan
kewenangan lain berdasarkan Undang-undang
Adapun tugas dan fungsi kerja di Lapas Klas IIA curup adalah :
1. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
LAPAS. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi
a. Melakukan urusan kepegawaian.
b. Melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Sub Bagian Tata Usaha
terdiri dari:
- Urusan Kepegawaian dan Keuangan
- Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan
keuangan
- Urusan Umum
- Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah
tangga
2. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja
Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas memberi-kan bimbingan
pemasyarakatan narapidana/anak didik dan bimbingan kerja, Untuk menyelenggarakan tugas
tersebut pada Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja mempunyai fungsi
yaitu :
a. Melakukan regristrasi dan membuat statistik, dokumentasi sidik jari serta memberikan
bimbingan pemasyarakatan bagi narapidana/ anak didik.
b. Mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik;
c. Memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil kerja
Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja terdiri dari :
a. Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan;
Sub Seksi Regristrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan pencatatan,
membuat statistik,dokumentasi sidik jari serta memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani,
memberikan latihan olah raga,peningkatan pengetahuan, asimilasi, cuti dan penglepasan
narapidana/anak didik.
KEPOLISIAN
Bapak setengah baya sekitar umur 45th itu bernama Ujang yang dikenal sebagai premankampung
meminta jatah Rp 25.000,- per bulan dengan alasan iuran keamanan dan sampah. Saat dimintai keterangan, ia hanya
bisa tertunduk lesu. Bapak setengah baya bertato ini ditangkap aparat Kepolisian Sektor Rajabasa, menyusul
laporan salah seorang mahasiswa Unila. Dari keterangan saksi, tersangka sering meminta uang keamanan dan
sampah. Jika tidak dituruti, maka ada saja barang dari rumah kost tersebut yang hilang.
Perilaku tersangka pun dianggap meresahkan. Tidak hanya anak kost yang menjadi korban, tapi juga
warga lain di kawasan tersebut. Dari pengakuan tersangka, uang yangdiperoleh digunakan untuk membeli rokok dan
minuman keras. Selain menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti uang sebesar Rp 90.000,- dan kartutanda
penduduk milik tersangka. Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal pemerasan denganancaman hukuman
maksimal sembilan tahun penjara.
KEJAKSAAN
Pada kasus di atas, pelaku, Ujang telah melakukan tindak pidana pemerasan kepadakeluarga Nunung dengan cara
meminta secara paksa uang Rp 25.000,- setiap bulan. Karena yang melakukan tindak pidana adalah warga Negara
Indonesia dan terjadi di wilayahIndonesia, maka berlaku hukum pidana Indonesia , yang berarti KUHPidana (asas
teritorialitas). Pelaku dijerat oleh pasal mengenai Ppemerasan” yang diatur dalam pasal 368 KUHPidana.
Dalam ketentuan Pasal 368 KUHP tindak pidana pemerasan diramuskan dengan rumusansebagai berikut :1.
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secaramelawan hukum, memaksa
orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau
sebagian adalah milik orang lain, atausupaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam, karena
pemerasan,dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
2. Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana ini.
Unsur-Unsur yang ada di dalam ketentuan Pasal 368 KUHP
Unsur-unsur dalam ketentuan ayat (1) Pasal 368 KUHP
Unsur obyektif yaitu unsur yang terdapat di luar diri si pelaku tindak pidana, yang meliputiunsur-unsur :
1. Memaksa.
2. Orang lain.
3. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
4. Untuk memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seleruhnya atau sebagiankepunyaan orang lain).
5. Supaya memberi hutang.
6. Untuk menghapus piutang
Unsur subyektif, yaitu unsur yang terdapat di dalam diri si pelaku tindak pidana yangmeliputi unsur–unsur:
1. Dengan maksud.
2. Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
PENGADILAN NEGRI
Dipengadilan negri diputuskan hukuman berdasarkan ketentuan Pasal 368 KUHP tindak pidana pemerasan
diramuskan dengan rumusansebagai berikut :
1. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secaramelawan hukum,
memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang, yang
seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atausupaya memberikan hutang maupun menghapus piutang,
diancam, karena pemerasan,dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
2. Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana ini.
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Setelah putusan jatuh dan tersangka dimasukan dalam Lembaga Pemasyarakatan maka didalam LP tersangka
tersebut harus diperlakukan seperti yang tercantum dalam KepMen No NOMOR :
M.01.PR.07.03 tahun 1985 Pasal 2 tentang Fungsi Pemasyarakatan diantaranya :
a. Melakukan pembinaan narapidana/anak didik.
b. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja;
c. Melakukan bimbingan sosial/kerokhaniaan narapidana/anak didik
d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS
e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Tersangka dihukum sesuai dengan waktu keputusan hakim d\ketika siding dipengadilan negri, tersangka bisa
mendapatkan potongan hukuman apabila mendapatkan grasi dengan ketentuan yang telah ditetapkan
Peran Lembaga-Lembaga Penegak Hukum di Indonesia
Posted by : Gilang Maylida August 25, 2014
a. Kepolisian
Tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat dan menegkkan hukum.
Sebagai aparat hukum polisi dapat menjalakan fungsinya sebagai penyelidik dan penyidik. Polisi juga
berwenang untuk menangkap orang yang diduga melakukan tindak kejahatan.
Hasil pemeriksaaan yang dilakukan oleh polisi terhadap pelaku tindak criminal disbut dengan BAP (berita
acara pemeriksaan) yang akan diserahkan kepada kejaksaan.
# Kepolisian Negara diatur oleh UU No. 2 Tahun 2002. tugas pokok kepolisian Negara Republik Indonesia
adalah:
b. Kejaksaan
Kejaksaan Republik Indonesia diatur oleh UU No. 16 Tahun 2004, yang dalam undang-undang itu
disebutkan bahwa diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri.
Kejaksaan adalah alat negara sebagai penegak hukum yang juga berperan sebagai penuntut umum
dalam perkara pidana. Jaksa adalah alat yang mewakili rakyat untuk menuntut seseorang yang
melanggar hukum pidana maka sisebut penuntut umum yang mewakili umum. kejaksaan merupakan
aparat Negara yang bertugas :
1. Untuk melakukan penuntutan terhadap pelanggaran tindak pidana di pengadilan.
Di sini jaksa melakukan penuntutan atas nama korban dan masyarakat yang merasa dirugikan
2. Sebagai pelaksana (eksekutor) atas putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap.
Aparat kejaksaan akan mempelajari BAP yang diserahkan oleh kepolisian. Apabila telah lengkap maka
kejaksaan akan menerbikan P21 yang artinya siap dibawa ke pengadilan untuk disidangkan.
Tugas dan wewenang jaksa di bidang pidana antara lain:
1) melakukan penuntutan
2) melaksanakan keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
3) melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasar UU
Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum jaksa turut melakukan penyelidikan yang berupa:
1) peningkatan kesadara hukum
2) mengawasi aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara
3) pengamanan kebijakan penegakan hukum
c. Kehakiman
Tugas utama seorang hakim adalah memeriksa, memutus suatu tindak pidana atau perdata. Untuk itu
seorang hakim dalam menjalankan tugasnya harus lepas dari segala pengaruh agar keadilan benar-benar
bisa ditegakkan.
Di tingkat pusat kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA dan MK.
Jika MA merupakan lembaga peradilan umum tertinggi,
maka MK merupakan lembaga peradilan khusus karena tugasnya :
- terbatas kepada hak uji terhadap UU ke atas ,
- sengketa kewenangan antar lembaga Negara,
- pembubaran partai politik
- memutuskan presiden dan/atau wakil presiden telah melanggar hukuman tidak mengurusi masalah
pidana.
d. KPK
Lembaga baru yang dibentuk karena tuntutan dan amanat reformasi agar Negara bersih dari praktek
KKN. Dibentuk berdasarkan UU no 30 tahun 2002. Tugas utamanya adalah menyelidiki dan memeriksa
para pelaku korupsi yang dilakukan oleh para pejabat Negara. KPK ini dalam menjalankan tugasnya
bertanggungjawab langsung kepada presiden.
B. Peran Kejaksaan RI
Kejaksaan RI adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan
negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan tindakan
Jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang – undang
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh Hakim di sidang
Pengadilan. Pelaku pelanggaran pidana yang dituntut adalah yang benar
bersalah dan telah memenuhi unsur – unsur tindak pidana yang disangsikan
dengan didukung oleh barang bukti yang cukup dan didukung oleh minimal
dua (2) orang saksi.
Keberadaan Kejaksaan RI diatur dalam UU RI No. 16 Thn. 2004.
Berdasarkan undang – undang tersebut, kejaksaan sebagai salah satu
lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakan
supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi
manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
D. Peran Advokat
Advokat disebut juga penasihat hukum adalah orang yang diberi kuasa
untuk memberi bantuan di bidang hukum baik perdata atau pidana kepada
yang memerlukannya., baik berupa nasihat (konsultasi) maupun bantuan
hukum aktif baik didalam maupun diluar pengadilan dengan jalan mewakili,
mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingann hukum para pengguna jasanya.
Keberadaan advokat sebagai salah satu lembaga penegak hukum diatur
dalam UU RI No. 18 Thn. 2003 tentang Advokat. Setiap orang yang memenuhi
syarat dapat menjadi seorang advokat. Adapun persyaratan untuk menjadi
advokat di Indonesia diatur dalam pasal 3 UU RI NO. 18 Thn. 2003, yaitu :
1. Warga negara RI;
2. Bertempat tinggal di Indonesia;
3. Tidak berstatus sebagai pejabat negara atau pegawai negeri;
4. Berusia sekurang – kurangnya 25 tahun
5. Berijazah sarjana dengan latar belakang pendidikan tinggi hukum;
6. Lulus ujian yang diadakan Organisasi Advokat;
7. Magang sekurang – kurangnya 2 tahun berturut – turut pada kantor advokat;
8. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih;
9. Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyhai integritas
yang tinggi.
Adapun tugas dari advokat secara khusus adalah membuat dan
mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian,
mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkaranya dan sebagainya.
Disamping itu advokat/ pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari
kebenaran dan tidak boleh memutar balikan peristiwa demi kepentingan
kliennya agar kliennya menang dan bebas.
Adapun hak dan kewajiban advokat/pengacara, yaitu:
Hak :
1. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela
perkara yang menjadi tanggung jawabya di dalam sidang pengadilan dengan
tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturang perundang – undangan.
2. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara
yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik
profesi dan peraturan perundang – undangan.
3. Advokat tidak dapat dituntut dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan
klien dalam sidang pengadilan.
4. Advokat berhak mendapatkan informasi, data, dan dokumen lainnya, baik dari
instansi pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan kepentingna
tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan kliennya sesuai
dengan peratuan perundang – undangan.
5. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk
perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau
pemeriksaaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunilkasi
elektronik advokat.
6. Advokat tidak dapat diidentikan dengan kliennya dalam membela perkara klien
oleh yang berwenang dan/atau masyarakat.
Kewajiban :
1. Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan
perlakuanterhadap klien berdasarkan jenis kelamin, agama. Polituk,
keturunan, ras, atau latar belakang sosial. Dan budaya.
2. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari
kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh undnag –
undnag.
3. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan
kepentingan tugas dan martabat profesinya.
4. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta pengabdian
sedemikian rupa sehingga merugikan profesi advokat atau mengurangi
kebebasan dan kemerdekaaan dalam menjalankan tugas profesinya.
5. Advokat yang menjadi pejabat negara, tidak melaksanakantugas profesi
advokat selama memangku jabatan.