Anda di halaman 1dari 20

tugas jurnal komunikasi data (^o^)

Tinggalkan komentar

KOMUNIKASI DATA PADA OPEN SYSTEMS INTERCONNECTION DAN INTERNET PROTOKOL

Makalah

diajukan untuk memenuhi

tugas Komunikasi Data

NAMA

: DEVI AULIAILLAH

NPM

: 201143500470

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2012
NAMA DOSEN : NAHOT FRASTIAN, S.Kom

KOMUNIKASI DATA PADA OPEN SYSTEMS INTERCONNECTION DAN INTERNET PROTOKOL

DEVI AULIAILLAH
Program Studi Teknik Informatika

FT-MIPA Universitas Indraprasta PGRI

Jln. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jakarta Selatan


Indonesia

deviauliaillah@yahoo.co.id
Abstract :
Communication is very important in our daily lives, so that we can mutually interact with others. When
we communicate, we share information. This sharing can be done locally or remotely. Between
individuals, local communication is usually the case with face to face, while remote communication takes place from
a distance. Terms of telecommunications, which includes telephone, telegraph, and television, means of
communication at a distance (in Greek Tele meaning far). So is the computer, in which we often make the process
of sending and receiving data from one computer to anotheris commonly referred to as data communications.

PENDAHULUAN
Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain.
Untuk dapat mengirimkan data pada komputer harus ditambahkan alat khusus yang dikenal sebagai network
interface (interface jaringan).

Jenis interface jaringan ini bermacam-macam tergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data
tersebut.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada komputer, tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu
aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer
yang tepat tanpa kesalahan.

Untuk setiap masalah pada komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-aturan untuk menangani
masalah tersebut. Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama
satu dengan lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol
komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada
komputer dan peralatan komunikasi data lainnya. Dan pada akhirnya ISO (International Organization for
Standarization) menetapkan OSI (Open Systems Interconnection) sebagai standar bagi komunikasi data.
OPEN SYSTEMS INTERCONNECTION
Dalam penggunaan komputer, tentu kita sering melakukan proses komunikasi data tersebut. Model Open
Systems Interconnection (OSI) menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Sedangkan jaringan komputer itu sendiri memiliki pengertian sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat
lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan.
Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat
juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat
lunak yang terhubung denganjaringan.
OSI adalah sebuah standar baku dan ia hanyalah sebuah model rujukan, jika kita misalkan suatu model
adalah sebuah pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya. Suatu protokol hanya dapat menjawab satu atau
beberapa pertanyaan tertentu yang spesifik atau dengan kata lain suatu protokol hanya melayani suatu lingkup
wilayah yang sangat terbatas.

Sebuah protokol tentu saja tidak dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan sebuah model., akan
tetapi dengan menggabungkan berbagai macam protokol dalam sebuah protokol suite (misalnya TCP/IP) kita dapat
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh model yang ada.

TUJUAN OSI
OSI model dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-langkah yang jelas dan
untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

Langkah-langkah yang dimaksud ini biasa disebut dengan layer. Dalam OSI terdapat tujuh layer yang memiliki
fungsi berbeda-beda. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer
bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk
mengoreksi terjadinya errorselama proses transfer data berlangsung.
Sedangkan model layer OSI dibagi dalam dua group, yaitu :

1.

Upper layer

Upper layer fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer.

1.

Lower layer

Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower layer adalah
intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Untuk memperjelas dari pemaparan dari materi diatas, gambarnya adalah sebagi berikut :

Gambar : 1.1 OSI Model

Dalam OSI ada yang disebut dengan Open dan Modularity. Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model
jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras atau hardware yang digunakan,
sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard.
Hal ini secara tidak langsung menimbulkan modularity (dapat dibongkar pasang). Modularity mengacu pada
pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari
level lainnya.Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung.
Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras atau hardware dari vendor yang berbeda dan
bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
LAYER OSI
OSI layer memiliki beberapa prinsip. Adapun prinsip yang digunakan OSI layer yaitu:

1.

Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

2.

Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

3.

Fungsi layer di bawahnya adalah sebagai pendukung fungsi layer di atasnya.

4.

Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protokol internasional.

5.

Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.

6.

Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu
Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga
arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Sedangkan model OSI dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus
dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol
dan standard. Adapun ketujuh model layer OSI, yaitu:

1.

Application Layer

Application layer adalah layer yang paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini.
Tugas dari application layer adalah berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Aplication layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi
antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer
atau aplikasi komputer lainnya Protokol yang berada pada lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

1.

Presentation Layer

Presentation layer berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan, contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk
gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.Protokol yang berada dalam level

ini adalah perangkat lunak redirector (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan
juga Network Shell (semacam virtual network computing (VNC)) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

1.

Session Layer

Session layer berfungsi untuk menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut session. Selain itu, di level ini
dilakukan solusi.

1.

Transport Layer

Transport layer berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paketpaket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, transport layer juga
bertanggungjawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika end-to-end antar terminal, dan
menyediakan penanganan error seperti membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan.

1.

Network Layer

Network layer bertanggungjawab menentukan alamat jaringan (alamat-alamat IP), menentukan rute yang harus
diambil selama perjalanan melalui internet working dengan menggunakn router dan switch layer 3, menjaga
antrian trafik di jaringan, dan membuat header untuk paket-paket. Data pada layer ini berbentuk paket.

1.

Data Link Layer

Data link layer berfungsi menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan
hardware kemudian diangkut melalui media. Frame adalah bit-bit data yang dikelompokkan menjadi format.
Komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan
error. Sehingga dalam level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya
Media Access Control Address (MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti
hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasinya IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level
anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1.

Physical Layer

Physical layer adalah layer paling bawah dalam OSI. Physical layer memiliki fungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token
Ring), topologi karingan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

CARA KERJA OSI

OSI bekerja dengan pembentukan paket yang dimulai dari layer teratas model OSI. Berikut tahapan-tahapan
pengerjaan dalam model OSI:

1.

Aplication layer mengirimkan data ke presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer
kemudian dikirim ke layer dibawahnya, begitupun pada layer dibawahnya.

2.

Kemudian data ditambahkan header dan atau tailer lalu dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, proses ini
terjadi secara continue sampai ke physical layer.

1.

Saat di physical layer data dikirmkan melalui media transmisi ke host tujuan.

1.

Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer yang paling bawah ke layer yang
paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi
kemudian mengirimkannya ke data link layer.

1.

Setelah itu data link layer memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket,
jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut, maka paket itu akan dibuang,. Akan tetapi jika host yang
ada adalah yang dituju paket tersebut, maka paket akan dikirimkan ke network layer. Proses ini terus
berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses ini disebut dengan peer-layer communication.

Gambar : 1.2 Cara Kerja OSI Layer

TCP/IP LAYER
Sejarah tentang TCP/IP ini dimulai saat Vint Cerf dan Bob Kahn pertama menulis spesifikasi atas protokol ini tahun
1973, internet masih merupakan media yang dilarang untuk keperluankomersil.Di bulan May 1974, IEEE
mempublikasikan makalah berjudul Protokol sebagai paket interkoneksi jaringan. Sebagai penulis makalah
tersebut, Cerf dan Kahn menjabarkan sebuah protokol interkoneksi untuk berbagi layanan dengan memanfaatkan
pertukaran-paket antara node jaringan yang terhubung. Komponen pengontrol utama atas model ini disebut
sebagai Program pengontrol transmisi yang menggabungkan baik tautan koneksi teriorientasi dan layanan
datagram antar host. Program pengontrol transmisi monolitik ini kemudian dipecah ke dalam arsitektur modular
yang terdiri atasProtokol pengontrol transmisi pada lapisan koneksi terorientasi dan Protokol internet pada lapisan
datagram. Model ini lah yang kemudian dikenal dengan istilah TCP/IP, meski secara formal istilah yang digunakan
adalah Paket protokol internet.
TCP/IP layer (Transmission Control Protokol/Internet Protokol) adalah sekumpulan protokol yang dirancang untuk
melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN, terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing
bertanggungjawab atas bagian-bagian tertentu komunikasi data. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti
protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX)
untuk membentuk jaringan yang heterogen. TCP/IP bukan hanya protokol yang dijalankan oleh internet, tetapi juga
protokol yang digunakan pada jaringan intranet. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protokol komunikasi data
yang fleksibel. Protokol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah disetiap jenis komputer dan interface jaringan,
karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan
tertentu.
Agar TCP/IP ddaatg berjalan di atas jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang
berhubungan dengan interface jaringan saja. TCP/IP dikembangkan sebelm model OSI ada. Namun demikian
lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

Model TCP/IPhanya terdiri dari empat layer, yaitu:

1.

Application

Application merupakan layer paling atas pada model TC/IP, yang bertanggung jawab untuk menyediakan akses
kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration
Protokol (DHCP), Domain Name System (DNS),Hypertext Transfer Protokol (HTTP), File Transfer Protokol (FTP), Telnet,
Simple Mail Transfer Protokol(SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak lainnya.
Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol dan aplikasi
berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).

1.

Transport

Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakn sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau
broadcast yang bersifat connectioniess. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan
User Diagram Protocol (UDP).

1.

Internet

Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paketpaket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),
Internet Control Message Protocol (ICMP) dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

1.

Network Interface

Network interface berfungsi untuk meletakkan frame-frame jaringan diatas media jaringan
yang digunakan.TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport. Mulai dari teknoloi transport dalam LAN
(seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up model yang berjalan diatas Public
Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Service Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode
(ATM).
KARAKTERISTIK TCP/IP
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.

Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua
proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih
dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection
termination).

2.

Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni
jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung
full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP
sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk.

3.

Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah
nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada
paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan
ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen
yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmensegmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan
TCP Checksum.

4.

Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP
sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam
setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan

pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol
lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam
bahasa yang ia pahami.
5.

Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang
akhirnya membuat macet jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang
dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat
disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang
mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.

6.

Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)

7.

Mengirimkan paket secara one-to-one: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis
antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan
pengiriman data secara one-to-many.

CARA KERJA TCP


Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan
miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu,
data ini diteruskan lagi ke protokol pada layerf dibwahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima
data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya.

Jika data ini danggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, yang berada pada layer di
atasnya. Lapisan/layer terbawah dari CP/IP ini, yaitu Network Interface layer bertanggungjawab mengirim dan
menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serta optic atau gelombang radio.

Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang
dimengerti komputer .

HEADER TCP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field. Ukuran TCP header paling kecil (ketika
tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. Macam-macam ukuran header TCP

1. Source Port (2 byte (16 bit)) Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen TCP
yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP address dalam headerIP dan field Source Port
dalam field header TCP disebut juga sebagai socket sumber,yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen
dikirimkan.
2. Destination Port (2 byte (16 bit))

Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara
field Destination IP Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP disebut juga
sebagai sockettujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana segmen akan dikirimkan.
3. Sequence Number (4 byte (32 bit))

Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan.
Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen.
Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan
berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam
koneksi adalah ISN+1.

4. Acknowledgment Number (4 byte (32 bit))

Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh
pengirim dari si penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi
segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1.

5. Data Offset (4 bit)

Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP.
Seperti halnya field Header Length dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP.
Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti
data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset diset ke
nilai maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
6. Reserved (6 bit)

Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.

7. Flags (6 bit)

Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK
(Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).

8. Window (2 byte (16 bit))

Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan.
Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang. Dengan
mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim
segmen berapa banyak data yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim
segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di
dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan
segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas
data atau flow control.
9. Checksum (2 byte (16 bit))

Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan payload-nya). Nilai field Checksum akan
diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
10. Urgent Pointer (2 byte (16 bit))

Menandakan lokasi data yang dianggap urgent dalam segmen.

11. Options (4 byte (32 bit))

Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit,
sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan menggunakan field Data offset.

Gambar : 1.3 TCP Header


PORT TCP
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang
dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang

umum digunakan dan ditetapkan oleh aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP
untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam
nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan
port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan
nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda. Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port,
sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
THREE-WAY HANDSHAKE
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan Three-way Handshake. Tujuan metode ini adalah agar dapat
melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan
saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN
diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).

Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN
kepada host pertama.

Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.

TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin
dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang
ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan
terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti
halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam
dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
PENGALAMATAN PADA TCP/IP (Addressing)
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:

Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang
umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan
dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat
mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat
mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi
dengan menggunakan subnet masuk 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 danHost ID 44.

Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual
(statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).

Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama
alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain>
mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan
sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name
System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama
id yang terdapat di dalam domain jaringan wikipedia.org. Nama domainwikipedia.org merupakan second-level
domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalamroot DNS, yang memiliki nama .
(titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP.
Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses
penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang
menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan
menggunakan berkas hosts(/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam
mesin yang bersangkutan.

LAYANAN DALAM TCP/IP


Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:

Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu
untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalamjaringan. Metode otentikasi yang
digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP
yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai
FTP dapat dilihat pada RFC 959.)

Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log
in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih
lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 danRFC 855.)

Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai
e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)

Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang
memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut
disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)

Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di
dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas,
sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat

dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure
Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer
yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)

Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet
(Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan
protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

PERBEDAAN ANTARA OSI DAN TCP/IP


Walaupun jumlahnya berbeda, namun fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
Adapun rincian fungsi masing-pmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sebagai berikut:

1.

Physical layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media
komunikasi, tegangan, arus dan lain sebagainya. Lapisan ini dapat bervariasi tergantung pada media
komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

2.

Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link Layer pada OSI. Lapisan ini
mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini
biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan . Beberapa
contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X 25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan
Etehernet, AX 25 untuk jaringan paket radio, dan lain sebagainya.

3.

Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada
jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta
host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan
dapat menemukan tujuannya dimanapun berada. Oleh karena itu, lapisan iini memiliki peranan penting
terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (World Wide Internet).

Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah :

1.

Addressing

Addressing yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat internert dari tujuan. Alamat pada protokol inilah
yang dikenal dengan Internet Protocol Address (IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan
TCP/IP berada pada level ijni (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan kkomputer yang
digunakan.

1.

Routing

Routing yakni menentukan kemana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini
merupaan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat Connectionless, proses
routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak dapat menentukan paket yang dikirmnya harus

sampai ke tujuannya. Akan tetapi router-ruter pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menetukan penyampaian
datagram dari penerima ke tujuan.

1.

Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end secara
handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan
informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki bebrapa fungsi penting, antara lain :

Flow Control

Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikan rupa agar pengirim tidak
sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.

Error Detection

Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa
data yang dikirmkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket yang diterima, maka penerima
tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi.
Namun hal ini dapat menimbulkan delay (keterlambatan) yang cukup berarti.

Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protokol
(UDP) . TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan dat, sedangkan UDP digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki
fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented, sebaliknya pada UDP yang bersifat
connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut jga unreliable
protocol. Untuk beberapa hal ynag menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberap aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport.

Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat
sensitive terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar
atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak Nyman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasiaplikasi yang dijalankan pada jaringan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bbahwa dalam application layer
ini terdapat banyak protokol. Contohnya SMTP untuk pengiriman email, FTP untuk transfer file, HTTP untuk aplikasi
web, NNTP (Network News Transfer Protokol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada
umumnya menggunakan protokol TCP dan IP sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Gambar : 1.4 OSI dan TCP

SIMPULAN
Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik.
Salah satu unsurnya adalah jaringan komputer itu sendiri (interface jaringan). Dari materi-materi pembahasan yang
sudah dipaprkan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain.

2. OSI adalah sebuah standar baku yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan.

3. OSI memiliki tujuh layer, yaitu application layer, presentation layer, session layer, transport layer, network layer,
data link layer, dan physical layer.

4.OSI memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk mengkoordinasi berbagai kegiatan, untuk penyimpanan data, sebagai
manajemen sumber ddan proses, sebagai keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak.

5. TCP/IP layer (Transmission Control Protokol/Internet Protokol) adalah sekumpulan protokol yang dirancang untuk
melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN, terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing
bertanggungjawab atas bagian-bagian tertentu komunikasi data.

6. TCP/IP memiliki empat layer, yaitu application, transport, internet, network interface.

7. OSI dan TCP/IP memiliki beberapa perbedaan, salah satunya adalah physical layer (lapisan fisik) merupakan
lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus dan lain sebagainya.
Lapisan ini dapat bervariasi tergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat
fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

SARAN
Guna menambah ilmu atau materi yang sudah dipelajari, yaitu lebih memahami penjelasan tentang jaringan
komputer dan protokol-protokol ynag ada dalam kami mengharapkan kritik dan saran untuk membangun pokok
bahasan yang ada dalam makalah ini agar lebih bermanfaat bagi para pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Champenrio.blogspot.com (diakses tangggal 09 April 2012)

2.

Wikipedia.2009.Transmission Control Protokol,http://id.wikipedia.org (diakses tanggal 25 Mei 2012

3.

Wikipedia.2012.Internet Protokol Suite,http://id.wikipedia.org (diakses tanggal 25 Mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai